Anda di halaman 1dari 37

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

BAB IX

PENGUJIAN GESER LANGSUNG

9.1 Tujuan Percobaan

Test ini dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan tanah terhadap

gaya horizontal, dengan menentukan nilai kohesi (c) dari sudut geser

dalam ( ϕ ) dari suatu contoh tanah.

9.2 Teori Ringkas

Kekuatan geser tanah merupakan perlawanan internal tanah

tersebut per satuan luas terhadap keruntuhan atau pergeseran sepanjang

bidang geser dalam tanah yang dimaksud.

Uji geser langsung merupakan pengujian yang sederhana dan

langsung. Pengujian dilakukan dengan menempatkan contoh tanah ke

dalam kotak geser. Kotak ini terbelah, dengan setengah bagian yang

bawah merupakan bagian yang tetap dan bagian atas mudah bertranslasi.

Kotak ini tersedia dalam beberapa ukuran, tetapi biasanya mempunyai

diameter 6.4 cm atau bujur sangkar 5,0 x 5,0 cm . Contoh tanah secara

hati-hati diletakkan di dalam kotak, sebuah blok pembebanan, termasuk

batu-batu berpori bergigi untuk drainase yang cepat, diletakkan di atas

contoh tanah. Kemudian suatu beban normal P v dikerjakan. Kedua bagian

kotak ini akan menjadi sedikit terpisah dan blok pembebanan serta

setengah bagian atas kotak bergabung menjadi satu.

Kuat geser sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor , antara lain :

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

1. Tekanan efektif atau tekanan antar butir.

2. Kemampuan partikel atau kerapatan

3. Saling keterkuncian antar partikel: jadi, partikel-partikel yang

bersudut akan lebih saling terkunci dan memiliki kuat geser yang

lebih tinggi φ yang lebih besar) daripada partikel-partikel yang

bundar seperti pada tebing-tebing.

4. Sementasi partikel, yang terjadi secara alamiah atau buatan.

5. Daya tarik antar partikel atau kohesi.

Perhitungan pada pengujian kuat geser langsung :

1. Hitung gaya geser Ph :

Ph = bacaan arloji x kalibrasi proving ring

2. Hitung kekuatan geser ( τ )

Ph
τ =
Ac

3. Hitung tegangan normal (


σn )

Pv
σn =
Ac
ΔB
4. Gambarkan grafik hubungan B versus τ , kemudian dari

masing-masing benda uji dapatkan


τ max

5. Gambarkan garis lurus melalui titik-titik hubungan


τ versus σ n

dapatkan pula parameter c dan φ .

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 2


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

6. Untuk mendapat parameter c dan φ dapat diselesaikan dengan

cara matematis (pesamaan regresi linear). Rumus kekuatan

geser :

τ = σ n tan φ + c

x


f y

Bidang
keruntuhan

Kekuatan geser tanah dapat dianggap terdiri dari dua bagian

atau komponen, yaitu :

1. Gesekan dalam, yang sebanding dengan tegangan efektif yang

bekerja pada bidang geser.

2. Kohesi yang tergantung pada jenis tanah dan kepadatannya

tanah pada umumnya digolongkan sebagai berikut :

3. Tanah berkohesi atau berbutir halus (misal lempung)

4. Tanah tidak berkohesi atau berbutir kasar (misal pasir)

5. Tanah berkohesi-gesekan, ada c dan ф (misal lanau)

Hubungan persamaan ini digambarkan pada kurva berikut ini :

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 3


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Garis keruntuhan Mohr-Coulomb

Tegangan Normal

Tergantung dari jenis alatnya ,uji geser ini dapat dilakukan

dengan cara tegangan geser terkendali ,dimana penambahan gaya

geser dibuat konstan dan diatur, atau dengan cara regangan

terkendali dimana kecepatan geser yang diatur.

Kelebihan pengujian dengan cara regangan – terkendali adalah

pada pasir padat, tahanan geser puncak (yaitu pada saat runtuh) dan

juga pada tahanan geser maksimumyang lebih kecil (yaitui pada titik

setelah keruntuhan terjadi) dapat diamati dan dicatat pada uji

tegangan – terkandali ,hanya tahanan geserpuncak saja yang dapat

diamati dan dicatat.Juga harus diperhatikan bahwa tahanan geser

pada uji tegangan – terkendali besarnya hanya dapat diperkirakan

saja., Ini disebabkan keruntuhan terjadi pada tingkat tegangan geser

sekitar puncak antara penambahan beban sebelum runtuh sampai

sesudah runtuh.

Pada pengujian tertentu ,tegangan normal dapat dihitung

sebagai berikut:

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 4


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

 =Tegangan normal = Gaya normal


Luas penampang lintang sampel tanah

 = Tegangan geser = Gaya geser melawan gerakan


Luas penampang lintang sampel tanah

Harga – harga yang umum dari sudut geser internal kondisi

drained untuk pasir dan lanau dapat dilihat pada table berikut ini

TIPE TANAH SUDUT GESER DALAM ( )


Pasir : butiran bulat

Renggang /lepas 27 – 30

Menengah 30 – 35

padat 35 – 38

Pasir : butiran bersudut

Renggang / lepas 30 –35

Menengah 35 – 40

padat 40 – 45

Kerikil bercampur pasir 34 – 48

Lanau 26 – 35

Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis-analisis daya

dukung tanah, stabilitas lereng, dan tegangan dorong untuk dinding

penahan tanah. Mohr (1910) memberikan teori mengenai kondisi

keruntuhan suatu bahan. Teorinya adalah bahwa keruntuhan suatu bahan

dapat terjadi oleh akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari tegangan

normal dan tegangan geser.

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 5


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh

butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Dengan dasar pengertian

ini, bila tanah mengalami pembebanan akan ditahan oleh :

1. Kohesi tanah yang tergantung pada jenis tanah dan

kepadatannya, tetapi tidak tergantung dari tegangan vertikal yang

bekerja pada bidang geserannya.

2. Gesekan antara butir-butir tanah yang besarnya berbanding lurus

dengan tegangan vertikal pada bidang geserannya.

Hipotesis pertama mengenai kekuatan geser tanah dikemukakan

oleh Coulomb sekitar tahun 1776, sebagai berikut :

 = C +  tan  ................................. (9.1)


(4.2)

dimana :

 = kuat geser tanah

C = kohesi tanah

tan  = faktor geser di antara butir-butir yang bersentuhan

 = sudut geser dalam tanah

 = tegangan normal pada bidang runtuh

Persamaan (9.1) ini disebut kriteria keruntuhan atau kegagalan

Mohr-Coulomb, dimana garis selubung kegagalan dari persamaan

tersebut.

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 6


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Pengertian mengenai keruntuhan suatu bahan adalah jika tegangan-

tegangan baru mencapai titik P, keruntuhan geser tidak akan terjadi.

Keruntuhan geser akan terjadi jika tegangan-tegangan mencapai titik Q

yang terletak pada garis selubung kegagalannya. Kedudukan tegangan

yang ditunjukkan oleh titik R tidak akan pernah terjadi, karena sebelum

tegangannya mencapai titik R, bahan sudah mengalami keruntuhan.

Tegangan-tegangan efektif yang terjadi di dalam tanah sangat dipengaruhi

oleh tekanan air pori. Terzaghi (1925) mengubah rumus Coulomb dalam

bentuk tegangan efektif dengan memasukkan unsur tekanan air pori

sebagai berikut :

 = C' + ( - u) tan  ' ................................. (4.3)


(9.2)
 = C' +  ' tan  '

dimana :

C’ = kohesi tanah dalam kondisi tekanan efektif

’ = tegangan normal efektif

u = tekanan air pori

’ = sudut geser dalam tanah kondisi efektif


C’

Hubungan antara kekuatan geser (), kohesi ( C ) dan tekanan


= C’ + ’ tg ’

Tekanan normal efektif

efektif (’) tampak seperti pada Gambar 9.1.


Gambar 9.1 Kekuatan G

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 7


= -U
ser Tanah

3
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA

3
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Bidang geser

1
U
Persamaan (9.1) menghasilkan data yang relatif tidak tepat, nilai-

nilai C dan  yang diperoleh sangat tergantung dari jenis pengujian yang

dilakukan. Persamaan (9.2) menghasilkan data untuk nilai-nilai C’ dan ’

yang relatif tepat dan tidak tergantung dari jenis pengujiannya.

Kuat geser tanah juga bisa dinyatakan dalam bentuk tegangan-

tegangan efektif 1’ dan 3’ pada saat keruntuhan terjadi. Lingkaran Mohr

dalam bentuk lingkaran tegangan, dengan koordinat-koordinat  dan ’,

dilihatkan dalam Gambar 9.2. Persamaan tegangan geser, dinyatakan

oleh :

 = 1/2 ( 1' -  3') sin 2 .................................................. (4.4)


(9.3)
 = 1/2 ( 1' +  3') + 1/2 ( 1' -  3') cos 2 ...................... (4.5) (9.4)

Dengan  adalah sudut teoritis antara bidang horizontal dengan

bidang longsor, yang besarnya, adalah :  = 45 + ’/2.

Garis selubung kegagalan 1’

 = 45 + ’/2 f’


f
3’ 3’
Laboratorium Mekanika Tanah IX - 8 

’
f
1’
C’ 2
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Dari Gambar 9.2, hubungan antara tegangan utama efektif saat

keruntuhan dan parameter kuat gesernya juga dapat diperoleh. Besarnya

nilai parameter kuat geser, dapat ditentukan dari persamaan-persamaan :

1/2   1' -  3' 


sin  ' = .............................. (9.5)
(4.6)
C ctg  ' + 1/2   1' +  3' 
  1' -  3' = 2 C cos  ' +   1' +  3'  sin  ' ................. (9.6)
(4.7)

Persamaan (9.6) digunakan untuk kriteria keruntuhan atau

kegagalan menurut Mohr-Coulomb. Dengan menggambarkan kedudukan

tegangan-tegangan ke dalam koordinat-koordinat p – q, dengan :

p = ½ (1’ + 3’) dan q = ½ (1’ - 3’)


½ (1’ - 3’)
a’

sembarang kedudukan tegangan dapat ditunjukkan oleh sebuah titik

tegangan sebagai ganti dari lingkaran Mohr (lihat Gambar 9.3).



Gambar 9.3 Kondisi tegangan yang mewak

Titik tegangan
(3’)
45

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 9


45
(1’)
.

kegagalan
Garis selubung
½ (1’ + 3’)
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Pada Gambar 9.3 ini, garis selubung kegagalan ditunjukkan oleh

persamaan :

½ (1’ + 3’) = a’ + ½ (1’ + 3’) tg ’

dengan a’ dan ’ adalah parameter modifikasi dari kuaat gesernya.

Parameter C’ dan ’ dapat diperoleh dari persamaan :

 ' = arc sin  tg  '  ....................................................... (4.8)


(9.7)
a'
C' = ................................................................. (4.9)
(9.8)
cos  '

Garis-garis dari titik tegangan yang membuat sudut 45 dengan garis

horizontal (Gambar 9.4), memotong sumbu horizontal pada titik yang

mewakili tegangan utama 1’ dan 3’. Perlu diingat bahwa ½ (1’ - 3’) = ½

(1 - 3).

Untuk mempelajari kuat geser tanah, istilah-istilah berikut ini perlu

diperhatikan, yaitu :

 Kelebihan tekanan pori (excess pore pressure), adalah kelebihan

tekanan air pori akibat dari tambahan tekanan yang mendadak.

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 10


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

 Tekanan overburden, adalah tekanan pada suatu titik di dalam tanah

akibat berat material tanah yang ada di atas titik tersebut.

 Tekanan overburden efektif, adalah tekanan akibat beban tanah di

atasnya, dikurangi tekanan air (pori).

 Tanah Normally Consolidated (terkonsolidasi normal), adalah tanah

dimana tegangan efektif yang membebani pada waktu yang sekarang,

adalah nilai tegangan maksimum yang pernah dialaminya.

 Tanah Over Consolidated (terlalu terkonsolidasi), adalah tanah dimana

tegangan efektif yang pernah membebaninya pada waktu yang

lampau, lebih besar daripada tegangan efektif yang bekerja pada

waktu sekarang.

 Tekanan Prakonsolidasi (preconsolidation pressure), adalah nilai

tekanan maksimum yang pernah dialami oleh tanah tersebut.

Nilai banding Overconsolidation (overconsolidation ratio = OCR),

adalah nilai banding antara tekanan prakonsolidasi dengan tekanan

overburden efektif yang ada. Jadi, bila OCR = 1, tanah dalam kondisi

normally consolidated dan bila OCR > 1, tanah dalam kondisi

overconsolidated.

9.3 Spesifikasi Peralatan

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 11


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

1. Alat geser langsung

Gambar 9.1

2. Pelat beban

Gambar 9.2

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 12


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

3. Cincin pencetak benda uji.

Gambar 9.3

4. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.

Gambar 9.4

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 13


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

5. Pisau pemotong

Gambar 9.5

6. Tabung Sampel

Gambar 9.6

9.4 Prosedur Percobaan

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 14


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

1. Siapkan benda uji sebanyak 3 buah.

2. Masukkan sampel tanah kedalam tabung pembuat contoh,

kemudian keluarkan dengan alat pengeluarnya. Ratakan tanah

yang menonjol di kedua ujung benda uji dengan pisau pemotong

3. Timbang benda uji

4. Stel bak geser dimana plat geser bawah diletakkan pada

permukaan dasar bak perendam kemudian kencangkan baut

pengunci

5. Setelah itu pasang plat geser atas kemudian kencangkan baut

pengunci

6. Kemudian masukka plat atas kemudian batu pori. Setelah itu

letakkan benda uji kemudian himpit dengan batu pori dan penekan

contoh

7. Pasang instalasi muatan dan palang kecilnya akan berhubungan

dengan lengan keseimbangan. Kemudian atur handle setelah

seimbangnya

8. Pasang dial pergeseran dan proving ring

9. Atur posisi jarum pergeseran pada angka nol dan atur pula dial

proving ring pada angka nol

10. Isi bak perendam dengan air sesuai kebutuhan

11. Pasang beban pertama kemudian catat proses konsolidasi,

tentukan t 50 untuk penentuan kecepatan pergeseran

12. Buka pen pengunci lalu putar pen peregang

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 15


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

13. Putar engkol sehingga tanah memulai menerima beban geser.

Baca dial proving ring dan dial pergeseran setiap 15 detik sampai

tercapai beban maximum atau deformasi 10% diameter benda uji

14. Masukkan benda uji kedua sesuai prosedur 3 s/d 9 (gunakan 2

kali beban pertama). Untuk benda uji ketiga lakukan seperti

prosedur 10 s/d 12 diatas (gunakan beban 3x)

9.5 Alur Bagan Percobaan

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 16


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Mulai

Siapkan tanah lolos saringan No.40

Masukkan tanah ke dalam tabung sampel

Keluarkan tanah dari tabung sampel menggunakan alatnya

Timbang sampel tanah yang sudah tercetak

Letakkan sampel kedalam alat geser tanah

Baca dial proving ring tiap 15 detik

Putar engkol sambil melakukan pembacaan pada dial proving


ring

Putar engkol secara berlawanan agar benda uji dikeluarkan

Analisa Data

Selesai

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 17


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

8.6 Analisa Data

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 18


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Diameter Sampel = 6
Kalibrasi profing ring = 0,427
Luas sampel = 31,653

Gaya normal P1 = 10

P1
Tegangan normal σ1 =
Luas sampel
= 0,3159

Penentuan gaya geser (Kg)


Rumus :
Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)

Perpindahan geser (mm) = 25


Pembacaan (div) = 5

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 5
= 2,14

Perpindahan geser (mm) = 50


Pembacaan (div) = 7

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 7
= 2,99

Perpindahan geser (mm) = 75


Pembacaan (div) = 10

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 10
= 4,27

Perpindahan geser (mm) = 100


Pembacaan (div) = 12

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 12
= 5,12

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 19


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Perpindahan geser (mm) = 150


Pembacaan (div) = 15

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 15
= 6,41

Perpindahan geser (mm) = 200


Pembacaan (div) = 18

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 18
= 7,69

Perpindahan geser (mm) = 250


Pembacaan (div) = 19

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 19
= 8,11

Tegangan geser (kg/cm2)


Rumus :
Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel

Perpindahan geser (mm) = 25


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
2,14
=
31,653
= 0,0675

Perpindahan geser (mm) = 50


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
2,99
=
31,653
= 0,0944

Perpindahan geser (mm) = 75


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
4,27
=
31,653
= 0,1349

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 20


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Perpindahan geser (mm) = 100


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
5,12
=
31,653
= 0,1619

Perpindahan geser (mm) = 150


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
6,41
=
31,653
= 0,2024

Perpindahan geser (mm) = 200


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
7,69
=
31,653
= 0,2428

Perpindahan geser (mm) = 250


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
8,11
=
31,653
= 0,2563

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 21


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Diameter Sampel = 6
Kalibrasi profing ring = 0,427
Luas sampel = 31,65

Gaya normal P2 = 20

P2
Tegangan normal σ1 =
Luas sampel
= 0,6319

Penentuan gaya geser (Kg)


Rumus :
Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)

Perpindahan geser (mm) = 25


Pembacaan (div) = 3

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,427 x 3
= 1,281

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 22


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Perpindahan geser (mm) = 50


Pembacaan (div) = 4

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,427 x 4
= 1,708

Perpindahan geser (mm) = 75


Pembacaan (div) = 5

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,427 x 5
= 2,135

Perpindahan geser (mm) = 100


Pembacaan (div) = 8,00

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,427 x 8
= 3,416

Perpindahan geser (mm) = 150


Pembacaan (div) = 11

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,427 x 11
= 4,697

Perpindahan geser (mm) = 200


Pembacaan (div) = 13

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,427 x 13
= 5,551

Perpindahan geser (mm) = 250


Pembacaan (div) = 15

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,427 x 15
= 6,405

Perpindahan geser (mm) = 300


Pembacaan (div) = 17

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,427 x 17
= 7,259

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 23


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Perpindahan geser (mm) = 350


Pembacaan (div) = 18

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,427 x 18
= 7,686

Perpindahan geser (mm) = 400


Pembacaan (div) = 19

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,427 x 19
= 8,113

Perpindahan geser (mm) = 450


Pembacaan (div) = 20

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,427 x 20
= 8,54

Tegangan geser (kg/cm2)


Rumus :
Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel

Perpindahan geser (mm) = 25


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
1,28
=
31,653
= 0,0405

Perpindahan geser (mm) = 50


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
1,71
=
31,653
= 0,0540

Perpindahan geser (mm) = 75


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
2,14
=
31,653
= 0,0675

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 24


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Perpindahan geser (mm) = 100


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
3,42
=
31,653
= 0,1079

Perpindahan geser (mm) = 150


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
4,70
=
31,653
= 0,1484

Perpindahan geser (mm) = 200


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
5,55
=
31,653
= 0,1754

Perpindahan geser (mm) = 250


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
6,41
=
31,653
= 0,2024

Perpindahan geser (mm) = 300


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
7,26
=
31,653
= 0,2293

Perpindahan geser (mm) = 350


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
7,69
=
31,653
= 0,2428

Perpindahan geser (mm) = 400


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 25


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

8,11
=
31,653
= 0,2563

Perpindahan geser (mm) = 450


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
8,54
=
31,653
= 0,2698

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 26


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Diameter Sampel = 6
Kalibrasi profing ring = 0,427
Luas sampel = 31,65

Gaya normal P3 = 30

P3
Tegangan normal σ1 =
Luas sampel
= 0,9478

Penentuan gaya geser (Kg)


Rumus :
Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)

Perpindahan geser (mm) = 25


Pembacaan (div) = 7

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 7
= 2,99

Perpindahan geser (mm) = 50


Pembacaan (div) = 10

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 10
= 4,27

Perpindahan geser (mm) = 75


Pembacaan (div) = 11

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 11
= 4,7

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 27


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Perpindahan geser (mm) = 100


Pembacaan (div) = 12,00

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 12
= 5,12

Perpindahan geser (mm) = 150


Pembacaan (div) = 15

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 15
= 6,41

Perpindahan geser (mm) = 200


Pembacaan (div) = 18

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 18
= 7,69

Perpindahan geser (mm) = 250


Pembacaan (div) = 20

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 20
= 8,54

Perpindahan geser (mm) = 300


Pembacaan (div) = 22

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 22
= 9,39

Perpindahan geser (mm) = 350


Pembacaan (div) = 24

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 24
= 10,2

Perpindahan geser (mm) = 400


Pembacaan (div) = 25

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 25
= 10,7

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 28


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Perpindahan geser (mm) = 450


Pembacaan (div) = 26

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 26
= 11,1

Perpindahan geser (mm) = 500


Pembacaan (div) = 27

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 27
= 11,5

Perpindahan geser (mm) = 550


Pembacaan (div) = 28

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 28
= 12

Perpindahan geser (mm) = 600


Pembacaan (div) = 29

Gaya geser (Kg) = Kalibrasi Proving Ring x Pembacaan (div)


= 0,43 x 29
= 12,4

Tegangan geser (kg/cm2)


Rumus :
Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel

Perpindahan geser (mm) = 25


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
2,99
=
31,653
= 0,0944

Perpindahan geser (mm) = 50


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
4,27
=
31,653
= 0,1349

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 29


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Perpindahan geser (mm) = 75


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
4,70
=
31,653
= 0,1484

Perpindahan geser (mm) = 100


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
5,12
=
31,653
= 0,1619

Perpindahan geser (mm) = 150


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
6,41
=
31,653
= 0,2024

Perpindahan geser (mm) = 200


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
7,69
=
31,653
= 0,2428

Perpindahan geser (mm) = 250


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
8,54
=
31,653
= 0,2698

Perpindahan geser (mm) = 300


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
9,39
=
31,653
= 0,2968

Perpindahan geser (mm) = 350


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
10,25
=
31,653
= 0,3238

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 30


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Perpindahan geser (mm) = 400


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
10,68
=
31,653
= 0,3373

Perpindahan geser (mm) = 450


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
11,10
=
31,653
= 0,3507

Perpindahan geser (mm) = 500


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
11,53
=
31,653
= 0,3642

Perpindahan geser (mm) = 550


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
11,96
=
31,653
= 0,3777

Perpindahan geser (mm) = 600


Gaya geser (kg)
Tegangan geser (kg/cm2) =
Luas sampel
12,38
=
31,653

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 31


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Tegangan Geser Maksimum


Sampel Tegangan Normal (Kg/cm2)
(Kg/cm2)
1 0.3159 0.2563
2 0.6319 0.2698
3 0.9478 0.3912

Persamaan Regresi

Xi (Tegangan Yi (Tegangan
Sampel Xi*Yi Xi²
Normal) Geser)
1 0.3159 0.2563 0.081 0.0998
2 0.6319 0.2698 0.17 0.3992
3 0.9478 0.3912 0.371 0.8983
Jumlah 1.8956 0.9173 0.622 1.3973

Persamaan Regresi y=ax + b

Mencari Nilai a dan b

ሺ݊Ǥσ ܻܺ݅݅ െσ ܺ݅ Ǥσ ܻ݅ ሻ
a =
σ ଶ
ሺ݊Ǥ ܺ݅ െ ܺ݅ Ǥσ ܺ݅ ሻ
σ

( 3 0.622 - 1.8956 0.9173 )


=
( 3 1.3973 - 1.8956 1.8956 )

= 0.2135

b = ሺσ ‫ݕ‬ሻሺσ ܺଶሻെሺσ ܺሻሺσ ܻܺ ሻ



݊ሺσ ܺଶሻെሺσ ܺሻ

0.917 1.3973 - 1.8956 0.622


=
3 1.3973 - -1.896 ²

= 0.1709

Jadi y = 0.2135 x + 0.1709

Kohesi (c) = 0.1709

Sudut Geser Dalam = arc tan 0.1709


= 9.6967 derajat

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 32


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

9.6.2 Tabel Perhitungan

Diameter Sampel : 6 cm
Kalibrasi Proving Ring : 0.427 kg/div
Luas Sampel : 31.653 cm2

Gaya Normal P1 = 10 kg P2 = 20 kg P3 = 30 kg
Tegangan Normal s1 = 0.316 kg/cm 2 s2 = 0.632 kg/cm 2 s3 = 0.948 kg/cm 2

Perpindahan Pembaca Gaya Tegangan Pembaca Gaya Tegangan Pembaca Gaya Tegangan
Geser an Geser Geser an Geser Geser an Geser Geser
(mm) (div) (kg) (kg/cm 2) (div) (kg) (kg/cm 2) (div) (kg) (kg/cm 2)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 5 2.14 0.0675 3 1.28 0.0405 7 2.989 0.0944
50 7 2.99 0.0944 4 1.71 0.0540 10 4.27 0.1349
75 10 4.27 0.1349 5 2.14 0.0675 11 4.697 0.1484
100 12 5.12 0.1619 8 3.42 0.1079 12 5.124 0.1619
150 15 6.41 0.2024 11 4.70 0.1484 15 6.405 0.2024
200 18 7.69 0.2428 13 5.55 0.1754 18 7.686 0.2428
250 19 8.11 0.2563 15 6.41 0.2024 20 8.54 0.2698
300 17 7.26 0.2293 22 9.394 0.2968
350 18 7.69 0.2428 24 10.248 0.3238
400 19 8.11 0.2563 25 10.675 0.3373
450 20 8.54 0.2698 26 11.102 0.3507
500 27 11.529 0.3642
550 28 11.956 0.3777
600 29 12.383 0.3912
Tegangan geser maks 0.2563 0.2698 0.3912

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 33


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

9.6.3 Grafik Perhitungan

a= 0.2135
Persamaan Regresi y = ax+b
b= 0.1709
Kohesi (c) 0.1709 Kg/cm²
Sudut Geser Dalam 9.6967

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 34


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

9.7. Kesimpulan

1. Kuat geser tanah adalah kemampuan tanah melawan tegangan geser

yang terjadi pada saat terbebani

2. Dari hasil praktikum didapatkan hasil sebagai berikut :

Nilai Kohesi ( c ) = 0,1709 kg/cm2

Nilai Sudut Geser dalam ( ϕ ) = 9.6967

3. Nilai kohesi tanah dan sudut geser tanah merupakan parameter yang

sangat penting dalam perhitungan daya dukung tanah, perencanaan

dinding penahan tanah, dsb.

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 35


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

9.8 Dokumentasi Penelitian

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 36


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 37

Anda mungkin juga menyukai