MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Logika
Disusun Oleh:
Kelas: B1K1R
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Klasifikasi: Pembagian dan Penggolongan (logical
devision)" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Logika. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Eko Sumadi, M.PD.I. . Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari yang berbeda menurut
spesiasnya. Dalam kehidupan sehari-hari pekerjaan pengelompokan semacam itu sangat sering kita
lakukan. Misalnya para penjual buah-buahan menyusun dagangannya dengan beberapa cara,
berdasarkan macam buah yang dijual, berdasarkan harganya, dan mungkin pula berdasarkan besar
kecilnya buah-buhan itu. Pemilik toko menyusun barang-barang yang dijajakan berdasarkan barang
sejenis. Para ilmuwan membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan besar, ilmu-ilmu social, ilmu-ilmu
kealaman dan ilmu-ilmu humaniora. Dalam makalah ini akan kita bahas lebih lanjut mengenai klasifikasi.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian klasifikasi?
2. Pembagian klasifikasi?
3. Penggolongan klasifikasi?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari yang berbeda menurut
spesiasnya. Misalnya para penjual buah-buahan menyusun dagangannya dengan beberapa cara,
berdasarkan macam buah yang dijual, berdasarkan harganya, dan mungkin pula berdasarkan besar
kecilnya buah-buhan itu. Pemilik toko menyusun barang-barang yang dijajakan berdasarkan barang
sejenis. Para ilmuwan membuat klasifikasi ilmu menjadi tiga golongan besar, ilmu-ilmu social, ilmu-ilmu
kealaman dan ilmu-ilmu humaniora. Dalam makalah ini akan kita bahas lebih lanjut mengenai klasifikasi.
Klasifikasi adalah karya budi manusia, untuk menganalisis, menggolong-golongkan dan menyusun
pengertian-pengrtian dan barang-barang menurut persamaan dan perbedaannya. Manusia primitif
mengelompokkan binatang menjadi binatang berbisa dan tidak berbisa, membedakan antara tumbuh-
tumbuhan menjadi tumbuhan yang bisa dimakan dan tidak bisa dimakan.
B. Pembagian Klasifikasi
Pembagian klasifikasi adalah membagi suatu jenis kepada spesias yang dicakupinya. Definisi merupakan
analisis konotasi, maka pembagian merupakan analisis denotasi. Jadi pembagian merupakan penjelasan
yang lebih lengkap mengenai suatu genera kepada spesianya. Analisis sebagai bagian dari berpikir dan
menalar merupakan proses mengurai sesuatu menjadi berbagai unsur yang terpisah untuk mengetahui
sifat, bentuk, isi, hubungan dan peran masing-masing.
Kita telah mengetahui tentang jenis (genera) dan spesia (kelas). Bahwa manusia adalah spesia, jenisnya
adalah binatang. Perlu kita pahami bahwa pembagian logika atas jenis dan spesia suatu benda adalah
tidak mutlak. Jadi spesia yang kita kehendaki tergantung dari pada keluasan klasifikasi yang hendak kita
buat. Bila kita datang di perpustakaan akan terlihat di sana klasifikasi buku-buku menjadi: karya umum,
filsafat, agama, ilmu sosial, bahasa, ilmu murni, teknologi, seni, sastra dan sejarah. Di sini subyek-subyek
tersebut diperlakukan sebagai jenis. Tetapi apabila kita menanyakan kepada seorang pustakawan apa
saja jenis koleksinya, ia akan menjawab, buku, surat kabar, jurnal, peta, film, microfilm, maka buku di
sini diperlakukan sebagai spesia.
1. Pembagian logis (universal), yaitu pembagian dalam suatu kelompok dalam suatu himpunan yang
dimulai dari genus ke species atau term umum ke term khusus yang menyusunnya. Misalnya: manusia
purba (term umum) dibagi menjadi homo pithecanthropus, homo neandertal dan homo sapiens.
2. Pembagian dikotomi, yaitu pembagian genus ke dalam 2 spesies yang saling bertentangan, seperti
genus binatang dibagi ke dalam spesies yang saling bertentangan yaitu reptilia dan bukan reptilia.
Agar didapat spesia yang benar, maka dalam pembagian perlu diperhatikan patokan berikut:
1. Pembagian harus didasarkan atas sifat persamaan yang ada pada genera secara menyeluruh.
Spesianya membuka perubahan tertentu dari sifat persamaan itu. Misalnya kita hendak membagi
bidang datar, maka kita harus membagi berdasarkan perubahan tertentu dari sifat generanya, yakni
jumlah sisi yang membentuknya. Segi tiga, segi empat, segi lima, segi enam, segi lebih dari enam, (tiga
sisi), (empat sisi), (lima sisi), (enam sisi).Jika kita membagi ‘bidang datar’ misalnya dengan: belah
ketupat, bujur sangkar, jajaran genjang, maka kita tidak membagi berdasarkan sifat yang ada pada
genera secara menyeluruh dari bidang datar, melainkan perubahan tertentu dari segi empat.
2. Setiap pembagian harus berlandaskan satu dasar saja. Pembagian yang berlandaskan lebih dari satu
dasar akan menghasilkan spesia yang simpang siur (overlap, cross division, terselip tidak karuan). Contoh
manusia berkulit putih, manusia Aria, manusia Asia, manusia penyabar. Di sini terdapat empat macam
dasar pembagian yaitu: warna kulit, ras, regional, dan sifat dari manusia. Pembagian yang benar atas
manusia, misalnya dengan dasar warna kulit, akan menghasilkan spesia-spesia: manusia berkulit putih,
manusia berkulit hitam, manusia berkulit kuning, manusia berkulit merah.
3. Pembagian harus lengkap, harus menyebut keseluruhan spesia yang dicakup oleh suatu genera. Ini
memang sulit karena tidak selamanya mengetahui keseluruhan spesia suatu genera. Hal ini sangat
tergantung akan keluasan pengetahuan kita atas kelompok barang-barang
4. Pembagian harus dilakukan dengan cara teratur dan tidak meloncat-loncat. Pembagian wilayah
waktu Indonesia: Waktu Indonesia bagian Barat, Indonesia Bagian Tengah dan Waktu Indonesia bagian
Timur, bukan bagian timur, lalu barat kemudian tengah.
C. Penggolongan Klasifikasi
Dalam penggolongan kita mencoba mengatur barang-barang dalam kelompok spesia. Jadi antara
pembagian dan penggolongan mempunyai arah bertentangan. Pembagian bergerak dari atas ke bawah,
yakni dari genera kepada spesia, sedangkan penggolongan bergerak dari bawah ke atas, dari individu-
individu menuju spesianya. Pengelompokan barang-barang atas golongan tertentu, didasarkan atas
persamaan atribut dan perbedaannya. Barang-barang yang mempunyai persamaan tertentu
dikelompokkan ke dalam golongan yang sama dan barang-barang yang mempunyai ciri-ciri berbeda
dengan kelompok pertama digolongkan ke dalam golongan yang lain pula.
1. Penggolongan alam, yaitu penggolongan yang disusun atas kecerdasan kita, seperti penggolongan
melalui mawar, kenanga dan pacar sore ke dalam golongan ‘bunga’.
2. Penggolongan buatan, yaitu penggolongan yang didasarkan atas satu sifat atau mengabdi tujuan
tertentu. Misalnya penyusunan kata dalam kamus, penyusunan buku dalam perpustakaan,
pengelompokkan barang-barang di toko. Penggolongan ini bertujuan untuk mendapatkan kemudahan
sejauh mungkin. Penggolongan, baik penggolongan alam maupun penggolongan buatan dinamakan juga
klasifikasi dalam arti sempit.
1. Memikirkan pola pendekatan atau sudut pandang atau system pembagian yang diinginkan.
2. Mencari dan menemukan pola pembagian. Bila ternyata menemukan pola pembagian yang banyak
yang dirasakan semuanya penting, pilihlah satu dahulu, lalu bagilah. Setelah itu barulah beralih ke pola
yang kedua dan demikian seterusnya.
3. Memikirkan luas pengertian dan seluruh anggota yang msuk dalam himpunan yang akan dibagi.
Dan pastikan baha kita telah menjangkau luas pengertian maupun anggotanya.
4. Menetapkan sub-sub kelompok yang masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda antara satu
sub dengan sub-sub lainnya.
5. Memasukkan setiap anggota ke dalam sub kelompok sesuai ciri-ciri khas yang dimiliki. Dan pastikan
baha tidak ada satu anggotapun yang belum masuk, dan tidak ada satu anggotapun yang merangkap
menjadi anggota dan dua sub kelompok atau lebih.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klasifikasi adalah pengelompokan barang yang sama dan memisahkan dari yang berbeda menurut
spesianya. Dalam kehidupan sehari-hari pekerjaan mengelompokkan semacam itu sangat sering kita
lakukan.
Pembagian klasifikasi adalah membagi suatu jenis kepada spesias yang dicakupinya. Pembagian
Klasifikasi dibagi menjadi dua yaitu: pembagian universal dan pembagian dikotomi.
1. Memikirkan pola pendekatan atau sudut pandang atau system pembagian yang diinginkan.
2. Mencari dan menemukan pola pembagian. Bila ternyata menemukan pola pembagian yang banyak
yang dirasakan semuanya penting, pilihlah satu dahulu, lalu bagilah. Setelah itu barulah beralih ke pola
yang kedua dan demikian seterusnya.
3. Memikirkan luas pengertian dan seluruh anggota yang msuk dalam himpunan yang akan dibagi. Dan
pastikan baha kita telah menjangkau luas pengertian maupun anggotanya.
4. Menetapkan sub-sub kelompok yang masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda antara satu sub
dengan sub-sub lainnya.
5. Memasukkan setiap anggota ke dalam sub kelompok sesuai ciri-ciri khas yang dimiliki. Dan pastikan
baha tidak ada satu anggotapun yang belum masuk, dan tidak ada satu anggotapun yang merangkap
menjadi anggota dan dua sub kelompok atau lebih.
B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sajikan, semoga dapat menambah ilmu serta bermanfaat bagi kita
semua. Segala kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, kami hanyalah manusia biasa yang memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
DAFTAR PUSAKA
http://Anwar.logika.go.id/2011/01/berfikir_tepat.(14-10-2011,15:00)