industri hasil hutan yang memiliki peran yang besar bagi perekonomian Indonesia saat ini. Salah satu industri pulp dan kertas yang ternama adalah PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Industri ini memiliki produk yang mampu menembus pasar internasional dengan kuantitas yang besar dan kualitas yang baik, memiliki mesin-mesin dan teknologi yang canggih serta modern. Diharapkan mahasiswa dapat ikut adil dalam memajukan industri pulp dan kertas Indonesia dengan mempraktekkan secara langsung ilmu yang diperoleh. Sejarah Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang pulp dan kertas yang berada di bawah naungan PT. Raja Garuda Mas (RGM). Saat ini RGM berubah nama menjadi PT. Royal Golden Eagle (RGE). PT. RGE yang berpusat di Jakarta merupakan merupakan suatu grup industri yang unggul di Asia Pasifik dan asetnya melebihi USD 4,6 Milyar. APRIL (Asia Pacific Resources International Holding Limited) merupakan perusahaan pemegang saham untuk sektor hasil hutan dari grup RGE. Pusat dari kantor APRIL ini terletak di Singapura dan merupakan perusahaan pulp dan kertas terbesar di Asia. APRIL mengoprasikan pabrik pulp dan kertas Changshu Fine Paper Mill di Cina dan PT. Riau Andalan Pulp dan Paper di Indonesia. APRIL sendiri merupakan anak cabang perusahaan RGE yang saat ini memiliki 80 anak perusahaan yang terbesar di Indonesia dan mancanegara. URAIAN PROSES 1.1 Proses Pembuatan Pulp dari bahan baku kayu Pulp di PT. RAPP diproduksi secara kimia dengan proses sulfat (Kraft). Metoda ini menggunakan cairan pemasak white liquor yang menggunakan NaOH dan Na2S. Sistem kontrol diperusahaan ini telah masuk ke dalam sistem ISO (internasional Standard Organization) yang digunakan sebagai tanda untuk menentukan kualitas dunia dari suatu produk. Bahan baku untuk pembuatan pulp adalah mix hard wood (MHW). Pada tahun 2003, perusahaan ini telah menggunakan bahan baku 60% dari Hutan Tanaman Industri (HTI). Jenis Akasia yang digunakan yaitu akasia mangium dan akasia crassicarpa. Bahan baku kayu berasal dari jenis akasia dan mix hard wood (MHW). Kayu Akasia diperoleh dari Hutan Tanaman Industri (HTI) milik PT. RAPP, HTI Group RAPP, Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan kerjasama dengan HTI lain (mitra) serta pembelian dari luar dengan memanfaatkan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) dari kegiatan land clearing di areal perkebunan. Kayu MHW merupakan kayu alami yang berasal dari pembukaan lahan perkebunan. Lokasi HTI-PT. RAPP berjarak sekitar 20–160 km dari pabrik. 1 .Proses Pengayakan Serpih Kayu (Chip Screening)
Chip screening merupakan proses mengklasifikasikan
serpih (chip) berdasarkan perbedaan ukuran dari chip dengan cara menyaring chip tersebut. Adapun tujuan dari proses Chip Screening adalah untuk mendapatkan kualitas serpih yang diperlukan untuk proses pemasakan agar dispersi penyerapan bahan kimia pada kayu dapat terjadi secara merata dengan memisahkan serpihan chip yang berukuran accept dengan serpih yang berukuran oversize dan undersize. 2. Proses pemasakan (Cooking) Proses pemasakan dilakukan dalam bejana yang disebut Digester untuk proses pemasakan chip menjadi pulp dengan tujuan melarutkan lignin sebanyak mungkin sehingga selulosa dan lignin terpisah, dengan menggunakan bahan kimia yang disebut white liquor. Pemasakan serpihan kayu menggunakan larutan pemasak yang mengandung Natrium Hidroksida (NaOH) dan Natrium Sulfida (Na2S) yang akan mengurai serat dan lignin. . Kayu serpih tersebut dimasak pada 165 oC selama 5 jam pada unit super batch digester sebanyak 28 unit. 3. Pencucian dan penyaringan (waching and screening) Proses ini bertujuan untuk agar pulp yang dihasilkan bebas dari kotoran baik berupa emulsi (black liquor) maupun berdasarkan beda ukuran (berat, dimensi). Dengan berbagai tahapan proses yaitu : Decnoting proses (proses awal) Press Wash Press Screening (penyaringan) 4. Oksigen Delignifikasi (ODL) Proses ini bertujuan untuk menurunkan kandungan lignin pada pulp sebelum dilakukan proses pemutihan. Dengan penggunaan proses ini dapat mengurangi pemakaian bahan kimia pada proses pemutihan dan mengurangi dampak lingkungan dari proses pemutihan karena penggunaan bahan kimia yang berkurang. Tahapan prosesnya yaitu : Preoxygen displacement press Stand pipe Oxygen mixer Oxygen reactor Blow tank Post O2 delignification 5. Proses Pemutihan (Bleaching) proses pemutihan ini berwarna cokelat karena adanya senyawa lignin dan turunannya dalam pulp tersebut. Walaupun sebagian besar lignin telah dihilangkan selama proses pemasakan dan O2 delignification. Hal ini dapat terjadi karena peningkatan koefisien absorbsi. Tujuan dari proses pemutihan ini adalah untuk meningkatkan derajat putih pada pulp, dengan cara memutihkan lignin yang tersisa setelah proses pemasakan dan O2 delignification. Proses pemutihan yang digunakan yaitu : Second post Tahap klorida (Do Tank) Tahap Ekstraksi dan oksidasi (Eop Tank) Tahap klordioksida (D1 Tank) Tahap klordioksida (D2 Tank) 1.2. Proses pembuatan kertas Proses pembuatan kertas menggunakan proses alkali dimana bahan baku utamanya adalah pulp jenis serat pendek (sekitar 90%) yang disuplai dari pulp mill dan pulp jenis serat panjang (± 10%) yang diimpor dari luar negeri. Ada beberapa yang digunakan untuk pembuatan kertas yaitu : Stok preparation Bagian ini berfungsi untuk memproses bahan baku serat yang diambil dari pengurai dan menghasilkan stock yang akan dikirim ke headbox untuk pembentukan kertas. Konsistensi bahan dari serat pendek dikontrol dengan white water. White water diatur melalui konsistensi control valve respunding ke control signal dari pengukur konsistensi dan pengatur kecepatan air pulp yang diencerkan. Ada beberapa bahan yang digunakan seperti Chemical Preparation berfungsi untuk menyiapkan bahan penolong yang bertujuan mendapatkan kualitas kertas yang sesuai standar. Headbox Headbox merupakan komponen dari mesin kertas yang berfungsi mendistribusikan stock selebar mesin kertas dan mengatur kecepatan aliran stock. Headbox harus menghasilkan aliran stock dengan tekanan yang sama selebar mesin kertas. Forming section berfungsi untuk membentuk lembaran basah dimana air dikeluarkan kertas dan ke bawah atau mengambil stock dari headbox dan mengeluarkan air dari serat. Alat utama dari proses pembentukan kertas ini adalah wire yang terbuat dari bahan serat sintetis yang tidak ada ujungnya, kemudian berputar antara breast roll dekat headbox dan couch roll dekat press. Press section Air di dalam kertas selanjutnya dihilangkan dengan proses mekanik yaitu dengan pengempaan atau pengepresan lembaran pada nip (jepitan antara dua roll). Lembaran basah masuk ke press section dengan konsistensi 20% dan keluar dengan konsistensi 50-55%. Pengepresan juga dapat meningkatkan konsolidasi antar serat karena prosesnya melewati jepitan antara dua roll (nip) sehingga akan meningkatkan kekuatan basah lembaran. Broke sistem Tujuan dari broke system adalah mengambil kembali serat dari proses mesin kertas untuk sementara disimpan dan dikembalikan ke stock preparation yang akan digunakan kembali. Broke adalah serat yang didapat dari lembaran kertas yang setelah dihamparkan di atas mesin kertas. White Water System (Fiber Recovery) Tujuan dari white water system ada dua, yaitu : Mengambil kembali serat halus dan chemical dari air dan digunakan kembali pada proses. Air yang didapat dikirim ke semua area sebagai pengencer. Air ini diperlukan untuk mengatur konsistensi. Dryer Section Proses penghilangan air selanjutnya adalah dengan penguapan karena air yang tersisa merupakan air yang berkaitan hydrogen dengan serat. Air ini sulit dihilangkan dengan gravitasi, vacuum, maupun secara mekanik sehingga perlu dilakukan pemanasan untuk diuapkan Sebagai pemanasnya adalah steam (low pressure steam). Sym Sizer Berfungsi untuk sizing dengan cara pelapisan tipis kedua permukaan kertas dengan bahan starch yang dilewatkan oleh permukaan size press roll pada bagian atas dan bawah. Rotasi roll mesin yang terletak pada applicator beam digunakan sebagai pengatur jumlah aplikasi starch di atas permukaan kertas. Calender Tujuannya untuk memadatkan, menghaluskan dan melicinkan kertas. Kepadatan dan ketebalan lembaran pada bidang mesin harus sama. Calender akan berpengaruh pada gulungan kertas dimana gulungan kertas akan turun sekitar 15-20 %. Reel Reel atau penggulung merupakan operasi setelah calender dan unit terakhir dari mesin kertas. Peralatan pada bagian ini akan menggulung selebar kertas yang akan memindahkan ke proses finishing selanjutnya. Winder Peralatan unwind, slitter, dan winder merupakan kesatuan yang ditempatkan setelah reel unuk memotong lembaran kertas menjadi lembaran lebih kecil.
1. 3. Utilitas Dan Pengolahan Limbah
Kebutuhan air baik untuk pabrik maupun perumahan disediakan oleh bagian raw water treatment yang merupakan area dari power island. Bagian ini bertujuan untuk menyediakan air proses, air domestik, dan bahan baku demin water untuk boiler feed water. Pengolahan air baku di raw water treatment plant adalah sebagai berikut. Cascade Aerator Bagian ini berfungsi sebagai koagulan, kemudian polimer (floagulan) menyatukan flock yang terbentuk dari proses koagulan sehingga membentuk gumpalan yang lebih berat dan akan mengendap dalam beberapa waktu (kurang dari 10 menit), sehingga air menjadi jernih dan pH-nya 4,5. Sand Filter Bed Sand filter bed adalah suatu unit penyaringan flock yang berasal dari reactifier clarifier. Unit ini menggunakan karbon dan pasir sebagai media penyaring. Air Umpan Boiler (Demin Water) Untuk kebutuhan boiler, air yang ada pada reservoir perlu diolah terlebih dahulu dibagian boiler feed water yang termasuk di dalam area power island. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan ion-ion yang terkandung di dalam air yang tidak diinginkan oleh air umpan boiler. Steam dan Listrik Steam awal yang mempunyai tekanan tinggi (high pressure) berasal dari power boiler dan recovery boiler. Steam bertekanan tinggi yang berasal daripower boiler dan recovery boiler dipergunakan untuk menggerakkan turbine generator yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik yang digunakan untuk kebutuhan pabrik. Pengolahan Limbah Semua limbah yang dihasilkan pabrik akan dimasukkan ke dalam bucket screen untuk diproses lebih lanjut. Bucket screen bertujuan untuk memisahkan antara limbah padat yang dapat dipisahkan dengan limbah cairnya, dimana hanya limbah cair yang akan diproses dalam plant ini. Pemekatan Lindi Hitam Lindi hitam encer (12 – 15 % padatan) dari proses pembuatan pulp yang mengandung lignin, senyawa organik dan anorganik teroksidasi (natrium sulfat dan natrium karbonat) dan lindi putih (Na2S dan NaOH) dipekat melalui serangkaian multiple-effect evaporator (MEE) untuk meningkatkan kandungan padatannya menjadi sekitar 50 %. Recovery Furnace Lindi hitam pekat disemprotkan ke dalam recovery furnace, dimana senyawa organik dibakar, dan Na2SO4 direduksi menjadi Na2S. Lindi hitam yang dibakar dalam recovery furnace memiliki kandungan energi yang tinggi (5.800 - 6.600 Btu/lb padatan kering), yang diperoleh kembali sebagai uap untuk kebutuhan proses, seperti pemasakan serpih kayu, pemanasan dan penguapan lindi hitam, pra-pemanasan udara pembakaran, dan pengeringan produk pulp atau kertas. FLOW DIAGARAM PEMBUATAN PULP DAN PAPER SEKIAN DAN TERIMA KASIH