Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG

“PENGUAT BASIS BERSAMA”

DISUSUN OLEH

Nama : Ahmad Akrom Hasani

NIM 19306141045

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI PROGRAM


STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
A. Tujuan Praktikum
1) Mengukur tegangan output dan tegangan input menggunakan OS
2) Menghitung nilai Av
3) Menghitung nilai Zi
4) Menghitung nilai Zo
5) Membuat grafik antara Av terhadap frekuensi masukan
B. Dasar Teori

Transistor merupakan komponen alat elektronikaktif yang mempunyai tiga


terminal yang terbuatdari bahan semikonduktor. Salah satu sifattransistor adalah
sebgai penguat sinyal. Dalam halini, transistor dapat dikonfigurasikan sebagaipenguat
tegangan, penguat arus maupun penguatdaya. Penguat adalah suatu komponen
yangberfungsi menguatkan daya sinyal masukan.Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukanpenguat common emitter merupakan penguatyang sering diguakan. Penguat
ini mempunyaipenguatan tegangn maupun penguatan arus.Hanya saja perlu diingat
bahwa penguat inimempunyai impedansi masukan yang relatifrendah dan impedansi
keluaran yang tinggi
Penguat basis atau common base (CB) adalah hubungan yang kaki basis-nya di-
ground-kan dan digunakan bersama untuk input maupun output. Pada hubungan
common base, sinyal input dimasukan ke emitor dan sinyal output-nya diambil dari
kolektor, sedangkan kaki basisnya di-ground-kan. Oleh karena itu, common base juga
sering disebut dengan istilah “grounded base”. Common base ini menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal input dan sinyal output namun tidak menghasilkan
penguatan pada arus, jadi jarang digunakan. Pada gambar 1 memperlihatkan penguat
basis, dimana sinyal output lebih besar dari sinyal input dan tidak berubah fasa. Sifat-
sifat common base sebagai berikut:
 Impedansi input rendah
 Impedansi output tinggi
 Penguatan arus < 1
 Penguatan tegangan besar
 Tak mengalami perubahan fase pada output
Seperti gambar berikut :
memperlihatkan penguat basis yang ditanahkan (grounded-base) atau basis bersama
(CB-Common Base). Catu VEE membias maju dioda emitter dan catu VCC membias
mundur dioda kolektor. Untuk menghitung tegangan keluaran AC sebagai berikut
Vout = ic . rc
Untuk menghitung tegangan input AC
Vin = ie. r’e
Dimana r’e adalah 25Ω karena ic = ie , maka untuk menghitung penguatan tegangannya
. A = rc/r’e
Penguat CB mempunyai impedansi yang relatif rendah dan impedansi output yang
relatif tinggi. Penguatan arusnya lebih kecil dari 1 , tetapi biasanya mempunyai
penguatan tegangan besar , sehingga penguat CB mempunyai penguatan daya relatif
tinggi . Karakteristik penguat CB dapat dihitung dengan menggunakan parameter h
atau rangkaian ekivalen T. Bias harus diberikan sedemikian rupa agar transistor bekerja
di daerah linier. Gambar dibawah memperlihatkan penguat CB :

C. Alat dan Bahan (Komponen yang digunakan)


1. . Resistor
2. Kapasitor
3. VSINE
4. Osiloscope
5. Transistor
6. Baterai
D. Langkah Percobaan
1. Menyiapkan perangkat praktikum dan mengoperasikan proteus
2. Membuat rangkaian seperti gambar berikut untuk seri positif

3. Memasukkan tegangan input VCB 8 volt dan VEB 2 Volt dengan kondisi Vsine
default.
4. Mengubah frekuensi pada Vsine dengan kenaikan teratur sesuai yang telah
ditentukan sebagai berikut :

1) . Dekade I : 10 Hz – 100 Hz dengan interval 10 Hz


2) Dekade II : 100 Hz – 1 kHz dengan interval 100 Hz
3) Dekade III : 1 kHz – 10 kHz dengan interval 1 kHz
4) Dekade IV : 10 kHz – 100 kHz dengan interval 10 kHz
5. Mengukur tegangan input dan outpyt dengan OS
6. Mencatat hasil percobaan.

E. Data Percobaan
Zi = R2 = 5k Ω

. Dekade I

No. Frekuensi (Hz) Vi (mV) Vo (mV) Av


1 10 210 846 4,028571
2 20 175 846 4,834286
3 30 165 846 5,127273
4 40 165 846 5,127273
5 50 160 846 5,2875
6 60 160 846 5,2875
7 70 160 846 5,2875
8 80 160 846 5,2875
9 90 160 846 5,2875
10 100 160 846 5,2875
Dekade II

No. Frekuensi (Hz) Vi (mV) Vo (mV) Av


1 100 160 846 5,2875
2 200 160 846 5,2875
3 300 160 846 5,2875
4 400 160,06 846 5,285518
5 500 160,06 850 5,310509
6 600 160.06 850 5,310509
7 700 160,06 850 5,310509
8 800 160,06 850 5,310509
9 900 160,06 850 5,310509
10 1000 160,06 850 5,310509

Dekade III

No. Frekuensi (Hz) Vi (V) Vo (V) Av


1 1K 160,06 850 5,310509
2 2K 160,06 850 5,310509
3 3K 160,06 850 5,310509
4 4K 160,06 850 5,310509
5 5K 160,06 850 5,310509
6 6K 160,06 850 5,310509
7 7K 160,06 850 5,310509
8 8K 160,06 850 5,310509
9 9K 160,06 850 5,310509
10 10K 160,06 850 5,310509

Dekade IV

No. Frekuensi (Hz) Vi (V) Vo (V) Av


1 10K 160,06 850 5,310509
2 20K 160,06 850 5,310509
3 30K 160,06 850 5,310509
4 40K 155,96 850 5,450115
5 50K 155,96 860 5,514234
6 60K 155,96 860 5,514234
7 70K 155,96 860 5,514234
8 80K 155,96 860 5,514234
9 90K 155,96 860 5,514234
10 100K 155,96 860 5,514234
F. Analisis dan Pembahasan
 Grafik

Pada praktikum kali ini membahasa mengenai penguat basis bersama. Dengan
transistor BC-107 dengan jenis NPN. Pada praktikum penguat basis bersama ini
menggunakan 4 dekade dengan keterangan dekade:
Dekade I : 10 Hz – 100 Hz dengan interval 10 Hz
Dekade II : 100 Hz – 1 kHz dengan interval 100 Hz
Dekade III : 1 kHz – 10 kHz dengan interval 1 kHz
Dekade IV : 10 kHz – 100 kHz dengan interval 10 kHz.
Dari ke-4 dekade tersebut menghasilkan 10 data untuk tiap-tiap dekadenya.
Sehingga menghasilkan 4 data tabel untuk tiap dekade. Dari keempat dekade tersebut
menunjukkan bahwa nilai tegangan masukan dan tegangan keluaran, nilainya nyaris datar
semua karena hanya ada 2 perubahan tegangan masukan dan hanyaada 9 perubahan
tegangan keluaran dari 40 data yang didabatkan. Dari nilai tegangan masukan dan
tegangan keluaran tersebut, akan mempengaruhi nilai dari Av nya. Dimana datanya akan
mayorias datar, hal ini dikarenakan nilai Av berasal dari Nilai tegangan masukan dan

keluaran itu sendiri didapatkan dari sinyal puncak pada sinyal keluaran dilayar
osiloscope. Kemudian nilai Zi sama dengan nilai dari R2 pada rangkaian penguat basis
bersama sehingga nilai impedansi input atau Zi adalah 5k Ω. Sedangkan nilai dari
impedansi keluaran atau Zo berasal dari sehingga nilainya adalah 5k Ω. Dikarenakan

data dari Av yang mayoritas datar maka hal ini akan berefek pada grafik fungsinya, maka
bentuk grafiknya akan mendatar mengikuti nilai dari Av nya.

G. Kesimpulan

1) Mengukur tegangan keluaran dan masukan pada osiloscope didapatkan dari


tegangan puncak pada tiap sinyal masukan untuk Vi pada chanel A dan Vo pada
chanel B.
2) Nilai impedansi masukan (Zi) yaitu 5k Ω
3) Nilai impedansi keluaran (Zo) yaitu 5k Ω

4) Grafik fungsi hubungan frekuensi terhadap Av adalah

H. Daftar Pustaka
[1] Modul praktikum elektronika analog 2020
[2] www.slideshare.net
Vm Vi Masuka Vm Vo Keluara
0 πn 2π t 0 πn 2π t
-Vm -Vm

Anda mungkin juga menyukai