Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat,
rahmat, hidayah serta inayahnya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Langkah- Langkah Pembelajan Apresiasi Drama”
Kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kata sempurna. Karena kesempurnaan
hanyalah milik-Nya. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik maupun saran yang membangun
demi perbaikan ke depanya. Selain itu kami juga berharap bahwa makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi siapapun yang membaca.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL ......................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ................................................................................. 2
DAFTAR ISI ................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
Masalah .........................................................................
B. Rumusan 5
Masalah ..................................................................................
C. Tujuan .................................................................................................. 5
..
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Apresiasi Drama ............................................................... 6
B. Proses Apresiasi Drama ...................................................................... 7
C. Tahap atau Langkah-Langkah Pembelajaran Apresiasi 9
Drama ............
BAB III PENUTUP
A. Saran ..................................................................................................... 13
..
B. Simpulan .............................................................................................. 13
..
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
Apresiasi dapat diartikan suatu langkah untuk mengenal, memahami, dan menghayati
suatu karya sastra yang berakhir dengan timbulnya pencelupan atau rasa menikmati karya
tersebut dan berakibat subjekapresiator dapat menghargai karya sastra yang dinikmatinya secara
sadar.
Dari pengertian di atas dapat kami simpulkan bahwa apresiasi drama adalah kegiatan
menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan pengertian,
penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan pikiran yang baik terhadap suatu karya
sastra yang berupa drama atau seni peran. Apresiasi drama di sini tidak hanya mencakup
apresiasi pementasan drama saja, akan tetapi apresiasi terhadap naskah drama juga.
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tujuannya adalah:
PEMBAHASAN
4. Kesimpulan dari beberapa pendapat tersebut, bahwa apresiasi drama adalah suatu
kegiatan yang ada hubungannya dengan drama sehingga membuat orang tersebut mampu
memahami drama secara mendalam dan mampu memahami nilai-nilai yang terkandung
dalam drama tersebut.
B. Proses Apresiasi
Sebelum melakukan apresiasi, umumnya seseorang memilih bentuk karya sastra atau
jenis teks seni berbahasa yang disukai, misalnya bentuk karya sastra prosa, puisi, drama, atau
film. Kesukaan itu akan melangkah pada upaya seseorang untuk mengetahui atau memahami
lebih dalam karya yang dipilihnya. Sebuah karya sastra dapat disukai dan digemari oleh
seseorang oleh karena karya tersebut dapat memberi kesan tersendiri yang menimbulkan empati
bagi penggemarnya. Hal itu disebabkan proses penciptaan karya sastra meliputi hal-hal berikut
ini.
Untuk mengapresiasi sebuah karya sastra atau teks seni berbahasa, perlu dilakukan aktivitas
berupa:
1. mendengarkan/menyimak
2. membaca
3. menonton
4. mempelajari bagian-bagiannya
5. menceritakan kembali
6. mengomentari
7. meresensi
8. membuat parafrasa
9. menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan karya tersebut
10. merasakan seperti: mendeklamasikan (untuk puisi ) atau melakonkan (untuk drama)
11. membuat sinopsis untuk cerita, dan sebagainya selain aktivitas merespons karya sastra
seperti disebutkan di atas, langkah-langkah mengapresiasi sebuah karya sastra yang
diminati secara umum meliputi hal-hal berikut:
a. Menginterpretasi atau melakukan penafsiran terhadap karya sastra berdasarkan
sifat-sifat karya sastra tersebut
b. Menganalisis atau menguraikan unsur-unsur karya sastra tersebut, baik unsur
intrinsik maupun ekstrinsiknya
c. Menikmati atau merasakan karya sastra berdasarkan pemahaman untuk
mendapatkan penghayatan
d. Mengevaluasi atau menilai karya sastra dalam rangka mengukur kualitas karya
tersebut
e. Memberikan penghargaan kepada karya sastra berdasarkan tingkat kualitasnya
Pertanyaan untuk setting atau latar cerita adalah kapan dan dimana persitiwa terjadi. Pertany
aan tidak sertamerta dijawab secara global
tetapi harus lebih mendetil untuk mengetahui secara pasti waktu dan tempat kejadiannya. Analisi
s setting lakon ini merupakan suatu usaha untuk menjawab sebuah pertanyaan apakah peristiwa
terjadi di luar ruang atau di dalam ruang? Apakah terjadi pada waktu malam, pagi hari, atau sore
hari? Jika terjadi dalam ruang lalu di mana letak ruang itu, di dalam gedung atau di
dalam rumah? Jam berapa kira-kira terjadi? Tanggal, bulan,
dan tahun berapa? Apakah waktu kejadiannya berkaitan dengan waktu kejadian peristiwa di
adegan lain, atau sudah lain hari? Pertanyaan-
pertanyaan seputar waktu dan tempat kejadian iniakan memberikan gambaran peristiwa lakon
yang komplit (David Groote, 1997).
d) Perlengkapan
Adalah barang-barang atau benda yang diperlukan atau dibutuhkan di dalam sebuah pementasan
drama.
c.) Apresiasi Tahap 3
1. Tema
Tema ada yang menyebutnya sebagai premis, root idea, thought, aim, central idea, goal,
driving force dan sebagainya. Tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh
pengarang atau penulis melalui karangannya (Gorys Keraf, 1994). Adhy Asmara (1983)
menyebut tema sebagai premis yaitu rumusan intisari cerita sebagai landasan ideal dalam
menentukan arah tujuan cerita. Dengan demikian bisa ditarik kesimpulan bahwa tema adalah ide
dasar, gagasan atau pesan yang ada dalam naskah lakon dan ini menentukan arah jalannya cerita.
2. Tipe
3. Nilai
Nilai yang terkandung di dalam Naskah “Jam Dinding yang Berdetak” adalah nilai sastra,
dan nilai sosial. Mengandung nilai sastra dan sosial karena konflik yang di munculkan sangat
indah dan sesuai dengan kehidupan sosial yang terjadi di dalam masyarakat sesungguhnya.
4. Fungsi
Di dalam Naskah “Jam Dinding yang Berdetak” terkandung beberapa fungsi yaitu fungsi
eksperensial, fungsi informatif, fungsi penyadaran, dan fungsi rekreatif.
1. Tahap atau langkah-langkah pembelajaran apresiasi drama secara umum
a. Tahap mengenal dan menikmati
2. Pada tahap ini, kita berhadapan dengan suatu karya yang berupa drama. Kemudian kita
mengambil suatu tindakan berupa membaca, melihat atau menonton, dan mendengarkan
suatu drama.
a. Tahap menghargai
3. Pada tahap ini kita merasakan manfaat atau nilai dari drama yang telah dinikmati.
Manfaat di sini berkaitan dengan kegunaan drama tersebut. Misalnya memberi
kesenangan, hiburan, kepuasan, serta memperluas wawasan dan pandangan hidup.
a. Tahap pemahaman
Pada tahap ini kita melakukan tindakan meneliti serta menganalisis unsur-unsur yang
membangun drama, baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsiknya. Akhirnya kita
menyimpulkan drama tersebut. Apakah drama tersebut termasuk baik atau tidak, bermanfaat atau
tidak bagi masyarakat sastra?
d. Tahap penghayatan
Pada tahap ini kita membuat analisis lebih lanjut dari tahap sebelumnya, kemudian membuat
interpretasi atau penafsiran terhadap drama serta menyusun argumen berdasarkan analisis yang
telah dilakukan pada tahap sebelumnya.
Segala nilai, ide, wawasan yang diserap pada tahap-tahap terdahulu diinternalisasi dengan
baik, sehingga masyarakat penikmat sastra dapat mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam sikap
dan tingkah laku sehari-hari.
Dengan demikian, kegiatan apresiasi sastra diartikan sebagai suatu proses mengenal,
menikmati, memahami, dan menghargai suatu karya sastra secara sengaja, sadar, dan kritis
sehingga tumbuh pengertian dan penghargaan terhadap sastra.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Apresiasi drama adalah suatu kegiatan yang ada hubungannya dengan drama sehingga
membuat orang tersebut mampu memahami drama secara mendalam dan mampu memahami
nilai-nilai yang terkandung dalam drama tersebut.
B. Saran