Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN RESIDENSI
UNIT REKAM MEDIS DAN INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT KARYA MEDIKA BANTAR GEBANG
Oleh:
STEFANRY
NIM. 20190309019
LAPORAN RESIDENSI
UNIT REKAM MEDIS DAN INSTALASI GAWAT DARURAT
Oleh:
STEFANRY
NIM. 20190309019
(Tanda Tangan)
Pembimbing Lapangan
Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas perkenanNya, kami dapat
menyelesaikan tugas residensi di Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang khususnya pada
unit rekam medik dan instalasi gawat darurat di Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang.
Dalam menyelesaikan tugas ini, penulis juga mendapatkan banyak bantuan. oleh karenanya,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. M Reza Hilmy, SKM, MARS, Ph.D sebagai Pembimbing Akademik
2. dr. Medardus Iman Prasetyo, MARS sebagai Direktur Rumah Sakit Karya Medika Bantar
Gebang dan juga sebagai pembimbing lapangan yang telah mengizinkan penulis untuk dapat
melaksanakan tugas residensi sekaligus menyediakan waktu dan memberikan masukan
kepada penulis dalam pelaksanaan residensi ini
3. Ibu Aang Rahardja sebagai Owner RS Karya Medika Group yang sudah memberikan ijin
bagi penulis untuk dapat melaksanakan tugas residensi
4. Kepala dan jajaran Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang
5. Kepala dan petugas Unit Rekam Medis Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang
6. Rekan sejawat yang menolong penulis
7. Keluarga yang mendampingi penulis
Dalam penulisan tugas residensi ini tentu masih ada kekurangan dan keterbatasan yang penulis
alami. mohon adanya masukan dan saran yang dapat sangat membantu penulis. atas
perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
1.1.Latar Belakang
Pembangunan dibidang kesehatan di Indonesia bertujuan untuk mencapai masyarakat
yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan keadaan yang sehat, baik secara jasmani
maupun rohani. Berdasarkan hal tersebut baik pemerintah maupun swasta berlomba – lomba
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna.
Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan dan tempat penyelenggaraan
upaya kesehatan serta suatu organisasi dengan sistem terbuka dan selalu berinteraksi dengan
lingkungannya untuk mencapai suatu keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi
utama melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang optimal bagi masyarakat merupakan upaya
kesehatan. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
(rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Semakin tinggi tingkat kecerdasan dan sosial ekonomi masyarakat, maka pengetahuan
mereka terhadap penyakit, biaya, administrasi maupun upaya penyembuhan semakin baik.
Masyarakat akan menuntut penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan
nonmedis (Undang – Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit).
Rumah sakit memiliki fungsi utama untuk memberikan perawatan dan pengobatan
yang sempurna kepada pasien, dimana setiap pasien yang berkunjung baik itu pasien rawat
jalan, pasien rawat inap, maupun pasien gawat darurat akan mendapatkan pelayanan, agar
fungsi rumah sakit tersebut tercapai maka perlu adanya peningkatan mutu pelayanan
kesehatan, salah satu upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah dengan
menggunakan pelayanan rekam medis. Untuk menunjang kesehatan di Rumah Sakit
berkewajiban untuk menyelenggarakan rekam medis. Penyelenggaraan rekam medis yang
baik di Rumah Sakit merupakan faktor penting penunjang tercapainya sistem pelayanan
kesehatan yang baik.
Dari pengertian diatas, rumah sakit melakukan beberapa jenis pelayanan diantaranya
pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan, pelayanan rehabilitasi,
pencegahan dan peningkatan Kesehatan, sebagai tempat pendidikan dan atau pelatihan
medik dan para medik, sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi
bidang kesehatan serta untuk menghindari risiko dan gangguan kesehatan sebagaimana yang
dimaksud, sehingga perlu adanya penyelenggaraan kesehatan lingkungan rumah sakit sesuai
dengan persyaratan kesehatan.
Instalasi Gawat Darurat sebagai tolak ukur pelayanan di Rumah Sakit sangat
menentukan kriteria pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit. Peraturan Menteri
Kesehatan No 47 tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan telah mengatur tentang
standar pelayanan di Instalasi Gawat Darurat sebagai upaya untuk meningkatkan management
Instalasi Gawat Darurat. Upaya tersebut diantaranya mengatur tentang Klasifikasi Instalasi
Gawat Darurat, Jenis Pelayanan, persyaratan SDM, ketentuan fisik bangunan, obat- obatan
serta persyaratan sarana dan prasarana sesuai dengan kelas rumah sakit. Dengan memenuhi
dan mengimplementasikan standar pelayanan tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kepuasan masyarakat terhadap kepuasan masyarakat di IGD sebagai fasilitas penanganan
kasus kegawatdaruratan sehingga kecacatan dan atau kematian dapat dieliminasi.
Rekam medis tidak hanya sekedar kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai
pengertian sebagai suatu sistem penyelenggaraan rekam medis yaitu mulai pencatatan selama
pasien mendapatkan pelayanan medik, dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis
yang meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat
penyimpanan untuk melayani permintaan/ peminjaman apabila dari pasien atau untuk
keperluan lainnya (Depkes RI, 2006)
Penulis mengambil residensi di Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang karena
Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang telah lulus akreditasi dari Komisi Akreditasi
Rumah Sakit dan penulis yakini bahwa penulis dapat memperkaya dan memperdalam ilmu
mengenai gambaran managemen administrasi rumah sakit.
1.2.Tujuan Residensi
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk memahami pengelolaan Rumah Sakit dan menerapkan keterampilan
manajemen Rumah Sakit dengan mengetahui kesiapan sarana, prasarana fasilitas
pelayanan yang terdapat di Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Memahami ruang lingkup kegiatan manajemen di instalasi gawat darurat di Rumah
Sakit.
b. Memahami ruang lingkup kegiatan manajemen di unit pelayanan rekam medis di
Rumah Sakit.
c. Memberikan informasi tentang kondisi pelayanan instalasi gawat darurat di Rumah
Sakit Karya Medika Bantar Gebang saat ini.
d. Memberikan informasi tentang kondisi pelayanan di Unit Rekam Medis di Rumah
Sakit Karya Medika Bantar Gebang saat ini.
e. Memahami hubungan kerja antar berbagai unit kerja yang ada di rumah sakit.
f. Mempunyai pengalaman kerja di rumah sakit.
g. Memberikan alternatif pemecahan masalah yang ditemui dan saran perbaikan
kepada Direktur dan Manajemen Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan baik di Instalasi Gawat Darurat
Maupun di Unit Rekam Medis.
1.3.Manfaat
1.3.1. Bagi mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman nyata dan pengetahuan mengenai pelaksanaan
manajemen pelayanan baik di Instalasi Gawat Darurat Maupun di Unit Rekam
Medis.
b. Mendapat pengetahuan mengenai penerapan teori yang didapat selama kuliah di
Rumah Sakit.
c. Mampu mengidentifikasikan masalah-masalah secara lebih komprehensif,
berdasarkan kajian dengan metoda yang telah dipelajari, sekaligus mempunyai
kesempatan ikut serta dalam proses pemecahan masalahnya.
d. Menjadi referensi bagi mahasiswa Esa Unggul yang ingin melakukan
observasi/pengamatan
RS Karya Medika Bantar Gebang adalah RS ke tiga yang dimiliki oleh PT.
Adhifarma Adyajaya Medika (AAM) Bermula dari sebuah poliklinik 24 jam yang
memulai pelayanan pada masyarakat Bantar Gebang sejak tahun 1997, diatas lahan
seluas 498 m2 yang terletak di Jalan Raya Narogong Km. 11 Pangkalan I. A
Tingginya antusias masyarakan dan juga untuk menjawab kebutuhan masyarakat
agar terwujudnya pelayanan yang lebih komperhensif maka poliklinik tsb
dikembangkan menjadi sebuah Rumah Sakit. Dengan pengembangan lahan menjadi
1618 m² berdirilah bangunan Rumah Sakit 7 lantai.
Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang berada di wilayah Kota
Bekasi, Propinsi Jawa Barat, tepatnya beralamat di Jalan Raya Narogong Km 11,
Pangkalan 1A Kelurahan Bantar Gebang Kecamatan Bantar Gebang, letaknya
sangat strategis dilewati kendaraan umum 1 X 24 jam, juga berada di wilayah
padat penduduk dan terdapat berbagai perusahaan/industri. Selain itu juga berada di
berbatasan dengan Kabupaten Bogor.
Rumah Sakit Karya Medikan Bantar Gebang resmi beroperasi berdasarkan
surat Ijin dari Kepala Dinas Kesehatan dengan Klasifikasi klas C , menempati area
seluas 1.618 M2 dengan luas bangunan 2,978 M2 RS. Karya medika Bantar
Gebangterdiri dari 7 lantai. Dalam perkembangannya setelah lebih dari 3 tahun
beroperasi ditetapkan sebagai Rumah Sakit Klas C sesuai dengan Ijin Operasional
Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu ( DPMPTSP ) Kota Bekasi Nomor 445.1/04/DPMPTSP.PPJU
2.2 Visi dan Misi
2.a.1 Visi
Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang menjadi Rumah Sakit pilihan dan
terpercaya di Masyarakat Bekasi
2.a.2 Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan secara professional dan bertanggung
jawab
b. Memberikan pelayanan dengan berorientasi pada keselamatan pasien
2.a.3 Tujuan
Meningkatkan derajat kesehatan secara menyeluruh kepada
masyarakat dengan mengutamakan pelayanan yang paripurna
= 10 Orang
= 1 Orang
• Anak = 3 Orang
• Penyakit Dalam = 2 Orang
• Bedah Umum = 2 Orang
• Bedah Orthopedi = 1 Orang
• Syaraf = 1 Orang
• Kebidanan dan Kandungan = 2 Orang
• Kulit Kelamin = 1 Orang
• Jiwa = 1 Orang
• THT = 1 Orang
• Radiologi = 1 Orang
• Laboratorium = 1 Orang
• HRD = 2 Orang
• EDP / IT = 1 Orang
• Kasir = 4 Orang
• Keuangan = 4 Orang
• Adm PT = 1 0rang
• Adm RI = 1 Orang
• IPSRS = 2 Orang
• Kesling = 1 Orang
• Logistik = 2 Orang
• Pendaftaran = 6 Orang
• Marketing = 15 Orang
• Driver = 2 Orang
•Pantry = 3 Orang
•Security = 4 Orang
Total 13
WADIR YANMED
FARMASI
RANA P
LABORATORIUM
RAJAL
RADIOLOGI
KAMAR BEDAH(IBS)
FISIOTERAPI
ICU IGD
Gizi
MELATI
ALKES
DAHLIA
LOG UMUM
ANGGREK
AMBULANCE
VK DOKTER
TEKHNISI
SECURITY
CLEANING SERVICE
2.7 Profil Unit Rekam Medis
2.7.1 Gambaran Umum
Unit Rekam medik berada di lantai 1 tepat disamping ruang pendaftaran. System
penyimpanan berkas rekam medik RS Karya Medika Bantar Gebang adalah
sentralisasi dimana berkas rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan baik
catatan kunjungan poliklinik maupun catatan selama pasien dirawat.
Dari hasil matriks ITR didapatkan prioritas masalah berdasarkan skor ITR tertinggi adalah
Waktu tunggu layanan PONEK yang belum maksimal. Setelah itu, dicari penyebab masalah
dengan analisis diagram fish bone.
Diagaram fishbone atau Cause-and-Effect Diagram adalah salah satu langkah
identifikasi sebab potensial dari satu prioritas masalah yang dilakukan secara brainstorming
dari berbagai aspek yang mencakup Man, Money, Material, Method, Machine, dan
Organitation and Management. Analisis Fishbone masalah Waktu tunggu layanan PONEK
yang belum maksimal adalah sebagai berikut:
SPO penanganan
kegawatdaruratan ponek
belum tersosialisasikan
dengan baik
MONEY
ORGANISASI & Manajemen
Analisa SWOT
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
1. Beberapa staf sudah mendapatkan pelatihan 3. Ruang PONEK bergabung dengan ruang
PONEK tindakan
2. Kepercayaan masyarakat terhadap RS cukup 4. Beberapa peralatan masih mobile
tinggi dipindahkan dari VK
5. Belum adanya diklat rutin mengenai pelatihan
PONEK
Opportunity (Peluang) Threat (Ancaman)
6. Dalam radius kurang lebih 15 km tidak 8. Saat IGD sedang ramai dan pasien PONEK
terdapat lagi rumah sakit kecuali 1 rs tipe D datang lebih dari 1 orang
milikpemerintah
7. Daerah sekitar rumah sakit banyak praktik
bidan swasta yang memiliki potensi merujuk
sangat besar untuk kasus kegawatdaruratan
obstetrik
4.2 Analisis Masalah Unit Rekam Medik
Dari hasil analisis situasi dan wawancara dengan kepala unit dan staf di Unit Rekam
Medik RS. Karya Medika Bantar Gebang didapatkan beberapa daftar masalah yang ada di
unit tersebut yaitu :
1. Distribusi berkas rekam medis pasien rawat jalan yang masih membutuhkan waktu
lama
2. Pengembalian berkas rekam medis pasien rawat inap sangat sering melebihi 2 x 24 jam
3. Laporan kelengkapan pengisian berkam rekam medis yang sudah lama tidak tersaji
4. Kesulitan dalam pencarian berkas rekam medis yang belum kembali
I Nilai
No Masalah T R Prioritas
P Sv R (IxTxR)
Distribusi berkas rekam medis
1 pasien rawat jalan yang masih 4 4 3 2 2 192 II
membutuhkan waktu lama
Pengembalian berkas rekam
medis pasien rawat inap
2 3 4 3 2 2 144 III
sangat sering melebihi 2 x 24
jam
3 Laporan kelengkapan
pengisian berkam rekam
3 4 4 2 1 96 IV
medis yang sudah lama tidak
tersaji
4 Kesulitan dalam pencarian
berkas rekam medis yang 4 5 4 2 2 320 I
belum kembali
Dari hasil matriks ITR didapatkan prioritas masalah berdasarkan skor ITR tertinggi adalah
Kesulitan dalam pencarian berkas rekam medis yang belum kembali. Setelah itu, dicari
penyebab masalah dengan analisis diagram fish bone.
Diagaram fishbone atau Cause-and-Effect Diagram adalah salah satu langkah
identifikasi sebab potensial dari satu prioritas masalah yang dilakukan secara brainstorming
dari berbagai aspek yang mencakup Man, Money, Material, Method, Machine, dan
Organitation and Management. Analisis Fishbone masalah Kesulitan dalam pencarian
berkas rekam medis yang belum kembali adalah sebagai berikut:
MONEY
ORGANISASI & Manajemen
Analisa SWOT
Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
1. Adanya Permenkes 269/menkes/per/III/2008 1. Penyimpanan rekam medis berada di 3
yang mengatur pelaksanaan rekam medis. tempat yang berbeda
2. Adanya Pedoman dan Kebijakan dalam 2. Personil RM tiap shift hanya 1 orang
melakukan kegiatan. 3. Kinerja yang dihasilkan belum maksimal.
3. Memiliki Komitmen bersama dalam 4. Ruang Kerja yang terlalu padat.
mewujudkan profesi rekam medis yang 5. Belum menerapkan rekam medis secara
profesional. elektronik.
4. Sudah melakukan promosi tentang
pentingnya rekam medis.
Opportunity (Peluang) Threat (Ancaman)
1. Jalinan Kerjasama atau kemitraan antar 1. Masyarakat sangat kritis terhadap waktu
profesi terjalin dengan baik. tunggu
2. Merencanakan dan pengembangan rekam 2. Masyarakat memilih Rumah Sakit yang
medis secara elektronik. memiliki akreditasi untuk menjamin kualitas
pelayanan.
BAB V
Action
1. Mengadakan pertemuan evaluasi berkala dengan kepala dan staf IGD
2. Memasukan tenaga bidan menjadi bagian staf IGD untuk PONEK
3. Membuat analisa pengajuan terhadapa kebutuhan alkes PONEK
.
5.3. PDCA Prioritas Masalah Unit Rekam Medik
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Rumah Sakit Karya Medika Bantar Gebang telah melakukan pelayanan kepada
para pasiennya dengan baik yang dibuktikan dengan telah terakreditasikannya rumah sakit
tersebut. Namun dalam perjalanan menuju yang lebih baik lagi maka diperlukan evaluasi –
evaluasi lebih mendalam dari setiap evaluasi yang dilakukan. Penulis mengucapkan
terimakasih atas kesempatan yang diberikan untuk melakukan observasi pada instalasi
gawat darurat dan unit rekam medik di rumah sakit karya medika bantar gebang. Sedikitnya
masalah masalah yang penulis temukan saat melakukan kegiatan residensi dilakukan
penilaian untuk mengetahui prioritasnya dan diberikan saran dalam rangka penyempurnaan
pelayanan. Untuk implementasi dilapangan dikembalikan lagi kepada managemen rumah
sakit karya medika bantar gebang untuk memproses hal tersebut menjadi sempurna
dikemudian hari
6.2 Saran
6.2.1 Bagian Instalasi Gawat Darurat
Lebih melibatkan multidisiplin dalam kegiatan pengembangan pelayanan
Lebih dalam lagi saat melakukan koordinasi evaluasi hingga sampai dengan
menghasilkan rencana tindak lanjut dengan konsep “SMART” goals sehingga
pemantauan dapat terlaksana dengan baik