BAB IX
gaya horizontal, dengan menentukan nilai kohesi (c) dari sudut geser
dalam kotak geser. Kotak ini terbelah, dengan setengah bagian yang
bawah merupakan bagian yang tetap dan bagian atas mudah bertranslasi.
diameter 6.4 cm atau bujur sangkar 5,0 x 5,0 cm . Contoh tanah secara
kotak ini akan menjadi sedikit terpisah dan blok pembebanan serta
bersudut akan lebih saling terkunci dan memiliki kuat geser yang
Ph
τ =
Ac
Pv
σn =
Ac
ΔB
4. Gambarkan grafik hubungan B versus τ , kemudian dari
geser :
τ = σ n tan φ + c
x
f y
Bidang
keruntuhan
Tegangan Normal
pada pasir padat, tahanan geser puncak (yaitu pada saat runtuh) dan
juga pada tahanan geser maksimumyang lebih kecil (yaitui pada titik
sesudah runtuh.
sebagai berikut:
drained untuk pasir dan lanau dapat dilihat pada table berikut ini
Renggang /lepas 27 – 30
Menengah 30 – 35
padat 35 – 38
Menengah 35 – 40
padat 40 – 45
Lanau 26 – 35
dapat terjadi oleh akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari tegangan
dimana :
C = kohesi tanah
tersebut.
yang ditunjukkan oleh titik R tidak akan pernah terjadi, karena sebelum
oleh tekanan air pori. Terzaghi (1925) mengubah rumus Coulomb dalam
sebagai berikut :
dimana :
3
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
3
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
Bidang geser
1
U
Persamaan (9.1) menghasilkan data yang relatif tidak tepat, nilai-
nilai C dan yang diperoleh sangat tergantung dari jenis pengujian yang
tegangan efektif 1’ dan 3’ pada saat keruntuhan terjadi. Lingkaran Mohr
oleh :
’
f
1’
C’ 2
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
Titik tegangan
(3’)
45
kegagalan
Garis selubung
½ (1’ + 3’)
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
persamaan :
Garis-garis dari titik tegangan yang membuat sudut 45 dengan garis
mewakili tegangan utama 1’ dan 3’. Perlu diingat bahwa ½ (1’ - 3’) = ½
(1 - 3).
diperhatikan, yaitu :
waktu sekarang.
overburden efektif yang ada. Jadi, bila OCR = 1, tanah dalam kondisi
overconsolidated.
Gambar 9.1
2. Pelat beban
Gambar 9.2
Gambar 9.3
Gambar 9.4
5. Pisau pemotong
Gambar 9.5
6. Tabung Sampel
Gambar 9.6
pengunci
pengunci
letakkan benda uji kemudian himpit dengan batu pori dan penekan
contoh
seimbangnya
9. Atur posisi jarum pergeseran pada angka nol dan atur pula dial
Baca dial proving ring dan dial pergeseran setiap 15 detik sampai
Mulai
Analisa Data
Selesai
Diameter Sampel = 6
Kalibrasi profing ring = 0,427
Luas sampel = 31,653
Gaya normal P1 = 10
P1
Tegangan normal σ1 =
Luas sampel
= 0,3159
Diameter Sampel = 6
Kalibrasi profing ring = 0,427
Luas sampel = 31,65
Gaya normal P2 = 20
P2
Tegangan normal σ1 =
Luas sampel
= 0,6319
8,11
=
31,653
= 0,2563
Diameter Sampel = 6
Kalibrasi profing ring = 0,427
Luas sampel = 31,65
Gaya normal P3 = 30
P3
Tegangan normal σ1 =
Luas sampel
= 0,9478
Persamaan Regresi
Xi (Tegangan Yi (Tegangan
Sampel Xi*Yi Xi²
Normal) Geser)
1 0.3159 0.2563 0.081 0.0998
2 0.6319 0.2698 0.17 0.3992
3 0.9478 0.3912 0.371 0.8983
Jumlah 1.8956 0.9173 0.622 1.3973
ሺ݊Ǥσ ܻܺ݅݅ െσ ܺ݅ Ǥσ ܻ݅ ሻ
a =
σ ଶ
ሺ݊Ǥ ܺ݅ െ ܺ݅ Ǥσ ܺ݅ ሻ
σ
= 0.2135
= 0.1709
Diameter Sampel : 6 cm
Kalibrasi Proving Ring : 0.427 kg/div
Luas Sampel : 31.653 cm2
Gaya Normal P1 = 10 kg P2 = 20 kg P3 = 30 kg
Tegangan Normal s1 = 0.316 kg/cm 2 s2 = 0.632 kg/cm 2 s3 = 0.948 kg/cm 2
Perpindahan Pembaca Gaya Tegangan Pembaca Gaya Tegangan Pembaca Gaya Tegangan
Geser an Geser Geser an Geser Geser an Geser Geser
(mm) (div) (kg) (kg/cm 2) (div) (kg) (kg/cm 2) (div) (kg) (kg/cm 2)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 5 2.14 0.0675 3 1.28 0.0405 7 2.989 0.0944
50 7 2.99 0.0944 4 1.71 0.0540 10 4.27 0.1349
75 10 4.27 0.1349 5 2.14 0.0675 11 4.697 0.1484
100 12 5.12 0.1619 8 3.42 0.1079 12 5.124 0.1619
150 15 6.41 0.2024 11 4.70 0.1484 15 6.405 0.2024
200 18 7.69 0.2428 13 5.55 0.1754 18 7.686 0.2428
250 19 8.11 0.2563 15 6.41 0.2024 20 8.54 0.2698
300 17 7.26 0.2293 22 9.394 0.2968
350 18 7.69 0.2428 24 10.248 0.3238
400 19 8.11 0.2563 25 10.675 0.3373
450 20 8.54 0.2698 26 11.102 0.3507
500 27 11.529 0.3642
550 28 11.956 0.3777
600 29 12.383 0.3912
Tegangan geser maks 0.2563 0.2698 0.3912
a= 0.2135
Persamaan Regresi y = ax+b
b= 0.1709
Kohesi (c) 0.1709 Kg/cm²
Sudut Geser Dalam 9.6967
9.7. Kesimpulan
3. Nilai kohesi tanah dan sudut geser tanah merupakan parameter yang