Seorang pemuda 23 tahun datang dengan keluhan demam satu minggu, menggigil, sakit
kepala, leher kaku, mual, dan nyeri otot. Dia dipulangkan dan diberi acetaminophen dan
ondansetron oleh dokter Puskesmas. Tiga hari setelah kunjungan pertama, ia kembali ke
Puskesmas dengan keluhan BAB cair tidak berdarah, dan muntah hingga tujuh kali per hari.
Hasil pemeriksaan dokter didapatkan bahwa pasien mengalami mata merah disertai fotofobia,
ikterik pada wajah dan telapak tangan, serta urin berwarna teh gelap. Pasien melaporkan
bahwa pemukimannya dilanda banjir 2 minggu sebelum sakit.
Tanda vital pasien pada saat pemeriksaan adalah sebagai berikut: tekanan darah 120/80
mmHg, denyut nadi 90 kali per menit, suhu 38,4 C, dan laju napas 20 kali per menit. Hasil
pemeriksaan laboratorium darah rutin yaitu: leukosit 19.000/mm3, dengan dominasi neutrofil
(87%). Hasil pemeriksaan abdomen abdomen menunjukkan hepatosplenomegali.
Kasus ini adalah pertama dalam beberapa tahun terakhir. Anda sebagai kepala Puskesmas
hendak melaporkan kasus ini ke dinas terkait untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
1. Apa yang terjadi pada pasien dan bagaimana tatalaksana awal kasus di atas?
4. Kapan kasus di atas dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB) dan apa yang
penyakit tersebut?
Indentifikasi istilah
Demam : Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke
dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C) .
Demam : Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat
peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Demam terajadi pada suhu > 37, 2°C,
biasanya disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, jamur atau parasit), penyakit autoimun,
keganasan , ataupun obat – obatan.
Fotofobia : fotofobia adalah intoleransi terhadap cahaya. Bisa langsung sinar matahari
atau sumber cahaya buatan seperti lampu dan lampu jalan.
Ketika seseorang sensitif terhadap cahaya, baik cahaya alami maupun buatan dapat menyebabkan
perasaan mual dan sakit kepala, tetapi gejalanya tidak terbatas hanya pada itu. Tetapi juga
termasuk: Kaku di leher. Gatal atau kemerahan di sekitar mata,Mati rasa di bagian tubuh
tertentu,Dan bahkan perubahan dalam pendengaran.
KLB KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) :Kejadian luar biasa yang selanjutnya disingkat KLB adalah
timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada
suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya
wabah (Peraturan pemerintah No. 40 Tahun 1991 Tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular).
Konsep
Leptospirosis
Sistem Runjukan
Apabila menunjukan gejala Leptospirosis berat yaitu kasus suspek dan kasus probable yang di Sertai
gejala/tanda klinis ikterus, manifestasi pendarahan, anuria/oliguria, sesak nafas atau aritmia jantung.
Leptospirosis berat harus dirawat/dirujuk di Rumah sakit terutama Rumah Sakit Dati II atau Rumah
Sakit Provinsi yang memiliki fasilitas ruang perawatan intensif, dialisis dll Untuk menangani komplikasi
gagal ginjal, ARDS, dan pendarahan paru.
1. Apa yang terjadi pada pasien dan bagaimana tatalaksana awal kasus di atas?
1. Pilihan : Doksisiklin 2X100 mg selama 7 (tujuh) hari kecuali pada anak, ibu hamil, atau bila
ada kontraindikasi Doksisiklin.
2. Alternatif ( Bila tidak dapat diberikan doksisiklin)
2. Penisilin Prokalin 1.5 juta unit im per 6 jam selama 7 (tujuh) hari;
4. Terapi suportif dibutuhkan bila ada komplikasi seperti gagal ginjal, pendarahan organ (paru,
saluran cerna, saluran kemih, serebral) syok dan gangguan neorologi.
Jenis sampel pemeriksaan pada pasie dapat berupa urin atau serum darah.
1) Alat Pelindung Diri (APD) lengkap; sarungan tangan, masker, google, baju pelindung, sepatu
tertutup;
6) Karet pembendung/tourniket;
7) Kapas alkohol;
8) Cryotube 1,8cc;
11) Coolbox;
2) Darah vena brachialis pada orang deawasa diambil dengan menggunakan spuit dan jarum
22,5 – 23,5 g atau tabung vakum sebanyak 10 cc dan 2,5 cc darah vena anak-anak
menggunakan wing needle;
3) Pembuatan serum dimulai dengan mengambil darah secara aseptic, didiamkan selama
30– 60 menit pada suhu kamar, kemudian disentrifusa. Serum yang terbentuk di aliquot
kedalam paling sedikit 2 cryotube untuk beberapa jenis pemeriksaan laboratorium.
1. a) Pemilihan :
1. 1) Dianjurkan urin pagi hari;
2. 2) Buang 1/3 aliran urin pertama.
2. b) Pengambilan
1. 1) Cara pengambilan Spesimen (penderita diberitahu secara lisan/tertulis)
2. 2) Instruksi pada Wanita
1. Duduk/jongkok di toilet;
2. Buka kaki/lutut kesamping selebar mungkin;
3. Menggunakan sabun medis & spon/kain/kapas cuci genital dengan gerak dari depan
ke belakang;
4. Bilas dengan spon basah, depan kebelakang ulangi beberapa kali dengan spon basah
baru;
5. Pegang dengan jari dan taruh cawan/botol mulut lebar di depan genital, dan jangan
menyentuh tepi botol;
6. Buang urin yang pertama kali keluar dan urin berikutnya ditampung;
7. Tutup botol segera.
8.
a) Tarik kulit preputium atau kulup (“Foreskin” untuk yang tidak khitan) dan
bersihkan kepala penis (Gians penis);
c) Periksa bahwa botol urin telah tertutup rapat dan tidak pecah;