Pembelahan Sel
Pembelahan Sel
Disarikan oleh:
Drs. Rd. Kurniawan, M.PFis.
Pembelahan sel sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Sel mengalami
pembelahan karena untuk pertumbuhan, perbaikan dan reproduksi.
Mitosis dan meiosis merupakan bagian dari cara reproduksi sel pada makhluk hidup. Menurut
pengertiannya, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan
unit penyusun semua makhluk hidup.
Sel berkembang biak dengan cara membelah diri. Pembelahan diri pada sel ini dilakukan
dengan 3 cara, yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.
Dari ketiga cara pembelahan diri pada sel yang bertujuan untuk berkembang biak ini, ada
beberapa perbedaan yang perlu kita ketahui, terutama perbedaan antara mitosis dan meiosis.
3. Perbedaan Organisme
Semua jenis organisme, baik mikro maupun makro akan mengalami atau melewati proses
pembelahan sel secara mitosis. Sementara meiosis cenderung dialami oleh beberapa makhluk
hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan juga jamur.
4. Perbedaan Percampuran Genetik
Pada pembelahan mitosis tidak terjadi percampuran genetik karena proses pembelahan diri
bertipe reproduksi aseksual yang berkebalikan dengan meiosis. Untuk meiosis, proses
pembelahan yang terjadi juga dianggap sebagai proses percampuran genetik.
Berikut ini adalah proses atau tahapan pembelan sel secara mitosis, yaitu:
1. Profase
Pada fase pertama ini, nantinya akan terjadi perubahan terhadap nukleus dan sitoplasma.
Kemudian, benang pada nukleus yang dikenal dengan sebutan benang kormatin akan
mengalami perubahan bentuk menjadi lebih pendek, serta menebal. Hal ini menandakan bahwa
sel sedang membentuk kromosom.
Dari kromosom yang terbentuk, setiap bagian lengannya akan terduplikasi dengan dua
kromatid sama persis dan terikat pada sentromer. Saat proses ini berlangsung, nukleolus dan
juga membran nukleus akan menghilang. Apabila spindel telah terbentuk, maka itu berarti
proses dari profase sudah mencapai tahapan akhir. Spindel ini terdiri dari mikrotubula dan juga
protein. Pada akhirnya, dua kromosom kembar menempel pada area equatorial.
2. Metafase
Tahapan berikutnya adalah metafase, pada tahap ini terjadi penyebaran kromosom tepat di
bagian tengah sel. Ciri khusus dari tahapan ini bagian atau bidang equator memiliki kromosom
yang tersusun rapi. Pada tahapan ini pula benang spindel akan terlihat lebih tipis. Sementara
kromosom tepat berada di tengah sel tempat pembelahan terjadi.
3. Anafase
Rangkaian tahap pada fase ini adalah pembelahan pada sentromer, kemudian dua kromatid
berpisah yang masing-masing menuju ke arah kutub yang berlawanan. Di akhir fase tersebut
nantinya masing-masing kromatid akan terletak pada kutubnya sendiri. Sementara kromosom
yang terbentuk akan menjadi kromosom baru.
4. Telofase
Tahap ini adalah saat dimana adanya membran nukleus yang baru mulai terbentuk. Kemudian,
benang spindel bakal menghilang. Setelah itu, dua buah nukleus baru akan memicu terjadinya
pembelahan sel tepat di bagian tengah.
Kesimpulannya, pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi pada bagian sel
tubuh dimana nukleus terbelah jadi dua anakan dengan sifat sama persis seperti sel induknya.
C. Tahapan Pembelahan Meiosis
Setelah mengupas tentang pembelahan mitosis, maka sekarang kita akan mempelajari secara
lebih rinci mengenai pembelahan meiosis agar semakin jelas perbedaan antara keduanya.
Pembelahan Meiosis atau pembelahan reduksi adalah pembelahan yang menghasilkan sel
anakan dengan jumlah kromosom setengah jumlah kromosom sel induk.
Pembelahan sel secara meiosis juga disebut sebagai pembelahan reduksi. Hal ini disebabkan
karena pada prosesnya, jumlah kromosom sel akan menjadi setengah dari jumlah awal selama
pembentukan gamet. Namun pada dasarnya, meiosis ini juga melewati tahap-tahap atau fase
yang mirip dengan pembelahan mitosis.
Namun, tahapan meiosis terbagi menjadi dua fase besar dengan empat tahapan lain yang harus
dilewati. Fase besar yang ada dalam proses pembelahan meiosis ini adalah fase meiosis I dan
fase meiosis II. Artinya, pembelahan diri pada meiosis terjadi sebanyak dua kali.
1. Meiosis I
Fase ini terdiri dari tahapan profase I, metafase I, anaphase I, telofase I, dan juga sitokinesis I.
Berikut adalah penjelasannya, yaitu:
– Profase I
Pada tahapan ini, membran nukleus akan memisahkan diri kemudian muncul kromatin yang
terbentuk dari kromosom dan juga benang spindel. Nantinya, akan ada lima fase lain, yaitu
leptotene, zigoten, pakiten, diploten, dan juga diakinesis.
– Metafase I
Pada fase ini, pada bagian equator akan mulai muncul kromosom lengkap dengan benang
spindel yang mulai membentang dari kutub bagian ujung yang melekat di setiap sentromer.
– Anafase I
Setelah melewati proses metafase I, selanjutnya adalah anafase I dimana kromosom akan
ditarik pada kutub-kutub yang berlawanan. Disinilah kromosom diploid akan diubah menjadi
diploid.
– Telofase I
Pada fase atau tahapan ini, kromosom nantinya akan sampai di setiap kutub yang berlawanan.
– Sitokinesis I
Kromosom akan mulai melakukan pemisahan hingga pada akhirnya menghasilkan dua
jumlah sel.
2. Meiosis II
Tak jauh berbeda dengan fase besar meiosis I, fase besar kedua ini juga memiliki beberapa
tahapan penting dengan penjelasan sebagai berikut:
– Profase II
Tahap ini ditandai dengan adanya kromatid yang mulai menempel pada sentromer.
– Metafase II
Proses ini dimulai saat equater mulai memperlihatkan kromosom dengan benang spindel
yang mulai membentang dari kutub bagian ujung yang melekat pada setiap sentromer.
– Anafase II
Ketika proses ini terjadi, kromosom akan ditarik pada tiap kutub yang berlawanan. Di sini,
kromosom diploid akhirnya berubah menjadi diploid.
– Telofase II
Kromosom yang telah ada sampai di bagian kutub dan terdiri atas empat inti. Setiap inti
nantinya memiliki setengah pasang kromosom dan satu duplikasi DNA.
– Sitokinesis II
Pada tahapan ini, sel mulai mengalami pemisahan hingga akhirnya terbentuk empat sel
haploid.
Sumber :
1. https://rimbakita.com/mitosis-dan-meiosis/
2. https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/03/150009569/pembelahan-sel-mitosis-dan-
meiosis?page=all
3. https://brainly.co.id/tugas/4655201