Anda di halaman 1dari 54

Organisasi dan Jabatan

Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam
suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan pengorganisasian adalah
fungsi kedua dalam manajemen dan didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur
organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi. Umumnya, istilah struktur organisasi digunakan ketika
dua orang atau lebih melaksanakan fungsi-fungsi tertentu dan perlu untuk mewujudkan tujuan
organisasi.
Tujuan sebuah organisasi sudah ditetapkan dari awalnya organisasi terbentuk. Dapatkah
Saudara ceritakan, langkah-langkah apa saja yang sudah Saudara terapkan pada pekerjaan Saudara
agar tujuan dari Institusi Pemerintahan Saudara dapat tercapai?
Konsep Struktrur Organisasi
Dalam kerangka konsep struktur organisasi akan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
internal dan eksternal jika kedua faktor ini diperhatikan dan dipertimbangkan dengan baik maka akan
terbentuk struktur organisasi yang efesien dan efektif.
Faktor internal dan eksternal itu adalah sebagai berikut:

Untuk mengenal lebih dalam organisasi Saudara, maka konsep struktur organisasi harus saudara
pahami agar organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif. Dari faktor internal dan eksternal
yang dapat mempengaruhi desain struktur organisasi, dapatkah saudara menyebutkan faktor-faktor
internal serta eksternal didalam organisasi saudara?
Faktor internal:

Faktor eksternal:
Konsep Desain Organisasi
• Salah satu cara membentuk struktur organisasi yang tepat adalah dengan membuat desain
organisasi (organization design).
• Ivancevich (2008) mendefinisikan desain organisasi sebagai proses penentuan keputusan
untuk memilih alternatif kerangka kerja jabatan, proyek pekerjaan, dan departemen.
• Dengan kata lain, desain organisasi sendiri merupakan pembentukan peran (roles), aktivitas
pengolahan (process), dan bentuk hubungan formal (formal relationship) dalam suatu
organisasi
• Dengan demikian, keputusan atau tindakan-tindakan yang dipilih tersebut akan menghasilkan
sebuah struktur organisasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, berikanlah contoh peran, aktivitas pengolahan, serta bentuk
hubungan formal yang ada di Institusi Pemerintahan Saudara saat ini.
Peran:

Aktivitas Pengolahan:

Bentuk Hubungan Formal:

Berikanlah penjelasan mengapa peran, aktivitas pengolahan, serta bentuk hubungan formal yang
ada di Institusi pemerintahan Saudara saat ini dapat menjadikan Desain Institusi Pemerintahan
Saudara seperti saat ini.
Kebutuhan Penyusunan Struktur Organisasi

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa penyusunan struktur organisasi terdiri dari beberapa
aktivitas, yaitu analisis jabatan, analisis beban kerja, penyusunan standar kompetensi, serta
penyusunan evaluasi jabatan. Masing-masing dari aktivitas tersebut memiliki hasil dan manfaat
tersendiri dalam pembentukan suatu struktur organisasi.
Menurut analisis Saudara, aktivitas-aktivitas yang sudah diterapkan dengan baik oleh Institusi
Pemerintahan Saudara saat ini yaitu:

Aktivitas-aktivitas yang belum diterapkan dengan baik oleh Institusi Pemerintahan Saudara saat ini
yaitu:

Langkah-langkah yang dapat Saudara lakukan agara pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut berjalan
dengan baik pada Institusi Pemerintahan Saudara antara lain:

7
Analisis Jabatan
Analisa jabatan adalah suatu kegiatan untuk mencatat, mempelajari dan menyimpulkan keterangan-
keterangan atau fakta-fakta yang berhubungan dengan masing-masing jabatan secara sistematis dan
teratur, yaitu :
1. Apa yang dilakukan pekerja pada jabatan tersebut
2. Apa wewenang dan tanggung jawabnya
3. Mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan
4. Bagaimana cara melakukannya
5. Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaannya. Besarnya upah
dan lamanya jam bekerja
6. Pendidikan, pengalaman dan latihan yang dibutuhkan
7. Keterampilan, sikap dan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut dan
lain-lain
Berdasarkan penjelasan di atas, berikanlah contoh dari analisis jabatan dari satu jabatan yang ada di
Institusi Pemerintahan Saudara saat ini.

8
Analisis Jabatan (Lanjutan)
Informasi mengenai analisis jabatan bisa diperoleh dari beberapa sumber yaitu :
1. Pekerjaan itu sendiri dan buku catatan harian
2. Pekerja yang bersangkutan
3. Orang yang pernah melaksanakan pekerjaan itu
4. Atasan langsung dari pekerja yang bersangkutan

Berdasarkan sumber-sumber tersebut, pengumpulan informasi untuk analisis jabatan dapat


dilaksanakan dengan cara:
1. Menyebarkan kuesioner (daftar pertanyaan/angket) kepada para pemegang Jabatan
2. Melakukan wawancara langsung dengan pekerja yang bersangkutan, orang yang pernah
melaksanakan pekerjaan itu ataupun atasan langsungnya
3. Melakukan pengamatan langsung pada pelaksanaan pekerjaan atau mempelajari buku catatan
harian
Berdasarkan pengamatan Saudara, apakah perolehan informasi terkait analisis jabatan yang ada di
Institusi Pemerintahan Saudara saat ini sudah sejalan dengan penjelasan di atas? Jelaskan.

9
Analisis Jabatan (Lanjutan)
Analisis Jabatan mencakup 2 elemen, yaitu :
1. Uraian Jabatan (Job Description)
Uraian jabatan adalah suatu catatan yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab suatu
jabatan tertentu, yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang ada.
 Penyusunan uraian jabatan ini sangat penting, karena :
Untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pengertian,
Untuk menghindari terjadinya pekerjaan rangkap
Untuk mengetahui batas-batas tanggung jawab dan wewenang masing-masing jabatan.

2. Spesifikasi/Persyaratan Jabatan (Job Specification/requirement)


Persyaratan Jabatan merupakan persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang
menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
dengan baik. Spesifikasi jabatan ini dapat disusun secara bersama-sama dengan Uraian Jabatan,
tetapi dapat juga di susun secara terpisah.
 Beberapa hal yang pada umumnya dimasukkan dalam Spesifikasi Jabatan adalah:
Persyaratan pendidikan, latihan, dan pengalaman kerja
Persyaratan pengetahuan dan keterampilan
Persyaratan fisik dan mental
Persyaratan umur dan jenis kelamin
Berdasarkan penjelasan di atas, berikanlah contoh dari uraian jabatan dan persyaratan jabatan pada
suatu jabatan di Institusi Pemerintahan Saudara saat ini.

10
Manfaat Analisis Jabatan
Uraian Jabatan dan Spesifikasi Jabatan, sebagai hasil dari Analisa Jabatan mempunyai berbagai macam
manfaat, antara lain:
1. Sebagai dasar untuk melakukan Evaluasi Jabatan
2. Sebagai dasar untuk menentukan standar hasil kerja seseorang
3. Sebagai dasar untuk melakukan rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai baru
4. Sebagai dasar untuk merancang program pendidikan dan latihan
5. Sebagai dasar untuk menyusun jalur promosi
6. Untuk merencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi dan penyederhanaan kerja
7. Sebagai dasar untuk mengembangkan program kesehatan dan keselamatan kerja
Menurut pengamatan Saudara, apakah pelaksanaan analisis jabatan yang ada di Institusi
Pemerintahan Saudara saat ini sudah memberikan manfaat sebagaimana dijelaskan di atas? Jelaskan.

11
Pelaksanaan Analisis Jabatan
Analisis jabatan pada dasarnya adalah suatu proses pengumpulan, penelitian, penguraian data
jabatan yang tahapannya sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan dan Perencanaan
2. Tahap Pengumpulan Data
3. Tahap Pengolahan Data

1. Tahap Persiapan dan Perencanaan


Pada tahap ini, beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Penegasan kembali struktur organisasi yang akan menjadi pegangan bagi proses selanjutnya
termasuk nama-nama jabatan dan tempatnya.
b. lnventarisasi jabatan yang ada di setiap unit kerja yang ada dan di susun berdasarkan hierarki
dan di beri kode identifikasi
c. Menetapkan metode pengumpulan data yang akan digunakan dan menyiapkan alat dan
sama yang diperlukan ( formulir dll. )
d. Membentuk tim pelaksana analisis dan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan.
e. Komunikasi/penjelasan oleh pimpinan perusahaan kepada semua pimpinan unit kerja dan
semua karyawan tentang maksud dan tujuan analisis jabatan yang akan dilaksanakan. Hal ini
dilaksanakan untuk mencegah terjadinya salah pengertian dan timbulnya persepsi dan
harapan yang keliru.
Menurut analisis Saudara, apakah pelaksanaan analisis jabatan yang ada di Institusi Pemerintahan
Saudara sudah sesuai dengan tahapan-tahapan di atas? Jelaskan.

Jika penjelasan tahapan persiapan dan perencanaan di atas diterapkan pada Institusi Pemerintahan
saudara saat ini, maka langkah-langkah yang dapat Saudara lakukan agar persiapan dan perencanaan
analisis jabatan berjalan dengan baik antara lain:

12
Pelaksanaan Analisis Jabatan (Lanjutan)
2. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data jabatan dapat dilakukan dengan melalui beberapa cara:
a. Metode Observasi dan Wawancara
 Metode observasi berarti pelaksana analisis jabatan mengamati secara langsung di tempat
bagaimana tugas pekerjaan dilaksanakan dan mencatatnya untuk di olahnya menjadi
informasi.
 Metode wawancara petugas analisis mewawancarai langsung pemegang jabatan dengan
mengajukan pertanyaan yang di siapkan lebih dulu dan mencatat jawabannya untuk diolah
menjadi informasi yang di perlukan
b. Metode Kuesioner (Daftar Pertanyaan)
 Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran daftar pertanyaan kepada semua karyawan
untuk di isi.
 Daftar pertanyaan itu bisa bersifat "terbuka" (Open ended) artinya, penjawab harus
memberikan jawaban menurut kehendaknya sendiri dengan caranya sendiri, tidak dibatasi.
 Bila daftar pertanyaan itu bersifat "tertutup" (Closed), maka pertanyaan sudah dibuat
sedemikian rupa sehingga penjawab tinggal menjawab ya/tidak, atau benar/salah.
c. Metode Studi Referensi
 Metode ini mengandalkan pada pengetahuan dan "ahli", rujukan yang ada dan perbandingan
dengan organisasi lain. Metode ini jarang digunakan.
d. Metode Kombinasi
 Metode ini berarti menggunakan beberapa metode di atas sekaligus.
Menurut analisis Saudara, metode yang tepat untuk mengumpulkan data terkait analisis jabatan yang
ada di Institusi Pemerintahan Saudara saat ini yaitu:

Alasannya:

13
Pelaksanaan Analisis Jabatan (Lanjutan)
3. Tahap Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilakukan pengolahan data yaitu:
1. Menentukan faktor-faktor dari penilaian jabatan
2. Menentukan bobot nilai dari setiap faktor
3. Analisa hasil interview dan kuisioner yang telah di isi
4. Analisa persyaratan jabatan
5. Menyusun uraian jabatan
6. Melakukan pola penilaian jabatan sebagai dasar dari penentuan sistem personalia lainnya.
7. Mempersiapkan rekomendasi bagi perencanaan tenaga kerja, pola pengadaan, seleksi dan
penempatan pegawai; penilaian karya pegawai ; sistem pemberian balas jasa ; pelatihan dan
pengembangan pegawai, sistem dan prosedur administrasi kepegawaian.
Menurut analisis Saudara, apakah pengolahan data terkait analisis jabatan yang ada di Institusi
Pemerintahan Saudara sudah sesuai dengan penjelasan di atas? Jelaskan.

Jika konsep di atas diterapkan pada pengolahan data terkait analisis jabatan yang ada di Institusi
Pemerintahan Saudara, maka langkah-langkah yang dapat Saudara lakukan agar pelaksanaannya dapat
berjalan dengan efektif antara lain:

14
Analisis Beban Kerja
Definisi
Analisis Beban Kerja adalah suatu teknik untuk menentukan jumlah dan jenis pekerjaan suatu unit
organisasi yang dilakukan secara sistematis menggunakan teknik analisis jabatan dengan
memperhatikan, atau teknik manajemen lainnya

Tujuan Analisis Beban Kerja


1. Menentukan berapa jumlah pegawai yg dibutuhkan dan beban kerja yang tepat dilimpahkan.
2. Sebagai alat ukur pencapaian suatu program/kegiatan, baik untuk individu PNS, satuan unit
kerja maupun organisasi.
3. Sebagai alat mengevaluasi dan menilai kinerja individu, dan satuan unit kerja;
4. Sebagai media pengelolaan kinerja secara partisipatif, dalam proses perencanaan,
pelaksanaan, Pengecekan dan Tindakan (Planning, Doing, Checking, dan Action).
5. Sebagai jaminan kepastian kinerja PNS;
6. Sebagai penjabaran agenda dan prioritas program/kegiatan dalam implementasi kebijakan.

Menurut pengamatan Saudara, apakah tujuan dari pelaksanaan analisis beban kerja di Institusi
Pemerintahan Saudara sudah sejalan dengan penjelasan di atas? Jelaskan.

15
Analisis Beban Kerja (Lanjutan)
Komponen Analisis Beban Kerja
• Beban Tugas Organisasi (target volume kerja) yang harus dirampungkan dalam waktu
tertentu. Target volume kerja dari uraian jenis tugas kegiatan jabatan dinyatakan dalam :
kuantitas/satuan hasil, kualitas, jam dan biaya;
• Standar Kerja Rata-rata Pegawai, merupakan kemampuan rata-rata pegawai menyelesaikan
pekerjaan dalam waktu tertentu.
• Waktu Kerja Efektif, yakni waktu kerja yang telah ditetapkan secara formal setelah dikurangi
waktu luang (allowance).

Menurut analisis Saudara, apakah komponen-komponen tersebut dipertimbangkan dalam melakukan


analisis beban kerja pada Institusi Pemerintahan Saudara saat ini? Jelaskan.

Langkah-langkah yang dapat Saudara lakuka agan pelaksanaan analisis beban kerja di Institusi
Pemerintahan Saudara mempertimbangkan komponen-komponen di atas antara lain:

16
Metode Analisis Beban Kerja
Terdapat beberapa metode untuk mendapatkan data terkait analisis beban kinerja, antara lain:
 Metode Daftar Pertanyaan
Menyusun daftar pertanyaan terbuka tentang uraian tugas dari masing-masing pegawai/pemegang
jabatan sesuai hasil analisis jabatan, namun masih dimungkinkan untuk disesuaikan dengan tugas-
tugas baru karena adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
disampaikan kepada unit/satuan kerja yang menjadi sasaran.
 Metode Wawancara
Mewawancarai masing-masing pegawai/pemegang jabatan yang berkaitan dengan tugas pokok
dan fungsinyang dikerjakan oleh pemegang jabatan
 Metode Pengamatan Langsung
Mengamati langsung pekerjaan yang dilakukan oleh pemegang jabatan
Menurut pengamatan Saudara, metode yang tepat untuk melakukan analisis beban kerja di Institusi
Pemerintahan Saudara saat ini yaitu:

Alasannya:

17
Penghitungan Beban Kerja
1. Unit pelaksana mengolah data laporan beban kerja dari satuan unit/satuan organisasi dengan
menghitung isi kerjanya, dengan menggunakan rumus:

2. Setelah seluruh jenis produk dihitung isi kerjanya, kemudian dijumlahkan untuk mencari jumlah
isi kerja jabatan dan isi kerja unit dengan menggunakan satuan orang jam (OJ)

Waktu Kerja Efektif


Berikut merupakan daftar perhitungan waktu kerja efektif:
• Waktu kerja efektif per hari = 1 hari x 5 jam x 60 menit = 300 menit
• Waktu kerja efektif per minggu = 5 hari x 5 jam x 60 menit = 1.500 menit
• Waktu kerja efektif per bulan = 20 hari x 5 jam x 60 menit = 6.000 menit
• Waktu kerja efektif per tahun = 240 hari x 5 jam x 60 menit = 72.000 menit
Berdasarkan isi kerja jabatan, selanjutnya dapat dihitung jumlah kebutuhan pegawai per jabatan
dengan rumus:
Jumlah Kebutuhan Pegawai Per jabatan = Waktu Penyelesaian x Beban Kerja
Waktu Kerja Efektif

Berdasarkan penjelasan di atas, berikanlah salah satu contoh perhitungan jumlah kebutuhan
pegawai pada suatu jabatan di Institusi Pemerintahan Saudara saat ini.
Jabatan:
Isi Kerja (satu tugas saja):
Jumlah kebutuhan pegawai per jabatan:

18
Formulir Pengukuran Beban Kerja Pegawai
Berikut merupakan contoh dari formulir pengukuran beban kerja pegawai:

Nama Jabatan :

Unit Kerja :

Ikhtisar Jabatan :

Berikut merupakan petunjuk pengisian dari formulir tersebut.

19
Banyaknya jumlah pegawai yang dibutuhkan adalah pembulatan dari jumlah angka pada kolom
pegawai yang dibutuhkan. Contohnya, jumlah angka pada kolom pegawai yang dibutuhkan adalah
1,604. Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut
adalah 2 orang.
Berdasarkan penjelasan di atas, berikanlah contoh pengukuran beban kerja salah satu pegawai yang
ada di Institusi Pemerintahan Saudara dengan menggunakan formulir di atas.

20
Penyusunan Standar Kompetensi
Merujuk pada Peraturan Kepala BKN Nomor 7 tahun 2013, Standar Kompetensi Jabatan yang
selanjutnya disebut Standar Kompetensi Manajerial didefinisikan sebagai persyaratan kompetensi
manajerial minimal yang harus dimiliki seorang PNS dalam melaksanakan tugas jabatan.
Kompetensi Manajerial adalah soft competency yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan,
dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan.
Guna menyusun standar kompetensi, maka dibutuhkanlah Tim Penyusun Standar Kompetensi
Manajerial
Pembentukan Tim Penyusun Standar Kompetensi Manajerial
1. Untuk kelancaran penyusunan Standar Kompetensi Manajerial di setiap instansi, PPK Pusat, PPK
Daerah Provinsi, dan PPK Daerah Kabupaten/Kota membentuk Tim Penyusun Standar Kompetensi
Manajerial, yang selanjutnya disingkat TPSKM
2. TPSKM dibentuk paling rendah pada unit eselon II untuk lnstansi Pusat dan SKPD Provinsi /
Kabupaten / Kota.
3. TPSKM mempunyai tugas mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data dan informasi yang
diperlukan dalam rangka penyusunan Standar Kompetensi Manajerial.
4. Hasil penyusunan kompetensi manajerial di setiap jenjang eselon II dihimpun oleh PPK untuk
selanjutnya ditetapkan menjadi Standar Kompetensi Manajerial instansi yang bersangkutan.
5. Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi anggota TPSKM adalah:
a. PNS yang menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu yang menangani
pengelolaan jabatan/ standarisasi jabatan;
b. Pendidikan paling rendah Strata 1 (S-1) atau yang sederajat;
c. Telah mengikuti bimbingan teknis dan/atau mampu melakukan analisis kompetensi jabatan
berdasarkan penilaian Pejabat Pembina Kepegawaian; dan
d. Syarat-syarat obyektif yang ditentukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian, seperti
pengalaman dan kemampuanlain yang diperlukan Tim.
6. Susunan keanggotaan TPSKM terdiri atas:
a. Seorang Ketua merangkap anggota;
b. Seorang Sekretaris merangkap anggota; dan
c. Paling kurang 7 (tujuh) orang anggota, termasuk Ketua dan Sekretaris
7. Untuk menjamin obyektifitas dalam penyusunan Standar Kompetensi Manajerial, anggota TPSKM
ditetapkan dalam jumlah ganjil.
8. Ketua TPSKM dapat ditunjuk serendah-rendahnya Eselon II atau pejabat fungsional tertentu yang
setara secara fungsional bertanggung jawab membidangi jabatan.

21
9. Sekretaris TPSKM adalah PNS yang menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu
yang menangani pengelolaan jabatan / standarisasi jabatan.

Menurut pengamatan Saudara, apakah pembentukan tim penyusun standar kompetensi manajerial
yang ada di Institusi Pemerintahan Saudara saat ini sudah sesuai dengan penjelasan di atas? Jelaskan.

22
Tugas Tim Penyusun Standar Kompetensi Manajerial
Berikut merupakan tugas dari TPSKM berdasarkan peran:
1. Tugas Ketua TPSKM adalah:
a. Membuat rencana kerja penyusunan Standar Kompetensi Manajerial;
b. Memberikan pengarahan dan bimbingan kepada anggota TPSKM; dan
c. Menyampaikan hasil penyusunan Standar Kompetensi Manajerial kepada Pejabat Pembina
Kepegawaian instansi yang bersangkutan.
2. Tugas Sekretaris TPSKM adalah:
a. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugasnya;
b. Menyiapkan dan menyelenggarakan diskusi, lokakarya atau workshop; dan
c. Mempersiapkan tugas-tugas kesekretariatan yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan
penyusunan Standar Kompetensi Manajerial.
3. Tugas Anggota TPSKM adalah:
a. Mengumpulkan dan menyusun seluruh data serta informasi yang dibutuhkan dalam
penyusunan Standar Kompetensi Manajerial;
b. Melakukan wawancara dengan para pihak (pemegang jabatan, atasan langsung, dan pimpinan
penentu kebijakan) untuk mengidentifikasi kebutuhan kompetensi jabatan;
c. Melakukan diskusi, lokakarya atau workshop; dan
d. Menyusun hasil akhir Standar Kompetensi Manajerial
Menurut pengamatan Saudara, apakah tugas dari ketua, sekretaris, dan anggota dari TPSKM yang ada
di Institusi Pemerintahan Saudara sudah sesuai dengan penjelasan di atas? Jelaskan.

23
Tugas Tim Penyusun Standar Kompetensi Manajerial
Proses penyusunan Standar Kompetensi Manajerial meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
A. Pengumpulan Data
B. Identifikasi Kompetensi Manajerial
C. Penyusunan Daftar Sementara Kompetensi Manajerial
D. Validasi Kompetensi Manajerial
E. Penentuan Standar Kompetensi Manajerial
Berikut penjelasan terkait tahap-tahap tersebut:
A. Pengumpulan Data
1. Pada tahap ini, TPSKM melakukan pengumpulan data yang terdiri dari struktur organisasi dan
tata kerja, visi dan misi organisasi, serta informasi jabatan:
a. Struktur organisasi dan tata kerja yang memuat nama jabatan, tugas pokok, dan fungsi yang
diperlukan untuk utamanya nama nama jabatan yang akan dirumuskan standar
kompetensinya;
b. Visi dan Misi Organisasi diperlukan sebagai landasan untuk mengkonfirmasi jenis
kompetensi manajerial yang diperlukan; dan
c. Ikhtisar Jabatan dan Uraian Tugas diperlukan sebagai informasi yang lebih spesifik untuk
menentukan jenis kompetensi dan level dari setiap jabatan dalam unit organisasi.
2. Apabila visi dan misi belum terdokumentasikan secara tertulis sebagaimana dimaksud pada
angka 1 huruf b, maka TPSKM dapat memperoleh informasi dari pimpinan instansi tentang arah
kebijakan instansi di masa yang akan datang.
3. Apabila data sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf c belum tersedia, maka instansi yang
bersangkutan perlu terlebih dahulu melakukan penyusunan informasi jabatan berdasarkan hasil
kegiatan analisis jabatan.
4. Untuk pengumpulan data menggunakan formulir pengisian data jabatan sebagaimana tercantum
dalam Anak Lampiran 1 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan
Kepegawaian Negara ini.
Menurut Saudara, apakah pelaksanaan pengumpulan data yang dilakukan guna menyusun standar
kompetensi manajerial pada Institusi pemerintahan Saudara saat ini sudah sesuai dengan penjelasan
di atas? Jelaskan.

24
Langkah-langkah yang dapat Saudara lakukan agar pelaksanaan pengumpulan data terkait
penyusunan standar kompetensi manajerial di Institusi Pemerintahan Saudara dapat berjalan
lebih baik dibandingkan saat ini antara lain:

25
Tugas Tim Penyusun Standar Kompetensi Manajerial
B. Identifikasi Kompetensi Manajerial
1. Identifikasi kompetensi manajerial dilakukan oleh TPSKM untuk menentukan kompetensi dan
level-nya berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan nama jabatan yang akan diidentifikasi kompetensinya
b. Menuangkan ikhtisar jabatan;
c. Menganalisis setiap uraian tugas menjadi minimal 2 kegiatan utama;
d. Kata kunci yang diperoleh dari uraian tugas digunakan untuk menentukan jenis
kompetensi; dan
e. Kegiatan kegiatan utama untuk menentukan tingkat/level kompetensi.
2. Identifikasi kompetensi manajerial dan level dapat ditentukan dari setiap bidang pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya berpedoman pada Kamus Kompetensi Manajerial.
Menurut pengamatan Saudara, apakah pelaksanaan identifikasi kompetensi manajerial yang ada di
Institusi Pemerintahan Saudara saat ini sudah sejalan dengan penjelasan di atas? Jelaskan

Langkah nyata apa saja yang dapat Saudara lakukan agar pelaksanaan identifikasi kompetensi
manajerial di Institusi pemerintahan Saudara dapa berjalan dengan lebih baik dan efektif?

26
Tugas Tim Penyusun Standar Kompetensi Manajerial
C. Penyusunan Daftar Sementara Kompetensi Manajerial
1. Kompetensi yang diperoleh dari hasil identifikasi kompetensi manajerial, selanjutnya
dituangkan ke dalam Daftar Sementara Kompetensi Manajerial (DSKM) yang memuat
kompetensi, tingkat kompetensi, dan kegiatan utama.
2. DSKM setiap jabatan dibuat menggunakan formulir yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Kepala badan Kepegawaian Negara ini.
D. Validasi Kompetensi Manajerial
1. Tahap ini melakukan konfirmasi kompetensi manajerial kepada pihak-pihak terkait yaitu
atasan pemegang jabatan dan/atau pejabat lain yang ditunjuk oleh:
a. Pejabat yang secara fungsional bertanggung jawab di bidang standarisasi jabatan
pada setiap TPSKM di tingkat Eselon II; dan/atau
b. Pejabat Pembina Kepegawaian pada setiap TPSKM tingkat instansi pemerintah.
yang dianggap mampu memberikan masukan yang diperlukan, sebagai bahan pertimbangan
untuk menetapkan keabsahan DSKM.
2. Konfirmasi keabsahan kompetensi manajerial dilakukan kepada atasan pemegang jabatan dan
latau pejabat lain yang ditunjuk oleh Pejabat yang secara fungsional bertanggung jawab di
bidang kepegawaian atau PPK untuk memperoleh tanggapan apakah kompetensi yang telah
dirumuskan dalam DSKM telah sesuai dengan jabatan atau pekerjaan yang akan ditetapkan
kompetensinya. Dalam konfirmasi ini dimungkinkan adanya penambahan jenis kompetensi.
3. Apabila masih ada kompetensi lain yang perlu ditambahkan pada masing-masing jabatan oleh
atasan pemegang jabatan dan/atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Pejabat yang secara
fungsional bertanggung jawab di bidang kepegawaian atau PPK tersebut, maka perlu
dijelaskan kepada TPSKM tentang alasan penambahan kompetensi yang dimaksud.
4. Kompetensi yang ditambahkan sebagaimana dimaksud pada angka 3, dituangkan dalam
formulir sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran 5 yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini.
5. Selanjutnya kompetensi yang ditambahkan tersebut dimasukkan kedalam Daftar
Kompetensi Manajerial yang bersangkutan.
6. Berdasarkan hasil konfirmasi DSKM untuk ditetapkan menjadi
Kompetensi Manajerial maka terlebih dahulu ditentukan kategori
kompetensi dari yang Mutlak, Penting, dan Perlu. Konfirmasi tersebut dilakukan oleh atasan
pemegang jabatan dan/atau pejabat lain yang ditunjuk oleh pejabat yang secara fungsional
bertanggung jawab di bidang kepegawaian atau PPK.

27
a. Mutlak, artinya kompetensi tersebut harus ada karena ketiadaan kompetensi ini akan
menyebabkan pelaksanaan tugas tidak efektif, karena ketiadaan kompetensi ini tidak
dapat diganti oleh kompetensi lain.
b. Penting, artinya ketiadaan kompetensi ini tidak menyebabkan pelaksanaan tugas
tidak efektif, karena dapat diganti/diwakili oleh kompetensi lain.
c. Perlu, artinya kompetensi ini baik, tetapi tidak begitu diperlukan dalam jabatan yang
bersangkutan tanpa kompetensi ini tidak berpengaruh pada pelaksanaan tugas.
7. Tahap validasi ini dilakukan hingga daftar kompetensi manajerial yang telah dibuat dianggap
sudah memadai untuk jabatan tersebut, dan apabila pada saat penentuan kategori kompetensi
masih melebihi standar yang telah ditentukan maka kategori kompetensi "Perlu" yang
dimungkinkan untuk ditiadakan.
8. Urutan kategori kompetcnsi dituangkan ke dalam formulir sebagaimana tercantum dalam Anak
Lampiran 6 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan
Kepegawaian Negara ini.
Menurut analisa Saudara, pelaksanaan validasi kompetensi manajerial mana sajakah yang sudah
dilakukan dengan baik oleh Institusi Pemerintahan Saudara saat ini?

Pelaksanaan validasi kompetensi manajerial mana sajakah yang masih perlu ditingkatkan
kualitas pelaksanaannya di Institusi Pemerintahan Saudara saat ini?

28
Langkah-langkah yang dapat Saudara lakukan agar pelaksanaan validasi kompetensi manajerial
dapat ditingkatkan lagi kualitasnya untuk ke depannya antara lain:

29
Tugas Tim Penyusun Standar Kompetensi Manajerial
E. Penyusunan Daftar Sementara Kompetensi Manajerial
Setelah melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait, pada tahap ini dirumuskan Standar
Kompetensi Manajerial, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Hasil konfirmasi terhadap Daftar (Sementara) dan Kategori Kompetensi Manajerial digunakan
untuk menentukan Standar Kompetensi Manajerial;
2. Hasil konfirmasi terhadap Daftar (Sementara) dan Kategori Kompetensi Manajerial sebagaimana
dimaksud pada angka 1 (satu) ditetapkan menjadi Standar Kompetensi Manajerial di
lingkungan instansi bersangkutan sesuai dengan eselon atau jetrjang jabatan dan jenis
jabatannya; dan
3. Standar Kompetensi Manajerial yang disusun oleh TPSKM selanjutnya dihimpun dan
ditetapkan oleh PPK di instansi masing-masing dalam bentuk Dokumen Standar Kompetensi
Manajerial dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran 7
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara
ini.
4. Tahapan Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial dibuat menurut contoh sebagaimana
tercantum dalam Anak Lampiran 8 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Kepala Badan Kepegawaian Negara ini
Berdasarkan penjelasan di atas, berikanlah contoh dari bentuk standar kompetensi manajerial yang
ada di Institusi Pemerintahan Saudara saat ini.

30
Evaluasi Jabatan
Evaluasi jabatan adalah proses yang sistematis dan teratur dalam menentukan nilai suatu jabatan,
relatif terhadap jabatan-jabatan lain yang ada dalam satu perusahaan.
Tujuan dari pelaksanaan evaluasi jabatan yaitu untuk menentukan tingkat upah yang tepat dan adil
di antara jabatan-jabatan yang ada
Langkah-langkah Evaluasi Jabatan antara lain:
1. Analisa jabatan
2. Menerapkan nilai relatif dari masing-masing jabatan dengan cara mempelajari uraian
jabatan dan spesifikasi jabatan
Metode-metode Evaluasi Jabatan yaitu:
1. Metode Non-Kuantitatif
a. Metode penentuan peringkat (ranking method)
b. Metode klasifikasi (grade/classification method)
2. Metode Kuantitatif
a. Metode perbandingan faktor (Factor Comparation Method)
b. Metode sistem angka (Point System Method)
Jika Saudara mengamati pelaksanaan evaluasi jabatan di Institusi Pemerintahan Saudara, apakah
pelaksanaannya sudah sesuai dengan definisi, tujuan, serta langkah-langkah yang sudah dijelaskan di
atas? Jelaskan.

Menurut Saudara, metode yang tepat untuk dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi jabatan di Institusi
Pemerintahan Saudara yaitu metode:

Alasannya:

31
Evaluasi Jabatan (Lanjutan)
Metode Penentuan Peringkat (Ranking Method)
• Merupakan metode yang paling sederhana
• Cocok untuk perusahaan kecil dengan jumlah jabatan sedikit
• Dasar yang dipakai yaitu analisa jabatan
• Dilakukan oleh tim penilai sehingga hasilnya subyektif
Teknik-teknik Penentuan Peringkat
 Teknik I:
• Menetapkan jabatan tertinggi dan terendah (sebagai batas atas dan bawah)
• Jabatan-jabatan lain dinilai diantara dua batas di atas
 Teknik II:
• Perbandingan dilakukan secara berpasangan (Paired Comparison)
 Teknik III:
• Masing-masing anggota tim penilai membuat urutan dari semua jabatan, kemudian
hasilnya dirata-rata
 Teknik IV:
• Menggunakan peta struktur organisasi (organigram) sebagai acuan
• Dalam hal ini, urutan jabatan disesuaikan dengan hierarki organigram
Jika konsep di atas diterapkan pada pelaksanaan evaluasi jabatan yang ada di institusi pemerintahan
Saudara saat ini, maka langkah-langkah yang dapat Saudara lakukan agar metode tersebut
diaplikasikan dengan baik dan efektif pada pelaksanaan evaluasi jabatan antara lain:

32
Evaluasi Jabatan (Lanjutan)
Metode Klasifikasi (Grade/Classification Method)
Penjelasan:
• Merupakan perbaikan dari “Ranking method”
• Tim penilai menetapkan beberapa kelas/tingkatan jabatan dan merumuskan ciri masing-
masing tingkat secara lengkap (seperti tingkat kesulitannya; besarnya tanggung jawab;
latihan; pengalaman dsb)
• Team penilai memasukkan setiap jabatan pada tingkat yang sesuai dengan cara
mencocokkan dengan ciri masing-masing kelas
Kelemahan:
• Sulit menerapkan kelas / tingkatan
• Subyektif
• Sulit dilakukan pada organisasi besar dengan jabatan yang banyak
Berdasarkan penjelasan di atas, berikanlah contoh pelaksanaan metode klasifikasi dalam melakukan
evaluasi jabatan pada Institusi Pemerintahan Saudara saat ini.

33
Evaluasi Jabatan (Lanjutan)
Metode Perbandingan Faktor (Factor Comparation Method)
Metode perbandingan faktor dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan mendefinisikan faktor-faktor (dan subfaktor, jika ada) di setiap jabatan,
sebagaimana contoh di bawah ini:

2. Memilih beberapa jabatan sebagai “Jabatan Kunci” (Key-Jobs), yaitu jabatan-jabatan yang:
• Populer (ada pada setiap organisasi)
• Upahnya telah sesuai
• Terdefinisi (tugas-tugasnya) dengan jelas
Berdasarkan penjelasan di atas, buatlah contoh faktor-faktor serta subfaktor yang ada pada salah satu
jabatan di institusi Pemerintahan Saudara saat ini.

Berikanlah contoh jabatan kunci yang ada di Institusi Pemerintahan Saudara saat ini.

34
Evaluasi Jabatan (Lanjutan)
Metode Perbandingan Faktor (Factor Comparation Method) (Lanjutan)
3. Tim penilai melakukan penilaian terhadap faktor-faktor dan sub faktor dari jabatan-jabatan
kunci tersebut, dan menyusunnya berdasarkan peringkat

4. Menyusun alokasi tingkat upah yang sesuai untuk setiap faktor dalam jabatan kunci tersebut

Dengan ini, maka struktur upah untuk masing-masing jabatan kunci sudah dapat dihitung.

5. Penilaian terhadap faktor-faktor (sub faktor) dari jabatan-jabatan yang lain dapat dilakukan
dengan cara membandingkan terhadap faktor-faktor (dan sub faktor) dari jabatan kunci
Berdasarkan penjelasan di atas, berikan contoh pelaksanaan penilaian faktor-faktor dan sub faktor
dari jabatan-jabatan kunci yang ada di Institusi pemerintahan Saudara.

35
Berikanlah contoh dari penyusunan alokasi tingkat upah untuk setiap faktor dalam jabatan kunci di
Institusi Pemerintahan Saudara saat ini

Lakukanlah penilaian terhadap faktor-faktor dari jabatan-jabatan kunci tersebut, mana yang paling
baik dan mana yang perlu diperbaiki.

36
Evaluasi Jabatan (Lanjutan)
Metode Sistem Angka (Point System Method)
Merupakan metode penilaian jabatan yang paling banyak dipakai oleh organisasi, sebab termasuk
metode yang paling teliti dan akurat (walaupun pelaksanaannya cukup rumit)
Langkah-langkah dalam pelaksanaan metode ini yaitu:
1. Memilih faktor-faktor jabatan, yaitu ciri-ciri jabatan yang dianggap perlu dibayar oleh
organisasi. Banyaknya faktor yang digunakan bervariasi tergantung pada kondisi organisasi.
Contoh faktor yang biasa dinilai, antara lain:

2. Menyusun definisi dan derajat dari masing-masing faktor (dan sub faktornya) Jumlah
derajat diusahakan minimum agar pembagian derajat dirasa adil

37
3. Menentukan bobot relatif dari masing-masing faktor dan sub faktor → dibuat
berdasarkan kesepakatan team penilai dan pimpinan perusahaan dan sifatnya
subyektif
4. Menentukan nilai angka untuk setiap faktor/sub faktor dengan urutan sebagai
berikut:
a. Menentukan nilai maksimum dari keseluruhan nilai yang akan digunakan
b. Menentukan nilai masing-masing faktor/sub faktor, yaitu dengan cara
mengalikan bobot faktor/sub faktor dengan nilai maksimum.
5. Menghitung nilai dari setiap jabatan
Berdasarkan penjelasan dan contoh di atas, berikanlah contoh dari pelaksanaan evaluasi
jabatan dengan metode sistem angka di Institusi Pemerintahan Saudara saat ini

38
Pengertian Jabatan
Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang
pegawai dalam rangka suatu satuan organisasi
Pada Aparatur Sipil Negara, berlakunya UU nomor 5 tahun 2014 membuat perubahan mengenai
jabatan yang ada dalam. Jabatan PNS yang dahulu ditingkat-tingkatkan dengan eselon 1, eselon 2, dan
seterusnya, akan mengalami penyetaraan jabatan sebagai berikut:

Namun penyetaraan jabatan tersebut masih belum dapat diimplementasikan secara sempurna dalam
Institusi Pemerintahan dikarenakan adanya Pasal 352 PP 11/2017 yang mengatur sebagai berikut:
Pangkat dan golongan ruang PNS yang sudah ada pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai
berlaku, tetap berlaku sampai dengan diberlakukannya ketentuan mengenai gaji dan tunjangan
berdasarkan Peraturan Pemerintah mengenai gaji dan tunjangan sebagai pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Berdasarkan penjelasan di atas, buatlah contoh penyetaraan jabatan yang ada di Institusi
Pemerintahan Saudara saat ini.

39
Jenis Jabatan ASN
Secara garis besar, jabatan pada ASN dibedakan berdasarkan perannya menjadi tiga jenis jabatan,
yakni:

Jabatan Pimpinan Tinggi


Jabatan pimpinan tinggi adalah sekelompok jabatan pada tingkat tinggi di instansi pemerintahan.
Jabatan pimpinan tinggi terdiri atas:
• Jabatan pimpinan tinggi utama (Eselon Ia Kepala Lembaga non kementerian)
• Jabatan pimpinan tinggi madya (Eselon Ia dan eselon Ib)
• Jabatan pimpinan tinggi pratama (Eselon II)
Berdasarkan penjelasan di atas, berikanlah contoh jabatan pimpinan tinggi utama, madya, dan
pratama yang ada di Institusi Pemerintahan Saudara saat ini.

40
Jenis Jabatan ASN (Lanjutan)
Jabatan Administrasi
Jabatan administrasi adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan
pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. Setiap jabatan administrasi
ditetapkan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Jabatan administrasi terdiri atas:
• Jabatan administrator (Eselon III), bertanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan;
• Jabatan pengawas (Eselon IV), bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan oleh pejabat pelaksana, dan;
• Jabatan pelaksana (Eselon V & Fungsional Umum), bertanggung jawab melaksanakan
kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan.

Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional (Jabatan fungsional tertentu) adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan
tertentu. Jabatan fungsional dalam ASN terdiri atas:
• Jabatan fungsional keahlian, terdiri dari 4 (empat) tingkatan yakni ahli utama, ahli madya, ahli
muda, dan ahli pertama;
• Jabatan fungsional keterampilan, terdiri dari 4 (empat) tingkatan yakni penyelia, mahir,
terampil, dan pemula.
Berdasarkan penjelasan di atas, berikanlah contoh pejabat pada jabatan administrator, pengawas, dan
pelaksana yang ada di Institusi Pemerintahan Saudara saat ini.

Berdasarkan penjelasan di atas, berikanlah contoh pejabat pada jabatan fungsional keahlian dan
keterampilan yang ada di Institusi Pemerintahan Saudara saat ini.

41
Tabel Jenis Jabatan ASN

Dari gambar diatas, dapat saudara lihat jabatan-jabatan yang dimiliki oleh ASN. Menurut analisis
Saudara, apakah institusi Pemerintahan Saudara sudah menjalankan tanggungjawab dari jabatan-
jabatan sesuai dengan gambar diatas? Jika belum, berikan alasan kenapa tanggungjawab dari jabatan
tersebut tidak diterapkan?
Jika belum:

Jika tanggungjawab tidak dijalankan sesuai dengan tanggungjawab jabatannya, adakah hukuman yang
diberikan kepada pegawai yang bersangkutan? dapatkah saudara sebutkan hukuman apa saja yang
diberikan kepada pegawai tersebut.
Hukuman dari lalainya tanggungjawab jabatan ASN:

42
Pengertian Pangkat ASN
Pangkat adalah kedudukan yg menunjukan tingkat seorang PNS berdasarkan jabatan dalam rangkaian
susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian.
Berikut merupakan berbagai jenis pangkat yang ada pada ASN:

Dari tabel di atas, dapat dilihat pangkat, golongan, serta ruang dari pejabat ASN yang sudah ada saat
ini.
Menurut analisis Saudara, apakah pangkat, golongan, dan ruang yang sudah ada saat ini sudah tepat
dan sesuai untuk diterapkan pada Institusi Pemerintahan Saudara saat ini? Jelaskan.

43
Kenaikan Pangkat PNS
Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan kepada PNS atas dasar prestasi kerja
dan pengabdian terhadap Negara. Masa kenaikan pangkat: 1 Januari, 1 April, 1 Juli dan 1 Oktober.
Macam kenaikan pangkat:
1. Kenaikan pangkat Reguler
2. Kenaikan pangkat Pilihan
3. Kenaikan pangkat Anumerta
4. Kenaikan pangkat Pengabdian

Dapat saudara lihat dari gambar diatas, tata cara yang diberikan kepada pegawai PNS untuk
dapat naik pangkat, apakah di organisasi saudara tata cara tersebut sudah sesuai? Atau organisasi
saudara mempunyai tata cara yang berbeda? dapatkah saudara menyebutkan tata cara yang sesuai
dan tata cara yang tidak sesuai dengan organisasi saudara bila disandingkan dengan gambar diatas?
Tata cara yang sesuai?

Tata cara yang tidak sesuai?

44
Pangkat Maksimum
Berikut ini merupakan penggolongan pangkat pegawai yang didasarkan pada pendidikan terakhir
• Gol/ Ruang I/a s/d II/a SD;
• Gol/ Ruang I/c s/d II/c SLTP;
• Gol/ Ruang II/a s/d II/d SLTA, Dipl I;
• Gol/ Ruang II/b s/d III/b Diploma II;
• Gol/ Ruang II/c s/d III/c Sarjana Muda, Akademi, Diploma III;
• Gol/ Ruang III/a s/d III/d Sarjana, Diploma IV;
• Gol/ Ruang III/b s/d IV/a S2, Spesialis I;
• Gol/ Ruang III/c s/d IV/b S3, Spesialis II.
• Kecuali PNS yang memiliki jabatan tertentu, maka ia dapat memperoleh kenaikan pangkat
melebihi batas maksimum.
Aturan yang diberlakukan dalam pangkat maksimum dapat kita lihat diatas, apakah saudara
mengetahui tentang pangkat maksimum yang dapat diberikan kepada pegawai sesuai pendidikan
seperti diatas? Jika belum berikan alasannya, jika sudah mengetahui aturan tersebut apakah sesuai?
Jika masih tidak sesuai dapatkah saudara jelaskan kenapa itu bisa terjadi?
Berikan alasan mengapa saudara belum mengetahui aturan tersebut?

Jika saudara sudah mengetahui aturan tersebut, dan aturan tersebut tidak sesuai didalam organisasi
saudara:

45
Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi mempunyai pengaruh dalam mengembangkan organisasi baik itu untuk
perekrutan anggota, serta pencapaian apa yang ingin dicapai dalam berjalannya organisasi. Tujuan
organisasi tersebut antara lain:
1. Untuk mengatasi terbatasnya kemandirian, kemampuan, serta sumber daya yang di milikinya
untuk mencapai sebuah tujuan
2. Tempat untuk mencapai tujuan dengan efisien serta selektif karena dilakukan secara
bersama-sama
3. Tempat dalam mendapatkan pembagian kerja dan jabatan
4. Tempat untuk mencari keuntungan dan pendapatan bersama-sama
5. Tempat untuk mengelola lingkungan secara bersama-sama
6. Tempat untuk mendapatkan penghargaan
7. Tempat mendapatkan pengawasan dan kekuasaan
8. Tempat untuk menambat pergaulan serta memanfaatkan adanya waktu luang
Organisasi harus mempunyai tujuan yang bisa dijadikan visi dan misi, tujuan organisasi diatas
merupakan tujuan yang umum dilakukan oleh organisasi. Dengan tujuan tersebut berikan tanggapan
saudara bila setuju dengan tujuan tersebut. Jika saudara tidak setuju, mungkin saudara mempunyai
tujuan lain yang bisa disebutkan oleh saudara dalam mencapai tujuan organisasi saudara.
Bila setuju:

Bila tidak setuju:

46
Manfaat Organisasi
Secara sederhana, organisasi merupakan suatu wadah guna menampung aspirasi, pikiran, serta
pendapat dari para anggotanya untuk mencapai tujuan bersama. Adapun beberapa manfaat organisasi
yang bisa diperoleh dari suatu organisasi di antaranya adalah:
1. Dapat mencapai tujuan yang diharapkan bersama dengan lebih efisien
2. Permasalahan dapat teratasi dengan mudah
3. Timbulnya semangat kerjasama
4. Mengembangkan kemampuan public speaking
5. Melatih jiwa kepemimpinan
6. Dapat melatih seseorang untuk berinteraksi dengan berbagai karakter yang berbeda
7. Memperluas wawasan dan pengetahuan seseorang
8. Dapat memperluas pergaulan seseorang
9. Dapat menunjukkan jati diri dan kepribadian seseorang
10. Dapat membentuk Emotional Intelegent Quotien (EQ)
11. Dapat membantu seseorang untuk bisa membagi waktunya
12. Dapat membantu seseorang untuk bisa lebih bertanggung jawab
13. Dapat menumbuhkan disiplin dan etos kerja bagi seseorang
14. Dapat menumbuhkan sifat percaya diri seseorang
15. Dapat melatih seseorang untuk lebih kuat dalam menghadapi tekanan
Organisasi yang sedang saudara perjuangkan memberikan manfaat-manfaat bagi diri saudara
dan rekan-rekan yang sama-sama sedang memperjuangkan organisasi. Dari poin-poin diatas apakah
saudara sudah merasakan manfaat dari organisasi saudara? Berikan kesan saudara dengan organisasi
saudara bila sudah merasakan manfaatnya, dan berikan tanggapan saudara bila manfaat tersebut
belum saudara rasakan.
Kesan saudara jika manfaat sudah dirasakan:

Tanggapan saudara jika manfaat belum dirasakan:

47
Prinsip Organisasi
Dalam menjalankan tugas dan fungsi serta meraih tujuan dari organisasi, maka organisasi harus
mempunyai prinsip-prinsip yang tidak boleh dihilangkan di dalam menjalankan organisasi. Prinsip-
prinsip tersebut yaitu:
• Perumusan Tujuan yang Jelas
Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan suatu organisasi.
Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
• Pembagian Kerja
Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas akan pembagian kerja dari
masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat
menghambat tercapainya suatu tujuan.
• Delegasi Kekuasaan
Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka akan telihat pula garis komando dan
delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-masing unit kerja.
• Rentang Kekuasaan
Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian suatu kekuasaan. Parameter dan
tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris
kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
• Tingkat Pengawasan
Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan dengan sub (unit) bawahannya
harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan
kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan tercipta.
• Kesatuan Perintah dan Tanggung Jawab
Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka kesatuan perintah atau komando
akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan delegasi (perintah)
akan nampak.
• Koordinasi
Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi dari masing-
masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi ini akan
semakin cepat tercapai.
Prinsip sangat penting, saudarapun mempunyai prinsip yang menjadi pedoman hidup saudara. Tanpa
adanya prinsip hidup akan tidak mempunyai arah, hal ini sama dengan organisasi.
Menurut analisis Saudara, sebutkan prinsip mana saja yang sudah diterapkan di dalam organisasi
saudara?

48
Prosedur Bekerja dan Organisasi

• Prosedur bekerja dan organisasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
• Organsasi tanpa prosedur bekerja akan menjadi suatu kendaraan rusak tanpa guna. Prosedur
bekerja tanpa adanya organisasi, ibarat pisau yang tidak dimanfaatkan akan menjadi karatan.
• Dalam organisasi terdapat prosedur bekerja yang baku, biasa disebut dengan SOP (Standard
Operating Procedure).
• Adanya SOP membuat kerja yang dilakukan lebih terarah dan dapat dilakukan oleh siapa saja
meski tidak ikut membuat prosedur bekerja organisasi.
• SOP juga membantu dalam menentukan suatu pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan
standar atau belum.

Setelah saudara menganalisis SOP yang ada di organisasi, saudara dapat menyebutkan SOP apa
saja yang kinerjanya masih dibawah standar dan SOP apa saja yang kinerjanya sudah baik atau diatas
standar.
SOP yang masih dibawah standar:

SOP yang sudah baik atau diatas standar:

49
Prosedur Bekerja dan Organisasi (Lanjutan)

Diagram di atas menjelaskan bahwa prosedur kerja merupakan rangkaian tata kerja yang berkaitan
satu sama lain. Prosedur kerja tersebut menjelaskan mengenai urutan tahapan pekerjaan yang
dilakukan secara jelas dan pasti. Prosedur kerja tersebut haruslah menjadi pedoman mengenai cara-
cara yang harus ditempuh dalam menyelesaikan suatu bidang tugas pokok dan fungsi.
Menurut analisis Saudara, apakah konsep prosedur kerja di atas sudah sesuai dengan konsep prosedur
kerja yang sudah diterapkan di Institusi Pemerintahan Saudara saat ini? Jelaskan.

50
Regulasi Terkait Organisasi dan Jabatan
Regulasi Terdahulu: Undang-Undang Nomor 43 tahun 1999
Pasal 3
(1) Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas
negara, pemerintahan, dan pembangunan.
Pasal 17
Penjelasan ayat (1), Jabatan Karier dapat dibedakan dalam 2 (dua) jenis yaitu:

Berdasarkan penjelasan di atas, berikanlah contoh dari jabatan struktural dan fungsional yang ada di
Institusi Pemerintahan Saudara saat ini.

Menurut analisis Saudara, mengapa regulasi di atas perlu digantikan dengan regulasi terbaru yang
terkait dengan jabatan ASN? Jelaskan.

51
Regulasi Terkait Organisasi dan Jabatan (Lanjutan)
Regulasi Terkini: Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Pasal 13
Jabatan ASN terdiri atas:
a. Jabatan Administrasi
b. Jabatan Fungsional
c. Jabatan Pimpinan Tinggi
Pasal 14
Jabatan Administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 huruf a terdiri atas:
a. Jabatan Administrator
b. Jabatan Pengawas
c. Jabatan Pelaksana
Pasal 18
1. Jabatan Fungsional dalam ASN terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional
keterampilan.
2. Jabatan fungsional keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Ahli Utama
b. Ahli Madya
c. Ahli Muda
d. Ahli Pertama
3. Jabatan fungsional keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Penyelia
b. Mahir
c. Terampil
d. Pemula
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Berdasarkan jabatan-jabatan dalam pasal-pasal diatas, dari hasil pengamatan Saudara, apakah
susunan jabatan di Institusi pemerintahan Saudara sudah sesuai dengan peraturan di atas? Jelaskan

52
Regulasi Terkait Organisasi dan Jabatan (Lanjutan)
Regulasi Terkini: Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Pasal 19
1. Jabatan Pimpinan Tinggi terdiri atas:
a. Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
b. Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
c. Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
2. Jabatan Pimpinan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi memimpin dan
memotivasi setiap Pegawai ASN pada Instansi Pemerintah melalui:
a. Kepeloporan dalam bidang:
i. Keahlian profesional
ii. Analisis dan rekomendasi kebijakan
iii. Kepemimpinan manajemen
b. Pengembangan kerja sama dengan instansi lain
c. Keteladanan dalam mengamalkan nilai dasar ASN dan melaksanakan kode etik dan
kode perilaku ASN
3. Untuk setiap Jabatan Pimpinan Tinggi ditetapkan syarat kompetensi, kualifikasi,
kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, rekam jejak jabatan dan integritas, serta
persyaratan lain yang dibutuhkan
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan,
pendidikan dan pelatihan, rekam jejak jabatan dan integritas, serta persyaratan lain yang
dibutuhkan Jabatan Pimpinan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan
Peraturan Pemerintah
Dari peraturan Jabatan Pimpinan Tinggi diatas, coba saudara analisis di dalam organisasi saat
ini, apakah fungsi dan tanggung jawab serta persyaratan Jabatan Pimpinan Tinggi pada organisasi
saudara sudah memenuhi peraturan diatas?

Jika belum, apa yang dilakukan organisasi saudara saat ini dalam menyikapi hal tersebut?

53
Regulasi Terkait Organisasi dan Jabatan (Lanjutan)
Regulasi Terkini: Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Pasal 126
1. Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia.
2. Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan:
a. Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN
b. Mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa
3. Dalam mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) korps profesi ASN Republik
Indonesia memiliki fungsi:
a. Pembinaan dan pengembangan profesi ASN
b. Memberikan perlindungan hukum dan advokasi kepada anggota korps profesi ASN
Republik Indonesia terhadap dugaan pelanggaran Sistem Merit dan mengalami
masalah hukum dalam melaksanakan tugas
c. Memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik Instansi Pemerintah terhadap
pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profesi
d. Menyelenggarakan usaha untuk peningkatan kesejahteraan anggota korps profesi
ASN Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai korps profesi Pegawai ASN diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Berdasarkan pasal 126, Saudara mempunyai tujuan dan fungsi sebagaimana dijelaskan pada
peraturan tersebut yang harus Saudara pertanggungjawabkan sebagai Aparatur Sipil Negara.
Dalam menjaga kode etik profesi, apakah saudara sudah menjalankannya dengan benar? Berikan
tanggapan saudara jika ada rekan atau atasan saudara yang melanggar kode etik profesi:

54
Dalam mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa, sudahkah saudara menjalankan
fungsi korps profesi ASN Republik Indonesia? Berikan contoh nyata yang telah saudara laksanakan.
Sudah menjalankan fungsi korps profesi ASN:

Contoh nyata yang telah saudara jalankan:

55
Regulasi Terkait Organisasi dan Jabatan (Lanjutan)
Perbandingan Regulasi Terdahulu dan Terkini

Berikut merupakan perbandingan antara regulasi terdahulu dan terkini terkait organisasi dan jabatan

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa perbedaan dari regulasi yang terdahulu dan terkini terdapat
pada jenis jabatan yang berbeda serta penjelasan mendetail mengenai jenis jabatan tersebut.
Menurut analisis Saudara, masih adakah perbedaan mengenai kedua regulasi tersebut selain yang
telah dijelaskan di atas? Sebutkan’

56
57

Anda mungkin juga menyukai