FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Tuhan yang hakiki adalah Tuhan yang disampaikan oleh para Nabi dan Rasul
yakni,Tuhan hakiki itu bukan di langit dan di bumi, bukan di atas langit,
bukan di alam, tetapi Dia meliputi semua tempat dan segala realitas wujud.
BAB II
PEMBAHASAN
وم َن النَّاس م ْن يَّتَّخ ُذ م ْن ُد ْون هّٰللا اَ ْن َدادًا يُّحب ُّْونَهُم َكحُبِّ هّٰللا
ِ ْ ِ ِ ِ ِ ِ َ ِ ِ َ
Artinya :
Diantara manusia ada yang bertuhan kepada selain Allah, sebagai
tandingan terhadap Allah. Mereka mencintai tuhannya itu sebagaimana
mencintai Allah.
Dengan demikian seseorang yang mempercayai adanya Allah, belum tentu
berarti orang itu beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Seseorang baru layak
dinyatakan bertuhan kepada Allah jika ia telah memenuhi segala yang
dimaui oleh Allah. Atas dasar itu inti konsep ketuhanan Yang Maha Esa
dalam Islam adalah memerankan ajaran Allah yaitu Al-Quran dalam
kehidupan sehari-hari. Tuhan berperan bukan sekedar Pencipta, melainkan
juga pengatur alam semesta.Pernyataan lugas dan sederhana cermin manusia
bertuhan Allah sebagaimana dinyatakan dalam surat Al-Ikhlas. Kalimat
syahadat adalah pernyataan lain sebagai jawaban atas perintah yang
dijaukan pada surat Al-Ikhlas tersebut. Ringkasnya jika Allah yang harus
terbayang dalam kesadaran manusia yang bertuhan Allah adalah disamping
Allah sebagai Zat, juga Al-Quran sebagai ajaran serta Rasullullah sebagai
Uswah hasanah.
Jadi, filsafat Ketuhanan dalam Islam bisa diartikan juga yaitu kebijaksanaan
Islam untuk menentukan Tuhan, dimana Ia sebagai dasar kepercayaan umat
Muslim.Siapakah Tuhan itu?Perkataan ilah, yang diterjemahkan dalam Al-
Quran dipakai untuk menyatakan berbagai obyek yang dibesarkan atau
dipentingkan manusia.
1. PEMIKIRAN BARAT
a. Dinamisme
Menurut paham ini, manusia sejak zaman primitif telah mengakui adanya
kekuatan yang berpengaruh dalam kehidupan. Mula-mula sesuatu yang
berpengaruh tersebut ditujukan pada benda. Setiap benda mempunyai
pengaruh pada manusia, ada yang berpengaruh positif dan ada pula yang
berpengaruh negatif.
b. Animisme
c. Politeisme
kepuasan, karena terlalu banyak yang menjadi sanjungan dan pujaan. Roh
yang lebih dari yang lain kemudian disebut dewa. Dewa mempunyai tugas
dan kekuasaan tertentu sesuai dengan bidangnya. Ada dewa yang
bertanggung jawab terhadap cahaya, ada yang membidangi masalah air, ada
yang membidangi angin dan lain sebagainya.
e. Monoteisme
a.Mu‘tazilah
b. Qodariah
c. Jabariah
Hampir semua pendapat dari kedua aliran ini berada di antara aliran
Qadariah dan Jabariah. Semua aliran itu mewarnai kehidupan pemikiran
ketuhanan dalam kalangan umat Islam periode masa lalu. Pada prinsipnya
aliran-aliran tersebut di atas tidak bertentangan dengan ajaran dasar Islam.
Oleh karena itu umat Islam yang memilih aliran mana saja diantara aliran-
aliran tersebut sebagai teologi mana yang dianutnya, tidak menyebabkan ia
keluar dari Islam. Menghadapi situasi dan perkembangan ilmu pengetahuan
sekarang ini,umat Islam perlu mengadakan koreksi ilmu berlandaskan al-
Quran dan Sunnah Rasul, tanpa dipengaruhi oleh kepentingan politik
tertentu.
2.4 DALIL PEMBUKTIAN ADANYA TUHAN
1.Dalil Ontologis
Tuhan ada dalam pikiran manusia. Karena mereka berfikir, tak ada
manusia yang sempurna, yang sempurna hanyalah Tuhan. Atas dasar itu ,
Bapak menasehati Jika kamu membenci seseorang, cintai dia alakadarnya.
4.Dalil Moral
6.Dalil Cosmologi
7.Dalil Astronomi
8.Dalil antropologi
9.Dalil Psikologi
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://kita-mahasiswa.blogspot.com/2016/05/tugas-makalah-konsep-
ketuhanan-dalam.html
http://ilmukomunic.blogspot.com/2015/09/dalil-dalil-tentang-adanya-
allah.html
http://kita-mahasiswa.blogspot.com/2016/05/tugas-makalah-konsep-
ketuhanan-dalam.html
https://sites.google.com/site/ujppai/materi-kuliah/materi-03
https://www.mahasiswaunusa.com/