Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN BAHASA

INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA)

Oleh:

Jamaluddin Ansor (A04219004 ), Muhammad Fariddisa (A04219012),


Yanuar Nur Rochmah Fitriani (A04219020)

Program Studi Sastra Indonesia

Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Surel: Mjamalludinansor@gmail.com, faridmuhamad035@gmail.com,

yanuarfitri14@gmail.com

Abstrak

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh


besar terhadap dunia. Potensi yang dimiliki Indonesia tentunya menarik
perhatian warga negara asing untuk mempelajari berbagai hal mengenai
Indonesia termasuk bahasanya. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan
informasi serta wawasan mengenai konsep dasar program Bahasa Indonesia
bagi Penutur Asing (BIPA). Konsep dasar BIPA ini meliputi (1) Definisi
BIPA, (2) Lingkup pembelajaran BIPA, dan (3) Strategi pembelajaran
BIPA. Hasil yang diperoleh dari penulisan ini meliputi seluk beluk program
BIPA, Lingkup materi dalam pembelajaran BIPA, dan strategi-strategi yang
digunakan dalam pembelajaran (Balajar-Mengajar) BIPA. Berdasarkan hal
tersebut diharapkan bahwasannya penulisan ini akan sangat bermanfaat bagi
para pembaca guna mengetahui dasar-dasar dari pembelajaran BIPA.
Sehingga pembaca bisa merasa terbantu dan memahami tentang apa saja
yang akan dipelajari dari adanya program BIPA.
Kata Kunci: Bahasa, BIPA, Konsep Dasar BIPA.

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman, baik


dari segi bahasa maupun budayanya. Keanekaragaman tersebut menjadikan
Indonesia sebagai salah satu negara yang menarik perhatian dunia. Secara
geografis pun keadaan wilayah Indonesia memiliki potensi besar yang dapat
menarik warga negara asing untuk berkunjung dan berpariwisata.
Ketertarikan warga negara asing terhadap Indonesia dapat dilihat dari
banyaknya pelajar asing yang berlomba-lomba untuk mempelajari bahasa
Indonesia.

Kridalaksana dan Djoko Kentjono (dalam Chaer, 2014: 32)


menyatakan bahwasannya bahasa adalah sistem lambang bunyi yang
bersifat arbitrer (manasuka), yang digunakan oleh anggota kelompok untuk
bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri. Berdasarkan
pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan sarana bagi
manusia untuk saling berinteraksi. Melalui bahasa manusia bisa
berkomunikasi dengan manusia lainnya. Baik itu dalam bentuk saling
bercakapan, menyampaikan informasi, pesan, dan sebagainya. Maka dari
itu, bahasa memiliki peran penting bagi keberlangsungan hidup manusia.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwasannya seseorang yang
mempelajari sebuah bahasa pasti memiliki tujuan tertentu, tak terkecuali
bagi warga negara asing sekalipun.

Pada era ini, seiring dengan perkembangan ekonomi, perkembangan


bahasa Indonesia pun mengalami kemajuan. Bahasa Indonesia sudah banyak
dikenal di berbagai negara. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya
perguruan-perguruan tinggi atau lembaga-lembaga khusus yang
mengajarkan bahasa Indonesia bagi penutur asing.

Penutur asing yang dimaksud ialah seseorang yang mempelajari


bahasa asing sebagai pemerolehan bahasa kedua, ketiga, atau bahkan lebih
sesudah ia mendapatkan bahasa pertamanya. Lantas apakah bahasa
Indonesia termasuk bahasa asing? Jawabannya ialah iya. Kridalaksana
(1984: 20) mengatakan, bahwasannya bahasa asing merupakan bahasa yang
dikuasai oleh bahasawan, yang dapat diperoleh melalui pendidikan formal,
dan yang secara sosiokultural tidak dianggap bahasanya sendiri. Jadi, bahasa
Indonesia dapat dikategorikan sebagai bahasa asing apabila penuturnya
bukanlah penutur aslinya. Dalam arti lain penutur tersebut merupakan warga
negara asing atau pembelajar asing yang mana tidak menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa kesehariannya.

Pemerolehan bahasa Indonesia bagi warga negara asing dapat


diperoleh melalui banyak hal. Dan tidak dipungkiri pula bahwa kemajuan
teknologi masa kini semakin mempermudah penggunanya untuk mengakses
segala hal yang diinginkan. Pemerolehan tersebut bisa didapat dari
pembelajaran secara langsung maupun tidak langsung, baik secara lisan
maupun tulisan. Maka tidak heran jika banyak orang yang mampu
menguasai lebih dari satu bahasa. Salah satu program pembelajaran bahasa
Indonesia bagi warga negara asing dapat dilihat dari adanya program BIPA
yang telah dilaksanakan baik di Indonesia maupun mancanegara.

Berdasarkan paparan tersebut, untuk mengetahui hal lebih lanjut


mengenai BIPA. Maka, pada penelitian ini penulis akan mengulas mengenai
konsep dasar BIPA. Hal tersebut meliputi (1) Definisi BIPA, (2) Lingkup
pembelajaran BIPA, dan (3) Strategi pembelajaran BIPA.

Penulisan ini memiliki tujuan yang tak lain, yakni agar pembaca
dapat (1) Mengetahui dan memahami tentang seluk-beluk program BIPA,
(2) Mengetahui dan memahami lingkup materi dalam pembelajaran BIPA,
dan (3) Mengetahui dan memahami strategi-strategi yang digunakan dalam
pembelajaran BIPA.

Pembahasan

1. Definisi BIPA

BIPA merupakan akronim dari Bahasa Indonesia bagi Penutur


Asing. Program BIPA ini merupakan sebuah program yang mana digagas
untuk menjembatani warga negara asing yang ingin mempelajari bahasa
Indonesia. Mereka mempelajari bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua,
ketiga, keempat atau bahkan lebih setelah mereka menguasai bahasa
pertamanya (bahasa yang digunakan sehari-hari). Suyitno (2018: 9)
berpendapat, bahwasanya pembelajaran BIPA pada hakikatnya adalah
proses membelajarkan orang asing agar dapat berbahasa Indonesia sesuai
dengan konteks budaya masyarakat tutur Indonesia.

Bagi para pembelajar asing yang ingin belajar bahasa Indonesia bisa
langsung mengikuti program BIPA atau lembaga-lembaga kursus lain yang
mengajarkan bahasa Indonesia. Tidak hanya itu, Pengajaran bahasa
Indonesia bagi penutur asing juga dapat diperoleh dari jenjang pendidikan
tertentu. Tidak hanya di Indonesia, pengajaran bahasa Indonesia ini juga
sudah ada diluar negeri. Pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri ini bisa
diperoleh pada pendidikan jenjang perguruan tinggi. Hal tersebut dapat
dilihat dari beberapa perguruan tinggi luar negeri seperti di Jepang, Cina,
Korea Selatan, Inggris, dan masih banyak lagi.

Menurut Suyitno (2021: 10), dari tahun ke tahun, pelajar yang


belajar bahasa Indonesia mengalami peningkatan secara signifikan, baik
secara kualitas dan kuantitas. Peningkatan tersebut berjalan seiring dengan
banyaknya pembelajar asing yang menempuh pendididkan di Indonesia atau
sedang melakukan penelitian terhadap Indonesia. Selain itu, hal yang
melatarbelakangi peningkatan tersebuta tak lain, yakni karena gencarnya
arus pariwisata antar negara seperti halnya Australia dengan Indonesia, demi
kelancaran hubungan internasional antar negara, kelancaran kerja, dan
sebagainya.

Sebagai pemilik asli bahasa Indonesia, negara Indonesia memiliki


peran penting dalam kelancaran dan keberhasilan BIPA. Pembelajaran
program BIPA ini memiliki tujuan agar pelajar BIPA mampu memahami
serta menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan lancar dalam
komunikasi yang sesungguhnya. Selain itu, pengajaran BIPA di Indonesia
maupun luar negeri ini merupakan wujud dari misi pemerintah Indonesia.
Yang mana dalam undang-undang republik Indonesia nomor 24 tahun 2009
pasal 44, telah dinyatakan bahwa pemerintah Indonesia meningkatkan
fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional secara bertahap,
sistematis, dan berkelanjutan. Jadi tidak heran jika eksistensi dari bahasa
Indonesia sendiri sudah bisa untuk dikatakan meningkat pesat.
Dengan adanya pembelajaran BIPA ini diharapkan dapat
memperluas pengetahuan bangsa lain terhadap Indonesia, sehingga
hubungan internasional menjadi lebih baik. Baik dari segi pekerjaan,
pendidikan, pariwisata dan sebagainya. Selain itu, dengan meluasnya bahasa
Indonesia dikancah dunia diharapkan bisa menjadikan bahasa Indonesia
sebagai bahasa internasional yang tentunya dapat mempermudah
masyarakat dalam menjalin hubungan kerja. Dengan meluasnya program
BIPA ini diharapkan bisa menjadi peluang bagi penutur bahasa Indonesia.

II. Lingkup Pembelajaran BIPA

Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) memiliki


materi yang berbeda dengan pengajaran bahasa indonesia pada umumnya.
Hal itu dikarenakan subjek dari pengajaran tersebut yang bukanlah penutur
asli (warga negara asing). Sehingga diperlukan penyesuaian materi ajar
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajar. Iskandarwassid (2011: 269)
menyatakan bahwa ruang lingkup BIPA meliputi kebahasaan, kecakapan
berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, menulis) dan apresiasi sastra.
Hal yang dimaksud itu disederhanakan, yakni bahwasanya ruang lingkup
pembelajaran BIPA terdiri atas pembelajaran tentang bahasa dan budaya
Indonesia.

Dalam pembelajaran BIPA ruang lingkup materi berbahasa


Indonesia dibedakan menjadi dua macam, yakni materi tentang
pembelajaran keterampilan bahasa dan materi pembelajaran tentang tata
bahasa Indonesia. Materi tersebut memiliki target kompetensi yang berbeda-
beda. Sebagai upaya memenuhi kebutuhan pelajar asing dalam belajar BIPA
materi bahasa Indonesia yang diajarkan harus disesuaikan terlebih dahulu
dengan keberagaman kondisi awal pelajar. Hal tersebut sesuai dengan
tingkat kompetensi pelajaran BIPA yang diklasifikasikan dalam tiga
tingkatan, yakni bahasa Indonesia untuk tingkat pemula, bahasa Indonesia
untuk tingkat menengah, dan bahasa Indonesia untuk tingkat lanjutan.
Materi yang diajarkan dalam keterampilan berbahasa indonesia tersebut
terdiri atas keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Keterampilan berbahasa Indonesia untuk belajar bipa tingkat pemula


hingga tingkat lanjut meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis. Hanya saya yang membedakan ialah subtansi dari materinya.
Bagi pelajar tingkat pemula substansi materi yang diajarkan mencakup
keluargaku, aktivitas, ayo belanja, indahnya budaya Indonesia, dan politik
Indonesia. Bagi pelajar tingkat menengah maka substansi materi yang
diajarkan pada keempat aspek keterampilan di atas mencakup sopan santun,
aktivitas sehari-hari, jual-beli atau ekonomi, keberagaman Indonesia, dan
demokrasi Indonesia. Sedangkan untuk pelajar tingkat lanjut akan
mendapatkan substansi materi yang mencakup liburan, tawar-menawar,
artikel populer, teks ilmiah, lamaran kerja, dan juga tata bahasa.

Dalam pembelajaran BIPA juga diajarkan materi tentang budaya


Indonesia baik itu untuk pelajar BIPA tingkat pemula, menengah, maupun
lanjutan. Materi pembelajaran budaya Indonesia yang diajarkan meliputi
budaya yang berwujud perilaku, objek, dan juga pengetahuan. Seperti
halnya tentang adab sopan santun (kesopanan), tata cara bertamu, meminta
tolong, meminta maaf, ucapan terimakasih, menerima atau menolak ajakan,
kesenian-kesenian yang ada di Indonesia seperti wayang kulit, batik, rumah
adat, alat musik tradisional, nama-nama khas daerah, permainan tradisional,
acara adat, makanan khas daerah, dan tarian tradisional Indonesia.
Pemberian pembelajaran ini bertujuan untuk memperkenalkan wawasan
budaya Indonesia kepada pelajar asing dengan harapan agar mereka bisa
memanfaatkannya sebagai bekal untuk beradaptasi dalam kehidupan sehari-
harinya ketika di Indonesia.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pengajar BIPA:

1. Mengetahui karakteristik pelajar.


2. Mengetahui latar belakang budaya pelajar.
3. Menentukan porsi materi bagi pelajar.
4. Menentukan media yang digunakan.

III. Strategi pembelajaran BIPA

BIPA menerapkan strategi untuk mengklasifikasi hubungan


makna kata. sementara itu, untuk meminimalkan dalam belajar Bahasa
Indonesia, pelajar BIPA asing menerapkan logika mereka untuk
menebak makna kata. Beberapa teknik yang digunakan untuk pelajar
BIPA diantaranya dengan menebak secara akurat, menggunakan kata,
dan menghindari kesalahan menggunakan kata-kata yang serupa. Mereka
menerapkan strategi untuk mengklasifikasikan kata-kata serupa yang ada
dalam bentuk. Perbedaan penggunaan strategi karena perbedaan peserta
didik, desain program, dan variasi bahasa yang mereka pelajari. Dengan
menerapkan strategi yang berbeda mereka dapat mengendalikan
pemahaman mereka karena proses kognitif mereka sendiri (Winkel, 2003
: 72 (dalam Suyitno 2018)).

Belajar BIPA menggunakan strategi penyederhanaan saat


menghadapi kompleksitas tugas yang berkaitan dengan variasi media
pembelajaran strategi pengajaran guru, dan latar belakang pengajar
BIPA. Dalam kondisi seperti itu, mereka dengan sengaja melakukan
perilaku mereka untuk memahami, belajar, atau informasi dalam bahasa
yang mereka pelajari (Richards dan Platt, 1992: 209). Berdasarkan
karakteristik tugas, mereka menerapkan berbagai teknik untuk
mempercepat pemahaman mereka. Beberapa teknik yang mereka
gunakan dan membuat kesimpulan, membuat generalisasi, paraphrase,
membuat ringkasan, dan menggunakan ilustrasi.

Untuk mencapai target pembelajaran BIPA, pelajar BIPA secara


serius belajar  bahasa Indonesia dengan menerapkan strategi meniru
model penggunaan bahasa Indonesia. Selain itu, mereka juga
menggunakan strategi penggunaan bantuan  teknis untuk menghafal,
membuat catatan, mengulang, mewakili suara, dan menyoroti. Belajar
BIPA cenderung menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
materi tugas, tujuan, kebutuhan, dan langkah-langkah. Pembelajaran itu
sendiri penggunaan strategi tersebut untuk mendukung perolehan bahasa
pelajar BIPA, sehingga meningkatkan kepercayaan diri pelajar bahasa
terhadap komunikasi yang sesungguhnya. Temuan ini mendukung bahwa
ada hubungan positif antara cara penggunaan strategi pembelajaran
kosakata dan otonomi peserta didik.

Beberapa strategi lain digunakan oleh pelajaran BIPA adalah


modifikasi konsep, bahasa berpikir keras, dan kata-kata pencarian diri
yang berarti. Beberapa konteks memverifikasi kata-kata yang berarti,
menganalisis penggunaan bahasa, dan menguraikan makna kata. Strategi
yang digunakan oleh pelajar BIPA mencakup strategi tingkat awal dan
melibatkan proses berpikir tingkat tinggi dalam belajar bahasa. Temuan
menunjukkan bahwa menggunakan strategi kognitif lebih banyak
memiliki kinerja yang lebih baik pada kemampuan bahasa. Hal ini
sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Ansarin Zahra dan
Zain Ali 2012 dan kos Raffi 2012. Singkatnya, dapat disimpulkan bahwa
dalam pembelajaran bahasa, pelajar ditingkat tengah menggunakan
strategi kognitif secara signifikan lebih banyak daripada pelajar MIPA
tingkat dasar.

Variasi Strategi Pembelajaran Bahasa

Variasi strategi pembelajaran bahasa dalam pembelajaran BIPA,


digunakan beragam strategi untuk memudahkan dan memperlancar
pelajar BIPA dalam berbahasa Indonesia. Beragam strategi tersebut
diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Strategi pembelajaran tersebut terealisasikan
dalam beragam metode dan teknik yang disesuaikan dengan kompetensi
pelajar BIPA dan karakteristik materi bahasa Indonesia yang
diajarkannya. Gambaran tentang strategi pembelajaran yang dmaksudkan
dapat dicermati pada hasil analisis data berikut ini.

Strategi Pembelajaran Menyimak dan Berbicara

Dalam pembelajaran BIPA, menyimak dan berbicara diajarkan


secara terpadu. Dalam mengajarkan kedua aspek keterampilan berbahasa
tersebut, digunakan sebagai tehnik pembelajaran. Model dan tehnik yang
dimaksudkan seperti dialog, guru menguasai pelajar membaca dialog.
Guru melatih pelafalan kata kata. Pelajar BIPA membaca teks secara
berpasangan. Pelajar menutup buku kemudian guru memberikan tanya
jawab. Guru menugasi pelajar melakukan dialog menggunakan kata
bebas sesuai topik pada buku teks. Guru memberi kesempatan kepada
pelajar mananya kan kata-kata sulit titik guru meminta pelajar Membuat
kalimat menggunakan kata-kata yang ada dalam dialog. Guru menugasi
pelajar mengerjakan latihan baik secara lisan maupun tulis.

Wacana kegiatan sehari-hari a) belajar menyimak berita atau


percakapan titik belajar mendiskusikan berita atau percakapan tersebut
dengan sesama pelajar kemudian guru meminta tanggapan dari pelajar
tentang apa yang disimak nya. Guru memberikan kesempatan belajar
bertanya seputar kegiatan atau percakapan yang telah disimak. Guru
menugasi pelajar secara Individual atau berkelompok untuk menyimak
berita atau percakapan di luar aktivitas kelas Kemudian pada aktivitas
kelas hari berikutnya pelajar diminta melaporkan informasi dan
tanggapannya tentang apa yang disimak. b) percakapan kerumunan
masyarakat guru memberikan tugas menyampaikan kegiatan bersama
tutor titik pelajar melakukan aktivitas tutor di dalam jam pembelajaran
kelas. Pelajar menyampaikan informasi yang didapatkan ketika
berbincang-bincang saat melakukan tutorial di depan kelas. Guru
menanggapi Informasi yang disampaikan pelajar.

Strategi Pembelajaran Membaca dan Menulis

Dalam pembelajaran BIPA, membaca dan menulis diajarkan


secara terpadu dalam mengajarkan kedua aspek keterampilan berbahasa
tersebut, digunakan berbagai model dan teknik pembelajaran titik model
dan teknik yang dimaksud adalah a) teks bacaan, yaitu Guru
menyampaikan penjelasan awal titik guru dan pelajar membaca per
paragraf kola mengecek pemahaman tentang isi, dan menanyakan kata-
kata sulit. Guru menugasi pelajar mengerjakan latihan dan pertanyaan
tentang isi bacaan. b) dasar kata sulit yaitu guru menugasi pelajar
mencari kata-kata sulit titik guru dan pelajar berdiskusi mengenai arti
kata-kata sulit. Guru menugasi pelajar menulis kalimat yang
mengandung kata-kata sulit.

Strategi Pembelajaran Kecermatan Berbahasa.

Dalam pembelajaran bipa, kecermatan bahasa diajarkan untuk


meningkatkan kemampuan berbahasa pelajar secara baik dan benar titik
dalam mengajarkan kecermatan berbahasa tersebut Mama digunakan
berbagai model dan teknik pembelajaran. Model dan teknik
pembelajaran dimaksud adalah a) latihan soal analisis kalimat yaitu guru
menugasi pelajar mengerjakan latihan titik guru memberikan latihan-
latihan. Pelajar mengerjakan latihan. Guru memberi kesempatan belajar
menanyakan kesulitannya. Guru menjelaskan struktur tata bahasa yang
digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Strategi Pembelajaran Budaya

Dalam pembelajaran bipa titik budaya Indonesia menjadi salah


satu aspek yang perlu dipahami dan dibiasakan bagi pelajar BIPA.
Pelajar budaya tersebut dilakukan secara terpadu dengan pembelajaran
Bahasa Indonesia dalam mengajarkan budaya tersebut, digunakan
berbagai model dan teknik pembelajaran titik model dan teknik yang
dimaksud dapat dicontohkan melalui model pembelajaran a) menyapa
yaitu dengan tanya jawab dan simulasi. b) bertamu yaitu dengan diskusi
etika dan sopan santun simulasi kunjungan ke tokoh masyarakat. c)
tawar-menawar yaitu dengan tanya jawab berhubungan dengan nominal
dan bilangan, simulasi, dan kunjungan ke pasar. d) kesenian yaitu dengan
wawancara.

Kesimpulan

Berdasarkan paparan diatas dapat diketahui bahwasannya konsep


dasar dalam pembelajaran bahasa indonesia bagi penutur asing (BIPA)
meliputi seluk-beluk BIPA yang didalamnya mencakup sub pengertian,
tujuan atau target dari pembelajaran BIPA, dan latar belakang pelajar
asing dalam mempelajari bahasa indonesia. Lingkup pembelajaran BIPA
yang meliputi sub lingkup materi pembelajaran, dan aspek penting dalam
pembelajaran BIPA. Serta strategi pembelajaran bipa yang meliputi sub
variasi strategi pembelajaran BIPA, strategi pembelajaran menyimak dan
berbicara, strategi pembelajaran membaca dan menulis, strategi
pembelajaran kecermatan berbahasa, dan strategi pembelajaran budaya.

Dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi


para pembaca guna mengetahui dasar-dasar dari pembelajaran BIPA.
Sehingga pembaca bisa merasa terbantu dan memahami tentang apa saja
yang akan dipelajari dari adanya program BIPA.

Daftar Pustaka

Chaer. Abdul. 2014. Linguistik Umum. Jakarta: Reneka Cipta.

Kridalaksana, Harimurti. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia

Suyitno, Imam. 2018. PERILAKU BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


BIPA: Acuan Dasar Pengembangan Literasi Komunikatif Pelajar BIPA.
Bandung: PT Refika Aditama.

Suyitno, Imam. 2021. PEMBELAJARAN BIPA: perencanaan, pelaksanaan,


dan problematikanya. Bandung: PT Refika Aditama.

Iskandarwassid & Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa.


Bandung: Rosda.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 tentang


Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. 2009.
Badan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (Online),
(http://badanbahasa.kemdikbud.go.id).
Maharany, Elva Riezky. 2017. Karakteristik Kosakata Bahasa
TulisPemelajar BIPA Thailand. JU-ke, Volume 1, Nomer 2, Desember
2017, Hlm 41-47. Universitas Islam Malang.

HB, Zulfahmi. 2016. Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing


(BIPA) dan Model Pembelajaran Tutorial. Jurnal Tarbiyah Al-Awlad,
Volume VI Edisi 02. 2016. Hlm 600-609.

Anda mungkin juga menyukai