Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

LAPORAN PRAKTIKUM BAHAN PERKERASAN


PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL

Laporan Praktikum Bahan Perkerasandi Laboratorium Bahan Bangunan


Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan

Dosen Pengampu:
Faqih Ma’arif, M.Eng.

Disusun Oleh:
Yunus Jamaludin (14505241053)

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, karunia dan
kesempatan yang telah diberikan kepada penulis, sehingga laporan Praktikum
Bahan Perkerasan dapat diselesaikan dengan baik. Tujuan dari pembuatan laporan
ini adalah untuk memberikan gambaran dan hasil mengenai pelaksanaan
Praktikum Pengujian Titik lembek aspal Aspal yang dilaksanakan pada hari
selasa, 21 Maret 2017.
Pada kesempatan ini ijinkanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada
beberapa pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya kepada penulis
dalam segala bentuk yang sangat membantu dalam proses penyelesaian laporan
ini, sehingga laporan praktikum ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu, penulis ingin meyampaikan terima kasih kepada:
1. Faqih Ma’arif, M.Eng., selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum
Bahan Perkerasan yang selalu membimbing penulis.
2. Muhammad Nuruzzaman selaku asisten dosen, pendamping, dan pembimbing
yang selalu mengingatkan penulis selama proses praktikum berlangsung.
3. Kimin Triono, S.Pd., selaku teknisi di ruang praktikum yang selalu membantu
dalam penyiapan alat dan bahan pengujian.
4. Teman–teman satu kelompok dan kelompok lain yang memberikan
bantuannya dan masukannya dalam pembuatan laporan ini.
5. Semua pihak yang telah mendukung dan memberi bantuan dalam proses
Praktikum Bahan Perkerasan sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Laporan praktikum ini semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan tolok ukur
dalam Praktikum Bahan Perkerasan selanjutnya serta menjadi bahan perbaikan
untuk masa yang akan datang.

Yogyakarta, 22 Maret 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................... v
A. Jenis Pengujian ................................................................................... 1
B. Kajian Teori.........................................................................................1
C. Alat Dan Bahan ….......…................................................................... 2
D. Langkah Kerja..................................................................................... 10
E. Penyajian Data …............................................................................... 11
F. Pembahasan...............…………………………………...................... 11
G. Kesulitan Pelaksanaan Praktikum…................................................... 16
H. Kesimpulan.................………………………………….................... 16
I. Saran-Saran….........................………………………........................ 16
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….................. 17
LAMPIRAN ................................................................................................. 19

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persyaratan aspal keras berdasarkan penetrasi ............................... 2


Tabel 2. Waktu pelaksanaan praktikum.........................................................11
Tabel 3. Data pelaksanaan praktikum titik lembek aspal.............................. 11
Tabel 4. Data pengujian benda uji 1 (B1)...................................................... 12
Tabel 5. Data pengujian benda uji 2 (B2)...................................................... 12

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Termometer............................................................................... 3
Gambar 2. Cawan..........................................................................................3
Gambar 3. Kompor listrik............................................................................. 4
Gambar 4. Sendok........................................................................................ 4
Gambar 5. Penjepit........................................................................................
4
Gambar 6. Gombal........................................................................................5
Gambar 7. Stopwatch.................................................................................... 5
Gambar 8. Palu..............................................................................................
5
Gambar 9. Baskom...................................................................................... 6
Gambar 10. Bola pejal................................................................................... 6
Gambar 11. Kasa asbes.................................................................................. 6
Gambar 12. Bejana.........................................................................................7
Gambar 13. Cincin......................................................................................... 7
Gambar 14. Pengarah bola.............................................................................8
Gambar 15. Dudukan benda uji..................................................................... 8
Gambar 16. Aspal.......................................................................................... 9
Gambar 17. Es batu........................................................................................9
Gambar 18. Minyak tanah............................................................................. 9
Gambar 19. Grafik hubungan antara suhu (ºC) dengan waktu (detik) benda
uji 1 ........................................................................................... 12
Gambar 20. Grafik hubungan antara suhu (ºC) dengan waktu (detik) benda
uji 2 ........................................................................................... 13

v
A. Jenis Pengujian
Pada kesempatan Praktikum Bahan Perkerasan kali ini, praktikum
yang dilakukan yaitu Praktikum Titik Lembek Aspal dengan bahan aspal
padat yang disediakan di laboratorium. Praktikum ini dilakukan di
Laboratorium Bahan Perkerasan, Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan,
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.

B. Kajian Teori
Maksud dari pengujian ini adalah sebagai acuan dan pegangan dalam
pelaksanaan pengujian titik lembek aspal atau ter. Adapun tujuan dari
pengujian adalah untuk menentukan angka titik lembek aspal atau ter yang
berkisar antara 30°C hingga 200°C dengan cara ring atau cincin dan ball, gotri
atau bola baja (RSNI 06-2434-1991:1). Cara uji titik lembek aspal dengan alat
Cincin dan Bola (Ring and Ball), di maksudkan untuk menentukan angka titik
lembek aspal yang berkisar dari 30 sampai dengan 157°C dengan cara Ring
and Ball (SNI 2434-2011:1).
Aspal adalah material termoplastik yang secara bertahap mencair,
sesuai dengan pertambahan suhu dan berlaku sebaliknya pada pengurangan
suhu. Namun demikian perilaku/respon material aspal tersebut terdapat suhu
pada prinsipnya membentuk suatu spektrum beragam, tergantung dari
komposisi unsur-unsur penyusunnya.
Yang dimaksud dengan titik lembek adalah suhu/temperatur pada bola
baja, dengan berat tertentu yang mendesak turun suatu lapisan aspal atau ter
yang tertahan pada cincin berukuran tertentu. Sehingga aspal atau ter
menyentuh bidang pelat dasar yang terletak di bawah ring dengan ukuran
25,4mm. Dan selanjutnya bola baja mendesak aspal yang meleleh oleh
pemenasan sebagai akibat kecepatan pemanasan tertentu (SNI 2434-2011:1).
Percobaan ini diciptakan karena pelembekan bahan-bahan aspal tidak
terjadi secara sekejap pada suhu tertentu, tapi lebih merupakan perubahan
suhu. Oleh sebab itu, setiap prosedur yang digunakan untuk menentukan titik
lembek aspal atau ter hendaknya mengikuti sifat tersebut, artinya penambahan

1
suhu pada percobaan hendaknya berlangsung secara gradual dalam jenjang
yang halus. Metode Ring and Ball yang umumnya ditetapkan pada bahan
aspal yang dapat mengukur titik lembek bahan semi padat sampai padat.
Titik lembek sangat penting digunakan pada saat pengaspalan hotmix.
Pada pengerjaan dilapangan titik lembek diperlukana pada saat pencampuran
aspal dengan agregat, karena pada kondisi panas aspal memerlukan suhu
tertentu untuk mencapai panas optimum sehingga pencampuran antara aspal
dengan agregat dapat tercapai dan tidak terjadi bleeding.
Bila pemadatan dilakukan pada kondisi terlalu panas, maka akan
menyebabkan sulit tercapainya kepadatan yang optimal karena campuran
selalu bergerak bila dipadatkan. Sedangkan bila pemadatan dilakukaan pada
kondisi terlalu dingin, dapat mengakibatkan terjadi keretakan, rongga-rongga
yang tidak terkendali campuran menjadi homogen mengakibatkan kepadatan
tidak optimal dan pencampuran sulit dilaksanakan.
Hubungan terhadap pelaksanaan bersama-sama dengan nilai penetrasi adalah
sebagai berikut:
1. Dalam pencampuran, penghamaparan, dan pemadatan.
2. Suhu luar dan kecepatan lalu lintas.
Persyaratan nilai titik lembek aspal tentang spesifikasi aspal keras berdasarkan
penetrasi aspal (RSNI S-01-2003:5), yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. Persyaratan aspal keras berdasarkan penetrasi
Jenis Persyaratan
No Satuan
Pengujian Pen 40 Pen 60 Pen 80 Pen 120 Pen 200
Penetrasi,
1 25ºC, 100gr, 0,01mm 40-59 60-79 80-99 120-150 200-300
5detik
2 Titik Lembek ºC 51-63 50-58 46-54 120-150 200-300

3 Titik Nyala ºC Min. 200 Min. 200 Min. 225 Min. 218 Min. 177

C. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum untuk menunjang proses
keberhasilan praktikum ini antara lain:

2
1. Alat
a. Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur), ataupun perubahan suhu. Di dalam SNI 2434:2011
(2011:2) dijelaskan mengenai spesfikasi termometer sebagai beikut:
1) Termometer titik lembek untuk temperatur rendah, mempunyai skala
dari 2°C sampai dengan 80°C, sesuai dengan persyaratan termometer
15˚C seperti ditentukan dalam SNI 19-6421-2000;
2) Termometer titik lembek untuk temperatur tinggi, mempunyai skala
dari 30°C sampai dengan 200°C, sesuai dengan persyaratan
termometer 16 C seperti ditentukan dalam SNI 19-6421-2000

Gambar 1. Termometer
b. Cawan
Cawan berfungsi sebagai tempat/wadah benda uji, yang telah di
siapkan pada praktikum sebelumnya.

Gambar 2. Cawan

3
c. Kompor Listrik
Kompor listrik di gunakan untuk memanaskan benda uji setelah
pengujian penetrasi selesai di lakukan. Tujuan benda uji dipanaskan
kembali yaitu untuk mempersiapkan praktikum selanjutnya.

Gambar 3. Kompor listrik


d. Sendok
Pada pengujian ini sendok di gunakam sebagai pengaduk benda uji
pada saat dipanaskan.

Gambar 4. Sendok
e. Penjepit
Penjepit di gunakan untuk memindahkan cawan berisi aspal/benda uji
pada saat dipanaskan di atas kompor.

Gambar 5. Penjepit
f. Gombal
Gombal/kain lap di gunakan untuk isolator/penahan panas pada saat
mengangkat piring dari atas kompor.

4
Gambar 6. Gombal/kain lap
g. Stopwatch
Stopwatch ini sebagai pengganti pengatur waktu penetrometer yang
sudah rusak. Waktu lamanya uji penetrasi yaitu 5 detik.

Gambar 7. Stopwatch
h. Palu
Palu di gunakan untuk memecahkan es batu yang di gunakan untuk
merendam benda uji.

Gambar 8. Palu
i. Baskom
Baskom digunakan sebagai tempat menempatkan es batu yang
nantinya akan dicampur dengan air dalam pengujian ini untuk mengisi
bejana dan mendinginkan benda uji.

5
Gambar 9. Baskom
j. Bola pejal
Bola pejal akan berfungsi sebagai alat pengujian titik lembek yang
nantinya akan diletakkan diatas aspal. Bola pejal ini terdiri dari 2 buah
bola dengan diameter 9,5 mm, setiap bola mempunyai berat 3,5g ±
0,05g (SNI 2434:2011, 2011:2).

Gambar 10. Bola pejal


k. Kasa asbes
Kasa asbes terbuat dari kawat atau tembaga atau seng dan ditengahnya
berlapis asbes. Dipergunakan sebagai perata panas sekaligus alas
wadah bejana dari benda yang akan diuji.

Gambar 11. Kasa asbes

6
l. Bejana perendam
Bejana perendam berfungsi untuk merendam benda uji dan alat uji
supaya dapat dipanaskan diatas kompor dan diamati titik lembeknya.

Gambar 12. Bejana


m. Cincin kuningan
Cincin kuningan adalah salah satu perangkat alat untuk pengujian titik
lembek. Cincin yang digunakan pada pengujian ini terdiri dari dua
buah dan terbuat dari bahan kuningan.

Gambar 13. Cincin kuningan


n. Pengarah bola
Pengarah bola merupakan salah satu perangkat alat untuk pengujian
titik lembek. Pengarah bola ini terdiri dari dua buah yang akan
digunakan untuk mengarahkan bola pejal agar jatuh tepat dipelat
dasar.

7
Gambar 14. Pengarah bola
o. Dudukan benda uji
Dudukan benda uji terdiri dari; pemegang cincin dan
peralatannya, terbuat dari bahan kuningan, digunakan untuk
meletakkan 2 cincin berisi lapisan aspal yang diletakkan pada posisi
horizontal. Jarak dari pelat dasar ke pemegang cincin adalah 25 mm
dan jarak dari pelat dasar ke dasar bejana perendam adalah 16 mm ± 3
mm.

Pemegang cincin

Pelat dasar

Gambar 15. Dudukan benda uji

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam pengujian titik lembek aspal adalah
sebagai berikut:
a. Bitumen (aspal)
Bitumen atau aspal adalah benda uji yang akan diuji pada pengujian
titik lembek kali ini. Benda uji ini diambil dan dipersiapkan dengan
melakukan pemanasan benda uji sampai cair kemudian dituangkan di
cincin kuningan.

8
Gambar 16. Aspal
b. Es batu
Penggunaan es batu nantinya akan dicampur dengan air dalam
pengujian ini untuk mengisi bejana dan mendinginkan benda uji.
Yang harus diperhatikan adalah ketika meletakkan es batu ke dalam
bejana agar berhati-hati dan secara perlahan agar bejana tidak pecah.

Gambar 17. Es batu


c. Minyak Tanah
Minyak Tanah di gunakan untuk mempermudah membersihkan alat-
alat praktikum dari noda aspal, karena aspal lengket dan susah
dibersihkan.

Gambar 18. Minyak tanah

9
D. Langkah kerja
Langkah-langkah praktikum pengujian titik lembek aspal yaitu sebagai
berikut:
1. Berdoa sebelum praktikum dilakukan.
2. Alat dan bahan yang digunakan disiapkan.
3. Kompor listrik dinyalakan terlebih dahulu supaya lebih cepat panas.
4. Membuat benda uji dengan cara aspal dipanaskan hingga mencair dan
tidak mengeluarkan buih sampai suhunya kurang lebih 110ºC, untuk lebih
mudah bisa dibantu dengan diaduk-aduk menggunakan sendok ketika
aspal mulai mencair.
5. Air dan es batu disiapkan dalam piring/baskom untuk tempat merendam
benda uji setelah benda uji sudah jadi.
6. Setelah aspal mencair, aspal dituangkan kedalam 2 buah cincin (misal
benda uji A dan B) yang dialasi dengan piring dan diratakan
permukaannya.
7. Benda uji direndam dalam air dan es batu pada suhu 5ºC.
8. Bejana di isi dengan air dan es batu yang bersuhu ± 5ºC, dengan tinggi
permukaan air mencapai 800ml.
9. Dudukan benda uji diperiksa jarak antara permukaan pelat dasar dengan
dasar benda uji yang berjarak 25,4mm (biasanya sudah diatur otomatis
sesuai jarak tersebut).
10. Benda uji diletakan pada dudukan alat pengujian, pengarah bola dan bola
baja diletakan diatasnya.
11. Dudukan dan benda uji dimasukan kedalam bejana berisi air dan es batu,
kemudian dilengkapi dengan termometer pada bejana tersebut.
12. Kasa baja diletakan diatas kompor sebagai alas, kemudian bejana
dipanaskan diatasnya dengan bersamaan dinyalakan stopwatch.
13. Setiap kenaikan suhu 5ºC dicatat waktunya untuk masing-masing benda
uji, sampai kenaikan suhu selanjutnya yaitu 10ºC, 15ºC, 20ºC, 25ºC dan
seterusnya.

10
14. Bola baja diamati ketika aspal dalam cincin mulai meleleh karena panas,
kemudian ketika bola baja terjatuh menyentuh plat baja dibawahnya yang
berjarak 25,4mm stopwatch dihentikan sesuai urutan terjatuhnya benda uji.
15. Kompor listrik dimatikan, bejana diangkat dari kompor.
16. Alat yang telah digunakan praktikum dibersihkan dan dikembalikan pada
tempatnya masing-masing.
17. Data dilengkapi dan dibuat laporan sementara untuk dilampirkan dalam
laporan praktikum.

E. Penyajian Data
1. Penyajian Data Pengujian Titik lembek aspal Baru
Praktikum pengujian titik lembek aspal yang kami lakukan sudah sesuai prosedur
yang ada dan disetujui oleh asisten dosen serta tekniki laboratorium. Praktikum
ini dilaksanakan pada waktu sebagai berikut:
Tabel 2. Waktu pelaksanaan praktikum
Hari/Tangga
Waktu Cuaca Tempat
l
Laboratorium Bahan
Selasa, 21 Pukul 11.50- Cerah dan
Perkerasan Jalan
Maret 2017 selesai panas
PTSP UNY

Pada praktikum titik lembek aspal didapat data sebagai berikut:


Tabel 3. Data pelaksanaan praktikum titik lembek aspal
N Waktu (detik) Suhu (ºC)
o B1 B2 B1 B2
1 0 0 5 5
2 158.7 158.7 10 10
3 252.7 252.7 15 15
4 347.4 347.4 20 20
5 423.1 423.1 25 25
6 509.8 509.8 30 30
7 597.6 597.6 35 35
8 675.9 675.9 40 40
9 762.4 762.4 45 45
10 842.6 842.6 50 50
11 933.6 933.6 55 55
12 960 960 56 56
13 0 962.2 0 57

11
F. Pembahasan
Pengujian titik lembek aspal untuk mengetahui keadaan dimana aspal
mencapai kelembekan tertentu. Berdasarkan data pengujian yang diperoleh
menunjukan bahwa aspal B1 bola bajanya terjatuh pada suhu 56ºC, sedangkan
aspal B2 bola baja terjatuh pada suhu 57ºC. Pada saat suhu dimana bola baja
terjatuh menyentuh plat dudukan, hal tersebut menunjukan titik lembek aspal.
Titik lembek rata-rata dari kedua benda uji adalah:
Suhu titik lembek (B 1+ B 2) ( 56+57 ) ֯ C
X́ = = = 56.5ºC
2 2
1. Titik Lembek Benda Uji 1
Benda uji pertama didapat data sebagai berikut:
Tabel 4. Data pengujian benda uji 1 (B1)
N
Waktu (detik) Suhu (ºC) Keterangan
o
Bejana dipanaskan diatas
1 0 5
kompor listrik
2 158.7 10 Suhu air bejana meningkat
3 252.7 15 Suhu air bejana meningkat
4 347.4 20 Suhu air bejana meningkat
5 423.1 25 Suhu air bejana meningkat
6 509.8 30 Suhu air bejana meningkat
7 597.6 35 Suhu air bejana meningkat
8 675.9 40 Aspal mulai melembek
9 762.4 45 Bola baja mulai turun
10 842.6 50 Bola baja mulai turun
11 933.6 55 Bola baja mendesak aspal
12 960 56 Bola baja terjatuh

Dari tabel diatas dapat dibuat grafik sebagai berikut:

12
60

50

40
Suhu (ºC)

30

20

10

0
0 200 400 600 800 1000 1200

Waktu (detik)
Titik lembek
Gambar 19. Grafik hubungan antara suhu (ºC) dengan waktu (detik) benda uji 1
2. Titik Lembek Benda Uji 2
Benda uji pertama didapat data sebagai berikut:
Tabel 5. Data pengujian benda uji 2 (B1)
N
Waktu (detik) Suhu (ºC) Keterangan
o
Bejana dipanaskan diatas kompor
1 0 5
listrik
2 158.7 10 Suhu air bejana meningkat
3 252.7 15 Suhu air bejana meningkat
4 347.4 20 Suhu air bejana meningkat
5 423.1 25 Suhu air bejana meningkat
6 509.8 30 Suhu air bejana meningkat
7 597.6 35 Suhu air bejana meningkat
8 675.9 40 Aspal mulai melembek
9 762.4 45 Bola baja mulai turun
10 842.6 50 Bola baja mulai turun
11 933.6 55 Bola baja mendesak aspal
12 960 56 Bola baja mendesak aspal
13 962.2 57 Bola baja terjatuh

Dari tabel diatas dapat dibuat grafik sebagai berikut:

13
60

50

40
Suhu (ºC)

30

20

10

0
0 200 400 600 800 1000 1200

Waktu (detik)
Titik lembek
Gambar 20. Grafik hubungan antara suhu (ºC) dengan waktu (detik) benda uji
2

G. Kesulitan Pelaksanaan Praktikum


Pada saat praktikum banyak kendala/kesulitan yang terjadi, antara lain sebagai
berikut:
1. Alat-alat praktikumnya terbatas tidak bisa praktikum satu kelompok
sendiri, sehingga munggunakannya bergantian dengan kelompok lain.
2. Kadang-kadang praktikum sempat terhenti sejenak, karena kami belum
memahami langkah praktikum selanjutnya.
3. Kurang koordinasi antar anggota kelompok sendiri, sehingga ada anggota
yang terlalu capek karena bekerja sendiri.
4. Belum memahami sepenuhnya apa manfaat praktikum ini untuk
diterapkan dilapangan yang nyata.
5. Pada saat membersihkan alat-alat atau tempat praktikum ada mahasiswa
yang tidak ikut membersihkan.
6. Terdapat beberapa alat yang sulit dibersihkan karena noda aspal, sehingga
harus direndam dalam minyak tanah terlebih dahulu.

14
H. Kesimpulan
Berdasarkan dari percobaan yang telah kelompok kami lakukan, dapat
di simpulkan bahwa pengujian titik lembek didapatkan dengan metode ring
and ball. Benda uji 1 mempunyai suhu titik lembek yaitu 56ºC, sedangkan
benda uji 2 titik lembek pada suhu 57ºC. Dari kedua benda uji tersebut didapat
rata-rata titik lembek pada suhu 56,5 ºC. Pengujian ini membuktikan bahwa
aspal yang kami uji masuk kedalam pen 40 dan pen 60 untuk spesififkasi aspal
keras. Maka aspal tersebut baik digunakan karena sudah sesuai dengan standar
kekerasan aspal berdasarkan nilai penetrasi.

I. Saran-saran
Saran-saran kami setelah melakukan praktikum ini, sebagai berikut:
1. Selalu berhati-hati dan Utamakan K3 pada saat melakukan praktikum.
2. Berhati-hati pada saat mengambil dan membuat sampel benda uji, karena
aspal bersifat lengket dan susah dibersihkan pada tangan.
3. Selalu menjaga kebersihan tempat dan alat-alat praktikum setelah
melakukan praktikum.
4. Dilengkapi dan diperbaharui lagi alat-alat praktikum yang digunakan.
5. Dosen pembimbing atau teknisi diharapkan untuk memantau dan
membimbing kami ketika melakukan praktikum.
6. Harap memaklumi mahasiswa yang melakukan kesalahan saat praktikum
karena kurang memahaminya.
7. Hukum/marahi kami jika melakukan kecerobohan seperti banyak
bercanda, mainan hp pada saat praktikum, karena dapat menyebabkan
kecelakaan kerja.
8. Mahasiswa selalu diingatkan untuk berhati-hati dan untuk selalu menjaga
K3.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ma’arif, Faqih. 2013. Job Sheet Pratikum Konstruksi Jalan. Diunduh dari
www.staff.uny.ac.id/JOB SHEET/Praktikum Konstruksi Jalan.
Diakses pada tanggal 23 Maret 2017, pukul 19.00 WIB

RSNI 06-2434-1991. Pengujian Titik Lembek Aspal. Di unduh dari


www.pu.go.id
uploads-services-infopublik. Diakses pada tanggal 22 Maret 2017,
pukul 14.50 WIB.

SNI 2434-2011. Cara Uji Titik lembek aspal. Diunduh dari www.sisni.bsn.go.
idindex.phpsni_mainsnicetak_detail_sni20553. Diakses pada tanggal
22 Maret 2017, pukul 20.20 WIB.

RSNI S-01-2003. Spesifikasi Kekerasan Aspal Berdasarkan Penetrasi. Diunduh


dari www.pu.go.id. Diakses pada tanggal 23 Maret 2017, pukul 12.30
WIB.

16
LAMPIRAN

Gambar 21. Bejana dipanaskan diatas kompor listrik

Gambar 22. Proses memasukan aspal kedalam cincin

Gambar 23. Perendaman benda uji

17
LEMBAR KONSULTASI
LAPORAN PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN
Nama : Yunus Jamaludin
Kelas : 14505241053

NO EVALUASI TANGGAL TTD

Dosen Pengampu Mahasiswa

Faqih Ma’arif, M.Eng. Yunus Jamaludin

18

Anda mungkin juga menyukai