Amandemen Dan Bikameral Upaya Penataan Untuk Mewujudkan Demokrasi Modern Berdasarkan Konstitusi Dalam Tata Kenegaraan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 13

TERM OF REFERENCE

KEGIATAN DISKUSI KENEGARAAN


OBRAS: OBROLAN SENATOR

La Nyalla Mahmud Mattalitti


Ketua DPD RI

Nono Sampono
Wakil Ketua I DPD RI

AMANDEMEN DAN Mahyudin


Wakil Ketua II DPD RI
BIKAMERAL: UPAYA
PENATAAN UNTUK
MEWUJUDKAN DEMOKRASI
MODERN BERDASARKAN
KONSTITUSI KENEGARAAN

Sultan Bachtiar Najamudin


#DPD RI DARI DAERAH UNTUK INDONESIA
Wakil Ketua III DPD RI

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA - 2021


DAFTAR ISI

01
Nama Tema Kegiatan
06
Pembicara dan Moderator

02
Latar Belakang Kegiatan
07
Peserta

03
Tujuan Kegiatan
08
Penyelenggara

04
Desain Kegiatan
09
Penutup

05
Jadwal dan Tempat Pelaksanaan

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA - 2021


NAMA TEMA KEGIATAN

Kegiatan Diskusi Kenegaraan Obras: Obrolas Senator dalam


Rangka HUT DPD RI Ke-17 memiliki nama tema kegiatan:

Amandemen dan Bikameral: Upaya


Penataan untuk mewujudkan demokrasi
modern berdasarkan konstitusi
kenegaraan.

#DPD RI dari Daerah untuk Indonesia.

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA - 2021


LATAR BELAKANG KEGIATAN
Adanya reformasi pada tahun 1998 yang setelah amandemen sulit mewujudkan maksud
dipelopori telah berhasil merubah Undang- dan tujuan pembentukan DPD. Demikian juga
Undang Dasar Negara Republik Indonesia sulit bagi anggota DPD RI untuk
Tahun 1945 (UUD 1945) dan mempertanggungjawabkan secara moral dan
menyempurnakannya hingga lebih menjamin politik kepada pemilih dan daerah
kedaulatan rakyat serta perkembangan pemilihannya. Pasal 22 D tersebut juga tidak
demokrasi modern. Sejalan dengan tuntutan dapat mencerminkan prinsip checks and
demokrasi guna memenuhi rasa keadilan balances antara dua lembaga perwakilan
masyarakat di daerah serta meningkatkan (legislatif). Padahal, DPD RI sebagai lembaga
semangat dan kapasitas partisipasi daerah negara memiliki legitimasi yang sangat kuat
dalam kehidupan nasional, maka dalam karena anggotanya dipilih secara langsung
rangka pembaharuan konstitusi, Majelis oleh rakyat. Sebagai lembaga negara,
Permusyawaratan Rakyat Republik Indoensia tentunya DPD RI seyogyanya memiliki
(MPR RI) membentuk sebuah lembaga kedudukan yang sama dengan lembaga
perwakilan baru, yakni Dewan Perwakilan negara lainnya. Karena mengalami
Daerah Republik Indonesia (DPD RI). keterbatasan itu, wajarlah apa yang
Pembentukan DPD RI ini dilakukan melalui dilakukan DPD RI untuk penguatan peran dan
perubahan ketiga UUD 1945 pada bulan kewenangannya.
November 2001. Dalam sistem ketatanegaraan di negara-
DPD RI adalah sebuah lembaga perwakilan negara demokrasi modern yang berdasarkan
seperti halnya Dewan Perwakilan Rakyat konstitusi, lazimnya memberikan peran, fungsi,
Republik Indonesia (DPR RI) yang mewakili dan kewenangan yang memadai pada
masyarakat pada wilayah tertentu.. DPD RI lembaga-lembaga perwakilan sebagai wujud
merupakan alternatif baru bagi bentuk kedaulatan rakyat, yang diwujudkan dalam
“utusan daerah” di MPR RI, yang lebih mekanisme saling mengawasi dan
merepresentasikan kepentingan daerah. Bila mengimbangi (check and balances). Fungsi
pada MPR RI sistem yang lama anggota legislatif yang dimiliki DPD RI masih terbatas
utusan daerah merupakan hasil pemilihan yaitu mengajukan dan membahas rancangan
eksklusif anggota DPRD Provinsi, maka undang-undang tertentu saja dan itupun tidak
anggota DPD RI dipilih melalui Pemilihan ikut dalam pengambilan keputusan. Demikian
umum (pemilu) melalui sistem distrik berwakil juga dalam fungsi penganggaran, dan fungsi
banyak. Dalam sistem ini, masyarakat pengawasan.
langsung memilih nama kandidat, yang Namun, bukan berarti dengan adanya
memang disyaratkan untuk independen keterbatasannya selama ini DPD RI tidak
(bukan pengurus Partai Politik). berbuat apa-apa. Banyak hal yang telah
Sejak kelahiran DPD RI, maka sistem dilakukan oleh DPD RI sebagaimana
perwakilan dan parlemen di Indonesia diamanatkan oleh konstitusi. Salah satu contoh
berubah dari sistem unikameral menjadi adalah telah banyak mengajukan Rancangan
sistem bikameral. Namun, dalam Undang-Undang (RUU), namun tidak
perjalanannya, sangat dirasakan bahwa memperoleh respon yang memadai dari DPR
fungsi dan wewenang sebagaimana RI dan hanya dimasukkan ke dalam daftar
tercantum dalam pasal 22 D UUD 1945 tunggu di Program Legislasi Nasional
(Prolegnas).

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA - 2021


Hal ini menimbulkan kesan seolah-olah RUU memenuhi unsur sistem dua kamar parlemen
yang diusulkan oleh DPD RI itu disamakan (bikameral) dengan DPR RI.
dengan RUU yang diajukan oleh masyarakat Eksistensi DPD adalah amanah konstitusi dan
di luar lembaga negara, misalnya Lembaga menjadi sistem ketatanegaraan Indonesia.
Swadaya Masyarakat yang terkadang juga Keberadaan DPD RI niscaya memberikan
berkualitas. harapan baru demi semakin baiknya tata
Apa yang disebutkan dalam pasal 22D UUD kelola pemerintahan dan semakin
1945 di atas menunjukkan bahwa fungsi dan terwakilkannya suara rakyat (daerah) di
kewenangan DPD RI sangat terbatas jika Parlemen. Oleh karena itu, DPD RI sebagai
dikaitkan bahwa DPD RI adalah sebagai bagian dari pilar demokrasi bangsa ini, yang
lembaga perwakilan yang ditetapkan oleh harus dilakukan sebenarnya adalah
UUD 1945. Hal itu merupakan kendala yang menambah kewenangannya. Kewenangan
dihadapi DPD RI. Kendala itu secara ringkas DPD RI sudah semestinya diperkuat sebab
bisa disebutkan antara lain: kewenangannya DPD RI mewakili kepentingan daerah.
di bidang legislasi hanya sebatas Di samping itu, DPD RI telah ta’at konstitusi
mengusulkan dan membahas tetapi tidak ikut dengan melaksanakan tugas sesuai amanat
dalam pengambilan keputusan; dalam bidang yang sudah ada dalam konstitusi, secara
pengawasan hanya sebatas memberikan berlanjut perlu diperjuangkan agar DPD RI
masukan kepada DPR RI sebagai bahan memiliki peran, fungsi dan kewenangan yang
pertimbangan, tidak ada ketentuan yang lebih kuat sebagai lembaga parlemen dalam
mengatur hak DPD RI untuk meminta memperjuangkan kepentingan masyarakat
keterangan dari pejabat negara, pejabat dan daerah serta dalam rangka penguatan
pemerintah dan lainnya seperti yang demokrasi di Indonesia. Ini artinya diperlukan
diberikan kepada DPR RI. Padahal anggota amandemen lagi terhadap UUD 1945. Hal ini
DPD RI berkewajiban menyerap, menghimpun, dimungkinkan sebagaimana ketentuan pasal
menampung dan menindaklanjuti aspirasi 37 ayat 1 UUD 1945. Usul itu tersebut dilandasi
masyarakat dan daerah. Sementara pertimbangan bahwa DPD RI memiliki
ekspektasi kepada DPD RI besar sekali karena legitimasi yang kuat karena dipilih secara
diharapkan dapat menjadi solusi atas praktik langsung oleh rakyat, karena itu seharusnya
sentralisme pada masa lalu yang dialami oleh memiliki kewenangan formal yang tinggi. Usul
masyarakat di daerah dengan adanya pemberian kewenangan yang memadai itu
ketimpangan dan ketidakadilan. Bahkan, karena DPD RI sebagai lembaga negara
pernah timbul gejolak di daerah yang dikenal kedudukannya sama dengan lembaga negara
dengan pemberontakan daerah yang lainnya. Dengan kewenangan yang sangat
mengarah pada indikasi ancaman terhadap terbatas, mustahil bagi DPD RI untuk memenuhi
keutuhan wilayah negara dan persatuan harapan masyarakat dan daerah serta
nasional. Di sinilah urgensi keberadaan DPD RI mewujudkan maksud dan tujuan pembentukan
juga dimaksudkan untuk memperkuat integrasi DPD RI. Penerapan prinsip check and
nasional dan mengembangkan demokrasi balances antar lembaga legislatif harus
khususnya yang berkaitan dengan daerah. Kini diwujudkan.
setelah cukup lama berselang, keberadaan
DPD RI mulai dievaluasi eksistensinya dalam

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA - 2021


Dalam rangka penguatan kapasitas DPD RI Penelitian yang dilakukan oleh IDEA hasilnya
yang memadai dan lebih mantap, diperlukan menunjukkan bahwa dari 54 negara
penyempurnaan tatanan negara yang lebih demokratis yang diteliti terdapat 22 negara
menjamin kedaulatan rakyat dan prinsip cheks yang menganut sistem perwakilan unikameral,
and balances antar lembaga negara. Dalam sedangkan sebanyak 32 negara memilih
kekuasaan legislatif, perlu ditata kembali sistem bikameral. Banyak juga negara dengan
prinsip kesetaraan, saling mengontrol dan bentuk negara kesatuan memilih sistem
mengimbagi antara DPR RI dengan DPD RI. bikameral di samping juga ada yang memilih
Tujuan ke arah tersebut akan berujung unikameral. Hasil penelitian juga menunjukkan
perlunya melakukan perubahan UUD 1945 bahwa semua negara demokratis yang
secara komprehensif, dan dalam konteks DPD memiliki wilayah luas memiliki dua majelis
RI perlu penyempurnaan pasal 22 D. Terlebih (bikameral) kecuali Muzambique. Dalam
lagi DPD RI telah memberikan penguatan konteks di Indonesia, yang memiliki wilayah
kehidupan demokrasi, khususnya yang sangat luas, terdiri dari ribuan pulau dengan
berkaitan dengan daerah dengan menyerap tingkat heteroginitas tinggi, penduduknya
aspirasi dan kepentingan daerah, serta banyak (empat besar di dunia), kiranya tidak
memperjuangkan kepentingan masyarakat salah jika Indonesia memilih sistem bikameral.
dan daerah kepada Pemerintah atau di Eksistensi DPD yang kuat ke depan harus
tingkat nasional. Hal ini niscaya juga akan dipertahankan, dan pilihan sistem perwakilan
mendekatkan pemerintah pusat dan bikameral tidak perlu dikhawatirkan akan
pemerintah daerah, serta antara masyarakat menuju federalisme. Tentu saja harus secara
dengan pemerintah. Pada kelanjutannya akan berlanjut dilakukan sosialisasi aturan sistem
dapat memupuk dan memperkuat perasaan ketatanegaraan yang disepakati di samping
akan manfaat pemerintah serta memperkokoh juga menjaga dan memperkokoh jati diri
persatuan dan kesatuan nasional. bangsa, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara
DPD RI juga menunjukkan penguatan Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka
demokrasi dapat dilihat dari beberapa segi, Tunggal Ika.
antara lain Sistem pemilihan anggota DPD RI Sejak berdirinya NKRI disadari sudah ada
dilakukan secara langsung oleh rakyat perwakilan daerah meskipun hanya berbentuk
sebagai pemilik kedaulatan. Selain itu, DPD RI utusan daerah. Hal itu dipandang tidak
sebagai perwakilan daerah menunjukkan memadai dan tidak efektif. Kehadiran DPD RI
akomodasi dan representasi wilayah artinya yang anggotanya dipilih secara langsung oleh
ada penyebaran perwakilan dari seluruh rakyat diharapkan dapat menjadi perwakilan
wilayah/provinsi di Indonesia. Penguatan DPD masyarakat dan daerah yang dapat secara
RI tak perlu lagi dikaitkan dengan bentuk optimal mencerminkan kedaulatan rakyat dan
federalisme dengan sistem perwakilan efektif dapat menghubungkan antara daerah
bikameral. Memang benar bahwa banyak dengan pemerintah serta membawa
negara yang menganut federalisme kepentingan daerah pada tingkat nasional.
menggunakan sistem perwakilan bikameral, Namun, DPD RI masih banyak mengalami
tetapi juga banyak negara yang berbentuk kendala yang diakibatkan adanya
negara kesatuan menganut sistem perwakilan keterbatasan fungsi dan kewenangan untuk
bikameral. mewujudkan harapan masyarakat dan
daerah.

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA - 2021


Keterbatasan kewenangan DPD RI juga tidak lebih sejahtera, dan lebih menguatkan NKRI
sesuai semangat dan jiwa yang terkandung mengingat saat ini DPD RI telah memasuki usia
dalam maksud dan tujuan diadakannya DPD yang ke-17 Tahun.
RI sebagai lembaga perwakilan daerah serta
perwujudan prinsip check and balances.
Berbagai upaya yang dilakukan, telah
menunjukkan perkembangan dengan sinyal
positif hubungan DPR RI dan DPD RI. Hubungan
yang baik itu diharapkan akan wujud dalam
kesederajatan dan kebersamaan DPR RI dan
DPD RI dalam lembaga legislatif atas dasar
prinsip check and balances dalam kerangka
melaksanakan Pancasila, UUD 1945, koridor
kokohnya NKRI yang berbhineka Tunggal Ika
untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Atas dasar hal tersebut di atas dan dengan
niat yang kuat untuk mengembangkan
demokrasi modern berdasarkan konstitusi
dalam tata kenegaraan, maka eksistensi DPD
RI harus dipertahankan dan diperkuat
kapasitas kelembagaannya sebagai badan
legislatif. Melalui DPD RI ini diharapkan
hubungan dengan otonomi daerah dan pusat
dan daerah,pembentukan,dan pemekaran
serta penggabungan daerah ,pengelolaan
sumber daya alam,dan sumber daya ekonomi
lainnya, serta yang berkaitan dengan
perimbangan keungan pusat dan daerah bisa
berjalan dengan baik. Harus ada amandemen
UUD 1945 terkait kewenangan legislasi DPD
RI. Konkretnya bahwa DPD RI adalah lembaga
legislatif, selayaknya memiliki kewenangan
membuat undang-undang bersama DPR RI.
Tanpa ada perubahan terhadap UUD 1945,
maka sesanter apapun aspirasi masyarakat
dan daerah yang dikawal anggota DPD RI,
tetap tidak mudah untuk ditindaklanjuti dan
direalisasikan. Dengan kata lain, tanpa
adanya amandemen UUD 1945 terkait
kewengan DPD RI, diprediksi nasib
masyarakat dan daerah tidak akan berubah
signifikan ke arah yang lebih baik,

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA - 2021


TUJUAN KEGIATAN

Kegiatan Diskusi Kenegaraan Obras: Obrolas Senator dalam


Rangka HUT DPD RI Ke-17 memiliki tujuan:

1. Implementasi Tugas dan Fungsi, pada kegiatan Diskusi


Kenegaraan ini untuk menunjukkan bahwa DPD RI
senantiasa sejalan dan hadir bersama masyarakat dan
daerah, serta memiliki sense of involvement dalam
setiap permasalahan bangsa dan negara;
2. Manajemen Isu, bagaimana DPD RI dalam mengelola
berbagai isu aktual dan terkini yang terkanalisasi
sebagai aspirasi dan kebijakan bersama DPD RI
berdasarkan kesimpulan dari setiap alat kelengkapan
DPD RI terkait. Hal ini meminimalisir berbagai polemik
yang seringkali timbul dari berbagai perspektif tentang
solusi-solusi persoalan; dan
3. Diseminasi Gagasan, bermaksud untuk menyebarluaskan
setiap ide ataupun gagasan DPD RI yang diwakili oleh
Ketua DPD RI/Pimpinan DPD RI sebagai “Speaker of The
Senate”/Juru Bicara Senat, tentang dinamika sosial,
politik, ekonomi, budaya dsb. yang menjadi isu
kedaerahan yang bermuara menjadi isu nasional.

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA - 2021


DESAIN KEGIATAN

Kegiatan Diskusi Kenegaraan Obras: Obrolas Senator dalam


Rangka HUT DPD RI Ke-17 memiliki desain:

1. Obrolan atau diskusi santai dengan perbincangan terkait


dinamika sosial, politik, ekonomi, budaya dsb yang menjadi
isu kedaerahan yang bermuara menjadi isu nasional dengan
menghadirkan Pimpinan DPD RI,dan Anggota DPD RI
sebagai “Tuan Rumah”;
2. “Tuan Rumah” berbincang tentang isu-isu kedaerahan
aktual terkini yang memerlukan respons cepat bersama
para pihak (Narasumber) berkompeten
(Pemerintah/Akademisi/Swasta);
3. Tanya jawab sebagai interaksi 2 (dua) arah antara Tuan
Rumah-Narasumber dengan peserta;
4. Peserta adalah mereka yang hadir pada kegiatan diskusi
Santai yang terdiri dari Insan Media yang terlibat dalam
diskusi melalui telekomunikasi dari berbagai daerah
menyangkut isu-isu nasional serta publik; dan
5. Dengan alasan masih dalam suasana pandemi COVID-19,
kegiatan obrolan atau diskusi santai dilakukan melalui
aplikasi virtual meeting dengan menghadirkan
Narasumber/Tamu di DPD RI (lingkungan DPD RI) dan
Partisipan.

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA - 2021


JADWAL DAN TEMPAT KEGIATAN

Kegiatan Diskusi Kenegaraan Obras: Obrolas


Senator dalam Rangka HUT DPD RI Ke-17
diselenggarakan pada:

Hari dan Tanggal:


Rabu, 06 Oktober 2021.

Pukul:
13.30 s.d. selesai

Tempat:
R. Press Room.
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Jl. Jenderal Gatot Subroto, No. 6 Jakarta.

(Pembicara dan Moderator melaksanakan


kegiatan secara offline dan Peserta melalui
virtual/online).

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA - 2021


PEMBICARA DAN MODERATOR

Kegiatan Diskusi Kenegaraan Obras: Obrolas Senator dalam Rangka


HUT DPD RI Ke-17 dengan pembicara dan moderator:
KEYNOTE SPEAKER

LA NYALLA MAHMUD MATTALITTI


Ketua DPD RI

PEMBICARA

ZULFIKAR ARSE SADIKIN, S.IP., M.SI. DR. H. MAHYUDIN, S.T., M.M. DRS. TAMSIL LINRUNG
Anggota DPR RI Wakil Ketua II DPD RI Anggota DPD RI

MODERATOR

DR. MARGARITO KAMIS, S.H., PROF. H. DENNY INDRAYANA, S.H.,


M.HUM. LL.M., PH.D..
Pakar Hukum Tata Negara Pakar Hukum Tata Negara MEGA LATU
Jurnalis MNC Media

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA - 2021


PESERTA DAN PENYELENGAARA

Kegiatan Diskusi Kenegaraan Obras: Obrolas


Senator dalam Rangka HUT DPD RI Ke-17
memiliki segmen peserta yaitu:

1. Publik/Umum;
2. Anggota DPD RI;
3. Anggota DPR RI; dan
4. Insan Media.

Diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal


Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA - 2021


PENUTUP

Demikian Term of Reference kegiatan


Diskusi Kenegaraan Obras: Obrolas
Senator dalam Rangka HUT DPD RI Ke-
17 Tahun 2021 disusun. Semoga
diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Oktober 2021


Penanggung Jawab
Kegiatan Obrolan Senator,

ttd.

Purwanto

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA - 2021

Anda mungkin juga menyukai