Anda di halaman 1dari 8

MODUL 1 PERHITUNGAN GOBS

Tommy Afrizal 12116017

Abstract
The gravity method is a passive geophysical method and is based on Newton's law for universal gravity. This method utilizes
variations in density distributed in the soil layer. Each rock has a different density and can affect variations in the earth's
gravitational field. The gravity method is used to determine the subsurface conditions in the area where the survey is carried
out by observing lateral variations in subsurface rock density. Changes in acceleration at one point with other points around
it indicate a difference in content that is below the surface of the earth. The gravity variation at each point of the earth's
surface will be influenced by several factors where in the measurement and interpretation, these factors must be considered
(corrected).
Keywords: Gravity Method,Corection

Sari
Metode gravity merupakan metode geofisika yang bersifat pasif dan didasari oleh hukum Newton untuk gravitasi universal.
Metode ini memanfaatkan variasi densitas yang terdistribusi dalam lapisan tanah. Setiap batuan mempunyai besar densitas
yang berbeda-beda dan dapat mempengaruhi variasi medan gravitasi bumi. Metode gravity digunakan untuk mengetahui
kondisi bawah permukaan pada area tempat dilakukannya survey dengan mengamati variasi lateral dari densitas batuan
bawah permukaan. Perubahan percepatan pada satu titik dengan titik lain disekitarnya menandakan adanya perbedaan
kandungan yang ada dibawah permukaan bumi. Variasi gaya berat di setiap titik permukaan bumi akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor dimana dalam pengukuran dan interpretasi, faktor-faktor tersebut harus diperhatikan (dikoreksi).

Kata kunci: Metode Gravity, koreksi

*
Program Studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Sumatera. Email: yurialvionita@gmail.com
I. PENDAHULUAN milliGal(1 mGal=10-3, Gal = 10-3cm/s2)
atau ekivalen dengan 10 gu (Gravity unit).
Pada suatu daerah yang diamati, lapisan Variasi gaya berat yang disebabkan oleh
batuan dapat memiliki bermacam-macam variasi perbedaan densitas bawah
densitas ataupun homogen. Itulah yang permukaan adalah sekitar 1 mGal
menyebabkan terjadinya variasi nilai (100 m/s2).
percepatan gravitasi yang yang biasa Bentuk bumi bukan merupakan bola pejal
disebut anomaly gravitasi. yang sempurna, dengan relief yang tidak
Metode gravity merupakan metode rata, berotasi serta berevolusi dalam sistem
geofisika pasif dan didasari oleh hokum matahari, tidak homogen. Dengan demikian
Newton untk gravitasi universal. Metode variasi gaya berat di setiap titik permukaan
gravity digunakan untuk mengetahui bumi akan dipengaruhi oleh beberapa
kondisi bawah permukaan pada area tempat faktor dimana dalam pengukuran dan
dilakukannya survei, yaitu dengan interpretasi, faktor-faktor tersebut harus
mengamati variasi lateral dari densitas diperhatikan (dikoreksi) :
batuan bawah permukaan. Telah diketahui a. Koreksi Pasang Surut (Tidal
bahwa gaya gravitasi adalah suatu gaya Corection)
yang bekerja anatara dua benda, seperti Koreksi ini dilakukan untuk
gaya yang bekerja antara tubuh manusia menghilangkan pengaruh gravitasi benda-
dengan bumi, atau antara planet dengan benda ruang angkasa seperti bulan dan
matahari. Survei dengan menggunakan matahari, yang berubah terhadap lintang dan
metode gravitasi memanfaatkan nilai waktu. Untuk mendapatkan nilai pasang
percepatan gravitasi di area survei tersebut. surut ini maka, dilihatlah perbedaan nilai
Perubahan percepatan pada satu titik dengan gravitasi stasiun dari waktu ke waktu
titik lain disekitarnya menandakan adanya terhadap base. Gravitasi terkoreksi tidal
perbedaan kandungan yagn ada dibawah dapat ditulis sebagai berikut :
permukaan bumi. Namun perubahan yang
terjadi relative lebih kecil sehingga
pengukuran metode gravitasi memerlukan
alat yang memiliki kepekaan tinggi, dan alat
tersebut adalah gravimeter. Harga rata-rata b. Koreksi Apungan
gayaberat di permukaan bumi adalah 9.80 Koreksi apungan akibat adanya perbedaan
m/s2. Satuan yang digunakan adalah pembacaan gravity dari stasiun yang sama
gayaberat adalah pada waktu yang berbeda, yang disebabkan
karena adanya guncangan pegas alat (mean sea level) yang diabaikan pada
gravimeter selama proses transportasi dari koreksi udara bebas. Koreksi ini dapat
suatu stasiun ke stasiun lainnya. Dapat juga ditulis sebagai berikut :
diakibatkan akibat adanya kemuluran alat
(pegas) setelah dipakai berulang-ulang.
Koreksinya adalah dengan melakukan
pengukuran di titik base sesering mungkin.
Pengukuran dapat dilakukan satu atau dua
jam sekali tergantung kondisi lapangan. e. Koreksi Udara Bebas (Free Air
Corection)
Koreksi ini dilakukan untuk
mengkompensasi ketinggian antara titik
pengamatan dan datum (mean sea level).
Koreksi ini dapat ditulis sebagai berikut :

c. Koreksi Lintang
Koreksi ini dilakukan karena bentuk bumi
yang tidak sepenuhnya bulat sempurna, f. Koreksi medan (Terrain Correction)
tetapi pepat pada daerah ekuator dan juga Koreksi medan mengakomodir
karena rotasi bumi. Hal tersebut membuat ketidakteraturan pada topografi sekitar titik
ada perbedaan nilai gravitasi karena pengukuran. Pada saat pengukuran, elevasi
pengaruh lintang yang ada di bumi. Secara topografi di sekitar titik pengukuran,
umum gravitasi terkoreksi lintang dapat biasanya dalam radius dalam dan luar,
ditulis sebagai berikut: diukur elevasinya. Sehingga koreksi ini
dapat ditulis sebagai berikut :

dengan,

d. Koreksi Bourger (Bouger Slab


Correction)
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah :
Koreksi bouger dilakukan untuk
1. Dapat mengkonversi nilai gayaberat
mengkompensasi pengaruh massa batuan
hasil pengukuran menggunakan alat
terdapat antara stasiun pengukuran dan
LaCoste Romberg (gread)
2. Dapat mengkonversi koordinat dari =109+(MID(S3,5,2))/60+(MID(S3,8
UTM ke degree atau sebaliknya ,4))/3600
3. Dapat menghitung koreksi tidal 2. Buka Golden Surfer, pilih new
4. Dapat menghitung koreksi drift worksheet (Ctrl W) ,copy paste data
5. Dapat menghitung Gobs koordinat desimal ke worksheet pada
software Surfer , Data , New Projected
II. METODOLOGI Coordinates , Ubah source coordinate
Diagram Alir ; system, lalu pilih predefined ,klik
geographic (lat/lon), pilih world
geodetic system 1984 , OK , kemudian
ubah target coordinate system , pilih
projected systemspilih UTM Asia
Indonesia Indonesia UTM Zone
49S, klik OK
3. Data UTM akan muncul pada
kolom 3 dan 4. Setelah itu copy paste
data UTM ke data excel.

Langkah pengolahan data kali ini adalah :


Konversi Skala Alat
Dilakukan dengan menggunakan rumus :
Konversi skala (mGal) = B + ((baca alat -
A)*C)

Konversi Koordinat Longitude dan


Perhitungan Teoritis
Latitude
a. Buka DOSBOX dan Tidal
1. Ubah skala koordinat menjadi
b. Isi sesuai dengan daerah dan hari saat
desimal dengan menggunakan Ms
dilakukan pengukuran
Excel. Formula:
c. Data akan disimpan dalam forat
(*.txt)
d. Cocokkan data yang didapat
tersebut dengan data waktu yang ingin
dilakukan koreksi

Perhitungan Observasi
a. Salinlah data yang terdapat di modul
b. Buatlah kurva delta t terhadap TC
c. Lalu cocokkan dengan data sesuai
dengan waktu yang ingin dilakukukan
Perhitungan Teoritis
koreksi.

III. HASIL DAN PENGOLAHAN


DATA
Konversi Skala Alat
Konversi skala (mGal) = B + ((baca alat -
A)*C)

Konversi Koordinat Longitude dan


Latitude
Perhitungan Observasi

Tidal OBS
0.2

0.1

0
0 20 40 60 80 100
-0.1
Hasil

Perhitungan teoritis dilakukan


IV. ANALISIS menggunakan software dosbox dan tidal,
Pada pengolahan data perhitungan Gobs, yang menghasilkan data (*.txt) dari data
didapatkan koreksi tidal atau koreksi inilah nantinya akan dilakukan koreksi tidal
pasang surut yanag dimaksudkan untuk secara teoritis. Untuk perhitungan observasi,
menghilangkan perbedaan pembacaan pada digunakan data yang merupakan hasil
alat gravimeter yang disebabkan oleh observasi. Terdapat perbedaan untuk
pengaruh gaya tarik yang dialami bumi perhitungan observasi dan teoritis.
akibat jarak dari bulan dan matahari setiap Namun kedua perhitungan tersebut
saat. Hal ini menyebabkan adanya menunjukkan bahwa semakin siang, nilai
perubahan besar nilai medan gravitasi di koreksi tidal yang didapatkan semakin kecil.
permukaan bumi secara berkala. Data Hal ini menunjukkan bahwa koreksi tidal
koreksi pasang surut bumi adalah data hasil dipengaruhi oleh garis lintang dan waktu.
perhitungan teoritis yang diperoleh dari
data station yang melakukan pengukuran V. KESIMPULAN
tersebut. Tahap yang dilakukan dalam perhitungan
Dalam pengolahan data kali ini dilakukan ini adalah, melakukan konversi hasil baca
menggunakan perhitungn teoritis dan
perhitungan observasi.
alat agar data yang dibaca di alat dapat
diolah untuk tahap selanjutnya.
Setelah dilakukan konversi hasil baca alat,
maka dilakukan konversi longitude latitude
daerah pengukuran menjadi UTM sesuai
dengan zona UTM daerah pengukuran
tersebut. Setelah itu barulah dilakukan
perhitungan koreksi tidal secara teoritis dan
observasi. Berdasarkan hasil perhitungan,
didapatkan bahwa nilai koreksi tidal akan
berkurang semakin siang. Karena koreksi
tidal bergantung pada garis lintang dan
waktu.

DAFTAR PUSTAKA
1. Blakely, Richard.J. 1995, Potential
Theory in Gravity and Magnetic
Application, Cambridge Univ Press
2. Telford, M.W., Geldart, L.P., Sheriff,
R.E., dan Keys, D.A., 1990, Applied
Geophysics, Cambridge Univ Pres
3. https://www.academia.edu/12028606/
Metode_Gravity_Gaya_Berat_dalam_
Eksplorasi_Geotermal

Anda mungkin juga menyukai