Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KOMUNIKASI BISNIS
“ Perencanaan dan Pengorganisasian Pesan Bisnis “

Dosen Pengampu : Tarwijo, SE. MM.

Disusun oleh :

KELOMPOK V

Ahmad Muhlis ( 171010551045 )

Dianah Aprilianingsih ( 2016050330 )

Foebe Mervia Manandar ( 171010551020 )

Robi Sutiawan ( 171010550712 )

FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN


UNIVERISTAS PAMULANG
2019/2020
Jln. Surya Kencana No.1 Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Banten
KATA PENGANTAR

Assallamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.

Dengan selesainya makalah ini, tidak lepas dari bantuan banyak pihak
yang telah memberikan banyak masukan kepada kami. Untuk itu kami
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Tarwijo, SE.MM selaku dosen mata
kuliah “Komunikasi Bisnis” yang telah bersedia memeriksa dan mengoreksi
makalah kami.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini.


Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.

Wassallamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pamulang, 06 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

COVER ............................................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan....................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................

A. Pengertian Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis .................... 2

B. Pemahaman Konsep Komposisi................................................ 2

C. Penentuan Tujuan ..................................................................... 2

D. Analisis Audiens........................................................................ 3

E. Penemuan Ide Pokok ................................................................ 4

F. Seleksi Saluran Media............................................................... 4

G. Penyebab Pesan Tidak Terorganisi Dengan Baik..................... 5

H. Pentingnya Pengorganisasian yang Baik................................... 6

ii
I. Mendefiniskan dan Mengelompokan Ide .................................. 6

J. Rencana – Rencana Organisasional ......................................... 7

K. Permintaan Tidak Langsung dan Pesan Persuasif ................... 8

L. Penulisan Pesan-Pesan Persuasif .............................................. 10

BAB III PENUTUP ....................................................................................

A. Kesimpulan............................................................................... 13
B. Saran ......................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam dunia bisnis, komunikasi sangatlah diperlukan dan penting.
Sebab, seorang pemimpin harus berkomunikasi dengan bawahan, pelanggan
atau pihak manapun yang berhubungan dengan lembaganya seperti
pemerintah dan dinas pajak. Kemampuan berkomunikasi jelas merupakan
suatu hal mendasar yang harusdipunyai oleh pelaku bisnis.Sebagai seorang
komunikator (sumber informasi) harus menguasai komunikasisecara efektif
terutama memiliki kemampuan untuk menyampaikan, menerima,serta
menulis suatu pesan. Mereka harus tahu bagaimana menempatkan kata
yangmembentuk suatu arti, menyampaikan ide-ide dengan tegas dan jelas,
membuatsebuah komunikasi yang baik melalui pesan tertulis seperti surat-
surat atau memo, penggunaan kalimat efektif dan pemilihan kata yang tepat.

B. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis ?
2. Apa yang dimaksud dengan Konsep Komposisi ?
3. Bagaimana cara Menganalisis Audiens ?
4. Bagaimana cara Menemukan Ide Pokok ?
5. Apa saja Penyebab Pesan Tidak Terorganisasi Dengan Baik ?

C. Tujuan penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis.
2. Untuk Mengetahui Konsep Komposisi Bisnis.
3. Untuk Mengetahui Cara Menganalisis Audiens.
4. Untuk Mengetahui Cara Menemukan Ide Pokok.
5. Untuk Mengetahui Penyebab Pesan idak Terorganisasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengorganisasian Pesan-Pesan Bisnis


Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi
pencapaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu factor
penentu keberhasilan komunikasi. Setelah merencanakan pesan, langkah selanjutnya
menuangkan pesan tsb.Khususnya dalam bentuk tulisan, dapat pula diterapkan untuk
komunikasi lisan. Dimulai dengan menyusun kata-kata, kalimat, paragraf serta
menentukan ilustrasi dan keterangan yg dpt membantu mengekspresikan ide pokok.

B. Pemahaman Konsep Komposisi


Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi 3 tahap, yaitu :
1. Perencanaan, proses perencanaan meliputi 3 tahapan penting yang perlu penting
yang perlu diperhatikan, yaitu mendefinisikan tujuan, menganalisis audiens, dan
memilih saluran dan media komunikasi yang akan digunakan.
2. Pengorganisasian, proses ini dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf, dan
memilih ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokok bahasannya. Perlu
diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, paragraf yang
sederhana,mudah dipahami, dimengerti, dan dilaksanakan oleh si penerima pesan.
3. Revisi, kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi
atau perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat
dicapai seefektif mungkin.

C. Penentuan Tujuan
1. Mengapa tujuan harus jelas, tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki dan dapat membantu proses pengambilan
keputusan yang mencakup, antara lain :
a) Keputusan untuk meneruskan pesan
b) Keputusan untuk menanggapi audiens
c) Keputusan untuk memusatka isi pesan
d) Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan

2
3

2. Tujuan komunikasi bisnis


Secara umum ada 3 tujuan komunikasi bisnis, yaitu :
a) Memberi informasi, adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia
bisnis kepada pihak lain.
b) Melakukan persuasi, adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa yang
disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar.
c) Melakukan kolaborasi, adalah melakukan kerja sama antara seseorang dengan
orang lain.
3. Cara Menguji Tujuan
Penentuan tujuan yang baik tentunya harus mudah diaplikasikan dalam dunia nyata.
Oleh karena itu, untuk menguji apakah suatu tujuan tersebut sudah baik atau belum,
diperlukan pengujian dengan 4 pertanyaan sebagai berikut :
a) Apakah tujuan tersebut realistik? (Dalam arti bahwa ide atau gagasan yang
hendak disampaikan dapat disesuaikan dengan kemampuan yang ada, seperti
kemampuan finansial, manajerial, sumber daya, dan teknis operasional).
b) Apakah waktunya tepat? (Dalam menyampaikan suatu ide atau gagasan,
hendaknya dipertimbangkan masalah ketepatan waktu).
c) Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat? (Ketidaktepatan dalam
menentukan siapa yang layak untuk menyampaikan suatu pesan akan
berpengaruh terhadap efektivitas penyampaian suatu pesan).
d) Apakah tujuannya selaras dengan tujuan organisasi perusahaan? (tujuan
penyampaian suatu pesan hendaknya mengacu pada tujuan organisasi secara
keseluruhan).

D. Analisis Audiens
1. Cara Mengembangkan Profil Audiens
a. Menentukan ukuran dan komposisi audiens
b. Siapa audiensnya
c. Reaksi audiens
d. Tingkat pemahaman audiens
e. Hubungan komunikator dengan audiens
4

2. Cara Memuaskan Audiens akan Kebutuhan Informasi


a. Temukan atau cari apa yang diinginkan oleh audiens
b. Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
c. Berikan semua informasi yang diperlukan
d. Pastikan bahwa informasinya akurat
e. Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audiens
3. Cara Memuaskan Kebutuhan Motivasional Audiens
Beberapa jenis pesan bertujuan memotivasi audiens untuk mau mengubah perilaku
mereka. Akan tetapi, pemberian motivasi ini sering kali mengalami hambatan. Hal
ini disebabkan kecenderungan dari audiens untuk tidak mau mengubah sesuatu yang
ada dengan hal yang baru. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan
memberikan argumentasi yang bersifat rasional.

E. Penemuan Ide Pokok


Topik dan ide pokok merupakan 2 hal yang berbeda.Topik adalah subjek pesan
yang lebih luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topik, yang
menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut sehingga dapat diterima oleh audiens.
Dalam suatu surat pendek atau memo, ide pokok mungkin jelas. Namun, dalam surat
yang kompleks, menentukan ide pokok, hal-hal penting yang harus diperhatikan :
1. Teknik curah pendapat, yaitu memberikan keleluasaan pikiran untuk mencari
berbagai kemungkinan menguji berbagai alternatif dengan mempertimbangkan
tujuan, audiens, dan fakta yang ada.
2. Pembatasan cakupan, yaitu ide pokok dari pesan-pesan selebihnya disesuaikan
dengan waktu yang tersedia sehingga poin-poin yang penting tidak sampai
terabaikan.

F. Seleksi Saluran dan Media


1. Komunikasi lisan
Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan adalah kemampuan memberikan
umpan balik dengan segera. Saluran ini digunakan bila pesan yang disampaikan
sederhana, tidak diperlukan catatan permanen, dan audiens dapat dibuat lebih
nyaman. Komunikasi lisa mencakup antara lain percakapan antara 2 orang atau
5

lebih, pembicaraan lewat telepon, wawancara kerja, pertemuan kelompok kecil,


seminar, dan presentasi lainnya.
2. Komunikasi tertulis
Salah satu kelebihan komunikasi tertulis adalah bahwa penulis mempunyai
kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka. Pesan
tertulis memiliki berbagai macam bentuk, antara lain surat, memo, proposal, dan
laporan.

G. Hal-hal yang Menyebabkan Pesan-pesan Tidak Terorganisasi dengan Baik


Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pimpinan kepada
para bawahannya, kadang kala tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menjadikan
pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai
dengan apa yang dikehendakinya. Mengapa hal ini biasa terjadi? tidak terorganisasinya
komunikasi dengan baik dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
1. Bertele-tele
Pesan pembuka awal sebuah surat terlalu panjang menyebabkan pembaca
memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahaminya.
2. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
Penyampaian informasi yang tidak relevan hanya membuang waktu, sehingga
pesanpesan yang disampaikan tidak jelas dan sulit dipahami. Untuk itulah kita
menyampaikan informasi yang relevan saja kepada audiens.
3. Menyajikan Ide-ide secara tidak logis
Hal ini menyebabkan komunikasi antara komunikator dengan audiens akan sulit
untuk dipahami. Untuk itu, penyampaian ide juga harus dapat diterima oleh logika
kita agar tidak terjadi pemahaman bermakna lain.
4. Informasi penting kadang kala tidak tercakup di dalam pembahasan
Bahan yang seharusnya menjadi topik bahasan terabaikan oleh karena pembahasan
hal yang hanya bersikap sebagai pelengkap atau pendukung saja, sehingga poin
pentingdari bahasan tak tersampaikan.
6

H. Pentingnya Pengorganisasian Yang Baik


Untuk mengorganisasikan pesan-pesan bisnis yang baik, ada empat hal yang perlu
diperhatikan :
1. Subjek dan tujuan haruslah jelas.
2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
4. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup.
Apabila pengorganisasian yang baik ini sudah dilakukan maka kita akan memperoleh
manfaat seperti :
1. Membantu audiens memahami suatu pesan, dengan mengemukakan poin-poin
penting secara jelas, menyusun ide yang logis dan runtun, informasi yang relevan ,
audiens dengan mudah dapat memahami maksud/tujuan pesan.
2. Membantu audiens menerima suatu pesan, pengorganisasian pesan-pesan yang baik
di samping membantu audiens dalam memahami maksud pesan, juga membantu
audiens untuk dapat menerima isi pesan tersebut.
3. Menghemat waktu, dimana penyampaian informasi atau ide-ide yang relevan akan
menghemat waktu audiens tanpa harus memeras otak mereka dan mengerutkan dahi.
4. Mempermudah pekerjaan komunikator, dikarenakan penyampaian pesan
disampaikan dengan pengorganisasian yang baik sehingga dapat selesai lebih cepat
dan hemat waktu. Maka pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan efisien. Inilah
hal yang sangat penting dalam dunia bisnis.

I. Mendefinisikan dan Mengelompokan Ide


Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional Untuk dapat menentukan
urutannya, ada 2 pendekatan penting, yaitu :
1. Pendekatan Langsung (deduktif)
Ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti dengan bukti-bukti pendukungnya.
2. Pendekatan Tidak Langsung (induktif)
Bukti-bukti muncul terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan ide pokoknya. Kedua
pendekatan dasar tersebut dapat diterapkan baik untuk pesan singkat (memo dan
surat), maupun pesan formal (laporan, usulan, dan presentasi). Untuk memilih
diantara kedua alternatif, harus dianalisis terlebih dahulu bagaimana reaksi audiens
terhadap maksud atau tujuan dan pesan-pesan yang akan disampaikan. Setelah
7

dianalisis kemungkinan reaksi para audiens dan memilih suatu pendekatan umum,
maka dapat dipilih rencana organisasional yang paling cocok sebagai berikut :
a. Direct Request
Direct request dapat berupa surat maupun memo. Bila para audiens akan
menjadi tertarik atau memiliki hasrat yang luar biasa, dapat digunakan
permintaan langsung (direct request). Oleh karena itu, permintaan langsung
menggunakan pendekatan langsung, karena langsung pada poin yang dituju.
b. Pesan-pesan Rutin, Good News, atau Goodwill
Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill lebih cocok dengan menggunakan
pendekatan langsung.
c. Pesan-pesan Bad News
Pendekatan yang diterapkan pada pesan bad news adalah pendekatan tidak
langsung. Jika mempunyai berita yang kurang menyenangkan, sebaiknya
ditempatkan pada bagian pertengahan surat dengan menggunakan bahasa yang
halus.
d. Pesan-pesan Persuasif
Bila audiens benar-benar sangat tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang
disampaikan, dapat digunakan dengan cara yang tidak langsung.

J. Rencana-Rencana Organisasional
1. Permintaan langsung (direct request)
Jenis / tipe pesan yang paling umum digunakan adalah penyampaian langsung
pada poin yang dituju. Jenis atau tipe pesan bisnis yang paling sering digunakan
adalah penyampaian yang langsung paha hal yang dituju. Pesan ini dapat berbebtuk
surat dan memo. Contoh dari pesan permintaan langsung ini dat terlihat pada
pembuatan surat pesanan, permintaan rutin, aduan atau klaim, permintaan kredit
rutin. Isi dari sebuah surat Direct Request harus terdiri dari 3 bagian antara lain .
a. Bagian Awal
Bagian ini merupakan bagian pendahuluan atau pembukaan, yang berisi
tentang alasan kita dalam mengajukan atau meminta sesuatu. Kalimat yang
digunakan hendaknya haruslah jelas, singkat dan tidak bertele-tele, tujuannya
adalah agar pihak atau orang yang membaca pemintaan kita menjadi lebih
paham akan maksud yang tergan dung dalam surat permintaan tersebut.
8

b. Bagian Pertengahan
Bagian ini merupakan penjelasan rinci dari apa yang kita tulikan pada
bagian pendahuluan, berisi hal-hal yang bersifat rincian dari maksud permintaan.
Teknis penyusunan kalimat dan kata-kata dapat menggunakan serangkaian
pertanyaan terutama jika permintaan menyangkut perlengkapan yang sangat
kompleks. Dapat berisi tentang pertanyaan mengenai teknis, dimensi serta
kegunaan sesuatu yang kita minta. Jika permintaan lebih dari satu jenis,
sebaiknya kita membuat daftar dan memberi nomor secara berurutan.
c. Bagian akhir
Bagian ini merupakan bagian penutup yang sebaiknya diisi dengan suatu
permintaan beberapa tanggapan khusus, lengkap dengan batas waktu, dan
ekspresi terhadap apresiasi maupun pemberian goodwill. Untuk mempermudah
pembaca, sebaiknya perlu mencantumkan beberapa informasi penting seperi
nomor telepon, jam kerja, dan petugas yang dapat dihubungi.
2. Permintaan Informasi Rutin
Pesan-pesan badnews: berisi berita buruk (badnews seperti penolakan suatu
lamaran, penolakan kredit, perampingan karyawan, penurunan pangkat, audience
pada umumnya akan kecewa. Pesan-pesan persuasi: untuk melakukan tindakan
tertentu seperti penagihan pinjaman, penjualan produk, pendekatan yang digunakan
adaah persuasi.

K. Permintaan Tidak Langsung Dan Pesan Persuasif


Menuliskan Pesan Goodwill Dan Good News. Pesan-pesan yang bersifat
kekeluargaan tersebut mempunyai pengaruh positif terhadap bisnis.Beberapa bentuk
goodwill yang sering dibuat oleh perusahaan adalah ucapan selamat (congratulations),
messages of appreciation, condolences dan ucapan selamat (congratulations).
Bagaimana menyusunnya: pertama-tama ide pokok diletakkan pada bagian awal pesan.
Setelah itu diikuti dengan rincian atau informasi tambahan yang mendukung ucapan
selamat. Selanjutnya diakhiri dengan penutup. Usahakan meyakinkan dan
menggambarkan penerima memang layak mendapatkan itu :
1. Penghargaan (Messages of Appreciation)
Dapat diberikan pada individu yang tepat yang memang seharusnya medapat
penghargaan. Atau pada relasi bisnis, karena jasanya terhadap peru sahaan.
9

2. Ucapan (Condolences)
Ucapan duka cita menunjukkan perhatian terhadap perusahaan atau individu.
Bencana atau musibah dapat berupa perush yang mengalami bencana spt kebakaran,
kemalingan, kerugian lain. Penyusunan ucapan duka cita dimulai dengan pernyataan
atau kalimat yang menunjukkan rasa simpati.
3. Ucapan salam (greetings)
Ucapan salam biasanya diberikan kepada orang-orang yang ada dalam
perusahaan ataupun pada relasi spt pemasok, konsumen. Tujuan ucapan salam
adalah menunjukkan hubungan yang ramah atau hangat diantara mereka.
Kualifikasi bentuk goodnews dalam komunikasi bisnis :
1. Good News tentang pekerjaan
Umumnya surat yang menginformasikan kabar baik atau berita yang
menyenangkan (good news) menggunakan pendekatan langsung. Contoh good
news berkaitan dengan masalah pekerjaan, antara lain penerimaan kerja,
kenaikan pangkat/ jabatan/ posisi, memperoleh bonus kerja, tunjangan hari raya,
kenaikan gaji dan pengakuan/ penghargaan prestasi kerja.
2. Good News Tentang Produk
Good News yang berkaitan dengan produk antara lain, pembicaraan diskon
harga produk, sistem beli 3 produk dapat tambahan 1 produk gratis (buy 3 get 1
free), pemberian kupon diskon harga produk, membeli produk dalam jumlah
tertentu akan memperoleh hadiah tertentu (seperti kalender tahun baru, produk
aksesoris atau produk pelengkap).
3. Pesan-Pesan Goodwill
Goodwill adalah suatu perasaan positif yang dapat mendorong orang untuk
menjaga hubungan bisnis. Sebagai pelaku bisnis, seseorang dapat juga
mendorong hubungan baik dengan berbagai pihak, seperti pelanggan, pemasok
atau pelaku bisnis lainnya dengan penyampaian pesan-pesan secara bersahabat
atau catatan-catatan singkat yang tak diharapkan, yang secara tidak langsung
berkaitan dengan tujuan bisnis tertentu.
10

L. Penulisan Pesan-Pesan Persuasif


Persuasi merupakan suatu usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan
audiens untuk mencapai suatu tujuan. Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah
kemampuan untuk menyampaiakan suatu pesan di dalam suatu cara yang membuat
audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuat mereka
setuju. Pesan-pesan persuasif bertujuan untuk mempengaruhi audiens yang cenderung
mempertahankan ide atau gagasannya. Pesan-pesan persuasif umumnya lebih lama,
lebih rinci, dan tergantung pada perencanaan strategis yang cukup ketat.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menuliskan pesan-pesan
persuasive antara lain :
1. Analisis Audiens
Penyampaian pesan-pesan persuasif yang terbaik adalah dengan cara
menhubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens. Untuk
mengakomodasi perbedaan individual, maka perlu menganalisis audiens dan
kemudian menyusun suatu pesan yang dapat menjadi daya tarik bagi kebutuhan
mereka. Cara yang paling mudah dalam menilai kebutuhan audiens adalah dengan
berpedoman pada teori kebutuhan dari Maslow yang menyatakan bahwasanya
manusia memiliki lima kebutuhan yang sifatnya berjenjang.
2. Mempertimbangkan Perbedaan Budaya
Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu
dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana
mereka akan memberikan penghormatan. Memberikan persuasi untuk budaya yang
berbed akan berbeda cara memberikan persuasinya.
3. Memilih Pendekatan Organisasional
Agar penyampaian pesan persuasif dapat tempat sasaran dan sesuai dengan apa
yang dikehendaki maka perlu diperhatikan cara penyampaiannya kepada audiens,
apakah menggunakan pendekatan langsung atau tidak langsung.

Persuasi yang efektif mencakup empat komponen penting, yaitu :


a. Menetapkan kredibilitas
Cara lain yang dapat dilakukan guna menambah kredibilitas seseorang
adalah menjadi seorang pakar atau ahli dalam bidang tertentu, antusias terhadap
materi yang disampaikan, objektif dalam penilaian sesuatu, sikap hormat dapat
membantu memfokuskan kebutuhan audiens, kejujuran dapat menumbuhkan
11

penghargaan audiens, intensitas yang baik akan membantu minat audiens, dan
pengalaman latar belakang baik sikap, kepercayaan sebelumnya dapat membantu
mengidentifikasi audiens.
b. Membuat kerangka argumentasi audiens
Kerangka argumentasi dapat dibuat berdasarkan rencana organisasional
AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action).
1) Attention (Perhatian), meyakinkan audiens dibagian permulaan bahwa ada
sesuatu yang akan disampaikan. Memperkenalkan suatu masalah atau ide yang
membuat audiens mau mendengar pesan-pesan yang akan disampaikan
2) Interest (Minat), menjelaskan relavansi pesan-pesan yang disampaikan dengan
audiens. Mengembangkan pernyataan yang telah disampaikan pada fase
pertama secara rinci. Menghubungkan pesan-pesan yang akan disampaikan
dengan manfaat secara spesifik yang dapat dinikmati oleh audiens.
3) Desire (Hasrat), mengubah keinginan audiens dengan menjelaskan bagaimana
perubahan yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi
audiens, dan berusaha untuk mengimplementasikan ide atau gagasan.
4) Action (Tindakan), menyarankan tindakan spesifik yang diinginkan terhadap
audiens. Perlu juga dipikirkan bagaimana audiens akan memperoleh manfaat
dari tindakan yang dilakukan, serta menemukan cara agar tindakan tersebut
mudah untuk dilakukan.
c. Memilih Daya Pemikat
Umumnya pesan persuasif menggunakan daya pemikat dengan logika
(logical appeals) dan daya pemikat emosional (emotional appeals) untuk
melakukan persuasi audiens. Kedua pendekatan ini akan memiliki keseimbangan
apabila tergantung pada tindkan yang diharapkan, harapan para audiens, tingkat
resistensi yang diatasi, kemampuan menjual ide atau gagasan tersebut.
1) Pemikat Emosional
Dalam melakukan persuasi audiens, dapat memanfaatan emosi yang dilandasi
dengan suatu argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada audiens
sepanjang pemikat emosional bersifat kuat. Dapat menggunakan kata-kata
yang sangat berpengaruh pada emosi seseorang seperti kebebasan,
keberhasilan, nilai, penghargaan, kenyamanan, dan keamanan.
12

2) Pemikat Logika
Dalam berbagai hal, penggunaan pendekatan ini dapat dilakukan seperti
membuat aduan (claim) dan memberikan dukungan atas aduan tersebut dengan
memberikan alasan dan bukti-bukti yang ada. Adapun penggunaan pendekatan
ini didasari atas berbagai alasan diantaranya :
a) Analogi, adalah menggunakan suatu alasan dari bukti-bukti spesifik
menuju bukti-bukti fisik pula.
b) Induksi, adlah memberikan berbagai alasan dari bukti-bukti spesifik
menuju kesimpulan umum.
c) Deduksi, Pemberian alasan dari yang bersifat umum untuk kesimpulan
yang khusus.
3) Pertimbangan Etika
Persuasif dapat digunakan untuk mempengaruhi audiens dengan
memberikan informasi dan menambah pemahaman mereka dalam berbagai
hal. Hal yang paling penting dalam pendekatan ini adalah menunjukkan
perhatian yang jujur kepada audiens dengan memenuhi kebutuhan mereka.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi
pencapaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan komunikasi. Setelah merencanakan pesan, langkah selanjutnya
menuangkan pesan tsb. Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi 3 tahap, yaitu :
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Revisi
Secara umum ada 3 tujuan komunikasi bisnis, yaitu :
1. Memberi informasi, Melakukan persuasi, adalah melakukan persuasi kepada pihak
lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar.
2. Melakukan kolaborasi, adalah melakukan kerja sama antara seseorang dengan
orang lain.
Topik dan ide pokok merupakan 2 hal yang berbeda. Topik adalah subjek pesan yang
lebih luas, sedangkan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topik, yang
menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut sehingga dapat diterima oleh audiens.

B. Saran
Beberapa jenis pesan bertujuan memotivasi audiens untuk mau mengubah
perilaku mereka. Akan tetapi, pemberian motivasi ini sering kali mengalami hambatan.
Hal ini disebabkan kecenderungan dari audiens untuk tidak mau mengubah sesuatu
yang ada dengan hal yang baru. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan
memberikan argumentasi yang bersifat rasional. Meskipun pendekatan dengan
menggunakan argumentasi ini , merupakan cara yang baik untuk menarik audiens, perlu
juga untuk mencoba menggunakan pendekatan emosi audiens.

13
DAFTAR PUSTAKA

Puwanto Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis. Penerbit Erlangga: Jakarta


Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Erlangga
http://msvebrya.blogspot.co.id/2012/01/perencanaan-pesan-pesan-bisnis.html
http://ardyatamaniko.blogspot.com/2014/03/perencanaan-dan-pengorganisasian pesan.html?
m=1

14

Anda mungkin juga menyukai