Anda di halaman 1dari 69

BAHAN AJAR

IPA PGSD

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2019

i
KATA PENGANTAR

Indonesia, sebagai sebuah negara kepulauan yang mempunyai wilayah geografis


sangat luas dan beragam, memiliki tantangan tersendiri terkait upaya peningkatan kualitas
guru. Guru merupakan garda terdepan dalam sebuah sistem pendidikan. Betapapun
canggih konsep pendidikan dirancang jika tidak diimbangi oleh guru yang kompeten, maka
hanya akan menjadi wacana tanpa realisasi yang optimal. Dengan kata lain kualitas guru
merupakan kunci utama kualitas pendidikan.
Sampai saat ini masih banyak wilayah di Indonesia yang memiliki keterbatasan
akses jaringan komunikasi dan transportasi. Wilayah seperti ini sering kali disebut sebagai
daerah khusus. Keterbatasan ini berimbas pada proses peningkatan kualitas guru yang
bertugas pada wilayah tersebut. Hasil UKMPPG menunjukkan tingkat kelulusan gurdasus
relatif rendah.
Oleh karena itu, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah
melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalitas gurdasus. Salah satu
langkah yang ditempuh pemerintah adalah melaksanakan program Pendidikan Profesi Guru
(PPG). Untuk memperkuat program tersebut Ditjen GTK melakukan penyusunan sumber
belajar bagi gurdasus dalam bentuk “bahan ajar”. Produk ini akan dicetak dan dibagikan
bagi semua gurdasus peserta PPG. Bahan ajar ini juga akan dimuat di laman
www.sergur.kemdikbud.go.id sehingga semua guru dapat mengunduh untuk bahan
belajar. Melalui bahan ajar ini diharapkan guru dapat berproses secara mandiri maupun
terbimbing untuk meningkatkan profesionalitasnya. Guru diharapkan akan terpicu untuk
terus belajar dalam usaha meningkatkan kemampuan dan profesionalitasnya.
Bahan ajar ini mempunyai keterbatasan mengingat luasnya cakupan keilmuan yang
seharusnya dimasukkan. Pendekatan pelatihan yang dikemas dalam bahan ajar ini berbasis
pada kisi-kisi UKMPPG. Diharapkan, guru tidak hanya menggunakan sumber bahan ajar ini
tetapi dapat mengakses berbagai sumber pendukung lainnya.
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
bahan ajar ini. Kerja keras dan sumbangsih dalam penyelesaian bahan ajar ini merupakan
bentuk komitmen peningkatan kualitas gurdasus merupakan salah satu kunci
pembangunan bangsa secara keseluruhan.

Jakarta, Juni 2019


Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan

Supriano
NIP 196208161991031001

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1


A. Rasional ........................................................................................................... 1
B. Tujuan penulisan .............................................................................................. 1
C. Cara penggunaan dan pemanfaatan bahan ajar ................................................... 1

BAB II KISI-KISI (INDIKATOR ESSENSIAL), CONTOH SOAL, PEMBAHASAN ....... 3


A. Soal Dan Pembahasan Kompetensi Pedagogik ..................................................... 3
B. Soal Dan Pembahasan Kompetensi Profesional ...................................................12

BAB III SOAL LATIHAN DAN UMPAN BALIK....................................................... 52


A. Soal latihan .....................................................................................................52
B. Umpan Balik ....................................................................................................59

BAB IV PENUTUP................................................................................................ 60
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................................. 61
KUNCI JAWABAN SOAL LATIHAN....................................................................... 63

Program PGDK Kemdikbud 2019


iii
PETUNJUK PENULISAN
1. Jangan dihapus halaman ini
2. Huruf yang digunakan Tahoma, besarnya 11
3. Judul dan Sub Judul sudah disetting otomatis, sehingga memudahkan membuat daftar
isi
4. Penulisan soal dan pembahasan dalam bentuk tabel yang telah disiapkan, dengan
kerenggangan tulisan dalam tabel (1 spasi)
5. Tabel soal dan pembahasan dapat ditambahkan dengan cara
Klik kanan mouse pada pojok kiri atas tabel  pilih Copy

Klik kanan mouse pada posisi tabel akan ditambahkan  pilih Pasti (Keep Source
Formatting)

Program PGDK Kemdikbud 2019


iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Rasional
Penyelesaian permasalahan pendidikan di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T)
merupakan salah satu program prioritas, dalam hal ini membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk di dalamnya membangun pendidikan di
daerah 3T.

Tahun 2019 ini Kemendikbud melaksanakan program peningkatan kompetensi guru


daerah khusus (Gurdasus) menjadi guru profesional melalui Pelatihan Guru Daerah
Khusus (PGDK). Peningkatan kompetesi guru menjadi guru profesional merupakan
kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan guru, baik dalam jumlah, kualifikasi
akademik, maupun dalam kompetensi secara merata. Program PGDK diperuntukkan bagi
guru yang berkualifikasi S1/DIV dan telah mengabdi pada sekolah di daerah khusus
sesuai dengankriteria menurut Kepmendikbud Nomor 80 tahun 2017 tentang Penetapan
Daerah Khusus Tahun 2017.

Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Hal ini berlaku pula untuk
Gurdasus, bahwa di samping harus memenuhi kualifikasi S1/DIV, juga harus memiliki
sertifikat pendidik yang diperoleh melalui PPG. Gurdasus yang telah mengabdi di daerah
khusus umumnya memiliki kendala dalam meningkatkan kompetensi dan
keprofesionalannya yang diperoleh melalui program PPG. Dikarenakan kondisi, tantangan,
dan hambatan yang dihadapi Gurdasus dalam mengikuti program PPG, maka perlu
dilakukan kegiatan prakondisi dalam bentuk PGDK untuk menyiapkan Gurdasus agar
berhasil dalam menyelesaikan program PPG. Berdasarkan Program PGDK 2018 diketahui
bahwa program ini sangat membantu Gurdasus dalam menghadapi PPG.

Untuk membantu peserta Program PGDK belajar, diperlukan bahan ajar. Bahan ajar ini
berisi tujuan belajar yang mengacu pada indikator Uji Pengetahuan PPG, uraian materi,
contoh soal dan pembahasan, latihan soal dan refleksi, serta soal try-out dan
pembahasan. Dengan cakupan materi ini diharapkan peserta Program PGDK dapat
memperdalam konsep kunci, berlatih soal-soal yang relevan, dan tumbuh kesiapan untuk
mengikuti rangkaian PPG.

B. Tujuan Penyusunan
Bahan Ajar ini berfungsi sebagai media bagi peserta Program PGDK 2019 untuk: 1)
memperdalam konsep-konsep kunci pada kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik,
dan profesional; 2) mengenali dan berlatih pembahasan soal-soal sesuai dengan kisi-
kisi UP-PPG; dan 3) penguatan sikap sebagai guru dalam mengikuti rangkaian PPG.

C. Cara Penggunaan dan Pemanfaatan Bahan Ajar


Untuk dapat menggunakan bahan ajar secara optimal, maka peserta diharapkan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membaca secara menyeluruh dan cermat maksud dan tujuan pembuatan yang
termuat di BAB I.
2. Perhatikan secara cermat indikator/ kisi-kisi yang terjelaskan di BAB II. Perhatikan
setiap soal yang menjadi contoh dari setiap indikator. Coba kerjakan, serta

1
cocokkan hasilnya dengan kunci jawaban yang tersedia. Pelajari pembahasan dari
setiap soal/ indikator.
3. Tulislah hal yang dianggap penting dalam buku catatan dan diskusikan dengan
sejawat, baik isi, penjelasan dan cakupan keluasan materi.
4. Coba kerjakan soal latihan yang ada di BAB III tanpa melihat kunci jawaban.
5. Cocokan hasil kerjaan dengan kunci jawaban. Jika masih ada kesalahan, cek
kembali pemahaman anda dengan pembahasan yang ada di BAB II.
6. Perluas pengetahuan anda dengan mencari soal maupun sumber materi yang lain.

Program PGDK Kemdikbud 2019


2
BAB II
KISI-KISI (INDIKATOR ESSENSIAL), CONTOH SOAL, PEMBAHASAN

Berikut ini adalah beragam soal dan pembahasannya. Soal yang disusun mengacu
pada kisi-kisi Uji Pengetahuan (UP) Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru
(UKMPPG) yang digunakan untuk mengukur hasil evaluasi akhir para peserta PPG, baik
untuk kompetensi pedagogik maupun profesional.
Soal dan pembahasan kompetensi pedagogik disusun untuk menilai dan
mengevaluasi kemampuan peserta dalam (1) teori aplikasi pedagogik (techno-pedagogical
content knowledge (TPACK) mencakup teori belajar, evaluasi proses dan hasil belajar,
kurikulum, model dan prinsip-prinsip pembelajaran IPA yang bersifat mendidik (2)
merancang penilaian, menilai, dan mengevaluasi pembelajaran dan (3) merancang dan
melaksanakan penelitian yang relevan dengan masalah pembelajaran sesuai kaidah
penelitian ilmiah.
1. Soal dan pembahasan kompetensi profesional disusun untuk menilai dan
mengevaluasi kemampuan peserta dalam (1) ) Menganalisis perubahan yang terjadi
di alam akibat pelapukan, perkaratan, (2) Menentukan cara pemisahan materi (filtrasi,
kristalisasi, sublimasi,atau kromatografi), (3) Menentukan gelombang yang terjadi
pada peristiwa resonansi bunyi, (4) Menerapkan konsep kalor pada kehidupan sehari-
hari, (5) Menerapkan konsep kelistrikan pada rangkaian seri, paralel, campuran seri
paralel, (6) Menerapkan konsep gaya dan gerak pada kehidupan sehari-hari, (7)
Membedakan fungsi bagian rangka manusia, (8) Memahami cacat mata dan cara
mengatasinya, (9) Menganalisis proses pernapasan pada manusia (organ dan struktur
organ pernapasan, proses pengangkutan udara), (10) Menyimpulkan kelebihan teknik
perkembangbiakan tumbuhan atau hewan, (11) Mengaitkan konsep sains dengan
teknologi, lingkungan dan masyarakat, (12) Menjelaskan organisasi makhluk hidup,
dan lingkungannya.

A. Soal Dan Pembahasan Kompetensi Pedagogik

Tujuan Pembelajaran
Disajikan kasus, peserta diminta menentukan model pembelajaran atau pengelolaan
kelas atau penggunaan media dalam membelajarkan IPA.

Uraian Materi:
Menentukan Metode Pembelajaran yang Akan Digunakan

Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD atau seperangkat indikator
yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi
dan kondisi peserta didik serta karakteristik dari setiap indikator dari kompetensi
yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

Metode yang dipilih guru akan menggambarkan aktivitas pembelajaran atau apa
yang dilakukan oleh peserta didik (bersama dan/atau tanpa guru) dengan
bahan/materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode belajar
yang dapat membantu peserta didik menginternalisasi nilai-nilai adalah metode
memungkinkan siswa melakukan aktivitas-aktivitas yang mendorong terjadinya
belajar mandiri dan berpusat pada siswa. Pembelajaran yang memfasilitasi belajar
mandiri dan berpusat pada siswa secara otomatis akan membantu siswa

3
memperoleh banyak nilai. Contoh-contoh aktivitas belajar tersebut antara lain:
diskusi, eksperimen, observasi, debat, presentasi oleh siswa, dan
mengerjakan proyek.

Metode juga mempengaruhi pengaturan pembelajaran berkaitan dengan


kapan dan dimana kegiatan dilaksanakan, berapa lama, apakah secara individu,
berpasangan atau dalam kelompok. Masing-masing pengaturan berimplikasi
terhadap nilai-nilai yang terdidik. Sebagai contoh: (1) pengaturan waktu
penyelesaian tugas yang pendek, akan menjadikan peserta didik terbiasa
kerja dengan cepat sehingga menghargai waktu dengan baik, sedangkan (2) kerja
kelompok dapat menjadikan siswa memperoleh kemampuan bekerja sama, saling
menghargai, dan lain-lain.

Media
a. Pengertian Media Pembelajaran
Hakekat media dalam kerangka ahli didefinisakan dengan berbagai perspektif.
Berikut definis media berdasarkan kacamata para tokoh : Gagne (1970)
mengartikan sebagai berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Briggs (1970)
mengatakan media merupakan alat untuk memberikan stimulus bagi siswa
supaya proses belajar terjadi dengan efektif. Lain halnya dengan Sadiman
(1986) media dirumuskan dengan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyaluarkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri
siswa. Sementara Miarso (1989) mengatakan media adalah segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik untuk belajar.

b. Fungsi Media
Levie & Lents (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya
media visual, sebagai berikut.
1) Fungsi atensi,
2) Fungsi afektif,
3) Fungsi kognitif,
4) Fungsi kompensatoris.

c. Manfaat Media Pembelajaran


Media dalam pembelajaran memiliki peran yang sanagat besar dalam menunjang
kegiatan pembelajaran, ia sangat bermanfaat tidak hanya membuat sajian jadi
lebih kongkret tetapi juga kegunaan yang lain seperti berikut (dalam
Sadiman,1994).
1. Mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki para siswa.
2. Melampaui batasan ruang kelas, seperti: obyek terlalu besar, makhluk hidup
dan gerakan-gerakan terlalu kecil untuk diamati dengan mata telanjang,
gerakan-gerakan yang terlalu lambat atau cepat, dll.
3. Memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya.
4. Menghasilkan keseragaman pengamatan atau memberikan pengalaman dan
perspektif yang benar.
5. Menanamkan konsep dasar yang benar, kongkret dan realitas, seperti

Program PGDK Kemdikbud 2019


4
penggunaan: gambar, film, obyek, grafik dan lain-lain.
6. Membangkitkan keinginan dan minat baru pada siswa.
7. Membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar, seperti:
pemasangan gambar di papan tempel, pemutaran film, mendengarkan
rekaman atau radio, dan lain-lain. dan
8. Memberikan pengalaman yang menyeluruh dari yang kongkret sampai yang
abstrak.

Ada beberapa Langkah dalam menentukan media pembelajaran. Langkah ini


dilakukan agar penggunaan media efektif bekerja di kelas selama pembelajaran.
Langkah-langkah tersebut adalah dengan melakukan analisis kebutuhan media
pembelajaran, melalui :
a. Mempelajari Kurikulum yang berlaku
b. Menetapkan kompetensi peserta didik yang hendak dicapai
c. Memilih dan menentukan materi yang akan disajikan
d. Memilih dan menentukan jenis media pembelajaran

Soal 1a
Pak Ranto akan mengajarkan materi IPA tentang konsep pemuaian pada logam
kepada para siswanya. Pembelajaran dilaksanakan dalam setting model
pembelajaran kooperatif melalui pembentukan kelompok-kelompok kecil. Kegiatan
diarahkan pada upaya membuktikan bahwa sebagian besar logam apabila dipanasi
akan memuai. Metode yang sebaiknya digunakan pak Ranto adalah ... .
A. Demonstrasi
B. Eksperimen
C. Tanya-Jawab
D. Diskusi
E. Ceramah

Jawaban: B
Pembahasan
Kegiatan membuktikan bahwa sebagian besar logam apabila dipanasi akan memuai
lebih sesuai jika disajikan dengan metode eksperimen. Metode eksperimen
merupakan cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan
mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari melalui kegiatan terinci yang
direncanakan untuk menghasilkan data dalam rangka menjawab suatu masalah atau
menguji sesuatu hipotesis.

Soal 1b
Pak Lukman akan mengajarkan mata pelajaran IPA materi “pengaruh tegangan
terhadap nyala lampu pada sebuah rangkaian listrik”. Ia ingin mengajak para
siswanya bahwa perbedaan tegangan pada sumber listrik menyebabkan nyala lampu
pada baterai akan berbeda. Metode paling baik adalah eksperimen. Jika alat dan
bahan praktikum terbatas, metode yang tepat digunakan pak Lukman adalah ....
A. Demonstrasi
B. Eksperimen
C. Tanya-Jawab
D. Diskusi
E. Ceramah

Program PGDK Kemdikbud 2019


5
Jawaban: A
Pembahasan
Kegiatan membuktikan pengaruh tegangan terhadap nyala sebuah lampu akan lebih
sesuai disajikan dengan metode eksperimen. Tetapi jika alat dan bahan terbatas
untuk setiap kelompok siswa maka alternatif metode yang bisa dipilih adalah
demonstrasi. Demonstrasi juga membuktikan apa yang ingin diketahui tetapi
disajikan secara klasikal.

Soal 1 c
Seorang Guru akan mengajarkan mata pelajaran IPA materi “perbedaan rangkaian
listrik seri dan pararel”. pendekatan yang ia pilih adalah pendekatan saintifik.
Kegiatan seperti apa yang harus dilakukan seorang guru untuk menunjang
pendekatan pembelajaran di atas adalah ...
A. (1) Memfasilitasi alat dan bahan yang relevan (misalnya: baterai, kabel,
lampu, Avometer), (2) Memfasilitasi media gambar, (3) Memfasilitasi lembar
kerja siswa
B. (1) Memfasilitasi alat dan bahan yang relevan (misalnya: baterai, kabel,
lampu, Avometer), (2) Menganalisis karakteristik peserta didik ; (3)
Merefleksi kegiatan
C. (1) Menganalisis karakteristik peserta didik ; (2) Menganalis buku ajar (3)
Menganalisis alat dan bahan
D. (1) Menganalisis karakteristik peserta didik ; (2) Menganalis buku ajar ; (3)
Menganalisis lingkungan sekolah
E. (1) Menganalis buku ajar ; (2) Menganalisis alat dan bahan ; (3)
Menganalisis lingkungan sekolah

Jawaban: A
Pembahasan
Jika dicermati dari soal berdasarkan kekhasan materi dan metode yang dipilih,
kegiatan yang paling memungkinkan untuk menunjang tujuan pembelajaran
tersebut adalah dengan (1) Memfasilitasi alat dan bahan yang relevan misalnya :
Baterai, kabel, lampu, avo meter ini sangat penting untuk kegiatan eksperimen dan
pemahaman kognitif anak; (2) Memfasilitasi media gambar, video dan buku bacaan
untuk menguatkan konsep ; dan (3) Memfasilitasi lembar kerja siswa

Tujuan Pembelajaran
Membuat rubrik untuk menilai praktikum IPA

Uraian Materi:
Rubrik menurut Kenneth Wolf† dan Ellen Stevens (2007) adalah panduan penilaian
multi guna untuk menilai produk atau karya dan kinerja peserta didik. Panduan ini
mencantumkan kriteria khusus untuk produk atau karya dan kinerja peserta didik.
Kriteria tersebut membantu peserta didik untuk memiliki pemahaman dan visualisasi
konkret tentang "apa yang penting". Setiap kriteria juga mencakup skala gradasi
kualitas. Skala penilaian bisa berupa numerik, kualitatif, atau kombinasi dari
keduanya.

Program PGDK Kemdikbud 2019


6
Suatu rubrik paling tidak memiliki kelengkapan komponen berikut: (1) aspek
yang diamati untuk dinilai, (2) skala atau kategori penilaian untuk menandai
tingkatan kualitas pelaksanaan kinerja atau produk, (3) deskripsi dari setiap aspek
dalam setiap tingkat skala atau kategori penilaian, dan (4) penghitungan nilai akhir.
Berikut ini diberikan contoh rubrik penilaian untuk pengukuran kinerja peserta
didik yang melakukan percobaan di laboratorium. Aspek yang akan diamati pengajar
antara lain: (1) kelengkapan keselamatan kerja (K3), (2) kepatuhan terhadap
prosedur kerja atau SOP dari laboratorium, (3) kebersihan alat, dan (4)
penyimpanan alat. Skala penilaian terentang dari angka 1 hingga 4. Masing-masing
sel, yang merupakan interseksi antara aspek dan skala, berisi deskripsi kualitas
kinerja pada tingkat itu atau pemenuhan karakteristik yang bisa diperlihatkan oleh
peserta didik.

Soal 2a
Perhatikan pernyataan tentang tugas praktik di bawah ini!
Disediakan kantung plastik, benang, dan telur mentah. Rancanglah sebuah parasut
sederhana menggunakan bahan yang disediakan untuk menurunkan atau
menjatuhkan telur mentah dari ketinggian tertentu agar tidak pecah. Rubrik untuk
nilai sempurna dari segi kreativitas adalah ....
A. mampu bekerja sama dengan siswa lainnya untuk membuat parasut
sederhana.
B. membuat parasut dengan diujicoba terlebih dahulu menggunakan kerikil atau
bahan lain yang memiliki massa hampir sama dengan massa telur mentah
C. membuat parasut dengan bantuan bimbingan guru dan menyelesaikannya
tepat waktu walaupun parasut tidak dapat diterbangkan
D. membuat parasut dengan menghabiskan kantung plastik paling sedikit
walaupun parasut tidak dapat diterbangkan
E. membuat parasut yang seuai waktu dan kriteria parasut meskipun parasut,
tidak dapat menerbangkan telur mentah.

Jawaban: B
Pembahasan
Rubrik penilaian terhadap kemampuan dan kreativitas siswa dalam melakukan
percobaan sesuai soal tersebut yaitu: siswa diberikan nilai sempurna apabila
membuat parasut dengan diujicoba terlebih dahulu menggunakan kerikil atau bahan
lain yang memiliki massa hampir sama dengan massa telur.
Hal ini dikarenakan ada unsur kreatif melalui ujicoba parasut pada kerikil atau bahan
lain yang massanya mendekati massa telur mentah.

Soal 2b
Deni akan melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa besarnya sudut datang
sama dengan sudut pantul pada materi pemantulan cermin. Jika Anda sebagai guru
yang akan menilai hasil praktikum Deni aspek apa saja yang harus ada di dalam
komponen rubrik penilaian yang digunakan ….
A. Alat, prosedur, hasil, simpulan
B. Alat, kriteria, prosedur, simpulan
C. Alat, kriteria, prosedur, hasil
D. Alat, rancangan, prosedur, hasil
E. Alat, prosedur, hasil, judul

Program PGDK Kemdikbud 2019


7
Jawaban: A
Pembahasan
Rubrik penilaian yang harus dibuat memuat komponen paling dasar adalah alat,
prosedur, hasil, simpulan.

Soal 2c
Suatu rubrik memliki kelengkapan komponen berikut, Kecuali:
A. aspek yang diamati atau dinilai
B. skala atau kategori penilaian
C. deskripsi dari setiap aspek dalam setiap tingkat skala
D. bobot nilai setiap kategori penilaian
E. perhitungan nilai akhir penilaian

Jawaban : D
Pembahasan
Suatu rubrik paling tidak memiliki kelengkapan komponen berikut :
(1) aspek yang diamati atau dinilai ; (2) skala atau kategori penilaian ; (3)
deskripsi dari setiap aspek dalam setiap tingkat skala ; dan (4) perhitungan
nilai akhir penilaian.

Pembobotan lebih bergantung pada tingkat kesulitan butir soal jadi tidak terkait
langsung dengan kriteria rubrik yang digunakan.

Tujuan Pembelajaran
Membuat soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
materi IPA

Uraian Materi:
Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite).

Soal-soal HOTS pada konteks asesmen mengukur kemampuan:


a. transfer satu konsep ke konsep lainnya
b. memproses dan menerapkan informasi,
c. mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbedabeda,
d. menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah,
e. menelaah ide dan informasi
secara kritis.

Meskipun demikian, soal-soal yang berbasis HOTS tidak berarti soal yang lebih sulit
daripada soal recall.
Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur dimensi
metakognitif, tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau prosedural
saja. Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan menghubungkan beberapa
konsep yang berbeda, menginterpretasikan, memecahkan masalah (problem
solving), memilih strategi pemecahan masalah, menemukan (discovery) metode

Program PGDK Kemdikbud 2019


8
baru, berargumen (reasoning), dan mengambil keputusan yang tepat.

Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi Bloom sebagaimana yang telah


disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl (2001), terdiri atas kemampuan:
mengetahui (knowing-C1), memahami (understanding-C2), menerapkan (aplying-
C3), menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi
(creating-C6). Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah
menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi
(creating-C6).

Karakteristik
Soal-soal HOTS sangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk
penilaian kelas.
Untuk menginspirasi guru menyusun soal-soal HOTS di tingkat satuan pendidikan,
berikut ini dipaparkan karakteristik soal-soal HOTS.
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
2. Berbasis permasalahan kontekstual
3. Menggunakan bentuk soal beragam

Anderson & Krathwohl (2001) mengklasifikasikan dimensi proses berpikir sebagai


berikut.
1. Mengkreasi
Mengkreasi ide/gagasan sendiri.
Kata kerja: mengkonstruksi, desain, kreasi, mengembangkan, menulis,
memformulasikan.
2. Mengevaluasi
Mengambil keputusan sendiri.
Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah, memutuskan, memilih,
mendukung.
3. Menganalisis
Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Kata kerja: membandingkan, memeriksa, , mengkritisi, menguji.

Soal 3a
Soal di bawah ini yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir
tingkat tinggi materi IPA adalah … .
A. benda-benda apa sajakah yang dapat ditarik magnet!
B. apa yang kalian ketahui tentang gaya magnet?
C. mengapa peniti dalam kotak kertas dapat ditarik magnet dari luar kotak?
D. sebutkan macam-macam magnet berdasarkan bentuknya!
E. apa yang dimaksud dengan magnet buatan?

Jawaban: C
Pembahasan
Soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi harus
melibatkan keterampilan berpikir siswa dan mampu mengembangkan keterampilan
pemecahan masalah terhadap masalah yang disajikan guru. Salah satunya ditandai
dengan kata Tanya mengapa atau bagaimana.
Soal 3b

Program PGDK Kemdikbud 2019


9
Indikator di bawah ini yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir
tingkat tinggi materi IPA adalah Kecuali… .
A. Membuat hipotesis, mengkritik dan melakukan pengujian
B. Menerima atau menolak suatu pernyataan
C. Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah
D. merumuskan pertanyaan lanjutan dari satu permasalahan
E. Mendefinisikan sesuatu sesuai konsep di buku

Jawaban: E
Pembahasan
Mendefiniskan kembali suatu konsep seuai di buku termasuk pada level tingkat
kognisi C-2 (Low High Order Thinking)

Soal 3c
Perhatikan redaksi soal berikut “ manakah di antara nama berikut yang bukan
termasuk contoh pesawat sederhana”. Pernyataan yang tepat tentang redaksi soal
tersebut jika dianalisis berdasarkan tingkatan kognisi berfikir seseorang dan kriteria
HOTs adalah adalah ...
A. Pernyataan pada soal termasuk pada tingkatan level C-1 – bukan kategori
HoTs
B. Pernyataan pada soal termasuk pada tingkatan level C-1 – kategori HoTs
C. Pernyataan pada soal termasuk pada tingkatan level C-3 – bukan kategori
HoTs
D. Pernyataan pada soal termasuk pada tingkatan level C-5 – kategori HoTs
E. Pernyataan pada soal termasuk pada tingkatan level C-4 – bukan kategori
HoTs

Jawaban: A
Pembahasan
Pada kasus di atas siswa hanya diajak untuk mengingat nama salah satu benda
yang termasuk pesawat sederhana. Ini masuk pada level 1 (remember) oleh
karenanya bukan termasuk HOTs.

Tujuan Pembelajaran
Disajikan kasus, peserta diminta menentukan rumusan masalah, dan pemecahannya
sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di kelas.

Uraian Materi:
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu penelitian yang tepat
digunakan untuk menindaklanjuti hasil refleksi pembelajaran. Temuan yang
diperoleh dari refleksi pembelajaran kemudian diidentifikasi permasalahan
pembelajaran yang ada, kemudian ditentukan tindakan perbaikan yang diperlukan,
kemudian tindakan itu diterapkan dalam pembelajaran sekaligus dalam bentuk PTK.

Komponen Proposal PTK


Proposal PTK pada dasarnya terdiri atas tiga bagian utama, yaitu
pendahuluan, kajian pustaka, dan metode penelitian. Komponen pada
pendahuluan umumnya terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan

Program PGDK Kemdikbud 2019


10
penelitian, manfaat penelitian, dan ada yang menambahkan identifikasi
masalah (diletakkan sebelum rumusan masalah) dan definisi operasional.

Bagian kajian pustaka umumnya berisi landasan teori, penelitian yang


relevan, kerangka pikir, dan hipotesis. Hipotesis dalam PTK adalah hipotesis
tindakan sehingga dituliskan sebagai “hipotesis tindakan”. Komponen pada
metode penelitian umumnya terdiri atas jenis penelitian, setting penelitian,
desain penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data, jadwal pelaksanaan penelitian dan indikator keberhasilan.

Soal 4a
Bu Santi hendak membelajarkan materi gelombang bunyi di kelas sekaligus ingin
melakukan PTK. Pada pembelajaran yang pernah dilakukannya banyak siswa yang
tidak dapat mencapai KKM. Ia bingung masalah apa yang hendak diangkat dalam
penelitian. Bu Santi mencoba membuat pertanyaan refleksi terhadap
pembelajarannya. Contoh pertanyaan yang dapat membantu Bu Santi
mengidentifikasi masalah PTKnya adalah … .
A. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perambatan bunyi?
B. Apakah strategi pemberian tugas dan jenis bahan pelajaran yang diberikan
dalam pembelajaran gelombang bunyi cukup menantang siswa?
C. Bagaimana cara membuktikan hubungan antara medium perambatan dan
kecepatan merambat bunyi?
D. Apakah kebiasaan sarapan pagi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
dalam pelajaran gelombang bunyi?
E. Bagaimana cara mendemonstrasikan gejala perambatan gelombang bunyi
pada benda padat?

Jawaban: B
Pembahasan
Permasalahan yang diambil sebagai rumusan permasalahan dalam PTK berkaitan
dengan upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran sehingga diharapkan
berdampak pada aktivitas siswa yang mampu membantu memperbaiki hasil
belajarnya.

Salah satu contohnya pada kasus yang diberikan pada soal yaitu dengan memikirkan
apakah suatu strategi cukup memberikan tantangan bagi siswa selama proses
pembelajaran

Soal 4b
Pak Budi sedang mengajarkan materi sistem peredaran darah manusia di kelas IV
SDN Gedangan. Beliau mengajar menggunakan media gambar yang ditempel di
papan tulis. Untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut beliau melakukan
penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media audio visual. Menurut Anda
rumusan masalah yang cocok digunakan oleh beliau adalah ....
A. Bagaimana pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar siswa kelas
IV SDN Gedangan?
B. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa menggunakan media audio visual
di kelas IV SDN Gedangan?
C. Apakah penggunaan media audio visual pengaruhi hasil belajar siswa kelas

Program PGDK Kemdikbud 2019


11
IV SDN Gedangan?
D. Apakah peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gedangan dipengaruhi
media selain audio visual?
E. Apakah ada perbedaan hasil belajar antara penggunaan media audio visual
dengan media lain siswa IV SDN Gedangan?

Jawaban: B
Pembahasan
Rumusan masalah yang baik jika rumusan masalah itu dapat diuji dengan
melakukan pengamatan atau eksperimen. Rumusan masalah harus memiliki
karakteristik minimal ada 2 variabel yakni variabel bebas atau manipulasi dan
variabel respons atau terikat.

Sesuai dengan ilustrasi yang terdapat pada soal maka pilihan yang tepat adalah
option B, karena mengandung variabel bebas dan respons serta penulisan dalam
rumusan masalah untuk penelitian tindakan kelas variabel respons diikuti variabel
bebas, serta ciri khas PTK yang lain adalah ada komponen yang harus diperbaiki
atau ditingkatkan.

Soal 4c
Aurel mengamati berbagai jenis tumbuhan yang ada di sekitar rumahnya, kemudian
dia ingin melakukan suatu percobaan dengan meletakkan tumbuhan di kamar
mandi, ruang tamu, dan diruang makan. Berdasarkan ilustrasi tersebut hipotesis
mana yang dapat digunakan oleh Aurel dalam melakukan percobaan adalah ....
A. zat warna hijau daun mempengaruhi pertumbuhan tanaman
B. ukuran batang tanaman berpengaruh pada proses fotosintesis
C. batang berkambium lebih berpengaruh pada fotosintesis
D. matahari berpengaruh terhadap bentuk daun tanaman
E. cahaya matahari berpengaruh pada pertumbuhan tanaman

Jawaban: E
Pembahasan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ilmiah mencoba
mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti. Penulisan
hipotesis adalah variabel manipulasi diikuti variabel terikat (variabel respons).
Maka hipotes yang tepat berdasarkan konteks di atas adalah cahaya matahari
berpengaruh pada pertumbuhan tanaman

B. Soal Dan Pembahasan Kompetensi Profesional

Tujuan Pembelajaran – Aktivitas Ilmiah


Menganalisis kegiatan ilmiah untuk menentukan rumusan masalah, tujuan, hipotesis,
atau variabel penelitian

Program PGDK Kemdikbud 2019


12
Uraian Materi:
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sesuai hakekatnya dalah proses mencari tahu tentang
alam secara sistematis, ia bukan hanya kumpulan fakt, konsep, ataupun prinsip-
prinsip semata melainkan juga merupakan suatu proses menemukan sesuatu. Oleh
karenanya dalam membelajarkan IPA diperlukan upaya-upaya ilmiah yang relevan
untuk menunjang konsep tersebut. Upaya-upaya ini akan berjalan dengan baik jika
para guru memahami hakekat dari kegiatan ilmiah dan beberapa komponen yang
menyertai kegiatan ilmiah.

Kegiatan ilmiah secara definitif diartikan sebagai rangkaian kegiatan mengamati


peristiwa atau fenomena yang terjadi di sekitar anak dan data-data berdasarkan
metode ilmiah untuk mendapatkan data-data yang diinginkan.
Kegiatan ilmiah diawali dari beberapa proses berikut:
1. Mengamati fenomena
2. Merumuskan masalah
3. Menentukan tujuan penelitian
4. Membuat hipotesis, dan
5. Menentukan variabel yang terlibat dalam kegiatan ilmiah

Berikut beberapa penjelasan singkat mengenai komponen-komponen di atas.


1. Mengamati fenomena : proses ini ditempuh untuk menumbuhkan daya kritis
dan peka terhadap fenomena. Indikator keberhasilan dalam kegiatan ini
adalah anak mencatat temuan-temuan penting, menanggapi/mengkritisi
fenomena/data yang ada, menambahkan/mengurangi fenomena/data yang
tersedia, menceritakan/menjelaskan ulang fenomena/data yang ada, ataupun
juga mencatat temuan-temuan penting dari apa yang ia amati.
2. Merumuskan masalah: rumusan masalah ialah suatu pertanyaan yang akan
dicarikan jawabannya melalui proses collecting data.
Ada beberapa kondisi yang bisa di lakukan untuk membuat rumusan
masalah, yaitu sebagai berikut:
a. Rumusan masalah harus jelas dan padat
b. Rumusan masalah harus mengandung variabel penelitian
c. Rumusan masalah berisi implikasi adanya data untuk memecahkan
masalah
d. Rumusan masalah bisa dijadikan dasar membuat hipotesis
e. Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian
3. Tujuan penelitian: Tujuan penelitian harus menjawab rumusan penelitian
4. Hipotesis : Jawaban sementara dari rumusan yang sudah dibuat
5. Variabel: Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan dalam penelitian (atau sebagai gejala sesuatu yang bervariasi).

Variabel penelitian dibedakan menjadi:


1. Variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables)
Variabel bebas adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi
variabel lain. Variabel bebas yaitu faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi
atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan antara fenomena yang
diobservasi atau diamati.
2. Variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variables)
Variabel terikat adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk

Program PGDK Kemdikbud 2019


13
menentukan adanya pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul,
atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh
peneliti.

Soal 1a
Untuk menyelidiki pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan tanaman maka
seorang siswa SD melakukan percobaan dengan menanam beberapa biji kacang
hijau yang diambil dari tanaman kacang hijau varietas tertentu pada 3 media tanam
yang sama. Media tanam tersebut diletakkan di kamar, di halaman, dan di ruang
tamu. Setiap hari pada jam 11.00 siswa mengamati pertambahan panjang batang
dalam tiga media tanam yang diletakkan pada lokasi yang berbeda tersebut.
Berdasarkan kegiatan tersebut, yang menjadi variabel terikat adalah ... .
A. jenis media tanam
B. pertambahan panjang batang
C. jenis kacang hijau
D. lokasi untuk meletakkan media tanam
E. waktu pengamatan

Jawaban: B
Pembahasan
Variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variables) adalah faktor-faktor
yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas,
yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan yang
diperkenalkan oleh peneliti. Dalam konteks soal maka variabel terikatnya adalah
pertambahan panjang batang

Soal 1b
Bu Ferli memiliki hobi budidaya hidroponik di rumahnya. Ia mencoba memberikan
pupuk kompos terhadap tanaman kangkung. Perubahan kondisi yang akan diteliti bu
Ferli adalah pertumbuhan tentang perubahan tinggi tanaman serta besar daunnya
dibandingkan dengan tanaman kangkung yang tidak diberi pupuk. Rumusan
masalah yang cocok untuk masalah tersebut adalah….
A. Disebut apakah tanaman kangkung yang diberi pupuk kompos?
B. Adakah pengaruh pupuk kompos terhadap pertumbuhan tanaman kangkung?
C. Dapatkah pupuk kompos mempengaruhi pertumbuhan kangkung?.
D. Apakah tanaman kangkung dapat tumbuh karena pupuk ?
E. Apakah pupuk kompos lebih baik dari pupuk kimia ?

Jawaban: B
Pembahasan
Rumusan masalah harus jelas, memuat variabel yang terikat dan bebas,
menggambarkan judul, harus bisa jadi dasar pembuatan hipotesis. Dari konteks soal
di atas rumusan yang tepat adalah : Adakah pengaruh pupuk kompos terhadap
pertumbuhan tanaman kangkung ?

Soal 1 c
Sekelompok siswa kelas V SD, melakukan percobaan dengan tujuan menyelidiki
pengaruh volume udara terhadap durasi nyala api lilin. Para siswa tersebut

Program PGDK Kemdikbud 2019


14
menyalakan dua batang lilin yang sama dan sejenis akan tetapi warnanya berbeda.
kemudian menutupnya rapat-rapat masing-masing lilin dengan gelas yang
volumenya tidak sama. Mereka mengamati nyala api lilin hingga keduanya mati.
Variabel yang perlu diamati siswa adalah . . . .
A. Jenis gelas dan warna lilin
B. Volume gelas dan volume lilin
C. Volume gelas dan durasi nyala lilin
D. Warna lilin dan durasi nyala lilin
E. Bahan gelas dan volume gelas

Jawaban: C
Pembahasan
1. Variabel bebas atau variabel penyebab (independent variables). Variabel bebas
adalah variabel yang menyebabkan atau memengaruhi, yaitu faktor-faktor yang
diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungan
antara fenomena yang diobservasi atau diamati.
2. Variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variables).Variabel terikat
adalah faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya
pengaruh variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau
berubah sesuai dengan yang diperkenalkan oleh peneliti.

Dari konteks di atas maka variabel bebas dan variabel terikatnya adalah Volume
gelas dan durasi nyala lilin.

Tujuan Pembelajaran - Pelapukan


Menganalisis perubahan yang terjadi di alam akibat pelapukan, perkaratan tidak
langsung
Uraian Materi:
Pelapukan
Pelapukan merupakan proses perusakan dan
penghancuran batuan akibat pengaruh cuaca,
temperatur, air atau organisme.
Pelapukan adalah sebuah proses dimana bebatuan
mengalami peristiwa kehancuran yang disebabkan oleh
berbagai faktor, baik faktor fisika, kimia maupun
biologi. Pengertian lain dari pelapukan yaitu sebuah
proses perubahan komposisi serta pemecahan yang
dialami batuan ataupun material-material lainnya yang
terjadi di atas permukaan bumi akibat proses secara
fisika, kimia maupun biologi.

Pelapukan hanya terjadi pada lapisan kulit bumi bagian luar, dimana batuannya
belum terlalu solid. Cepat lamanya lapisan kulit bumi yang mengalami pelapukan di
setiap daerah berbeda-beda tergantung faktor-faktor pelapukan yang bekerja pada
lapisan tersebut. Sebagai contoh batuan yang ada di gurun pasir lebih cepat
melapuk dibanding batuan yang ada di gunung dataran tropis.

Faktor-Faktor penyebab pelapukan :

Program PGDK Kemdikbud 2019


15
1. Suhu. Semakin besar amplitudo suhu maka akan semakin cepat terjadi
pelapukan. Seperti kita ketahui dalam area lapisan atmosfer terdapat lapisan
troposfer. Pada lapisan ini terjadi semakin tinggi suatu tempat maka akan
semakin tinggi pula suhunya.
2. Keberadaan air di dalam pori-pori batuan.
3. Keberadaan organisme di sekitar batuan.
4. Sifat kimia batuan.
5. Unsur kimia yang terkandung di dalam batuan.
6. Kemiringan lereng batuan. Batuan yang berada di lereng terjal akan lebih
mudah terlapukkan karena lebih sering terkena dampak dari perubahan
cuaca sebagai akibat dari berkurangnya endapan yang menutupinya.

Jenis Pelapukan :
Pelapukan secara umum dibedakan menjadi 3
yaitu; (1) yaitu pelapukan mekanik atau fisis, (2)
pelapukan organis, dan (3) pelapukan kimiawi.

1. Pelapukan mekanis atau fisis;


Pelapukan fisis adalah pelapukan yang
penyebab utamanya adalah karena faktor
perubahan suhu dan kandungan air. Pelapukan
jenis ini mengakibatkan perubahan ukuran
batuan, Batuan menjadi rusak dari batuan yang
besar menjadi kecil dan dari batuan kecil menjadi halus. Proses pelapukan
fisis hanya merubah ukuran dan bentuk batuan tanpa mengubah susunan
kimia batuan tersebut.

Pelapukan mekanis disebut juga pelapukan fisis karena prosesnya yang


berlangsung secara mekanik yang berkaitan hanya seputar perubahan fisik
dari segi ukuran dan bentuk saja.. Pelapukan fisis dapat terjadi karena hal-
hal berikut ini :
a. Adanya perbedaan temperatur (suhu) yang besar.
Peristiwa ini sering terjadi di daerah beriklim kontinental (iklim benua)
atau beriklim gurun. Di daerah gurun, temperatur pada siang hari dapat
mencapai hingga suhu 45 °C. Kondisi ini menyebabkan batuan
mengembang. Sedangkan pada malam hari suhu dapat mencapai -4 °C
yang menyebabkan batuan mengalami pengerutan. Hal ini terjadi secara
terus menerus, sehingga batu menjadi retak-retak atau pecah.
b. Pembekuan air di dalam pori-pori batuan.
Saat air membeku, air akan mengalami pemuaian pada volumenya dan
menimbulkan tekanan pada lapisan batuan. Karena tekanan tersebut,
batuan menjadi retak. Di daerah beriklim sedang, pembekuan terjadi
dengan hebat karena temperatur udaranya yang sangat rendah.
c. Mengkristalnya air garam.
Jika suatu air mengandung garam dan mengalami penguapan, maka
garam akan tertinggal dalam bentuk kristal. Kristal-kristal garam ini
berbentuk tajam dan dapat merusak lapisan batuan disekitarnya.
d. Erosi di daerah pegunungan.
2. Pelapukan organis atau biologi

Program PGDK Kemdikbud 2019


16
Pelapukan organis berbeda dengan
pelapukan fisik, pelapukan organis
lebih sering dipadankan dengan
istilah pelapukan biologi. Pelapukan
organis atau biologi ini lebih
disebabkan oleh aktivitas organisme
seperti jamur, bakteri, hewan,
tumbuhan atau manusia. Pelapukan
yang disebabkan oleh tumbuhan
dapat bersifat mekanis dan kimiawi.
Pelapukan mekanis tumbuhan berupa
penjalaran akar tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak batuan
disekitarnya sedangkan pelapukan kimiawi tumbuhan lebih disebabkan oleh
asam-asam yang dikeluarkan oleh akar saat mengisap garam mineral.
Hewan-hewan yang dapat menyebabkan pelapukan organis ini antara lain
cacing tanah, serangga, dann tikus.

3. Pelapukan kimiawi
Pelapukan kimiawi merupakan proses pelapukan batuan yang lebih
disebabkan oleh proses-proses kimiawi pada batuan tersebut. Pada
pelapukan kimiawi, batuan tidak hanya mengalami perubahan bentuk dan
ukuran, tapi juga mengalami perubahan susunan kimia batuan tersebut.
Pelapukan kimiawi umumnya berupa pelarutan. Pelapukan kimiawi dapat
dengan jelas kita saksikan di daerah peggunungan kapur (karst). Pelapukan
di daerah ini terjadi akibat pengaruh air dan didorong oleh temperatur yang
tinggi. Air yang banyak mengadung CO2 (zat asam arang/karbon dioksida)
akan dengan mudah melarutkaan bata kapur (CaCO3) yang banyak terdapat
di daerah karst. Peristiwa pelarutan batuan kapur ini akan menimbulkan
gejala-gejala karst.

Beberapa proses yang terjadi pada pelapukan kimiawi, yaitu :


1) Hidrasi, yaitu proses batuan yang mengikat batuan lain di atas
permukaan tanah saja.
2) Hidrolisa, yaitu proses penguraian air (H2O) atas unsur-unsurnya menjadi
ion-ion positif dan negatif. Proses ini banyak terkait dengan pembentukan
stalagmit, stalaktit, dan tanah liat.
3) Oksidasi, yaitu proses pengkaratan besi yang terkandung di dalam
batuan. Batuan yang mengalami oksidasi warnanya akan berubah
menjadi kecoklatan. Proses oksidasi berlangsung sangat lama.
4) Karbonasi, yaitu proses pelapukan batuan oleh karbondioksida (CO2).
Karbondioksida umumnya terkandung di dalam air hujan saat berbentuk
uap. Saat air hujan turun dan masuk ke dalam p0ori-pori batuan, maka
CO2 ini akan merusak dan melapukan batuan.

Mengatasi Pelapukan pada kayu:


Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pelapukan pada kayu
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
a. Pengeringan, proses ini dilakukan untuk menurunkan kadar air pada kayu
b. pengecatan, proses ini untuk mengurangi penyerapan air

Program PGDK Kemdikbud 2019


17
c. Kayu diberi zat anti rayap. Proses ini untuk menghambat/menangkal
organisme luar masuk ke kayu
d. Tidak menempatkan kayu di ruang yang lembab.
e. Merendam kayu kolam berlumpur.

2. Mengatasi pelapukan pada batu yaitu dapat dilakukan dengan cara tidak
menyimpannya di alam terbuka. Karena panas matahari dan cuaca yang berubah-
ubah di alam terbuka dapat mempercepat terjadinya pelapukan pada batuan.

Soal 2a
Besi yang dibiarkan di ruang terbuka akan mudah berkarat. Hal ini disebabkan....
A. besi di ruang terbuka mudah mengalami penyusutan massa
B. udara mengandung partikel air yang dapat bereaksi dengan besi
C. udara yang dingin dapat membuat besi rusak
D. suhu udara berubah-ubah
E. besi tidak tahan udara panas

Jawaban: B
Pembahasan
Korosi (perkaratan) adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-
senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari. Besi di ruang terbuka
akan mudah bereaksi dengan partikel air yang terkandung di udara.

Soal 2b
Di toko kusen kusen kayu adalah merupakan bahan utama untuk membuat rangka
kusen. Para pemilik toko kusen biasanya akan mengeringkan kayu yang masih
basah, pengeringan kayu yang dilakukan para tukang kusen tersebut dimaksudkan
untuk menghindari . . . .
A. Kekeringan
B. Pelapukan
C. Kerapuhan
D. Kelembaban
E. Perkaratan

Jawaban: B
Pembahasan
Banyak sedikitnya kadar air dalam kayu berpengaruh pada proses pelapukan.
Kondisi kayu yang kering akan menstabilkan kondisi kayu, dia tidak terpengaruh
pada perubahan suhu.

Soal 2c
Pada jaman dahulu, setiap orang yang akan membangun rumah bahan dasar
kayunya direndam terlebih dahulu atau memasukan cairan yang bersifat racun ke
dalam kayu. maksud dari aktivitas yang kedua adalah...
A. Mencega pelapukan kimia
B. Mencegah pelapukan fisika
C. Mendorong organisme tumbuh subur di dalam kayu
D. Melindungi kayu dari gangguan organisme luar

Program PGDK Kemdikbud 2019


18
E. Meningkatkan kadar air dalam kayu

Jawaban: D
Pembahasan
Aktivitas dalam konteks di atas lebih kepada sebuah proses mencegah masuknya
organisme rayap, serangga masuk ke dalam kayu yang dapat merusak kondisi kayu.
Oleh karenanya proses tersebut bukan dimaksudkan untuk mencegah pelapukan
fisika dan kimia. Proses ini lebih pada pelapukan biologi. Pelapukan yang disebabkan
oleh gangguan organisme makhluk hidup seperti serangga, rayap, lumut dsb,

Tujuan Pembelajaran – Pemisahan Campuran


Menentukan cara pemisahan materi (filtrasi, kristalisasi, sublimasi, atau
kromatografi)

Uraian Materi:
Campuran merupakan gabungan antara dua macam materi atau lebih dengan sifat-
sifat campurannnya masih memiliki sifat-sifat asli zat pembentuknya.
Campuran dikelompokkan menjadi dua yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen.
a. Campuran homogen (larutan) merupakan gabungan dua atau lebih dari zat
tunggal (senyawa), dengan perbandingan sembarang, yang partikelnya
menyebar merata sehingga terbentuk satu wujud (fasa).

Fasa merupakan keadaan dimana materi (zat) menjadi homogen yang sifat
dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain. Contohnya
larutan. gula, larutan garam, larutan alkohol.

b. Campuran heterogen merupakan gabungan dua atau lebih dari zat tunggal,
dengan perbandingan sembarang yang memiliki perbedaan fasa. Contohnya
pada saat kita mencampurkan air dan minyak sayur atau minyak tanah,
walaupun sudah diaduk atau dikocok, maka campurannnya akar terbentuk
dua fasa.

Cara pemisahan campuran:


1. Penyaringan (filtrasi)
Pemisahan campuran filtrasi dilakukan berdasarkan perbedaaan ukuran partikel
zat, yaitu komponen campuran yang ukurannnya lebih kecil dari lubang saringan
akan melewati saringan, dan sebaliknya. Zat yang melewati saringan pada
proses filtasi disebut juga dengan filtrat, sedangkan zat yang tertahan disebut
residu. Contohnya : memisahkan pasir dengan air, pemisahan bubuk kopi pada
air kopi, pemisahan pasir halus dengan kerikil. Filtrasi dalam tubuh juga terjadi
dalam ginjal kita, cairan hasil penyaringannya disebut filtrat.
2. Penyulingan (destilasi)
Penyulingan merupakan teknik pemisahan campuran yang didasarkan pada
perbedaan titik didih dari komponen-komponen zat penyusunnya.
Contohya : pemisahan air dari air teh, pemisahan alkohol dari larutannya,
proses pembuatan oksigen, proses pengolahan minyak bumi, LPG, pengolahan

Program PGDK Kemdikbud 2019


19
air laut (pembuatan air murni), dll.
3. Penyubliman (sublimasi)
Yaitu teknik pemisahan campuran yang didasarkan sifat zat penyusun campuran
yang berubah wujud dari padat ke gas ataupun sebaliknya. Sublimasi dilakukan
dengan cara menguapkan zat padat yang dapat menyublim, sehingga zat padat
tersebut dapat menyublim tanpa melalui fase cair, sedangkan komponen
campuran lainnya akan tertinggal (tidak menyublim).
Contohnya : pemurnian belerang dari belerang yang tercampuri, pembuatan
kapur barus atau kamper, iodin, amonium klorida dan naftalena.
4. Kromatografi
Yaitu teknik pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan
merambat atau meresap antara partikel-partikel zat yang menyusun campuran
dalam medium tertentu (kertas, pelat). Pada proses kromatografi terdapat dua
fase yaitu fase tetap dan fase bergerak.

Prinsip kromatografi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menentukan


tingkat pencemaran udara, mengetahui campuran zat-zat dalam makanan,
mengetahui kandungan nikotin dalam darah, menguji kandungan narkotika
dalam tubuh, alat pendeteksi kehamilan seseorang, dll.
5. Kristalisasi
Kristalisasi adalah cara pemisahan campuran dengan membuat larutan lewat
jenuh, sehingga salah satu komponen zat terlarut akan membentuk kristal.
Prinsip kristalisasi diterapkan pada proses pembuatan garam dari air laut, yaitu
dengan memanaskan air laut, sehingga sebagian air laut akan menguap dan
larutan garam menjadi lewat jenuh dan garam pada lautan tersebut akan
membentuk kristal, contoh lain pemisahan campuran kristalisasi adalah proses
pemurnian gula dan garam.

Manfaat pemisahan campuran. Pemisahan campuran seyogyannya dilakukan dengan


beberapa alasan, yaitu:
1. untuk pemurnian zat
2. untuk memisahkan zat-zat pengotor
3. untuk mengambil zat-zat yang bermanfaat
4. untuk mendapatkan zat murni

Soal 3a
Santan kelapa dibuat dengan cara memisahkan campuran santan, air dan ampas
kelapa. Cara pemisahan demikian ini merupakan salah satu contoh cara pemisahan
materi dengan cara ….
A. Filtrasi
B. Kristalisasi
C. Sublimasi
D. Kromatografi
E. Destilasi

Jawaban: A
Pembahasan
Santan kelapa dibuat dengan cara memisahkan campuran santan, air dan ampas
kelapa menggunakan saringan. Dengan menggunakan saringan yang berpori-pori

Program PGDK Kemdikbud 2019


20
kecil, santan kelapa dapat melewati lubang saringan dan ampas kelapa tertahan
dalam saringan. Cara pemisahan materi demikian ini disebut sebagai penyaringan
atau filtrasi.

Soal 3b
Salah satu proses penentuan seseorang dinyatakan positif atau negatif sebagai
pengguna narkoba adalah dengan mengecek tes urine. Dibawah ini manakah teknik
pengecekan yang paling tepat untuk tes urine....
A. Destilasi
B. Kristalisasi
C. Kromatografi
D. Filterisasi
E. Sublimasi

Jawaban: C
Pembahasan
Kromatografi merupakan suatu metode yang digunakan untuk memisahkan
campuran komponen. Pemisahan campuran komponen tersebut didasarkan pada
distribusi komponen pada fase gerak dan fase diamnya. Pada tes urine
menggunakan metode Kromatografi lapis tipis (KLT) dan gas. KLT digunakan secara
luas untuk analisis dalam bidang biokimia, farmasi, klinis, forensik, baik untuk
menentukan banyaknya komponen dalam campuran, identifikasi senyawa,
memantau berjalannya suatu reaksi, melakukan screening sampel untuk obat.
Teknik seperti disebut sebagai teknik kromatografi

Soal 3c
Perhatikan gambar disamping. Teknik pemisahan campuran
yang tepat untuk mendapatkan gas elpiji tersebut adalah ...
A. Filtrasi
B. Destilasi
C. Ekstraksi
D. Absorbsi
E. Kromatografi

Jawaban: B
Pembahasan
Pengolahan minyak bumi dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama dilakukan
dengan distilasi bertingkat. Salah satu hasilnya adalah gas yang dicairkan kembali
yang dikenal dengan nama elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG digunakan
untuk bahan bakar kompor gas dan mobil BBG, atau diolah lebih lanjut menjadi
bahan kimia lainnya.

Soal 3d
Pak Amir sedang membangun rumah. Hal pertama yang ingin dia kerjakan adalah
mengayak pasir. Teknik pemisahan pasir yang terbaik dilakukan oleh Pak Amir
adalah dengan menggunakan metode . . . .
A. Filtrasi – karena berkaitan dengan perbedaan titik didih
B. Filtrasi – karena berkaitan dengan perbedaan ukuran partikel zatnya

Program PGDK Kemdikbud 2019


21
C. Destilasi - karena berkaitan dengan perbedaan titik didih
D. Destilasi - karena berkaitan dengan perbedaan titik beku
E. Kromatografi - karena berkaitan dengan cepat rambat partikel zat

Jawaban: B
Pembahasan
Pemisahan campuran yang dilakukan berdasarkan perbedaaan ukuran partikel zat,
yaitu komponen campuran yang ukurannnya lebih kecil dari lubang saringan akan
melewati saringan, dan sebaliknya.

Tujuan Pembelajaran – Bunyi


Menentukan parameter gelombang (frekuensi, amplitudo, panjang gelombang,
periode, kecepatan, energi) yang terjadi pada bunyi
Uraian Materi:

Resonansi adalah persitiwa ikut bergetarnya suatu benda saat benda lain bergetar.
Hal ini dapat terjadi jika kedua benda ini memiliki frekuensi yang sama. Peristiwa
resonansi akan memperkuat bunyi aslinya. Resonansi bunyi pada kolom udara
dimanfaatkan untuk menghasilkan bunyi pada alat musik. Alat- alat musik memiliki
lubang udara sehingga terjadi resonansi udara dan menghasilkan suara yang merdu.

 Resonansi bunyi pada garputala


Apabila salah satu garputala kita pukul, maka garputala akan bergetar. hal ini
menyebabkan garpula lainnya juga ikut bergetar karena frekuensi keduanya
sama. Frekuensi bunyi pada garputala dipengaruhi oleh bentuk garputala, bahan
garputala dan besar kecilnya garputala.

 Resonansi pada kolom udara


Contoh peristiwa resonansi lainnya ketika digetarkan sebuah garputala diatas
kolom udara yang berada di atas permukaan air menyebabkan molekul udara di
dalam kolom ikut bergetar, seperti yang ditujukkan
pada gambar :

peristiwa resonansi kolom pada adara


Adapun Syarat untuk terjadinya resonansi bunyi pada kolom uadara ialah terbentuk
simpul gelombang pada permukaan air dan ujung tabung bagian atas sebagai perut
gelombang.

Kolom udara berfungsi sebagai tabung resonator. Peristiwa resonansi dimanfaatkan


untuk mengukur kecepatan perambatan bunyi di udara. Adapun syarat terjadinya
resonansi. panjang kolom udara yang diperlukan agar terjadi resonansi sepanjang l

Program PGDK Kemdikbud 2019


22
= (2n-1)¼λ, dengan n = 1, 2, 3, . . . Kita dapat mendengar resonansi yang
berurutan jika resonansi pertama dengan resonansi berikutnya berjarak Δl = ½ λ.

Rumus resonansi garpu tala adalah sebagai berikut

Dimana
l = panjang kolom udara di atas permukaan air di dalam tabung
n = resonansi ke-n
λ = panjang gelombang

Pemantulan Bunyi
Bunyi merupakan salah satu gelombang mekanik. Ia membutuhkan medium dalam
proses perambatan getarannya. Bunyi juga mengalami pemantulan. Pemantulan
bunyi sering dimanfaatkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya
untuk menentukan jarak antara sumber bunyi dengan benda (pemantul).

Persamaan yang digunakan :


s

Dimana :
s = jarak (m)
v = Cepat rambat bunyi (m/s)
t = waktu (sekon)

berdasarkan selang waktu antara bunyi asli dan pantulannya, bunyi pantul
dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Gaung
Bunyi pantul langsung terdengar menyusul bunyi asli
Contoh :
Bunyi asli : ga – ya
Bunyi pantul : ga - ya
2. Gema
Bunyi pantul terdengar setelah bunyi asli
Contoh :
Bunyi asli : ga – ya
Bunyi pantul : ga – ya

Program PGDK Kemdikbud 2019


23
Soal 4a
Seorang siswa melakukan percobaan bunyi dengan menggetarkan garpu tala
dimulut tabung sambil mengisi tabung dengan air sedikit demi sedikit. suara garpu
tala terdengar paling keras ketika air mencapai ketinggian 10 cm .

Berdasarkan data di atas panjang gelombang garpu tala adalah … .


A. 60 cm
B. 120 cm
C. 240 cm
D. 360 cm
E. 480 cm
Jawaban: D
Pembahasan
Resonansi adalah persitiwa ikut bergetarnya suatu benda saat benda lain bergetar.
Hal ini dapat terjadi jika kedua benda ini memiliki frekuensi yang sama. Peristiwa
resonansi akan memperkuat bunyi aslinya. Pada soal ini, disebutkan bahwa pada
saat tinggi air 10 cm, suara garpu tala terdengar paling keras. Hal ini terjadi karena
rambatan gelombang di air saat ketinggiannya 10 cm memiliki frekuensi yang sama
dengan frekuensi garpu tala, sehingga terjadi resonansi dan suara garpu tala
menjadi keras.

Rumus resonansi garpu tala adalah sebagai berikut

Dimana
l = panjang kolom udara di atas permukaan air di dalam tabung
n = resonansi ke-n
λ = panjang gelombang

Saat air mencapai 10 cm, maka


l = tinggi tabung - tinggi air
l = 100 cm - 10 cm
l = 90 cm
Pada soal, saat air mencapai 10 cm, terjadi resonansi pertama. Panjang gelombang
ditentukan menggunakan rumus resonansi:

90 = λ/4
90 x 4 = λ
λ = 360 cm

maka panjang gelombang garputala adalah 360 cm.

Program PGDK Kemdikbud 2019


24
Soal 4b
Agus akan melakukan percobaan seperti gambar
disamping. Ia memukulkan garputala ke bibir tabung
sambil mengisi air kedalam tabung. Ketika air mencapai
ketinggian 60 cm garputala terdengar keras. Jika
frekuensi garpu tala 550 Hz dan tinggi tabung adalah 70
cm, maka cepat rambat bunyi di udara adalah.....
A. 200 m/s
B. 220 m/s
C. 240 m/s
D. 300 m/s
E. 340 m/s

Jawaban: B
Pembahasan
Rumus resonansi garpu tala adalah sebagai berikut

Resonansi pertama:
l1 = ¼

Diketahui :
 frekuensi garpu tala (f) adalah 550 Hz,
 panjang kolom udara di atas permukaan air (l) = (Tinggi tabung – tinggi air)
l1 = 70 cm - 60 cm = 10 cm = 0,1 meter

maka panjang gelombang nya jika menggunakan l1 = ¼ adalah


0,1 m = ¼
= 0, 4 meter

Untuk mencari kecepatan bunyi pada udara menggunakan formula ini:

Dimana :
V=ƛxf v = kecepatan bunyi (m/detik)
ƛ = panjang gelombang (meter)
f = frekuensi sumber bunyi

Maka :
V = 0,4 m x 550 hz
V = 220 m/s

Jadi, cepat rambat bunyi di udaranya adalah sebesar 220 m/s.

Program PGDK Kemdikbud 2019


25
Soal 4c
Pada satu kesempatan Pak Agus akan mengajarkan materi
resonansi bunyi di kelas. Ia menggunakan garputala, gelas
ukur bentuk tabung dan air sebagai media untuk
percobaan. Apabila frekuensi garpu tala adalah 500 Hz,
dan kecepatan bunyi diudara 340 m/s, maka jarak minimal
garpu tala dengan permukaan air agar terjadi resonansi
adalah.....
A. 1,70 m
B. 0,73 m
C. 0,70 m
D. 0,68 m
E. 0,58 m

Jawaban: D
Pembahasan

Seperti kita ketahui peristiwa Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu
benda akibat benda yang lainnya ikut bergerar dikarenakan keduanya memiliki
frekuensi yang sama. resonansi dapat memperkuat bunyi aslinya.
Rumus resonansi bunyi adalah

Dimana :
v=ƛxf v = kecepatan bunyi (m/detik)
ƛ = panjang gelombang (meter)
f = frekuensi sumber bunyi

Diketahui :
 frekuensi garpu tala (f) adalah 500 Hz,
 kecepatan bunyi (v) adalah 340 m/s,
maka:
dengan menggunakan rumus diatas :

v = ƛ x f dimana ƛ = V/f
ƛ = 340 / 500
ƛ = 0,68 m
maka jarak minimal ujung garpu tala dengan permukaan air agar terjadi resonansi
adalah 0,68 m

Tujuan Pembelajaran - Kalor


Menerapkan konsep kalor pada kehidupan sehari-hari

Uraian Materi:
Perpindahan Kalor pada Benda
Perpindahan kalor? Jika kita pahami konsep perpindahan, pada dasarnya segala
sesuatu yang berpindah terjadi karena ada perbedaan, dan pada konteks ini

Program PGDK Kemdikbud 2019


26
perpindahan kalor (panas) lebih disebabkan karena adanya perbedaan suhu.
Perbedaan suhu inilah yang menjadi penyebab berpindahnya Kalor. Kalor akan
berpindah dari suatu benda yang bersuhu tinggi ke benda lain yang bersuhu rendah.

Benda yang bersuhu tinggi cenderung melepas atau mengeluarkan kalor, begitupun
sebaliknya, benda bersuhu rendah cenderung menerima atau menyerap Kalor.
Contoh peristiwa menerima kalor adalah : mendidih, menguap, mencair
Contoh peristiwa melepas kalor : membeku, mengembun

Contoh lain dalam kehidupan sehari-hari adalah misalnya tangan terasa dingin ketika
dimasukkan ke dalam freezer, peristiwa ini adalah tangan melepas kalor atau
mengeluarkan panas.
Sedangkan ketika tangan di letakkan di belakang kulkas, tangan terasa panas, hal ini
terjadi karena tangan menerima panas atau menyerap panas.

Kalor dapat mengubah wujud suatu materi atau zat. Perubahan wujud zat
bergantung pada jumlah kalor yang diterima atau jumlah kalor yang dilepaskan oleh
zat yang bersangkutan. Dari berbagai kenyataan ini kita dapat simpulkan, bahwa
1. kalor (panas) dapat mengubah suhu suatu benda. Perubahan suhu ini terjadi
karena perpindahan kalor yang terjadi diantara zatnya.
2. Kalor juga dapat merubah wujud suatu benda. Perubahan wujud ini terjadi
karena perpindahan panas (kalor) yang terjadi pada zatnya juga.
tiga cara terjadinya perpindahan kalor, yaitu (1) konduksi, (2) konveksi, dan (3)
radiasi.
1. Konduksi
Konduksi secara definitif adalah proses pemindahan panas (kalor) melalui suatu zat
perantara tanpa disertai perpindahan partikel zatnya. Contoh peristiwa konduksi
dalam kehidupan sehari-hari adalah saat Anda memasak dengan menggunakan
panci berbahan alumunium atau baja, maka api dari kompor akan memanaskan
bagian dasar panci yang kemudian panas akan disebar ke seluruh permukaan badan
panci. Peristiwa konduksi pada umumnya terjadi pada zat padat dan memiliki
karakteristik tertentu.

Berdasarkan kemampuan kuat lemahnya benda menghantarkan panas,


maka dibedakan menjadi dua kelompok yaitu konduktor dan isolator. Kelompok
Konduktor merupakan kumpulan benda atau zat dimana benda-benda ini dapat
menghantarkan panas dengan sangat baik, bahan-bahan penyusun konduktor ini
biasanya terbuat dari besi, tembaga, baja, emas, alumunium, perak, seng, kuningan
dan sejenisnya. Sedangkan Isolator merupakan kelompokgbenda-benda
yangssukarmmenghantarkan panas. Biasanya kelompok ini bahan dasar
penyusunnya adalah kayu, karet,kkain, kaca, karet,pplastik dan sejenisnya.

2. Konveksi
Konveksi istilah yang digunakan untuk peristiwa perpindahan panas melalui zat
perantara pada medium yang mengalir (fluida) yaitu pada zat cair dan gas. Oleh
karenanya konveksi sering dinamakan sebagai peristiwa aliran panas. Kenapa aliran?
Karena peristiwa konveksi ini hanya terjadi pada medium zat yang mengalir yaitu zat
cair dan zat gas saja, dan proses ini akan berlangsung selama proses pemanasan
terjadi. Secara definitif Konveksi dapat disimpulkan sebuah peristiwa perpindahan

Program PGDK Kemdikbud 2019


27
panas, yang melalui zat perantara fluida (cair,gas) yang disertaipula dengan
perpindahan partikel zatnya.

Contohnya aliran air di panci saat dipanaskan. Pada saat air di panci dipanaskan,
maka bagian air yang paling bawah akan panas terlebih dahulu, pada saat air yang
ada pada bagian bawah panci mengalami panas, maka akan berkurang massa
jenisnya, sehingga akan mengalami proses naik ke permukaan bagian atas. Tempat
air panas yang sudah berpindah ke atas permukaan akan tergantikan posisinya oleh
air yang dingin yang posisi awalnya di atas permukaan tadi. Air dingin tadi akan
mengalami hal serupa dengan air yang panas sebelumnya. Prosessseperti ini akan
terus berulang sampai akhirnyasseluruh bagian air menjadi panas.

Contoh lain dari konveksi adalah aliran


udara di daerah pantai yang
menyebabkan terjadinya angin darat
dan angin laut. Pada prinsipnya adalah
sama dengan peristiwa konveksi pada
zat cair. Udara yang terkena panas
(kalor) terlebih dahulu, maka massa
jenisnya akan kecil. Jika peristiwa ini
di siang hari maka udara yang ada di
atas daratan akan mengalami panas
terlebih dahulu, sehingga massa jenis
udara di atas daratan lebih kecil dibandingkan massa jenis udara di atas lautan, oleh
karenanya udara di atas daratan akan mengalami proses naik ke atas permukaan
laut, seiring dengan berpindahnya udara yang ada di atas daratan, udara yang ada
di atas lautpun melakukan hal yang sama, ia akan mengisi udara di atas daratan
yang sudah ditinggalkan udara yang sebelumnya. Proses ini berlanjut seperti
membentuk siklus aliran, aliran udaranya sering dikenal dengan angin darat dan
angin laut.

3. Radiasi
Jika konveksi istilah lainnya adalah aliran, maka Radiasi mempunyai nama sinonim
yaitu pancaran. Radiasi atau pancaran ialah proses perpindahan panas (kalor) yang
dalam perambatannnya tidak memerlukan zat perantara/medium perambatannya.
Sebagai contoh, panas pancaran sinar matahari ke permukaan bumi. Panas dari
pancaran matahari dapat sampai ke bumi, walaupun jarak antara bumi dan matahari
sangat jauh dan diantara bumi dan matahari terdapat ruang hampa. Oleh karena
itulah maka pancaran matahari termasuk peristiwa radiasi.

Pemuaian
Benda pada prinsipnya jika dikenai panas akan mengalami perubahan salah satu
yang terjadi pada zat padat adalah memuai.
Zat padat jika dikenai panas akan mengalami fase memuai. Pemuaian pada zat
padat dibedakan menjadi tiga yaitu (pemuaian panjang, luas dan volume).

1. Pemuaian panjang
Batang logam yang dipanaskan akan mengalami pertambahan panjang.
Pertambahan panjang ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang logam

Program PGDK Kemdikbud 2019


28
mula-mula, kenaikan suhu dan jenis bahan.
2. Pemuaian luas
Apabila benda tipis berbentuk persegi panjang dipanaskan maka benda tersebut
akan mengalami pemuaian luas (luas penampang bertambah luas). Salah satu faktor
yang menyebabkan pemuaian luas adalah koefisien muai luas pada benda tersebut.
3. Pemuaian volume
Benda logam tiga dimensi jika dipanaskan akan mengalami perubahan volume.
Perubahan volume ini dikenal denag pemuaian volume. Pemuaian volume
dipengaruhi oleh koefisien muai ruang.

Soal 5a

Pemasangan rel kereta api yang diberi tanda panah dimaksudkan untuk … .
A. pada waktu udara dingin rel tetap lurus
B. pada waktu kereta direm rel tidak bengkok
C. pada siang hari yang terik rel tidak bengkok
D. pada malam hari yang dingin rel tidak bengkok
E. pada waktu dilewati kereta rel tidak goyang

Jawaban: C
Pembahasan
Pemasangan sambungan rel kereta api merupakan salah satu contoh penerapan
konsep kalor dalam kehidupan sehari-hari. Pemasangan dibuat agar terdapat jarak
(celah) antar ujung sambungan agar ketika siang hari yang terik terjadi pemuaian
pada rel kereta api tidak mengalami pembengkokan sehingga perjalanan kereta api
tetap lancar dan aman.
Soal 5b

Maksud dibuatnya dinding kaca bagian dalam termos


berbahan konduktor yang kurang bagus dan dibuat ruang
hamba adalah ...
A. Agar panas dapat keluar dengan baik, sehingga panas
dalam termos tetap terjaga
B. Agar lapisan luar tidak meleleh, sehingga termos tetap
awet
C. Agar lapisan dalam tidak pecah, sehingga panas tetep
terjaga
D. Agar panas yang ada di dalam termos tidak diteruskan
ke bagian luar, sehingga panas tetap terjaga
E. Agar panas yang ada di dalam termos dapat diteruskan
ke bagian luar, sehingga panas tetap terjaga

Program PGDK Kemdikbud 2019


29
Jawaban: D
Pembahasan
Konduksi secara definitif adalah proses pemindahan panas melalui suatu zat
perantara tanpa disertai perpindahan partikel zatnya. Zat perantara pada proses
konduksi ini adalah zat padat, proses konduksi akan berjalan dengan baik jika
bahannya adalah konduktor yang baik maka panas cepat berpindah. Oleh karenanya
maksud dari bahan konduktor yang jelek dan adanya ruang hampa pada termos
adalah agar panas tidak dapat dipindahkan ke luar termos, sehingga panas dalam
termos tetap terjaga.

Soal 5c
Perhatikan gambar di samping. Jika kita amati
pemasangan kaca jedela pada rumah kita, akan
nampak renggang antara kaca dan kusen jendela
atau bingkai jendela. Maksud tujuan pemasangan
tersebut adalah ....
B. Menghindari rayap
C. Menjaga terjadinya kelembaban
D. Mencegah terjadinya retak pada kaca
E. Mencegah kaca agar tidak goyang
F. Mencega agar kaca tidak memuai
Jawaban: C
Pembahasan
Pemasangan kaca jendela pada rumah dimaksudkan agar kaca tidak mengalami
retak pada saat mengalami pemuaian.

Tujuan Pembelajaran - Listrik


Menerapkan konsep kelistrikan pada rangkaian seri, paralel, campuran seri paralel

Uraian Materi:
Hukum 1 Kirchoff.
Listrik berkaitan dengan arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Hukum ini
berbunyi ” pada suatu titik cabang jumlah kuat arus yang masuk pada titik
percabangan (arus masuk) sama dengan kuat arus yang meninggalkan percabangan
(arus keluar).
Secara matematis :

 Arus pada satu titik percabangan sama dengan 0 (nol) ; i2 + i4 - i1 – i3 = 0; atau


 Arus yang masuk percabangan =  Arus yang keluar percabangan

I masuk = I keluar

i2 + i4 = i1 + i3

Program PGDK Kemdikbud 2019


30
 jenis rangkaian listrik
1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah merupakan rangkaian yang tidak memiliki percabangan,
dengan kata lain rangkaian yang hanya memiliki satu jalan untuk tempat
mengalirnya arus listrik. Apa yang ada dalam benak Anda, seandainya jalan itu
putus, apakah ada jalan lain untuk tempat mengalirnya arus listrik? tentu tidak ada
bukan. Inilah salah satu karakteristik dengan rangkaian listrik yang disusun seri.

A B

Gambar 1.6. Rangkaian Seri Hambatan Listrik

Jika Anda perhatikan gambar 1.6. Arus listrik dari baterai mengalir hanya pada satu
jalan, yaitu arus mengalir ke lampu A, kemudiannke lampu B, dannkembali laginke
baterai. Lampu dalam konsep ini diposisikan sebagai hambatan. Hambatan
pengganti dari beberapa penghambat yang disusun secara seri adalah jumlah dari
masing-masing hambatan. Hambatan pengganti atau hambatan subsitusi (Rs) ini
adalah hambatan jika terdapat beberapa penghambat dalam suatu rangkaian,
misalnya R1, R2, dan R3, R4, R5 dan dirangkai secara seri.

Rs

Skema rangkaian seri dengan 5 buah lampu atau hambatan, maka dapat ditulis:
Rs = R1 + R2 + R3 + …… Rn.

Pada rangkaian seri hambatan listrik (lampu) berlaku:


1. Hambatan pengganti pada rangkaian sama dengan jumlah semua hambatan
pada rangkaian. Artinya semakin banyak lampu semakin besar hambatan.
Misalnya jika kita memiliki 5 lampu, maka hambatan pada rangakaian itu
adalah jumlah dari kelima hambatan dari masing-masing lampu tersebut. (Rs
= R1 + R2 + R3 + R4 + R5).
2. Kuat arus pada setiap hambatan (kuat arus pada masing-masing lampu)
sama dengan kuat arus hambatan pengganti. Misalnya jika Anda memiliki
lima (5) lampu dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan sumber arus,
maka kelima lampu tersebut akan dialiri arus yang sama besar.
(I = I1 = I2 = I3 = I4 = I5).
3. Jumlah tegangan semua hambatan dari masing-masing lampu bernilai sama
dengan nilai tegangan pengganti. (V = V1+ V2 + V3 + V4 + V5).

Program PGDK Kemdikbud 2019


31
4. Jika salah satu bagian dari rangkaian seri tidak terhubung atau putus, maka
aliran arus akan terhenti juga. Misalnya dari lima lampu, ada satu lampu
yang terputus (padam), maka keempat lampu akan ikut padam juga, karena
tidak teraliri arus listrik.
5. Semakinnbanyak lampu yang dipasanggsecara seri, maka semakinnredup
nyala lampunyanggdihasilkan.

2. Rangkaian Paralel.
Jika pada rangkain seri hanya ada satu jalan untuk aliran arus listrik, maka pada
rangkaian paralel ini arus listrik memiliki banyak jalan (memiliki lebih dari satu titik
percabangan arus).
R1

R2

+ -

Gambar 1.7. Rangakaian pararel hambatan listrik

Pada rangkaian pararel hambatan listrik berlaku:


1. Kuat arus yang melalui hambatan pengganti sama dengan penjumlahan kuat
arus yang melalui tiap-tiap hambatan/lampu.
Is = I1 + I2+...
2. Tegangan pada hambatan pengganti bernilai sama besar dengan tegangan
pada tiap hambatan.
Vs = V1 = V2 = Dst....
3. Hambatan pengganti pada rangkaian pararel dirumuskan:

4. Masing-masing cabang pada rangkaiannparalel adalah rangkaian yang berdiri


sendiri.
5. Jika salah satu cabangntahanan paralel putus, arus listrik yang terputus
hanya pada rangkaian tahanan tersebut saja. Rangkaian cabang yang lain
tetap teraliri arus, artinya tetap menyala walaupun ada satu lampu atau
cabang tahanan yang putus.
6. Nyala Lampu yang dihasilkan lebih terang dibandingkan lampu yang
dipasang secara seri.

Soal 6a
Perhatikan gambar rangkaian berikut ini!

Program PGDK Kemdikbud 2019


32
Apabila diketahui R1 = 60 ohm, R2 = 30 ohm, dan R3 = 20 ohm. Besarnya I2 adalah
….
A. 0,2 A
B. 0,4 A
C. 0,6 A
D. 0,8 A
E. 1,2 A

Jawaban: B
Pembahasan
Berdasarkan informasi pada Gambar diketahui:
V = 12 volt ; R1 = 60 ohm, R2 = 30 ohm, dan R3 = 20 ohm
Tiga buah hambatan dirangkai secara pararel maka besarnya beda potensial di
setiap cabang adalah sama.
Vtotal = V1 = V2 = V3
I masuk percabangan = I keluar percabangan
Itotal = I1 + I2 + I3

Soal 6b
Perhatikan gambar rangkaian berikut ini!

Apabila diketahui R1 = 60 ohm, R2 = 30 ohm, dan R3 = 20 ohm. Besarnya hambatan


pengganti dari rangkaian di atas adalah ...

A. 5 Ohm
B. 10 Ohm
C. 45 Ohm
D. 80 Ohm
E. 110 Ohm

Program PGDK Kemdikbud 2019


33
Jawaban: B
Pembahasan
Diketahui :
R1 adalah 60 ohm
R2 adalh 30 ohm
R3 adalah 20 Ohm,
Ditanyakan Rp ?

Rp = 10 Ohm
Maka Hambatan penggantinya adalah 10 Ohm

Soal 6c
Tiga buah lampu disusun seri, seperti pada
ilustrasi di samping. Pernyataan yang tepat
berkaitan dengan kuat arus yang mengalir pada
titik a, b, c, dan pada rangakaian tersebut
adalah ...

A. Kuat arus yang mengalir pada titik a tidak sama dengan kuat arus yang
mengalir pada titik b, c dan d
B. Kuat arus yang mengalir pada titik a sama dengan kuat arus yang mengalir
pada titik b, tetapi berbeda dengan kuat arus yang mengalir pada titik c dan
d
C. Kuat arus yang mengalir pada titik a merupakan hasil penjumlahan dari kuat
arus b, c dan d
D. Kuat arus yang mengalir pada titik a sama dengan kuat arus yang mengalir
pada titik b, c dan d
E. Kuat arus yang mengalir pada titik a sama dengan kuat arus yang mengalir
pada titik d, tetapi berbeda dengan kuat arus yang mengalir pada titik b dan
d

Jawaban: D
Pembahasan
Ciri dari rangakaian seri adalah arus listrik yang mengalir pada rangkaian adalah
sama, maka dalam kasus soal diatas karena rangakaian listriknya termasuk
rangakain listrik seri maka Kuat arus yang mengalir pada titik a sama dengan kuat
arus yang mengalir pada titik b, c dan d
Ia = Ib = Ic = Id

Program PGDK Kemdikbud 2019


34
Tujuan Pembelajaran – konsep Gaya dan Gerak
Menerapkan konsep gaya dan gerak pada kehidupan sehari-hari

Uraian Materi:
Gaya dalam ilmu fisika diartikan sebagai sebuah tarikan atau dorongan. Gaya dapat
menyebabkan :
1. Perubahan bentuk
2. Perubahan arah gerak
3. Pergerakan pada benda yang semula diam
4. Diam pada benda yang semula bergerak.

Hukum I Newton (Inersia)


“Sebuah benda akan mempertahankan keadaannya selama resultan gaya yang
bekerja pada benda bernilai nol”
Contoh :
1. Saat naik motor dan motor digas, badan kita akan terdorong ke belakang.
2. Saat naik motor dan motor direm, badan kita akan terdorong ke depan.
3. Dua badak bermassa sama saling dorong, keduanya tidak ada yang bergeser
posisinya.

Hukum II Newton
Percepatan benda sebanding dengan resultan gaya yang bekerja padanya dan
berbanding terbalik dengan massa benda tersebut.
Contoh:
1. Truk yang membawa massa sedikit dapat mendapat percepatan yang lebih
besar daripada truk yang membawa massa muatanyang sangat banyak.
2. Kita mendorong meja bermassa kecil dan meja berrmassa besar,
percepatannya lebih besar pada meja bermassa kecil sehingga lebih cepat
sampai tujuan.
3. Orang dewasa dengan gaya besar mendorong satu meja dengan percepatan
lebih besar daripada anak kecil yang gaya dorongnya kecil.
4. Orang dewasa ketika beradu lomba tarik tambang dengan anak kecil, maka
anak kecil akan ketarik/terbawa ke arah orang dewasa.

Hukum III Newton


Jika benda dikenai suatu aksi maka pada benda juga terhadi gaya reaksi yang
besarnya sama besar, namun arahnya berlawaanan.
Contoh :
1. Tangan kita pada saat memukul meja akan terasa sakit, hal ini dikarnakan
meja memberikan gaya doronng sebagai reaksi ke tangan kita.
2. Semburan gas panas ke bawah yang dihasilkan pembakaran bahan bakar
roket akan mendorong roket meluncur ke atas.
3. Jika kita menekann hidung, hidung juga menekan tangan kita.

Soal 7a
Pak Prajana sedang berada di mobil angkutan yang sedang melaju. Dia membawa
segelas air teh tanpa tutup yang ia letakkan di dashboard (rak minuman). Tiba-tiba

Program PGDK Kemdikbud 2019


35
sopir angkot mengerem mendadak. Berdasarkan pemahaman Anda tentang
pengaruh gaya pada gerak benda, apa yang akan terjadi pada air dalam gelas yang
ditaruh di dashboard tersebut?
A. air diam
B. air tumpah sembarangan arah
C. air tumpah ke belakang
D. air tumpah ke depan
E. air berhamburan ke segala arah

Jawaban: D
Pembahasan
Berdasarkan hukum I Newton tentang gerak khususnya hukum tentang sifat inersia
benda, benda akan cenderung mempertahankan kedudukannya apabila gaya luar
yang bekerja padanya ditiadakan.

Benda yang sedang diam cenderung tetap diam, dan benda yang bergerak lurus
beraturan cenderung akan tetap bergerak apabila gaya yang mempengaruhinya
ditiadakan. Oleh karena mobil angkot semula bergerak dan direm mendadak maka
saat direm benda-benda yang ada di dalam angkot tersebut akan berusaha
mempertahankan geraknya. Jadi air akan tumpah ke depan.

Soal 7b
Pada satu waktu Lusi, Anita dan Afifah berada dalam satu mobil angkutan yang
sama. Mereka asyik berbincang tentang berbagai hal sembari menunggu abang
sopir yang sedang “ngetem” nungguin penumpang baru datang. Saat sedang asyik-
asyiknya ngobrol, mobil yang awalnya diam tiba-tiba mobil bergerak dengan
kelajuan yang cukup kencang.
Jika dilihat fenomena tersebut berdasarkan kajian “pengaruh gaya pada gerak
benda”, menurut Anda apa yang akan terjadi pada tubuh anda ...
A. Badan tetep diam
B. Badan terbanting ke sembarangan arah
C. Badan terdorong ke belakang
D. Badan terdorong ke depan
E. Badan terdorong ke segala arah

Jawaban: C
Pembahasan
Berdasarkan hukum I Newton tentang gerak khususnya hukum tentang sifat inertia
benda, benda akan cenderung mempertahankan kedudukannya apabila gaya luar
yang bekerja padanya ditiadakan. Benda yang sedang diam cenderung tetap diam,
dan benda yang bergerak lurus beraturan cenderung akan tetap bergerak apabila
gaya yang mempengaruhinya ditiadakan.

Oleh karena mobil angkot semula diam dan digas mendadak maka saat digas benda-
benda yang ada di dalam angkot tersebut akan berusaha mempertahankan
geraknya. Jadi tubuh akan terdorong ke belakang.

Soal 7c
Pak Ali mengendarai mobil angkutan Elf membawa beberapa barang bawaan

Program PGDK Kemdikbud 2019


36
penumpang yang disimpan di atas kap mobil. Dalam perjalanan ia tiba-tiba
mengerem mendadak dengan menginjak pedal rem. Akibatnya barang-barang yang
ada di atas kap mobil terlempar ke depan. Peristiwa ini dapat dijelaskan dengan
A. Hukum kekekalan energi
B. Hukum kekekalan cahaya
C. Hukum Inersia
D. Hukum II Newton
E. Hukum III Newton

Jawaban: C
Pembahasan
Idem dengan penjelasan 7a

Tujuan Pembelajaran – Optik


Memahami konsep Optik (mata), gangguan Visual dan cara mengatasinya
1. Menjelaskan bagian-bagain mata (optik alami) dan fungsinya
1. Menjelaskan proses perjalanan rangsang cahaya sampai ke mata
2. Memahami penyebab, dan cara mengatasi gangguan-gangguan pada mata

Uraian Materi:
Dalam sistem penginderaan, optimalisasi fungsi organ indera menjadi bagian
kompenen sistem yang harus menerima stimulasi jenis rangsang yang datang
dengan koordinasi otak sebagai saraf pusat. Alat penglihatan adalah mata, jenis
rangsangan yang diterimanya adalah berupa cahaya, Mata adalah sebagai reseptor
rangsangan cahaya yang kemudian dirubahnya menjadi impuls cahaya untuk
dihantarkan ke pusat penglihatan otak (lobus ocipitalis).

Pada saat kita melihat benda, maka bayangan benda di retina terbalik dan
diperkecil. Banyak sedikitnya cahaya yang masuk diatur oleh pupil dan iris. Bila
cahaya cukup kuat, maka pupil akan mengecil dan iris akan melebar, inilah yang
disebut sebagai reflek pupil. Retina dianggap sebagai receptor mata, terdiri atas sel
yang berpigmen atas sel yang berpigmen, sel penerima rangsang dan sel saraf
penglihat. Sel penerima rangsang cahaya terdiri atas sel kerucut (conus/cone) yang
akan menerima rangsang cahaya yang kuat. Sel batang (rod) akan menerima
rangsang cahaya dalam keadaan gelap.

Semua cahaya yang masuk ke dalam mata difokuskan oleh lensa mata kepada
retina, yang memiliki berjuta-juta sel sensitif yang disebut sel batang dan sel
kerucut. Ketika bagian sel ini menerima cahaya, selanjutnya akan mengirim sinyal
berupa impuls sensoris cahaya menuju otak melalui saraf otik. Semua impuls
sensoris selesai diterjemahkan oleh pusat visual otak, maka kita akan mampu
melihat benda.

Visualisasi manusia yang memiliki mata normal (emetrop), biasanya memiliki titik
dekat 25 cm dan titik jauh tak terhingga, tanpa bantuan kacamata. Namun, ada
kemungkinan manusia mengalami ketidaknormalan penglihatan (visual), sehingga
kemampuan visualnya menjadi terbatas, artinya manusia tersebut mengalami

Program PGDK Kemdikbud 2019


37
gangguan visual. Berdasarkan bentuk ketidaknormalan organ mata, macam
gangguan visual pada manusia adalah sebagai berikut:

a) Rabun Jauh (Miopi)


Pada gangguan visual berupa rabun jauh (miopi), dapat melihat dengan jelas benda
yang jaraknya 25 cm, tetapi tidak dapat melihat benda jauh degngan jelas. Keadaan
ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi pipih sebagaimana mestinya
sehingga bayangan benda yang jauh terbentuk di depan retina. Mata miopi, dapat
dikoreksi dengan menggunakan lensa cekung (lensa negatif), yang bisa
memancarkan cahaya sebelum cahaya masuk ke mata, sehingga bayangan jatuh
pada retina.

b) Mata Dekat (Hipermetropi)


Gangguan visual mata hipermetrop, memiliki titik dekat lebih besar dari 25 cm dan
titik jauh pada jarak tak terhingga. Sehingga dapat melihat dengan jelas benda-
benda yang sangat jauh tanpa berakomodasi, tetapi tidak dapat melihat benda
dekat dengan jelas. Kondisi ini terjadi akarena lensa mata tidak dapat menjadi
cembung sebagaimana mestinya sehingga bayangan benda terbentuk di belakang
retina.

c) Mata Tua (Presbiopi)


Dengan bertambahnya usia seseorang, daya akomodasi berkurang akibat
bertambahnya usia. Akibatnya titik dekat dan titik jauhnya telah bergeser. Titik
dekat presbiop lebih besar dari 25 cm dan titik jauhnya berada pada jarak tertentu.
Oleh karena itu, mata presbiop tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas, dan
juga tidak dapat membaca pada jarak yang normal. Gangguan visual mata presbiopi
dapat dikoreksi dengan lensa rangkap (kecamata bifokal).

Soal 8a
Edi tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya dekat. Cacat ini
terjadi karena, titik dekat mata Edi adalah ….
A. lebih dekat dari titik dekat mata normal
B. lebih jauh dari titik dekat mata normal
C. sama dengan titik dekat mata normal
D. setengah dari titik mata normal
E. tak terhingga

Jawaban: B
Pembahasan
Mata yang mengalami rabun dekat tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya
dekat. Hal ini karena fokus lensa memiliki jarak yang telalu panjang. Penderita
hipermetropi memiliki titik dekat (punctum proximum = PP) yang lebih jauh dari titik
dekat mata normal yaitu lebih dari 25 cm dan titik jauh berjarak tak berhingga.
bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina. Penderita rabun dekat dibantu
menggunakan kacamata berlensa cembung (plus/positif). Lensa cembung dapat
membantu bayangan yang semula jatuh di belakang retina menjadi tepat jatuh di
retina.

Program PGDK Kemdikbud 2019


38
Soal 8b
Soal
Perhatikan gambar berikut ini. Kelainan mata pada gambar tersebut dibantu dengan
lensa cekung sehingga ...
A. Sinar yang masuk menjadi divergen
B. Bayangan benda tepat jatuh pada retina
C. Bayangan benda terjadi di depan retina
D. Lensa mata bisa berakomodasi dengan baik
E. Bayangan benda menjadi nyata, tegak, lebih kecil

Jawaban: B
Pembahasan
Gambar mengilustrasikan mata yang rabun jauh. Agar benda dapat dilihat dengan
baik maka bayangan benda harus jatuh pada retina mata. Untuk itu lensa cekung
pada gambar membantu jatuhnya bayangan pada retina yang sebelumnya jauh di
depan retina mata.

Soal 8c
Fulan tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh. Ia harus
memakai kacamata dalam melakukan kegiatan terutama dalam membaca. Cacat ini
dapat dibantu dengan kacamata lensa ...
A. Cekung
B. Cembung
C. Cembung Cekung
D. Cembung Rangkap
E. Cekung Cembung

Jawaban: A
Pembahasan
Mata yang mengalami rabun jauh tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya
jauh. Hal ini karena lensa mata tidak dapat memipih untuk memperkecil jarak
fokusnya. Penderita miopi memiliki titik jauh (punctum remotum = PR) yang lebih
dekat dari titik jauh mata normal (jarak jauh mata normal tak berhingga), dan titik
dekatnya kurang lebih 25 cm. Bayangan yang terbentuk akan jatuh di depan retina.
Penderita rabun jauh dibantu dengan menggunakan kacamata berlensa cekung
(minus/negatif). Lensa cekung dapat membantu bayangan tepat jatuh di retina.

Program PGDK Kemdikbud 2019


39
Tujuan Pembelajaran – Sistem Pernapasan Manusia
Memahami sistem pernapasan pada manusia dan cara kerjanya
1. Memahami bagian-bagian organ pernapasan pada manusia
2. Memahami fungsi organ pernapasan
3. Memahami mekanisme proses pernapasan pada manusia (dada dan perut)

Uraian Materi:
Pernapasan atau respirasi adalah seluruh proses mulai dari pemasukan udara yang
mengandung Oksigen (O2), pengambilan oksigen, penggunaan oksigen untuk
oksidasi biologi sampai dengan pengeluaran karbondioksida (CO2) sebagai zat sisa
pernapasan. Berikut adalah bagian-bagian organ alat pernapasan pada manusia,
perhatikan gambar di bawah ini.

Respirasi Internal. Respirasi ini merupakan proses masuknya oksigen dari dalam
darah ke jaringan (sel) dan keluarnya karbondioksida dari jaringan (sel) ke dalam
darah. Oksigen yang masuk ke dalam sel akan digunakan untuk proses oksidasi
yang menghasilkan energi.

Respirasi Eksternal. Merupakan proses masuknya oksigen dari udara luar melalui alat
pernapasan ke dalam darah dan keluarnya karbondioksida dan air dari darah ke alat
pernapasan.
Dilihat dari proses pengambilan udara pernapasan, ada dua macam respirasi, yaitu :
1) Pernapasan perut, di mana prosesnya dimulai dari berkontraksinya otot
diafragma sehingga diafragma mendatar dan rongga dada menjadi besar
akibatnya tekanan udara di dalam paru-paru akan mengecil sehingga udara
luar masuk ke dalam paru-paru (inspirasi).
2) Pernapasan dada, adalah pernapasan yang prosesnya dimulai dari
berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga tulang rusuk terangkat,
akibatnya rongga dada membesar. Karena rongga dada membesar tekanan
udara di dalam rongga dada menjadi mengecil, akibatnya udara luar akan
masuk ke dalam paru-paru (inspirasi).

Soal 9a
Bernafas atau yang biasa disebut respirasi dapat diartikan sebagai proses menghirup
oksigen dari udara dan mengeluarkan karbondioksida. Pada peristiwa respirasi
terjadi pertukaran antara gas oksigen dengan gas karbondioksida di dalam tubuh.
Pertukaran antara O2 dan CO2 dalam proses pernapasan pada manusia terjadi di

Program PGDK Kemdikbud 2019


40
alveoli dengan proses sebagai berikut ....
A. CO2 diikat oleh Hb dan diteruskan ke atrium jantung
B. O2 diikat oleh Hb darah dan diedar ke seluruh tubuh
C. O2 dilepas oleh Hb dan dikeluarkan melalui hidung
D. CO2 dilepas oleh Hb dan diteruskan ke seluruh tubuh
E. O2 diikat oleh Hb darah dan diteruskan ke atrium jantung

Jawaban: B
Pembahasan
Di dalam paru-paru kita terdapat gelembung-gelembung berisi udara dengan
sebutan alveolus (jamaknya = alveoli). Melalui dinding alveolus inilah terjadi
pertukaran gas Oksigen (O2) yang berasal dari udara ke sel-sel darah di dalam tubuh
kita. Oksigen akan diikat oleh Hb (hemoglobin) darah dan seterusnya diedarkan ke
seluruh tubuh.

Soal 9b
Mekanisme pernapasan tediri atas Inspirasi dan Ekspirasi. Proses Inspirasi pada
pernapasan perut melibatkan aktivitas berikut ini, kecuali ....
A. Tulang rusuk terangkat ke atas
B. Volume udara paru-paru mengecil
C. Otot diafragma berkontraksi
D. Volume rongga dada membesar
E. Udara masuk ke dalam paru-paru

Jawaban: B
Pembahasan
Inspirasi adalah bagian aktif dari proses pernapasan yaitu masuknya udara ke
dalam tubuh. Keadaan ini membuat tulang-tulang rusuk terangkat ke atas sehingga
menyebabkan volume rongga dada dan rongga paru-paru makin membesar.
Ekspirasi adalah bagian dari proses pernapasan yaitu mengeluarkan udara
dari dalam tubuh. Otot-otot antar tulang rusuk sebelah luar dan otot diafragma
mengendur yang akan membuat rongga dada turun sehingga volume udara di paru-
paru mengecil

Soal 9c
Perhatikan gambar berikut ini. Huruf E pada gambar
menunjukkan organ pernapasan ...
A. Trakea
B. Faring
C. Bronkus
D. Alvioli
E. Diafragma

Jawaban: A

Program PGDK Kemdikbud 2019


41
Pembahasan
Lihat uraian materi

Tujuan Pembelajaran - Sistem Rangka/ Alat Gerak


Memahami bagian rangka dan fungsinya pada manusia
1. Mengidentifikasi bagian-bagian rangka pada manusia
2. Menjelaskan fungsi organ rangka pada manusia
3. Menjelaskan kelainan (gangguan) pada rangka manusia

Uraian Materi:
Rangka tubuh manusia terdiri atas tulang – tulang yang jumlahnya kurang lebih 206
buah tulang. Tulang tersusun dari sel-sel tulang dan zat antar sel berupa garam-
garam kalsium yang disatukan dengan sejenis serat protein yang disebut kolagen.
Secara umum, fungsi rangka tubuh manusia adalah untuk :
1. menegakkan serta membentuk tubuh;
2. melindungi organ tubuh yang lunak dan mudah rusak;
3. melekatnya otot rangka;
4. tempat pembentukan sel-sel darah;
5. alat gerak pasif.

Berdasarkan bentuknya, ada tiga macam kelompok tulang, yaitu tulang pendek,
tulang pipih, dan tulang pipa.
a. Tulang pendek berbentuk bulat pendek dan berisi sumsum merah. Contoh : ruas
tulang belakang, tulang pergelangan tangan, tulang pergelangan kaki, dan ruas
tulang jari-jari.
b. Tulang pipih berbentuk pipih, bagian dalamnya berongga seperti spons dan
bersumsum merah. Sumsum merah berfungsi membentuk sel-sel darah dan sel-
sel darah putih. Contoh : tulang rusuk, tulang dada, tulang belikat, dan tulang
belikat dan tulang pelipis.
c. Tulang pipa berbentuk panjang dan bulat seperti pipa. Contoh : Tulang lengan
atas, tulang paha, dan tulang hasta.

Rangka tubuh manusia terdiri dari atas tulang-tulang yang saling berhubungan.
Berdasarkan letaknya, tulang penyusun kerangka tubuh manusia dapat
dikelompokan menjadi tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang gerak.

Program PGDK Kemdikbud 2019


42
Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang yang saling
berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Pada sistem

Program PGDK Kemdikbud 2019


43
gerak manusia, persendian mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya
gerak. Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi tiga (
3 macam) yaitu sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak. Sendi gerak dibedakan atas
sendi engsel, sendi putar, sendi peluruh, dan sendi pelana. Keempat jenis sendi
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Soal 10a
Manusia memiliki 2 alat gerak yakni alat gerak aktif dan pasif. Tulang merupakan
alat gerak pasif. Pernyataan berikut merupakan fungsi dari alat gerak pasif,
kecuali...
A. Tulang rangka tubuh untuk tempat melekatnya otot
B. tulang rangka badan untuk menghubungkan kepala dan kaki
C. tulang rangka kepala untuk melindungi otak
D. tulang rangka anggota gerak bawah untuk menopang tubuh
E. tulang rangka rusuk dan dada melindungi jantung dan hati

Jawaban: B
Pembahasan
Alat gerak pasif atau tulang pada tubuh manusia memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Menguatkan dan menegakkan tubuh

Program PGDK Kemdikbud 2019


44
b. Menentukan bentuk tubuh
c. Tempat melekatnya otot
d. Melindungi organ penting
Dengan demikian, maka jawaban B tidak bisa diterima karena tidak termasuk pada
fungsi tulang sebagai alat gerak pasif

Soal 10b

Perhatikan gambar sendi berikut ini. Dari segi


kemapuan gerakannya maka termasuk sendi ...
A. Engsel
b. Pelana
c. Putar
d. Peluruh
e. Mati

Jawaban: D
Pembahasan
Gambar sendi yang ditampilkan menunjukkan kemampuan gerak hampir kesegala
arah. Sedangkan sendi yang mempunyai kemampuan gerak seperti itu hanya sendi
peluruh (lihat kembali uraian materi)

Soal 10c
Ruas-ruas tulang belakang merupakan bagian rangka badan yang berfungsi ....
A. Melindungi organ tubuh yang vital (penting)
B. Tempat melekatnya otot-otot tubuh
C. Tempat pembuatan sel-sel darah merah
D. Memeberi bentuk pada tubuh
E. Menopang bagian tubuh yang lainnya

Jawaban: C
Pembahasan
Tulang belakang terdiri atas tulang leher, punggung, pinggang, kelangkang, dan
tulang ekor. Pilihan jawaban yang tepat hanya C, karena tulang belakang tidak
melindungi organ penting seperi otak ata jantung. Sepintas sepertinya melindungi
jantung, tetapi sesungguhnya yang melindungi jantung adalah tulang dada dan
tulang rusuk. Betul tulang belakang membantu menjadikan tubuh tegak tetapi yang
menopang penuh berdirinya tubuh adalah tulang-tulang anggota gerak (kaki).

Tujuan Pembelajaran - Reproduksi Tumbuhan


Memahami kelebihan teknik-teknik perkebangbiakan pada Tumbuhan
1. Membedakan perkembangbiakan pada tumbuhan secara vegetatif alami dan
buatan.
2. Mengidentifikasi contoh-contoh tumbuhan berdasarkan perkembangbiakannya

Program PGDK Kemdikbud 2019


45
Uraian Materi:
Reproduksi pada tumbuhan dapat terjadi secara generatif dan vegetatif. Vegetatif
dibedakan pula atas vegetatif alami dan vegetatif buatan.
Reproduksi Vegetatif ( aseksual ) menghasilkan individu baru yang terjadi berasal
dari satu sel induk, atau individu baru terjadi tanpa melalui proses perkawinan
(peleburan dua sel gamet).

Ada dua macam reproduksi secara vegetatif, yaitu :


1. Reproduksi vegetatif alami yang terjadi tanpa campur tangan manusia, meliputi :
a. Tunas, dapat tumbuh melalui pangkal batang, akar, atau daun. Pohon
tersebut tumbuh di dekat induknya. Tunas yang tumbuh pada akar dan daun
disebut tunas adventif. Contoh : pisang, cocor bebek.
b. Umbi akar, berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi akar tidak
berkuncup, tidak berdaun, tidak bermata tunas, dan tidak berbuku-buku.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi akar adalah bunga dahlia dan
wortel. Sisa batang pada pangkal umbi dapat memunculkan tunas. Akar tunas
baru akan tumbuh dari bagian sisa batang jika umbi akar tersebut ditanam.
c. Umbi batang, Kentang, talas, dan ubi jalar merupakan contoh tumbuhan yang
berkembang biak dengan umbi batang. Umbi batang sesungguhnya
merupakan batang yang tumbuh menggembung di dalam tanah. Umbi batang
berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Tumbuhan baru akan
tumbuh dari mata tunas yang terletak di lekukan pada permukaan umbi
tersebut.
d. Umbi lapis, bawang merah adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak
dengan umbi lapis. Umbi lapis adalah daun yang berlapis-lapis membentuk
umbi, dan di tengahnya tumbuh tunas. Daun tersebut tersusun berdekatan
dan tumbuh pada permukaan atas ruas. Umbi lapis dari tunas terluar akan
tumbuh membentuk tunas baru (siung)
e. Geragih (Stolon), geragih adalah batang yang menjalar di atas permukaan
tanah. Tunas pada buku-buku batang yang menjalar di atas tanah tersebut
dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Tumbuhan baru tersebut tidak
bergantung pada induknya, meskipun tetap bersatu dengan induknya. Arbei,
semanggi, dan pegagan berkembang biak dengan geragih di permukaan
tanah. Selain arbei, juga ada semanggi dan pegagan. Rumput teki
berkembang biak dengan geragih yang tumbuh di dalam tanah.

Reproduksi vegetatif buatan, perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan


diupayakan manusia untuk memperoleh jenis tumbuhan baru. Tumbuhan baru
tersebut diharapkan memberikan hasil yang lebih. Tujuannya antara lain untuk
memperbanyak tanaman dalam waktu yang singkat, karena tidak harus menunggu
sampai tanaman tersebut berkembang menjadi berbuah dan berbiji. Tanaman yang
direproduksi vegetatif secara buatan biasanya memiliki keunggulan sehingga anak-
anaknya juga akan sebaik induknya.

1) Setek atau stek, dilakukan dengan menanam bagian tumbuhan tanpa


menunggu tumbuhnya akar baru. Ada dua macam setek, yaitu setek batang
dan setek daun. (a) Setek batang, tumbuhan yang berkembang dengan
setek batang adakah ketela pohon,mawar, Tumbuhan yang akan disetek
memiliki bakal tunas; (b) Setek daun, Tumbuhan yang dapat disetek

Program PGDK Kemdikbud 2019


46
daunnya adalah cocor bebek dan sri rejeki. Daun yang hendak disetek harus
berwarna hijau segar dan cukup tua.

2) Cangkok, Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan dikotil. Di


antaranya seperti mangga, jeruk, dan jambu. Hasil cangkokan yang sudah
ditumbuhi akar kemudian dipotong tepat di bawah pembungkus cangkokan.
Jangan menanam hasil cangkokan langsung di tanah terbuka. Tanamlah
cangkokan di wadah persemaian. Selanjutnya, letakkan di tempat yang
teduh sekitar dua bulan. Setelah itu, hasil cangkokan dapat diambil dari
wadah persemaian. Selanjutnya, dipindahkan ke tanah terbuka.

3) Okulasi, dilakukan dengan cara menempelkan tunas tumbuhan ke tunas


tumbuhan yang lain. Masing-masing tunas memiliki sifat unggul yang
berbeda. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan okulasi adalah
mangga dan jeruk.

4) Merunduk, tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan merunduk


adalah tebu, apel, dan melati. Tumbuhan yang dikembangbiakkan dengan
merunduk harus mempunyai batang yang panjang dan lentur. Cabang
tumbuhan yang akan dikembangbiakkan, kemudian disentuhkan ke tanah.
5) Mengenten, dilakukan dengan menyambung dua tanaman yang berbeda.
Akan tetapi, masih satu jenis. Bagian ujung tanaman dipotong, kemudian
disambung dengan tumbuhan lainnya. Tumbuhan sejenis yang digunakan
untuk menyambung harus memiliki kualitas yang lebih baik. Tumbuhan yang
dapat dikembangbiakkan dengan cara mengenten adalah jeruk, jambu, dan
durian

Soal 11a
Dalam perkembangbiakan pada tumbuhan ada dua jenis yakni perkembangbiakan
secara vegetatif dan generatif. Keunggulan reproduksi vegetatif tumbuhan adalah
berikut ini, kecuali ....
A. Kemungkinan mendapatkan jenis baru yang lebih baik
B. Cepat menghasilkan buah yang sama dengan induknya
C. Memungkinkan dua jenis tubuhan dalam satu pohon
D. Dapat menghasilkan tumbuhan baru relatif cepat
E. Biaya lebih murah dan gampang dilaksanakan

Program PGDK Kemdikbud 2019


47
Jawaban: A
Pembahasan
Untuk bisa menjawab dengan tepat perlu dicermati kembali keunggulan dan
kelemahan dan perkembangbiakan secara vegetatif. Pilihan jawaban B sampai E
adalah ciri-ciri keunggulan yang dimiliki reproduksi vegetatif. Hanya jawaban A yang
bukan kelebihan vegetatif.
Karena reproduksi vegetatif (secara tak kawin) yakni tidak ada sel kelamin jantan
dan sel kelamin betina yang bersatu, maka tidak ada kemungkinan memperoleh
individu baru yang lebih baik.

Soal 11b
Ubi kayu sebenarnya bisa dilaksanakan dengan reproduksi generatif. Tetapi petani
memilih reproduksi vegetatif (stek). Alasan ilmiah pilihan itu adalah ....
A. Biji tanaman ubi kayu sulit dikembangbiakkan secara generatif
B. Secara generatif akan menghasilan akar tanpa umbi akar
C. Secara vegetatif menghasil akar tunggang dan tidak berumur panjang
D. Vegetatif tidak memerlukan waktu lama untuk menghasilkan umbi akar
E. Secara generatif akan muncul jenis baru yang jauh lebih baik

Jawaban: D
Pembahasan
Salah satu keunggulan dari stek adalah hasil yang diharapkan dapat diperoleh dalam
waktu relatif singkat. Ubi kayu dapat ditanam dengan bijinya tetapi akan memakan
waktu lama baru mendapatkan hasil. Cara yang terbaik adalah dengan stek karena
dalam waktu singkat akan menghasilkan akar yang akan menyimpan makanan yang
disebut umbi.

Soal 11c
Agar bisa mendapatkan dua jenis mangga dalam satu pohon maka dapat dilakukan
reproduksi dengan cara ...
A. Cangkok
B. Setek
C. Enten
D. Okulasi
E. Runduk

Jawaban: D
Pembahasan
Pada dasarnya reproduksi vegetatif bertujuan untuk munculnya tanaman baru
melalui tunas dari induk tanaman. Okulasi memungkinkan lebih dari satu jenis
tanaman dalam satu batang, karena tunas yang ditempelkan pada batang berasal
dari tumbuhan lain yang sejenis. Misalnya, tunas dari mangga jenis Mana Lagi
ditempel pada batang mangga jenis Harum Manis. Maka tangkai yang tumbuh dari
okulasi tersebut akan berjenis Mana Lagi meskipun pohon induknya jenis Harum
Manis.

Program PGDK Kemdikbud 2019


48
Tujuan Pembelajaran - Makhluk Hidup dan Lingkungannya
1. Menjelaskan organisasi makhluk hidup mulai dari individu, populasi, komunitas,
dan ekosistem.
2. Menjelaskan perbedaan antara rantai makanan dengan jaring-jaring makanan.

Uraian Materi:
Dalam pembahasan prinsip ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan
komponen penyusunannya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain
suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah
makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.

Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik
tumbuhan maupun hewan. Dalam ekologi, tumbuhan berperan sebagai produsen,
hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai
dekomposer.

Faktor biotik juga meliputi tingkatan - tingkatan organisme yang meliputi individu,
populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme
makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling
mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Secara lebih
terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut.

Individu adalah makhluk hidup tunggal, dan jika berkumpul sesama jenis disebut
populasi. Jika terjadi interaksi antar populasi disebut komunitas, dan interaksi antara
makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekosistem.
Dalam ekosistem terdapat keragaman makhluk hidup berdasarkan jenis makanan
yang dikonsumsinya. Hal ini juga akan menentukan organisme berdasarkan tingkat
trofiknya dalam rantai makanan.
1. Hewan Herbivora, hewan kelompok ini termasuk organisme tingkat trofik ke 2
yang mengkonsumsi organisme tingkat pertama, tingkatan ini diisi oleh hewan
pemakan tumbuhan, misal Belalang.
2. Hewan Carnivora, hewan kelompok ini termasuk organisme tingkat trofik ke 3
yang mengkonsumsi organisme tingkat trofik ke 2, tingkat ini diisi oleh hewan
pemakan daging atau hewan yang masih dapat dimangsa oleh hewan lain, misal
Tikus.
3. Hewan Omnivora, hewan kelompok ini termasuk organisme tingkat trofik ke 4
yang mengkonsumsi organisme tingkat trofik ke 3, tingkat ini diisi oleh hewan

Program PGDK Kemdikbud 2019


49
pemakan organisme tingkat sebelumnya dan tidak dapat dimakan lagi oleh
organisma lainnya. Tingkat trofik ini terdiri dari hewan karnivora, seperti Elang,
Singa, dan Harimau.

Soal 12a

Perhatikan jaring-jaring makanan


pada gambar. Ular termasuk
konsumen tingkat ...
A. II
B. II dan III
C. I, II, dan III
D. III dan IV
E. I

Jawaban: B
Pembahasan
Konsumen tingkat II benar, jika hanya melihat dari rantai tumbuhan – tikus – ular
Konsumen I tidak ada dalam jaring makanan, karena ular bukan pemakan tumbuhan
Komsumen IV juga tidak ada pada gambar karena rantai terpanjang hanya sampai
tingkat III. Posisi ular, bisa masuk konsumen tingkat II (tumbuhan – tikus – ular),
tetapi termasuk pula konsumen tingkat III dari beberapa rantai makanan (rumput –
belalang – kodok – ular ; atau rumput – ulat – ayam – ular; atau daun kayu – ulat –
kodok – ular).

Soal 12b
Soal
Rantai makanan yang SALAH
berdasarkan diagram jaring-jaring
makanan pada gambar adalah ...
A. Bunga sepatu – ulat – pipit – elang
B. Sawi – tikus – elang
C. Sawi – belalang – pipit – elang
D. Bunga sepatu – ulat – tikus – elang
E. Sawi – ulat – pipit - elang

Jawaban: D
Pembahasan
Jika cermat diperhatikan diagram jaring-jaring makanan pada gambar, terlihat
bahwa arah anak panah menuju ke pemakan. Sepanjang tidak terputus maka rantai
makanan tersebut benar. Pada jawaban D tidak memenuhi kriteria karna Bunga
Sepatu ke Ulat (benar), tapi dari ulat ke Tikus tidak terlihat rantainya. Bahkan ulat
dan tikus sebenarnya posisinya sama sebagai konsumen Tingkat I jika produsennya
adalah sawi.

Soal 12c
Cermati kembali gambar jaring-jaring makanan pada nomor sebelumnya.

Program PGDK Kemdikbud 2019


50
Seanadainya pada kondisi tertentu belalang menjadi punah, maka yang paling
merasakan dampaknya adalah ....
A. Burung pipit
B. Tanaman sawi
C. Elang
D. Ulat
E. Katak

Jawaban: E
Pembahasan
Secara alamiah terputusnya salah satu rantai dalam jaring-jaring makanan akan
menyebabkan gangguan terhadap keseluruhan individu. Akan tetapi jika dicermati
pola jaring makanan pada gambar maka yang paling besar dampaknya adalah pada
Katak (E). Hal ini disebabkan sumber makanan Katak hanya bersumber pada
Belalang. Burung pipit juga bergantung pada belalang, tetapi masih ada sumber lain
yaitu ulat. Adapun Ulat dan Elang tidak berhubungan secara langsung dengan
Belalang. Terlebih lagi Tanaman Sawi, justru diuntungkan jika belalang musnah.

Program PGDK Kemdikbud 2019


51
BAB III
SOAL LATIHAN DAN UMPAN BALIK

A. Soal latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang
menurut anda paling benar.

1. Seorang guru baru saja pindah di sekolah baru, yang fasilitas laboratoriumnya sangat
lengkap. Guru tersebut ingin membelajarkan materi IPA dan berharap semua peserta
didik dapat mengamati langsung peristiwa terapung, melayang, dan tenggelam yang
dialami benda. Metode pembelajaran yang paling mendukung tercapainya tujuan guru
tersebut adalah ....
A. role-play
B. proyek
C. discovery
D. diskusi
E. expositori

2. Perhatikan gambar dibawah ini! pernyataan yang tepat berkenaan dengan peristiwa ini
adalah, kecuali ….
A. Mendidih - membutuhkan kalor
B. Mendidih - dapat menjadikan air habis
C. Mendidih - proses melepas kalor
D. Medidih - merupakan proses konveksi
E. Mendidih - terjadi pelepasan butiran air

3. Di salah satu sebuah Sekolah Dasar, dalam satu kelas terdiri dari 25 peserta didik
yang kemampuan belajarnya beragam. tujuh peserta didik tampak sangat menonjol
bagus dalam memahami pelajaran, sementara ada lima peserta didik yang
kemampuannya sangat kurang dalam memahami pelajaran, sedang sisanya biasa
saja. Tujuh peserta didik yang menonjol bagus kadang justru menggangu temannya
yang belum memahami pelajaran. Jika akan dilakukan penelitian untuk perbaikan
pembelajaran, variabel terikat yang sesuai dengan kondisi kelas tersebut adalah ….
A. model pembelajaran
B. Kemampuan pemahaman
C. jumlah peserta didik
D. kesulitan belajar
E. kemampuan belajar

4. Perhatikan pernyataan berikut.


i. tulang rangka untuk tempat melekatnya otot
ii. tulang rangka badan untuk menggerakkan otot
iii. tulang rangka kepala untuk melindungi otak
iv. tulang rangka anggota gerak bawah untuk menopang tubuh
v. tulang rangka rusuk dan dada melindungi jantung
Dari beberapa pernyataan di atas, manakah yang termasuk fungsi rangka sebagai alat
gerak pasif....
A. i, ii, iii, iv
B. i, ii, iv, v

52
C. i, iii, iv, v
D. ii, iii, iv, v
E. ii, iv, v

5. Tulang hasta, tulang betis, tulang paha, dan tulang kering termasuk kelompok tulang
anggota gerak, tetapi berdasarkan ciri yang dimiliki dikelompokkan dalam satu
kelompok berdasarkan ...
A. Letak tulang
B. Bentuk tulang
C. Fungsi tulang
D. Hubungan tulang
E. Sifat tulang

6. Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bernapas. Bernafas atau yang biasa disebut
respirasi dapat diartikan sebagai proses menghirup oksigen dari udara dan
mengeluarkan karbondioksida. Pada sistem pernapasan manusia proses masuknya
udara ke paru-paru adalah ….
A. rongga dada mengembang, tekanan udara dalam paru-paru lebih rendah dari
tekanan udara luar, sehingga udara luar masuk ke dalam paru-paru.
B. rongga dada mengembang dan katup penghisap terbuka sehingga mengalirkan
udara luar ke dalam paru-paru
C. rongga dada mengembang lalu lubang hidung menghisap udara luar dan
memasukkannya ke dalam paru-paru
D. lubang hidung menghisap udara luar kemudian diteruskan melalui faring kemudian
memasukkannya ke dalam paru-paru
E. lubang hidung menghisap udara luar kemudian melalui trachea diteruskan
bronchus masuk ke bagian alveolus di paru-paru

7. Pak Beny memiliki sebidang tanah yang ditumbuhi bermacam pohon mangga. Bila pak
Beny ingin mendapatkan tanaman mangganya berbuah dua jenis mangga dalam satu
pohon, yang akan dilakukan oleh pak Beny adalah .....
A. Mencangkok
B. Membela diri
C. Menempel (okulasi)
D. Menyetek
E. Merundukkan

8. Berikut pernyataan yang benar tentang kromatografi, adalah . . . .


A. Prinsip Kromatografi adalah berdasarkan perbedaan titik beku
B. Prinsip Kromatografii adalah berdasarkan perbedaan titik didih
C. Contoh Kromatografi adalah pengolahan minyak bumi
D. Prinsip Kromatografi didasarkan pada perbedaan kecepatan (merambat atau
meresap) antara partikel-partikel zat yang menyusun campuran dalam medium
tertentu
E. Prinsip Kromatografi melalui proses pendinginan dan pemanasan terlebih dahulu

9. Cara terbaik untuk memisahkan alkohol dari larutannnya adalah dengan dengan cara
….
A. Sublimasi

Program PGDK Kemdikbud 2019


53
B. Kristalisasi
C. Filtrasi
D. Destilasi
E. Kromatografi

10. Cara yang tepat untuk mengetahui kadar nikotin dalam darah adalah ...
A. Penguapan
B. Kristalisasi
C. Sublimasi
D. Penyaringan
E. Kromatografi

11. Prinsip kerja pemisahan campuran yang bekerja pada ginjal manusia adalah ….
A. Filtrasi
B. Destilasi
C. Ekstraksi
D. Kristalisasi
E. Penyulingan

12. Berikut adalah faktor yang berpengaruh kepada proses pelapukan alam, kecuali ….
A. Cuaca
B. Temperatur
C. Bahan penyusun
D. Lumut
E. Volume bahan

13. Peristiwa berikut yang merupakan proses pelapukan alami adalah ....
A. Batuan menjadi tanah
B. Batuan menjadi akik
C. Hancurnya batuan menjadi kerikil
D. Fosil menjadi batu sedimen
E. Batuan menjadi kerajinan batu marmer

14. Jaman dahulu, sebelum membuat rumah, kayu merupakan bahan utama dalam
membuat kerangka rumah. Disana para warga memiliki kebiasaan merendam kayu ke
dalam lumpur di sawah sebelum menggunakannya untuk konstruksi rumah. Kegiatan
merendam kayu yang dilakukan oleh masyarakat tersebut dimaksudkan untuk
menghindari . . . .
A. Kekeringan
B. Pelapukan
C. Kerapuhan
D. Kelembaban
E. Kadar air

15. Pak Tarno memiliki pohon Jambu yang berdaging buah tebal tetapi rasanya tidak
manis. Pak Tarno akan mengembangbiakkan pohon Jambunya agar menghasilkan
buah yang berdaging tebal dan manis. Perkembangbiakan yang dilakukan pak Tarno
adalah . . . .
A. Stek

Program PGDK Kemdikbud 2019


54
B. Tunas
C. Membela diri
D. Menyambung
E. Tunas

16. Rekayasa dalam bidang pertanian sudah sering dilakukan. Berikut ini perkembang
biakan vegetatif buatan, kecuali .…
A. Mengokulasi pohon lain jenis
B. Menyambung pohon yang sejenis
C. Membela sel dari satu pohon
D. Menyetek batang
E. Mencangkok pohon lain sejenis

17. Kiki tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya dekat. Cacat ini
terjadi karena, titik dekat mata kiki adalah….
A. Lebih jauh dari titik dekat mata normal
B. Lebih dekat dari titik dekat mata normal
C. Sama dengan titik dekat mata normal
D. Setengah dari titik mata normal
E. Tak hingga

18. Perhatikan gambar. Perhatikan gambar jalannya sinar pada mata seseorang sebelum
dan sesudah pakai kacamata berikut.

Berdasarkan gambar dapat dipastian bahwa orang tersebut menderita penyakit .... dan
perlu dibantu dengan menggunakan lensa ....

Cacat Mata Lensa


Kacamata
A. Hipermetropi Negatif
B. Hipermetropi Positif
C. Miopi Negatif
D. Miopi Positif
E Presbiopi negatif

19. Urutan jalannya udara pernapasan dari luar ke dalam tubuh yang benar adalah ….
A. Rongga Hidung – Trakea- Faring- Laring - Alveolus -Bronkus
B. Rongga Hidung - Trakea - Faring - Bronkus - Alveolus
C. Rongga Hidung – Faring - Laring - Trakea - Bronkus - Alveolus

Program PGDK Kemdikbud 2019


55
D. Rongga Hidung - Trakea - Faring- Alveolus - Laring - Bronkus
E. Rongga Hidung - Trakea - Alveolus - Laring - Faring- Bronkus

20. Kutub-kutub sebuah baterai dihubungkan dengan dua buah lampu yang dipasang
secara seri. Pada rangkaian lain, sebuah baterai dihubungkan dengan dua buah
lampu yang dipasang pararel. Hal ini yang dapat disimpulkan dari dua kondisi
tersebut adalah . . . .
A. Nyala lampu pada rangkaian pertama lebih terang dibanding nyala lampu pada
rangkaian kedua
B. Nyala lampu pada rangkaian kedua lebih terang dibanding nyala lampu pada
rangkaian pertama
C. Kuat arus listrik pada rangkaian kedua lebih stabil dibandingkan pada rangkaian
pertama
D. Tegangan listrik pada rangkaian kedua lebih stabil dibandingkan pada rangkaian
pertama
E. Tegangan listrik pada rangkaian kedua lebih stabil dibandingkan pada rangkaian
pertama

21. Perhatikan gambar.

(1) (2)

Pernyataan yang tepat untuk menggambarkan kondisi gambar di atas adalah ....
A. Nyala lampu pada rangkaian pertama lebih terang dibanding nyala lampu pada
rangkaian kedua
B. Nyala lampu pada rangkaian pertama lebih redup dibanding nyala lampu pada
rangkaian kedua
C. Kuat arus listrik pada rangkaian pertama lebih stabil dibandingkan pada rangkaian
kedua.
D. Kuat arus listrik pada rangkaian kedua lebih stabil dibandingkan pada rangkaian
pertama
E. Tegangan listrik pada rangkaian kedua lebih stabil dibandingkan pada rangkaian
pertama

22. Peralatan barang-barang di rumah seperti televisi, radio, lampu, lemari es, dan
peralatan rumah tangga lainnya dihubungkan ke jaringan listrik di rumah secara ....
A. Seri, agar bila salah satu rangkaian terputus, rangkaian yang lain masih dapat
terhubung dengan sumber tegangan

Program PGDK Kemdikbud 2019


56
B. Seri, agar semua alat mendapatkan sumber tegangan yang sama
C. Seri dan paralel, agar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan
D. Paralel, agar bila salah satu rangkaian terputus, rangkaian yang lain putus semua
E. Paralel, agar bila salah satu rangkaian terputus, rangkaian yang lain masih dapat
terhubung dengan sumber tegangan

23. Dua baterai dihubungkan seri, kemudian kutub-kutubnya dihubungkan dengan sebuah
lampu. Pada rangkaian lain, dua baterai dihubungkan paralel kemudian kutub-
kutubnya dihubungkan dengan sebuh lampu. Hal yang dapat disimpulkan dari dua
kondisi tersebut adalah ….
A. Lampu pada rangkaian pertama menyala lebih terang dibanding pada rangkaian
kedua
B. Lampu pada rangkaian pertama menyala lebih redup dibanding pada rangkaian
kedua
C. Kuat arus listrik pada rangkaian pertama lebih stabil disbanding pada rangkaian
kedua
D. Kuat arus listrik pada rangkaian kedua lebih besar dibanding pada rangkaian
pertama
E. Tegangan pada rangkaian pertama lebih kecil daripada rangkaian kedua

24. Seseorang melempar bola tenis sehingga membentuk lintasan parabola. Sesaat
setelah melempar bola orang tersebut lari lurus ke depan dan kemudian menangkap
bola tersebut. Pernyataan berikut yang benar adalah ….
A. Perpindahan orang yang melempar lebih besar dibanding perpindahan bola terus
B. Perpindahan bola tenis lebih besar dibanding perpindahan orang yang melempar
C. Lintasan bola tenis lebih besar dibanding lintasan orang yang melempar
D. Lintasan orang yang melempar lebih besar dibanding lintasan bola tenis
E. Lintasan bola tenis lebih besar dibanding lintasan orang yang melempar

25. Rara menyiapkan 3 buah pot yang ditanami kecambah kacang. Pot A disiraminya
setiap sore hari. Pot B disiraminya setiap 2 jam sekali, dan pot C tidak pernah disiram.
Hipotesis penelitian yang dapat diajukan Rara adalah ....
A. Semakin banyak disiram air, kecambah semakin cepat tumbuh
B. Semakin lama kecambah ditanam, pertumbuhannya semakin besar
C. Banyak sedikitnya air berpengaruh pada pertumbuhan kecambah
D. Waktu penyiraman berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah
E. Intensitas matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah

26. Air di isi dalam plastik ditaruh dalam bejana, dalam bejana ditaruh garam dengan
banyak dan es akhirnya air dalam plastik menjadi beku (kenapa air dalam plastik
dapat membeku) ….
A. Garam dan es melepaskan kalor, air menerima kalor
B. Garam melepas kalor, air menerima kalor
C. Es melepas kalor, air menerima kalor
D. Air melepas kalor
E. Air menerima kalor

27. Semua yang diciptakan Tuhan pasti ada fungsi dan tujuannya. Kelinci diciptakan
memiliki telinga yang panjang. Kelinci juga tidak pernah berkeringat, karena

Program PGDK Kemdikbud 2019


57
perpindahan kalor dari tubuh ke luar seimbang. Agar kalor di dalam tubuhnya
terkurangi kelinci mempercepat peguapan melalui ....
A. Bulunya
B. Kulitnya
C. Telinganya
D. Ekornya
E. Matanya

28. Judul Penelitian Bu Ani: “Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe Group
Investigation untuk meningkatkan Kemampuan Kerjasama Siswa Kelas V SD
Sejahtera”. Manakah dari pilihan berikut yang merupakan variabel terikat adalah ....
A. Pembelajaran Koperatif
B. Group Investigation
C. Kemampuan Kerjasama
D. Siswa Kelas V SD
E. Penerapan Model Pembelajaran

29. Rumusan masalah yang paling tepat untuk judul penelitian Bu Ani pada no. 28 adalah
....
A. Bagaimanakah Kemampuan Kerjasama siswa Kelas V SD Sejahtera?
B. Bagaimana Penerapan Model Group Investigasi dapat Meningkatkan Kemampuan
Kerjasama siswa Kelas V SD Sejahtera?
C. Bagaiamana Pengaruh Penerapan Model Group Investigasi dalam Meningkatkan
Kemampuan Kerjasama siswa Kelas V SD Sejahtera?
D. Apakah Kemampuan Kerjasama dapat ditingkatkan melalui Penerapan Model
Group Investigasi di kelas V SD Sejahtera?
E. Apakah ada perbedaan kemampuan kerjasama siswa kelas V dengan penerapan
Model Group Investigasi di kelas V SD Sejahtera?

30. Berikut contoh rubrik sederhana.

Kriteria Rentang Skor


4 3 2 1
A √
B √
C √

Budi mendapatkan skor sesuai yang tercentang dalam rubrik. Skor Budi jika dibuat
dalam satnadar 0 – 100, adalah ....
A. 50
B. 75
C. 25
D. 60
E. 40

31. Pada satu kesempatan, sebuah pasukan marinir ingin mengukur kedalaman laut
dengan menggunakan kapal pemancar gelombang. Kapal memancarkan gelombang
ultrasonik ke dasar laut. Pantulan gelombang tersebut diterima oleh detektor kapal 12

Program PGDK Kemdikbud 2019


58
sekon kemudian. Jika kecepatan gelombang ultrasonik di dalam air adalah 1.200 m/s,
maka kedalaman laut tersebut adalah ....
A. 7,2 km
B. 14,4 km
C. 21,6 km
D. 26,5 km
E. 29,6 km

B. Umpan Balik
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat pada bagian akhir
pedoman ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi pada buku pedoman ini.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = X 100%
n
Keterangan :
n = banyaknya soal
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 – 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang

Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan
dengan materi pada buku pedoman selanjunya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila
tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali materi
yang ada pada buku pedoman ini terutama bagian yang belum Anda kuasai.

Program PGDK Kemdikbud 2019


59
BAB IV
PENUTUP

Bahan ajar ini merupakan alat bantu belajar bagi peserta PPG-PGDK untuk
mempersiapkan diri mengikuti program PPG. Materi yang termuat dalam bahan ajar ini
dikembangkan sesuai dengan kisi-kisi UKMPPG yang telah dikembangkan Tim UP Pusat.
Dengan mempelajari dan memahami materi, contoh soal, dan pembahasan dalam bahan
ajar ini serta rajin berlatih mengerjakan latihan soal dengan sungguh-sungguh maka
peserta PPG-PGDK diharapkan lebih siap mengikuti PPG.

Bahan ajar ini bukan merupakan sumber belajar utama untuk mempersiapkan PPG
sehingga diharapkan peserta PPG-PGDK lebih aktif mempelajari dan memperkaya
penguasaan kompetensi profesional dan pedagogik melalui sumber belajar lainnya baik
secara mandiri maupun bersama-sama dengan para teman sejawat dalam rumpun mata
pelajaran. Bahan ajar ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi peserta PPG-PGDK
tentang konsep yang esensial (kompetensi professional dan pedagogik) dalam
mempersiapkan diri mengikuti PPG. Semoga bahan ajar ini dapat digunakan sebagai salah
satu sumber ajar untuk menambah wawasan dan kompetensi professional serta
pedagogik dalam rangka mewujudkan guru yang professional.

60
DAFTAR RUJUKAN

Anders Jonsson dan Gunilla Svingby. 2007. “The use of scoring rubrics: Reliability, validity
and educational consequences” dalam Educational Research Review 2, p. 130–144.
Arter, J. & McTighe, J. 2001. Scoring Rubrics in the Classroom. Thousand Oaks, CA: Corwin
Press.
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai
Pustaka.
Brookhart, Susan M. 2013. How to Create and Use Rubrics for Formative Assesment and
Grading. USA: Ascd.
Campbell. A. Neil., et all. (2000). Biologi Jilid I Terjemahan. Jakarta: Erlangga
Campbell. A. Neil., et all. (2000). Biologi Jilid II Terjemahan. Jakarta: Erlangga
Cartono. (2005). Biologi Umum Untuk Perguruan Tinggi LPTK. Bandung : Penerbit Prisma
Press.
Damono, Sapardi Djoko. 2014. Hujan Bulan Juni. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Depdiknas. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Djumhana, N. (2006). Konsep Dasar Biologi. Bandung: UPI PRESS
Djumhana, N. & Muslim. (2007). Pendidikan IPA SD. Jakarta: Dirjen Dikti-SEAMEO
SEAMOLEC.
Douglas, C. Giancoli. (2006). Jilid 1. Fisika. Jakarta : Erlangga
Douglas, C. Giancoli. (2006). Jilid 2. Fisika. Jakarta : Erlangga
Fried. George. H., et all. (2002). Biologi Terjemahan. Jakarta: Erlangga
Gega, P. C. (1994), Science in Elementary Education, Seventh Edition, New York:
Macmillion Publishing Company
Halliday,Resnick. (2006). Fisika. Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Halliday,Resnick. (2006). Fisika. Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Haryanto, R. 2019. Pelapukan. [online]. Diakses dari
https://www.academia.edu/22206141/Pelapukan.
Hirata, Andrea. 2005. Laskar Pelangi. Yogyakarta: Bentang Pustaka
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Land_and_Sea_Breezes.gif#/media/File:Land_an
d_Sea_Breezes.gif
Kemdikbud. 2016. Permendikbud No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta
Kemdikbud. 2016. Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta
Kemdikbud. 2016. Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Jakarta
Kemdikbud. 2016. Permendikbud No. 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta
Kemdikbud.2017. Modul pengembangan keprofesian berkelanjutan. Jakarta. Direktorat
jenderal guru dan tenaga kependidikan.
Kemdikbud. 2017. Modul penyusunan soal higher order thinking skills (HOTs). Jakarta.
Direktorat jenderal pendidikan dasar dan menengah.
Kimball, Jw. Biologi. Jilid 3. Edisi kelima. Alih bahasa Soetarmi, S dan Sugiri, N. Jakarta :
Erlangga.
Koes, H, S.& Prabowo (1999). Konsep Dasar IPA, Jakarta : DIKTI Depdikbud.

61
Miller, David M., Robert L. Linn, dan Norman E. Gronlund. 2009. Measurement And
Assesment in Teaching. Ohio: Pearson.
Mulyani, Sri. (2006). Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kansius
Nasucha, Yakub., Rohmadi, Muhammad, dan Wahyudi, Agus Budi. 2009. Bahasa Indonesia
untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa
Rangkuti, Hamsad. 2017. Panggilan Rasul. Yogyakarta: Diva Press
Ryiadi, S. (1981). Ecology Ilmu Linmgkungan, Dasar-Dasar Pengertianya, Surabaya :
Penerbit Usaha Nasional.
Rohani, Ahmad HM dan Ahmadi, Abu. 1995. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Sayuti, Suminto A. 2002. Berkenalan dengan Puisi. Yogyakarta: Gama Media
Sri, Y. M. (2006). Konsep Dasar IPA. Bandung : UPI PRESS
Sumardi, Yos, dkk. (1994). Materi Pokok Mekanika. Jakarta: Universitas Terbuka,
Depdikbud
Suryana. 2010. Metodelogi Penelitian -Model praktis penelitian kualitatif fan kuantitatif. UPI
Tipler, P A. (2001). Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Wolf†, Kenneth., and Ellen Stevens. 2007. “The Role of Rubrics in Advancing and
Assessing Student Learning” dalam The Journal of Effective Teaching, Vol. 7, No. 1, p.
3-14
Zemansky, Sears. (2001). Fisika Untuk Universitas 1. Bandung: Bina Cipta
Zemansky, Sears. (2001). Fisika Untuk Universitas 2. Bandung: Bina Cipta

Program PGDK Kemdikbud 2019


62
KUNCI JAWABAN SOAL LATIHAN

1 C Pembelajaran discovery adalah pembelajaran yang


memungkinkan anak untuk melakukan langsung untuk
menemukan pengetahuan (baik berupa fakta-fakta, konsep
maupun prosedur). Dalam konteks soal, metode pembelajaran
yang tepat untuk membelajarkan pengamatan peristiwa terapung,
melayang dan tenggelam suatu benda lebih efektif menggunakan
metode discovery.
2 C Fakta-fakta tentang air mendidih adalah :
(1) Mendidih membutuhkan kalor ;
(2) Proses mendidih dapat menjadikan air habis ;
(3) Terjadi proses konveksi, dan
(4) terjadi pelepasan butiran air.

Maka hal yang bukan termasuk fakta mendidih adalah proses


melepas kalor.
3 B Identifikasi masalah yang dipaparkan dalam soal adalah terdapat
lima orang siswa yang masih kurang dalam memahami pelajaran.
Maka variabel terikat yang mungkin untuk diteliti adalah
kemampuan pemahaman.

Catatan: variabel terikat adalah variabel yang diobservasi dan


diukur untuk menentukan adanya pengaruh dari variabel bebas
4 C Tulang merupakan alat gerak pasif, sedangkan otot adalah alat
gerak aktif. Maka pilihan yang bukan dari fungsi rangka adalah
tulang rangka badan untuk menggerakan otot. Hal ini
dikarenakan pernyataan tadi kurang tepat, bagian tubuh yang
menggerakkan adalah otot bukan tulang.

Maka pernyataan yang tepat tentang tulang adalah : i, iii, iv, dan
v.
5 B Tulang hasta, tulang betis, tulang paha, dan tulang kering
termasuk kelompok tulang anggota gerak berdasarkan bentuk
tulang.
6 A Proses bernafas adalah proses menghirup oksigen dari udara dan
mengeluarkan karbondioksida. Mekanismenya rongga dada
mengembang, tekanan udara dalam paru-paru lebih rendah dari
tekanan udara luar, sehingga udara luar masuk ke dalam paru-
paru.
7 C Teknik perkembangbiakan untuk mendapatkan tanaman
mangganya berbuah dua jenis mangga dalam satu pohon adalah
teknik perkembangbiakan vegetatif buatan teknik menempel
(okulasi).
8 D Prinsip Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran
didasarkan pada perbedaan kecepatan (merambat atau meresap)
antara partikel-partikel zat yang menyusun campuran dalam
medium tertentu.
9 D Alkohol dan air memiliki titik didih yang berbeda. Alkohol memiliki
titik didih lebih rendah dibanding air. Maka teknik yang paling
tepat untuk memisahkan alkohol dari larutannnya adalah

63
menggunakan teknik pemisahan campuran destilasi. Proses
pemisahan campuran destilasi dilakukan berdasarkan perbedaan
titik didih.
10 E Kandungan kadar nikotin dalam darah dapat diketahui dengan
mengunakan prinsip pemisahan kromatografi.
11 A Proses penyaringan yang terjadi pada ginjal adalah melalui proses
filtasi.
12 E Faktor yang berpengaruh kepada proses pelapukan alami adalah
Cuaca ; Temperatur ; Bahan penyusun dan Lumut.
13 A Peristiwa yang merupakan proses pelapukan alami adalah Batuan
menjadi tanah; sedangkan pilihan
A. Batuan menjadi akik
B. Hancurnya batuan menjadi kerikil
C. Fosil menjadi batu sedimen dan
D. Batuan menjadi kerajinan batu marmer adalah beberapa
contoh pelapukan batuan buatan.
14 B Perendaman dilakukan untuk mencegah pelapukan pada kayu.
15 D Perkengembangbiakkan pohon Jambunya agar menghasilkan
buah yang berdaging tebal dan manis, dari pilihan yang ada akan
lebih tepat dikembangkan dengan teknik menyambung.
16 C Membelah diri termasuk vegetatif alami.
17 A Titik dekat mata normal dalam kesepakatan para ahli adalah
kisaran 25 cm. Rabun dekat adalah orang yang yang
berpenglihatan jauh, maka titik dekatnya lebh dari titik dekat
mata normal.
18 C Rabun jauh (miopi) adalah kondisi dimana lensa mata tidak dapat
memipih (mata dalam kondisi cembung), kondisi ini dapat dibantu
dengan lensa negatif (cekung).
19 C Urutan jalannya udara pernapasan dari luar ke dalam tubuh yang
benar adalah :
rongga hidung – faring - laring - trakea - bronkus – alveolus.
20 B Pada soal, rangkaian yang diketahui adalah rangkain seri pada
lampu. maka yang akan terjadi adalah: Nyala lampu pada
rangkaian pertama (seri) lebih redup dibanding nyala lampu pada
rangkaian kedua (pararel).
21 B Idem no 20.
22 E Peralatan barang-barang yang ada di rumah dihubungkan dengan
cara Paralel. Hal ini bertujuan agar bila salah satu rangkaian
terputus, rangkaian yang lain masih dapat terhubung dengan
sumber tegangan.
23 A Pada soal yang diketahui adalah rangkaian serinya (rangkaian A)
pada baterai bukan pada lampu, maka yang akan terjadi adalah
Lampu pada rangkaian pertama menyala lebih terang dibanding
pada rangkaian kedua. Hal ini dikarenakan jumlah tegangan
baterai yang disusun secara pararel akan lebih besar
dibandingkan tegangan dari baterai yang disusun seri.
24 C Lintasan bola tenis lebih besar dibanding lintasan orang yang
melempar.

Program PGDK Kemdikbud 2019


64
25 C Hipotesis yang mungkin dalam kasus ini adalah Banyak sedikitnya
air berpengaruh pada pertumbuhan kecambah.
26 D Peristiwa air membeku adalah proses melepasnya kalor,
sedangkan air mendidih adalah proses memerlukan kalor.
27 A Kelinci akan beradaptasi dengan menggugurkan bulunya untuk
mengurangi penguapan.
28 C Penerapan model pembelajaran koperatif tipe group investigation
untuk meningkatkan kemampuan kerjasama siswa kelas v sd
sejahtera”. Variabel bebasnya adalah : model pembelajaran
koperatif tipe group investigation; sedangkan variabel terikatnya
adalah kemampuan kerjasama.
29 B Rumusan yang mungkin pada judul riset no. 28 adalah
Bagaimana Penerapan Model Group Investigasi dapat
Meningkatkan Kemampuan Kerjasama siswa Kelas V SD
Sejahtera?
30 B Skor = (skor diperoleh : skor maksimal) x 100
Skor = ((4+3+2) : 12) x 100) = 75.
31 A Jarak kedalam laut dapat diukur dengan gelombang pantul,
dengan persamaan :
s
s = 7, 2 km
Maka kedalaman lautnya adalah 7,2 km.

Program PGDK Kemdikbud 2019


65

Anda mungkin juga menyukai