Anda di halaman 1dari 13

POTENSI

KEMARITIMAN
INDONESIA
A. PERIKANAN
B. HUTAN MANGROVE
C.TERUMBU KARANG
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
A. PERIKANAN
 Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi
ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak
mengurangi populasi ikan.

 Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per
tahun.

 luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, sekitar 5,8
juta kilometer persegi.

 Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat ada perbedaan secara umum
antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur. Di Indonesia bagian barat rata-
rata kedalaman laut 75 meter. Jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan
pelagis kecil. Di kawasan Indonesia Timur rata-rata kedalaman laut 4.000 meter.
Jenis ikan yang banyak ditemukan adalah ikan pelagis besar seperti cakalang dan
tuna.
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
A. PERIKANAN
 Selain ikan yang tersedia di lautan,
penduduk Indonesia juga melakukan budi
daya ikan terutama di daerah pesisir. Di
pantai utara Pulau Jawa, banyak
masyarakat mengembangkan usaha budi
daya ikan dengan tambak.

 Jenis ikan yang dikembangbiakkan di


tambak adalah ikan bandeng dan udang.
Kekayaan alam Indonesia berupa ikan
banyak diambil nelayan dari negara lain,
berupa praktik pencurian ikan atau illegal
fishing. Ada beberapa wilayah perairan
Indonesia yang paling rawan dengan
praktik pencurian ikan, yaitu laut Arafuru,
Papua di perairan Indonesia timur.
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
B. HUTAN MANGROVE
 Salah satu potensi sumber daya maritim
Indonesia adalah hutan mangrove atau
hutan bakau. Hutan mangrove atau hutan
bakau adalah tipe hutan yang berada di
daerah pasang surut air laut. Saat air
pasang, hutan mangrove digenangi air
laut. Saat air laut surut, hutan mangrove
bebas dari genangan air laut. Umumnya,
hutan mangrove berkembang dengan
baik di pantai yang terlindung, muara
sungai atau laguna.

 Indonesia memiliki hutan mangrove


terluas di dunia dengan total 3,2 juta
hektar yang merupakan 22,4 persen dari
total luas hutan mangrove dunia.
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
B. HUTAN MANGROVE
 Dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di
Indonesia adalah fungsi ekologis dan ekonomis.
a. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah
- sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari
makan, dan berkembang biak.
- Hutan mangrove juga dapat menstabilkan garis pantai, mengurangi erosi
dari gelombang badai, arus, gelombang, dan pasang surut
- Hutan mangrove dapat menjaga kualitas air dan mengurangi polusi
dengan menyaring material tersuspensi dan mengasimilasi nutrisi
terlarut
b. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa
- nilai ekonomis dari kayu dan pepohonan dan makhluk hidup yang ada
di dalamnya. Biasanya kegunaan kayu bakau untuk bahan kayu bakar,
bahan pembuat arang dan bahan pembuat kertas.
- Tempat rekreasi seperti hutan wisata mangrove
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
TERUMBU KARANG ADALAH :
Terumbu ( batuan sedimen kapur di laut ) yang terbentuk dari kapur
yang sebagian besar dihasilkan dari koral ( binatang yang
menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya )

Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas


di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km
persegi atau setara dengan 18 % dari terumbu karang yang ada di
seluruh dunia

Kekayaan terumbu karang di Indonesia, bukan hanya dari luasnya


tetapi juga dari keanekaragaman hayati yang ada didalamnya.
Kanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber
daya laut di Indonesia juga tertinggi di dunia.
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
 Mengapa terumbu karang
banyak ditemukan di wilayah
Indonesia ?
- Karena Indonesia berada di
daerah tropis dan suhu
perairannya hangat

Pertumbuhan terumbu karang juga


akan baik pada kondisi air yang
jernih dan dangkal.
Kedalaman air yang baik untuk
tumbuhnya terumbu karang tidak
lebih dari 18 meter.
Terumbu karang mensyaratkan
salinitas ( kandungan garam air
laut ) yang tinggi
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
FUNGSI DAN MANFAAT 3. Rumah Bagi Banyak Jenis
TERUMBU KARANG : Mahluk Hidup
Terumbu karang menjadi tempat bagi hewan
1. Pelindung Ekosistem Pantai dan tanaman yang
Terumbu karang akan menahan berkumpul untuk mencari makan,
dan memecah energi gelombang berkembang biak, membesarkan anaknya,
dan berlindung.
sehingga mencegah terjadinya 4. Sumber Obat-Obatan
abrasi dan kerusakan di sekitarnya. Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-
2. Sebagai penghasil oksigen bahan kimia yang diperkirakan bis amenjadi
obat bagi manusia
Terumbu karang mempunyai 5. Objek Wisata
kemampuan untuk memproduksi Terumbu karang yang bagus akan menarik
oksigen sama seperti fungsi hutan minat wisatawan pada kegiatan diving, ka
di daratan, sehingga menjadi rena
variasi terumbu karang yang berwarna-
habitat yang nyaman bagi biota warni dan bentuk yang memikat merupaka
laut n atraksi
tersendiri bagi wisatawan baik asing maup
un domestik.
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
6. Daerah Penelitian
Penelitian akan menghasilkan
informasi penting dan akurat
sebagai dasar pengelolaan yang
lebih baik. Selain itu, masih
banyak jenis ikan dan organisme
laut serta zat-zat yang terdapat di
kawasan terumbu karang yang
belum pernah diketahui manusia
sehingga perlu penelitian yang
lebih intensif untuk
mengetahuinya.
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
Penyebab Kerusakan Terumbu Karang
A. Kerusakan akibat manusia :
- Penambangan dan pengambilan karang.
- Penangkapan ikan dengan alat dan bahan yang merusak.
- Pencemaran dan sedimentasi.
- Pembangunan di kawasan pesisir
- Pembangunan di darat selain pembangunan pantai, pembangunan di
darat secara tidak langsung memberikan kontribusi sebagai penyebab
kerusakan terumbu karang.
- Aktivitas kegiatan industri di lepas pantai.
- Permintaan jenis ikan hias/ karang meningkat.
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
Penyebab Kerusakan Terumbu Karang
A. Kerusakan akibat Alam :
- Torn of CrownSea Star (Acanthaster Plancii). Bintang laut berduri
merupakan hewan pemangsa karang yang cukup ganas.
- El-Nino. Kerusakan karang akibat gejala alam ini bersifat global, dan
diduga akibat terjadi perubahan suhu yang cukup tinggi, sehingga
menyebabkan karang mati dan menjadi putih yang dikenal dengan
proses “Bleeching”. Kerusakan karang yang cukup luas
akibat bleeching di perairan Indonesia terjadi pada tahun
1997, namun gejala ini tidak terlihat di perairan Maluku.
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
Cara Mengatasi Kerusakan Terumbu Karang
 Cara untuk bisa membantu mengkonservasi terumbu karang dengan
sederhana:
1. Terapkan prinsip 3 R (reduce-reuse-recycle) dan hemat energi. Terumbu
karang adalah ekosistem yang sangat peka terhadap perubahan iklim.
Kenaikan suhu sedikit saja dapat memicu pemutihan karang (coral
bleaching). Mass coral bleaching dapat diikuti oleh kematian massal
terumbu karang, seperti yang terjadi di hampir seluruh kawasan tropis
97-98, di Australia, 2002, dan di Karibia, 2006. Jadi apapun yang dapat
kita lakukan untuk mengurangi dampak global warming, akan sangat
membantu terumbu karang.
2. Buang sampah pada tempatnya. Hewan laut sering terkait pada
sampah-sampah sehingga mengganggu gerakannya. Sampah plastik
yang transparan banyak dibuktikan termakan oleh penyu karena tampak
seperti ubur-ubur. Sampah plastik ini akan mengganggu pencernaanya.
POTENSI KEMARITIMAN INDONESIA
C. TERUMBU KARANG
Cara Mengatasi Kerusakan Terumbu Karang

. Dibanyak lokasi terumbu juga dijumpai karang dan biota laut lainnya
yang bersifat bentik, sessile (tidak dapat berpindah) yang mati
akibat tertutup lembaran-lembaran plastik.
3. Apabila berlibur, pilih dan pastikan operator/agen/tour menerapkan
prinsip ramah lingkungan.Bergabung dengan jejaring informasi , milist-
milist lingkungan, berbagi ilmu, informasi, pendapat, dan saling
berdiskusi, ajak orang lain untuk terlibat, membangun trend dan
gerakan, gaya hidup yang ramah lingkungan.
4. Bergabung dengan gerakan-gerakan sukarelawan, atau terlibat aktif dalam kegiatan
pelestarian lingkungan. Ada berbagai kegiatan yang bisa rekan-rekan ikuti, seperti jaringan
sukarelawan survei terumbu karang (JKRI), trip-trip penelitian, reboisasi, magang di
lembaga pelestarian lingkungan dan lain-lainnya.

Sumber - https://www.dosenpendidikan.co.id/terumbu-karang/

Anda mungkin juga menyukai