Anda di halaman 1dari 143

ABSTRAK

Debbi Ismawati, 11140510000144. Pengaruh Penggunaan


Akun Instagram @duniahalal terhadap Keputusan
Pembelian Barang, 2019.

Instagram dengan kepopulerannya kini bukan hanya


digunakan sebagai media komunikasi saja, melainkan dijadikan
sarana untuk menjadi pasar potensial para pengusaha. Mayoritas
masyarakat Indonesia yang beragama Islam seharusnya
mendapatkan jaminan tersedianya barang halal. Dunia Halal
sebagai marketplace pertama berbasis syariah ikut membuat akun
Instagram sebagai media untuk beriklan.
Berdasarkan latar belakang di atas, timbul pertanyaan
penelitian yaitu bagaimana pengaruh penggunaan akun Instagram
@duniahalal terhadap keputusan pembelian barang? Dan
seberapa besar pengaruh penggunaan akun Instagram
@duniahalal terhadap keputusan pembelian barang?
Teori yang digunakan adalah teori uses and effect dan teori
keputusan pembelian. Teori UE menjelaskan bahwa penggunaan
media sosial menimbulkan dampak yang dipengaruhi oleh isi
media dan bagaimana cara menggunakan media itu sendiri.
Sedangkan keputusan pembelian adalah proses keputusan dan
tindakan pembelian yang memilih satu keputusan di antara
alternatif pilihan yang lainnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik
pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan
batas error 10% yang menghasilkan 99 responden dari populasi
followers akun Instagram @duniahalal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji
regresi linier sederhana nilai t-hitung sebesar 14.456 > t-tabel dan
uji F sebesar 208.985, maka dinyatakan terdapat pengaruh yang
signifikan antara kedua variabel. Pada uji koefisien determinasi
juga menunjukan hasil sebesar 0.683 yang artinya penggunaan
akun Instagram @duniahalal memiliki pengaruh sebesar 68%
terhadap keputusan pembelian barang. Sedangkan sisanya sebesar
32% dipengaruhi oleh hal lain diluar dari penelitian.

Kata kunci: Pengaruh, Instagram, @duniahalal, Keputusan


Pembelian dan Barang Halal.

i
ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur


penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian
ini. Shalawat dan salam penulis sanjungkan kepada nabi
Muhammad SAW beserta para sahabatnya dan keluarganya.
Skripsi ini adalah karya tulis ilmiah yang dibuat untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi
tingkat Sarjana (S1) dan mendapatkan gelar Sarjana Sosial
(S.Sos) pada jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa tidak akan mampu
menyelesaikan penelitian ini tanpa bantuan dari pihak lain.
Semua masukan, bimbingan, arahan, nasehat dan motivasi dari
pihak lain sangat membantu penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini.
Selanjutnya, pada kesempatan ini penulis ingin mengucap
syukur dan terimakasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr.
Arief Subhan, M.Ag., Wakil Dekan I Bidang Akademik,
Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D, Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, Dr. Roudhonah, M.Ag, serta Wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Suhaimi, M.Si.

iii
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Drs.
Masran, M.Ag, serta Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam, Fita Faturrohmah, M.Si.
3. Dr. Armawati, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan arahan kepada penulis tentang
kegiatan akademik.
4. Amirudin, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
memberikan banyak ilmu baru dan juga saran serta
masukan selama penulisan skripsi penulis.
5. Segenap Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi. Terimakasih telah menjadi pengajar,
terimakasih sudah memberikan ilmu kepada seluruh
mahasiswa khususnya penulis. Penulis mengharapkan doa
dari Bapak/Ibu, semoga ilmu yang Bapak/Ibu berikan
menuai keberkahan. Dan semoga Bapak/Ibu sehat selalu
dan berbahagia!
6. Seluruh karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi serta pengelola Perpustakaan Fakultas dan
Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Terimakasih atas layanannya.
7. Untuk orang tua tercinta, Mama Nasichah dan Bapak
Mahdi. Terimakasih atas dukungan, semangat, pelajaran
tentang hidup. Terimakasih sudah menjadi pembimbing
utama dihidup penulis. Serta, Abang-ku Ade Ruchyat
Maulana dan Adik-ku Nuraini Khoirunnisa. Terimakasih
telah mewarnai hidup penulis dengan menjadi teman
berkelahi yang sangat penulis sayangi.

iv
8. Teruntuk yang selalu menemani selama 4 tahun lebih
masa perkuliahan penulis: Trihartanti Andayani, Eprilla
Tri hapsari, Tesha Rizkia, Elva Rahmani Aulia.
Terimakasih sudah menjadi teman baik penulis,
terimakasih.
9. Untuk Yuni Astuti, Desty Sari Auliandini, Aumia
Subarwanti, dan Syifa Aulia Sari. Terimakasih telah
menjadi teman penulis, terimakasih untuk tetap ada dan
menjadi keluarga selama 9 tahun belakang ini.
10. KPI 2014, khususnya KPI C. Terimakasih untuk
semuanya.
11. SKETSA FIDIKOM. Terimakasih atas pembelajaran,
pengalaman dan loyalitasnya.
12. KKN 94 Kelapa Muda. Terimakasih telah menjadi teman
hidup satu bulan di Desa Cibatok 2.
13. Seluruh responden yang telah membantu penelitian
penulis. Serta semua pihak yang terlibat tetapi tidak bisa
disebutkan satu persatu, terimakasih banyak dan semoga
amal kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT, aamiin.

v
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
meningkatkan pengetahuan bagi para pembaca. Mohon maaf
apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam penelitian ini,
maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan.

Jakarta, 24 Januari 2019

Debbi Ismawati

vi
DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................. i

KATA PENGANTAR .............................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................ ix

DAFTAR TABEL...................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................... 10

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................... 10

D. Tinjauan Pustaka ..................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORI ................................................. 15

A. Media Sosial dan Digital Marketing ........................ 15

B. Instagram .................................................................. 26

C. Uses and Effect Theory ............................................. 28

D. Keputusan Pembelian .............................................. 34

E. Kerangka Pemikiran ................................................ 43

F. Hipotesis .................................................................... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................. 45

A. Populasi dan Sampel ................................................ 45

vii
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................. 48

C. Sumber Data .............................................................. 48

D. Instrumen Penelitian ................................................ 49

E. Teknik Pengumpulan Data ...................................... 54

F. Teknik Pengolahan Data .......................................... 55

G. Uji Instrumen ............................................................ 56

H. Teknik Analisa Data ................................................. 58

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .. 63

A. Temuan Penelitian .................................................... 63

B. Pembahasan ............................................................... 78

BAB V PENUTUP ................................................................... 85

A. Kesimpulan ................................................................ 85

B. Saran .......................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 89

LAMPIRAN ............................................................................. 95

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hasil Survei APJII ................................................... 2


Gambar 1.2. Hasil Penelitian We are Social ............................... 2
Gambar 1.3 Global Islamic Economy Report ............................. 6
Gambar 1.4 Iklan Duniahalal di Instagram ................................. 8
Gambar 2.1 Teori Uses and Effect ............................................ 33
Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian (Kotler & Keller) ... 40
Gambar 3.3 Hubungan Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat
(Y) ............................................................................................. 43
Gambar 3.1 Profil Instagram @duniahalal ............................... 45
Gambar 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 63
Gambar 4.2 Data Responden Berdasarkan Penghasilan ........... 66

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ..................................................................50


Tabel 3.2 Blue Print Variabel X (Sebelum Uji Validitas) ...........51
Tabel 3.3 Blue Print Variabel Y (Sebelum Uji Validitas) ...........52
Tabel 3.4 Blue Print Variabel X (Sesudah Uji Validitas) ...........52
Tabel 3.5 Blue Print Variabel Y (Sesudah Uji Validitas)............54
Tabel 3.6 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan .................59
Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Usia .............................64
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Provinsi .......................65
Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Provinsi .......................65
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas .............................................................69
Tabel 4.5 Uji Normalitas .............................................................70
Tabel 4.6 Uji Koefisien Korelasi .................................................72
Tabel 4.7 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien
Korelasi ........................................................................................73
Tabel 4.8 Uji Regresi Linier Sederhana ......................................74
Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinasi ...........................................76
Tabel 4.10 Uji F-test ....................................................................77
Tabel 4.11 Data Skor Variabel Penggunaan Akun Instagram
@duniahalal (X) ..........................................................................79
Tabel 4.12 Data Skor Variabel Keputusan Pembelian (Y) ..........82

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perkembangan internet dari tahun ke tahun semakin
mutakhir, seperti yang sedang populer saat ini adalah media
sosial. Media sosial mengubah komunikasi tradisional menjadi
komunikasi online yang digunakan bukan hanya untuk bertukar
kabar atau informasi saja. Kini, media sosial digunakan sebagai
alat untuk berbisnis atau berdagang. Dalam hal perdagangan yang
dimana pada awalnya transaksi jual beli dilakukan dengan
negosiasi secara langsung, kini masyarakat dapat dengan mudah
melakukan transaksi jual beli melalui daring seperti website,
Facebook, Twitter dan juga Instagram.
Instagram merupakan media sosial berbasis fotografi yang
memiliki banyak fitur di dalamnya dan memungkinkan
penggunanya untuk mengunggah foto maupun video. Instagram
diluncurkan tahun 2010 dan kini digandrungi di Indonesia. Pada
tahun 2016 Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) mengungkap hasil surveinya tentang 3 media sosial yang
paling banyak dikunjungi, yaitu Facebook, Instagram dan
Youtube. Instagram menempati urutan kedua dengan jumlah
pengguna mencapai 19,9 juta.1

1
Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia, “Infografis Penetrasi dan
Perilaku Pengguna Internet Indonesia Survey 2017”, https://www.apjii.or.id/,
diakses tanggal 6 Mei 2018 pukul 17.09.

1
2

Gambar 1.1 Hasil Survei APJII


(Sumber: https://www.apjii.or.id/)

We are Social juga mengungkapkan hasil penelitiannya


awal tahun 2018 tentang platform media sosial yang paling aktif
di dunia, dan Instagram menempati posisi ketiga dengan 38%. Di
posisi pertama ada Youtube dengan 43% dan Facebook 41% di
posisi kedua.2

Gambar 1.2. Hasil Penelitian We are Social


(sumber: wearesocial.com)

2
We are Social, “Most Active Social Media Platforms”,
https://wearesocial.com/, diakses tanggal 06 Mei 2018 pukul 08.18.
3

Dengan kepopuleran yang dimilikinya, Instagram kini


bukan hanya digunakan sebagai media untuk bersenang-senang
tetapi juga dimanfaatkan oleh para pebisnis untuk mencari
keuntungan. Mulai sebagai tempat untuk jual-beli online shop, e-
commerce hingga marketplace ikut mempromosikan produk atau
jasanya melalui Instagram. Dapat dilihat juga pada hasil survei
APJII (Gambar 1.1) bahwa konten yang paling sering dikunjungi
adalah online shop dengan presentase sebanyak 82,2% atau
sekitar 62 juta pengguna.
Namun, permasalahan utama antara pemasaran di media
lama dan media baru (media sosial) adalah bahwa kini pembeli
potensial jauh lebih memegang kendali atas lingkungan mereka,
dan pemasarlah yang harus menyesuaikan diri. Berbeda dari
pembeli pasif yang ditargetkan oleh iklan media lama (televisi,
radio), pengguna media baru (Instagram) bisa berbincang satu
sama lain untuk mendukung atau menentang apa yang pemasar
tawarkan.3
Pemenangnya bukan lagi koorporasi yang memiliki
anggaran terbesar. Aksi pemasaran yang menarik terjadi setiap
hari dalam Instagram. Kreativitas pemasar dan kemampuan untuk
menarik pengguna menentukan kesuksesan sebuah pemasaran.
Ini merupakan perubahan mendasar: pembeli potensial kini
mengendalikan lingkungan pemasaran, dan pemasarlah yang
harus menyesuaikan diri, bukan sebaliknya. Tapi ganjaran yang

3
Steven Holzner, Facebook Marketing, (Depok: E-tera, 2009), h. 8.
4

akan dapatkan sangatlah besar, jadi pemasar pantas memahami


peraturan baru ini.4
Dampak-dampak yang terjadi karena Instagram bukan
hanya terjadi pada pebisnis saja, melainkan juga pada
penggunanya itu sendiri. Mulai dari dampak positif maupun
dampak negatif. Dampak positif dari Instagram yaitu bisa
menambah teman di seluruh dunia, menjadi tempat hiburan,
membuka usaha, dan masih banyak lagi. Dan dampak negatifnya
adalah “kecanduan” oleh Instagram, sehingga banyak waktu
dihabiskan hanya untuk menggunakan gawai.
Dampak selanjutnya yaitu perilaku konsumtif pengguna
terhadap barang-barang yang dijual di Instagram. Iklan-iklan
serta promosi yang menarik dan kreatif tak jarang juga
memengaruhi keputusan pembelian konsumen untuk membeli
barang di Instagram. Keputusan pembelian itu sendiri adalah
suatu keputusan pembelian barang yang dipilih dari beberapa
pilihan alternatif yang ada.
Kebutuhan barang halal tidak dapat dihindari bagi
masyarakat muslim, karena hal itu merupakan kewajiban bagi
setiap muslim. Halal berasal dari bahasa Arab yang dalam agama
Islam berarti “diizinkan” atau “boleh”. Dalam Al-Quran
dijelaskan perintah untuk memakan makanan yang halal.

4
Steven Holzner, Facebook Marketing, (Depok: E-ter a, 2009), h. 8.
5

“Wahai sekalian manusia! Makanlah dari apa yang ada di


bumi yang halal lagi baik, dan janganlah kamu ikut jejak langkah
syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
terang nyata bagi kamu.” (Al-Baqarah: 168).
Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam
merupakan pasar yang sangat potensial bagi para pebisnis,
apalagi dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang
membuat marketplace semakin diminati pasar. Dengan populasi
penduduk muslim yang tinggi telah membentuk segmen pasar
sendiri bagi barang halal, sehingga dapat membuat kesempatan
bagi para pemasar untuk mengincar pasar khusus masyakat
muslim.
Berdasarkan data sensus ekonomi 2016 yang dirilis Badan
Pusat Statistik (BPS), usaha di Indonesia dalam 10 tahun terakhir
tumbuh sekitar 17% dengan total sekitar 26,2 juta usaha. 5 Selain
itu, menurut Laporan Global Islamic Economy Report 2015
menunjukan pasar produk syariah atau produk halal di dunia
bernilai US$ 1,8 Triliun.6

5
Badan Pusat Statistik, “Hasil Sementara Pendaftaran Usaha Sensus
Ekonomi 2016 Tahap Awal”,
https://www.bps.go.id/pressrelease/2016/08/19/1281/hasil-sementara-
pendaftaran-usaha-sensus-ekonomi-2016-tahap-awal.html, diakses tanggal 10
Juni 2018 pukul 14.53.
6
Dinar Standard, ”State of the Global Islamic Economy Report 2015”,
http://www.dinarstandard.com/state-of-the-global-islamic-economy-report-
2015/, diakses tanggal 10 Juni 2018 pukul 15.16.
6

Gambar 1.3 Global Islamic Economy Report


(Sumber: dinarstandard.com)

Dengan tingginya tingkat usaha namun tidak diimbangi


dengan informasi tentang kehalalan barang dan kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang produk halal. Terkadang ada
juga kelalaian atau kesengajaan penjual sehingga menjual produk
yang nyatanya tidak halal.
Memang berbagai macam agama ada di Indonesia, namun
menjual produk haram tanpa label khusus adalah hal yang salah.
Dalam peraturan Badan POM menghimbau bahwa produk haram
atau mengandung babi harus berlabel khusus dan ditempatkan
terpisah dengan produk yang halal. Namun, masih ada saja
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menjual
barang haram tanpa label khusus dan ditempatkan bersama
makanan halal. Seperti kasus beberapa mie dari Korea Selatan
7

yang ditarik dari pasaran karena mengandung babi yang dijual


bebas dipasaran.7
Kasus lainnya yaitu sumplemen makanan Viostin DS dan
Enzyplex yang ditarik izin edarnya karena setelah dilakukan
pengujian terhadap parameter DNA babi, ditemukan bahwa
produk tersebut mengandung babi.8 Dan dalam online shop-pun
masih banyak barang tanpa sertifikasi halal yang di jual bebas,
seperti kosmetik, dan makanan impor. Ini tentu menjadi masalah,
karena barang tersebut sudah lama beredar dan juga dikonsumsi
masyarakat secara bebas.
Dalam hal ini PT. Galaksi Dunia Halal mendirikan “Dunia
Halal” pada Januari 2017 yang merupakan marketplace halal
pertama di Indonesia yang menyediakan berbagai produk halal.
Marketplace sendiri adalah website yang menyediakan fasilitas
jual beli online dari berbagai sumber. Dunia halal memiliki
slogan “Berawal dari yang halal”, platform marketplace ini
mengutamakan barang dan juga tansaksi yang halal tanpa riba.
Produk yang dijual beragam, mulai dari busana muslim, makanan
dan minuman, produk herbal, elektronik, kebutuhan ibu dan anak,
rumah tangga, kaligrafi, lukisan, wisata halal, haji dan umroh,

7
Badan POM, “Penarikan Produk Mi Instan Asal Korea yang
Mengandung Babi”,
http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/pers/374/PENARIKAN-
PRODUK-MI-INSTAN-ASAL-KOREA-YANG-MENGANDUNG-
BABI.html, Diakses tanggal 23 Juli 2018 pukul 17.09.
8
Badan POM, “Penjelasan Badan POM RI tentang Viralnya Surat
Internal Hasil Pengujian Sampel Suplemen Makanan”,
https://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/klarifikasi/78/PENJELASAN-
BADAN-POM-RI-Tentang-VIRALNYA-SURAT-INTERNAL-HASIL-
PENGUJIAN-SAMPEL-SUPLEMEN-MAKANAN.html, Diakses tanggal 23
Juli 2018 pukul 17.30.
8

hingga otomotif. Transaksi halal yang dilakukan adalah dengan


tidak menggunakan sistem pembayaran kartu kredit dan
menggunakan beberapa bank syariah sebagai metode
pembayarannya.9
Sebagai marketplace yang masih baru, “Duniahalal” terus
mensosialisasikan dirinya agar lebih dikenal oleh masyarakat
sebagai marketplace halal. Berbagai strategi pemasaran dan juga
peningkatan layanan terus dilakukan oleh “Duniahalal”, salah
satu strategi pemasarannya adalah dengan memanfaatkan layanan
Instagram sebagai media promosinya. Selain membuat akun di
Instagram dengan nama @duniahalal, mereka juga memanfaatkan
fitur advertising dari Instagram yaitu Instagram Ads.

Gambar 1.4 Iklan Duniahalal di Instagram


(Sumber: Instagram)

9
Dunia Halal, “Tentang Kami”, https://duniahalal.com/tentang-kami,
diakses tanggal 4 Maret 2017 pukul 10.44.
9

Potensial pasar produk syariah di Indonesia memang sangat


tinggi dengan mayoritas masyarakatnya yang beragama Islam.
Akun @duniahalal berkomunikasi melalui unggahan foto, video
dan caption dengan para followersnya di Instagram. Selain itu
akun @duniahalal juga menggunakan Insta story dan Instagram
Ads untuk melakukan promosi.
Selain memasarkan produk-produknya di Instagram, akun
@duniahalal juga berisi tips dan juga informasi tentang barang
halal. Konten-konten yang diunggah diberi hastag atau tagar
sesuai kategori seperti #DuhaTips #DoaHariIni #DuhaFact
#JummahMubarak #TanyaSobatDuha. Dengan mengutamakan
barang dan juga transaksi yang halal, Akun @duniahalal juga
mengedukasi dengan mengunggah konten tentang islam. Hal ini
dapat dikatakan merupakan salah satu cara beriklan sekaligus
berdakwah di media sosial.
Namun, masalah lain yang ditemukan adalah dari konten-
konten kreatif yang diunggah akun Instagram @duniahalal dinilai
masih memiliki respon yang kurang baik dari para pengikutnya.
Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah likes di setiap unggahan
akun @duniahalal, setiap unggahan hanya mendapat jumlah
ratusan likes dari 10.600 pengikut.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti
seberapa besar pengaruh penggunaan akun Instagram
@duniahalal dengan judul penelitian “Pengaruh Penggunaan
Akun Instagram @Duniahalal terhadap Keputusan
Pembelian Barang”.
10

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah


1. Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas pada
masalah-masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini
difokuskan pada pengaruh pemasaran produk @duniahalal
terhadap keputusan pembelian barang di Instagram. Dan
juga populasi yang akan diteliti hanya followers dari akun
Instagram @duniahalal.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti
merumuskan masalah, yaitu:
a. Bagaimana pengaruh penggunaan akun Instagram
@duniahalal terhadap keputusan pembelian
barangnya?
b. Seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan akibat
penggunaan akun Instagram @duniahalal terhadap
keputusan pembelian?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan dan identifikasi masalah, maka
tujuan dari dilakukannya penelitian ini, yaitu:
a. Untuk menguji pengaruh penggunaan Akun
Instagram @duniahalal terhadap keputusan pembelian
barang halal.
11

b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang


ditimbulkan akibat penggunaan akun Instagram
@duniahalal terhadap keputusan pembelian.
2. Kegunaan Penelitian
a. Akademis
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi
tentang data empiris mengenai ilmu komunikasi yang
membahas pengaruh media sosial khususnya Instagram
terhadap keputusan pembelian, baik untuk akademisi
maupun sebagai bahan perbandingan peneliti yang
akan melakukan penelitian lanjutan. Penelitian ini juga
diharapkan dapat memberikan sudut pandang yang
berbeda dalam perkembangan ilmu dakwah dan ilmu
komunikasi. Instagram akan menjadi media dakwah
dengan konten dalam bingkai Islam.
b. Praktis
Peneliti berharap data yang diperoleh dalam
penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
kepada pihak-pihak yang terkait khususnya
@duniahalal tentang bagaimana pengaruh media sosial
Instagram sebagai media pemasaran. Selain itu
penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber
bacaan bagi masyarakat muslim untuk lebih aware lagi
terhadap barang-barang yang dibeli melalui online site.
12

D. Tinjauan Pustaka
Review kajian terdahulu adalah melihat dan
membandingkan pembahasan dari teori penelitian ini dengan
penelitian lain. Adapun tinjauan pustaka yang peneliti gunakan
sebagai berikut:
1. Penelitian Dedi Nurdiansyah dengan judul Pengaruh
Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan Pembelian
Produk Sepatu Olahraga Merek Adidas di Bandar
Lampung. Hasil penelitian ini adalah Kualitas produk
maupun harga sama-sama memiliki hasil yang positif
terhadap keputusan pembelian, dan variabel yang paling
mendominasi keputusan pembelian adalah kualitas produk.
Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang
Saya akan lakukan yaitu membahas tentang keputusan
pembelian barang. Di sisi lain, penelitian ini juga memiliki
perbedaan yaitu variabel X penelitian ini adalah Pengaruh
kualitas produk dan harga, sedangkan Saya meneliti
Pengaruh Instagram saja.10
2. Penelitian Daniella Putri Islamy, Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tahun 2015, tentang
Pengaruh Online Shop pada Media Sosial Instagram
terhadap Perilaku Konsumtif Siswa-siswi SMP Islam Cikal
Harapan I Bumi Serpong Damai (BSD) Kota Tangerang

10
Dedi Nurdiansyah, “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap
Keputusan Pembelian Produk Sepatu Olahraga Merek Adidas di Bandar
Lampung”, (Lampung: Universitas Lampung, 2017).
13

Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat


bagaimana pengaruh online shop pada media sosial
Instagram terhadap perilaku konsumtif dan faktor yang
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil dari
penelitian ini adalah variabel online shop pada media sosial
Instagram berpengaruh positif dan signifikan terhadap
perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I.
Penelitian Daniella memiliki persamaan dengan penelitian
ini, yaitu peneliti sama-sama membahas tentang pengaruh
media sosial Instagram. Di sisi lain, penelitian Daniella
juga memiliki perbedaan yaitu objek penelitian ini tentang
perilaku konsumtif siswa, sedangkan penelitian Saya adalah
Keputusan pembelian.11
3. Penelitian Muh. Aqil Rahman dengan judul penelitian
Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Keputusan
Pembelian Lewat Internet di Kalangan Mahasiswa. Hasil
penelitian ini mendapatkan pengaruh yang signifikan antara
penggunaan media sosial terhadap keputusan pembelian
lewat internet dengan nilai signifikansi 95%. Penelitian ini
memiliki kesamaan yaitu sama-sama membahas tentang
penggunaan media sosial terhadap keputusan pembelian
suatu barang. Namun, penelitian ini juga memili perbedaan
yaitu penelitian Saya lebih memfokuskan pada media sosial
Instagram @duniahalal. Dan pada hasil penelitian juga

11
Daniella Putri Islamy, “Pengaruh Online Shop pada Media Sosial
Instagram terhadap Perilaku Konsumtif Siswa-siswi SMP Islam Cikal
Harapan I Bumi Serpong Damai (BSD) Kota Tangerang Selatan”, (Jakarta:
UIN Syarif Hidayatullah, 2015).
14

terdapat perbedaan hasil pengaruh penggunaan akun


Instagram @duniahalal terhadap keputusan pembelian yaitu
sebesar 68%. 12

12
Muh. Aqil Rahman, “Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap
Keputusan Pembelian Lewat Internet di Kalangan Mahasiswa”, (Gowa: UIN
Alauddin, 2016).
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Media Sosial dan Digital Marketing


1. Media Sosial
Media sosial adalah medium di internet yang
memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya
maupun berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi
dengan pengguna lain, membentuk ikatan sosial secara
virtual.13 Media sosial memungkinkan individu untuk tetap
mudah terhubung dengan satu sama lain dan tetap up-to-
date dengan apa yang terjadi dalam kehidupan saat ini. Di
media sosial, para penggunanya dapat mengakses informasi
apapun dan dari manapun, fleksibilitasnya menjadikan
media sosial ini sesuatu yang digandrungi oleh masyarakat
global.14
Kita hidup dalam apa yang Marshall Mc Luhan sebut
dengan “global village”; media komunikasi modern
memungkinkan jutaaan orang di seluruh dunia terus-
menerus terkoneksi.15 Kehidupan masyarakat sulit
dipisahkan dari media, segala aspek kehidupan kini
dibahas, didiskusikan dan disiarkan oleh media.

13
Rulli Nasrullah, “Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan
Sosioteknologi”, (Bandung: Simbiosa Rektama Media, 2017), h. 11.
14
Henry Faizal Noor, “Ekonomi Media”, (Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2015), h. 15.
15
Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss, ”Teori Komunikasi”,
Penerjemah: Mohammad Yusuf Hamdan, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011),
h. 405.

15
16

Menurut Flew dalam jurnal Komunikasi dan Media


Sosial menerangkan bahwa kemampuan new
mediamenawarkan interaktifitas memungkinkan pengguna
dari new media memiliki pilihan informasi apa yang
dikonsumsi, sekaligus mengendalikan keluaran informasi
yang dihasilkan serta melakukan pilihan-pilihan yang
diinginkannya. Kemampuan menawarkan suatu
interaktifitas inilah yang merupakan konsep sentral dari
pemahaman tentang new media. Munculnya virtual reality,
komunitas virtual identitas virtual merupakan fenomena
yang banyak muncul seiring dengan hadirnya new media.
Fenomena ini muncul karena new media memungkinkan
penggunanya untuk menggunakan ruang seluas-luasnya di
new media, memperluas jaringan seluas-luasnya, dan
menunjukkan identitas yang lain dengan yang dimiliki
pengguna tersebut di dunia nyata.16
Media sosial memiliki karakteristik khusus yang tidak
dimiliki media lain. Menurut Castells et al. dalam buku
Media Sosial menjelaskan bahwa ada batasan dan ciri
khusus yang di miliki media sosial, salah satunya adalah
media sosial itu berawal dari pemahaman bagaimana media
digunakan sebagai sarana sosial di dunia virtual. Tetapi
bukan berarti tidak ada karakter umum atau makro, hanya
pembahasan karakteristik media sosial dipandang perlu

16
Errika Dwi Setya Watie, “Komunikasi dan Media Sosial”, The
Messager Volume III, 2011, h. 70.
17

untuk melihat perbedaan dengan media yang lain.17 Adapun


karakteristik media sosial antara lain:18
a. Jaringan (network)
Karakter media sosial adalah membentuk jaringan
di antara penggunanya. Media sosial memberikan
tempat bagi pengguna untuk terhubung secara
mekanisme teknologi yang dimediasi oleh perangkat
teknologi seperti komputer, telepon genggam atau
tablet dalam jaringan internet.
b. Informasi
Di media sosial, informasi menjadi komoditas
yang dikonsumsi oleh pengguna. Komoditas tersebut
pada dasarnya merupakan komoditas yang diproduksi
dan didistribusikan antarpengguna itu sendiri. Dari
kegiatan konsumsi inilah pengguna dan pengguna lain
membentuk sebuah jaringan yang pada akhirnya secara
sadar atau tidak bermuara pada institusi masyarakat
berjejaring (network society).
Untuk melihat karakter informasi di media sosial
bisa dilihat dari dua segi. Pertama, media sosial
merupakan medium yang bekerja berdasarkan
informasi. Dari sisi institusi, media sosial dibangun
berdasarkan informasi yang kemudian didistribusikan
melalui berbagai perangkat sampai terakses ke

17
Rulli Nasrullah, “Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan
Sosioteknologi”, (Bandung: Simbiosa Rektama Media, 2017), h. 15.
18
Rulli Nasrullah, “Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan
Sosioteknologi”, (Bandung: Simbiosa Rektama Media, 2017), h. 16-33.
18

pengguna. Dari sisi pengguna, informasi menjadi


landasan pengguna untuk saling berinteraksi dan
membentuk masyarakat berjejaring di internet. Kedua,
informasi menjadi komoditas yang ada di media sosial.
Setiap orang yang ingin masuk ke media sosial harus
menyertakan data diri yang menjadi komoditas yang
bisa diperdagangkan. Data ini juga menjadi
representasi identitas dari pengguna yang digunakan
untuk bertukar informasi untuk pengguna yang tidak
saling mengenal agar terbentuknya suatu jaringan di
media sosial.
c. Arsip
Media sosial bisa dianggap sebagai ruang
perpustakaan virtual. Kehadiran media sosial
memberikan akses yang luar biasa terhadap
penyimpanan. Informasi yang tersimpan dapat diakses
dengan mudah kapan pun dan melalui perangkat
apapun. Pengguna tidak lagi terhenti pada
memproduksi dan mengonsumsi informasi, tetapi juga
informasi itu telah menjadi bagian dari dokumen yang
tersimpan.
d. Interaksi
Karakter dasar dari media sosial adalah
terbentuknya jaringan antarpengguna. Jaringan ini
tidak sekedar memperluas hubungan pertemanan atau
pengikut (follower) di internet semata, tetapi juga harus
dibangun dengan interaksi antarpengguna tersebut.
19

Secara sederhana interaksi yang terjadi di media sosial


minimal berbentuk saling mengomentari atau
memberikan tanda “like”.
e. Simulasi Sosial
Untuk memahami makna simulasi, ditelusuri dari
karya Jean Baudrillard “Simulations and Simulacra”
dalam buku Media Sosial. Baudrillard mengungkapkan
gagasan simulasi bahwa kesadaran akan yang real di
benak khalayak semakin berkurang dan tergantikan
dengan realitas semu. Kondisi ini disebabkan oleh
imaji yang disajikan media secara terus menerus.
Khalayak seolah-olah tidak bisa membedakan antara
yang nyata dan yang ada di layar. Khalayak seolah-
olah berada di antara realitas dan ilusi sebab tanda yang
ada di media sepertinya telah terputus dari realitas.
Term simularka digunakan Baudrillard untuk
menggambarkan bagaimana realitas yang ada di media
adalah ilusi, bukan cermminan dari realitas, sebuah
penandaan yang tidak lagi mewakili tanda awal, tetapi
sudah menjadi tanda baru. Baudrillard menyebutnya
sebagai “a copy of a copy with no original”. Di media
sosial interaksi yang ada memang menggambarkan
bahkan mirip dengan realitas, akan tetapi interaksi
yang terjadi adalah simulasi dan terkadang berbeda
sama sekali. Misalnya, di media sosial identitas
menjadi cair dan berubah-ubah. Perangkat di media
sosial memungkinkan siapapun untuk menjadi siapa
20

saja, bahkan bisa menjadi pengguna yang berbeda


sekali dengan realitasnya, seperti pertukarang identitas
jenis kelamin, hubungan perkawinan, sampai foto
profil.
Realitas media merupakan hasil proses simulasi, di
mana representasi yang ada di media telah diproduksi
dan direproduksi oleh media menjadi realitas tersendiri
yang terkadang apa yang direpresentasikan berbeda
atau malah bertolak belakang.
f. Konten oleh Pengguna
Karakteristik media sosial lainnya adalah konten
oleh pengguna atau lebih popular disebut dengan user
generated content (UGC). Term ini menunjukkan
bahwa di media sosial konten sepenuhnya milik dan
berdasarkan kontribusi pengguna atau pemilik akun.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa
karakteristik media sosial salah satunya adalah
informasi. Dalam hal ini, informasi dapat dijadikan
konten yang akan diunggah ke media sosial dan
dikonsumsi oleh publik.
g. Penyebaran (Share/Sharing)
Menurut Benkler dalam buku Media Sosial
menjelaskan bahwa media sosial sebagai medium tidak
hanya menghasilkan konten yang dibangun dan
dikonsumsi oleh penggunanya, tetapi juga
didistribusikan sekaligus dikembangkan oleh
penggunanya.
21

2. Digital Marketing
Pemasaran digital menurut Keeler dalam Ilham
Prisgunanto adalah bentuk sesuatu yang relatif baru dan
digunakan untuk menggambarkan aktivitas pemasaran
dengan menggunakan media komputer dan telekomunikasi
yang sering disebut dengan e-media.19
Salah satu aspek yang berkembang dari marketing atau
pemasaran pada era media sosial adalah iklan (advertising).
Iklan, menurut The American Marketing Association,
diartikan sebagai pengumuman atau pesan persuasif dalam
suatu waktu atau ruang menggunakan media massa oleh
institusi bisnis, organisasi nonprofit, pemerintah, maupun
individu dengan maksud menginformasikan dan atau
membujuk khalayak terhadap barang, jasa, organisasi, atau
ide-ide sebagai sasaran target pemasaran atau audiensi.
Yang perlu digarisbawahi dari pengertian tersebut bahwa
penggunaan media massa menjadi kata kunci dalam praktik
periklanan.20
Menurut Tuten dalam buku Media Sosial menjelaskan
bahwa kehadiran internet memberikan lingkungan virtual
baru bagi praktik-praktik pemasaran. Ada tiga praktik yang

19
Ilham Prisgunanto, “Komunikasi Pemasaran Era Digital”, (Jakarta:
CV. Prisani Cendekia, 2014), h. 195.
20
Rulli Nasrullah, “Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan
Sosioteknologi”, (Bandung: Simbiosa Rektama Media, 2017), h. 160.
22

bisa dilihat dari munculnya media sosial terhadap praktik


pemasaran tradisional, yaitu:21
a. Jenis media yang digunakan
b. Iklan sebagai komunikasi berbayar
c. Komunikasi satu arah dalam iklan
Aspek pertama berkaitan dengan jangkauan terhadap
jenis media dan khalayak yang digunakan. Merujuk pada
pemasaran melalui media massa seperti Koran, radio dan
televisi terbatas segmentasinya terhadap beberapa kalangan
atau grup saja. Dengan hadirnya media sosial kini
pemasaran dapat dilihat dari dua sisi, yaitu pengiklan dan
pengguna media sosial.
Aspek kedua berkaitan dengan kehadiran media sosial
bahwa iklan merupakan komunikasi berbayar. Keterbatasan
media dan keterkaitan dengan sasaran pembacanya
menyebabkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan.
Dengan adanya media sosial memberikan alternatif pilihan
bagaimana praktik pemasaran bisa berubah dari iklan
berbayar menjadi iklan berdasarkan pengalaman pengguna
yang cenderung berbiaya kecil dan kadang tanpa biaya.
Aspek terakhir adalah periklanan pada era media sosial
ini tidak lagi bersifat satu arah. Secara tradisional, praktik
pemasaran menggunakan iklan dengan konsep pengguna
(konsumen) sebagai objek pasif yang menerima terpaan

21
Rulli Nasrullah, “Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan
Sosioteknologi”, (Bandung: Simbiosa Rektama Media, 2017), h. 160-164.
23

informasi. Kehadiran media sosial secara khusus


memberikan arah komunikasi yang lebih interaktif.
Keuntungan dalam menggunakan pemasaran media
sosial menurut DeMers, antara lain:22
a. Increased brand recognition
Pemasaran media sosial membuka kesempatan
bagi brand untuk menunjukkan konten dan
meningkatkan visibilitasnya.
b. Improved brand loyalty
Berdasar sebuah report dari Texas Tech
University, brand yang menggunakan media sosial
mendapat loyalitas yang lebih tinggi dari
konsumennya. Sebuah studi lain dari
Convince&Convert juga menemukan fakta bahwa 53%
orang Amerika yang mengikuti (follow) akun suatu
brand di media sosial lebih loyal terhadap brand
tersebut.
c. More opportunities to convert
Setiap posting foto atau video yang brand unggah
adalah sebuah kesempatan bagi orang untuk bereaksi
dan reaksi dapat merujuk pada site visit, bahkan hingga
ke pertukaran (conversation). Walaupun jika tingkat
click-through brand rendah, tapi banyaknya

22
Jayson DeMers, “The top 10 benefits of social media marketing”,
https://www.forbes.com/sites/jaysondemers/2014/08/11/the-top-10-benefits-
of-social-media-marketing/#4a5de8f91f80, diakses tanggal 12 Maret 2018
pukul 09.17.
24

kesempatan yang diperoleh di media sosial akan


signifikan.
d. Higher conversation rates
Sebuah studi menyatakan, bahwa media sosial
memiliki 100% kemungkinan lebih tinggi untuk close
rate dibanding outbond marketing, dan semakin
banyak pengikut (followers) media sosial sebuah brand
cenderung meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas
brand tersebut, karena merepresentasikan bukti sosial.
Dengan demikian, membangun audiens di media sosial
dapat meningkatkan tingkat pertukaran (conversion)
pada brand traffic yang sudah ada.
e. Higher brand authority
Berinteraksi dengan konsumen secara rutin di
media sosial menunjukkan niatan baik untuk konsumen
yang lain. Semakin banyak orang yang membicarakan
tentang sebuah brand di media sosial, akan semakin
bernilai dan dipercaya brand tersebut. Apalagi jika
sebuah brand dapat berinteraksi dengan pemberi
pengaruh besar (contohnya: selebgram).
f. Increased inbound traffic
Tanpa media sosial, inbound traffic sebuah brand
terbatas hanya pada orang yang telah mengenal brand
atau individu yang mencara dengan keyword yang
cocok dengan brand. Setiap profil media sosial yang
ditambahkan oleh brand adalah jalan lain untuk
membimbing ke brand site, dan setiap konten yang
25

brand unggah dalam profil tersebut adalah kesempatan


untuk penggunjung baru. Semakin berkualitas konten
yang brand tunjukkan di media sosial, semakin tinggi
inbound traffic yang brand hasilkan dan makin banyak
traffic mengarah ke lebih banyak pertukaran
(conversion).
g. Decreased marketing costs.
Iklan di media sosial dinilai lebih murah dibanding
media lain tergantung dari tujuan brand tersebut.
h. Better search engine rangkings
Jika sebuah brand ingin memiliki rangking tinggi
dalam suatu keyword tertentu maka keberadaan di
media sosial menjadi salah satu kunci utama.
i. Richer customer experience
Media sosial adalah saluran komunikasi seperti
email atau telepon. Setiap konsumen yang dimiliki oleh
brand adalah kesempatan untuk mendemonstrasikan
atau menunjukkan level customer service dan
meningkatkan hubungan dengan konsumen secara
publik.
j. Improve customer insights
Media sosial juga membuka kesempatan bagi
brand untuk mendapatkan informasi penting mengenai
customer insight, apa yang menarik bagi konsumen dan
bagaimana mereka bersikap melalui social listening.
26

B. Instagram
Instagram merupakan aplikasi yang sangat populer di
kalangan pengguna telepon pintar (smartphone). Instagram
merupakan media sosial berbasis fotografi yang memungkinkan
penggunannya untuk mengunggah foto dan video, menerapkan
filter digital dan membagikannya ke berbagai jejaring sosial
termasuk Instagram sendiri.
Sejarah Instagram bermula dari perusahaan startup Burbn,
milik Kevin Systrom yang memiliki impian untuk mempunyai
jejaring sosial berbasis fotografi. Dengan menggandeng Mike
Krieger, Kevin membangun Burbn menjadi aplikasi mobile
berbasis HTML5 yang memungkinkan untuk: check in lokasi,
membuat rencana (check-in masa depan), mendapatkan poin
untuk hang-out dengan teman, posting foto dan banyak lagi.
Namun, banyak kendala yang dihadapi hingga mereka berdua
memutuskan untuk memulai kembali dari awal. Mereka
memotong segala sesuatu di aplikasi Burbn kecuali kapabilitas
foto, komentar, dan like. Akhirnya, apa yang tersisa adalah
sebuah prototipe aplikasi photo sharing.
Dengan mengombinasikan aspek “right here right now”
dengan ide merekam sesuatu dalam hidup pengguna. Dan
karakteristik lain yang dibutuhkan yaitu nama tersebut harus dieja
dengan mudah oleh semua orang. Maka, ditemukanlah nama
Instagram, yang merupakan kependekan kata dari “instant-
telegram”. Nama ini juga dianggap lebih berbau kamera dan
terdengar familiar dibanding Burbn. Instagram resmi dirilis ke
27

App Store tanggal 6 Oktober 2010. Sekarang Instagram resmi


diakuisisi oleh Facebook semenjak tanggal 12 April 2012. 23
Menurut George E. Belch & Michael A. Belch dalam buku
Periklanan menyatakan bahwa daya tarik iklan (advertising
appeal) mengacu pada pendekatan yang digunakan untuk
menarik perhatian konsumen dan/ atau memengaruhi perasaan
mereka terhadap suatu produk (barang atau jasa).24 Instagram
mempunyai banyak fitur, dan fitur-fitur inilah yang menjadi
karakteristik isi di Instagram yang digunakan sebagai alat
komunikasi, di antaranya sebagai berikut:
1. Foto, dalam Instagram foto yang proporsional dengan
teknik pengambilan dan juga kualitas yang baik sangat
berpengaruh dalam promosi di Instagram. Susunan foto
yang rapih dan menarik di Instagram disebut Feed. Feeds
yang menarik menjadi daya tarik yang sangat kuat dalam
Instagram
2. Video, selain foto yang menarik dan juga berkualitas,
di Instagram video merupakan fitur yang sering digunakan
sebagai promosi. Dengan durasi 1 menit, pengguna dapat
mengunggah videonya ke dalam Instagram.
3. Caption, caption atau keterangan dalam Instagram
merupakan hal yang penting karena caption digunakan
untuk menarik perhatian dengan tulisan. Tulisan yang

23
Mbambang, ”Instagram Handbook”, (Jakarta: Mediakita, 2012), h. 3-
17.
24
Morissan, “Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu”, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 342.
28

menarik tulisan akan menjadi daya tarik dalam promosi


Instagram.
4. Insta Story adalah fitur yang dapat digunakan untuk
membagikan cerita pengguna Instagram tersebut yang akan
terhapus otomatis dalam waktu 24 jam.
5. Instagram Ads adalah sebuah platform advertising
resmi dari Instagam yang dapat digunakan untuk
memasarkan suatu produk barang atau jasa.

C. Uses and Effect Theory


Menurut Sendjaja dalam buku Sosiologi Komunikasi,
menyatakan bahwa teori uses and effect pertama kali
dikemukakan oleh Sven Windahl (1979). Teori ini merupakan
campuran antara pendekatan uses and gratifications dan teori
tradisional mengenai efek. Dalam teori ini konsep “use”
(penggunaan) merupakan bagian yang paling penting dari
pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai penggunaan media
dan penyebabnya akan memberikan jalan bagi pemahaman dan
perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa.
Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti, ini dapat
berarti exposure (terpaan) yang merujuk pada tindakan
mempersepsi. Dalam konteks lain pengertian tersebut dapat
menjadi suatu proses yang lebih kompleks, di mana isi tertentu
dikonsumsi dalam kondisi tertentu, untuk memenuhi fungsi
tertentu dan terkait harapan-harapan tertentu untuk dapat
29

dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang


kedua.25
Pada model uses and gratification kegunaan media pada
dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dari individu. Teori ini
menunjukkan bahwa permasalahan utamanya bukan pada
bagaimana cara media mengubah sikap dan perilaku khalayak,
tetapi lebih kepada bagaimana media memenuhi kebutuhan
pribadi dan sosial khalayak. Sehingga sasarannya pada khalayak
yang aktif, yang memang menggunakan media untuk mencapai
tujuan khusus.26
Sedangkan uses and effect, kebutuhan bukan merupakan
satu-satunya faktor yang menyebabkan penggunaan media.
Faktor-faktor tersebut adalah karakteristik Individu, harapan dan
persepsi terhadap media, dan tingkat akses terhadap media akan
membawa individu kepada keputusan menggunakan atau tidak
menggunakan isi media massa.27
1. Karakteristik Individu
Keadaan seseorang dan apa yang ia mampu,
merupakan campuran dari keadaan dan pengalaman yang
diperoleh melalui proses pembelajaran.28

25
Burhan Bungin, “Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan
Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat”, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2006), h. 291.
26
Hoeta Soehoet, “Teori Komunikasi 2”, (Jakarta: Yayasan Kampus
Tercinta- IISIP, 2002), h. 70.
27
Sasa Djuarsa Sendjaja, “Teori Komunikasi”, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2014), h.5.43.
28
Etta Mamang Sangadji, “Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis
disertai Himpunan Jurnal Penelitian”, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013), h.
178-179.
30

2. Harapan
Orang biasanya melihat apa yang mereka harap untuk
dilihat, dan apa yang mereka harapkan untuk dilihat
biasanya berdasarkan pada apa yang diketahui, pengalaman
sebelumnya, atau keadaan yang hendaknya ada (harapan).29
3. Persepsi terhadap media30
Persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan
individu untuk memilih, mengatur dan menafsirkan stimuli
ke dalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai
dunia.31
4. Tingkat akses media
Tingkat dalam KBBI memiliki arti jenjang, kedudukan,
taraf dan sebagainya.32 Dan akses media adalah kegiatan
menggunakan media. Jadi tingkat akses media adalah
kedudukan atau taraf dalam penggunaan media.
Hasil dari proses komunikasi massa dan kaitannya dengan
penggunaan media akan membawa pada bagian penting
berikutnya dari teori ini. Hubungan antara penggunaan dan
hasilnya, dengan memperhitungkan pula isi media, memiliki
beberapa bentuk yang berbeda, yaitu:33

29
Leon G. Schiffman, “Consumen Behaviour Ed. 7”, Penerjemah
Zoelkifli Kasip, (Indonesia: PT. Indeks, 2008) h. 148-149.
30
Ujang Sumarwan, “Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya
dalam Pemasaran Cet. 1 Ed. 2”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 96.
31
Leon G. Schiffman, “Consumen Behaviour Ed. 7”, Penerjemah
Zoelkifli Kasip, (Indonesia: PT. Indeks, 2008) h. 137.
32
KBBI, “Pengertian Tingkat”, https://kbbi.web.id/tingkat, diakses
tanggal 26 Juli 2018 jam 13.33.
33
Sasa Djuarsa Sendjaja, “Materi Pokok Teori Komunikasi”, (Jakarta:
Universitas Terbuka, Depdikbud, 1994), h. 215-217.
31

a. Pada kebanyakan teori efek tradisional, karakteristik isi


media menentukan sebagian besar dari hasil. Dalam hal ini,
penggunaan media hanya diangap sebagai faktor perantara,
dan hasil dari proses tersebut dinamakan efek. Dalam
pengertian ini pula, uses and gratifications hanya akan
dianggap berperan sebagai perantara, yang memperkuat
atau melemahkan efek dari isi media.
b. Dalam berbagai proses, hasil lebih merupakan akibat
penggunaan daripada atau mengurangi aktivitas lainnya, di
samping dapat pula memiliki konsekuensi psikologis
seperti ketergantungan pada media tertentu. Jika
penggunaan merupakan penyebab utama dari hasil, maka ia
disebut konsekuensi.
c. Kita dapat juga beranggapan bahwa hasil ditentukan
sebagian oleh isi media (melalui perantaraan
penggunaannya) dan sebagian lain oleh penggunaan media
itu sendiri. Oleh karenanya ada dua proses yang bekerja
secara serempak, yang bersama-sama menyebabkan
terjadinya suatu hasil yang kita sebut „conseffects‟
(gabungan antara konsekuensi dan efek). Proses pendidikan
biasanya menyebabkan hasil yang berbentuk „conseffects‟.
Di mana sebagian dari hasil disebabkan oleh isi yang
mendorong pembelajaran (efek), dan sebagian lain
merupakan hasil dari suatu proses penggunaan media yang
secara otomatis mengakumulasikan dan menyimpan
pengetahuan.
32

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan ada 3 model yang


membedakan hasil penggunaan media sebagai berikut:34
1) Effect (Efek) adalah hasil yang ditentukan isi media.
2) Consequence (Konsekuensi) adalah hasil yang
diperoleh akibat penggunaan dan bukannya isi media.
3) Conseffect (Konsefek) adalah hasil yang diperoleh
akibat penggunaan media dan isi media itu sendiri.
Teori ini menekankan bagaimana penggunaan media
menghasilkan banyak efek terhadap suatu individu. Jika isi media
akan menghasilkan efek tertentu, maka penggunaan media akan
menghasilkan konsekuensi tertentu pula, dan jika keduanya
terjadi secara simultan antara isi media dan penggunaan media
maka akan mengasilkan conseffect seperti dijelaskan di atas.35

34
Hoeta Soehoet, “Teori Komunikasi 2”, (Jakarta: Yayasan Kampus
Tercinta- IISIP, 2002), h. 71.
35
Daryanto, “Teori Komunikasi”, (Malang: Gunung Samudra, 2014), h.
162.
33

Gambaran selengkapnya dapat disimak pada diagram


berikut:

Gambar 2.1 Teori Uses and Effect


(Sumber Sasa Djuarsa Sendjaja, Materi Pokok Teori Komunikasi, h.
217)

Kaitan teori yang digunakan dengan permasalahan yang


diteliti, uses and effect theory menjelaskan bahwa penggunaan
media sosial menimbulkan dampak yang dipengaruhi oleh isi
media dan bagaimana cara menggunakan media itu sendiri. Sama
hal-nya dengan keinginan penulis untuk meneliti apakah dengan
penggunaan akun Instagram @duniahalal, konsumen dapat
terpengaruhi atau tidak keinginan untuk berbelaja barang halal.
34

D. Keputusan Pembelian
Pemasaran pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumen yang dituju
atau konsumen sasaran (target konsumen). Bidang ilmu perilaku
konsumen (consumer behavior) mempelajari bagaimana individu,
kelompok dan organisasi memilih, membeli, memakai serta
memanfaatkan suatu produk dalam rangka memuaskan kebutuhan
dan hasrat mereka. Tujuan terpenting dari setiap promosi adalah
memengaruhi konsumen untuk membeli, namun demikian
tindakan pembelian sebenarnya hanya salah satu bagian dari
keseluruhan proses perilaku pembelian.36
Menurut Peter dan Olson (2000), “pengambilan keputusan
konsumen adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan
pada sasaran.” Lebih lengkap lagi Peter dan Olson (1999: 162-
163) menyebutkan bahwa “inti dari pengambilan keputusan
konsumen (consumer decision making) adalah proses
pengintergrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk
mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih
salah satu diantaranya.” Pengambilan keputusan konsumen
meliputi semua proses yang dilalui konsumen untuk mengenali
masalah, mencari solusi, mengevaluasi alternatif, dan memilih di
antara pilihan-pilihan.

36
Morissan, “Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu”, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 83.
35

Menurut Engel et al dalam Pride dan Ferrell (1995),


“perilaku pembelian adalah proses keputusan dan tindakan orang-
orang yang terlibat dalam pembelian dan penggunan produk.”37
Menurut Schiffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan
keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan
alternatif atau lebih. Seorang konsumen yang hendak memilih
harus memiliki pilihan alternatif. Suatu keputusan tanpa pilihan
disebut “Hobson’s choice”.38
Setiadi (2003) mendefinisikan bahwa inti dari pengambilan
keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang
mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku
alternatif atau lebih, dan memilih salah satu di antaranya. Hasil
dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang
disajikan secara kognitif sebagai keinginan berprilaku.39
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
keputusan pembelian adalah proses keputusan dan tindakan
pembelian yang memilih satu keputusan di antara alternatif
pilihan yang lainnya.

37
Etta Mamang Sangadji, “Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis
disertai Himpunan Jurnal Penelitian”, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013), h.
332.
38
Ujang Sumarwan, “Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya
dalam Pemasaran”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 357.
39
Etta Mamang Sangadji, “Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis
disertai Himpunan Jurnal Penelitian”, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013),
h.121.
36

1. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian


Konsumen
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli
menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu
oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan
rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal
seseorang seperti rasa lapar, kebutuhan akan pakaian
naik ke tingkat maksimum dan menjadi dorongan; atau
kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal.
Seseorang mungkin melihat iklan untuk liburan yang
memicu pemikiran tentang kemungkinan melakukan
pembelian.40
b. Pencarian Informasi
Pencarian informasi mulai dilakukan ketika
konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa
dipenuhi dengan membeli dan mengonsumsi suatu
produk. Konsumen akan mencari informasi yang
tersimpan dalam ingatannya (pencarian internal). Dan
mencari informasi dari luar (pencarian eksternal).41
Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut
perhatian tajam (internal). Pada tingkat ini seseorang
hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi
tentang sebut produk. Pada tingkat berikutnya,

40
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran (Edisi
Terjemahan)”, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 184.
41
Ujang Sumarwan, “Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya
dalam Pemasaran”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 361-364.
37

seseorang dapat memasuki pencarian infromasi aktif


(eksternal); mencari bahan bacaan, menelpon teman,
melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko
untuk mempelajari produk tersebut.42
c. Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi
pilihan produk dan merek, dan memilihnya sesuai
dengan keinginan konsumen. Pada proses ini
konsumen membandingkan berbagai merek pilihan
yang dapat memberikan manfaat kepadanya serta
masalah yang dihadapinya.43
Beberapa konsep dasar akan membantu kita
memahami proses evaluasi: Pertama, konsumen
berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk.
Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk
sebagai sekelompok atribut dengan berbagai
kemampuan dalam memberikan manfaat yang
diperlukan untuk memuaskan kebutuhan.44
d. Keputusan Pembelian
Setelah tahap-tahap di atas dilakukan, pembeli
akan menentukan sikap dalam pengambilan keputusan
apakah membeli atau tidak. Jika memilih untuk

42
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran (Edisi
Terjemahan)”, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 185.
43
Ujang Sumarwan, “Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya
dalam Pemasaran”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 367-369.
44
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran (Edisi
Terjemahan)”, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 186.
38

membeli produk, dalam hal ini konsumen dihadapkan


pada beberapa alternatif pengambilan keputusan seperti
produk, merek, penjual, kuantitas, dan waktu
pembeliannya.45
Pembelian produk atau jasa yang dilakukan oleh
konsumen bisa digolongkan ke dalam tiga macam
(Engel, Blackwell, dan Miniard, 1995), seperti yang
diuraikan berikut ini.
1) Pembelian yang Terencana Sepenuhnya
Jika konsumen telah menentukan rencana produk
atau jasa yang ingin dibeli jauh sebelum pembelian
dilakukan, maka ini termasuk pembelian yang
direncanakan sepenuhnya. Pembelian yang terencana
sepenuhnya biasanya adalah hasil dari proses
keputusan yang diperluas atau keterlibatan yang tinggi.
2) Pembelian yang Separuh Terencana
Konsumen sering kali sudah mengetahui ingin
membeli suatu produk, namun mungkin ia tidak tahu
merek yang akan dibelinya sampai ia bisa memperoleh
informasi yang lengkap dari media sosial seperti
Instagram yang biasanya mendeskripsikan barang pada
kolom caption. Ketika ia sudah tahu produk yang ingin
dibeli sebelumnya dan memutuskan merek dari produk

45
Etta Mamang Sangadji, “Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis
disertai Himpunan Jurnal Penelitian”, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013), h.
334.
39

tersebut di Instagram, maka ini termasuk pembelian


yang separuh terencana.
3) Pembelian yang Tidak Terencana
Konsumen sering kali membeli suatu produk tanpa
direncanakan terlebih dahulu. Misalnya, konsumen
melihat iklan di Instagrambarang dengan diskon 50%,
terkadang hal tersebut membuat konsumen yang
tadinya tidak mempunyai rencana untuk membeli
barang akan merasakan kebutuhan untuk membeli
barang tersebut. Keputusan pembelian seperti ini sering
disebut sebagai pembelian impuls (impulse
purchasing).46
e. Perilaku Pascapembelian (Evaluasi
Pascapembelian)
Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara
harapan dan kinerja anggapan produk. Semakin besar
kesenjangan antara harapan dan kinerja, semakin besar
ketidakpuasan yang terjadi.47 Setelah membeli suatu
produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan. Tahap ini dapat
memberikan informasi yang penting bagi perusahaan

46
Ujang Sumarwan, “Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya
dalam Pemasaran”, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 377-378
47
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran (Edisi
Terjemahan)”, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 190.
40

apakah produk dan pelayanan yang telah dijual dapat


memuaskan konsumen atau tidak.48
Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Evaluasi Pascabeli

Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian (Kotler &


Keller)
(Sumber: Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen
Pemasaran Edisi Terjemahan, h. 185)

Konsumen tidak selalu melalui lima tahap


pembelian produk itu seluruhnya. Mereka mungkin
melewatkan atau membalik beberapa tahap. Ketika
Anda membeli merek pasta gigi regular Anda, Anda
langsung bergerak dari kebutuhan akan pasta gigi ke
keputusan pembelian, melewatkan tahap pencarian
informasi dan evaluasi. Meskipun demikian, model
dalam ga,bar diatas memberikan kerangka referensi
yang baik, karena model itu menangkap kisaran penuh
pertimbangan yang muncul ketika konsumen

48
Etta Mamang Sangadji, “Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis
disertai Himpunan Jurnal Penelitian”, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013), h.
334.
41

menghadapi pembelian baru yang memerlukan


49
keterlibatan yang tinggi.
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan
Pembelian Konsumen
Pride dan Ferrell (1995) membagi faktor yang
memengaruhi perilaku konsumen ke dalam tiga kelompok,
yaitu:
a. Faktor Pribadi
1) Faktor Demografi
Faktor demografi berkaitan dengan siapa yang
terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian.
Faktor ini meliputi ciri-ciri individual seperti jenis
kelamin, usia, ras, suku, bangsa, pendapatan,
kehidupan keluarga dan pekerjaan.
2) Faktor Situasional
Faktor situasional merupakan keadaan atau
kondisi eksternal yang ada ketika konsumen
membuat keputusan pembelian.
3) Faktor Tingkat Keterlibatan
Faktor tingkat ketelibatan konsumen
ditujukkan dengan sejauh mana konsumen
mempertimbangkan terlebih dahulu keputusannya
sebelum membeli suatu produk.

49
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, “Manajemen Pemasaran (Edisi
Terjemahan)”, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 184.
42

4) Faktor Psikologis
a) Motif
b) Persepsi
c) Kemampuan dan Pengetahuan
d) Sikap
e) Kepribadian
5) Faktor Sosial
a) Peran dan Pengaruh Keluarga
Dalam kaitannya dengan perilaku
konsumen, keluarga mempunyai pengaruh
langsung terhadap keputusan pembelian
konsumen. Setiap anggota keluarga
mempunyai kebutuhan, keinginan, dan selera
yang berbeda-beda.
b) Kelompok Referensi
Berfungsi sebagai perbandingan dan
sumber informasi bagi seseorang sehingga
perilaku para anggota kelompok referensi
ketika membeli suatu produk bermerek
tertentu akan dapat dipengaruhi oleh
kelompok referensi.
c) Kelas Sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok
yang terbuka untuk para individu yang
memiliki tingkat sosial yang serupa. Dalam
kelas sosial terjadi pembedaan masyarakat
kedalam kelas-kelas secara bertingkat.
43

d) Budaya dan Sub Budaya


Budaya memengaruhi bagaimana
seseorang membeli dan menggunakan produk,
serta kepuasan konsumen terhadap produk
tersebut sebab budaya juga menentukan
produk-produk yang dibeli dan digunakan.50

E. Kerangka Pemikiran

Penggunaan akun Keputusan


Instagram Pengaruh
@duniahalal (X) Pembelian (Y)

Gambar 3.3 Hubungan Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat


(Y)

F. Hipotesis
Menurut Kerlinger dan Tuckman dalam Siregar
menjelaskan bahwa semula istilah hipotesis berasal dari
bahasa Yunani yang mempunyai dua kata yaitu hupo
(sementara) dan thesis (pernyataan atau teori). Karena
hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih
lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya.
Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah

50
Etta Mamang Sangadji, “Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis
disertai Himpunan Jurnal Penelitian”, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2013),
h. 335-337.
44

sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau


lebih.51
Selanjutnya Sudjana dalam Riduwan mengartikan
hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai satu hal
yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut
untuk melakukan pengecekannya. Hal ini jelas bahwa
Sudjana mengatakan asumsi atau dugaan yang bersifat
umum sedangkan Kerlinger dan Tuckman lebih khusus lagi
mengenai arti hipotesis menjadi dugaan antara dua variabel
atau lebih.52
Atas dasar definisi di atas, dapat diartikan bahwa
hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara penelitian
yang harus diuji lagi kebenarannya. Hipotesis yang
dugunakan adalah bentuk hipotesis Asosiatif yang
dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan
yang bersifat hubungan/pengaruh. Dan menurut sifat
hubungannya menggunakan hipotesis hubungan kausal atau
sebab akibat.
Hipotesis ini dibagi menjadi dua, yaitu:
(Ha): Ada pengaruh penggunaan akun Instagram
@duniahalal terhadap keputusan pembelian.
(Ho): Tidak ada pengaruh penggunaan akun Instagram
@duniahalal terhadap keputusan pembelian.

51
Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS Edisi Pertama”, (Jakarta:
Kencana, 2013), h. 38.
52
Riduwan, “Dasar-dasar Statistika”, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.
162.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel


1. Populasi Penelitian
Populasi berasal dari kata bahasa Inggris population,
yang berarti jumlah penduduk. Dalam metode penelitian
kata populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau
sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian.53
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil populasi dari
pengikut Instagram @duniahalal sebanyak 10.600 (per
tanggal 2 November 2018, Jam 09.55 WIB).

Gambar 3.1 Profil Instagram @duniahalal


(Sumber: Instagram)
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah prosedur pengambilan data di mana
hanya sebagaian populasi saja yang diambil dan
dipergunakan untuk menentukan sifat serta

53
Burhan Bungin, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2010), h. 99.

45
46

ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.54 Sampel dalam


penelitian ini menggunakan metode probability sampling
(random sample) atau pengambilan sampel secara acak.
Pengambilan sampel probability sampling adalah suatu
teknik penarikan sampel yang berdasar pada setiap anggota
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi
sampel penelitian.55
Dalam hal ini pengambilan sampel dilakukan dengan
cara simple random sampling, merupakan cara pengmbilan
sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak
tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota
populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota
populasi dianggap homogeny (sejenis).56
Batas error atau kesalahan dalam suatu penelitian
sebesar 10%. Bila peluang kesalahan 10% maka tingkat
kepercayaannya sebesar 90%. Peluang kesalahan dan
kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi. Peneliti
mengambil tingkat kesalahan maksimal dalam proses
pencarian data dari keseluruhan responden. Jumlah sampel
penelitian adalah 99 orang dari total 10.600 orang followers

54
Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbadingan Perhitungan Manual Dan SPSS”, (Jakarta: Kencana, 2017), h.30.
55
Bambang Prasetyo, “Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan
Aplikasi”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 125.
56
Riduwan, “Dasar-dasar Statistika”, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.
12.
47

@duniahalal. Besarnya sampel dalam penelitian ini


ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin.57
N
n=
1 + Ne²
Katerangan:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Standar Deviasi

N
n=
1 + Ne²
10.600
n=
1 + 10.600 (0,1)²
10.600
n=
1 + 10.600 (0,01)

10.600
n=
1 + 106
n= 99,065
Dibulatkan menjadi 99 sampel.

57
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, “Metode Penelitian
Kuantitatif”, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2011), h.137-138.
48

Pemilihan sampel ini dilakukan dengan mendata


seluruh followers @duniahalal (10.600 orang) secara
manual dalam Microsoft Excel. Kemudian, dari 10.600
dipilih sampel dengan menggunakan rumus
=RANDBETWEEN(1,10600).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Pengambilan data peneliti lakukan via google form dengan
mengirim pesan langsung melalui Instagram kepada followers
@duniahalal. Adapun waktu pelaksanaannya penelitian
dilaksanakan pada Bulan Mei sampai dengan Desember 2018.

C. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini merupakan subjek dari
mana data diperoleh. Peneliti mengelompokan sumber data
menjadi dua, yaitu:
1. Data Primer merupakan data yang dikumpulkan oleh
peneliti sendiri secara langsung dari sumber utama.
Data primer didapatkan melalui metode angket yang
peneliti kumpulkan dengan cara mengirimkan pesan
langsung kepada followers @duniahalal.
2. Data sekunder adalah data penunjang sebagai
pelengkap dari data primer. Data sekunder dilakukan
melalui studi kepustakaan untuk mendapatkan data-
data dari literatur-literatur dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan objek penelitian seperti buku-
buku, artikel atau jurnal di internet, dan sebagainya.
49

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat
digunakan untuk memperoleh, mengolah dan
menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para
responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang
sama.58 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk menghasilkan data yang akurat yaitu dengan
menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau
sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.59
Modifikasi skala Likert dimaksudkan untuk meniadakan
kategori jawaban tengah untuk menghilangkan kelemahan yang
terdapat dalam skala lima tingkat. Dengan alasan sebagai
berikut:60
1. Kategori Undeciden, yang mempunyai arti ganda dan
bisa diartikan belum dapat memutuskan atau memberi
jawaban. Dapat juga diartikan netral, setuju tidak, tidak
setujupun tidak, atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawab
multi interpretable (ganda arti) tentu tidak diharapkan
dalam instrumen.
2. Tersedianya jawaban tengah menimbulkan
kecendrungan menjawab ke tengah.

58
Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbadingan Perhitungan Manual Dan SPSS”, (Jakarta: Kencana, 2017), h.
46.
59
Riduwan, “Dasar-dasar Statistika”, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.
38.
60
Sutrisno Hadi, “Analisis Butir untuk Instrumen Angket, Tes dan Skala
Nilai”, (Yogyakarta: FP UGM, 1991), h. 19.
50

3. Maksud dari kategori SS-S-TS-STS diutamakan untuk


melihat kecendrungan pendapat responden, ke arah
setuju atau tidak setuju.
Maka dari itu, dalam penelitian ini menggunakan empat
alternatif jawaban sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Likert


(Sumber: Sutrisno Hadi, Analisis Butir untuk Instrumen Angket, Tes dan Skala
Nilai, h. 19)
Skor
Skala
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Di bawah ini disajikan tabel berisi setiap variabel yang akan


disebutkan dimensi, indikator hingga butir pertanyaannya.
51

Tabel 3.2 Blue Print Variabel X (Sebelum Uji Validitas dan Uji
Realibilitas)
Butir
Variabel Pertanyaan Jum
No Dimensi Indikator
Penelitian Un lah
Fav
fav
1. Pengaruh Faktor Karakteris 1, 2, 3 4 4
Penggunaa Penggun tik
n Akun aan individu
Instagram Media Harapan 5, 6, 4
Duniahalal 7, 8
(Variabel
X) Persepsi 9, 10, 14 6
terhadap 11,
Media 12, 13
Tingkat 15, 17 16, 4
Akses 18
Media
Karakteri Foto 19, 20 2
stik Isi Video 22 21 2
Media Caption 23, 3
24, 25
Insta Story 26, 27 2

Instagram 28, 29 2
Ads
52

Tabel 3.3 Blue Print Variabel Y (Sebelum Uji Validitas dan Uji
Realibilitas)
Variabel Butir Pertanyaan
No Indikator Jumlah
Penelitian Fav Unfav
2. Keputusan Pengenalan 30, 31 2
Pembelian Kebutuhan
(Variabel Pencarian 32, 33 2
Y) Informasi
Evaluasi 34, 35, 38 36, 37 5
Alternatif
Keputusan 39 1
Pembelian
Evaluasi 40, 42 41 3
Pascabeli

Tabel 3.4 Blue Print Variabel X (Sesudah Uji Validitas dan Uji
Realibilitas)
Butir
Variabel Pertanyaan Jum
No Dimensi Indikator
Penelitian Un lah
Fav
fav
1. Pengaruh Faktor Karakteris 1, 2, 4 4
Penggunaa Penggun tik 3
n Akun aan individu
Instagram Media Harapan 5, 6, 4
53

Duniahalal 7, 8
(Variabel Persepsi 9, 5
X) terhadap 10,
Media 11,
12,
13
Tingkat 14, 2
Akses 15
Media
Karakteri Foto 16, 2
stik Isi 17
Media Video 19 18 2
Caption 20, 3
21,
22
Insta Story 23, 2
24
Instagram 25, 2
Ads 26
54

Tabel 3.5 Blue Print Variabel Y (Sesudah Uji Validitas dan Uji
Realibilitas)

Variabel Butir Pertanyaan


No Indikator Jumlah
Penelitian Fav Unfav
2. Keputusan Pengenalan 27, 28 2
Pembelian Kebutuhan
(Variabel Pencarian 29, 30 2
Y) Informasi
Evaluasi 31, 32, 34 33 4
Alternatif
Keputusan 35 1
Pembelian
Evaluasi 36, 37 2
Pascabeli

E. Teknik Pengumpulan Data


1. Angket
Metode angket disebut juga sebagai metode kuesioner
atau dalam bahasa Inggris disebut questionnaire (daftar
pertanyaan). Metode angket merupakan serangkaian atau
daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian
dikirim untuk diisi oleh responden.61 Kuesioner akan
disebar kepada followers @duniahalal melalui pesan
langsung Instagram dengan menggunakan google form.

61
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, “Metode Penelitian
Kuantitatif”, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 123.
55

a. Link kuesioner sebelum uji instrumen:


https://bit.ly/2TqKmhb.
b. Link kuesioner sesudah uji instrumen:
https://bit.ly/2F7iFH5.

2. Dokumen
Pengumpulan data dalam penelitian dengan mencari
informasi berdasarkan dokumen berjalan yang terkait agar
dapat diperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhan
penelitian. Data yang dibutuhkan seputar Instagram serta
fiturnya yang dapat diakses disitus resmi Instagram,
catatan, dokumen atau foto dan juga buku-buku yang
menunjang teori.

F. Teknik Pengolahan Data


Metode pengolahan data menggunakan SPSS. Adapun
langkah-langkah pengolahan data secara manual adalah sebagai
berikut:
1. Editing
Editing adalah proses pengecekan atau memeriksa data
yang telah berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada
kemungkinan data yang telah masuk tidak memenuhi syarat
atau tidak dibutuhkan.62 Proses editing dimulai dengan
memberi identitas pada setiap instrumen yang telah

62
Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbadingan Perhitungan Manual Dan SPSS”, (Jakarta: Kencana, 2017), h.86.
56

terjawab, kemudian memeriksa lembaran, poin-poin, dan


jawaban yang tersedia.63
2. Codeting
Codeting adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada
tiap-tiap data yang termasuk kategori yang sama. Kode
adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angkat atau
huruf untuk membedakan antara data atau identitas data
yang akan dianalisis.64
3. Tabulasi
Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data.
Maksud tabulasi adalah proses penempatan data ke dalam
bentuk tabel yang telah diberi kode sesuai dengan
kebutuhan analisis.65

G. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur.66 Validitas atau kesahihan adalah
menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur

63
Burhan Bungin, “Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya”, (Jakarta:
Kencana Prenada, 2009), h. 165.
64
Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbadingan Perhitungan Manual Dan SPSS”, (Jakarta: Kencana, 2017), h.87.
65
Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbadingan Perhitungan Manual Dan SPSS”, (Jakarta: Kencana, 2017), h.88.
66
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”,
(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 121.
57

apa yang ingin diukur.67 Uji validitas digunakan untuk


mengukur akurasi alat terhadap yang diukur walaupun di
uji berkali-kali dan dimana-dimana.68
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan Microsoft
Excel 2010. Suatu butir dinyatakan valid apabila r-hitung
lebih besar atau sama dengan r-tabel dalam tabel r atau r-
hitung ≥ r-tabel (r tabel terlampir).
2. Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama.69 Reliabilitas adalah
untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat
pengukur yang sama pula.70
Uji ini dilakukan menggunakan SPSS versi 22 dengan
teknik cronbach alpha. Kriteria suatu instrumen dikatakan
reliabel dengan menggunakan teknik ini adalah bila
koefisien reliabilitas > 0,6.71

67
Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbadingan Perhitungan Manual Dan SPSS”, (Jakarta: Kencana, 2017), h.
46.
68
Burhan Bungin, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, (Jakarta:
Kencana Prenada, 2009), h. 120.
69
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”,
(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 121.
70
Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbadingan Perhitungan Manual Dan SPSS”, (Jakarta: Kencana, 2017), h.
55.
71
Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbadingan Perhitungan Manual Dan SPSS”, (Jakarta: Kencana, 2017), h.
57-58.
58

H. Teknik Analisa Data


1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data
berdistribusi normal maka dapat digunakan uji statistik
parametrik. Sedangkan bila tidak, maka digunakan uji
statistik nonparametrik. Kriteria pengujian yang diambil
berdasarkan nilai probabilitas dalam metode Liliefors yaitu
jika probabilitas (sig) > 0,05 maka Ho diterima. Kemudian
jika probabilitas (sig) < 0,05 maka Ho ditolak.72
2. Pearson Product Moment
Kegunaan uji pearson product moment atau analisis
korelasi adalah mencari hubungan variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y) dan data berbentuk interval atau ratio.73
Pengambila keputusan uji koefisien korelasi adalah jika
sig > 0,05 maka Ho diterima atau tidak berkorelasi dan
sebaliknya, jika sig < 0,05 maka Ho ditolak atau
berkorelasi. Adapun penafsiran terhadap nilai koefisien
korelasi dapat dilihat sebagai berikut.

72
Syofian Siregar, “Statistika Parametik untuk Penelitian Kuantitatif:
Dilengkapi dengan Perhitungan Manual Dan SPSS Versi 17”, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), h. 167.
73
Riduwan, “Pengantar Statistika Sosial”, (Bandung: Alfabeta, 2012),
h. 217.
59

Tabel 3.6 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan


(Sumber: Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbadingan Perhitungan Manual Dan SPSS, h. 251-252)

No. Nilai Korelasi Tingkat Hubungan


1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah
2 0,20 – 0,399 Lemah
3 0,40 – 0,599 Cukup
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

3. Regresi Linier Sederhana


Regresi linier adalah salah satu alat yang digunakan
untuk memprediksi permintaan di masa yang akan datang
berdasarkan daya masa lalu atau untuk mengetahui
pengaruh satu variabel bebas (independent) terhadap
variabel tak bebas (dependent). Regresi linier sederhana
digunakan hanya untuk satu variabel bebas dan satu
variabel tak bebas. Tujuan metode ini adalah untuk
meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel tak
bebas yang dipengaruhi oleh variabel bebas.74 Rumus
Regresi Linier Sederhana:
Y = a + b.X
Keterangan:
Y = Variabel terikat
X = Variabel Bebas

74
Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbadingan Perhitungan Manual Dan SPSS”, (Jakarta: Kencana, 2017), h.
284.
60

A dan b = Konstanta
Uji ini akan menggunakan SPSS versi 22. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji ini mengacu pada dua
hal, yakni:
a) Membandingkan nilai signifikansi dengan nilai
probabilitas 0.05
 Jika nilai signifikansi < 0,05, artinya variabel
X berpengaruh terhadap variabel Y.
 Jika nilai signifikansi > 0,05, artinya variabel
X tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
b) Membandingkan t-hitung dengan t-tabel
 Jika nilai t-hitung < 0,05, artinya variabel X
berpengaruh terhadap variabel Y.
 Jika nilai t-hitung < 0.05, artinya variabel X
tidak berpengaruh terhadap variabel Y.75
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0
sampai 1, yang semakin tinggi mendekati angka satu berarti
semakin baik variabel independen menjelaskan variabel
dependen.76 Rumus dari koefisien determinasi adalah:

75
Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbadingan Perhitungan Manual Dan SPSS”, (Jakarta: Kencana, 2017), h.
285-286.
76
Agus Widarjono, “Analisis Statistika Multivariat Terpaan”,
(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2010), h. 22.
61

Koefisien determinasi (KD) adalah angka yang


menyatakan atau digunakan untuk mengetahui kontribusi
atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah variabel atau
lebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat) dengan rumus
sebagai berikut.77
KD ( )
5. Uji F
Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji anova. Uji F
digunakan untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua
variabel independen (bebas) secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (terikat). Atau untuk menguji apakah
model regresi yang dibuat baik/signifikan atau tidak
baik/non signifikan.78
Pengambilan keputusan pada uji ini adalah pertama,
jika nilai F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak. Dan
sebaliknya, jika nilai F-hitung < F-tabel maka Ho diterima.
Kedua, nilai sig < 0.05 maka model regresi dianggap dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau
dengan kata lain terdapat pengaruh variabel dependen
terhadap variabel independen.

77
Syofian Siregar, “Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbadingan Perhitungan Manual Dan SPSS”, (Jakarta: Kencana, 2017), h.
252.
78
Duwi Priyanto, “SPSS 22: Pengolahan Data Terpraktis”,
(Yogyakarta: ANDI, 2014), h. 197.
62
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian
1. Deskripsi Data Responden Penelitian
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah
99 orang followers akun Instagram @duniahalal dari total
10.600 orang yang ditentukan menggunakan rumus Slovin
dengan batas error 10%.
a. Jenis Kelamin

Gambar 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan diagram di atas, mayoritas responden


dari followers Instagram @duniahalal adalah
perempuan. Jumlah responden terdiri dari 56
perempuan (56,6%) dan 43 laki-laki (43,4%).

63
64

b. Usia
Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan tabel di atas, mayoritas responden


pada usia 23 dan 25 tahun sebanyak 13 orang.
Kemudian pada usia 27 tahun yaitu 11 orang. Jika
dilihat pada tabel, rentan usia responden paling banyak
adalah pada 18-30 tahun dengan total 86 responden
(86,86%).
65

c. Kota Asal
Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Provinsi

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa followers


Instagram @duniahalal paling banyak ada di provinsi
Jawa Barat dengan jumlah 32 orang (32,32%)
kemudian di DKI Jakarta dengan jumlah 16 orang
(16,16%).
d. Pekerjaan
Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Provinsi
66
67

@duniahalal yang menyebabkan penghasilan


<1.500.000 menjadi mayoritas.

2. Uji Instrumen
Untuk mendapatkan data utama dilakukan penyebaran
kuesioner secara online melalui Google form yang dikirim
melalui pesan langsung atau direct message di Instagram
kepada 99 responden terpilih yang dianggap dapat
mewakili. Sebelum kuesioner diberikan kepada 99
responden utama, peneliti melakukan uji validitas dan
reliabilitas terhadap 30 responden lain dengan memberikan
42 butir pertanyaan.
a. Uji Validitas
Pengujian bertujuan untuk mengetahui valid atau
tidaknya suatu pertanyaan yang diajukan ke responden.
Dalam uji validitas ini peneliti menggunakan Microsoft
Excel 2010. Dalam pengujian validitas konstruk,
koefisien korelasi momen-produk Pearson digunakan
sebagai batas valid atau tidaknya sebuah item (butir).
Jika skala (kuesioner) terdiri dari 30 item (pertanyaan)
dan semua item disusun mengikuti prinsip skala Likert
(Likert Summated Ratings), maka sebuah item
dianggap valid jika koefisien hubungan item tersebut
dengan total keseluruhan item yang kemudian
dinotasikan sebagai r-hitung haruslah lebih besar atau
sama dengan r-tabel dalam tabel r (r-hitung ≥ r-tabel),
68

pada taraf nyata 5% batas validitas butir adalah


0,361%.79
Dalam penelitian ini, tidak semua butir pertanyaan
yang tidak valid langsung digugurkan. Peneliti dan
pembimbing menimbang kembali kepentingan setiap
butir pertanyaan. Dalam uji validitas variabel X
(penggunaan akun Instagram @duniahalal) dan
variabel Y (keputusan pembelian) menunjukkan bahwa
lebih banyak r-hitung yang bernilai lebih besar
daripada r-tabel karena dilihat dari 42 butir pertanyaan,
ada 28 pertanyaan yang valid dan 14 pertanyaan tidak
valid. Sehingga dapat dikatakan bahwa mayoritas
pertanyaan yang ada dalam kuesioner adalah valid.
Seperti sudah disebutkan di atas bahwa dalam
penelitian ini tidak semua butir pertanyaan yang tidak
valid akan langsung digugurkan. Setelah menimbang
kepentingan dari butir pernyataan diambil-lah
keputusan untuk menggunakan 37 butir pertanyaan
yang akan dilanjutkan kepada responden utama dan
menggugurkan 5 butir pertanyaan.

79
Suzanna L. Siregar, “Pembuatan Tabel Koefisien Korelasi Momen-
produk Pearson (Pearson Product-moment Correlation Coefficient) dengan
Microsoft Excel”,
http://ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9589/Tabel_R.pdf,
diakses tanggal 16 Desember 2018 pukul 20.41.
69

b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
reliabilitas suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Uji ini dilakukan menggunakan SPSS versi 22
dengan teknik cronbach alpha. Hasil dari uji
reliabilitas pada SPSS versi 22 disajikan dalam tabel di
bawah ini.
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas
Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.856 42

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan


reliabel dengan menggunakan teknik ini bila koefisien
reliabilitas > 0,6. Besaran nilai cronbach alpha pada
tabel 4.8 di atas adalah 0.856 dengan jumlah
70

pertanyaan 42 butir. Dimana 0.856 > 0.60 maka


pertanyaan dapat dinyatakan reliabel.

3. Uji Normalitas
Dalam buku Sugiyono menyebutkan bahwa dalam
analisis statistik parametrik, salah satu syarat penggunaan
analisis statistik parametrik adalah data harus berdistribusi
normal.80
Tabel 4.5 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 99
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.56884674
Most Extreme Differences Absolute .062
Positive .062
Negative -.046
Test Statistic .062
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai


signifikansi dari uji Lilliefors sebesar 0.200. Uji Lilliefors
digunakan untuk sampel yang lebih kecil dan biasanya

80
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”,
(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 150.
71

kurang dari 100 sampel, karena sampel dalam penelitian ini


adalah 99 maka dari itu uji normalitas menggunakan teknik
uji Lilliefors.
Kaidah pengujian dalam uji normalitas adalah jika
probabilitas (sig) > 0,05 maka Ho diterima atau data
berdistribusi normal, dan sebaliknya. Dan karena nilai
probabilitas (sig) adalah 0.200 > 0.05 maka Ho diterima
dan data berdistribusi normal.

4. Koefisien Korelasi
Analisis yang digunakan adalah analisis pearson
product moment dengan menggunakan SPSS versi 22. Uji
ini digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan
antara dua variabel, apakah ada pengaruh antara variabel X
kepada variabel Y. Hasil penghitungan koefisien korelasi
dapat dilihat dari output di bawah ini:
72

Tabel 4.6 Uji Koefisien Korelasi


Correlations

PENGGUNAA
N AKUN KEPUTUSA
INSTAGRAM N
@DUNIAHAL PEMBELIA
AL N
PENGGUNAAN AKUN Pearson Correlation 1 .826**
INSTAGRAM
Sig. (2-tailed) .000
@DUNIAHALAL
N 99 99
KEPUTUSAN Pearson Correlation .826** 1
PEMBELIAN
Sig. (2-tailed) .000

N 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Pengujian korelasi diuraikan berupa hipotesis sebagai


berikut:
a. (Ha): Ada pengaruh penggunaan akun Instagram
@duniahalal terhadap keputusan pembelian.
(Ho): Tidak ada pengaruh penggunaan akun
Instagram @duniahalal terhadap keputusan
pembelian.
b. Pengambilan keputusan
Jika sig > 0,05 maka Ho diterima atau tidak
berkorelasi
Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak atau berkorelasi
Berdasarkan tabel 4.6 nilai signifikansi antara
penggunaan akun Instagram @duniahalal (X) dan
73

keputusan pembelian (Y) adalah 0,000 yang berarti 0,00 <


0,05. Maka Ho ditolak atau dinyatakan terdapat hubungan
antara penggunaan akun Instagram @duniahalal dengan
keputusan pembelian. Kemudian nilai pearson correlation
menunjukan nilai yang positif sebesar 0,826, yang artinya
jika kita rujuk pada pedomannya di tabel 4.7 berarti tingkat
hubungan antara variabel X dan variabel Y dinyatakan
memiliki hubungan dalam kategori yang sangat kuat.

Tabel 4.7 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien


Korelasi
(Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h.
184)
No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan
1 0,00 – 0,199 Sangat Lemah
2 0,20 – 0,399 Lemah
3 0,40 – 0,599 Cukup
4 0,60 – 0,799 Kuat
5 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

5. Regresi Linier Sederhana


Analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk
menguji pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel
terikat. Dasar pengambilan keputusan dalam uji ini
mengacu pada dua hal, yakni:
74

a. Membandingkan nilai signifikansi dengan nilai


probabilitas 0,05
 Jika nilai signifikansi < 0,05, artinya variabel X
berpengaruh terhadap variabel Y.
 Jika nilai signifikansi > 0,05, artinya variabel X
tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
b. Membandingkan t-hitung dengan t-tabel
 Jika niai t-hitung > t-tabel, artinya variabel X
berpengaruh terhadap variabel Y.
 Jika niai t-hitung < t-tabel, artinya variabel X
tidak berpengaruh terhadap variabel Y.
Hasil pengujian diuraikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.8 Uji Regresi Linier Sederhana


Coefficientsa

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2.854 2.124 1.344 .182

PENGGUNAAN
AKUN
.384 .027 .826 14.456 .000
INSTAGRAM
@DUNIAHALAL
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
75

Pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai constant (a)


sebesar 2.854 dan nilai penggunaan akun Instagram
@duniahalal (b/ koefisien regresi) sebesar 0.384 sehingga
persamaan regresi linier sederhana dapat ditulis sebagai
berikut:
Y = a + bX
Y = 2.854 + 0.384X
Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa
konstanta sebesar 2.854 mengandung arti nilai konsisten
variabel keputusan pembelian sebesar 2.854. Dan koefisien
regresi X sebesar 0.384 yang menyatakan bahwa setiap
penambahan 1% nilai penggunaan akun Instagram
@duniahalal, maka nilai keputusan pembelian naik 0.384.
Koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat
dinyatakan bahwa arah pengaruh variabel X terhadap
variabel Y adalah positif.
Pengambilan keputusan:
a. Berdasarkan nilai signifikansi dari tabel 4.8
coefficients di atas diperoleh nilai signifikansi senilai
0.00 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel penggunaan akun Instagram @duniahalal (X)
berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan
pembelian (Y).
b. Berdasarkan nilai t, diketahui nilai t-hitung sebesar
14.456 > t-tabel 1.663, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel penggunaan akun Instagram
76

@duniahalal (X) berpengaruh terhadap variabel


keputusan pembelian (Y).

6. Koefisien Determinasi
Uji ini adalah sebagai parameter untuk mengukur
kemampuan variabel independen (variabel bebas)
menjelaskan variabel dependen (variabel terikat). Nilai
koefisien determinasi terletak antara 0 sampai 1, yang
semakin tinggi mendekati angka satu berarti semakin baik
variabel independen menjelaskan variabel dependen.81
Berikut hasil perhitungan uji koefisien determinasi dalam
uji regresi:

Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinasi


Model Summaryb

R Adjuste Std. Error Change Statistics


Mo Squar dR of the R Square F Sig. F
del R e Square Estimate Change Change df1 df2 Change
1 208.98
.826a .683 .680 2.582 .683 1 97 .000
5
a. Predictors: (Constant),PENGGUNAAN AKUN INSTAGRAM @DUNIAHALAL

b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Tabel 4.9 menjelaskan besarnya nilai korelasi atau


hubungan (R) yaitu sebesar 0.826. Dari output tersebut
diperoleh nilai r square atau koefisien determinasi yaitu
81
Agus Widarjono, “Analisis Statistika Multivariat Terpaan”,
(Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2010), h. 22.
77

sebesar 0.683 yang artinya variabel independen


(penggunaan akun Instagram @duniahalal) memiliki
kemampuan sebesar 0.683 (68%) untuk menjelaskan
variabel dependen (keputusan pembelian). Karena itu
penggunaan akun Instagram @duniahalal terhadap
keputusan pembelian barang berpengaruh sebesar 68%,
sedangkan sisanya sebesar 32% dipengaruhi oleh hal lain
diluar dari penelitian ini.

7. Uji F
Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji model/uji
anova. Yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh
semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap
variabel terikatnya. Atau untuk menguji apakah model
regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non
signifikan. Hasil pengujian F-test diuraikan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.10 Uji F-test
ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .000
1393.301 1 1393.301 208.985 b

Residual 646.699 97 6.667

Total 2040.000 98

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN


b. Predictors: (Constant), PENGGUNAAN AKUN INSTAGRAM
@DUNIAHALAL
78

Dari output tersebut diketahui bahwa nilai F-hitung


sebesar 208.985, pengambilan keputusan jika F-hitung > F-
tabel maka Ho ditolak dan sebaliknya. Maka 208.985 >
3.95 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima dan nilai
signifikansi sebesar 0.00 < 0.05 maka model regresi dapat
dipakai untuk memprediksi variabel keputusan pembelian
atau dengan kata lain ada pengaruh variabel penggunaan
akun Instagram @duniahalal (X) variabel terhadap
keputusan pembelian (Y).

B. Pembahasan
Akun Instagram @duniahalal merupakan akun yang
bermanfaat khususnya bagi umat islam yang ingin berbelanja
tanpa resah karena mereka menawarkan barang dan transaksi
yang halal. Dari hasil analisis yang telah dipaparkan di atas,
hubungan penggunaan akun Instagram @duniahalal dengan
keputusan pembelian masuk dalam kategori hubungan yang
sangat kuat.
Pada uji regresi linier sederhana dan uji F juga variabel
penggunaan akun Instagram @duniahalal terhadap keputusan
pembelian menghasilkan nilai yang dapat menyatakan ada
pengaruh yang signifikan terhadap kedua variabel tersebut. Maka
dengan itu dapat dinyatakan bahwa konten-konten yang diunggah
pada Akun Instagram @duniahalal berhasil memengaruhi
followers-nya dalam keputusan pembelian barang. Hal ini sesuai
dengan teori uses and effect yang menjelaskan bahwa
79

penggunaan media dan isi dari media itu sendiri akan


menimbulkan dampak bagi penggunanya. Pada kasus ini
followers-nya percaya bahwa barang yang dijual dan transaksi
yang dilakukan di @duniahalal adalah halal sesuai dengan
slogannya.
Terakhir, dari hasil uji koefisien determinasi menunjukkan
bahwa penggunaan akun Instagram @duniahalal terbukti cukup
tinggi mengaruhi keputusan pembelian yaitu sebesar 68%.
Selanjutnya peneliti akan menganalisis data dari hasil
penelitian berdasarkan hitungan frekuensi yang disajikan dalam
bentuk tabel. Peneliti akan membagi pembahasan menjadi
beberapa indikator pada variabel operasional.
1. Deskripsi variabel penggunaan akun Instagram
@duniahalal
Hasil perhitungan data kuesioner yang diisi oleh
responden pada aspek penggunaan akun Instagram
@duniahalal telah dijabarkan dengan skor pada tabel di
bawah ini.

Tabel 4.11 Data Skor Variabel Penggunaan Akun Instagram


@duniahalal (X)
No Pertanyaan Skor
1 Saya setiap hari menggunakan Instagram 351
2 Saya adalah pengguna media sosial Instagram 329
yang pernah berbelanja online
3 Saya berbelanja online karena praktis 341
80

4 Menurut Saya menggunakan Instagram terlalu 186


sering tidak baik bagi kesehatan mental
5 Saya mengakses @duniahalal untuk dapat 349
mencari informasi tentang barang halal
6 Saya mengakses @duniahalal untuk memberikan 351
rasa kepercayaan Saya terhadap barang halal
7 Akun @duniahalal memberikan rasa 351
kepercayaan Saya tentang transaksi yang halal
8 Saya mengakses @duniahalal untuk mengikuti 229
giveaway
9 Saya menyukai akun @duniahalal daripada 268
marketplace halal lain
10 Akun @duniahalal memudahkan untuk 321
berbelanja barang dan transaksi yang halal
11 Akun @duniahalal menarik karena barang 333
halalnya
12 Akun @duniahalal menarik karena barangnya 208
murah
13 Akun @duniahalal menarik karena kualitas 303
barangnya
14 Saya mengakses Instagram lebih dari 3 jam 295
dalam sehari
15 Saya mengakses @duniahalal setiap Saya 224
membuka Instagram
16 Konten foto akun @duniahalal memiliki kualitas 314
yang baik
81

17 Konten foto @duniahalal berisi informasi 322


menarik tentang islam dan barang halal
18 Konten video @duniahalal membosankan untuk 288
dilihat
19 Konten video @duniahalal memberi informasi 288
dan menghibur
20 Caption unggahan @duniahalal berisi informasi 304
lengkap tentang barang
21 Caption unggahan @duniahalal memberikan 316
edukasi tentang islam dan barang halal
22 Caption unggahan @duniahalal meyakinkan 300
Saya untuk berbelanja barang
23 Unggahan Insta story @duniahalal menarik 295
perhatian Saya untuk membeli barang
24 Unggahan Insta Story mempermudah melihat 313
promo atau barang dijual @duniahalal
25 Saya pernah melihat Instagram Ads @duniahalal 291
26 Instagram Ads @duniahalal mendorong Saya 307
untuk mengunjungi halaman profilnya
Total Skor 7857

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa skor


tertinggi dari jawaban responden dengan aspek penggunaan
akun Instagram @duniahalal adalah pada pertanyaan butir
ke 1, 6, dan 7 yang memiliki skor sama sebesar 351. “Saya
setiap hari menggunakan Instagram”, “Saya mengakses
82

@duniahalal untuk memberikan rasa kepercayaan Saya


terhadap barang halal”, dan “Akun @duniahalal
memberikan rasa kepercayaan Saya tentang transaksi yang
halal”, dari 3 butir pertanyaan tersebut menunjukan bahwa
sebagian besar followers akun Instagram @duniahalal
memiliki karakteristik individu yang aktif menggunakan
Instagram. Mereka mengakses @duniahalal dengan harapan
untuk mencari barang halal dan mereka percaya bahwa
@duniahalal memberikan rasa kepercayaan akan barang
halal dan juga transaksi yang halal.

2. Deskripsi variabel Keputusan Pembelian (Y)


Hasil perhitungan data kuesioner yang diisi oleh
responden pada aspek keputusan pembelian telah
dijabarkan dengan skor pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.12 Data Skor Variabel Keputusan Pembelian (Y)


No Pertanyaan Skor
27 Saya kenal produk yang ada di @duniahalal 305
28 Produk yang dijual di @duniahalal sesuai 298
dengan kebutuhan Saya
29 Saya mendapatkan informasi @duniahalal dari 214
keluarga atau teman
30 Saya mendapatkan informasi @duniahalal dari 329
iklan di Internet (Instagram)
31 Saya percaya produk @duniahalal terjamin 331
83

kehalalannya
32 Saya percaya transaksi @duniahalal tanpa riba 325
33 Merek barang yang dijual di @duniahalal adalah 291
merek yang tidak terkenal
34 Saya melakukan penilaian terhadap marketplace 278
lain sebelum berbelanja di @duniahalal
35 Saya yakin membeli produk di @duniahalal 311
adalah keputusan yang tepat
36 Saya akan melakukan pembelian ulang di 303
@dunihalal karena merasa puas
37 Saya akan merekomendasikan @duniahalal ke 315
orang lain
Jumlah Skor 3300

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa skor


tertinggi dari jawaban responden dengan aspek keputusan
pembelian adalah butir ke 31 yaitu “Saya percaya produk
@duniahalal terjamin kehalalannya” dengan skor 331. Dari
pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa pada tahap
evaluasi alternatif, @duniahalal dengan kampanye
mengutamakan barang halal berhasil memengaruhi
pengguna akun Instagramnya hingga sebagian besar
penggunanya percaya bahwa barang-barang yang dijual di
@duniahalal adalah barang halal.
84
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang
telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Penggunaan akun Instagram @duniahalal terhadap
keputusan pembelian barang memiliki hubungan positif dan
masuk dalam kategori sangat kuat, hal ini dibuktikan
dengan uji koefisien korelasi yang menunjukkan nilai
sebesar 0,826 dan juga memiliki nilai sig 0,00. Dan
berdasarkan uji regresi linier sederhana menunjukkan nilai
t-hitung sebesar 14.456 > t-tabel 1.663 juga nilai
signifikansi sebesar 0.00 < 0.05. Kemudian juga berdasar
pada uji F, nilai yang didapat dari uji F sebesar 208.985 dan
nilai signifikansi sebesar 0.00 < 0.05 maka dinyatakan
terdapat pengaruh yang signifikan variabel independen
(penggunaan akun Instagram @duniahalal) terhadap
variabel dependen (keputusan pembelian).
2. Besarnya pengaruh dari penggunaan akun Instagram
@duniahalal terhadap keputusan pembelian barang
dibuktikan dengan uji koefisien determinasi yang
menunjukan nilai sebesar 0.683 yang artinya penggunaan
akun Instagram @duniahalal memiliki pengaruh sebesar
0.683 (68%) terhadap keputusan pembelian barang.
Sedangkan sisanya sebesar 32% dipengaruhi oleh hal lain
diluar dari penelitian ini.

85
86

B. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang
telah dijelaskan, maka beberapa hal yang bisa dijadikan saran
adalah:
1. Walaupun hasil penelitian menunjukkan pengaruh
positif penggunaan akun Instagram @duniahalal,
namun jika dilihat dari banyaknya pengguna Instagram
dan juga mayoritas masyarakat muslim di Indonesia,
akun Instagram @duniahalal dinilai masih tergolong
memiliki followers yang sedikit. Maka dari itu akun
Instagram @duniahalal perlu menambah
popularitasnya, salah satunya dengan cara menggaet
atau meng-endorse public figure untuk
mempromosikan agar lebih terkenal.
2. Akun Instagram @duniahalal sebaiknya menambah
frekuensi unggahannya di Instagram berupa promosi
maupun info-info tentang barang halal.
3. Fitur swipe up dari Insta story Instagram akun
@duniahalal ketika mempromosikan sesuatu ke
website seharusnya langsung pada halaman promo
bukannya pada home website @duniahalal. Sehingga
memudahkan konsumen untuk melihat promosi
tersebut.
4. Untuk followers akun Instagram @duniahalal dan
masyarakat, makanan dan barang yang halal adalah
suatu kewajiban bagi kita sebagai umat muslim. Maka
87

dari itu lebih teliti dan waspada lagi ketika memilih


barang untuk dibeli melalui online site maupun offline.
88
DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Bungin, Burhan. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori,


Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi
di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif:


Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta
Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana
Prenada.

Bungin, Burhan. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif.


Jakarta: Prenada Media Group.

Daryanto. 2014. Teori Komunikasi. Malang: Gunung


Samudra.

Hadi, Sutrisno. 1991. Analisis Butir untuk Instrumen


Angket, Tes dan Skala Nilai. Yogyakarta: FP
UGM.

Holzner, Steven. 2009. Facebook Marketing. Depok: E-


tera.

89
90

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen


Pemasaran (Edisi Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Littlejohn, Stephen W. dan Karen A. Foss. 2011. Teori


Komunikasi. Penerjemah: Mohammad Yusuf
Hamdan. Jakarta: Salemba Humanika.

Mbambang. 2012. Instagram Handbook. Jakarta:


Mediakita.

Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran


Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Nasrullah, Rulli. 2017. Media Sosial: Perspektif


Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi.
Bandung: Simbiosa Rektama Media.

Noor, Henry Faizal. 2015. Ekonomi Media. Jakarta: Mitra


Wacana Media.

Prasetyo, Bambang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif:


Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2011.


Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Prisgunanto, Ilham. 2014. Komunikasi Pemasaran Era


Digital. Jakarta: CV. Prisani Cendekia.

Priyanto, Duwi. 2014. SPSS 22: Pengolahan Data


Terpraktis. Yogyakarta: ANDI.

Riduwan. 2010. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.


91

Sangadji, Etta Mamang. 2013. Perilaku Konsumen:


Pendekatan Praktis disertai Himpunan Jurnal
Penelitian. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Schiffman, Leon G. 2008. Consumen Behaviour Ed. 7.


Penerjemah Zoelkifli Kasip. Indonesia: PT.
Indeks.

Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2014. Teori Komunikasi. Jakarta:


Universitas Terbuka.

Sendjaja, Sasa Djuarsa. 1994. Materi Pokok Teori


Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka,
Depdikbud.

Siregar, Syofian. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif:


Dilengkapi dengan Perbadingan Perhitungan
Manual Dan SPSS. Jakarta: Kencana.

SK Rektor No. 507. 2017. Pedoman Penulisan Karya


Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi). Jakarta:
CEQDA (Center Fir Quality Development and
Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Soehoet, Hoeta. 2002. Teori Komunikasi 2. Jakarta:


Yayasan Kampus Tercinta- IISIP.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen: Teori dan


Penerapannya dalam Pemasaran Cet. 1 Ed. 2.
Bogor: Ghalia Indonesia.
92

Widarjono, Agus. 2010. Analisis Statistika Multivariat


Terpaan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

B. SKRIPSI

Islamy, Daniella Putri. 2015. Pengaruh Online Shop pada


Media Sosial Instagram terhadap Perilaku
Konsumtif Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan
I Bumi Serpong Damai (BSD) Kota Tangerang
Selatan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Nurdiansyah, Dedi. 2017. Pengaruh Kualitas Produk dan


Harga terhadap Keputusan Pembelian Produk
Sepatu Olahraga Merek Adidas di Bandar
Lampung. Lampung: Universitas Lampung.

Rahman, Muh. 2016. Aqil. Pengaruh Penggunaan Media


Sosial terhadap Keputusan Pembelian Lewat
Internet di Kalangan Mahasiswa. Gowa: UIN
Alauddin.

C. JURNAL DAN WEBSITE

Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia. 2017. Infografis


Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet
Indonesia Survey 2017. Dapat diunduh di
https://www.apjii.or.id/.

Badan POM. Penarikan Produk Mi Instan Asal Korea yang


Mengandung Babi. Diakses dari
http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/pers
/374/PENARIKAN-PRODUK-MI-INSTAN-
ASAL-KOREA-YANG-MENGANDUNG-
BABI.html.
93

Badan POM. Penjelasan Badan POM RI tentang Viralnya


Surat Internal Hasil Pengujian Sampel Suplemen
Makanan. Diakses dari
https://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/kla
rifikasi/78/PENJELASAN-BADAN-POM-RI-
Tentang-VIRALNYA-SURAT-INTERNAL-
HASIL-PENGUJIAN-SAMPEL-SUPLEMEN-
MAKANAN.html.

Badan Pusat Statistik. Hasil Sementara Pendaftaran Usaha


Sensus Ekonomi 2016 Tahap Awal. Diakses dari
https://www.bps.go.id/pressrelease/2016/08/19/12
81/hasil-sementara-pendaftaran-usaha-sensus-
ekonomi-2016-tahap-awal.html.

DeMers, Jayson. The top 10 benefits of social media


marketing. Diakses dari
https://www.forbes.com/sites/jaysondemers/2014/
08/11/the-top-10-benefits-of-social-media-
marketing/#4a5de8f91f80.

Dinar Standard. State of the Global Islamic Economy


Report 2015. Diakses dari
http://www.dinarstandard.com/state-of-the-global-
islamic-economy-report-2015/.

Dunia Halal. Tentang Kami. Diakes dari


https://duniahalal.com/tentang-kami.
KBBI, Pengertian Tingkat. Diakses dari
https://kbbi.web.id/.

Siregar, Suzanna L. Pembuatan Tabel Koefisien Korelasi


Momen-produk Pearson (Pearson Product-
moment Correlation Coefficient) dengan Microsoft
Excel. Diakses dari
http://ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/fil
es/9589/Tabel_R.pdf.
94

Watie, Errika Dwi Setya. 2011. Komunikasi dan Media


Sosial. The Messager Volume III.

We are Social. 2018. Most Active Social Media Platforms.


Diakses di https://wearesocial.com/.
95

LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 2. Daftar Kuesioner Sebelum Uji Validitas dan Uji
Reliabilitas

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER


(SEBELUM UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS)

Responden yang terhormat,


Perkenalkan Saya Debbi Ismawati, saat ini sedang
melakukan penelitian untuk menyelesaikan studi pada jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul
penelitian Saya adalah “Pengaruh Penggunaan Akun Instagraam
@duniahalal terhadap Keputusan Pembelian Barang”.
Saya meminta kesediaan Anda untuk dapat meluangkan
waktu mengisi kuesioner yang telah Saya siapkan ini.
Kesungguhan Anda dalam mengisi kuesioner ini akan sangat saya
hargai dan membantu Saya dalam pengumpulan data. Atas
kesediaan dan kerja sama Anda dalam mengisi kuesioner ini,
Saya ucapkan terima kasih.
1. Nama: ………
2. Username Instagram: ……..
3. Jenis Kelamin
a. Laki-Laki b. Perempuan
4. Usia: ……….
5. Kota Asal: ……….
6. Pekerjaan: ……….
7. Pendapatan Per-bulan:
a. < Rp. 1.500.000 c. 3.000.000 - 5.000.000
b. Rp. 1.500.000 - Rp. 3.000.000 d. > Rp. 5.000.000

Petunjuk Pengisian
Bacalah dan pahami setiap pertanyaan dengan baik. Isilah
pernyataan yang sesuai dengan diri Anda.
Keterangan:
STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju

VARIABEL X (PENGGUNAAN AKUN INSTAGRAM


@DUNIAHALAL)
1. FAKTOR PENGGUNAAN MEDIA
No Pertanyaan STS TS S SS
A. Karakteristik Individu
1 Saya adalah pengguna aktif media
sosial Instagram
2 Saya adalah pengguna media sosial
Instagram yang sering berbelanja
online
3 Saya berbelanja online karena
cocok dengan kepribadian saya
berbelanja praktis
4 Menurut Saya menggunakan
Instagram terlalu sering tidak baik
bagi kesehatan mental
B. Harapan
5 Saya mengakses @duniahalal untuk
dapat mencari informasi tentang
barang halal
6 Saya mengakses @duniahalal untuk
memberikan rasa kepercayaan Saya
terhadap barang halal
7 Akun @duniahalal memberikan
rasa kepercayaan Saya tentang
transaksi yang halal
8 Saya mengakses @duniahalal
sebagai sarana refreshing
C. Persepsi Terhadap Media
9 Saya menyukai akun @duniahalal
daripada marketplace halal lain
10 Akun @duniahalal memudahkan
untuk berbelanja barang dan
transaksi yang halal
11 Akun @duniahalal menarik karena
barang halalnya
12 Akun @duniahalal menarik karena
barangnya murah
13 Akun @duniahalal menarik karena
kualitas barangnya
14 Feeds akun @duniahalal
membosankan
D. Tingkat Akses Media
15 Saya mengakses Instagram lebih
dari 3 jam dalam sehari
16 Saya menggunakan Instagram
hanya untuk mengisi waktu luang
17 Saya mengakses @duniahalal
setiap Saya membuka Instagram
18 Akun @duniahalal Saya akses
ketika ada promo saja

2. KARAKTERISTIK ISI MEDIA


No Pertanyaan STS TS S SS
A. Foto
19 Konten foto akun @duniahalal
memiliki kualitas yang baik
20 Konten foto @duniahalal berisi
informasi menarik tentang islam
dan barang halal
B. Video
21 Konten video @duniahalal
membosankan untuk dilihat
22 Konten video @duniahalal
memberi informasi dan menghibur
C. Caption
23 Caption unggahan @duniahalal
berisi informasi lengkap tentang
barang
24 Caption unggahan @duniahalal
memberikan edukasi tentang islam
dan barang halal
25 Caption unggahan @duniahalal
meyakinkan saya untuk berbelanja
barang
D. Insta Story
26 Unggahan Insta story @duniahalal
menarik perhatian Saya untuk
membeli barang
27 Unggahan Insta Story
mempermudah melihat promo atau
barang dijual @duniahalal
E. Instagram Ads
28 Saya pernah melihat Instagram Ads
@duniahalal
29 Instagram Ads @duniahalal
mendorong saya untuk
mengunjungi halaman profilnya
VARIABEL Y (KEPUTUSAN PEMBELIAN)
3. KEPUTUSAN PEMBELIAN
No Pertanyaan STS TS S SS
A. Pengenalan Kebutuhan
1 Saya kenal produk yang ada di
@duniahalal
2 Produk yang dijual di @duniahalal
sesuai dengan kebutuhan Saya
B. Pencarian Informasi
3 Saya mendapatkan informasi
@duniahalal dari keluarga, teman,
atau pengalaman.
4 Saya mendapatkan informasi
@duniahalal dari iklan di Internet
(Instagram)
C. Evaluasi Alternatif
5 Saya percaya produk @duniahalal
terjamin kehalalannya
6 Saya percaya transaksi @duniahalal
tanpa riba
7 Barang di @duniahalal lebih mahal
dibanding marketplace lain
8 Merek barang yang dijual di
@duniahalal adalah merek yang
tidak terkenal
9 Saya melakukan penilaian terhadap
marketplace lain sebelum
berbelanja di @duniahalal
D. Keputusan Pembelian
10 Saya yakin membeli produk di
@duniahalal adalah keputusan yang
tepat
E. Evaluasi Pasca Pembelian
11 Saya akan melakukan pembelian
ulang di @dunihalal karena merasa
puas
12 Saya kecewa dengan produk
@duniahalal
13 Saya akan merekomendasikan
@duniahalal ke orang lain
Lampiran 3. Daftar Kuesioner Sesudah Uji Validitas dan Uji
Reliabilitas

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER


(SESUDAH UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS)

Responden yang terhormat,


Perkenalkan Saya Debbi Ismawati, saat ini sedang
melakukan penelitian untuk menyelesaikan studi pada jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun judul
penelitian Saya adalah “Pengaruh Penggunaan Akun Instagraam
@duniahalal terhadap Keputusan Pembelian Barang”.
Saya meminta kesediaan Anda untuk dapat meluangkan
waktu mengisi kuesioner yang telah Saya siapkan ini.
Kesungguhan Anda dalam mengisi kuesioner ini akan sangat saya
hargai dan membantu Saya dalam pengumpulan data. Atas
kesediaan dan kerja sama Anda dalam mengisi kuesioner ini,
Saya ucapkan terima kasih.

1. Nama: ………
2. Username Instagram: ……..
3. Jenis Kelamin
a. Laki-Laki b. Perempuan
4. Usia: ……….
5. Kota Asal: ……….
6. Pekerjaan: ……….
7. Pendapatan Per-bulan:
a. < Rp. 1.500.000 c. 3.000.000 - 5.000.000
b. Rp. 1.500.000 - Rp. 3.000.000 d. > Rp. 5.000.000

Petunjuk Pengisian
Bacalah dan pahami setiap pertanyaan dengan baik. Isilah
pernyataan yang sesuai dengan diri Anda.
Keterangan:
STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju

VARIABEL X (PENGGUNAAN AKUN INSTAGRAM


@DUNIAHALAL)
1. FAKTOR PENGGUNAAN MEDIA
No Pertanyaan STS TS S SS
A. Karakteristik Individu
1 Saya setiap hari menggunakan
Instagram
2 Saya adalah pengguna media sosial
Instagram yang pernah berbelanja
online
3 Saya berbelanja online karena
praktis
4 Menurut Saya menggunakan
Instagram terlalu sering tidak baik
bagi kesehatan mental
B. Harapan
5 Saya mengakses @duniahalal untuk
dapat mencari informasi tentang
barang halal
6 Saya mengakses @duniahalal untuk
memberikan rasa kepercayaan Saya
terhadap barang halal
7 Akun @duniahalal memberikan
rasa kepercayaan Saya tentang
transaksi yang halal
8 Saya mengakses @duniahalal untuk
mengikuti giveaway
C. Persepsi Terhadap Media
9 Saya menyukai akun @duniahalal
daripada marketplace halal lain
10 Akun @duniahalal memudahkan
untuk berbelanja barang dan
transaksi yang halal
11 Akun @duniahalal menarik karena
barang halalnya
12 Akun @duniahalal menarik karena
barangnya murah
13 Akun @duniahalal menarik karena
kualitas barangnya
D. Tingkat Akses Media
14 Saya mengakses Instagram lebih
dari 3 jam dalam sehari
15 Saya mengakses @duniahalal setiap
Saya membuka Instagram

2. KARAKTERISTIK ISI MEDIA


No Pertanyaan STS TS S SS
A. Foto
16 Konten foto akun @duniahalal
memiliki kualitas yang baik
17 Konten foto @duniahalal berisi
informasi menarik tentang islam
dan barang halal
B. Video
18 Konten video @duniahalal
membosankan untuk dilihat
19 Konten video @duniahalal
memberi informasi dan menghibur
C. Caption
20 Caption unggahan @duniahalal
berisi informasi lengkap tentang
barang
21 Caption unggahan @duniahalal
memberikan edukasi tentang islam
dan barang halal
22 Caption unggahan @duniahalal
meyakinkan Saya untuk berbelanja
barang
D. Insta Story
23 Unggahan Insta story @duniahalal
menarik perhatian Saya untuk
membeli barang
24 Unggahan Insta Story
mempermudah melihat promo atau
barang dijual @duniahalal
E. Instagram Ads
25 Saya pernah melihat Instagram Ads
@duniahalal
26 Instagram Ads @duniahalal
mendorong Saya untuk
mengunjungi halaman profilnya

VARIABEL Y (KEPUTUSAN PEMBELIAN)


3. KEPUTUSAN PEMBELIAN
No Pertanyaan STS TS S SS
A. Pengenalan Kebutuhan
27 Saya kenal produk yang ada di
@duniahalal
28 Produk yang dijual di @duniahalal
sesuai dengan kebutuhan Saya
B. Pencarian Informasi
29 Saya mendapatkan informasi
@duniahalal dari keluarga atau
teman
30 Saya mendapatkan informasi
@duniahalal dari iklan di Internet
(Instagram)
C. Evaluasi Alternatif
31 Saya percaya produk @duniahalal
terjamin kehalalannya
32 Saya percaya transaksi
@duniahalal tanpa riba
33 Merek barang yang dijual di
@duniahalal adalah merek yang
tidak terkenal
34 Saya melakukan penilaian terhadap
marketplace lain sebelum
berbelanja di @duniahalal
D. Keputusan Pembelian
35 Saya yakin membeli produk di
@duniahalal adalah keputusan yang
tepat
E. Evaluasi Pasca Pembelian
36 Saya akan melakukan pembelian
ulang di @duniahalal karena
merasa puas
37 Saya akan merekomendasikan
@duniahalal ke orang lain
Lampiran 4. Uji Validitas

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10
R1 4 1 4 1 4 4 3 1 3 3
R2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3
R3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4
R4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4
R5 4 3 3 1 3 3 3 4 3 4
R6 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4
R7 4 3 2 1 4 3 4 1 2 3
R8 4 3 4 1 4 4 4 4 3 4
R9 4 2 2 3 4 4 4 2 3 3
R10 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4
R11 4 3 4 2 2 3 3 3 2 3
R12 4 1 1 2 4 4 4 4 3 4
R13 4 1 2 2 3 4 4 4 3 2
R14 4 1 2 2 4 4 4 4 4 3
R15 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4
R16 2 2 2 1 3 4 4 3 3 3
R17 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3
R18 3 2 3 3 4 4 4 3 2 4
R19 3 3 3 1 3 4 4 3 2 2
R20 3 1 1 1 3 4 4 4 2 2
R21 4 2 4 1 3 3 3 3 2 2
R22 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4
R23 3 2 2 1 3 3 3 2 2 3
R24 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3
R25 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3
R26 3 1 1 4 4 3 4 4 4 4
R27 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4
R28 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
R29 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4
R30 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4
r-
hitu 0.25 0.19 0.08 0.42 0.36 0.23 0.17 0.20 0.59 0.68
ng 7 9 3 4 9 1 2 1 7 6
r-
tabe 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36
l 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tida Tida Tida Tida Tida Tida
k k k k k k
Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali
d d d d d d d d d d

B11 B12 B13 B14 B15 B16 B17 B18 B19 B20 B21
3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3
3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3
4 3 3 3 2 1 2 3 4 3 3
4 3 3 2 3 2 3 1 3 3 2
3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3
4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4
3 3 3 1 3 2 1 2 3 3 2
4 3 3 2 2 1 2 2 3 4 3
3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3
4 2 4 3 3 3 4 1 4 4 3
3 3 3 3 4 2 1 1 4 4 3
4 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3
3 1 3 1 4 4 1 4 3 3 2
3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2
4 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4
4 4 4 4 1 2 2 3 3 3 4
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4
4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 2 4 2 2 1 4 3 4 3
3 3 3 3 4 1 2 2 3 2 3
4 4 4 1 4 3 4 2 4 4 3
3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3
4 3 3 3 4 1 3 3 3 3 4
3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3
4 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4
4 4 4 3 4 2 2 2 3 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4
4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3
-
0.66 0.44 0.69 0.08 0.39 0.21 0.63 0.57 0.47
9 3 6 4 9 3 0.75 0.16 8 4 5
0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tida Tida Tida
k k k
Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali
d d d d d d d d d d d

B22 B23 B24 B25 B26 B27 B28 B29 B30 B31 B32
3 3 3 4 2 3 1 1 2 2 1
3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 1
3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3
3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 2 3 2 1 3 1 2 2 3 4
3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1
4 4 4 4 4 4 2 1 2 2 4
2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2
4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 1
3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
3 2 2 1 2 2 4 4 1 2 1
3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4
3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1 4 4 3 4 4 3 3 3 4 1
3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2
3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
0.38 0.73 0.64 0.62 0.68 0.37 0.61 0.61 0.11
4 0.67 2 7 4 9 0.44 2 1 4 2
0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tida
k
Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali
d d d d d d d d d d d

B4 TOT
B33 B34 B35 B36 B37 B38 B39 B40 B41 2 AL
2 4 4 3 3 2 4 2 4 2 116
2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 117
4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 129
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 126
3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 123
3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 156
2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 107
3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 124
4 3 3 4 4 2 3 2 4 3 125
4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 135
4 3 2 3 4 1 4 4 4 4 128
4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 137
3 3 3 1 2 3 4 4 2 3 124
4 3 3 2 2 4 4 3 1 3 125
4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 150
3 2 2 4 4 2 2 3 4 2 118
3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 130
4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 130
3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 120
4 3 4 3 2 1 3 1 4 3 108
2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 110
4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 148
2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 116
3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 133
4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 132
4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 140
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 141
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 125
4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 141
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 136
-
0.56 0.50 0.28 0.10 0.09 0.43 0.51 0.69 0.20 0.4
9 5 8 7 4 4 3 7 9 49
0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 61
Tida Tida Tida Tida
k k k k
Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Vali Val
d d d d d d d d d id
Lampiran 5. Tabel T
Lampiran 6. Tabel F
Lampiran 7. Dunia Halal

A. Profil umum
Didirikan pada Januari 2017 oleh tim yang berpengalaman
di bidang teknologi dan komunikasi, Dunia Halal merupakan e-
commerce marketplace berbasis halal di Indonesia. Dunia Halal
hadir sebagai solusi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari juga
solusi kebangkitan ekonomi umat.
Di Dunia Halal terdapat berbagai produk kualitas terbaik
serta layanan dengan transaksi yang halal. Produk dijual beragam,
mulai dari fashion, makanan & minuman, obat herbal, kebutuhan
rumah tangga, elektronik, perlengkapan ibadah, hingga paket
wisata halal termasuk Umroh & Haji. Selain itu ada pula layanan
PPOB termasuk pulsa, listrik, PDAM, BPJS, dan banyak lagi.
B. Pelayanan
1. 100% Transaksi Halal

Transaksi jual-beli di Dunia Halal menerapkan metode


pembayaran berbasis syariah sehingga halal dan bebas dari
riba.
2. Cicilan Syariah

Pelanggan bisa berbelanja secara cicil tanpa kartu


kredit dan tidak menerapkan sistem bunga sehingga bebas
riba.
3. Perlindungan Konsumen

Senantiasa mematuhi aturan bisnis online Indonesia


dengan menghadirkan fitur & layanan yang melindungi
pelanggan.
4. Dukung UKM Indonesia

Berkomitmen dukung pelaku Usaha Mikro Kecil


Menengah (UMKM) bagi brand/produk halal untuk
merambah bisnis digital.
C. Konten di Instagram
Akun @duniahalal berkomunikasi melalui unggahan foto,
video dan caption dengan para followersnya di Instagram. Selain
itu akun @duniahalal juga menggunakan Insta story dan
Instagram Ads untuk melakukan promosi.
Mengutamakan barang dan transaksi yang halal, Akun
@duniahalal juga mengedukasi dengan mengunggah konten
tentang islam. Pada Instagram akun Instagram @duniahalal selain
memasarkan produk-produknya, mereka juga mengunggah
konten-konten berisi tips dan juga informasi tentang barang halal.
Konten-konten yang diunggah diberi hastag atau tagar sesuai
kategori seperti #DuhaTips #DoaHariIni #DuhaFact
#JummahMubarak #TanyaSobatDuha.
1. #DuhaTips
2. #DoaHariIni

3. #DuhaFact
4. #JummahMubarak

5. #TanyaSobatDuha

Anda mungkin juga menyukai