Oleh: Karimin
Abstrak
Seiring dengan perkembangan Islam, pendidikan Islam pun semakin
pesat, termasuk ilmu hadits. Keinginan untuk mengetahui dan mendalami
hadits telah menjadi tradisi keilmuan. Kenyataan demikian telah
melahirkan Imam besar dalam ilmu hadits. Di antara mereka adalah:
Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Abu Daud. Mereka masing-
masing menulis kitab hadits shahih Bukhari, shahih Muslim dan Sunan
Abu Daud yang kemudian kita kenal sebagai kitab hadits yang
refresentatif dan berkualitas tinggi juga merupakan tiga di antara enam
kitab yang tergolong ke dalam kutubussittah. Hal ini karena kitab-kitab
hadits tersebut disusun dengan penyaringan yang begitu ketat terhadap
hadits-hadits yang ada menyangkut berbagai persoalan baik sanadn,
matan dan lain-lain.
A. Pendahuluan
Di saat Rasulullah masih hidup, beliau telah menyuruh dan hanya
membolehkan para sahabatnya untuk mencatat semua yang datang dari
beliau berupa ayat-ayat Allah yang diwahyukan padanya. Sebaliknya
beliau telah melarang mencatat selain dari Al-Qur’an. Hal ini di
maksudkan untuk menghindari terjadinya pencampur-adukan diantara
ayat-ayat Al-qur’an dengan sabda-sabda beliau.
Konteks larangan Rasulullah itu bukan merupakan larangan
mutlak, buktinya beliau membolehkan sebagian sahabatnya seperti Zaid
bin Tsabit untuk mencatat sebagian dari sabda-sabdanya. Namun
tujuannya tak lain dan tak bukan melainkan sebagai upaya untuk menjaga
kemurnian Al-Qur’an itu sendari.
28
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
29
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
30
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
31
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
32
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
33
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
34
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
2. Shahih Muslim
Nama lengkapnya adalah Abdul Husain Muslim Ibn Hajjaj al-
Qusyairy al-Naisabury. Beliau dilahirkan pada tahun 204 H (820 M) di
Naisabury, Iran. Beliau seorang Imam besar dan pengumpul hadits yang
termasyhur telah mempelajari hadits sejak kecil dan melawat untuk
mencarinya ke berbagai kota besar dan mencari ulama ulamanya baik di
Irak, Hijaz, Syam dan Mesir. Beliau pernah mempelajari hadits dari
gurunya al-Bukhari.9
35
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
36
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
kesulitan bagi orang yang tak ahli dalam bidang hadits untuk
memahami penjelasan yang dikemukakan Imam Bukhari.
2. Upaya kaum Zindiq, para ahli kisah dan para sufi untuk menipu
masyarakat dengan hadits yang mereka buat, sehingga umat Islam
saat itu sulit untuk menilai mana hadits yang benar-benar datang dari
Rasulullah Saw dan mana hadits yang palsu.
Dalam menilai hadits yang akan dimuat ke dalam shahih Muslim,
Imam Muslim dipengaruhi oleh metodologi yang digunakan oleh Imam
Bukhari. Ia mengungkapkan kriteria yang sama dengan yang digunakan
oleh Imam Bukhari. Kriteria umum yang digunakan oleh Imam Muslim
ialah bahwa hadits yang diriwayatkan itu bersambung sanadnya,
diriwayatkan oleh orang-orang tepercaya (Tsiqah) serta terhindar dari
syuzuz (yang menyalahi hadits yang lain yang shahih) dan Illat (alasan
Hukum).11 Bedanya jika Imam Bukhari mensyaratkan bahwa perawi
dengan perawi sebelumnya harus hidup semasa dan saling bertemu
sedangkan Imam Muslim mensyaratkan hidup semasa saja dan tidak
harus bertemu. Kitab hadits Muslim disusunnya selama 15 tahun.
Imam Muslim terlebih dahulu merujuk kepada Al-Qur’an dalam
menetapkan suatu hukum, sebagaimana fukaha lain. Jika ia tidak
menemukan rujukan di dalam Al-Qur’an, ia menggunakan hadits
terutama yang diriwayatkannya sendiri dan kemudian baru menggunakan
ijtihad apabila di dalam hadits tidak di dapatkan jawabannya. Di antara
contoh pemikirannya di bidang fiqih adalah Shalat merupakan kewajiban
bagi setiap individu Muslim yang baliqh dan berakal, salah satu sahnya
shalat adalah suci dari hadas kecil (hadas dengan cara berwudhu, alat
yang dipergunakannya adalah air, namun apabila tidak tersedia air
dibolehkan bertayamum dengan menggunakan tanah. Menurut Imam
Muslim, apabila yang tersedia adalah air Mustakmal, maka tayamum
tidak dibolehkan. Maksudnya seseorang boleh menggunakan air yang
37
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
musta’mal itu ketika tidak ada air yang lain. Pendapat ini didasarkan pada
hadits yang diriwayatkannya sendiri, yakni Rasulullah Saw pernah
berwudu dari bejana dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam
bejana tersebut, kemudian ia menyuruh sahabat-sahabatnya untuk
berwudu dari bejana itu secara bergantian.
Dalam meriwayatkan sebuah hadits Imam Muslim lebih
mengutamakan meriwayatkan hadits yang diterima dari kalangan Ulama.
Secara sistematika Kitab Shahih Muslim mencapai 54 kitab, dimulai
dengan kitab Imam dan di akhiri dengan kitab tafsir.
38
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
39
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
40
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
C. Penutup
Para Imam hadits, terutama Imam Bukhari, Imam Muslim, dan
Imam Abu Daud telah menempuh jalan yang cukup rumit dalm upaya
penyaringan terhadap hadits-hadits yang shahih. Mereka telah
mengadakan perjalanan ke berbagai Negara Islam seperti Mekkah,
Madinah, Syam, Mesir, Iraq, dan lain sebagainya dalam upaya menjaga
validitas hadits-hadits Rasulullah Saw.
Setelah bebagai upaya penyaringan dan penelitian terhadap
hadits-hadits yang ada, maka para Imam telah menyusun dalam karya-
karyanya seperti shahih Bukhari, shahih Muslim, dan sunan Abu Daud.
Kitab shahih Bukhari dan Muslim merupakan kitab shahih yang memiliki
tingkat validitas yang paling tinggi, masing-masing menepati tempat
pertama dan kedua dalam urutan Kutubussittah. Karena itu keduanya
dapat dijadikan sebagai referensi dalam penyelesaian hukum Islam.
41
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
42
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
Catatn Akhir
1
Abdul Qadir Hasan, Ilmu Musthalah Hadits, Cet. VII, (Bandung: Diponegoro,
1966), hal. 436.
2
Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 1, (Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1997),
hal. 225
3
Zulfan Rahman, Kajian Sunnah Nabi Saw sebagai Sumber Hukum Islam
(Jawaban terhadap Aliran Ingkar Sunnah, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995),
hal. 211
4
Ensiklopedi Islam, …hal.432
5
Al-Zabidi, Ringkasan Shahih Bukhari, (Bandung: Mizan, 1997), hal. V
6
M. Syuhudi Ismail, Cara Praktis Mencari Hadits, (Jakarta: Bulan Bintang,
1991), hal. 6
7
M. Hasbi As-Siddieqy, Pokok-Pokok Ilmu Dirayah Hadits, Jilid 1 , (Jakarta:
Bulan Bintang, 1958), hal. 200.
8
Moh. Anwar, Ilmu Musthalah Hadits, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1981), hal. 70.
9
M. Hasbi As-Siddieqy, Sejarah Perkembangan Hadits, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1973), hal. 195.
10
Mahmud Aziz dan Mahmud Yunus, Ilmu Musthalah Hadits, Cet. VIII,
(Jakarta: Hidakarya Agung, 1984), hal. 105
11
Ensiklopdi Hukum Islam, …, hal. 1261
12
M. Hasbi As-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1954), hal . 108.
13
Ensiklopdi Hukum Islam, …, hal. 433
14
Ensiklopdi Hukum Islam, …, hal. 10
15
Ensiklopdi Hukum Islam, …, hal. 10
16
Ensiklopdi Hukum Islam, …, hal. 10
17
Ensiklopdi Hukum Islam, …, hal. 10
18
Ensiklopdi Hukum Islam, …, hal. 10
43
____________________________ Metodologi Penulisan… Karimin
19
M. Hasbi As-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar, …, hal. 193
44