PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tidak dapat digunakan oleh sel tubuh sebagai energy hingga akhirnya
menyebabkan kadar gula dalam darah tinggi atau hiperglikemia ( IDF, 2013)
lemak, dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau
diabetespada tahun 2014, dibandingkan dengan 108 juta pada tahun 1980.
hampir dua kali lipat sejak tahun 1980, meningkat dari 4,7 % menjadi 8,5 %
pada populasi orang dewasa. Hal ini mencerminkan peningkatan factor risiko
terkait seperti kelebihan berat badan atau obesitas. Selama bebrapa decade
1
menengah daripada negara berpenghasilan tinggi. Diabetes menyebabkan 1,5
juta kematian pada tahun 2012. Gula darah yang lebih tinggi dari batas
risiko penyakit kardiovaskular dan lainnya. Empat puluh tiga persen (43%)
dari 3,7 juta kematian ini terjadi sebelum usia 70 tahun. Presentasekematian
yang disebabkan oleh diabetes yang terjadi sebelum usia 70 tahun lebih tinggi
signifikan selama 5 tahun terakhir. Pada tahun 2013, angka kejadian Diabetes
Melitus pada orang dewasa mencapai 6,9 % dan di tahun 2018 angka terus
pada di daerah DKI Jakarta sebesar 3,4 % dan terendah di daerah NTT sebesar
2
Salah satu penyebab dari Diabetes Melitus adalah gaya hidup yang
dapat terjadi pada pasien Diabetes Melitus jika tidak diobati dengan benar
maka akan berakibat buruk pada tubuhnya. Beberapa dampak atau komplikasi
yang dapat terjadi pada pasien Diabetes Melitus adalah hipoglikemia, diabetes
Bare, 2012).
Hsanat, 2010)
Pada keadaan cemas aktivitas aksis HPA akan meningkat dan menyebabkan
3
peningkatan kadar kortisol yang mempengaruhi fungsi insulin baik dalam hal
sensitivitas, produksi, dan reseptor sehingga kadar gula daarah tidak bisa
social atau tubuh, perpisahan dengan orang yang dicintai, gangguan pada
yang diberikan terapi MBSR selama 7 minggu dengan 2,5 jam/minngu. Hal
sehari selama sebutan dapat menurunkan tingkat stress, kadar gula darah dan
4
tekanan darah. Sedangkan Rosenszweig (2007) menyatakan perubahan
control glikemik, berat badan, tekanan darah, dan gejala psikologis – stress
akan tercipta komunitas yang sehat. Masalah kesehatan yang dialami oleh satu
mereka akan mengalami masa-masa sulit. Mereka harus mulai berbenah diri,
mengontrol pola makan dan aktifitas. Hal tersebut pasti sangat membutuhkan
diabetes mellitus pada orang terdekat, maka akan membantu dalam control
5
keluarga sangat menduung dalam mencapai keberhasilan prawatan klien
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
indah.
2. Tujuan Khusus
6
a. Melaksanakan pengkajian keperawatan keluarga dengan anggota
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Responden
7
Menjadi salah satu dasar pemahaman mengenai penyakit diabetes mellitus
kecemasan.
tipe 2.
Dapat digunakan sebagai salah satu data awal untuk penelitian lebih
lanjut.
8
BAB II
TINAJUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi
tiap anggota.
9
kebiasaan/kebudayaan yang berasal dari masyarakat, tetapi
tinggal dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan
dari suatu masyarakat yang terdiri dari atas kepala keluarga dan
masyarakat
biopsikososial spiritual
anggotanya
10
a. Tahap I ( keluarga pasangan baru/ beginning family)
family)
berusia 21/2 tahun dan diakhiri ketika anak berusia 5 tahun. Keluarga
saat ini dapat terdiri dari tiga sampai lima orang, dengan posisi
11
saudara perempuan. Keluarga menjadi lebih kompleks dan berbeda
( Duvall & Miller, 1985 dalam Marilyn M. Friedman, hal 111: 2010)
Tahap ini dimulai pada saat anak tertua memasuki sekolah pada usia 6
tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya
dan minat sendiri. Demikian pula orang tua yang mempunyai aktifitas
singkat jika anak meningglakan keluarga lebih awal atau lebih lama
jika anak tetap tinggal di rumah pada usia lebih dari 19 atau 20 tahun.
12
f. Tahap VI ( keluarga dengan anak dewasa/ launching center families)
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lama
tahap ini bergantung pada jumlah anak dalam keluarga atau jika anak
Tahapan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meningglakan rumah
Beberapa pasangan pada fase ini akan dirasakan sulit karena masalah
usia lanjut, perpisahan dengan anak, dan perasaan gagal sebagai orang
tua. Pada tahap ini semua anak meninggallkan rumah, maka pasangan
13
4. Keluarga Sebagai Sistem
sebagainya.)
Secara umum ada dua pola komunikasi dalam keluarga yaitu sistem
dan membingungkan.
14
b. Aturan keluarga
pendapat.
pendapat terbatas.
5. Struktur Keluarga
Struktur keluarga oleh Friedman dalam (Harmoko, hal 19; 2012) sebagai
berikut
a. Struktur komunikasi
15
mengemukakan pesan secara jelas dan berkualitas, serta meminta dan
b. Struktur peran
diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat formal atau informal.
c. Struktur kekuatan
Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar atau tidak
16
3) Budaya, kumpulan daripada perilaku yang dapat dipelajari, dibagi
a. Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal
b. Extended Family
c. Reconstitud Nuclear
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
17
yang sudah berumur da tidak mempunyai anak, keduanya/slah satu
bekerja di rumah.
e. Single Parent
f. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
g. Three Generation
h. Institutional
1) Comunal
fasilitas.
2) Group Marriage
dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
18
Ibu dan aak dmana perkawinan tidak dikehendaki, anakya di
adopsi
4) Cohibing Cauple
pernikahan.
7. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
2010)
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
19
e. Fungsi perawatan kesehatan
8. Tugas Keluarga
kedudukannya masing-masing
garis keturunan
20
10. Ciri Keluarga Indonesia
royong
secara musyawarah
d. Berbentuk monogram
e. Bertanggung jawab
1. Pengkajian
a. Data umum
yang terdiri atas nama atau inisial, jenis elamin, tanggal lahir atau
21
3) Suku bangsa, mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut, serta
keluarga lainnya.
22
4) pelayanan yang digunakan keluarga seperti perceraian, kematian,
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
23
5) Sistem pendukung keluarga
dimiliki keluarga.
6) Struktur keluarga
7) Fungsi keluarga
yang dimiliki.
24
b) Fungsi sosialisasi, kaji bagaimana interkasi keluarga,
dan prilaku
6 bulan
6 bulan
menghadapi masalah.
e)
25
2. Diagnosa Keperawatan
keluarga.
26
yang tepat, merawat anggota keluarga, memlihara lingkungan, atau
Dalam suatu keluarga dapat saja perawat menemukan lebih dari satu
(1978)
Tidak/kurang sehat 3
27
Ancaman Kesehatan 2
Dengan Mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk dicegah 1
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolkan masalah 1
ditangani 1
ditangani 0
28
disebabkan karena:
dibutuhkan
29
3) Kurang atau tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawat
memenuhi sarat
lingkungan rumah
30
e. Ketidak mampuan keluarga dalam menggunakan sumber di
kesehatan
3. Perencanaan
dilakukan
31
Rencana tindakan keperawatan terhadap keluarga, meliputi kegiatan yang
bertujuan :
kesehatan.
dengan cara :
keluarga.
32
1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga.
mungkin.
keluarga.
4. Implementasi
33
tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga, dan
melakukan perawatan
seoptimal mungkin
5. Evaluasi
perlu disusun rencana baru yang sesuai (Harmoko, hal 100; 2012).
34
hasil kemajuan masalah dan kemajuan pencapaian tujuan keperawatan.
Bila hasil evaluasi tidak atau berhasil sebagian, perlu disusun rencana
A : adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada
35
Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan
(John MF Adam).
insulin dan glikogen ke darah. Pankreas terdiri dari tiga bahagian yaitu :
36
c. Ekor pankreas adalah bagian runcing sebelah kiri, dan yang
langerhans manusia mengandung tiga jenis sel utama yaitu sel alfa,
beta dan delta yang satu sama lain dibedakan dengan struktur dan
37
b. Fungsi endokrin atau kelenjar tertutup berfungsi membentuk hormon
1) Insulin
manusia. Insulin terdiri dari dua rantai asam amino, satu sama lain
tinggi yaitu :
darah normal.
38
c. Pada hypoglikemia efek langsung glukosa darah yang rendah
2) Glukagon
mempunyai berat molekul 3842 dan terdiri dari 29 rantai asam amino.
39
glukosa darah dapat menghasilkan sekresi glukagon, bila
3. Etiologi
Etiologi dari Diabetes Mellitus sampai saat ini masih belum diketahui
1. Faktor genetic
2. Faktor imunologi
40
Pada diabetae tipe I terdapat suatu respon autoimun sehingga
3. Faktor lingkungan
beta.
tipe II yaitu:
2) Obesitas
3) Riwayat keluarga
41
1) Infeksi
2) Nutrisi
b) Malnutrisi protein
3) Stres
4) Hormonal
4. Klasifikasi
42
terjadinya ketoasidosis dan mempertahankan hidup. Biasanya pada
1) Non obesitas
2) Obesitas
terjadi pada orang tua (umur lebih 40 tahun) atau anak dengan obesitas.
hidotinik
43
dan hormon chorionik somatomamotropin (HCS). Hormon ini
5. Patofisiologi
satu dari tiga efek utama kekurangan insulin sebagai berikut : (1)
Jika jumlah filtrasi glomerulus yang terbentuk tiap menit tetap, maka
luapan glukosa terjadi bila kadar glukosa meningkat melebihi 180 mg%.
semua energinya pada lemak, kadar asam aseto – asetat dan asam
44
Bihidroksibutirat dalam cairan tubuh dapat meningkat dari 1 Meq/Liter
6. Gambaran Klinik
Gejala yang lazim terjadi, pada Diabetes Mellitus sebagai berikut : Pada
45
terjadi osmotic diuresis yang mana gula banyak menarik cairan dan
banyak minum.
starvasi (lapar).
d. Berat badan menurun, lemas, lekas lelah, tenaga kurang. Hal ini
e. Mata kabur
katarak.
7. Penatalaksanaan
46
dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya, ia
diabetes tergantung pada ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik,
8. Komplikasi
a. Akut
1) Hypoglikemia
2) Ketoasidosis
3) Diabetik
b. Kronik
3) Neuropati diabetic.
9. Test Diagnostik
47
b. Glukosa plasma puasa/Nuchter >140 mg/dl ( 7,8 mmol/L)
a. Perencanaan makan
gizi :
1) KH 60 –70 %
2) Protein 10 –15 %
3) Lemak 20 25 %
10% kg
48
Kebutuhhan basal dihitung seperti 1), tetapi ditambah kalori
b. Latihan jasmani
c. Pengelolaan farmakologi
49
a) Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan
glukosa
2) Biguanid
Preparat yang ada dan aman adalah metformin. Obat ini dianjurkan
pransial
D. Konsep Kecemasan
1. Definisi
50
makhluk hidup. Stuart dan Laraia (1998) mendefinisikan ansietas
2. Penyebab ansietas
tertentu
51
b. Adanya pengalaman traumatis seperti trauma akan perpisahan,
dasar
4. Tingkat kecemasan
a. Ansietas ringan
52
untuk belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan
kreatifitas.
Respon fisiologis :
Respon kognitif :
b. Ansietas sedang
Respon fisiologi :
53
1) Sering nafas pendek
3) Mulut kering
4) Anoreksia
5) Diare/konstipasi
Respon kognitif :
3) Insomnia
5) Gelisah
c. Ansietas berat
54
Respon fisiologi :
1) nafas pendek
4) penglihatan kabur
5) ketegangan
Respon kognitif :
2) verbalisasi cepat
3) blocking
d. Panik
Respon fisiologi :
1) Nafas pendek
55
3) Aktivitas motorik meningkat
4) Ketegangan
Respon kognitif :
pengarahan/tuntunan
1) System kardiovaskular
a) Palpitasi
b) Jantung berdebar
e) Pingsan
56
2) System respirasi
a) Napas pendek
c) Napas dangkal
e) Sensasi tercekik
f) Terengah-engah
3) System neuromuscular
a) Refleks meningkat
b) Reaksi kejutan
c) Mata berkedip-kedip
d) Insomnia
e) Tremor
f) Rigiditas
g) Gelisah
h) Wajah tegang
i) Kelemahan umum
j) Kaki goyah
4) System gastrointestinal
57
b) Menolak makanan
d) Mual
f) Diare
5) System perkemihan
b) Sering berkemih
6) Sistem integumen
c) Gatal
e) Wajah pucat
a) Perilaku
(1) Gelisah
(3) Tremor
(4) Gugup
58
(5) Bicara cepat
(9) Menghalangi
(11) Menghindari
(12) Hiperventilasi
b) Kognitif
(3) Pelupa
(5) Preokupasi
(9) Bingung
59
(13) Takut kehilangan kontrol
c) Afektif
(3) Gelisah
(4) Tegang
(5) Nervus
(6) Ketakutan
(7) Alarm
(8) Teror
(9) Gugup
(10) Gelisah
5. Faktor-faktor kecemasan
60
orang lain. Hal ini disebabkan pengalaman anda dengan keluarga,
anda.
menekan rasa marah atau frustasi dalam jangka waktu yang sangat
lama sekali
dari kecemasan.
a. Faktor Internal
1) Pengalaman
61
Menurut Horney dalam Trismiati (2006), sumber-sumber
3) Usia
4) Gender
62
dengan laki-laki, laki-laki lebih aktif, eksploratif, sedangkan
b. Faktor eksternal
1) Dukungan Keluarga
Kasdu (2002).
2) Kondisi Lingkungan
(Baso,2000)
6. Penilaian kecemasan
63
tingkatnya. Adapun salah satu cara penilaian tingkat kecemasan adalah
a. Perasaan Cemas
Mudah tersinggung.
b. Adanya Ketegangan
c. Adanya Ketakutan
d. Gangguan Tidur
menakutkan.
64
e. Gangguan Kecerdasan
f. Perasaan Depresi
h. Gejala Sensorik
5) Perasaan ditusuk-tusuk
i. Gejala Kardiovaskuler
hilang sekejap.
j. Gejala Pernapasan
65
Gejala pernafasan ditandai oleh:1) Rasa tertekan atau sempit di
k. Gejala Gastrointestinal
lembek, 10) Berat badan menurun, 11) Konstipasi (sukar buang air
besar).
l. Gejala Urogenital
m. Gejala Otonomi
66
n. Perilaku Sewaktu Wawancara
67
1. Definisi
2. Manfaat
meliputi :
68
a. Perangkat Mental
frase yang singkat yang diulang dalam hati sesuai dengan keyakinan.
Kata atau frase yang singkat adalah fokus dalam melakukan relaksasi
b. Suasana tenang
mengganggu.
c. Sikap pasif
4. Prosedur Terapi
terdiri atas :
nyaman.
69
b. Pilih satu kata atau ungkapan singkat yang mencerminkan keyakinan.
dan wajar sambil melemaskan otot mulai dari kaki, betis, paha, perut
BAB III
Karya tulis ilmiah yang digunakan adalah studi literatul prosedur tindakan
70
keperawatan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini juga menggunakan studi
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sumber dari mana data dapat diperoleh. Pada studi
memiliki masalah Diabetes Melitus yang sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi.
Kriteria inklusif:
Kriteria eksklusi
C. Fokus Studi
dijadikan titik acuan studi kasus. Dalam studi kasus ini yang menjadi fokus
71
Relaksasi Benson Untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Pada Pasien
Diabetes Melitus.
D. Definisi Operasional
1. Tempat
Barat.
2. Waktu
Maret 2021
F. Instrumen
72
dilakukan jika peneliti telah memahami benar penelitiannya. Intrumen pada
G. Pengumpulan Data
Analisis data adalah suatu proses atau upaya pengelolaan data menjadi sebuah
73
Penyajian data disusun secara deskriptif berdasarkan tahap-tahap proses
evaluasi.
Etika studi kasus adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan studi kasus yang melibatkan antara pihak penelitian, pihak yang di
teliti (subyek penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil
1. Kejujuran
2. Integritas
Tepati selalu janji dan perjanjian yang telah dibuat, lakukan dengan
perbuatan.
3. Ketelitian
4. Keterbukaan
74
Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya
alas an perbedaan ras, suku, agama dan faktor-faktor yang lain yang
integritas ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Mizan.
Doenges, E. Marylin, dkk, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan (edisi 3), EGC,
Jakarta.
75
Fathoni, Akhmad dkk. (2019). Pengaruh Senam Ergonomis Terhadap Distress
Mataram.
Rohmawati, Riska., & Helmi, Arif. (2020). Penurunan Tingkat Kecemasan Dan Gula
76