Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MIKROSKOP

Nama : Rifa Hamidah


Absen : 25
Kelas : XI MIPA 5

MIKROSKOP

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan benda


dengan kelipatan ukuran yang sangat besar. Ukuran bayangan yang dihasilkan
oleh mikroskop dapat mencapai jutaan kali ukuran benda aslinya. Mikroskop
digunakan untuk mengamati benda yang sangat kecil dan benda yang tidak
tampak oleh indra penglihatan secara langsung. Perbesaran yang dihasilkan
disesuaikan dengan jenis mikroskop yang digunakan. Dua jenis mikroskop yang
sering digunakan ialah mikroskop optik dan mikroskop elektron. Manfaat lain dari
penggunaan mikroskop yaitu mampu mengukur benda-benda yang tidak dapat
terukur dengan ketelitian tinggi oleh alat ukur konvensional, seperti bakteri, virus,
sel darah dan sel-sel tubuh makhluk hidup. Mikroskop memiliki skala ukur yang
dapat berimpit dengan bayangan benda sehingga ukuran benda dapat diketahui
dengan pasti.[1] Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan
mikroskop disebut mikroskopi.
Jenis-jenis Mikroskop

•Mikroskop Optik

Mikroskop optis merupakan jenis mikroskop yang pertama kali dibuat serta yang
paling umum digunakan. Mikroskop optis bekerja dengan prinsip optika. Bagian-
bagiannya terdiri dari satu atau lebih lensa yang mampu menghasilkan gambar
yang diperbesar. Pembesaran gambar dilakukan dengan meletakkan benda di
bidang fokal dari lensa.[3]

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop


cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop elektron digunakan untuk mengamati
objek yang lebih kecil lagi seperti sel.

Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan
menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop
monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop
monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan
binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan
yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana
(yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field,
fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).

•Mikroskop Scanner Electron Sunting

Mikroskop scanner elektron ini bekerja dengan sinar dari lampu yang dipancarkan
pada lensa kondensor. Pada mikroskop ini, ada pengatur dari pancaran sinar
elektron yang ditembakkan sebelum masuk pada lensa kondensor. Kemudian
sinar yang akan melewati lensa kondensor diteruskan oleh lensa objektif.
Selanjutnya sinar tersebut diteruskan pada spesimen yang diatur miring pada
pencekamnya, yang disinari oleh deteksi x-ray yang kemudian menghasikan
gambar yang tampil pada layar monitor.[4]

•Mikroskop Monokuler Sunting

Mikroskop monukuler merupakan sebuah jenis mikroskop yang sangat sederhana.


Mikroskop ini dilengkapi satu lensa okuler saja. Mikroskop monokuler ini
termasuk ke dalam kelompok mikroskop yang menggunakan cahaya untuk
mengamati detil di dalam sebuah sel, yang cahanya berasal dari sebuah cermin.
[5]

Struktur mikroskop

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:

•Bagian optik, yang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif
adalah lensa yang dekat dengan objek yang diamati. Pembesaran lensa objektif
dapat diatur di revolver dengan pembesaranr5X, 10X, 40X, 60X,l atau 100X.
Sedangkan lensa okuler adalah lensa yang digunakan untuk tempat mata
pengamat untuk mengamati objek. Pembesaran lensa okuler dapat disesuaikan
kebutuhan dengan pembesaran 5X, 6X, 10X dan 15X.[6]

•Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja
objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar(makrometer skrup), penjepit kaca
objek (preparat),cermin, kondensor, dan sumber cahaya. Kaki dan lengan
mikroskop berfungsi untuk menunjang mikroskop. Meja objek berfungsi sebagai
tempat meletakan objek yang diamati. Pemutar halus dan kasar digunakan untuk
mengatur bayangan yang dihasilkan. Sedangkan cermin digunakan sebagai
pemantul cahaya agar pengamatan dapat dilakukan

Pembesaran
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda
yang dimikroskop lebih besar. Umumnya, mikroskop cahaya memiliki perbesaran
maksimum yaitu sebesar 1000x (kali).[7] Pembesaran ini tergantung pada
berbagai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2,
panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga

adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus: Selain itu,


perbesaran biasanya dihasilkan dari perkalian antara lensa obyektif dan lensa
okuler dari pengamatan suatu objek.

Sifat bayangan

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.
Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang
sifatnya semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu
yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada
mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan
sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron
bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar,
dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan
huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan
diperbesar.

Cara penggunaan

Hal yang harus dilakukan pertama kali saat menggunakan mikrokop adalah
meletakkannya di meja pengamatan. Setelah itu, pasang lensa okuler dengan
kekuatan pembesaran lemah yakni 5X pembesaran. Kemudian, putar makrometer
ke arah belakang agar posisi badan mikroskop condong ke atas.

Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah menyejajarkan lensa objektif dengan
arah datangnya cahaya. Caranya adalah dengan menggeser lensa objektif
tersebut. Selanjutnya, atur pembesaran lensa objektif dengan pembesaran lemah
yakni 10X sehingga hasil kali pembesaran lensa okuler dan objektif menghasilkan
50X pembesaran yang diperoleh dari 10×5= 50 kali pembesaran.

Langkah selanjutnya adalah mengatur cahaya pada kondensor dan diafragma


dengan cara menaikkan kondensor setinggi mungkin serta membuka diafragma
selebar mungkin. Kemudian atur medan pandang dengan memutar cermin.
Setelah terpasang dengan baik, pasanglah preparat di meja mikroskop.

Setelah meja preparat terpasang dengan baik, letakkan objek yang akan diamati
tepat di meja preparat. Amati objek dengan mendekatkan satu mata melalui
lubang lensa okuler sambil mengatur fokus cahaya dan kondensornya. Jika objek
sudah terlihat jelas dengan pembesaran lemah dari lensa objektif, kita bisa
mengatur pembesaran dengan skala yang lebih besar lagi.

Penggunaan mikroskop sebaiknya perlu diperhatikan agar menghindari hal - hal


yang tidak diinginkan. Salah satu kesalahan praktikan yang sering dilakukan, yaitu
memindahkan lensa obyektif tidak memutar revolver. Selain itu, tidak
menggunakan minyak inersi ketika memakai perbesaran lensa obyektif paling
besar. Hal tersebut dapat menyebabkan lensa obyektif akan mudah tergores,
sehingga hasil pengamatan obyek tidak terlihat dengan baik dan jelas. Dengan
demikian, perlu dilakukan kehati - hatian dalam menggunakan alat ilmiah ini.

Penyimpanan mikroskop juga perlu diperhatikan, terutama tempat penyimpanan


sebaiknya disimpan pada almari khusus yang dilengkapi dengan lampu. Tujuannya
yaitu agar ruangan tersebut tidak mudah lembab, sehingga terhindar dari
timbulnya jamur yang bisa membuat lensa buram atau bagian lain pada
mikroskop cepat rusak.

Fungsi bagian-bagian mikroskop

1.Lensa Obyektif digunakan untuk membentuk bayangan pertama dan


menentukan struktur bagian renik.
2.Lensa Okuler digunakan untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh
lensa Obyektif.

3.Cermin pada mikroskop berguna untuk menangkap dan mengerahkan cahaya.

4.Lengan pada mikroskop untuk mempermudah dalam memindahkan dan


menaruh mikroskop.

5.Kondensor cahaya digunakan untuk mengarahkan cahaya yang dipantulkan dari


cermin dan memfokuskan ke objek.

6.Diafragma berfungsi sebagai pengatur banyaknya cahaya yang mengenai objek.

7.Revolver berfungsi untuk memutar lensa objektif sehingga pembesaran lensa


yang diinginkan berada pada posisi yang siap digunakan.

8.Makrometer berfungsi untuk menggeser lensa secara vertikal naik atau turun
dengan cepat atau sebagai penggeser kasar.

9. Mikrometer berfungsi sebagai pengatur pembesaran dengan menggeser lensa


secara vertikal naik atau turun dengan perlahan atau sebagai penggeser halus.

10.Meja preparat digunakan untuk meletakkan objek yang ingin diamati.

11.Penjepit preparat digunakan untuk menjepit preparat pada kedua sisi kiri dan
kanan supaya tidak bergeser.

12.Pemutar berfungsi sebagai penggerak bagian optik.

13.Tabung merupakan bagian mikroskop berupa teropong yang lensa-lensanya


terletak pada okuler dan revolver.
14.Kaki dan dasar digunakan untuk memperkokoh dan menopang kedudukan
mikroskop.

Anda mungkin juga menyukai