Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dosen Pengampu :
Oleh :
AFRI MURSAL
193110122
JURUSAN KEPERAWATAN
2021/2022
1. J e l a s k a n 4 macam pelayanan yang diberikan oleh seorang
p e r a w a t k e s e h a t a n k e r j a di sebuah pabrik beserta contoh (pabrik silakan
diilustrasikan sendiri)
Jawaban :
a. Pelayanan promotif
Contoh:
Contoh :
Pemeriksaan kesehatan awal
Surveilans penyakit akibat kerja
Pemeriksaan kualitas air minum dan kualitas kebersihan makanan pekerja
c. Pelayanan kuratif
Contoh:
Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti, patah tulang,
kelainan bawaan
Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu misalnya, TBC
(latihan nafas dan batuk), stroke/fisioterapi
Pada suatu hari di pabrik X yang memiliki kariawan sebanyak 350 orang,
beberapa tenaga kesehatan kerja sedang melakukan pelayanan promotif yaitu
memberikan penyuluhan kepada kariawan pabrik X tentang kebersihan air minum
dan kebersehan tempat kerja, setelah melakukan penyuluhan tenaga kesehatan
kerja malakukan pelayanan preventif, yaitu memeriksa kualitas air minum dan
kualitas kebersihan makanan pekerja. Saat tenaga kesehatan kerja melakukan
pemeriksaan terhadap air dan makanan kariawan, salas satu kariawan pabrik
mengalami sesak napas, karena kariwan mengalami sesak napas, tenaga
kesehatan kerja melakukan pelayanan kuratif, yaitu dengan meberikan pertolongan
pertama karena ada pasien emergency pertolongan pertama yang di berikan adalah
memastikan diri dank lien aman lalu membuka jalan napas kariwan, karena tenaga
kesehatan lalu tenaga kesehatan kerja melakukan pelayanan rehabilitasi yaitu
dengan cara atau melatih kariawan yang sesak napas bagaimana cara tarik napas
dalam yang benar
2. Jelaskan dan berikan contoh program TRIAS UKS yang dilaksanakan kesehatan
sekolah.
Jawaban :
A. Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan memiliki tujuan agar peserta didik mempunyai
pengetahuan terkait kesehatan meliputi cara hidup sehat dan teratur, memiliki
penilaian, serta sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat, mempunyai
keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan,
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), memahami sekaligus
menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit, dapat menangkal pengaruh
buruk dari luar seperti narkoba, arus informasi, dan gaya hidup yang tidak sehat
(Widyanto, 2017).
Adapun materi pendidikan kesehatan pada kegiatan kurikuler berbeda-
beda disetiap jejang pendidikan peserta didik (Widyanto, 2017).Adapun kegiatan
ekstrakulikuler tidak dimasukan kedalam kurikulum sekolah sehingga
pelaksanaanya diluar jam pelajaran biasa (meliputi kegiatan pada waktu libur)
baik di sekolah ataupun di luar sekolah yang bertujuan menanamkan pada
siswa-siswi pola prilaku hidup sehat (Mubarak & Chayatin, 2009). Pendidikan
kesehatan pada kegiatan ekstrakurikuler antara lain karyawisata siswa,
berkemah (persami), penyuluhan terkait personal hygiene, diskusi, lomba-lomba,
bimbingan hidup sehat, apotek sekolah, kebun dan taman sekolah, kerja bakti,
poster atau majalah dinding, kegiatan pramuka, serta piket sekolah.Pelaksanaan
pendidikan kesehatan dilakukan dengan pendekatan individu maupun kelompok
seperti kelompok perkelas, kelompok bebas, dan lingkungan keluarga (Widyanto,
2017).
B. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara komprehensif dengan kegiatan
yang utama yaitu kegiatan promotif dan preventif yang didukung oleh kegiatan
kuratif maupun rehabilitative agar tercapai derajat kesehatan yang optimal,
diantaranya:
a. Kegiatan Promotif
Kegiatan promotif merupakan praktik keterampilan secara teknis
yang bertujuan untuk memelihara kesehatan serta pembentukan
peserta didik agar aktif berperan dalam pelayanan kesehatan, seperti
dokter kecil, palang merah remaja, saka bhakti husada ataupun kader
kesehatan remaja. Selain itu kegiatan promotif merupakan sarana
pembinaan keteladanan yang ada dilingkungan sekolah contohnya
pembinaan kantin sekolah sehat, pembinaan lingkungan sekolah agar
terpelihara serta bebas dari agen pembawa penyakit dan pembinaan
keteladanan berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
b. Kegiatan Preventif
Kegiatan preventif merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk
meningkatan daya tahan tubuh, memutuskan mata rantai penularan
dari suatu penyakit serta kegiatan untuk menghentikan proses
penyakit pada tahap dini sebelum menimbulkan penyakit. Kegiatanya
preventif seperti pemeliharaan kesehatan terhadap penyakit tertentu
yang bersifat umum maupun khusus seperti demam berdarah,
kecacingan atau muntaber, melakukan penjaringan (screening)
kesehatan untuk anak yang baru memasuk tahap sekolah, melakukan
pemeriksaan kesehatan secara berkala setiap 6 bulan sekali,
memantau pertumbuhan dari peserta didik, melakukan kegiatan
imunisasi peserta didik, melakukan usaha pencegahan penularan dari
suatu penyakit dengan cara memberantas sumber infeksi terlebih
dahulu lalu melakuan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah dan
perguruan agama, selain itu kegiatanya yaitu konseling kesehatan
remaja di sekolah serta perguruan agama yang dilaksanakan oleh
kader kesehatan sekolah, guru BP dan guru agama, serta dokter
puskesmas atau tenaga kesehatan lain.
c. Kegiatan Kuratif dan Rehabilitative
Kegiatan kuratif dan rehabilitative merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses
penyakit serta untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang
cedera atau mengalami kecacatan agar tetap dapat berfungsi secara
optimal yaitu seperi diagnosis dini, pengobatan ringan, pertolongan
pertama pada kecelakaan atau pertolongan pertama pada penyakit,
dan rujukan medik
C. Pembinaan lingkungan kesehatan
Tujuan pembinaan lingkungan kesehatan diantaranya dapat terwujud
lingkungan sehat agar tercapai derajat kesehatan yang paling tinggi sehingga
mendukung tercapainya proses belajar mengajar yang maksimal. Lingkungan
sekolah/madrasah dibagi menjadi dua yaitu lingkungan fisik serta non fisik,
adapun yang termasuk lingkungan fisik yaitu konstruksi ruangan serta bangunan,
sarana air bersih beserta sanitasi, halaman sekolah, pencahayaan, ventilasi,
kebisingan, kepadatan kelas, jarak papan tulis, meja dan kursi, vector penyakit,
serta kantin sekolah. Adapun yang termasuk lingkungan non fisik yaitu perilaku
masyarakat sekolah/madrasah itu sendiri seperti perilaku tidak merokok, perilaku
membuang sampah pada tempatnya, perilaku mencuci tangan dengan sabun
dan air bersih yang mengalir, serta perilaku memilih mengkonsumsi makanan
jajanan yang sehat.
DAFTAR PUSTAKA