Nama: Muhammad Ariya Afif

NPM : 2006545061
TUGAS Chapter 05

5.1 (a) Austenitic stainless steels have a high thermal expansion coefficient and a low thermal

conductivity. Do you expect significant distortion in their welds?

(b) Name a few welding processes that help reduce weld distortion.

5.2 Aluminum alloys have a high thermal expansion coefficient, high thermal conductivity, and high

solidification shrinkage. Do you expect significant distortion in their welds?

5.3 The lower the weld reinforcement usually means the less the stress concentration at the weld toe.

One quick way to reduce the height of the reinforcement is to grind its upper half flat without changing

its contact angle with the workpiece surface. In this a proper treatment of the reinforcement?

Explain why or why not.

ANSWER

1. a. Austenitic stainless steel memiliki koefisien ekspansi termal (α) yang jauh lebih tinggi dan
konduksivitas termal yang lebih rendah (k) daripada baja karbon. Misalnya, pada 100oC nilai α
dan k untuk stainless steel 304 masing-masing 17 x 10-6/oC dan 16 W /moC, sedangkan nilai α
dan k untuk baja karbon masing-masing 11 x 10-6/oC dan 16 W / moC . Sebagai hasil dari
koefisien ekspansi termal yang tinggi dan konduksi termal yang rendah, austenitic stainless
steel cenderung menderita masalah distorsi las.

b. Proses pengelasan yang menghasilkan penetrasi yang baik dengan input panas yang relatif
rendah diharapkan menghasilkan lebih sedikit distorsi. EBW, LBW, dan PAW dengan mode
lubang kunci adalah contoh dari proses tersebut. Pulsed GTAW juga dapat berguna untuk
bagian tipis.

2. Ya, las aluminium cenderung mendistorsi secara signifikan karena koefisien ekspansi termal
yang tinggi (dua kali lipat dari baja) dan penyusutan solidifikasi tinggi (sekitar 6%)
3. Tidak, karena sudut kontak (θ) tetap sama sebelum (a) dan setelah penggilingan (b). Oleh
karena itu, jenis penggilingan ini tidak mengurangi konsentrasi stres di kaki.