Anda di halaman 1dari 6

SEL VOLTA

Sel volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik. Ciri
khas dari sel volta adalah menggunakan jembatan garam. Jembatan
garam berupa pipa U yang diisi agar-agar yang mengandung garam
kalium klorida.
Pada sel Volta
Katode: Anode:

Tempat terjadi reaksi reduksi


Tempat terjadi reaksi oksidasi
Bermuatan positif (+) Bermuatan negatif (-)
Contoh soal
Pada sel Volta diketahui dua elektrode Al dalam larutan Al3+ dan
elektrode Sn dalam Sn2+.

Perhatikan gambar sel volta berikut!

Al3+(aq) + 3e ⇌ Al(s) E° = -1,66 volt


Sn2+(aq) + 2e ⇌ Sn(s) E° = - 0,14 volt
a. Tentukan elektrode sebagai anode dan katode.
b. Tentukan potensial sel (E°sel).
c. Tuliskan reaksi pada sel Volta
d. tentukan notasi sel nya
a. Oleh karena E°sel Al < E°sel Sn, maka Al sebagai anode dan Sn sebagai
katode.
b. E°sel = E°katode – E°anode
= E°Sn – E°Al
= -0,14 – (-1,66) = 1,52 Volt

c. Reaksi pada sel Volta


Katode (reduksi) : 3Sn2+(aq) + 6 e¯ → 3Sn(s) E° = -0,14 V
Anode (oksidasi): 2 Al(s) →2 Al3+(aq) + 6 e E° = -1,66 V

Reaksi Sel(redoks): Sn2+(aq) +Al(s) → Sn(s) +Al3+(aq) E°sel= 1,52 V

Jika soal tidak diketahui E° nya maka gunakan deret volta

ELEKTROLISIS
A. REAKSI-REAKSI ELEKTROLISIS
Pada sel elektrolisis:
Katode: Anode:
Tempat terjadi reaksi oksidasi
Tempat terjadi reaksi reduksi
Bermuatan positif (+)
Bermuatan negatif (-)

Proses elektrolisis lelehan, kation pasti tereduksi di katoda dan anion


pasti teroksidasi di anoda. Sebagai contoh, berikut ini adalah reaksi
elektrolisis lelehan garam NaCl (yang dikenal dengan istilah sel Downs)

Katoda (-) : 2Na+(l) + 2e- → 2Na(s)

Anoda (+) : 2Cl-(l) → Cl2(g) + 2e- +

Reaksi sel : 2Na+(l) + 2Cl-(l) → 2Na(s)+ Cl2(g)

Reaksi elektrolisis lelehan garam NaCl menghasilkan endapan logam


natrium di katoda dan gelembung gas Cl2 di anoda.
Rekasi elektrolisis pada larutan
Reaksi pada Katode Reaksi pada Anode

(reduksi terhadap kation) (oksidasi terhadap anion)

1. Ion-ion logam alkali, alkali 1. Ion-ion yang mengandung atom


tanah, Al3+, dan ion-ion logam dengan bilangan oksidasi
yang memiliki E lebih kecil dari maksimum, misalnya, SO42-,
-0,83 volt tidak direduksi dari NO3-, PO43-, dan F, tidak dapat
larutan. Spesi yang direduksikan dioksidasi. Spesi yang
adalah pelarut (air) dan dioksidasikan adalah pelarut
terbentuklah gas hidrogen (H2). (air) dan terbentuklah gas
2H2O + 2e → 2OH- + H2 oksigen (O2).
2H2O → 4H+ + O2 + 4e
2. Ion-ion logam yang memiliki E 2. Ion-ion halida (X-), F-, Cl-, Br-,
lebih besar dari -0,83 volt dan I-, dioksidasi menjadi
direduksi menjadi logam yang halogen (X2)
diendapkan pada permukaan 2X- → X2 + 2e
katode.
Lx+ + xe → L
3. Ion H+ dari asam direduksi 3. Ion OH- dari asam dioksidasi
menjadi gas hidrogen (H2) menjadi gas oksigen (O2).
2H+ + 2e → H2 4OH- → 2H2O + O2 + 4e
4. Jika yang dielektrolisis adalah 4. Pada proses penyepuhan dan
leburan (cairan) elektrolit tanpa pemurnian logam, yang dipakai
ada air, maka ion-ion pada sebagai anode adalah suatu
nomor (1) di atas dapat logam (bukan Pt atau C)
mengalami reaksi nomor (2) sehingga anode (logam)
sehingga diperoleh logam yang mengalami oksidasi menjadi ion
diendapkan pada permukaan yang larut.
katode. L → Lx+ + xe

Tuliskan reaksi elektrolisis berikut!


1.Larutan CuSO4 dengan elektrode Cu

2.Larutan BaSO4 dengan elektrode C

Penyelesaian:
CuSO4(aq) → Cu2+(aq) + SO42−(aq)
Cu tidak termasuk logam aktif, sehingga kation Cu2+ akan tereduksi di
katode. Oleh karena elektrode tembaga (Cu) tidak termasuk elektrode
inert, maka anode Cu akan teroksidasi.
Katode : Cu2+(aq) + 2e− → Cu(s)
Anode : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e−
Reaksi sel : Cu(s)anode → Cu(s)katode

Anda mungkin juga menyukai