Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kebiasaan merokok merupakan kegiatan yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh menurut
World Health Organization (WHO) rokok merupakan suatu zat adiktif yang memiliki kandungan
kurang lebih 4000 elemen, dimana 200 elemen yang ada didalamnya sangat berbahaya bagi kesehatan
tubuh. Merokok itu sangat merugikan kesehatan tidak hanya bagi perokok aktif tetapi juga bagi
perokok pasif. Dalam asap rokok terdapat zat-zat diantaranya gas karbon monoksida (CO), nitrogen
oksida, amonia, benzene, metanol, perilen, hidrogen sianida, akrolein, asetilen, benzaldehid,
arsenikum, benzopiren, uretan, koumarin, ortokresol, dan zat-zat lain yang bisa berakibat buruk bagi
kesehatan (Nainggolan, 2006)

Asap rokok sangat banyak mengandung campuran racun yang kompleks, beberapa dari
racun tersebut adalah radikal bebas. Asap rokok dapat diuraikan menjadi gas dan partikulat,
tiap bentuk tersebut mempunyai zat kimia yang berbeda. Secara keseluruhan bentuk gas
mengalami oksidasi sedangkan bentuk partikulat mengalami reduksi. Beberapa unsur pokok
pada asap rokok dalam bentuk gas diantaranya adalah amonia (NH3), karbonmonoksida
(CO), carbon diosida (CO2), nitrogen oksida (NO), nitrogen diokida (NO2), hidrogen sianida
(HCN). Sedangkan dalam bentuk partikulate diantaranya adalah tar, nikotin, metal (seperti
kadmium, timah (lead), nikel, besi, kromium, arsenic) (Yuhendri Putra, 2014:30-42)

Berbagai pengaruh rokok terhadap kesehatan manusia, antara lain: menyebabkan penyakit
jantung koroner, trombosis koroner, kanker, bronkitis atau radang cabang tenggorok, dan
kematian pada janin. Selain itu efek lain bagi kesehatan yang ditimbulkan karena merokok
antara lain: wajah keriput, gigi berbercak dan napas bau, lingkungan menjadi bau, menjadi
contoh yang buruk bagi anak, menjadi gerbang penggunaan obat-obatan terlarang.
(Nurrahmah, 2011)

Diana W. Stewart dalam jurnalnya Associations Between Health Literacy and Established
Predictors of Smoking Cessation (2013), menyatakan merokok adalah penyebab utama
kematian di Amerika Serikat. Sekitar sepertiga dari semua kematian disebabkan oleh kanker,
dan 87 % sampai 90% dari kematian disebabkan oleh kanker paru-paru setiap tahunnya.
Meskipun prevalensi merokok telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, namun hampir
21% orang dewasa di Amerika Serikat terus merokok, walaupun sudah ada peringatan
tentang bahaya merokok tetapi mereka masih belum berhasil untuk berhenti merokok
(Stewart et.al, 2013, e43).

1
Media pengajaran atau alat peraga lebih dikenal sebagai salah satu alat bantu
pengajaran. Dikatakan sebagai alat karena fungsinya sebagai alat untuk membantu dalam
menyampaikan informasi tentang bahaya merokok, sehingga dapat memperjelas pemahaman
masyarakat terhadap materi yang sedang diberikan. Alat bantu tersebut merupakan cara untuk
menyajikan suatu informasi melalui peragaan. Menurut Arief Sadiman, dkk (2012:6) “kata
media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar”. Sedangkan menurut Martinis Yamin (2012: 176)
media “adalah suatu perangkat yang dapat menyalurkan informasi dari sumber ke penerima
informasi”

Salah satu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada
masyarakat adalah video. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) video adalah
bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi, rekaman gambar hidup atau
program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi. Video merupakan media yang
termasuk salah satu media audio visual. Menurut Sukiman (2012:32) “kurang lebih 90% hasil
belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya 5% diperoleh melalui indera
dengar dan 5% dengan indera lainnya”. Jika dilihat dari penjabaran di atas, maka menurut
penulis media video bermanfaat dalam upaya penyampaian informasi.

Literasi kesehatan merupakan kemampuan untuk mendapatkan, memproses, dan


memahami informasi kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan, dan juga kemampuan
seseorang untuk menerapkan informasi kesehatan tersebut untuk kehidupannya. Literasi
kesehatan merupakan salah satu aspek yang penting bagi seseorang dalam memberdayakan
kesehatan (Nurjanah, 2016, hlm.135). Kemampuan literasi kesehatan meliputi kemampuan
membaca dan memahami tulisan serta menggunakan informasi yang tertulis dalam bentuk
angka, kemampuan verbal berkaitan dengan kemampuan untuk mendengar dan memproses
informasi, serta kemampuan memahami dan memproses informasi tertulis (Speirs et al.,
2012, pp.1082).

Penduduk yang berada di lingkungan RW 05 Kelurahan Cempaka Baru Jakarta Pusat


banyak yang merokok, dan sampai saat ini semakin mengkhawatirkan. Dari hasil wawancara
awal dengan pihak RW, permasalahannya adalah sebagian besar warga masih belum
teredukasi dengan baik mengenai bahaya rokok untuk kesehatan. Sehingga Sebagian besar
warga di lingkungan RW 05 kelurahan Cempaka Baru, Jakarta Pusat masih banyak yang
merokok.

2
Dari berbagai uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian
tentang pengaruh pemberian literasi kesehatan melalui video terhadap tingkat pengetahuan
masyarakat tentang bahaya rokok yang dilakukan pada warga RW 05 Kelurahan Cempaka
Putih Baru, Jakarta Pusat.

1.2 Rumusan masalah


1. Apakah ada pengaruh literasi kesehatan melalui media video terhadap tingkat
pengetahuan bahaya merokok pada masyarakat di wilayah RW 05 Kelurahan
Cempaka Baru Jakarta Pusat

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh literasi kesehatan melalui media video
terhadap peningkatan pengetahuan bahaya rokok pada masyarakat di wilayah RW 05
Kelurahan Cempaka Baru Jakarta Pusat. Jika ada pengaruhnya, seberapa besar
pengaruhnya.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui gambaran mengenai peningkatan pengetahuan literasi kesehatan
masyarakat di wilayah RW 05 Kelurahan Cempaka Baru, Jakarta Pusat
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk masyarakat
wilayah RW 05 cempaka baru, Jakarta Pusat dalam meningkatkan pengetahuan
tingkat literaasi informasi kesehatan masyarakat tentang bahaya merokok pada
kesehatan tubuh perokok.
3. Menjadi masukan bagi pihak berwenang terhadap kesehatan, yaitu Kementerian
Kesehatan, bahwa literasi informasi kesehatan berupa penyuluhan ke masyarakat di
wilayah RW 05 Kelurahan Cempaka Baru Jakarta Pusat dapat menggunakan media
video sebagai alternatif penyuluhan.

1.5 Batasan Masalah


Untuk lebih terarah dalam penelitian ini maka diberikan pembatasan masalah yaitu
penelitian ini hanya membahas mengenai perubahan tingkat pengetahuan tentang bahaya
rokok yang disampaikan melalui video pada masyarakat di wilayah RW 05 Kelurahan
Cempaka Baru, Jakarta Pusat.

Anda mungkin juga menyukai