MIKROSKOP
MIKROSKOP
•Mikroskop Optik
Mikroskop optis merupakan jenis mikroskop yang pertama kali dibuat serta yang
paling umum digunakan. Mikroskop optis bekerja dengan prinsip optika. Bagian-
bagiannya terdiri dari satu atau lebih lensa yang mampu menghasilkan gambar
yang diperbesar. Pembesaran gambar dilakukan dengan meletakkan benda di
bidang fokal dari lensa.[3]
Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang
dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan
menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop
monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop
monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan
binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan
yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana
(yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field,
fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
Mikroskop scanner elektron ini bekerja dengan sinar dari lampu yang dipancarkan
pada lensa kondensor. Pada mikroskop ini, ada pengatur dari pancaran sinar
elektron yang ditembakkan sebelum masuk pada lensa kondensor. Kemudian
sinar yang akan melewati lensa kondensor diteruskan oleh lensa objektif.
Selanjutnya sinar tersebut diteruskan pada spesimen yang diatur miring pada
pencekamnya, yang disinari oleh deteksi x-ray yang kemudian menghasikan
gambar yang tampil pada layar monitor.[4]
Struktur mikroskop
•Bagian optik, yang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif
adalah lensa yang dekat dengan objek yang diamati. Pembesaran lensa objektif
dapat diatur di revolver dengan pembesaranr5X, 10X, 40X, 60X,l atau 100X.
Sedangkan lensa okuler adalah lensa yang digunakan untuk tempat mata
pengamat untuk mengamati objek. Pembesaran lensa okuler dapat disesuaikan
kebutuhan dengan pembesaran 5X, 6X, 10X dan 15X.[6]
•Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja
objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar(makrometer skrup), penjepit kaca
objek (preparat),cermin, kondensor, dan sumber cahaya. Kaki dan lengan
mikroskop berfungsi untuk menunjang mikroskop. Meja objek berfungsi sebagai
tempat meletakan objek yang diamati. Pemutar halus dan kasar digunakan untuk
mengatur bayangan yang dihasilkan. Sedangkan cermin digunakan sebagai
pemantul cahaya agar pengamatan dapat dilakukan
Pembesaran
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari benda
yang dimikroskop lebih besar. Umumnya, mikroskop cahaya memiliki perbesaran
maksimum yaitu sebesar 1000x (kali).[7] Pembesaran ini tergantung pada
berbagai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif f1 dan okuler f2,
panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga
Sifat bayangan
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.
Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang
sifatnya semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu
yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada
mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan
sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron
bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar,
dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan
huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan
diperbesar.
Cara penggunaan
Hal yang harus dilakukan pertama kali saat menggunakan mikrokop adalah
meletakkannya di meja pengamatan. Setelah itu, pasang lensa okuler dengan
kekuatan pembesaran lemah yakni 5X pembesaran. Kemudian, putar makrometer
ke arah belakang agar posisi badan mikroskop condong ke atas.
Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah menyejajarkan lensa objektif dengan
arah datangnya cahaya. Caranya adalah dengan menggeser lensa objektif
tersebut. Selanjutnya, atur pembesaran lensa objektif dengan pembesaran lemah
yakni 10X sehingga hasil kali pembesaran lensa okuler dan objektif menghasilkan
50X pembesaran yang diperoleh dari 10×5= 50 kali pembesaran.
Setelah meja preparat terpasang dengan baik, letakkan objek yang akan diamati
tepat di meja preparat. Amati objek dengan mendekatkan satu mata melalui
lubang lensa okuler sambil mengatur fokus cahaya dan kondensornya. Jika objek
sudah terlihat jelas dengan pembesaran lemah dari lensa objektif, kita bisa
mengatur pembesaran dengan skala yang lebih besar lagi.
8.Makrometer berfungsi untuk menggeser lensa secara vertikal naik atau turun
dengan cepat atau sebagai penggeser kasar.
11.Penjepit preparat digunakan untuk menjepit preparat pada kedua sisi kiri dan
kanan supaya tidak bergeser.