Anda di halaman 1dari 12

MODUL I

KOMUNIKASI DATA
PENGKABELAN PADA JARINGAN LAN

Disusun Oleh :

Sultanul Aulia Ainur Ravicky 190491100017

LABORATORIUM MEKATRONIKA DASAR


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MEKATRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
TAHUN 2021
MODUL I
PENGKABELAN PADA JARINGAN LAN

1.1 Tujuan
1. Praktikan dapat dan mampu menjelaskan teknik pemasangan kabel
jaringan baik secara straight atau crossover.
2. Praktikan dapat dan mampu mengimplementasikan teknik pengkabelan
secara individu atau kelompok dan melakukan pengujian pada jaringan
LAN.
3. Praktikan dapat dan mampu mengetahui kesalahan-kesalahan yang
mungkin dilakukan pada saat implementasi pengkabelan.

1.2 Alat dan Bahan


1. PC atau Laptop
2. Software Cisco Packet Tracer

1.3 Dasar Teori


Untuk menunjang kelancaran praktikum, digunakan beberapa dasar teori
yaitu:
1.3.1 Tipe dan Jenis kabel jaringan
Kabel jaringan adalah perangkat keras yang memiliki bentuk kabel
memanjang dan memiliki kegunaan sebagai koneksi jaringan. Kabel jaringan
secara fungsi hanya untuk koneksi jaringan saja, tidak bisa untuk kegunaan
lainnya seperti contoh aliran listrik.[1 ]
Kabel jaringan memiliki banyak jenisnya dan setiap kabel memiliki fungsi
yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan topologi yang digunakan dan
kondisi lingkungan sekitar. Nah agar Anda tidak salah saat membeli kabel,
alangkah baiknya silahkan dilihat dulu pembahasan jenis kabel jaringan berikut
ini:
1) Kabel Coaxial
Kabel coaxial adalah kabel jaringan yang terdiri dari 2 lapisan
konduktor. Lapisan pertama posisinya berada pada bagian tengah
berupa kawat tembaga padat dengan dibungkus lapisan isolator.
Lapisan kedua berada diatas lapisan isolator berbahan metal biasa
disebut metal shielded yang fungsinya untuk mencegah gangguan dari
luar.
Prinsip kerja kabel coaxial adalah dengan menghantarkan sinyal
listrik dari sumber ke tujuan. Kabel ini bisa dipakai untuk
menghubungkan antar perangkat komputer. Dalam penggunaan kabel
coaxial ini sering digunakan untuk penggunaan jaringan dengan
bandwidth yang tinggi karena lebih aman dari segala gangguan.
Berikut merupakan contoh dari kabel Coaxial yang ditunjukkan oleh
gambar 1.1.

Gambar 1.1. Kabel Coaxial

2) Kabel Twisted Pair


Kabel twisted pair adalah kabel jaringan yang didalamnya terdiri
dari beberapa kabel saling berpasangan jumlahnya ada 8 kabel dengan
warna yang berbeda. Untuk cara kerja kabel twisted pair sama dengan
kabel coaxial yaitu dengan menghantarkan arus listrik. Pada lapisan
dalam kabel twisted pair terdapat kawat tembaga yang berfungsi
sebagai konduktor. Terdapat 3 jenis kabel twisted pair yaitu:
1. UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel UTP adalah jenis kabel twisted pair tanpa pelindung bagian
dalam kabel. Jenis kabel ini paling banyak digunakan saat ini karena
memiliki fungsi yang sama tetapi harganya lebih murah dibandingkan
dengan jenis twisted pair lain.
2. FTP (Foiled Twisted Pair)
FTP adalah jenis kabel yang dengan pelindung alumunium foil
pada bagian luar pair kabel sehingga lebih tahan dari interferensi
gelombang elektromagnetik. Kabel FTP ini menjadi pilihan paling
bagus daripada kabel UTP tetapi untuk harganya lebih mahal.
3. STP (Shielded Twisted Pair)
Kabel STP adalah jenis kabel twisted pair yang memiliki lapisan
alumunium foil sebagai pelindung pada bagian dalam kabel yang
berfungsi untuk menghalau gangguan elektromagnetik yang
mempengaruhi internet. Alumunium foil pada kabel STP membungkus
setiap pasang kabel tembaga, jadi akan ada 4 shielded pair aluminium
dalam kabel.
Berikut merupakan contoh kabel twisted pair yang ditunjukkan
oleh gambar 1.2.

Gambar 1.2. Kabel Twisted Pair

3) Kabel Fiber Optic


Kabel fiber optic menggunakan bahan terbuat dari kaca atau plastic
sangat kecil berukuran 120 mikrometer sehingga dalam
mentransmisikan data bisa lebih cepat dibandingkan kabel jenis lain.
Kecepatannya bisa mencapai 100 Gbps dengan jarak bisa sampai
ribuan kilometer. Inilah mengapa banyak ISP dan penyedia layanan
internet kabel menggunakan kabel fiber optic untuk memberikan
jaringan internet yang cepat. Berikut merupakan contoh Kabel fiber
optic yang ditujukkan oleh gambar 1.3.
Gambar 1.3. Kabel Fiber Optic
1.3.2 Kelebihan dan kekurangan setiap jenis kabel
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis kabel:
1) Kabel Coaxil
Kelebihan dari kabel ini yaitu:
● Harganya lebih murah dibandingkan dengan jenis kabel
jaringan lain
● Jangkauan kecepatan dan transmisi data lebih cepat
● Resiko kehilangan sinyal rendah
● Masa penggunaan yang lebih Panjang
Kekurangan dari kabel ini yaitu:
● Memiliki batasan jangkauan panjang maksimal
● Kabel rentan pada faktor cuaca, suhu dan beban
● Pemasangan konektor BNC tergolong susah
● Walaupun kabelnya murah tapi untuk biaya perawatan
tinggi
● Membutuhkan repeater tambahan
2) Kabel Twisted Pair
Kelebihan dari kabel ini yaitu:
● Harganya bervariasi sesuai dengan tipe
● Pemilihan tipe dapat disesuaikan dengan medan
● Instalasi yang mudah
● Tahan gangguan elektromagnetik
Kekurangan dari kabel ini yaitu:
● Memiliki batasan jangkauan panjang maksimal
● Kabel rentan pada faktor cuaca, suhu dan beban
● Mudah terpengaruh noise
● Kecepatan transmisi terbatas
3) Kabel Fiber Optic
Kelebihan dari kabel ini yaitu:
● Transmisi data dengan kecepatan yang tinggi
● Bandwidth yang besar hingga Gigabit
● Jangkauan wilayahnya yang luas
● Kabel lebih awet dari gangguan alam yang ekstrem
● Biaya perawatan yang murah
● Mampu menahan gangguan elektromagnetik
● Fitur keamanan yang kuat
Kekurangan dari kabel ini yaitu:
● Harganya paling mahal dibandingkan jenis kabel lainnya
● Proses instalasi yang rumit
● Butuh investasi yang besar saat pemasangan
● Tidak sembarang teknisi bisa memperbaiki saat terjadi
kerusakan.

1.4 Tugas Pendahuluan


1. Jelaskan langkah-langkah membuat kabel straight dan crossover !
Jawab:
Pertama persiapkan tang crimping, kabel UTP, konektor RJ-45 dan
LAN tester.[2 ] Berikut merupakan Langkah-langkah pembuatan kabel
straight dan crossover:
a. Straight
1. Kupas bagian ujung kabel UTP kira-kira 2 cm
2. Buka pilihan kabel dan luruskan
3. Urutkan berdasarkan standart yang ditunjukkan gambar 1.4.
Gambar 1.4. Standart pengkabelan straight UTP

4. Potong dan ratakan ujung kabel


5. Masukkan kabel ke dalam konektor RJ-45
6. Lakukan crimping menggunakan tang crimping
7. Pastikan semua kuningan pada konektor RJ-45 sudah menggigit tiap
kabel sampai bersuara “klik”.
8. Cek menggunakan LAN tester
9. selesai
b. Crossover
1. Kupas bagian ujung kabel UTP kira-kira 2 cm
2. Buka pilihan kabel dan luruskan
3. Urutkan berdasarkan standart yang ditunjukkan gambar 1.5.

Gambar 1.5. Standart pengkabelan crossover UTP


4. Potong dan ratakan ujung kabel
5. Masukkan kabel ke dalam konektor RJ-45
6. Lakukan crimping menggunakan tang crimping
7. Pastikan semua kuningan pada konektor RJ-45 sudah menggigit tiap
kabel sampai bersuara “klik”.
8. Cek menggunakan LAN tester
9. selesai
2. Kapan penggunaan kabel UTP straight dan CrossOver dilakukan?
Jawab:
Kabel UTP staright digunakan ketika menyambngkan:
● Komputer dengan switch
● Komputer dengan LAN pada modem cable/DSL
● router dengan LAN pada modem cable/DSL
● switch ke router
● hub ke router
Kabel UTP crossover digunakan ketika menyambngkan:
● 2 buah komputer secara langsung
● 2 buah switch
● 2 buah hub
● switch dengan hub
● komputer dengan router

1.5 Tugas Praktikum


1. Buatlah jaringan peer to peer dengan menggunakan kabel straight dan
buatlah jaringan peer to peer dengan menggunakan kabel crossover,
kemudian lakukan pengujian jaringan. Berikan analisanya dari hasil
pengujian jaringan tersebut !
Jawab:
Berikut merupakan jaringan peer to peer dengan menggunakan
kabel straight dan crossover yang ditunjukkan oleh gambar 1.6.

Gambar 1.6. Jaringan peer to peer dengan kabel straight (atas) dan
crossover (bawah).
Uji coba jaringan dengan memberikan simple PDU pada terminal
source dan destination seperti yang ditunjukkan oleh gambar 1.7.

Gambar 1.7. Simbol add simple PDU


Berikut merupakan hasil uji coba jaringan dengan kabel straight
yang ditunjukkan oleh gambar 1.8.

Gambar 1.8. Uji coba dengan kabel straight.

Berikut merupakan hasil uji coba jaringan dengan kabel crossover


yang ditunjukkan oleh gambar 1.9.

Gambar 1.9. Uji coba dengan kabel crossover.

Berdasarkan hasil uji coba di ataas, jaringan yang dihubungkan


dengan kabel straight mengalami kegagalan dikarenakan kegunaan kabel
straight ialah untuk menghubungkan terminal end device dengan network
device. Sedangkan pada jaringan dengan kabel crossover berhasil
tersambung karena kegunaan kabel crossover ialah menyambungkan
sesama end device.
2. Buatlah topologi star dengan menggunakan 1 buah switch dan 3 buah
computer kemudian hubungkan setiap computer dengan switch. Computer
1 menggunakan kabel straight, computer 2 dan 3 menggunakan kabel
crossover. Lakukan pengujian jaringan dan berikan analisa dari percobaan
tersebut !
Jawab:
Berikut merupakan topologi star dengan menggunakan 1 buah
switch dan 3 buah komputer yang ditunjukkan oleh gambar 1.10.

Gambar 1.10. Topologi star


Berikut merupakan hasil uji coba pada PC4 dengan PC5 yang
ditunjukkan oleh gambar 1.11

Gambar 1.11. Hasil uji coba pada PC4 dengan PC5

Berikut merupakan hasil uji coba pada PC4 dengan PC7 yang
ditunjukkan oleh gambar 1.12.

Gambar 1.12. Hasil uji coba pada PC4 dengan PC5

Berikut merupakan hasil uji coba pada PC5 dengan PC7 yang
ditunjukkan oleh gambar 1.13

Gambar 1.13. Hasil uji coba pada PC5 dengan PC7

Berdasarkan hasil uji coba diatas, pada uji coba PC5 dengan PC7
mengalami kegagalan dikarenakan masing-masing PC dihubungkan
dengan kabel crossover menuju switch sehingga data tidak dapat
dikirimkan.
Pada uji coba PC4 dengan PC5 dan uji coba PC4 dengan PC7,
sumber (PC4) terhubung dengan switch menggunakan kabel straight
sehingga data dapat terkirim ke switch. Namun, data tidak dapat terkirim
menuju destinasi (PC5 dan PC7) dikarenakan switch dan destinasi
dihubungkan dengan kabel crossover.

1.6 Kesimpulan
Terdapat 3 jenis pengkabelan yaitu kabel coaxil, kabel twisted pair, dan
kabel fiber optic. Kabel coaxil memiliki resiko kehilangan sinyal rendah dan juga
murah namun memiliki terhadap factor cuaca, suhu dan beban. Lalu kabel twisted
pair memiliki ketahanan terhadap gangguan elektromagnetik namun memiliki
Batasan Panjang masimal. Kemudian kabel fiber optic memiliki kecepatan
transmisi data yang cepat, bandwith yang besar serta jangkauan yang luas. Selain
itu biaya perawatannya murah. Namun, proses instalasinya rumit dan tidak
sembarang teknisi dapat melakukan perawatan. Selain itu harga nya mahal dan
membutuhkan nilai investasi yang besar untuk instalasinya.
Pada praktikum ini diketahui bahwa, untuk menghubungkan suatu
personal computer (PC) digunakan kabel crossover. Sedangkan untuk
menghubungkan PC/komputer dengan switch digunakan kabel staright. Kemudian
pada topologi star 1 buah switch dengan 3 buah lPC dimana salah satu PC
dihubungkan dengan switch menggunakan kabel straight dan PC lainnya
dihubungkan ke switch menggunakan kabel crossover, data dari PC yang
terhubung mengguakan kabel straight dapat terkirim ke switch. Namun, data tidak
dapat diteruskan dari switch menuju PC yang terhubung menggunakan kabel
crossover sehingga mengakibatkan kegagalan pengiriman.
1.7 Daftar Pustaka

[1.] Rilvani, E. 2017. Rancang Bangun Jaringan Lan Dan Wireless Lan Pada
SMKN 1 Cikarang Pusat Menggunakan Mikrotik. Jurnal SIGMA. 7(2): 179-186.
https://jurnal.pelitabangsa.ac.id/index.php/sigma/article/view/197.
(diakses pada Jumat, 01 Oktober 2021)
[2.] Manuhutu, M. A. 2019. PELATIHAN PEMBUATAN JARINGAN LAN
& WLAN PADA KELURAHAN KALAWALU. Jurnal Balireso: Jurnal
Pengabdian pada Masyarakat 4 (1): 189-202.
http://www.jurnal.umi.ac.id/index.php/balireso/article/viewFile/105/44.
(diakses pada Kamis, 30 September 2021)

Anda mungkin juga menyukai