Anda di halaman 1dari 2

MATERI UNTUK PRESENTASI

1. Ada hierarki wewenang; Sistem pengorganisasian mengikuti prinsip hierarkis, yaitu


bahwa unit yang lebih rendah berada di bawah pengawasan unit yang lebih tinggi.
Setiap pejabat yang berada dalam hierarki administrasi ini dipercaya oleh atasan-
atasannya untuk bertanggung jawab terhadap semua keputusan dan tindakan yang
dilakukan oleh anak buahnya ataupun dirinya sendiri. Untuk dapat
mempertanggungjawabkan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan bawahannya, ia
diberikan wewenang untuk mengatur mereka. Wewenang ini secara tegas dibatasi
penggunaannya hanya untuk mengeluarkan perintah-perintah yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas-tugas. Struktur yang di bawah diawasi oleh yang lebih tinggi dan yang
lebih tinggi berwenang mengawasi yang di bawahnya. Hierarki ini sangat perlu agar
sistem pengendalian dapat dilaksanakan sehingga mengefiensi pelaksanaan tugas.
Pada setiap tingkat hierarki, setiap jabatan memiliki hak memberi perintah dan arahan
pada orang bawahannya, dan orang bawahan pula berkewajiban untuk mematuhinya.
Setiap keputusan dan tindakan yang dibuat oleh jabatan bawahan perlu meminta
persetujuaan daripada pihak atasan.

Contoh : Dalam birokrasi di Polres Kapolres memimpin 2500 anggota polisi yang
tersusun dalam sebuah struktur berjenjang dari atas ke bawah dimana atasan
mengawasi bawahannya. Posisi ini tentunya disertai perbedaan kewenangan yang telah
ditentukan sebelumnya, semakin ke atas posisinya maka  kewenangan akan lebih besar.

2. Pembagian kerja yang sistematis; pembagian kerja adalah perincian tugas tugas ke
dalam komponen komponen sederhana yang dapat dilaksanakan berdasarkan suatu
basis yang berulang ulang. Pembagian kerja menurut Max Webber,dapat diambil cara
kombinasi fungsi. Yaitu dengan cara manager melakukan kombinasi dari beberapa
fungsi managerial. Seseorang melakukan seluruh proses yang diperlukan oleh
produknya, walaupun proses proses tersebut berbeda system satu sm dengan yang lain.

Contoh : menempatkan anggota yang memiliki latar pendidikan intelijen di fungsi


intelijen dan menempatkan anggota yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran di Bid
Dokkes.
3.  Pemilihan pegawai didasarkan pada kemampuan, bukan pertimbangan-pertimbangan
yang irrelevant
Competency, career, and promotion. Pekerjaan dalam organisasi birokratis didasarkan
pada kualifikasi teknis dan dilindungi dari kemungkinan pemecatan secara sepihak.
Pekerjaan dalam organisasi birokratis mencakup suatu jenjangkarier dan sistem
kenaikan pangkat yang didasarkan atas senioritas atau prestasi,atau bahkan gabungan
keduanya
 Dalam memberikan jabatan hendaknya menggunakan standar yang jelas dan berlaku
secara universal bagi seluruh personil dalam organisasi. Dengan memanfaatkan rekam
jejak prestasi dan hasil kinerjalah seharusnya seseorang diangkat untuk menduduki
posisi tertentu bukan berdasarkan pertimbangan subjektif atau yang tidak ada kaitannya
dengan pelaksanaan tugas.

Contoh : Dalam memilih Kasat serse pimpinan harus melihat bagaimana kompetensi
calon yang diajukan dan memberikan jabatan tersebut kepada orang yang paling cocok
dari segi kemampuan dan karakter. Yang sering terjadi dalam organisasi Polri adalah
pemilihan jabatan didasarkan oleh subjektivitas pimpinan tergantung pada kepentingan
dan kedekatan
4. Kode dan Prosedur Displin Yang Jelas Dan Sistematis Pelaksanaan ;
Abstract Code. Di dalam suatu organisasi atau lembaga selalu terdapat aturan-aturan
yang tidak tertulis tetapi harus dipatuhi. Hal seperti ini terjadi biasanya melalui suatu
kesepakatan bersama antar anggota organisasi atau lembaga.

Dalam bekerja di suatu organisasi birokratis harus benar-benar menerapkan sikap


disiplin, baik disiplin waktu, disiplin pakaian, dan disiplin porsi kerja. Khusus untuk
disiplin porsi kerja ini, artinya adalah kita tidak bisa mencampuri pekerjaan orang lain
yang berada di luar wewenang kita. Disiplin haruslah ditegakkan oleh seorang pejabat
agar pekerjaan atau tugas dapat diselesaikan secara cepat dan tepat.

Contoh nya saja pemakaian kemeja yang dimasukkan ke dalam celana kain bagi dosen,
saat mengajar mahasiswanya atau menghadiri rapat antar dosen. Meskipun hal itu
bukan merupakan aturan tertulis, tetapi hal itu sudah menjadi suatu etika yang harus
dipatuhi oleh kalangan dosen.

5. Kontrol operasi melalui sistem aturan abstrak yang konsisten;


Otoritas legal. Kegiatan sehari-hari yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi didistribusikan melalui aturan-aturan yang telah ditentukan dan disahkan.
Pembagian tugas secara tegas melalui aturan-aturan yang resmi, memungkinkan untuk
memperkerjakan pegawai-pegawai dengan keahlian tertentu pada jabatan-jabatan
tertentu, sehingga membuat mereka bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
masing-masing secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai