Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KELOMPOK 1

“TRILOGI ISLAM : AL-IMAN, AL-ISLAM, DAN AL-IHSAN”

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu: Hamidullah Mahmud M.A.

Disusun Oleh :

Tajjudin Mahendra Ichsan 11210530000079

Shinta Azhari 11210530000074

Mafrudoh 11210530000057

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU

KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini yang berjudul “Trilogi Islam : Al-Iman, Al-Islam, Dan Al-Ihsan”.

Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah Akhlak Tasawuf
program studi Manajemen Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan dan
penyusunan makalah ini, kami banyak dibantu oleh berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung.

Kami sadar bahwa penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu,
kami menghimbau agar para pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun
demi perbaikan makalah ini. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
dan memberikah sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Ciputat, 8 September 2021

Kelompok 1,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Iman, Al-Islam, dan Al-Ihsan..............................................2
B. Pengertian Aqidah, Syari’ah, dan Akhlak...................................................3
C. Pengertian Tauhid, Fiqih, dan Tasawuf......................................................4
D. Kepribadian Muslim : Integrasi Aqidah, Syari’ah, Dan Akhlak.................6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.........................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai agama tidak hanya memuat
seperangkat konsep-konsep ideal (ilmu). Tetapi juga
memuat seperangkat amal praktek untuk
diaktualisasikan (diterapkan) dalam kehidupan. Oleh
karena itu, iman yang merupakan bagian integral
dari ajaran islam pengertiannya harus secara
menyeluruh (komprehensif) dan terpadu. Itulah tiga
hal yang harus senantiasa dijadikan prinsip dalam
hidup kita. Hidup manusia tidak akan sempurna
apabila salah satu dari iman, ilmu dan amal tidak
dimiliki, di asah, dan diperbaiki. Keyakinan kalau
tidak ada amal perbuatan, tidak ada artinya begitu
juga ilmu yang tidak melahirkan amal umat shaleh
dalam kehidupan tidak ada artinya.
Setiap manusia di dalam menjalani hidup ini
membutuhkan Iman dan pengetahuan, supaya tidak
tersesatdan tidak dibodohi orang lain. Disisi orang
lain manusia membutuhka iman sebagai penerang
hidup, manusia juga membutuhkan iman sebagai
pengontrol.
Dalam agama islam kita mengenal konsep
iman dan ihsan. Kedudukan ihsan dalam kehidupan
merupakan hal yang penting. Kadang kala kita
sebagais eorang muslim yang sudah diberikan
tuntunan masih saja melakukan hal yang tidak baik
baik. Ini diakibatkan tingkat keimanan yan tidak
stabil. Kita tahu bahwa ihsan merupakan realisasi
dari iman.
Oleh karena itu, Kita harus mengetahui
bagaimana kaitan iman, islam ,dan ihsan. Karena
dari ketiga konsep diatas merupakan kunci untuk
mencapai suatu kehidupan yang bahagia.
1
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Iman, Islam, dan Ihsan

1. Iman
Pengertian Iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Selain itu menurut istilah
pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan di amalkan
dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah
membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan
dan kesempurnaannya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan
dngan amal perbuatan secara nyata.1

2. Islam
Kata islām berasal dari bahasa Arab aslama—yuslimu dengan arti semantik sebagai
berikut: tunduk dan patuh (khadha‘a wa istaslama), berserah diri, menyerahkan,
memasrahkan (sallama), mengikuti (atba‘a), menunaikan, menyampaikan (addā), masuk
dalam kedamaian, keselamatan, atau kemurnian (dakhala fi al-salm au al-silm au al-
salām). Dari istilah-istilah lain yang akar katanya sama, “islām” berhubungan erat dengan
makna keselamatan, kedamaian, dan kemurnian.
Secara istilah, Islam bermakna penyerahan diri; ketundukan dan kepatuhan
terhadap perintah Allah serta pasrah dan menerima dengan puas terhadap ketentuan dan
hukum-hukum-Nya. Pengertian “berserah diri” dalam Islam kepada Tuhan bukanlah sebutan
untuk paham fatalisme, melainkan sebagai kebalikan dari rasa berat hati dalam mengikuti
ajaran agama dan lebih suka memilih jalan mudah dalam hidup. Seorang muslim mengikuti
perintah Allah tanpa menentang atau mempertanyakannya, tetapi disertai usaha untuk
memahami hikmahnya.2
3. Ihsan
Ihsan (bahasa Arab: ‫ان‬E‫" ;إحس‬kesempurnaan" atau "terbaik") adalah seseorang yang
menyembah Allah seolah-olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan
melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat
perbuatannya.
Ihsan adalah lawan dari isa'ah (berbuat kejelekan), yaitu seorang manusia
mencurahkan kebaikan dan menahan diri untuk tidak mengganggu orang lain. Mencurahkan
kebaikan kepada hamba-hamba Allah dengan harta, ilmu, kedudukan, dan badannya.3

1
Pengertian web “pengertian iman, islam dan ihsan” diakses dari https://www.idpengertian.net/pengertian-
iman-islam-dan-ihsan/ (diakses pada tanggal 4 september 2021, pukul 08.56 WIB)
2
Wikipedia id “Pengertian islam” diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Islam (pada tanggal 4 September
2021, pukul 09.10 WIB)
3
Wikipedia id “Pengertian ihsan” diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Ihsan (pada tanggal 4 September
2021 Pukul 09.24)

2
B. Pengertian Aqidah, Syari’ah, dan Akhlak
1. Aqidah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aqidah adalah kepercayaan dasar atau
keyakinan pokok. Dalam bahasa Arab, aqidah adalah kata yang berasal dari al-'aqdu yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu
yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah yang berarti mengikat
dengan kuat. Aqidah adalah apa yang diyakini oleh seseorang. Aqidah merupakan perbuatan
hati, yaitu kepercayaan hati dan pembenaran terhadap sesuatu.

Sementara itu, menurut istilah atau terminologi, aqidah adalah iman yang teguh dan
pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Jadi, secara bahasa
aqidah adalah keyakinan yang kokoh atas sesuatu sehingga tidak ada keraguan yang
mengiringinya. Keyakinan ini tentu saja harus sesuai dengan realita agar aqidah yang
dimiliki menjadi benar.4

2. Syari’ah
Syariah secara istilah dapat diartikan sebagai suatu sistem atau aturan yang bisa jadi
mengatur hubungan antara manusia dengan Allah, atau hubungan manusia dengan manusia.
Imam Abu Muhammad Ali bin Hazm dalam kitab Al-Hikam fi Ushulil Ahkam membeberkan
perbedaan definisi syariah berdasarkan klasifikasi tadi.
Menurutnya, syariah adalah jika terdapat teks yang tidak multitafsir dari Alquran,
hadis, taqrir Nabi Muhammad SAW, serta para sahabat, tabiin, tabi’ tabiin, ataupun konsesus
ulama. Artinya, syariah dapat bersumber dari hal-hal tersebut yang dapat diaplikasikan secara
langsung. Semisal perintah shalat atau hal-hal yang menyangkut akidah, muamalah, ibadah,
dan akhlak.5

3. Akhlak
Akhlak dalam bahasa Arab berasal dari kata khuluk yang berarti tingkah laku,
perangai, atau tabiat. Secara terminologi, akhlak adalah tingkah laku seseorang yang
didorong oleh sesuatu keinginan secara mendasar untuk melakukan suatu perbuatan.
Sementara itu, menurut Imam Al Ghazali, akhlak merupakan tingkah laku yang
melekat pada diri seseorang yang dapat memicu perbuatan baik tanpa mempertimbangkan
pikiran terlebih dahulu.6 Akhlak ada 2 macam yaitu :
a) Akhlakul Karimah
Akhlakul Karimah atau disebut dengan akhlak yang terpuji merupakan salah satu
4
Liputan 6 “pengertian Aqidah” diakses dari https://hot.liputan6.com/read/4575537/aqidah-adalah-iman-yang-
teguh-tanpa-keraguan-pahami-penjabarannya (Pada tanggal 4 September 2021, pukul 10.16)
5
Republika id “Pengertian Syari’ah diakses dari https://www.republika.co.id/berita/q6s37z430/apa-itu-syariah
( Pada tanggal 4 September 2021, Pukul 10.11)
6
Merdeka web “Pengertian akhlak dan contoh” diakses dari https://www.merdeka.com/jateng/macam-macam-
akhlak-dalam-islam-beserta-pengertian-contoh-dan-manfaatnya-kln.html?page=3 (Pada tanggal 4 September
2021, pukul 10.38)
golongan macam akhlak yang harus dimiliki setiap umat muslim. Adapun contoh macam
akhlak tersebut diantarannya sikap rela berkorban, jujur, sopan, santun, tawakal, adil, sabar
dan lain sebagainya. Sebagai umat muslim sudah seharusnya kita selalu menjaga akhlakuk
karimah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
b) Akhlakul Mazmumah
Akhlak Mazmumah atau akhlak tercela merupakan salah satu tindakan buruk yang
harus dihindari setiap manusia. Hal ini harus dijauhi karena akhlakul mazmumah dapat
mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain. Contoh dari macam akhlak
akhlakul mazmumah yaitu sombong, iri, dengki, takabur, aniaya, ghibah dan lain sebagainya.
Sebagai orang muslim sudah seharusnya kita menghindari akhlakuk mazmumah atau akhlak
tercela.

C. Pengertian Tauhid, Fiqih, dan Tasawuf

1. Tauhid

Arti tauhid secara mendasar adalah pengetahuan yang meyakini bahwa sesuatu itu
satu. Dalam ajaran Islam, hal ini berkaitan dengan sifat keesaan Allah, bahwa Allah itu satu.
Di sini, setiap umat Muslim mempercayai bahwa tiada Tuhan selain Allah, Sang Pencipta
semesta alam dan segala isinya yang memiliki semua sifat kesempurnaan.
Selain meyakini sifat keesaan dan kesempurnaan Allah, orang yang mempelajari dan
menerapkan arti tauhid juga meyakini kebenaran setiap ajaran Rasul. Bahwa Rasul
merupakan manusia utusan Allah yang diberikan pengetahuan dan pelajaran agar dapat
disebarluaskan kepada seluruh umat. Dengan begitu, meyakini kebenaran pengetahuan yang
diajarkan Rasul, berarti sudah meyakini keberadaan Allah dan ajaran yang berasal dari-Nya.
Perlu diketahui, Ilmu tauhid juga disebut sebagai ilmu ushul (dasar agama) atau ilmu
aqidah. Artinya, ilmu ini menjadi bekal pedoman bagi seluruh umat Islam dalam melakukan
kewajibannya sebagai umat beragama. Bukan hanya itu, ilmu tauhid juga membantu umat
Islam dalam menerapkan aqidah-aqidah keagamaan yang diperoleh dari dalil atau aturan
yang sah. Baik dari kitab suci Al-Quran maupun Hadist.7
2. Fiqih
secara bahasa berarti pemahaman (Al-Fahmu) dan secara harfiyah fiqih ialah
"pemahaman yang mendalam". Fiqih secara terminologis, yaitu merupakan ilmu yang
mendalami hukum islam yang diperoleh melalui dalil di Al-Qur'an dan
Hadits. Fiqih merupakan ilmu yang membahas kehidupan manusia sehari-hari.
Contohnya yaitu :
a) Ibadah
Ibadah merupakan salah satu macam-macam fiqih, yang mana dilakukan oleh setiap
umat muslim. Ibadah sendiri memiliki pengertian sebagai salah satu pengabdian dan juga
penyembahan yang dilakukan oleh seorang muslim yang ditujukan kepada Allah SWT.
7
Merdeka web “Penjelasan Tauhid” diakses dari https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-arti-tauhid-dan-
tujuan-mempelajarinya-bantu-tingkatkan-iman-islam-kln.html?page=2 (Pada tanggal 4 September 2021, pukul
10.51)
Ibadah juga di lakukan dengan cara merendahkan diri, dan juga diiringi dengan niat yang
ikhlas.
b) Muamalat
Muamalat adalah sebuah peraturan agama, yang mana merupakan salah satu macam-
macam fiqih dan dimaksudkan untuk menjaga hak yang dimiliki manusia. Hal ini terjadi
dalam urusan tukar menukar barang atau bahkan sesuatu hal lainnya yang dapat memberikan
manfaat, dengan cara yang di tentukan oleh agama. Muamalat sendiri juga tidak memiliki
paksaan apapun.
Muamalat di lakukan, agar tidak adanya paksaan, penipuan atau bahkan pemalsuan yang
mana akan merugikan masyarakat bahkan pendzoliman yang mana memiliki kaitan
dengan harta, dan juga hidup banyak masyarakat.
c) Munakahat
Munakahat adalah salah satu undang-undang perkawinan, atau sebuah akan ada yang
mana dapat menghalalkan sebuah pergaulan antara laki-laki dan juga perempuan yang mana
bukan mahramnya. Tentunya hal ini juga di lakukan, untuk dapat mendapatkan kebahagiaan
antara rumah tangga dan juga untuk menyelesaikan pertikaian yang akan mungkin terjadi.
Hal ini juga dilakukan untuk dapat memberikan kebahagiaan, untuk rumah tangga.
Memang pada dasarnya sebuah pernikahan telah diperintahkan oleh agama, agar dapat sesuai
dengan syariat agama.
d) Jinayat
Jinayat adalah macam-macam fiqih lainnya, yang mana merupakan salah satu
perbuatan yang dilarang oleh agama. Hal ini tentunya dapat menimbulkan hukuman dan
dilakukan untuk dapat menjaga harta, jiwa, dan juga hak-hak yang dimiliki oleh manusia
sendiri. Tentunya hal ini cukup penting, agar dapat menjaga umat manusia, selalu dalam jalan
yang benar.8
3. Tasawuf
Dikutip dari buku "Ilmu Tasawuf" karya Amin (2012:4) kita tidak menggunakan
kutipan model body note. secara bahasa, tasawuf berasal dari istilah Arab, shafa - tashawwafa
– yatashawwafu, yang berarti jernih, bersih, atau suci. Sifat-sifat ini dilekatkan pada mereka
sebagai hasil dari latihan spiritual yang amat dalam (tasawuf), dengan menjauhi berbagai
nafsu duniawi dan sifat-sifat kotor.9
Bila meniliknya secara istilah, Syaikh Ibnu Ajibah menjelaskan tasawuf sebagai ilmu
yang dapat membawa seseorang untuk dekat dengan Tuhannya melalui penyucian rohani dan
melengkapinya dengan amal-amal shaleh. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa komponen
tasawuf ada tiga, yang pertama ilmu, kedua amal, dan yang terakhir adalah karunia Allah.

Tasawuf juga dijelaskan Al-Junaidi sebagai kegiatan yang bertujuan untuk


membersihkan hati, menjauhi hawa nafsu, mendekatkan diri kepada hal yang dicintai Allah,
mendekatkan diri dengan ilmu, menyebarkan nasihat, mengamalkan sunnah Rasul, dan
memegang erat janji dan firman Allah. (mana sumbernya?)

8
Makfufin web “penjelasan macam-macam fiqih” diakses dari https://makfufin.id/macam-macam-fiqih/ (Pada
tanggal 4 September 2021, Pukul 11.05)
9
Kumparan web “Pengertian Tasawuf” diakses dari web https://kumparan.com/berita-update/pengertian-
tasawuf-dan-sejarahnya-dalam-ajaran-islam-1vQNTRBDCL1/3 (pada tanggal 4 September 2021, pukul 11.40)
D. Kepribadian Muslim : Integrasi Aqidah, Syari’ah, Dan Akhlak

Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen dasar


keyakinan, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sementara syariah
sebagai sistem nilai berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan
akhlak sebagai sistematika menggambarkan arah dan tujuan yang hendak dicapai agama.10
Muslim yang baik adalah orang yang memiliki aqidah yang lurus dan kuat
mendorongnya untuk melaksanakan syariah yang hanya ditujukan kepada Allah sehingga
tergambar akhlak yang terpuji bagi dirinya. Atas dasar hubungan itu, maka seseorang yang
melakukan suatu pernuatan baik ,tetapi tidak dilandasi oleh aqidah dan keimanan, maka
orang itu termasuk dalam kategori kafir. Seseorang yang mengaku beraqidah atau beriman,
tetapi tidak mau melaksanakan syariah, maka orang itu di sebut fasik. Sedangkan orang yang
mengaku beriman dan melaksanakan syariah tetapi dengan landasan aqidah yang tidak lurus
disebut munafik.
Aqidah, syariah dan akhlak dalam Al-Quran disebut amal saleh.Iman menunjukkan
makna aqidah, sedangkan amal saleh menunjukkan pengertian syariah dan akhlak. Seseorang
yang melakukan perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi aqidah, maka perbuatannya hanya di
kategorikan sebagai perbuatan baik. Perbuatan baik adalah perbuatan yang sesuai dengan
nilai-nilai kemanusiaan, tetapi belum tentu benar di pandangan Allah. Sedangakan perbuatan
baik yang di dorong oleh keimanan terhadap Allah sebagai wujud pelaksanaan syariah
disebut amal saleh.11
Begitu dahsyatnya dimensi iman apabila tertanam kokoh dalam diri seseorang, akan
melahirkan buah yang manis yaitu akhlaqul karimah. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda
dari abu hurairah, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat maka janganlah
dia menyakiti tetangganya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat
hendaklah dia memuliakan tamunya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari
kiamat maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam”.(HR, Shohih Bukhori, jilid 5 hal
2273) apakah anda mengutip langsung dari kitab hadis? Tolong cari di kitab shahih Bukhari,
lalu sertakan penerbit kitab tersebut.
Menarik sekali hadis ini diawali dengan “barang siapa yang beriman kepada Allah”
dan “hari kiamat” dihubungkan dengan aspek kehidupan bermasyarakat yaitu memuliakan
tetangga, memuliakan tamu, dan berkata yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi
yang kuat antara aspek aqidah (iman) dengan tingkah laku (behavior). Semakin besar
keimanan seseorang kepada Allah dan hari kiamat, maka akan berbanding lurus dengan
tingkah lakunya sehingga terjaga lisannya dari menyakiti orang lain, terjaga tangannya dari
menzalimi orang lain.12
Dapat disimpulkan bahwa penanaman akidah (iman) yang kokoh dalam diri seseorang
akan berbanding lurus dengan tingkah laku, begitu juga halnya dengan syariah memiliki
korelasi yang kuat dengan tingkah laku seseorang. Semakin baik syariat syariat (seperti
shalat) yang dijalankan maka akan berbanding lurus dengan tingkah laku atau akhlak al-
karimah, artinya hasil dari akidah dan syariah adalah akhlak al-karimah.

10
Agungspratama web “integrasi akidah, syariah dan akhlak” diakses dari
https://agungspratama.wordpress.com/2015/06/27/integrasi-akidah-syariah-dan-akhlak/ (Pada tanggal 5
September 2021, pukul 11.15)
11
Fatuhrrahman web “ penjelasan akidah” diakses dari
https://fathurrahmanid.blogspot.com/2015/01/penjelasan-pengertian-contoh-akidah.html?m=1 (Pada tanggal
5 September 2021, pukul 13.10)
12
Unisba web “integrasi akidah, syariah dan akhlak dalam kehidupan bermasyarakat” diakses sari
https://www.unisba.ac.id/integrasi-akidah-dan-syariah-dalam-kehidupan-bermasyarakat/ (Pada tanggal 5
September 2021, pukul 11.30)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Iman, islam, dan ihsan merupakan suatu aspek yang membentuk sebuah rangkaian
kesatuan yang saling mengait pada satu sama lain. Dari ketiganya kita dapat menganalogikan
sebagai sebuah rumah. Dimana iman sebagai pondasi islam sebagai dinding dan dan ihsan
adalah atapnya. Jika diantara ketiganya ada yang hilang, maka rumah tersebut tidak
sempurna. Begitupun dalam kehidupan seorang muslim jika diantara ketiga aspek tersebut
hilang maka kehidupannya tidak bisa terasa sempurna dalam hatinya.

Aqidah, syariah dan akhlak pada dasarnya merupakan satu kesatuan dalam
ajaran islam. Ketiga unsur tersebut dapat dibedakan tetapi tidak bisa dipisahkan. Dengan
iman yang kokoh pasti akan tumbuh semangat yang tinggi untuk melaksanakan seluruh
aturan Allah baik yang ada dalam al-Quran maupun Sunnah, baik yang terkait dengan ibadah
maupun muamalah, dengan baik dan penuh keikhlasan semata-mata karena Allah SWT. Jika
semua aturan Allah ditaati dan dilaksanakan pastilah akan terwujud akhlak atau karakter
mulia pada diri seseorang. Oleh karena itu, pemahaman yang benar akan konsep dasar islam
yaitu aqidah, syariah, dan juga akhlak menjadi sangat penting untuk membangun komitmen
moral untuk melaksanakan seluruh ajaran islam.
DAFTAR PUSTAKA

- Pengertian web “pengertian iman, islam dan ihsan” diakses


dari https://www.idpengertian.net/pengertian-iman-islam-dan-
ihsan/
- Wikipedia id “Pengertian islam” diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Islam
- Wikipedia id “Pengertian ihsan” diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Ihsan
- Liputan 6 “pengertian Aqidah” diakses dari
https://hot.liputan6.com/read/4575537/aqidah-adalah-iman-yang-teguh-tanpa-
keraguan-pahami-penjabarannya
- Republika id “Pengertian Syari’ah diakses dari
https://www.republika.co.id/berita/q6s37z430/apa-itu-syariah

- Merdeka web “Pengertian akhlak dan contoh” diakses dari


https://www.merdeka.com/jateng/macam-macam-akhlak-dalam-islam-beserta-
pengertian-contoh-dan-manfaatnya-kln.html?page=3

- Merdeka web “Penjelasan Tauhid” diakses dari


https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-arti-tauhid-dan-tujuan-mempelajarinya-
bantu-tingkatkan-iman-islam-kln.html?page=2

- Makfufin web “penjelasan macam-macam fiqih” diakses dari


https://makfufin.id/macam-macam-fiqih/

- Kumparan web “Pengertian Tasawuf” diakses dari web


https://kumparan.com/berita-update/pengertian-tasawuf-dan-sejarahnya-dalam-
ajaran-islam-1vQNTRBDCL1/3

- Agungspratama web “integrasi akidah, syariah dan akhlak” diakses dari


https://agungspratama.wordpress.com/2015/06/27/integrasi-akidah-syariah-dan-
akhlak/

- Fatuhrrahman web “ penjelasan akidah” diakses dari


https://fathurrahmanid.blogspot.com/2015/01/penjelasan-pengertian-contoh-
akidah.html?m=1

- Unisba web “integrasi akidah, syariah dan akhlak dalam kehidupan bermasyarakat”
diakses sari https://www.unisba.ac.id/integrasi-akidah-dan-syariah-dalam-
kehidupan-bermasyarakat/

Nb: hampir seluruh refrensi dari internet, coba tambahkan refrensi dari buku langsung minimal tiga.

Anda mungkin juga menyukai