1. Pengertian Kasus akut pada penderita pre-eklampsia, yang disertai dengan kejang
menyeluruh dan atau koma.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
kehamilan dengan eklampsia dan pencegahannya di Puskesmas.
3. Kebijakan 1. Keputusan kepala UPTD. Puskesmas Nusa Penida III Nomor 102
tahun 2021 tentang pengendalian dan pencegahan penularan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di UPTD. Puskesmas Nusa
Penida III.
Faktor Risiko
1. Kondisi-kondisi yang berpotensi menyebabkan penyakit
mikrovaskular (antara lain: diabetes melitus, hipertensi kronik,
gangguan pembuluh darah dan jaringan ikat)
2. Sindrom antibody antiphospholipid, dan nefropati. Faktor risiko
lainya dihubungkan dengan kehamilan itu sendiri, dan faktor
spesifik dari ibu atau ayah janin.
3. Riwayat preeklampsia ringan dan berat dalam kehamilan
sebelumnya.
2
4. Katerisasi urine untuk pengukuran cairan dan pemeriksaan
proteinuria.
5. Beberapa keluarga pasien membantu untuk menjaga pasien
tidak terjatuh dari tempat tidur saat kejang timbul
6. Beri O2 4 - 6 liter permenit.
Medikamentosa
1. MgSO4diberikan intravena dengan dosis awal 4 g (10ml MgSO4
40%, larutkan dalam 10 ml akuades) secara perlahan selama
20 menit, jika pemberian secara intravena sulit, dapat diberikan
secara IM dengan dosis 5mg masing bokong kanan dan kiri.
Adapun syarat pemberian MgSO4
a. tersedianya CaGlukonas10%
b. ada refleks patella,
c. jumlah urin minimal 0,5 ml/kgBB/jam
d. frekuensi napas 12-16x/menit.
2. Sambil menunggu rujukan, mulai dosis rumatan 6 g MgSO4
(15ml MgSO4 40%, larutkan dalam 500 ml larutan Ringer
Laktat/ Ringer asetat) 28 tetes/ menit selama 6 jam dan diulang
hingga 24 jam setelah persalinan atau kejang berakhir.
3. Pada kondisi di mana MgSO4 tidak dapat diberikan seluruhnya,
berikan dosis awal (loading dose) lalu rujuk ibu segera ke
fasilitas kesehatan sekunder .
4. Diazepam juga dapat dijadikan alternatif pilihan dengan dosis 10
mg IV selama 2 menit (perlahan), namun mengingat dosis yang
dibutuhkan sangat tinggi dan memberi dampak pada janin,
maka pemberian diazepam hanya dilakukan apabila tidak
tersedia MgSO4 40 %
3
7. Diagram Alir
Menggunakan APD
dan menerapkan
prokes sebelum
kegiatan
Penatalaksaan:
terapi supportif
untuk stabilisasi
fungsi vital dengan
rujuk pemantaua
terhadap airway,
brething, circulation
8. Hal-hal yang
perlu Tanda bahaya pada kehamilan
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Puskesmas Pembantu (PUSTU)
2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Ruang Farmasi
10. Dokumen terkait 1. Rekam Medis
2. Buku KIA
3. Kartu Ibu
4. Surat Rujukan
11. Rekaman
Histori Perubahan
No Yang Isi perubahan Tanggal mulai
dirubah diberlakukan
1
2