Anda di halaman 1dari 14

BARISAN & DERET ARITMATIKA

A. Barisan Aritmatika
1. Pengertian Barisan Aritmatika
Barisan Aritmetika yaitu barisan yang suku-sukunya diperoleh
dengan menambahkan suatu bilangan tetap ke suku sebelumnya. Bilangan tetap
itu disebut beda atau selisih dan dilambangkan dengan b, sedangkan suku yang
pertama (U1) dilambangkan dengan a. 

b  = beda yang atau selisih


a  = suku pertama
n  = banyaknya suku
Un= suku ke-n= f(n)

Dengan notasi tersebut, bentuk barisan aritmatika secara


umum sebagai berikut:
Nilai Un : a, a+b, a+2b, a+3b, a+4b, a+5b,…

Perhatikan uraian berikut.


1. Diketahui barisan bilangan:

Barisan bilangan tersebut memiliki beda atau selisih 3 antara dua suku
barisan yang berurutan. Berarti, barisan bilangan tersebut merupakan
barisan aritmetika.

2. Diketahui barisan bilangan:

Barisan bilangan tersebut memiliki beda atau selisih yang tetap antara
dua suku barisan yang berurutan, yaitu –4. Berarti, barisan bilangan
tersebut merupakan barisan aritmetika.
Dari kedua uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa barisan
aritmetika memiliki beda (sering dilambangkan dengan b) yang tetap.

Jika b bernilai positif maka barisan aritmetika itu


dikatakan barisan aritmetika naik. Sebaliknya, Jika b bernilai negatif maka
barisan aritmetika itu disebut barisan arimetika turun.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut.

 Contoh Soal Barisan Aritmatika


Tentukan jenis barisan aritmetika berikut berdasarkan nilai
bedanya.
a. 30, 32, 34, 36, 38, …
b. 18, 15, 12, 9, 6, 3, …
c. −10, −14, –18, −22, −26, …

Jawab

2. Rumus Barisan Aritmatika


Kamu telah memahami barisan aritmetika naik dan turun. Sekarang, bagaimana
mencari salah satu suku barisan jika yang diketahui hanya suku pertama dan
bedanya saja?
Bagaimana mencari beda jika yang diketahui hanya suku pertama dan satu suku
barisan yang lain? Untuk menjawabnya, pelajarilah uraian berikut.
Diketahui barisan bilangan aritmetika sebagai berikut.

U1, U2, U3, U4, U5, U6, …, Un – 1 , Un

Dari barisan tersebut diperoleh

U1 = a (suku pertama dilambangkan dengan a)

U2 = U1 + b = a + b

U3 = U2 + b = (a + b) + b = a + 2b

U4 = U3 + b = (a + 2b) + b = a + 3b

U5 = U4 + b = (a + 3b) + b = a + 4b

U6 = U5 + b = (a + 4b) + b = a + 5b

dst …

Un = Un − 1 + b = (a + (n − 2) b ) + b = a + (n − 1) b

Jadi, rumus ke-n barisan aritmetika dapat ditulis sebagai berikut.

Untuk mencari beda dalam suatu barisan aritmetika, coba kamu perhatikan uraian
berikut.

U2 = U1 + b maka b = U2 − U1

U3 = U2 + b maka b = U3 − U2

U4 = U3 + b maka b = U4 − U3

U5 = U4 + b maka b = U5 − U4

Un = Un − 1 + b maka b = Un − Un − 1

Jadi, beda suatu barisan aritmetika dinyatakan sebagai berikut.


3. Contoh Soal Barisan Arimatika

1. Diketahui barisan aritmetika sebagai berikut.


10, 13, 16, 19, 22, 25, ….

Tentukan:

a. jenis barisan aritmetikanya,

b. suku kedua belas barisan tersebut.

Jawab:

a. Untuk menentukan jenis barisan aritmetika, tentukan nilai beda pada


barisan tersebut.

b = U2 − U1

= 13 − 10

=3

Oleh karena b > 0, barisan aritmetika tersebut merupakan barisan


aritmetika naik.

b. Untuk mencari suku kedua belas (U12), dilakukan cara sebagai


berikut.

Un = a + (n − 1)b maka

U12 = 10 + (12 − 1) 3

= 10 + 11 · 3

= 10 + 33

= 43

Jadi, suku kedua belas barisan tersebut adalah 43.

2. Sebuah barisan aritmetika memiliki suku pertama 6 dan suku ketujuh 24.

a. Tentukan beda pada barisan tersebut.

b. Tuliskan sepuluh suku pertama dari barisan tersebut.

Jawab:

Diketahui :
suku pertama = a = 6

suku ketujuh = U7 = 36

a. Untuk menentukan beda:

Un = a + (n − 1) b maka

U7 = 6 + (7 − 1) b

36 = 6 + 6 b

36 − 6 = 6 b

30 = 6 b

b=5

Jadi, beda pada barisan itu adalah 5.

b. Dengan suku pertama 6 dan beda 5 diperoleh barisan aritmetika


sebagai berikut.

6, 11, 16, 21, 26, 31, 36, 41, 46, 51

3. Diketahui suatu barisan aritmetika :−8, −3, 2, 7, 12, 17, …

Tentukan rumus suku ke-n yang berlaku pada barisan tersebut.

Jawab:

Diketahui:

a = U1 = −8

b = U2 − U1

= −3 − (−8)

= −3 + 8

=5

Jadi, rumus umum yang berlaku pada barisan tersebut adalah

Un = a + (n − 1) b

= −8 + (n − 1) 5

= −8 + 5n − 5

= 5n − 13
4. Setiap bulan, Ucok selalu menabung di bank. Pada bulan pertama,
ia menabung sebesar Rp10.000,00, bulan kedua ia menabung
sebesar Rp11.000,00, bulan ketiga ia menabung sebesar Rp12.000,
00. Demikian seterusnya, ia selalu menabung lebih Rp1.000,00
setiap bulannya.
a. Nyatakanlah uang yang ditabung Ucok (dalam ribuan rupiah)
untuk 8 bulan pertama.
b. Tentukan jumlah uang yang ditabung Ucok pada bulan ke-12.

Jawab :

a. Dalam ribuan rupiah, uang yang ditabung Ucok untuk 8 bulan


pertama adalah sebagai berikut. 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17
b. Diketahui : U1 = 10
b=1
U12 = a + (n – 1) b

= 10 + (12 – 1) 1

= 10 + 11

= 21

Jadi, uang yang ditabung Ucok pada bulan ke-12 adalah


Rp21.000,00.

5. Di dalam suatu gedung pertunjukan, disusun kursi dengan baris


paling depan terdiri atas 12 kursi, baris kedua 14 kursi, baris ketiga
16 kursi, dan seterusnya selalu bertambah dua. Banyak kursi pada
baris ke- 20 adalah ….
Jawab:
Misalkan, Un = banyak kursi pada baris ke-n
Diketahui:
U1 = 12,
U2 = 14, dan
U3 = 16
Ditanyakan: U20?
Penyelesaian:
Banyak kursi pada setiap baris membentuk barisan aritmetika
dengan a = 12 dan b = 2.
Jadi, Un = a + (n –1)b
U20 = 12 + (20 – 1)2
= 12 + (19)2
= 12 + 38
B. Deret Aritmatika
1. Pengertian Deret Aritmatika
Deret aritmatika adalah penjumlahan dari semua anggota barisan
aritmatika secara berurutan. Sehingga bentuk umum dari deret aritmatika
adalah:
a + (a + b) + (a + 2b) + ...+ {a + (n -1)b}
Contoh dari deret aritmatika yaitu 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + …
2. Jumlah n suku pertama deret aritmatika
Misalnya kita ambil n suku pertama, jika kita ingin menentukan
hasil dari deret aritmatika sebagai contoh untuk 5 suku pertama dari
contoh deret diatas. Bagaimana caranya?
7 + 10 + 13 + 16 + 19 = 65
Nah untuk 5 suku pertama, masih mungkin kita menghitung
manual seperti diatas. Seandainya kita akan menentukan jumlah dari 100
suku pertama, apakah masih mungkin kita menghitung manual seperti itu.
Walaupun bisa tetapi pastinya akan memakan waktu yang cukup lama.
Nah kali ini akan kita tunjukkan cara menentukannya, sebagai contohnya
untuk mennetukan jumlah 5 suku pertama dari contoh diatas.
Misalkan S5=7 + 10 + 13 + 16 + 19,
Walaupun dengan cara yang berbeda tetapi menunjukkan hasil
yang sama yaitu 65. Perhatikan bahwa S5 tersebut dapat dicari dengan
mengalikan hasil penjumlahan suku pertama dan suku ke-5, dengan
banyaknya suku pada barisan, kemudian dibagi dengan 2. Analogi dengan
hasil ini, jumlah n suku pertama dari suatu barisan dapat dicari dengan
rumus berikut:
Sn = (a + Un) × n : 2
Dikarenakan Un = a + (n – 1)b, sehingga rumus di atas menjadi
Sn = (2a + (n – 1)b) × n : 2
3. Contoh Soal.
1) Diketahui barisan aritmatika 27, 24, 21, ....
Tentukan jumlah 20 suku pertama barisan tersebut.
Pembahasan:
Barisan: 27, 24, 21, ....
Suku pertama (a) = 27
Beda (b) = 24 - 27 = -3
Un = a + (n - 1)b
U₂₀ = 27 + (20 - 1).(-3)
= 27 + (19).(-3)
= 27 - 57
= -30
Sn = n/2 (a + Un )
S₂₀ = 20/2 (a + U₂₀)
= 10 (27 + (-30))
= 10 (-3)
= -30
Jadi, jumlah 20 suku pertama barisan tersebut adalah -30

C. Sisipan Dan Deret Aritmatika


Sisipan pada deret aritmatika yaitu menambahkan beberapa buah
bilangan diantara dua suku yang berurutan pada suatu deret aritmatika
sehingga diperoleh deret aritmatika yang baru. Sebagai contoh :
Deret mula-mula = 4 + 13 + 22 + 31 +……
Setelah disisipi = 4 + 7 + 10 + 13 + 16 + 19 + 22 + 25 + 28 + 31 +
……
Untuk beda dari deret baru ini biasanya dinyatakan dengan b1,
dapat ditentukan dengan rumus berikut :
b1 = b/(k+1)
b1 = beda deret baru
b = beda deret mula-mula
k = banyak bilangan yang disisipkan

D. Latihan Soal
I. Pilihlah jawaban yang benar, diantara A, B, C, D dan E
1. Rumus umum suku ke-nn untuk barisan −1,1,3,5,7,⋯ adalah ⋯⋅⋯⋅
A. Un=n+2
B. Un=2n−1
C. Un=2n−2
D. Un=2n−3
E. Un=3n−2
2. Rumus umum dari barisan bilangan −8,0,8,16,⋯ adalah ⋯⋅⋯⋅
A. Un=2n
B. Un=2n+2
C. Un=4n−6
D. Un=8n+16
E. Un=8n−16
3. Rumus suku ke-n dari barisan aritmetika: −18,−15,−12,−9 adalah ⋯⋅⋯⋅
A. Un=−3n+15
B. Un=−3n−15
C. Un=3n+15
D. Un=3n+21
E. Un=3n−21
4. Rumus suku ke-nn dari barisan bilangan: 5,2,−1,−4,⋯ adalah ⋯⋅⋯⋅
A. Un=5n−3
B. Un=3n+2
C. Un=3n−8
D. Un=−3n−8
E. Un=−3n+8
5. Diketahui barisan aritmetika: 4,1,−2,−5,⋯. Suku ke-10 barisan tersebut
adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 31 C. −23 E. −31
B. 23 D. −26
6. Suku ke-n suatu barisan bilangan dirumuskan Un=15−3n. Suku ke-15 dari
barisan tersebut adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 30 C. 0 E. −30
B. 15 D. −15
7. Diketahui suku ke-5 dan suku ke-9 dari suatu barisan bilangan aritmetika
adalah 18 dan 6. Suku ke-3 barisan tersebut adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 9 C. 15 E. 24
B. 12 D. 21
8. Diketahui suku ke-3 dan suku ke-5 dari barisan aritmetika secara berturut-
turut adalah −5 dan −9. Suku ke-10 dari barisan tersebut adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 20 C. 17 E. −20
B. 19 D. −19
9. Diketahui suatu barisan aritmetika dengan U4=17 dan U9=37. Suku
ketujuh barisan tersebut adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 25 C. 32 E. 44
B. 29 D. 40
10.Diketahui barisan aritmetika dengan suku pertama 3 dan suku ke-5 adalah
11. Suku ke-25 dari barisan tersebut adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 73 C. 68 E. 51
B. 70 D. 61
11.Diketahui barisan aritmetika dengan U5=17 dan U10=32. Suku ke-20
adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 57 C. 67 E. 77
B. 62 D. 72
12.Dari suatu deret aritmetika, diketahui suku pertama adalah 20 dan suku
keenam adalah 40. Jumlah sepuluh suku pertama dari deret tersebut adalah
⋯⋅⋯⋅
A. 340 C. 360 E. 380
B. 350 D. 370
13.Diketahui
a+(a+1)+(a+2)+⋯+50=1.139
Jika aa bilangan bulat positif, maka nilai a=⋯⋅
A. 15 C. 17 E. 19
B. 16 D. 18
14. Suku ketiga suatu deret aritmetika adalah 11. Jumlah suku keenam hingga
suku kesembilan ialah 134. Suku pertama dan beda deret itu berturut-turut
adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 1 dan 3 D. 2 dan 4
B. 2 dan 5 E. 1 dan 5
C. 1 dan 4
15. Suku pertama suatu barisan aritmetika adalah 55. Diketahui suku
kesepuluh adalah dua kali suku keempat. Jumlah enam suku pertama
barisan tersebut adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 55 C. 61 E. 67
B. 58 D. 64
16. Di antara tiap dua suku bilangan 20,68, dan 116 akan disisipkan 5
bilangan sehingga membentuk barisan aritmetika. Jumlah seluruh
bilangan yang disisipkan adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 680 C. 740 E. 889
B. 694 D. 880
17. Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan
Sn=52n2+32n. Suku ke-10 dari deret aritmetika tersebut adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 49 D. 33,5
B. 47,5 E. 29
C. 35
18. Jumlah nn suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan Sn=2n2+4n.
Suku ke-99 dari deret aritmetika tersebut adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 30 C. 38 E. 46
B. 34 D. 42
19. Jumlah 20 suku pertama suatu deret aritmetika ialah 500. Jika suku
pertama ialah 5, maka suku terakhir deret itu adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 35 C. 45 E. 52
B. 39 D. 48
20. Jumlah bilangan genap antara 1 dan 101 yang tidak habis dibagi 3 adalah
⋯⋅⋯⋅
A. 1.742 D. 1.724
B. 1.734 E. 1.718
C. 1.730
21. Diketahui barisan aritmetika dengan beda positif memiliki suku tengah
17. Apabila jumlah nn suku pertama barisan aritmetika tersebut adalah
221 dan selisih antara suku ke-nn dengan suku pertama adalah 24, maka
suku pertama barisan tersebut adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 1 C. 5 E. 9
B. 4 D. 6
22. Jumlah 5 suku pertama deret aritmetika adalah 20. Jika masing-masing
suku dikurangi dengan suku ke-3, maka hasil kali suku ke-1, ke-2, ke-4,
dan ke-5 adalah 324. Jumlah 88 suku pertama deret tersebut adalah ⋯⋅⋯⋅
A. −4 atau 68
B. −52 atau 116
C. −64 atau 88
D. −44 atau 124
E. −56 atau 138
23. Pada barisan aritmetika, nilai suku ke-25 tiga kali nilai suku ke-5. Suku
yang bernilai dua kali suku pertama adalah suku ke-⋯⋅⋯⋅
A. 13 C. 9 E. 3
B. 11 D. 7
24. Diketahui jumlah suku-suku suatu barisan aritmetika adalah 585. Jika
suku pertama ditambah 3, suku kedua ditambah 9, suku ketiga ditambah
15, dan seterusnya, maka diperoleh jumlah suku-suku barisan yang baru
senilai 1.092. Jumlah suku pertama, suku tengah, dan suku terakhir
barisan tersebut adalah ⋯⋅⋯⋅
A. 45 C. 135 E. 225
B. 90 D. 180
25.Seorang anak menabung di suatu bank dengan selisih kenaikan tabungan
antar bulan tetap. Pada bulan pertama sebesar Rp50.000,00, bulan kedua
Rp55.000,00, bulan ketiga Rp60.000,00, dan seterusnya. Besar tabungan
anak tersebut selama 2 tahun adalah ...
A. Rp1.315.000,00
B. Rp1.320.000,00
C. Rp2.040.000,00
D. Rp2.580.000,00
E. Rp2.640.000,00
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !
1. Seorang ibu mempunyai 5 orang anak yang usianya membentuk suatu
barisan aritmatika. Jika sekarang usia si bungsu 15 tahun dan si sulung
23 tahun, maka Berapa jumlah usia kelima orang tersebut 10 tahun
yang akan dating ?
2. Dari suatu barisan aritmatika, suku ketiga adalah 36, jumlah suku
kelima dan ketujuh adalah 144. Berapa Jumlah sepuluh suku pertama
deret tersebut ?
3. Diketahui barisan aritmatika dengan Un adalah suku ke-n. Jika U2 +
U15 + U40 = 165, maka berapa U19 ?
4. Seorang penjual daging pada bulan Januari dapat menjual 120 kg,
bulan Februari 130 kg, Maret dan seterusnya selama 10 bulan selalu
bertambah 10 kg dari bulan sebelumnya. Berapa Jumlah daging yang
terjual selama 10 bulan ?
5. Suku ke-4 dan suku ke-9 suatu barisan aritmatika berturut-turut adalah
110 dan 150. Berapa Suku ke-30 barisan aritmatika tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai