Anda di halaman 1dari 18

PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

(Elaeis guineensis Jack)


Pengolahan CPO Pengolahan PKO
(Crude palm oil) (Palm Kernel oil)
Pengolahan CPO
Pemanenan buah Pengeringan Biji
( minyak sawit kasar )
Pengolahan PKO Pengangkutan TBS Pemecahan biji
( minyak inti sawit)
Perebusan TBS Pemisahan inti dari
tempurung
Perontokan dan
Pencucian inti dan
Pelumatan buah
tempurung

Ekstraksi Ekstraksi

Pemurnian Pemurnian

CPO PKO
1
Diversifikasi produk
Kelapa sawit

2
Penampang buah kelapa sawit

1. Perikarpium :
a. Epikarpium (kulit buah)
b. Mesokarpium daging buah
/serabut)

2. Biji :
a. Endokarpium (cangkang/
tempurung)
b. Endosperm (kernel / daging biji /
inti biji)
c. Lembaga/embrio

3
Irisan melintang dan membujur buah kelapa sawit :
Varietas Dura, Pisifera, Tenera

4
Pemanenan buah sawit dengan “egrek”

“Eg
re
be (a k”
r r it
pa gaga
nj a n g
ng
)

5
Tandan buah kelapa sawit dan brondolan

nadnaT
haletgy nalodnorB
nenapid naklupm ukid

6
Pengangkutan TBS
dari kebun ke pabrik

irol-iroL
gnagneP
SBTtuk

24
7
PENGOLAHAN CPO (Crude Palm Oil) (1)

PANEN DAN KRITERIA PANEN


- Kelapa sawit  berbuah umur 3- 4 tahun
- Buah masak : 5 –6 bulan sejak penyerbukan, perubahan
warna kulit (dari hijau menjadi merah muda),
kandungan minyak daging buah maksimal.
- Buah terlalu matang  buah akan lepas dari tangkainya
disebut : membrondol.
KRITERIA PANEN :
Berdasarkan jumlah brondolan yg jatuh :
- Tanaman umur < 10 th  jml brondolan jatuh ± 10 butir.
- Tanaman umur > 10 th  jml brondolan jatuh 15-20 btr.
Atau aturan umum : Setiap 1kg TBS terdapat 2 brondolan
jatuh.
24
PENGOLAHAN CPO (Crude Palm Oil) (2)

PEMANENAN :
- Cara pemanenan berpengaruh  jumlah dan mutu minyak
- Buah lewat masak  meningkatkan ALB atau FFA
(Free Fatty Acid) : > 5 %  mutu rendah
- Buah muda (mentah)  ALB (asam lemak bebas) rendah
tapi kandungan minyak rendah.
Cara Pemanenan
1.Cara Jongkok dg alat dodos : Utk tanaman tinggi 2– 5 m.
2.Cara Berdiri dg kampak siam: Utk tanaman tinggi 5-10 m.
3.Cara Egrek : Utk tanaman tinggi > 10 m  menggunakan
arit bergagang panjang (egrek).

24
PENGOLAHAN CPO (Crude Palm Oil) (3)

Rotasi Panen :
- Rotasi panen : waktu yg diperlukan antara panen terakhir
sampai panen berikutnya pada tempat yg sama.
Di perkebunan sawit Indonesia : rotasi panen 7 hari artinya
satu areal panen hrs dimasuki (diancak) oleh pemetik
setiap 7 hari.
Misal : sistem 5/7 artinya dalam 1 minggu terdapat 5 hari
panen (misal senin s/d jumat) dan masing-masing
ancak panen diulang (dipanen) 7 hari berikutnya.
Produksi Kelapa sawit :
- Bisa mencapai 20-25 ton TBS/ha/th atau 4-5 ton minyak
sawit, tergantung: jenis tanah, bibit, iklim,teknis agronomis
24
TABEL1. BEBERAPA TINGKATAN FRAKSI TBS
No. Kematanga Fraks Jumlah Brondolan Keterangan
n i
1. Mentah 00 Tidak ada, buah Sangat mentah
berwarna hitam
0 1 – 25,5 % buah luar Mentah
membrondol
2. Matang 1 12,5 - 25 % buah luar Kurang matang
membrondol
2 25 - 50 % buah luar Matang I
membrondol
3 50 – 75 % buah luar Matang II
membrondol
3. Lewat 4 75 – 100 % buah luar Lewat matang I
Matang membrondol
5 Buah dalam juga Lewat matang II
membrondol, ada buah
yg busuk
Catatan :Derajat kematangan yg baik : Fraksi 1,2 dan 3. 24
Pengangkutan TBS ke Pabrik
- TBS (tandan buah segar)  harus segera diangkut ke
pabrik untuk diolah (maksimal 8 jam setelah panen).
Bila terlambat ALB meningkat.
- ALB atau FFA  disintesis oleh enzim lipase.
Lipase memecah lemak/minyak  ALB + gliserol
Aktivitas lipase meningkat bila struktur sel buah matang
mengalami kerusakan.
- Pengangkutan : truk, traktor gandengan, lori.
Lori lebih baik, karena guncangan bisa minimal.
- Sampai di pabrik dilakukan penimbangan TBS.

12
Reaksi sintesis Asam Lemak Bebas
oleh Enzim Lipase

O
CH2 – O – C – R1 CH2 – OH

O Panas, air O
CH2 – O – C – R2 CH2 – OH
pH, enzim lipase + R –– C – OH
O
CH2 – OH
CH2 – O – C – R3

Minyak sawit
Trigliserida Gliserol ALB

13
Perebusan TBS
- Buah beserta lorinya direbus dalam tempat perebusan
(sterilizer) atau dalam ketel rebus.
- Perebusan dg mengalirkan uap panas selama 1 jam atau
tergantung besar tekanan uap. Biasanya tekanan 2,5 atm
suhu uap 125oC.
- Perebusan terlalu lama : menurunkan kadar minyak dan
pemucatan kernel. Perebusan terlalu singkat  semakin
banyak buah tidak rontok dari tandannya.
- Tujuan perebusan :
Untuk menginaktivasi enzim lipase, mempermudah
pelepasan buah dari tandan & inti dari cangkang,
memperlunak daging buah  memudahkan proses
ekstraksi (pemerasan), mengendapkan protein  shg
memudahkan pemisahan minyak.
14
Perontokan dan Pelumatan Buah

- Setelah perebusan, lori-lori yg berisi TBS diangkat keluar


dg Hoisting crane (HC). HC akan membalikkan TBS ke
atas mesin perontok buah (thresher). Dari thresher buah
rontok dibawa ke mesin pelumat (digester).
- Untuk memudahkan penghancuran daging buah dan
pelepasan biji, selama pelumatan TBS dilakukan
pemberian uap atau dipanasi.
- Tandan buah kosong  diangkut ke tempat pembakaran
digunakan sebagai bahan bakar atau bahan mulsa
(penutup tanah)

15
Pemerasan atau Ekstraksi Minyak Sawit

Beberapa cara Ekstraksi :


1. Ekstraksi dengan Sentrifugasi
Alat ini berupa tabung baja silindris berlubang pada
bagian dindingnya. Buah yg telah lumat dimasukkan ke
dalam tabung lalu diputar.
Dengan adanya gaya sentrifugasi minyak akan keluar
melalui lubang-lubang pada dinding tabung.
2. Ekstraksi dengan Screw Press
Prinsip : menekan bahan lumatan dalam tabung
berlubang dg alat ulir yg berputar sehingga minyak keluar
dari lubang-lubang tabung. Besar tekanan diatur secara
elektris dan tergantung volume bahan yg dipress.
Kelemahan : Tekanan terlalu kuat  banyak biji pecah.
16
Pemerasan atau Ekstraksi Minyak Sawit
3. Ekstraksi dengan Bahan Pelarut
Prinsip cara ekstraksi ini : dengan menambahkan pelarut
(solven) tertentu pada lumatan daging buah sehingga
minyak akan terpisah dari partikel yg lain.
Cara ini biasanya untuk ekstraksi minyak biji-bijian
termasuk minyak inti sawit, sedang untuk daging buah
sawit belum umum dipakai karena kurang efisien.

4. Ekstraksi dengan Tekanan Hidrolik


Prinsip : Dalam sebuah peti pemeras, bahan ditekan
secara otomatis dengan tekanan hidrolis.

17
Pemurnian dan Penjernihan Minyak Sawit

- Minyak sawit yang keluar dari tempat pemerasan masih


berupa minyak kasar karena masih mengandung kotoran
partikel-partikel tempurung, serabut dan 40-45 % air.
- Minyak sawit kasar dialirkan ke dalam tangki minyak
kasar (crude oil tank) dan setelah mengalami pemurnian
atau klarifikasi yang bertahap  dihasilkan minyak sawit
mentah (Crude Palm Oil atau CPO)
- Proses penjernihan  menurunkan kandungan air di
dalam minyak.
- CPO diolah lebih lanjut menjadi minyak sawit murni atau
PPO (processed Palm Oil) dan hasil olahan lainnya.

18

Anda mungkin juga menyukai