Anda di halaman 1dari 15

ARTIKEL WIRAUSAHA PENGELOLAAN

MODIFIKASI MAKANAN KHAS DAERAH

Disusun Oleh :
1. Friska Dwi Utami P.
2. Kirana Fikka Rahayu
3. Putri Ratna Dewi
4. Viena Ghayatri Zuyyana U.

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 3 PURWOKERTO
Jl. Jend. A. Yani No. 70 Telp. 0281-637847 Purwokerto Timur
A. Pangan Khas Daerah sebagai
Pendukung Pariwisata
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, yang sangat
majemuk, terdiriatas berbagai suku bangsa, bahasa dan
budaya. Keberagaman ini sangatberkorelasi positif dengan
keberagaman pangan tradisionalnya. Setiap
daerahmempunyai pangan khas yang menjadi bagian dari
ciri khas daerah tersebutdan dapat menjadi bagian dari
daya tarik untuk pariwisata selain kekayaanalam dan
kesenian. Pangan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
nilai jual pariwisata suatu daerah, baik sebagai makanan khas 
yang dinikmatidi tempat maupun sebagai oleh-oleh yang
dibawa pulang. Makanan khasdaerah masih dapat
dikembangkan, baik kuantitas maupun kualitasnya
untukmemenuhi kebutuhan masyarakat setempat, juga untuk
dijual ke daerahlain dan/atau wisatawan/pendatang.
Beberapa terobosan dapat dilakukanuntuk mengangkat citra
dan cita rasa pangan khas daerah. Upaya terobosanmembuka
peluang pangan khas daerah untuk didistribusikan ke daerah
laindan diekspor ke luar negeri. Hal tersebut akan menjadi
promosi yang positifuntuk meningkatkan nilai jual pangan
khas daerah dan pariwisata daerah.

Masakan yang termasuk Ikon Kuliner Indonesia dengan


Bahan Utama Nabati
Masakan yang termasuk Ikon Kuliner Indonesia
berupa Sajian Nasi dan Lauk

 Masakan yang termasuk Ikon Kuliner Indonesia


dengan Bahan Utama Hewani yaitu Daging Ayam,
Ikan dan Sapi

Makanan Kecil dan Minuman yang termasuk Ikon


Kuliner Indonesia

Potensi daerah yang kaya dan dukungan serta peluang pasar


membuat pangankhas daerah menjadi pilihan potensial untuk
wirausaha. Pengembanganpangan khas daerah selain dapat
membuka peluang usaha yang cukupbesar,
juga otomatis dapat memperluas lapangan pekerjaan,
peningkatanpenghasilan dan kesempatan berusaha
masyarakat khususnya di daerah,sehingga
akan mendorong dan
menumbuhkan perekonomian masyarakatdaerah. Pangan khas
daerah atau pangan tradisional, sangat
potensialdikembangkan, karena berbasis pada bahan baku
yang tersedia di sekitarnya.Pangan tradisional ini dapat
mencakup segala jenis makanan olahantermasuk makanan
utama, kudapan, maupun minuman yang dikenal danlazim
dikonsumsi di daerah tersebut. Kekhasan bahan baku, cara
memasak,dan filosofi dari pangan khas daerah selalu menjadi
daya tarik bagi wisatawanlokal maupun internasional.

B. Kewirausahaan Produk Pangan Khas Daerah


Berbagai jenis wirausaha dapat menjadialternatif dalam
pemilihan ide bagicalon wirausahawan. Jenis wirausahaini
disesuaikan dengan banyak hal, baikkeahlian, minat dan
kesukaan, maupunberdasarkan ketersediaan bahan
bakuyang ada di sekitarnya, dan peluangyang ada. Persoalan
mencari idewirausaha seringkali menjadi masalahutama bagi
calon wirausahawan.Banyak orang yang
mengungkapkankeinginannya untuk mempunyaiusaha sendiri
namun tak kunjung jugamenemukan ide wirausaha yang
pas.Padahal ide wirausaha dapat diperolehdari mana saja
mulai dari apa yang kitalihat di lingkungan sekitar, apa
yangkita dengar sehari-hari, melihat potensi diri sendiri,
mengamati lingkungan,sampai dengan meniru wirausaha orang
lain yang sudah sukses. Intinya,ide wirausaha dapat dipilih
dari upaya pemenuhan apa yang dibutuhkanmanusia, mulai
dari kebutuhan primer, sekunder, dan kebutuhan akan
barang mewah. Perlu diingat bahwa berwirausaha sesuai
dengan karakter dan hobikita akan lebih menyenangkan,
dibandingkan dengan berwirausaha yangtidak kita sukai.
mewah. Perlu diingat bahwa berwirausaha sesuai dengan
karakter dan hobikita akan lebih menyenangkan,
dibandingkan dengan berwirausaha yangtidak kita sukai.

1. Produk Pangan Khas Daerah Hewani
Beberapa contoh produk pangan khas daerah hewani yang
ada diIndonesia
 Otak ----- Gulai Banak (Khas Padang)

  
 Gulai Banak atau Otak dari Padang. Masakan ini kuahnya
seperti kikil di masakan Padang tetapi lebih gurih. Gulai Banak
ini juga bisa kamu nikmati sebagai menu buka puasa, tetapi
jangan mengkonsumsi terlalu banyak karena ini berminyak.
Berikut resep masakan khas Indonesia Gulai Banak dari
Padang.
 Mulut ----- Rujak Cingur (Khas Surabaya)

 Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang


mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah
asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti
"mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong
sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak
cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah
seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas JawaTimur),
bengkuangmangga muda, nanas, kedondong, kemudian
ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran
seperti kecambah/taoge, kangkung, dan kacang panjang.

 Lidah ----- Sate Lidah Sapi (Khas Padang)

 Sate Padang memakai lidah sapi,


dengan bumbu kuah kacang kental (mirip bubur)
ditambah cabai yang banyak sehingga rasanya
pedas. Sate Padang Panjang dibedakan dengan kuah sate nya
yang berwarna kuning. Sate Padang mempunyai bermacam
rasa perpaduan kedua jenis varian sate di atas.
 Iga ----- Iga bakar , Iga Penyet (Khas Bogor) dan
Sup Konro (Khas Makkasar)

 Sup Konro adalah masakan sup iga sapi


khas Indonesia yang berasal dari
tradisiBugis dan Makassar. Sup ini biasanya dibuat
dengan bahan iga sapi atau daging sapi. Masakan
berkuah warna coklat kehitaman ini biasa dimakan
dengan ketupat kecil yang dipotong-potong terlebih
dahulu. Warna gelap ini berasal dari buah kluwek yang
memang berwarna hitam. Bumbunya relatif "kuat" akibat
digunakannya ketumbar

2. Produk Pangan Khas Daerah Nabati
Produk pangan nabati khas daerah jumlahnya sangat banyak
di Indonesia,hampir di setiap daerah mempunyai lebih
banyak produk pangan khasdaerah yang berbahan baku
nabati. Beberapa contoh produk pangankhas daerah nabati
yang ada di Indonesia

1. DI Yogyakarta (Gudeg)

Gudeg (bahasa Jawa gudheg) adalah makanan khas


Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari
nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu
waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini.
Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati
yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan
nasi dan disajikan dengan kuah santan kental
(areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal
goreng krecek.

2. Jawa Timur (Pecel)


Suatu makanan yang menggunakan bumbu kacang
sebagai komposisi utamanya dan disatukan dengan
aneka jenis-jenis lainnya. Belum diketahui secara
pasti darimana kata "pecel" dan pecel itu berasal.
Dalam Bahasa Jawa pecel dapat diartikan dengan
"tumbuk" atau "dihancurkan dengan ditumbuk".
Beberapa daerah mengklaim mempunyai ke-khasan
sendiri pada pecel di tiap- tiap kota. Namun
menurut sejarah, pecel sangat familiar di daerah
karesidenan Madiun, Jawa Timur.

3. DKI Jakata Betawi (Jengkol)


Adalah salah satu masakan yang cukup populer di
tanah air. Meskipun kehadirannya menuai pro dan
kontra karena jengkol di anggap sebagai jenis
sayuran yang berbau tidak sedap dan akan berefek
bau mulut ketika sedang berbicara. Setiap daerah
memiliki resep semur jengkol masing-masing
seperti di daerah Jawa, Sunda maupun Jakarta.
Seperti yang akan kita bahas kali ini mengenai
Resep Semur Jengkol Betawi.

4. Semarang (Lumpia Rebung)


Adalah makanan semacam rollade yang berisi bahan
utama rebung atau bambu muda. Cita rasa lumpia
semarang adalah perpaduan rasa antara Tionghoa
dan Indonesia karena pertama kali dibuat oleh
seorang keturunan Tionghoa yang menikah dengan
orang Indonesia dan menetap di Semarang, Jawa
Tengah. Makanan ini mulai dijajakan dan dikenal di
Semarang ketika pesta olahraga GANEFO
diselenggarakan pada masa pemerintahan Presiden
Soekarno.

D. Bahan untuk Pengembangan Pangan


Khas Daerah
Bahan yang digunakan dalam pengolahan pangan meliputi
bahan baku ataubahan utama, bumbu, dan bahan tambahan
pangan (BTP) yaitu bahan yangberfungsi untuk memperbaiki
mutu produk yang diolah. Bahan baku danbumbu sebaiknya
dipilih yang mudah didapat dan tersedia dalam jumlahyang
cukup di daerah sekitar.
1. Bahan Baku Utama
Bahan baku adalah bahan utama yang paling banyak
penggunaannyapada sebuah produk pangan, misalnya untuk
ikan asin bahan bakunyaadalah ikan, untuk rendang bahan
bakunya adalah daging sapi, untukmochi bahan bakunya
adalah tepung ketan putih, dan lainnya. Bahanbaku dapat
berupa bahan nabati dan hewani.
2. Bahan Tambahan Pangan (BTP)
Bahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan
yangsecara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku
pangan,tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk
memperbaiki sifat ataubentuk produk pangan. 

E. Modifikasi Pangan Khas Daerah
Pangan khas daerah berasal dari beragam bahan yang
bervariasi dan dapatberbeda di setiap daerah. Keragaman
bahan tersebut membuka peluangmengembangkan produk
pangan khas daerah yang lebih bervariasi lagi.Pengembangan
produk pangan dapat dilakukan dengan melakukanmodifikasi.
Modifikasi dilakukan untuk beberapa
tujuan
, diantaranyamemberikan
variasi rasa dan bentuk, memperpanjang usia
produkagar lebih awet, dan meningkatkan
tingkat higine produk 
. Modifikasidapat
dilakukan terhadap bahan baku, proses dan
tampilan produk akhir.
F. Langkah-langkah Pengolahan Pangan Khas
Daerah (Kripik paru Salatiga)

Cara pengolahan pangan khas daerah pada umumnya cukup


sederhanadengan menggunakan metode dan alat yang
sederhana pula. Modifikasi proses dilakukan untuk
meningkatkan kualitas produk.

Jika mendapat paru yang segar, rebus terlebih dulu dengan


sedikit garam, lalu bekukan.
 
Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
750 gram paru, bekukan di freezer,
1 sendok makan air asam jawa, dari 1/2 sendok teh asam
jawa dan 2 sendok makan air
1 sendok teh garam 
minyak untuk menggoreng 

Bumbu Halus:
8 siung bawang putih 
1 sendok makan ketumbar 
5 butir kemiri, sangrai
4 cm kencur 
2 sendok teh garam 
1/2 sendok teh gula pasir 

Bahan Tepung:
50 gram tepung sagu 
75 gram tepung terigu protein sedang 
180 ml santan dari 1/4 butir kelapa 
1 kuning telur 

Cara Pengolahan :
1. Lumuri paru yang sudah diiris tipis dengan air asam
jawa dan garam. Diamkan 30 menit sampai meresap.
2. Oven 40 menit suhu 150 derajat Celcius sampai kering
sambil sesekali dibalik. Dinginkan.
3. Campur bumbu halus, tepung sagu, dan tepung terigu.
Aduk rata. Tuang santan dan kuning telur. Aduk rata.
4. Celup paru ke dalam adonan tepung.
5. Goreng di dalam minyak yang sudah dipanaskan di atas
api kecil sampai kering dan renyah.
Untuk 350 gram

G. Pengemasan dan Pemasaran


1. Pengemasan
Pada produk pangan proses pengemasan berkaitan erat
dengan prosespengolahan produk. Kemasan juga berfungsi
untuk penanganan (memudahkan penangananproduk),
distribusi, memberikan informasi, dan menjadi daya tarik
bagipembeli.
Salah satu startegi pemasaran yang dapat digunakan adalah
4P, yaitu
Product (Produk),Price (Harga),Place (Tempat), dan
Promotion (Promosi).
a. Product (Produk)
Beberapa hal yang penting diperhatikan mengenai produk
adalah :
•Kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan
keinginankonsumen,
•Kuantitas yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar,
•Penciptaan produk baru yang inovatif sesuai
keinginankonsumen,
•Penciptaan nilai tambah pada produk,
•Penciptaan produk yang mempunyai daur hidup
(life cycle)panjang (jangan Cuma Booming
sesaat).Pengembangan produk asinan yang telah
diperkenalkan, adalahuntuk menjawab beberapa hal tersebut
di atas. Perbaikan kualitasproduk yang mempunyai daya
simpan lebih lama, serta kemasannyayang lebih baik
diharapkan dapat menjadikan produk yang lebihcocok untuk
oleh-oleh.
b. Price (Harga)
Pada penetapan harga produk, beberapa hal yang perludipert
imbangkan adalah:
•Mempertimbangkan harga pokok produksi
•Menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik 
•Melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis
yangsudah ada di pasar.Pada produk asinan yang dicontohkan
pada bab ini, penetapanharga dapat didasarkan pada harga
pokok produksi dan hargaproduk pesaing.
c. Place (Tempat)
Beberapa pertimbangan dalam penetapan tempat menjual
produk,bisa dilakukan sebagai berikut:
•Lokasi penjualan sebaiknya yang mudah dijangkau konsumen
•Lokasi penjualan yang memiliki fasilitas yang
memuaskankonsumen.
 •Lokasi yang mempunyai nilai tambah: ada arena bermain
anakdan keluarga, suasana belanja dan bertamasya,
konsep “one stopshopping ”
d. Promotion (Promosi)
Beberapa saluran promosi yang dapat digunakan dalam
membantumeningkatkan penjualan produk, dapat melalui
media sosial, blogdan/atau website. Juga dapat dilakukan
dengan mengikuti bazar-bazar yang banyak dilakukan oleh
berbagai instansi/organisasi dilingkungan sekitar.

H. Perencanaan Wirausaha
Perencanaan wirausaha adalah langkah awal untuk memulai
usaha.Tahap awal berwirausaha diperlukan suatu Perencanaa
n Wirausaha atau Business Plan. Perencanaan pendirian usaha
akan memberikan uraian tentang langkah-langkah apa
saja yang harus diambil, agar sesuai sasaran, baik berupa
target,petunjuk pelaksanaan, jadwal waktu, stategi, taktik,
program biaya, dankebijaksanaan. Beberapa hal yang harus
dipersiapkan saat akan mendirikan usaha, yaitumencakup : (i)
Nama perusahaan, (ii) Lokasi perusahaan, (iii) Jenis Usaha,
(iv)Perijinan usaha, (v) Sumber Daya Manusia (SDM),
(vi) Aspek Produksi, dan (vii)Aspek Pemasaran.

I. Simulasi Wirausaha ProdukModifikasi Pangan
Khas Daerah
Pada pembelajaran sebelumnya telah dipelajari pengertian
tentang produkpangan khas daerah, keragaman tantangan
dan potensi modifikasi, teknikdan alat produksi,
pengembangan ide produk dan perencanaan
produksi,penghitungan biaya serta pengemasan dan produksi.
Proyek simulasi dilaksanakan dalam kelompok.

Anda mungkin juga menyukai