Anda di halaman 1dari 23

NAMA : Jogi Lubuk Sitanggang

NIM : 190907082

KELAS : 19 B

RANGKUMAN MATERI MANAJEMEN OPERASI PERTEMUAN 1 – 12

PERTEMUAN 1

*PENGERTIAN MANAJEMEN OPERASI

Manajemen operasi adalah serangkaian proses dalam menciptakan barang dan


jasa atau kegiatan untuk mengubah bentuk dengan menciptakan atau menambah
manfaat suatu barang atau jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia, serta berusaha menyeimbangkan biaya dengan pendapatan untuk
mencapai laba yang ingin dicapai.
Peran seluruh manajemen dalam manajemen operasi sangatlah

penting. Apa itu OPERASI


Operasi adalah menciptakan barang dari awal hingga akhir. operasi bisa juga
disebut sebagai proses dari keseluruhan dalam memproduksi barang dan jasa dari
awal hingga pada proses akhir. Dalam melakukan operasi hal pertama yang
dibutuhkan adalah sebuah ide selanjutnya setelah reset kita akan merencanakan
atau merencanakan operasi.
Segala sesuatu yang terlibat dalam memproduksi adalah antara lain sebagai berikut :

1. Tangible : Tangible adalah sebuah bentuk dari aktiva yang memiliki sebuah
bentuk. Sehingga dalam hal ini sebuah artian yang akan diartikan adalah memiliki
sebuah bentuk dari fisik yang akan dapat digunakan dan juga dimanfaatkan
contohnya adalah : Barang

2. Intangible : Intangibel adalah sebuah bentuk dari aset yang dianggap tidak
memiliki wujud dan juga tidak memiliki sifat dari aset jangka panjang contohnya
adalah : Jasa
Tangible atau barang merupakan sesuatu yang bisa didistribusikan sedangkan
intangible atau jasa tidak bisa didistribusikan. Distribusi adalah kegiatan ekonomi
yang tujuannya menyalurkan barang hasil produksi dari produsen ke
konsumen.Kegiatan distribusi meliputi perdagangan, pengangkutan, penyimpanan
dan seterusnya hingga barang atau jasa tersebut sampai pada konsumen.

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK


Output dari proses produksi adalah sebagai berikut :
1. Barang

2. Jasa
3. Barang dan Jasa Perbedaan barang dan jasa :
Barang :

1. Berwujud dan memiliki sifat fisik


2. Dapat disimpan

3. Proses produksi banyak pakai mesin


4. Kontak dari konsumen rendah
5. Kualitas dari produk yang objektif

6. Atribut ( Harga, kemasan, dll) jelas,


7. Pasar lebih mudah diperluas.

Sedangkan jasa :
1. Tidak berwujud dan tidak ada sifat fisik,
2. Tidak dapat disimpan,

3. Proses produksi kebanyakan menggunakan tenaga manusia,


4. Kontak dengan pengguna jasa tinggi,

5. Kualitas produk subjektif diantaranya pengguna jasa,


6. Atribut dari produksi seringkali tidak jelas,
7. Pasar sulit diperluas ( lebih lokal).

Hal pertama yang harus terdapat dalam pembuatan produk adalah sebuah ide.
Sumber ide atau gagasan dalam pengembangan produk terdapat dari dua
sumber yaitu sebagai berikut :
1. Sumber Internal
• Bagian penelitian dan pengembangan (R & D)

• Konsultan pemasaran yang bekerja untuk perusahaan,


• Tenaga penjual karena berhubungan langsung dengan konsumen,

• Peran aktif dari seluruh pihak yang ada dalam perusahaan


2. Sumber Eksternal

• Kecenderungan pasar = trend pasar


• Produk yang dikeluarkan oleh pesaing = (-) vonis pembajakan / nilai
perusahaan turun
• Masukan atau komplain dari pelanggan
• Hasil peramalan = dengan memanfaatkan data masa lalu.

PERTEMUAN 2

*PENGEMBANGAN PRODUK

Pengembangan produk adalah strategi dan proses yang dilakukan oleh


perusahaan dalam mengembangkan produk, memperbaiki produk lama atau
memperbanyak kegunaan produk ke segmen pasar yang ada dengan asumsi
pelanggan menginginkan unsur-unsur baru mengenai produk.

Pengembangan produk adalah proses perubahan yang dilakukan terhadap produk


yang sudah ada sekaligus proses pencarian inovasi untuk menambah nilai
terhadap barang lama dengan mengkonversikannya ke dalam produk tersebut.
Dengan adanya pengembangan produk berarti perusahaan sudah memahami
tentang kebutuhan dan keinginan pasar.
Tujuan Pengembangan Produk

Tujuan pengembangan produk adalah untuk memberikan nilai maksimal bagi


konsumen, memenangkan persaingan perusahaan dengan memilih produk yang
inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik dalam
desain warna, ukuran, kemasan, merek, dan ciri-ciri lain.
Jenis-Jenis Pengembangan Produk Baru:
1. Mengembangkan produk yang benar-benar baru.

Yaitu strategi pengembangan produk dengan menciptakan produk yang belum


ada sebelumnya di pasaran. Cara ini merupakan cara yang cukup sulit namun
sangat inovatif.
2. Penambahan produk yang sudah ada

Dalam hal ini perusahaan menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk
membuat variasi dan memperbaiki produk yang ada. Dalam menggunakan cara
ini perusahaan tidak memiliki resiko besar, karena hanya akan melakukan
perubahan yang menyeluruh.
Ada 3 Jenis Diversifikasi Produk Yaitu:

a. Diversifikasi Konsentris

Diversifikasi konsentrik menghasilkan lini produk baru yang memiliki sinergi dengan
lini produk yang ada, baik itu dalam hal teknologi, pemasaran atau fungsi bisnis
lainnya. Produk mungkin ditargetkan bagi pelanggan baru, daripada pelanggan
yang ada saat ini.Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang memproduksi plester
industri mungkin memutuskan untuk melakukan diversifikasi dengan memproduksi
plester untuk rumah tangga. Tujuannya adalah membantu perusahaan untuk
memanfaatkan bagian pasar yang masih belum tersentuh dan yang memberikan
peluang untuk mendapatkan keuntungan.
b. Diversifikasi Konglomerasi
Adalah strategi penambahan produk baru yang dipasarkan pada pasar yang baru
yang tidak berhubungan dengan pasar yang ada sekarang. Strategi konglomerat
adalah strategi paling berisiko. Ini karena mungkin mereka tidak mengetahui
pasar yang dituju sama sekali, sehingga biasanya biaya penelitian dan
pengembangan dan biaya iklan akan lebih tinggi.
Selain itu, probabilitas kegagalan jauh lebih besar.
c. Diversifikasi Horizontal

Perusahaan mencari produk baru yang dapat menarik pelanggan saat ini
meskipun produk baru secara teknologi tidak terkait dengan lini produknya saat
ini. Ini seringkali dilakukan melalui akuisisi, terutama ketika perusahaan ingin
menargetkan pertumbuhan yang cepat. Misalnya, perusahaan yang membuat
laptop sebelumnya juga dapat memasuki pasar produk ponsel.
3. Modifikasi Produk

a. Perbaikan produk lama

b . Efisiensi produk lama

Efisiensi dilakukan disamping untuk mengefisienkanbiaya produksi, sehingga


harganya menjadi lebih murah, namun jug agar konsumentetap mampu
membeli meski kondisi ekonomi mungkin sedang kurang baik. Sebagaicontoh
perusahaan mengeluarkan produk dengan kemasan yang lebih Kecil.
c. Pelengkap produk lama

PERTEMUAN 3

*HUBUNGAN ANTARA REVOLUSI INDUSTRI DENGAN PERKEMBANGAN


MANAJEMEN OPERASI
Revolusi Industri terjadi pada periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya
perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan,
transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap
kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi ini menyebabkan terjadinya
perkembangan besar-besaran yang terjadi pada semua aspek kehidupan manusia.
Singkatnya, revolusi industri adalah masa dimana pekerjaan manusia di berbagai
bidang mulai digantikan oleh mesin. Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik
besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi
oleh Revolusi Industri.
Manajemen Operasi sudah lama terdapat, yaitu setelah manusia menghasilkan
barang dan jasa. Walaupun sudah lama terdapat, tetapi kenyataannya baru mulai
diperhatikan dan dipelajari sekitar dua abad yang lalu. sejarah perkembangan
Manajemen Operasional dapat dilihat dalam Revolusi Industri dimana Usaha-usaha
produktif telah dimulai sejak peradaban manusia mulai dikenal. Pada masa-masa
itu, sektor produksi masih bersifat kerajinan tangan (handicraft era) sampai pada
masa revolusi industri pada tahun 1.800-an ditemukannya lah mesin uap, dimana
Orang pertama yang memberikan perhatian terhadap cara berproduksi efisien
adalah Adam Smith, dengan menulis buku The Wealth of Nations. Adam Smith
mengemukakan istilah pembagian kerja yaitu didasarkan pada spesialsasi tenaga
kerja pada suatu tugas tunggal dapat diselesaikan produktivitas dan efisiensi lebih
besar daripada
penugasan seorang karyawan pada banyak tugas. Adam Smith mengemukakan
keuntungan dari adanya pembagian kerja (division of labor), yaitu:

• Pengembangan keterampilan kerja, yaitu bertambahnya kecakapan atau


ketrampilan seseorang apabila orang itu mengerjakan pekerjaan secara beruang
ulang,
• Diperoleh penghematan waktu, karena sering bergantinya pekerjaan dari
pekerjaan satu ke pekerjaan yang lain,
• Penggunaan mesin-mesin yang single-purpose, yaitu ditemukannya
mesin-mesin spesialisasi yang hanya mengerjakan satu macam pekerjaan saja
dalam suatu rangkaian pekerjaan.

Setelah ini, konsep spesialisasi dan pembagian kerja mulai diterapkan dalam
perusahaan. Pada tahap perkembangan selanjutnya, konsep ini dilengkapi oleh
Charles Babbage dengan metode analisis kerja secara ekonomis dan pemberian
kompensasi yang didasarkan oleh prestasi kerja. Tahun 1900-an, Penemuan
lampu listrik oleh Thomas Alfa Edison, menjadi pemicu semakin membanjirnya
suplai listrik bagi industri-industri di AS. Pada waktu itu,
F.W. Taylor bekerja di perusahaan industri baja dan secara kebetulan
menduduki jabatan yang memungkinkan untuk melakukan eksperimen atas
beberapa gagasan. Taylor, menemukan berbagai macam ketidak-efisienan
yang terjadi di perusahaan. Gagasan atas eksperimen yang dilakukannya
didasarkan pada filosofi bahwa "pendekatan manajemen secara ilmiah dapat
meningkat-kan efisiensi tenaga kerja". Berkaitan dengan filsafat ini, langkah-
langkah efisiensi yang direkomendasikannya adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data dari masing-masing elemen kerja dan kemudian


mengembangkan suatu prosedur kerja standar yang harus diikuti oleh pekerja.
2. Melakukan pemilihan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan pekerja secara
ilmiah.
3. Meningkatkan kerja sama antara manajemen dengan pekerja.
4. Membagi secara jelas batas pekerjaan antara manajemen dan pekerja.

Gagasan-gagasan yang dikembangkan oleh taylor ini membuat ia mendapat


gelar sebagai "father of scientific management", dan zaman ini biasanya dikenal
dengan istilah era manajemen ilmiah. Gagasan-gagasan Taylor membuat
perusahaan menjadi semakin berorientasi pada produksi dan berakibat pada
terjadinya over-production. Kondisi ini memaksa sektor industri "back to the
basic", yaitu mencari keseimbangan kembali antara produksi dan pemasaran
misalnya.

Maka kesimpulannya, perkembangan manajemen operasi telah ada sejak awal


peradaban manusia tetapi semakin berkembang karena adanya revolusi industi
yang menyebabkan perubahan secara besar-besaran yaitu peralihan dalam
berbagai sektor yang awalnya menggunakan tenaga manusia menjadi
menggunakan tenaga mesin. Kemudian perkembangan manajemen operasi juga
didukung oleh adanya istilah pembagian kerja (division of labor) oleh Adam Smith
dan Taylor yang menemukan filosofi bahwa "pendekatan manajemen secara ilmiah
dapat meningkatkan efisiensi tenaga kerja" kemudian membuat gagasan-gagasan
yang dikembangkan oleh taylor sehingga ia mendapat gelar sebagai "father of
scientific management".
PERTEMUAN 4
*CAPITAL WORK

Capital Work adalah modal kerja yang didapatkan dari pendapatan sebelumnya.
Capital Work menjadi indikator yang sangat penting bagi perusahaan dan untuk
mengetahui kesehatan finansial sebuah perusahaan, caranya dengan
menganalisis perbedaan antara aset yang dimiliki perusahaan dengan jumlah
hutang jangka pendek yang harus dibayarkan, jika perbedaan sangat jauh bisa
dikatakan bahwa perusahaan tersebut aman. Sebaliknya, jika jumlah hutang
jangka pendek melebihi aset perusahaan, maka anda harus waspada artinya
perusahaan tersebut tidak mampu melunasi hutang – hutang jangka pendek,
perusahaan tersebut sudah diambang kebangkrutan.

BARCODE

Barcode adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin. Barcode
mengumpulkan data dari lebar garis dan spasi garis paralel dan dapat disebut
sebagai kode batang atau simbologi linear atau 1D (1 dimensi).
Fungsi utama dari barcode adalah menyimpan informasi mengenai suatu produk atau
barang- barang yang dilabeli dengan barcode. Biasanya barcode menyimpan
informasi berupa tanggal kadaluarsa, kode produksi dan nomor identitas.

Manufaktur = manufaktur adalah mengolah bahan baku menjadi bahan setengah


jadi tetapi sudah memiliki nilai jual. Barang setengah jadi masih bisa diolah
kembali contohnya mesin mobil, tekstil.
Fungsi esensial dalam menghasilkan produk atau jasa :
1. Fungsi pemasaran : menciptakan permintaan

2. Fungsi operasi : menghasilkan produk


3. Fungsi keuangan : mengelola keuangan

Ketika seseorang ingin melanjutkan kerja, modalnya diperoleh dari Capital work
atau modal kerja
10 Keputusan Manajemen Operasi :

1. Desain produk : produk apa yang akan dibuat,


2. Manajemen kualitas,
3. Desain proses,

4. Lokasi : lokasi pabrik ataupun lokasi perusahaan,


5. Desain tata letak ; lebih mengarah ke mesin
6. Manajemen supply chain,

7. Manajemen persediaan,
8. Desain kerja,

9. Penjadwalan,
10. Pemeliharaan.

*India bakal larang bitcoin dkk, pemilik terancam didenda. UU 7 melarang uang
kripto.
Apa alasannya? Apakah crypto currency dapat membahayakan perekonomian
suatu wilayah? India melarang crypto currency dibuat di UU
Tujuan impor :
• Menjaga kestabilan harga

• Menumbuhkan industri dalam negeri

• Menambah devisa

negara CRYPTO

CURRENCY
Crypto currency adalah mata uang digital yang dipakai untuk bertransaksi virtual
dalam jaringan internet. Sandi-sandi rahasi yang cukup rumit berfungsi
melindungi dan menjaga keamanan mata uang digital ini.
Aktivitas dalam crypto currency
- Harganya bisa naik melompat tinggi hp bisa jauh dalam kurun waktu dekat (singkat)

- Dilarang karna bertentangan dengan UU yaitu (hanya rupiah mata uang


pembayaran yang sah)
- $ Indo hanya sebagai investasi di bursa berjangka tidak bisa menjadi alat
pembayaran
Seharusnya pemerintah tidak mengubah UU hanya karna kebutuhan
masyarakat.contoh : investasi UU 7 samnya tidak memperbolehkan roda 2
menjadi alat transportasi umum menjadi bisa

Bisnis itu harus substainable (berkelanjutan) adalah usaha bisnis untuk


meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan maupun sosial agar generasi
penerus nanti memiliki sumber daya yang memadai untuk memenuhi
kebutuhannya. Substainable tidak hanya aman bagi lingkungan, bisnis ini juga
harus memiliki kualitas yang baik untuk berhasil di pasar global yang kompetitif.
Sejarah revolusi manajemen kualitas
•Revolusi industry
•Pengawasan masih tradisional inspeksi (kunjungan)
•Dujulu QC masih dilakukan sendiri

PERTEMUAN 5

SEJARAH MANAJEMEN KUALITAS


Periode 1

1. Diawali tahun 1920 sampai tahun 1940

2. Manajemen kualitas fokusnya hanya sebatas inspeksi atau pengawasan,

3. Bila infeksi dilakukan dengan baik, maka hasil akan baik,

4. Bila hasil kerja baik maka disebut berkualitas,

5. Pada periode ini posisi inspector sangat penting.

Periode 2
1. Diawali pada tahun 1940 sampai tahun 1985,

2. menyadari bahwa persoalan kualitas tidak dapat diatasi hanya dengan


inspeksi namun perlu juga dengan pengendalian kualitas,
3. Tanggung jawab kualitas dialihkan ke bagian Total Quality Control ( 1960)

4. QC berkembang menjadi penjamin kualitas yang berfokus pada proses dan


kualitas produk melalui pelaksanaan audit operasi, pelatihan analisis kinerja, dan
petunjuk operasi untuk peningkatan kualitas.

Periode 3
1. Diawali pada tahun 1985 sampai tahun 1990,

2. Muncul kesadaran bahwa manajemen kualitas hanya akan efektif bila


dilaksanakan secara komprehensif dan Holistik,

3. Mulai dari awal proses- Atitis, mulai dari manajemen puncak - Lowes.
Diperkenalkan Total Quality Management berkembang menjadi Learning
Organization yang menggunakan filosofi Continuous Quality Improvement dan
menggunakan konsep manajemen pengetahuan.
Periode 4
1. Diawali pada tahun abad ke-20 sampai dengan sekarang,

2. saat ini konsep manajemen kualitas berkembang bersama dengan


berkembangnya konsep e- learning,

3. Aplikasi manajemen kualitas menjadi lebih canggih dengan memanfaatkan T.I


mulai dari identifikasi persoalan kualitas , penyusunan, perencanaan kualitas dan
pengendalian kualitas dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.
Mengapa kualitas itu penting?
1. Kualitas untuk menjaga citra perusahaan atau revolusi perusahaan,

2 .Kualitas menjamin keberlanjutan suatu produk, perusahaan / produk


belum pernah bermasalah

3. Untuk keterlibatan secara global (go

internasional) STANDARD KUALITAS


Standard : persyaratan dasar yang harus dipenuhi

Kesepakatan-kesepakatan yang sudah ditetapkan dan terdokumentasikan SHI


(nasional) ISO (internasional)

PERTEMUAN 6

*OEM DAN ODM

Oem (Original Equipment Manufacturer)


Yang dimaksud dengan perusahaan OEM (Original Equipment Manufacturer)
adalah suatu perusahaan atau organisasi yang merancang dan memproduksi
produk (komponen ataupun barang jadi) sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukannya dan dijual ke perusahaan pembeli. Perusahaan pembeli tersebut
kemudian melakukan pendistribusian atas produk atau komponen tersebut.
Spesifikasi yang dimaksud disini (OEM) adalah spesifikasi produk yang ditentukan
oleh perusahaan OEM. Dengan kata lain, perusahaan OEM melakukan produksi
produk atas nama perusahaan lain, setelah itu perusahaan pembeli memasarkan
produk tersebut dibawah merek mereka sendiri. OEM dalam bahasa Indonesia
disebut dengan Produsen Peralatan Asli.
Odm (Original Design Manufacturer)

Yang dimaksud dengan perusahaan ODM (Original Design Manufacturer) adalah


suatu perusahaan atau organisasi yang merancang dan memproduksi produksi
(komponen ataupun barang jadi) sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh
perusahaan pembeli. Produk yang diproduksinya tersebut kemudian dijual ke
perusahaan pembeli. Perusahaan pembeli tersebut memasarkan produk tersebut
dibawah merek mereka sendiri.
Salah satu perusahaan ODM terbesar di dunia adalah Foxconn Technology Group,
yaitu perusahaan multinasional asal Taiwan yang memproduksi produk-produk
terkenal seperti Blackberry, Iphone dan Ipad milik Apple, Playstation milik Sony,
Xbox one milik Microsoft, Wii U milik Nintendo dan masih banyak lagi.
Perbedaan Oem Dan Odm

Satu hal penting yang membedakan perusahaan OEM dan ODM adalah
spesifikasi produk dimana perusahaan OEM merancang dan memproduksi
produk berdasarkan spesifikasi perusahaannya sendiri sedangkan perusahaan
ODM merancang dan memproduksi produk berdasarkan spesifikasi yang
ditentukan perusahaan pembelinya.
Kini, banyak perusahaan besar pemilik merek yang menggunakan jasa OEM dan
ODM untuk memproduksi produk mereka sehingga mereka tidak perlu melakukan
investasi yang besar dalam menyediakan gedung, fasilitas produksi, mesin dan
peralatan produksi serta tenaga kerja yang dilakukan untuk melakukan produksi.
Dengan demikian, Ongkos produksi menjadi lebih rendah dan dapat meningkatkan
profitabilitas serta meningkatkan daya saing perusahaan.

PERTEMUAN 7

*STANDAR KUALITAS
Standar adalah kesepakatan kesepakatan yang telah didokumentasikan yang
didalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi spesifikasi teknis atau kriteria-
kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan petunjuk atau definisi
definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk,proses atau jasa sesuai
dengan yang di nyata yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya adalah
penerapan standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu kartu " pintar"
(smart) lainnya yang telah mengikuti standar internasional ISO dan dapat
digunakan diberbagai anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh dunia, dan banyak
contoh- contoh lain nya. Dengan demikian standar internasional telah membantu
kehidupan manusia menjadi lebih mudah, serta lebih meningkatkan keandalan dan
kegunaan barang dan jasa.

Standar adalah dokumen berisi ketentuan teknis yang disusun atas kesepakatan
bersama dan berlaku di suatu wilayah tertentu.
SNI

SNI merupakan dokumen standar teknis yang disusun oleh perwakilan produsen,
konsumen, regulator, akademisi, praktisi, asosiasi, dan lain-lain yang diwadahi
dalam suatu komite teknis, sehingga standar ini dapat digunakan untuk menilai
dan menguji suatu produk yang dimiliki oleh pelaku usaha atau pemilik merek
dagang.
Standar nasional Indonesia (SNI) adalah satu-satunya standar yang berlaku secara
nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh panitia teknis dan ditetapkan oleh BSN.
SNI adalah dokumen berisi ketentuan teknis dari suatu kegiatan atau hasilnya yang
dirumuskan secara konsensus dan ditetapkan oleh BSN untuk dipergunakan oleh
pemangku kepentingan dengan tujuan mencapai keteraturan yang optimum ditinjau
dari konteks keperluan tertentu.
JENIS-JENIS SNI
•SNI Wajib : SNI wajib untuk tujuan tertentu seperti :

1. Perlindungan konsumen, tenaga kerja yang membuat produk, dan masyarakat


dari aspek keselamatan, keamanan, dan kesehatan,
2. Pertimbangan keamanan negara,

3. tuntutan perkembangan ekonomi dan kelancaran iklim usaha dan persaingan


yang sehat, atau

4. Pelestarian fungsi lingkungan hidup, maka pemerintah menetapkan produk-


produk tertentu yang wajib memiliki SNI sebelum diedarkan di masyarakat. Televisi
buatan kusrin, misalnya, berada dalam kelompok barang yang wajib memiliki SNI.

• SNI SUKARELA : SNI sukarela merupakan standar nasional yang


didasarkan sesuai kesadaran pelaku industri.

MANFAAT SNI
Beberapa manfaat dari SNI adalah sebagai berikut :

1. Membuat produk dalam negeri mampu bersaing dengan produk luar negeri,
2. Membangun kepercayaan dari konsumen,

3. Membantu pengusaha terhindar dari jeratan

hukum ISO ( Internasional Organization for

Standardization)

Organisasi standar internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari
badan badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140
negara. iso merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan yang berdiri sejak
tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi
dan kegiatan kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu
perdagangan internasional, dan juga membantu pengembangan kerjasama secara
global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi. kegiatan
pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan kesepakatan internasional yang
kemudian dipublikasikan sebagai standar internasional.

Didirikan pada 23 Februari tahun 1947 di Jenewa, Switzerland. ISO menetapkan


standar standar industrial dan komersial dunia. ISO pada awalnya dibentuk untuk
membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja.
Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu
telepon, kartu ATM bank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. dalam
menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari
170 negara untuk duduk dalam komite teknis ( TC = Technical Committe).

Meski ISO adalah organisasi non pemerintah, kemampuannya untuk


menetapkan standar yang sering terjadi menjadi hukum melalui persetujuan atau
standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan
organisasi non pemerintah lainnya, dan dalam praktiknya ISO menjadi
konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak pihak
pemerintah. Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap
negara dan perusahaan-perusahaan besar.

Tujuan ISO

Tujuan ISO adalah :

§ Mengembangkan dan mempromosikan standar-standar untuk umum


yang berlaku secara internasional dengan harapan untuk membantu
perdagangan global.
§ Membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi.

Manfaat ISO

§ Meningkatkan kredibilitas perusahaan.


§ Memiliki peluang lebih untuk menghadapi persaingan perdagangan global.
§ Meningkatkan kepercayaan konsumen.
§ Jaminan kualitas sesuai dengan standar Internasional.
§ Mengoptimalkan kinerja para karyawan.
§ Meningkatkan image perusahaan.

Jenis-jenis ISO

Sertifikasi ISO terbagi menjadi beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan


kegunaannya. Berikut ini adalah jenis-jenis sertifikasi ISO yang sering digunakan
oleh perusahaan di Indonesia.

1. ISO 9000

Kegunaannya adalah :

§ Untuk memastikan mutu sebuah perusahaan atau organisasi tersebut


harus bisa menjamin kualitas produk atau jasa yang diberikan kepada
pelanggan, tidak terpaku pada bidang tertentu.
§ Untuk membantu perusahaan atau organisasi menjamin kepuasan
pelanggan serta membantu mengembangkan hal-hal baru agar tetap sejalur
dengan tujuan perusahaan.
2. ISO 14001

Digunakan untuk menjamin dan memastikan bahwa perusahaan atau organisasi


tersebut haruslah memperhatikan keseimbangan lingkungan di sekitarnya. Oleh
karena itu, ISO 14001 berkaitan erat dengan manajemen lingkungan dan dampak-
dampak yang ditimbulkan dari
adanya perusahaan atau organisasi tersebut.

3. ISO 28000

Kegunaaa ISO 28000 adalah untuk menjamin keamanan rantai pasokan (supply
chain security) atau keamanan segala aktivitas dan orang-orang yang terlibat
dalam kegiatan usaha tersebut karena pekerjaan yang dilakukan memiliki risiko
yang cukup tinggi.

Bidang-bidang usaha yang memerlukan sertifikasi ini biasanya adalah bisnis


perhotelan, tambang, perbankan, dan fasilitas umum lainnya.

4. ISO 22000

Standar sertifikasi ISO ini diperuntukan untuk perusahaan yang bergerak di


bidang pangan mencakup segala jenis produk makanan dan minuman.
Perusahaan harus memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan konsumen
dengan menjamin bahwa produk telah diuji keamanannya sebelum bisa
dikonsumsi secara luas.

Perusahaan perlu melakukan peningkatan terhadap quality control serta rencana


pengendalian produk. Standar yang terkait dengan sistem manajemen keamanan
pangan ini mensyaratkan agar setiap produk harus memiliki rencana pada proses
dan pengendaliannya.

5. ISO 45001

ISO 45001 berisi tentang sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
(K3) yang harus diterapkan oleh semua pelaku usaha. Selain itu, pelaku usaha
tersebut harus memiliki mekanisme untuk mengatasi risiko yang mungkin timbul.

Terkhusus untuk perusahaan yang memperkerjakan pegawainya dalam aktivitas


kerja yang memiliki risiko sedang hingga tinggi perlu mengantongi standar
sertifikasi ISO 45001 ini. Fungsinya untuk memberikan tempat kerja yang sehat
dan aman baik bagi karyawan sampai pengunjung sehingga terhindar dari segala
risiko dalam aktivitas pekerjaannya.

ISO 45001 ini dapat digunakan baik oleh sektor industri besar, industri
kesehatan, hingga usaha kecil lain yang berisiko.

Pertemuan 8

Quality Control & Quality Asurance


Pengertian Quality Control dan Quality Assurance (QC dan QA) – Salah satu faktor
yang sangat penting dalam persaingan pasar adalah kualitas suatu produk maupun
layanan.Kualitas sering dijadikan sebagai suatu tolok ukur dan pembeda untuk suatu
produk dan layanan antara satu produsen dengan produsen lainnya. Oleh karena itu,
semua produsen dan penyedia layanan selalu mencari cara untuk meningkatkan
kualitas produk ataupun kualitas layanannya. Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat
baik atau buruknya suatu produk yang dihasilkan dan apakah produk yang dihasilkan
tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan ataupun kesesuaiannya
terhadap kebutuhan.
Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas, perusahaan manufaktur (produsen)
umumnya akan menggunakan dua teknik yaitu teknik pengendalian kualitas (Quality
Control) dan teknik penjaminan kualitas (Quality Assurance). Kedua teknik tersebut
bertujuan untuk memastikan bahwa produk akhir atau layanan memenuhi
persyaratan dan standar kualitas yang ditetapkan.

Quality Control (QC)


Suatu perusahaan dapat menentukan standar kualitas, proses dan prosedur internal
masing-masing dan mengembangkannya dari waktu ke waktu, kemudian pihak-
pihak yang berkepentingan (stakeholder) tersebut diminta untuk mengikutinya.
Proses untuk memastikan semua pihak yang berkepentingan tersebut mengikuti dan
mematuhi standar dan prosedur yang ditentukan inilah disebut dengan proses
pengendalian kualitas atau Quality Control.
Setiap organisasi yang menerapkan Quality Control (QC) harus memiliki Pedoman
Kualitas yang biasanya disebut dengan Quality Manual. Quality Manual tersebut
akan memberikan panduan kualitas ke berbagai unit kerja dan departemen. Dengan
demikian, setiap individu dalam organisasi menyadari apa yang menjadi wewenang
dan tanggung jawabnya sesuai dengan yang disebutkan dalam Quality Manual.

Pada dasarnya, Quality Control ini berkaitan dengan kegiatan operasional dan teknik
yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Tujuan utama Pengendalian
Kualitas atau Quality Control adalah memastikan bahwa produk yang akan
dikirimkan ke pelanggan adalah bebas dari cacat dan dapat diterima sesuai dengan
persyaratan kualitas yang ditentukan. Jika ditemukan produk yang cacat maka
diperlukan tindakan perbaikan yang sesuai.
Teknik dan Alat yang digunakan Quality Control (QC).

Terdapat tiga teknik Quality Control yang umum digunakan oleh sebuah perusahaan
manufakturing yaitu Inspeksi (Inspection), pengambilan sample secara statistik
(Statistical Sampling) dan Tujuh alat pengendalian kualitas (QC Seven Tools).

Inspeksi atau Inspection adalah menguji produk-produk yang akan dikirim ke


pelanggan untuk memastikan tidak ada yang cacat dan sesuai dengan persyaratan
kualitas yang telah ditentukan.

Statistical Sampling adalah memilih sejumlah unit/produk secara acak dari suatu
batch atau lot untuk diperiksa kembali dengan tujuan untuk memastikan produk
yang akan dikirimkan tersebut tidak terdapat produk cacat dan sesuai dengan
persyaratan kualitas yang ditentukan.
QC Seven Tools atau Tujuh alat pengendalian kualitas terdiri dari Histogram, Scatter
Diagram, Control Chart, Check Sheet, Pareta Diagram, Cause and Effect Diagram
dan Flow Chart. Alat-alat tersebut digunakan untuk membantu menemukan
ketidaksesuai dan kecacatan pada produk.

Quality Assurance (QA)


Quality Assurance (QA) atau jika diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia
adalah “Penjaminan Kualitas”. Istilah “Assurance” atau “Jaminan” menyatakan suatu
kepastian ataupun kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan. Quality Assurance (QA) menjamin kualitas produk yang dihasilkan dan
memastikan proses pembuatan produk tersebut sesuai dengan standar dan
persyaratan yang telah ditentukan.

Quality Assurance merupakan suatu pendekatan yang berbasis PROSES (process


base approach) yang tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari
tahap perencanaan (planning) hingga tahap pengiriman produk ke pelanggan
sehingga menghindari terjadi pengerjaan ulang (rework) dan keluhan pelanggan yang
akan merugikan reputasi perusahaan serta pengeluaran biaya-biaya akibat kualitas
yang buruk.

Quality Assurance adalah proses yang pro-aktif yaitu melakukan penekanan


terhadap perencanaan, dokumentasi dan penentuan panduan kualitas pada awal
proyek dimulai untuk memahami persyaratan dan standar kualitas yang diharapkan.
Setelah semua persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut di-
identifikasikan, maka diperlukan pengembangan perencanaan untuk memenuhi
persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut.
Teknik dan Alat Quality Assurance
Terdapat tiga teknik ataupun alat yang digunakan untuk menjamin kualitas suatu
produk yaitu Quality Audit, Process Analysis, Quality Management and Control
Tools.

Dalam Quality Audit, suatu tim ahli yang berasal dari pihak ketiga eksternal (bukan
dari internal perusahaan) akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang
telah ditentukan oleh perusahaan. Apabila ditemukan perbedaan antara apa yang
dilakukan dengan apa yang dinyatakan dalam prosedur atau proses maka
perusahaan yang bersangkutan (perusahaan yang diaudit) diminta untuk melakukan
tindakan perbaikan (Corrective Action). Pihak ketiga dari eksternal tersebut juga akan
memberikan saran-saran untuk perbaikan pada proses-prosesnya. Quality Audit ini
memastikan proses dan prosedur yang telah disetujui dan yang telah ditentukan
tersebut telah dilaksanakan dengan baik dan diikuti oleh pihak yang bersangkutan.
Process Analysis adalah menganalisis setiap proses untuk menemukan
kemungkinan (potensi) terjadinya produk cacat ataupun proses-proses yang tidak
memiliki nilai tambah kemudian carikan akar penyebabnya dan lakukan tindakan
perbaikannya.

Quality Management dan Control Tools mencakup berbagai teknik diagram yang
membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan
dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan. Contoh alat-alat Quality
Management and Control Tools ini diantaranya seperti Diagram Pohon, Diagram
Afinitas, Diagram Jaringan dan lainnya.

Perbedaan Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA)


Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara Quality Control dan Quality Assurance.
Quality Assurance (QA) fokus pada pencegahan cacat sedangkan Quality Control
(QC) fokus pada identifikasi atau menemukan cacat.

Di Quality Assurance (QA), kita mencari cara yang paling efektif untuk menghindari
cacat sedangkan di Quality Control (QC) kita untuk berusaha untuk mendeteksi
kecacatan dan kemudian mencari cara perbaikan untuk membuat kualitas produk
menjadi lebih baik.
Quality Assurance (QA) adalah proses pro-aktif sedangkan Quality Control (QC)
adalah proses reaktif.
Quality Assurance (QA) merupakan pendekatan berdasarkan proses (process base
approach) sedangkan Quality Control (QC) merupakan pendekatan berdasarkan
produk (product base approach).

Quality Assurance (QA) melibatkan proses dalam menangani masalah kualitas


sedangkan Quality Control (QC) melakukan verifikasi terhadap kualitas produk itu
sendiri (pada produknya).

Kualitas Audit (Quality Audit) merupakan salah satu contoh proses pada Quality
Assurance (QA) sedangkan Inspeksi dan Pengujian (testing) terhadap produk
merupakan contoh proses pada Quality Control (QC).

Manfaat Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA)


Berikut ini adalah beberapa manfaat adanya Quality Control (QC) dan Quality
Assurance (QA) di industri manufakturing.

Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.


Menghindari pemborosan (waste).
Meningkatkan efisiensi operasional.
Memberikan kepuasan pada pelanggan.
Mengurangi pekerjaan ulang yang merugikan perusahaan dalam segi finansial
maupun waktu.
Memotivasi tim dalam bekerja lebih baik dengan kualitas yang tinggi.
Meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Balanced Scorecard (BSC)

Pengertian Balanced Scorecard


Balanced Scorecard merupakan strategi manajemen untuk meningkatkan,
mengidentifikasi, dan mengukur beberapa fungsi internal bisnis dan bagaimana hasil
eksternal dari bisnis tersebut. Data yang digunakan dalam Balance Scorecard sangat
penting untuk mendukung hasil kuantitatif untuk dipertimbangkan oleh manajerial
perusahaan sebagai bahan penentuan keputusan.

Scorecard mempunyai makna lain berupa kartu skor. Kartu skor yang dimaksud
yaitu kartu yang digunakan dalam merencanakan strategi berdasarkan skor yang
diwujudkan pada masa yang akan datang. Sedangkan Balanced memiliki makna
seimbang, mengukur kinerja seseorang secara seimbang dari sisi keuangan dan non
keuangan, jangka panjang dan jangka pendek, internal dan eksternal.

Perspektif Balanced Scorecard


Menyusun Balance Scorecard memerlukkan beberapa perspektif. Perspektif tersebut
saling mempengaruhi satu sama lain dan melalui tahapan panjang dalam
menghasilkan suatu keputusan strategis. Ada beberapa perspektif yang dijadikan
acuan untuk membuat nya.

Pembelajaran dan Pertumbuhan


Elemen yang digunakan untuk menganalisis aspek pembelajaran dan pertumbuhan
adalah sumber daya manusia, yaitu seberapa baik informasi ditangkap dan seberapa
efektif karyawan menggunakan informasi untuk mengubahnya menjadi kemampuan
kompetitif atas perusahaan.Kemampuan kompetitif tersebut dipengaruhi
oleh kepuasan kerja, retensi pekerja, produktivitas pekerja.
Proses Bisnis Perusahaan
Perusahaan harus mengevaluasi dan menyelidiki seberapa baik produk
diproduksi.Sisi manajemen yang digunakan dalam evaluasi ini adalah manajemen
operasional untuk melacak keterlambatan, kekurangan, dan fraud dalam produksi
produk atau layanan perusahaan. Ada beberapa pedoman dalam proses bisnis
perusahaan yaitu; inovasi, operasi, dan purna jual.

Pelanggan
Suatu perusahaan perlu mengukur kepuasan pelanggan dengan kualitas, harga, dan
ketersediaan produk atau layanan. Perusahaan harus memahami terlebih dahulu
bagaimana segmentasi perusahaan mereka, kemudian merancang bagaimana cara
untuk mengambil data kepuasan pelanggan. Pelanggan memberikan umpan balik
tentang kepuasan mereka dengan produk atau layanan saat ini melalui survey yang
dilakukan oleh perusahaan.

Data keuangan
Data keuangan yang digunakan untuk analisis antara lain; penjualan, pengeluaran,
dan pendapatan. Data-data tersebut digunakan untuk memahami kinerja keuangan
suatu perusahaan meliputi Return of Investation dan laba bersih.
Data keuangan memiliki peran penting yang mempengaruhi perspektif lainnya.
Semua perspektif bergantung pada pengukuran data keuangan yang menunjukan
implementasi dari strategi dan memberi dorongan kepada perspektif lainnya
mengenai target wajib perusahaan.
Tujuan Balanced Scorecard
Metode yang digunakan dalam Balanced Scorecard cukup panjang dan memerlukan
beberapa tahapan analisis yang tidak bisa dilewati. Namun, hal tersebut sangat
berguna untuk merancang strategi dan keputusan bisnis yang akan dilakukan oleh
perusahaan. Berikut ini adalah tujuan penggunaan nya:

Untuk Mengkomunikasikan Target Perusahaan


Menyusun Job Desk Karyawan yang Sesuai dengan Strategi
Menentukan Prioritas Proyek, Produk, dan Layanan
Mengukur dan Memantau Perkembangan Perusahaan Menuju Target

Pertemuan 10
Peramalan merupakan alat bantu dalam membuat perencanaan yang efektif dan
efisien.
- Peramalan dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan
memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu model matematis.

JENIS-JENIS PERAMALAN
Peramalan ekonomi: menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi:
tingkat inflasi
• Ketersediaan jumlah uang
• Dana yang diperlukan
Indikator perencanaan lainnya
Peramalan teknologi, memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat
meluncurkan produk baru yang menarik yang membutuhkan pabrik dan peralatan
baru.

Peramalan permintaan, proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu


perusahaan atau biasa disebut juga peramalan penjualan dalam hal :Pengendalian
produksi, kapasitas, sistem penjadwalan daninput bagi rencana keuangan,
pemasaran dan sumber SDM.

SEVEN STEP IN FORECASTING


Menetapkan tujuan peramalan
Memilih unsur yang akan diramalkan
Menentukan horizon waktu peramalan
Memilih jenis metode peramalan
Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan. Membuat
peramalan, Memvalidasi dan menerapkan peramalan

METODE PERAMALAN KUALITATIF


Peramalan yang menggabungkan faktor seperti intuisi,emosi, pengalaman pribadi
dan menganalisa kondisi objektif dengan apa adanya.

METODE PERAMALAN KUANTITATIF


Peramalan yang menggunakan model matematis yang beragam dengan data masa
lalu. Metode ini dapat digunakan apabila:
Tersedia data dan informasi masa lalu
Data dan informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk numerik
Disumsikan beberapa aspek masa lalu akan berlanjut di masa yang akan datang

METODA - METODA PERAMALAN

1.metoda kualitatif yang terdiri dari


Metoda delphi
Juri dari opini eksekutif jury of executive opinion)
Komposit tenaga penjualan sales force composite)
Survey pasar konsumen (consumer market survey)

2. Metode kuantitatif
Simple average
Moving average
Weighted moving average
Expontial smoothing
Regressi linier
Recressi non linier
Box jenkins

3. Metoda causal
Korelasi regressi
Econometrie model

Delphi method
Menggunakan suatu proses
kelompok
• 3 jenis partisipan Pengambil keputusan
Staff
• Responden
• Kelompok responden yang memberikan input pada pengambil keputsan.
JURY OF EXECUTIVE OPINION
• Terdiri dari sekumpulan kecil para pakar tingkat tinggi/manajer.
• Pendapat dari para manajer digabungkan dalam bentuk statistik untuk
mendapatkan prediksi permintaan.
Pertemuan 11 - 12
Peramalan dengan Metode Delphi – Metode Delphi adalah metode peramalan
(forecasting) yang digunakan untuk meramalkan kemungkinan yang akan terjadi di
masa depan dengan menggunakan pandangan dan kesepakatan dari sekelompok
ahli yang berasal dari berbagai bidang kerja atau industri. Para ahli yang membentuk
sebuah panel ini bisa berasal dari unit kerja yang berbeda ataupun dari bidang-
bidang kerja yang berbeda atau bahkan dari negara yang berbeda.Sekelompok ahli
tersebut kemudian memberikan pandangannya masing-masing dan memberikan
perkiraan atau asumsi kepada fasilitator untuk meninjau data yang didapatkannya
kemudian diolah menjadi laporan rangkuman.
Para ahli di setiap putaran pembahasan laporan rangkuman ini memiliki catatan
lengkap tentang ramalan apa yang telah dibuat oleh para ahli lainnya, namun mereka
tidak mengetahui siapa yang sebenarnya membuat ramalan tersebut. Anonimitas
(tanpa nama) ini memungkinkan para ahli untuk mengekspresikan pandangan dan
pendapat mereka dengan bebas serta mendorong keterbukaan dan menghindari
kesalahan dan merevisi peramalan sebelumnya.
Proses dalam metode Delphi ini adalah proses yang berulang-ulang dan mungkin
terdiri dari beberapa babak atau putaran peninjauan hingga akhirnya mencapai
kesepakatan bersama. Tahap Pertama adalah mendapatkan pendapat atau
peramalan dari kelompok ahli yang hasilnya akan diringkas atau dirangkum untuk
dijadikan sebagai dasar bagi putaran kedua. Hasil ringkasan dari putaran kedua
kemudian akan dijadikan sebagai dijadikan dasar untuk putaran ketiga dan
seterusnya hingga mendapatkan kesepakatan bersama. Tujuan dari proses
berulang-ulang ini adalah untuk memperjelas masalah serta mengidentifikasikan
bagian yang disepakati atau bagian mana yang tidak disetujui dan secara bertahap
menemukan kesepakatan bersama.
Langkah-langkah pada Metode Delphi
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah langkah-langkah pada Metode Delphi hingga
mencapai konsensus atau kesepakatan bersama.
1. Pilih Fasilitator
Langkah pertama adalah memilih fasilitator, fasilitator yang tepat adalah orang yang
memiliki kemampuan atau pengalaman dalam penelitian dan pengambilan data.
2. Identifikasi Para Ahli yang diperlukan
Teknik atau Metode Delphi ini sangat tergantung pada panel ahli. Tim Panel ini dapat
berasal dari tim proyek kita, pelanggan/customer kita atau ahli lain yang berasal dari
organisasi kita sendiri ataupun organsasi lainnya. Yang dimaksud dengan Orang Ahli
adalah individu dengan pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan topik
atau ilmu tertentu.
3. Definisikan Masalah
Definisikan secara jelas masalah apa yang akan dibahas agar para ahli mengetahui
masalah apa yang harus mereka berikan pandangan dan pendapat. Jadi kita harus
pastikan permasalahan yang akan kita bahas telah kita definisikan dengan tepat dan
komprehensif.
4. Pertanyaan Putaran Pertama
Mengajukan pertanyaan umum untuk memberikan pemahaman umum kepada para
ahli dan mendapatkan pandangan pertama mengenai kondisi di masa depan dari
ahli-ahli tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin dapat dibuat dalam
bentuk kuesioner atau survei.Susun dan buat ringkasan tanggapan serta hapus
semua materi yang tidak relevan dengan topik permasalahan yang dibahas.
5. Pertanyaan Putaran kedua
Berdasarkan jawaban dari pertanyaan putaran pertama, pertanyaan-pertanyaan
pada putaran kedua harus ditujukan untuk memperjelas masalah
tertentu.Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin juga dapat dibuat dalam bentuk survei
ataupun kuesioner.Susun dan rangkum lagi hasilnya dan hilangkan materi atau hasil
yang tidak relevan serta berusaha untuk membangun konsensus dalam tahap ini.
6. Pertanyaan Putaran ketiga
Kuesioner yang terakhir adalah kuesioner yang bertujuan untuk fokus pada
pendukungan pengambilan keputusan.
Catatan : Jika tidak mendapatkan kesepakatan atau konsensus pada pertanyaan
putaran ketiga, kemungkinan diperlukan putaran-putaran selanjutnya hingga
mencapai kesepakatan atau konsensus yang dibutuhkan.
7. Bertindak atas Hasilnya
Setelah mendapatkan konsensus atau kesepakatan mengenai pandangan dan
peramalan pada masa depan. Kita perlu menganalisis temuan atau hasil tersebut
dan siapkan rencana tindakan untuk menangani risiko dan peluang masa depan
untuk proyek kita.

Anda mungkin juga menyukai