Perpajakan
Perpajakan
PAJAK (Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH) adalah iuran rakyat kepada negara
berdasarkan undang-undang (Dapat Dipaksakan/Wajib) dengan tiada mendapat jasa timbal
(Kontraprestasi) yg langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum. (Untuk Membiaya Negara).
RETRIBUSI merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin
yang diberikan pemerintah daerah.
Dalam istilah Pajak masyarakat disebut Wajib Pajak (WP). Sedangkan, Pemerintah
(Fiscus) dengan tujuan untuk membiaya pembangunan nasional
Fungsi Pajak :
1. Fungsi Budgetair (Anggaran) = Sebagai salah satu kontribusi penting dalam
pendapatan negara sebesar 70%.
2. Fungsi Regulerend (Mengatur) = Wajib Pajak (WP) diatur oleh UU. Dan sebagai
alat kebijakan pemerintah dalam bidang sosial ekonomi.
Pengelompokan Pajak
Menurut Golongannya :
1. Pajak Langsung
Ditanggaung sendiri oleh Wajib Pajak (WP) dan tidak dibebankan kepada orang lain.
Misal : Pajak Penghasilan suatu individu.
2. Pajak Tidak Langsung
Dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
Misal : Individu membeli baju sudah ada komponen PPN sebesar 10%. PPN dibayar
oleh individu dan disetorkan oleh perusahaan kepada negara.
Menurut Sifatnya :
1. Subyektif
Pajak berdasarkan pada subjeknya memperhatikan orangnya (WP)
Misal : Pajak Penghasilan atau PBB dibebankan kepada yang punya.
2. Objektif
Pajak yang dikenakan terhadap objeknya (Barang).
Misal : Pajak Pertambahan Nilai (PPN) & Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM)