Anda di halaman 1dari 8

USAHA YANG TAK MENGKHIANATI

Karya: Aisa Rdtl JF

Perkenalkan namaku Karisa Rafanza,biasa di panggil Acca, Aku sekarang berpendidikan


kelas IX Sekolah Menengah Pertama.Aku merupakan anak sulung dari dua bersaudara dan Aku
mempunyai saudara laki-laki namanya Fazli Ranfanza,ia sekarang berpendidikan kelas IV Sekolah
Dasar. kami berdua memiliki sifat berbeda-beda. Aku berasal dari keluarga yang harmonis. Nama
ayahku Rafandi dan ibuku namanya Rafisha. Aku sangat bahagia mempunyai keluarga seperti mereka
yang satu sama lain saling menyempurnakan.

Pada hari itu,Aku dan Fazli adikku mengikuti MUSABAQOH TILAWAH QUR’AN (MTQ)
Tingkat Kecamatan Nanga Pinoh dilaksanakan di Desa Pall yang mewakili kafilah Desa
Kenual,sebelumnya aku dan fazli harus mengikuti seleksi dulu yang dilaksanakan di masjid AL-
MUHSININ seleksinya mulai dari pagi hingga selesai pada siang hari. Banyak yang mengikuti seleksi
pada hari tu sesuai dengan cabang perlombaannya, ternyata…. ada dua cabang perlombaan yang tidak
seleksi yaitu cabang syarhil dan fahmil dikarnakan yang dibutuhkan 3 orang putra-putri cabang
syarhil dan 3 orang putra-putri cabang fahmil dan semua itu sudah lengkap orangnya.Aku dan Fazli
mengikuti cabang perlombaan yang berbeda-beda,aku mengikuti cabang fahmil putri dan fazli
mengikuti cabang tartil putra anak-anak. Acara seleksi pun dimulai,sebelum Fazli mulai seleksi ia
latihan dulu sebelum Namanya dipanggil oleh panitia kafilah desa kenual.”Semangat zii!!!!”Gumanku
dan ia hanya mengangguk dan melanjutkan latihannya.

Setelah selesai seleksi,tiba saatnya pengumuman pemenang seleksi pun langsung


diumumkan siapa yang akan mewakili MTQ tingkat Kecamatan Nanga Pinoh dari Desa Kenual.
Semua peserta seleksi sangat penasaran dan dengan perasaan yang dag dig dug. Dan satu persatu
nama peserta yang menang pun sudah di sebut setiap cabang perlombaan tinggal satu cabang
perlombaan yang belum diumumkan yaitu tartil.”Saatnya cabang tartil putra anak-anak jatuh kepada
Fazli Rafanza” kata ketua panitia dengan suara yang semangat, “Alhamdulillah” kata fazli, “Selamat
ziii!!!akhirnya usaha kau tak mengkhianatiMu” kata Aku. Dan setelah selesai semua kami pulang ke
rumah masing-masing.

Dan pada setiap sabtu sore abis ba’da asar,semua peserta kafilah Desa Kenual berkumpul
untuk latihan bersama-bersama sesuai dengan cabangnya masing-masing bersama officialnya. Semua
peserta dan panitia sangat sibuk mempersiapkan untuk MTQ tingkat kecamatan ini. Dan pada cabang
syarhil dan fahmil ternyata satu official,kami latihan dengan serius agar tidak mengecewakan
official,panita-panita Desa Kenual serta orang tua kami,akan tetapi di sela-sela waktu kami latihan
dengan canda tawa agar tak membosankan. “Ayo semangat adik-adik!!!” guman kakak official yaitu
Kak Resti, “Siap kak!!!” jawab kami dengan serentak lalu tertawa. Dan pada jam 17.00 WIB kami
semua pulang ke rumah masing-masing dan melanjutkan latihan dirumah masing-masing.
3 MINGGU KEMUDIAN…………
Pada hari rabu itu,Aku,fazli serta ayah,ibuku bersiap-siap dengan seragam kafilah
Desa Kenual sebelum berkumpul di masjid AL-MUHSININ. Ayah dan ibu ku juga termasuk panitia
kafilah Desa Kenual maka nya mereka bersiap-siap juga. “Cepatlah bersiap-siap….” Teriak Fazli
yang bersemangat, “Sabar dikit kek ngapa dek.” Kata aku dengan perasaan geram. Seluruh peserta
kafilah Desa Kenual harus berkumpul di masjid AL-MUHSIIN pada jam 13.30 WIB karna ada
pengarahan dari ketua pantia serta pembagian uang saku kepada peserta dan panitia.

Saat sampai di masjid sudah banyak panitia dan peserta berkumpul disana,dan ketika
semuanya sudah berkumpul semua,ketua panita kafilah desa kenual pun memberi pengarahan kepada
peserta dan panitia desa kenual agar mejaga nama desa kenual dengan baik serta membawa pulang
harapan dan sebuah cerita yang bakal di kenang di hari nanti. Setelah pengarahan dari ketua panitia
desa kenual,bendahara kafilah desa kenual membagikan uang saku kepada semua peserta dan
panitia.”Alhamdulillah dapat uang saku akhirnya.” kata kak Denada, “hahaha iya alhamdulillah kak”
kata Nayla dengan senyumanya yang manis. Setelah semua uang saku dibagikan,sebelum berangkat
kami semua berdoa agar diberi kelancaran setiap kegiatan yang akan dilakukan nanti yang dipimpin
salah satu panitia kafilah desa kenual.

Setelah pembacaan doa, kami keluar dari masjid lalu berfoto bersama-sama sebagai
kenangan yang tak bakal terlupakan. Lalu kami pun pergi ke karantina kafilah desa kenual yang tak
jauh dari tribun utama MTQ itu,kami pergi menggunakan motor pribadi dan ada pun yang menaiki
pick up yang telah disewain oleh panitia kafilah kenual seperti layaknya pawai, ”serunya seperti
pawai jak kita ni.” kata kak hanin, “hahahahaha emang padahal dekatkan dari kenual ke pall.” kata
aku,kami berdua pun tertawa. Dan saat sampai di karantina kami disambut baik oleh tuan rumah dan
disuruh langsung masuk dan ruangan putra-putri terpisah,yang putra dilantai bawah yang putri di
lantai atas. “Assalamualaikum!!!” guman kami semua ke pemilik rumah itu, “
waalaikumsalam,alhamdulillah yang ditunggu sudah datang silahkan masuk semuanya.”kata ibu dan
bapak pemilik rumah itu dengan ramah. Dan kami langsung masuk kedalam rumah yang cukup besar
itu dengan sopan. “ehhh..tunggu!!” kata fazli, “Apa?” kata rey, “tas kalian!!haruskah aku
membawanya semua,tanganku cuman dua.” Kata fazli dengan cemberut, dan mereka hanya tertawa
dan lalu mengambil tas masing-masing,dan kami kembali masuk kedalam rumah,dan langsung
menyimpan tas ke ruangan yang telah disedikan oleh tuan rumah.

Kemudiaan,saat setelah menyimpan tas,seluruh peserta naik ke pick up untuk pergi ke SD 13


Nanga Pinoh dikarnakan semua kafilah berkumpul disana lalu berjalan kaki menuju tribun utama
MTQ itu. “naik dari mana ni,udah pakai rok lagi? Guman kak hilda, “naik diatas ban mobil itu,hati-
hati ntar jatuh elu nya.”kata si kak nadia. Dan ketika semuanya sudah naik ke pick up itu,kami
langsung pergi ke SD 13 Nanga Pinoh, “let’s go!!!!”seru kami semua dengan semangat pada supir
didepan itu lalu supir pun menjalankan mobil itu.”aduh..panasnya siang hari ni”oceh si bela, “sabar
oi,ini ujian.” Kata si dendra, kami semua pun tertawa geli melihat mereka berdua. Dan saat sudah
sampai disana,aku melihat sudah banyak kafilah yang sudah datang. “Woii..turunlah!!”kata si rey,
“hey sabar kek ngapa rey.” Guman kak Nathan, “tau tu rey,tak tau sabar.” Kata si fazli dan kami
langsung turun satu persatu dari pick up itu dengan hati-hati.

Setelah turun semua, kami langsung berbaris sesuai kafilah masing-masing walau
cuaca pada siang itu panas kami semua tetap semangat walaupun ada beberapa orang yang sudah
Lelah. “kapan sih acaranya dimulai ni?udah tau panas!” guman si kak nahwa dengan mukanya
cemberut, “sabar kak bentar lagi paling mulai,nih air minum buat kakak” kata bela dan lalu kak
nahwa mengambil air minumnya, “ makasih bel.” Kata kak nahwa lalu bela menganguk saja. Pada
saat disana aku bertemu sama kawan satu sekolah dengan diriku,dia juga mengikuti MTQ dari kafilah
desa sidomulyo, “hey Acca!!’teriak si devy padahal dekat saja antara kami berdua, “iya?dekat pun
haruskah berteriak elu.” Gumanku dengan kesel melihat tingkahnya, “hehehehe kelajak ca”kata si
devy dengan muka yang taka da rasa malu, “hmm iyain,ikut cabang lomba paan lu dev?” aku
menanya, “cabang syarhil ca, lu nya cabang lomba paan?” jawab si devy, “oh,aku ikut cabang fahmil
dev.” Kata aku, “oh iya,wah jadi musuh sementara kita ni wkwkwk.” kata si devy lalu kami tertawa.
Dan kami pun langsung kembali ke barisan kafilah masingg-masing setelah bercanda gurau karena
acara pembukaan akan dimulai. Saat aku sampai di barisan Fazli mencariku, “kak dari mana jak kau?”
fazli menanya, “elah..ada yang nyariin rupanya hahahaha.” Gumanku lalu ketawa, “bukannya dijawab
malah ketawa.”guman fazli dengan rada kesal, “aku tadi tempat kawanku,dia ikut MTQ juga.” jawab
aku. Dan acara pun dimulai,semua kafilah berjalan seperti karnaval menuju tribun utama MTQ,
“akhirnya acara pembukaan pun dimulai.” Guman si kak nadia, “iya,untung udah tak panas lagi.”kata
aku. Dan dijalan kami berfoto-foto, “semuanya liat kesini,cekrekk!!” guman kak resti yang membawa
kamera, “fotoin aku sama kak Nathan lah kak hehehe” kata dendra, “oke…1..2..3 cekrekk!” kata kak
resti.

Dan saat sampai di tribun sudah banyak tamu undangan berdatangan dan menempati
kursi-kursi yang di tenda. Kami pun berbaris rapi dan acara di tribun pun di mulai dan banyak kata
sambutan sehingga membuat seluruh peserta dan panitia kafilah yang berdiri langsung duduk.
“adehh….lamanya selesai kata sambutan ni.” guman si naela, “iya lamanya,udah tau capek lagi.”kata
desty. Lalu ada yang membagikan makanan ke semua kafilah,dan akhirnya acara pembukaan MTQ
selesai dengan melepaskan balon oleh wakil bupati. “dan akhirnya selesai” kata kami semua lalu
pulang ke karantina kafilah masing-masing.

Setelah sampai di karantina kafilah desa kenual kami langsung mandi tetapi harus
mengantri dulu berasa seperti anak pondok,untung saja ada dua kamar mandi jadi satu kamar mandi
putra dan satunya lagi kamar mandi putri. Didepan kamar mandi putri kami sedang mengantri untuk
mandi, “aku duluan ya mandi.” Kata desty tanpa menunggu jawaban dari kami ia langsung masuk,
“jangan lama-lama oi!!” teriak si naela, “aadeeh menunggu wkwkwk.” Kata aku lalu kami tertawa,
dan semua sudah mandi,sudah bersiap-siap untuk sholat magrib berjamaah tetapi yang putra pada
sholat di masjid AL-MUDZAKIRIN jadi kami yang putri saja sholat berjamaah di rumah.”kak hanin
saja jadi imamnya ya.” kata desty, “ha aku?” kata kak hanin, “elu saja lah jadi imam nin.” Kata kak
denada, dan kak hanin pun mengangguk saja lalu kami melaksanakan sholat magrib berjamaah. Dan
setelah sholat kami latihan sesuai cabang perlombaan masing-masing kebetulan malam ini dari kafilah
kami tidak ada yang nampil, aku,desty dan kak hanin sangat fokus menghafal kisi-kisi paket soal yang
sudah dibagi-bagi tersebut.”udah sampai paket soal berapa hafalnya desty?” tanya kak hanin, “udah
sampai paket soal 4 kak.” Jawab desty, “oh iyalah tinggal satu paket lagi ya,terus karisa udah sampai
paket soal berapa?” tanya lagi kak hanin, “sampai paket soal 14 kak,tinggal 1 paket soal lagi hehehe.”
Jawab aku, “oh iya lah tak apa yang penting kita udah berusaha semampu kita.” Guman kak hanin dan
kami pun lanjut latihan.

Setelah selesai latihan semua,kami turun kebawah karena si kak Nathan memanggil
untuk makan bersama, “ehh karisa?” kata kak Nathan memanggil saat ia melihat aku lagi di tangga,
“iya ada apa kak?” tanya aku, “itu panggilin yang lain turun kebawah nasi bungkus udah
datang,cepatan ya ntar ndak dapat kebagiannya hahaha.” Kata kak Nathan sambal tertawa, “hmm iya
aku panggilin mereka dulu.” kata aku, lalu aku langsung memanggil mereka yang di atas untuk turun
kebawah buat makan. “oii turun ke bawah makan cepatan ntar ndak dapat kebagian kata kak
Nathan,aku duluan ya wkwkwk.” Gumanku langsung pergi tanpa menunggu mereka menjawab, “iya
sabar acaa.” Kata mereka semua dengan kompak lalu mereka langsung turun ke bawah dan kami
langsung makan bersama,betapa seru nya makan bersama mereka. Dan setelah makan kami membagi
tugas ada yang nyapu,buang sampah dan ada yang nyuci piring, dan aku terkena bagian membuang
sampah tetapi aku tak seorang membuangnya. “hmm gimana kita bagi tugas?” tanya kak denada pada
kami semua, “setuju!!” jawab kami dengan lantang, “oke baiklah nanti ada yang bagian buang
sampah,nyapu,nyuci piring oke?” kata kak Nathan, “siapa-siapa saja kak itu?” tanya desty, “hmm…
karisa dan rifky buang sampah,desty dan Nathan nyapu bagian teras,fazli dan nadia nyapu ruang
tengah,dan sisa nya nyuci piring oke? Kata kak denada, “oke siap!!!!” kata kami semua menjawab
lalu langsung berkerja agar cepat selesai dan setelah selesai semua kami langsung ke tribun utama
MTQ sambil jalan-jalan tetapi sebelum kesana kami sholat isya dulu baru pergi. “jajan apa ni?” tanya
bela, “hmm beli pop ice saja lah udah itu langsung pulang ke karantina kafilah.” Jawab kak nadia dan
kami yang putri semua membeli pop ice lalu pulang ke karantina kafilah yang putra sudah kesana-
kesini bersama kawan mereka. Saat sampai di karantina kami bercerita-cerita canda tawa sama-sama
sambil meminum pop ice itu,setelah beberapa jam bersantai waktu sudah menunjukan waktu 22.00
WIB kami semua langsung tidur agar tidak kesiangan.
Saat ketika adzan subuh berkumandang kami semua terbangun dari tidur yang
nyenyak itu, “ALLAH HU AKBAR!!!!ALLAH HU AKBAR!!!” adzan berkumandang,semua nya
langsung turun kebawah untuk mengambil air wudhu lagi-lagi harus mengantri. “huuaam..ngantri
lagi?” guman si bela dengan wajah masih mengantuk, “hmm iyeahh ngantri lagii.” Kata desty. setelah
semuanya mengambil air wudhu kami langsung naik ke atas untuk sholat subuh berjamaah lalu selesai
sholat subuh ada yang mengaji,latihan,dan ada pun melanjutkan tidurnya lagi karena kelelahan. Aku
dan desty setelah sholat kami berdua melanjutkan menghafalkan kisi-kisi paket soal kami dan kak
hanin ia sedang mengaji jadi kami berdua saja yang latihan,Setelah itu kami lanjut tidur karena
merasa terasa kelelahan dan tak terasa matahari sudah muncul ayam-ayam pun berkokok.
“kukruyukk….” Ayam berkokok kami semua terbangun lalu sebagian ada yang mandi agar tidak
terlalu mengantri dan beberapa orang ada yang nyapu rumah dan ada juga yang masak untuk sarapan.
“masak apa nin?” tanya kak denada, “hmm masak mie goreng saja lah kita.” Kata kak hanin lalu
langsung memasak bersama kak denada. Saat sudah mandi semua,sarapan pun sudah masak kami
semua langsung makan bersama sambil bercerita pengalaman masing-masing,saat selesai makan tugas
yang nyuci piring pagi ini putra yaitu dendra,rifky,dan arwin. “hey kalian bertiga?” kak Nathan
memanggil dendra,rifky dan arwin yang duduk berdekatan, “iya kak?ada paan?” jawab si rifky,
“kalian bertiga nyuci piring ya wkwkwk.” Guman si kak Nathan dan langsung pergi saja lalu mereka
bertiga hanya melongok melihat piring-piring yang banyak harus dicuci mereka. “serius ini piring
sebanyak ini?” tanya dendra dengan tak percaya, “hmm..” jawab si rifky dan arwin yang sedang
membereskan piring-piring itu lalu membawa ke tempat pencuci piring dan langsung mencucinya.

2 HARI SUDAH BERLALU……….


Pada pagi hari itu,setelah sarapan aku,desty dan kak hanin berjuanng kami berlomba
di MIN 02 MELAWI sebelah tribun utama MTQ itu,sebelum berangkat kesana kami bertiga latihan
terlebih dahulu dan saling mengetest satu sama lain. Dan setelah latihan kami langsung berangkat
kesana tak lupa kami berpamitan dan mohon doa agar di beri kemudahan. “BISMILLAH…” guman
kami bertiga lalu berangkat dengan jalan kaki karna tidak terlalu jauh. Dan saat sampai disana
ternyata sudah banyak datang dan lomba pun dimulai banyak sekali pendukung yang menonton. “ayo
semangat aca,des,hanin” kata kak denada dan banyak lagi yang mendukung kami. Dan selesai sampai
sore lombanya ternyata kami masuk ke babak final yang di laksanakan esok siang masih ada
kesempatan mendapatkan 3 besar. “alhamdulillah akhirnya masuk final juga!!!” gumanku dengan
semangat, “iya alhamdulillah.” Kata desty, “alhamdulilah siapin lagi buat besok oke!!!” kata kak
hanin, “siap,pulang bawa piala dah pasti!!!” guman kak resti sebagai official dengan semangat. Dan
kami pun pulang ke karantina kafilah sebelumnya kami ber3 jajan ke warung karena kelapaaran
setelah jajan kami ber3 pulang sebentar lagi magrib.
Setelah sholat magrib kami ber3 lanjut latihan untuk persiapan esok siang dan yang
peserta lain sudah bersenang-senang karena sudah selesai lombanya tetapi mereka dagdigdug
menunggu hasilnya belum mengetahuinya hanya tinggal kami ber3 saja yang masih berlomba. “ayo
semangat kalian!!!” kata kak resti sebagai official kami, “asiapp kak res!!!” jawab kami ber3 lalu
melanjutkan latihannya ,kemudian turun kebawah untuk makan dan selesai makan mencuci piring
selesai itu langsung mengambil air wudhu dan langsung sholat isya berjamaah dan kami ber3
langsung tidur karena kelelahan seharian agar esok tidak kecapekan.

Setelah sholat subuh kami ber3 latihan untuk final nanti siang,setelah latihan kami
ber3 langsung tidur lagi karena mengantuk. “hoam….tidur lagi ayok?” guman si kak hanin, “hmm oke
kak.” Kata aku dan desty lalu kami tidur lagi. Pagi pun tiba kami semua terbangun,rupanya hari ini
terakhir kami bersama-sama tak terasa waktu cepat berlalu. Saat di ruangan lantai atas kami yang
putri sangat sedih karena bakalan lama tidak bertemu lagi maupun ngumpul bersama-sama. “hmm…
yah ndak terasa hari terakhir kita bersama.” Kata kak nadia dengan perasan yang sedih dan kami pun
langsung menangis. Setelah itu kami langsung turun kebawah untuk mandi dan seperti biasa ada yang
masak,nyapu dan ada duluan mandi,saat di lantai bawah mereka yang putra merasa heran melihat
mata kami merah. “hey kalian semua kenapa?kok merah semua mata nya?” tanya kak Nathan pada
kami, “hmm mungkin mereka abis menangis kali.” Kata kak biyu, “tau tau jak kau biyu.” Guman kak
denada dan langsung masak. Setelah semuanya beres kami langsung sarapan bersama untuk terakhir
kalinya. “ceah last dund sarapan kali ini.” Ungkap si rifkcy dan semuanya hanya memunduk lesu lalu
melanjut sarapannya. Setelah selesai sarapan kak resti datang membawa banyak kue dan buah-buahan
untuk rujak. “assalamualaikum!!!” guman kak resti dan membuat kami terkejut, “waalaikumsalam.”
jawab kami lesu, “hey kalian kenapa? kok lesu?” tanya kak resti, “hanya sedih saja lah kak.” Kata si
dendra, “iya kak kan hari ni terakhir sama-sama.” Guman si kak biyu, “eh jangan sedih dong nanti
tinggal reuni saja lah,sudah ni kakak bawa kue sama buah-buahan buat ngerujak ntar,sekarang kalian
beresen dulu tu piring-piring.” Kata si kak resti lalu kami pun membereskan dan mencucinya. Setelah
selesai kami semua langsung ke ruang tamu karena kak resti menyuruh ngumpul. “ada apa kak?”
tanya si desty dengan penasaran, “ndak ada apa-apa si cuman mau ngumpul jak sama kalian
semua,gimana tim fahmil udah siap siang nanti?” kata kak resti, “insyallah siap kak!!” jawab kami
ber3 lalu kami ngerujak dan makan kue yang kak resti bawa tadi.

Dan siang pun tiba,kami ber3 sudah siap-siap lalu kami berangkat ketempat yang
kemarin.”BISMILLAH….” guman ku dalam hati lalu kami pun berangkat,saat sampai disana terlihat
sepi yang ada hanya dewan hakim, 2 tim kafilah desa pall dan desa kelakik beserta panitianya karena
yang masuk final hanya 3 tim saja dan acara pun di mulai perasaan kami semua sangat degdegan
karena tidak tau dapat juara berapa nantinya,saat di pertengah perlombaan penonton mulai ramai
mendatang dan pada akhirnya acara pun selesai dan kami mendapatkan juara 3 yang juara 1 dari desa
pall dan juara 2 dari desa kelakik. Aku,desty dan kak hanin selesai berlomba terharu karena akhirnya
selesai juga tanggung jawab sebagai peserta dan sedih berjuang sama-sama berakhir sampai disini
dulu sementara, “ALHAMDULILAH….udah jangan sedih lagi,ayo pulang ke karantina.”Guman kak
resti lalu kami pulang ke karantina dan langsung membereskan barang-barang karena nanti malam
kami pulang ke rumah masing-masih sehabis selesai acara penutupan. Dan selesai berkemas kami
langsung mandi karena sebentar lagi mau magrib,setelah semua nya mandi kami sholat magrib
berjamaah putri maupun putra. “Nathan kau jadi imamnya ya.” Kata kak henra dan kak biyu lalu
Nathan pun hanya mengangguk saja lalu mengambil posisi sebagai imam. Dan setelah itu kami
langsung membantu ibu rita yang punya rumah ini memasak untuk makan malam bersama tak
membutuhkan butuh lama waktu masakan pun masak lalu kami langsung menghidangkan di ruang
tengah dan langsung memakan bersama tetapi sebelumnya kami berdoa sebagai ungkapan syukur
yang di pimpin oleh ketua panitia kafilah desa kenual setelah itu kami makan dan setelah selesai
makan kami yang putri membereskan piring kotor.dan tak terasa adzan sholat isya berkumandang
kami langsung mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat berjamaah. Setelah sholat kami
bersiap-siap dengan pakaian kafilah kenual karena malam ini malam penutupan sekaligus pengumum
para pemenang. “semua nya udah siap-siap blum?” tanya ketua panitia “yang putra sudah semua
pak,tapi tak tau yang putri nanti saya panggilin mereka.” Kata kak biyu pada pak hasrun selaku ketua
panitia lalu kak biyu pamit untuk memanggil yang putri ke atas. “lama sekali kalian ni,sudah pada
nungguin.” Guman kak Nathan saat di atas, “ini mau turun kami semua.” Guman kak nadia lalu kami
semua turun kebawah dan langsung berangkat ke tribun utama MTQ dengan jalan kaki ramai-ramai
dijalan banyak sekali yang berlalu Lalang menuju tribun utama MTQ untuk menonton waktunya pun
sangat berpasan pada malam minggu.

Saat sampai ditribun kami langsung berbaris dan acara pun di mulai,dimulai dengan
pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan dilanjutan beberapa kata sambutan. “dan lagi-lagi kata sambutan
lama.” Kata si arwin dan kami tertawa melihat muka arwin yang cemberut. Dan akhirnya penguman
pemenang pun di umumkan oleh MC, kami sangat digdegan. “dapat ndak ya yang syahril ni?” tanya
kak nadia dengan dagdigdug, “bismillah dapat.”guman naela dan kak denada. Dan dari kafilah kami
sudah mendapatkan 7 piala, tinggal 2 lomba lagi yang belum diumumkan yaitu syarhil dan fahmil
kami sangat perasaan dagdigdug menunggu pengumuman itu. “aduhh…gimana ni hasilnya?” tanya
kak denada yang menahan nangis dan pada akhirnya “juara 1 cabang syarhil putri jatuh kepada kafilah
desa kenual!!!!” MC mengumumkan dan langsung kami bersorak ria kek seperti anak TK
mendapatkan permen wkwkk lalu tim syarhil langsung ke panggung. “ALHAMDULILLAH,TAK
SIA-SIA AKHIRNYA.”guman kak nadia,naela dan kak denada.dan yang terakhir cabang fahmil
“juara ke 3 cabang fahmil jatuh pada kafilah desa kenual!!!” MC mengumumkan dan seperti sama
tingkah macam anakTK dan tim fahmil langsung naik panggung.”alhamduliah,akhirnya tak sia-
sia.”guman aku,desty dan kak hanin. Dan setelah itu acara penutupan pun selesai dan yang juara
umum jatuh pada kafilah desa pall. Dan kami pun langsung pulang ke karantina kafilah tetapi aku dan
desty masih jajan dulu baru pulang kesana saat jajan aku bertemu sama devy. “eaa menang die
kau,traktir lok.” kata devy, “alhamdulillah,beli lah.”guman ku lalu kami langsung jajan, “eh lupa,ni
perkenalkan kawan ku desty dev,desty ni devy kawan sekolah aku.” Kata aku lalu mereka pun
berjabat tangan tanda perkenalan, “desty” kata desty, “devy” kata devy, dan mereka pun saling kenal
lalu kami berr3 puas-puas jajan sebelum pulang dan setelah jajan kami pulang ke kafilah masing-
masing. Sesampai disana aku dan desty masuk ke rumah,”Assalamualaikum.” Guman kami ber2 lalu
masuk, “waalaikumsalam.” Jawab mereka. Dan kami pun bersiap-siap pulang ke rumah masing-
masing sebelumnya kami berkumpul dulu karena ketua panita ada yang akan di bicarakan, “saya
mengucapkan terima kasih pada seluruh peserta m aupun panitia kafilah desa kenual yang udah
berusaha sebaik mungkin dan kepada pemenang saya ucapkan selamat dan yang belum jangan
berkecwa hati,mungkin lain waktu kita dapat berkumpul berjuang bersama lagi.” Kata pak hasrun
selaku ketua panitia dan kami langsung bersalaman terutama pada tuan rumah dan sangat berterima
kasih pada tuan rumah yaitu bu rita dan pak gunawan beserta keluarga yang telah mengizinkan untuk
menginap dirumah mereka beberapa hari dan tak lupa kami pun saling bersalaman sama semua
peserta kafilah desa kenual yang pernah menjadi teman seperjuangan dan kami dengan perasaan
ikhlas kami harus berpisah. “woi jangan lupa sama abang ganteng ya!!” guman si rifcky dan semua
pun tertawa “hahahahah” kata kami semua. Setelah bersalaman kami langsung berfoto bersama dan
setelah berfoto kami langsung pulang masing-masing. Pulang dengan rasa bangga karna usaha tak
mengkhianati hasil dan setengah perasaan sedih karena harus berpisah. Dan sampai disinilah cerita
usaha tak mengkhianati hasil pun berakhir dengan kesan-kesan yang berarti.

~TAMAT~

Anda mungkin juga menyukai