Anda di halaman 1dari 13

SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan

Volume: 8 No: 2 Tahun 2020


ISSN: 2338-4328 (Print), ISSN: 2686-2646 (Online)

Available online at: https://sultanist.ac.id/index.php/sultanist

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Graceta Pangesti1) *, Ali Imron2), Bambang Mahmudi 3)Lukmanul Hakim4)


1,2,3,4
Jurusan Manajemen, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Indonesia.
Email: research082018@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan diproksikan dengan
Tobin's Q melalui struktur modal yang diproksikan dengan Debt Equity Ratio sebagai variabel intervening
perusahaan Indeks LQ-45 terdaftar di BEI periode 2009 - 2018. Populasi perusahaan indeks LQ-45 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode penelitian 10 tahun terakhir 2009 sd 2018. Sampel
menggunakan metode purposive sampling berjumlah 39 perusahaan. Data berdasarkan publikasi Bursa Efek
Indonesia (BEI). Variabel yang digunakan adalah ukuran perusahaan sebagai variabel bebas, nilai perusahaan
sebagai variabel terikat, struktur modal sebagai variabel intervening. Pengujian hipotesis menggunakan teknik
uji model (path analysis) dengan perangkat versi aplikasi SPSS IBM 20. Hasil riset ini menunjukkan (1) Ukuran
perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. (2) Ukuran perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap struktur modal. (3) Struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. (4) Struktur modal mampu memediasi pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.
Implikasi dari riset ini memberikan keyakinan dimana struktur modal mampu memediasi pengaruh ukuran
perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan sample perusahaan indeks LQ-45 yang terdaftar di BEI periode
2009 – 2018 mampu meningkatkan nilai perusahaan.
Kata Kunci: Ukuran perusahaan, nilai perusahaan, struktur modal, indeks LQ-45

THE EFFECT OF FIRM SIZE ON FIRM VALUE WITH CAPITAL STRUCTURE AS


INTERVENING VARIABLE

Abstract
The purpose of this study is to analyze the influence of the firm size on its value as proxied by Tobin's Q through
the capital structure proxied by the Debt Equity Ratio as an intervening variable in the LQ-45 Index companies
listed on the IDX for the period of 2009-2018. The population of the LQ-45 index companies listed in Indonesia
Stock Exchange with a research period of the last 10 years, from 2009 to 2018. A purposive sampling method
was used to generate 39 companies as the sample. The data within this research was based on the publication of
the Indonesia Stock Exchange (IDX). The variables are the firm size as the independent variable, the firm value
as the dependent variable, and the capital structure as an intervening variable. The model evaluation technique
(the path analysis test) together with the IBM SPSS 20 application version was used to examine the hypothesis.
The results of this study indicate (1) the firm size has a negative and significant effect on the firm value (2) the
firm size has a positive and significant effect on the capital structure (3) the capital structure has a positive and
significant effect on the firm value (4) the capital structure is able to mediate the influence of the firm size on its
value. The implication of this research confirmed that the capital structure is able to mediate the influence of the
firm size on its value with the sample of LQ-45 index companies listed on the IDX for the 2009 - 2018 period,
can increase the firm value.

Keywords : Firm size, firm value, capital structure, LQ-45 index

Article History: Received: 02 November 2020 Revised: 14 Desember 2020 Accepted: 23 Desember 2020

169
Copyright © 2020, SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sultan Agung
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

menjadi 2,99%. Jika perusahaan memiliki


PENDAHULUAN
total aset besar, maka pihak perusahaan
Perusahaan indeks LQ-45 menjadi lebih bebas mempergunakan aset, sehingga
perhatian investor, dengan kriteri kondisi lebih mudah mengendalikan perusahaan
keuangan, pertumbuhan, transaksinya, untuk meningkatkan nilai perusahaannya.
termasuk dalam jajaran perusahaan blue Semakin tinggi ukuran dalam suatu
chip dengan kapitalisasi pasar tertinggi 1-2 perusahaan maka nilai semakin tinggi.
bulan terakhir. Persaingan yang ketat (Dwiastuti, 2019).
tersebut mampu membuat setiap perusahaan Data total aset perusahaan indeks LQ-
berlomba-lomba dalam meningkatkan 45 periode 2009-2018 ditunjukkan berikut
kinerjanya guna tercapainya tujuan ini.
perusahaan (Hermuningsih, 2012). Nilai
perusahaan tinggi mencerminkan kinerja 13.90 13.75 13.79
13.80 13.66 13.69
baik sehingga investor tertarik menanamkan 13.70 13.54
13.61
dananya untuk pengelolaan operasional 13.60
13.40
13.47
13.50 13.32
perusahaan (Sunariyah, 2011). Penelitian ini 13.40 13.25
13.30
memberikan motivasi untuk mengkaji 13.20
perusahaan kategori blue chip dalam LQ-45 13.10
13.00
dengan memfokuskan pada struktur modal 12.90
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
sebagai moderasi/intervening dengan PERIODE
menggunakan Tobin’s Q sebagai proksi nilai
perusahaan. Nilai perusahaan diharapkan Gambar 1.2 Perkembangan Rata-Rata
dari investasi (harga pasar ekuitas) Ukuran Perusahaan Periode 2009-2018
pemegang saham dari nilai total (Sugihen, Indeks LQ 45
2003). Tobin’s Q, menunjukkan tingkat (Sumber data : BEI, data diolah)
kemampuan perusahaan untuk menciptakan
nilai terhadap jumlah modal diinvestasikan. Ukuran mengalami peningkatan selama
Nilai perusahaan baik bila Tobin’s Q diatas 10 dari 13,25% ke tahun 2018 menjadi
satu (overvalued). Semakin tinggi Tobin’s Q 13,79%. Hal ini Ukuran mempertahankan
maka nilai perusahaan semakin baik, nilai perusahaan pada sektor ini. Dalam
demikan Sebaliknya. perbandingan modal sendiri maupun modal
Diketahui indeks LQ-45 periode asing disebut struktur modal. Modal sendiri
2009-2018 ditunjukkan berikut : terbagi menjadi laba ditahan dan setoran
pemilik sedangkan modal asing terbagi
4.00 2.96 2.76 2.92 3.11 2.99 2.65 2.59 2.69 menjadi hutang jangka panjang dan jangka
2.06 2.34
3.00
2.00
pendek. Struktur modal sebagai
1.00 perimbangan hutang jangka panjang dengan
0.00 modal sendiri. Struktur modal yang
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
PERIODE optimum dapat tercapai bila penggunaan
biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan
dapat diminimunkan, termasuk di biaya
Gambar 1.1 Perkembangan Rata-Rata Nilai modal dan biaya hutang jangka panjang
Perusahaan Periode 2009-2018 Diperoleh data struktur modal
(Sumber data : BEI, data diolah) perusahaan indeks LQ-45 tahun 2009-2018
berikut ini.
Grafik diatas, terlihat rata-rata nilai
perusahaan indeks LQ-45 mengalami
fluktuasi selama 10 tahun. Meningkat di
tahun 2009 dari 2,06% ke tahun 2010
menjadi 2,96%. Mengalami penurunan
tahun 2013 dari 3,11% ke tahun 2014
170
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

5.00 3.82 2018) menunjukkan bahwa Struktur Modal


4.00 berpengaruh negatif terhadap Nilai
3.00 2.44 2.14 2.35
1.93 1.88 1.83 1.91 1.67 1.72 Perusahaan. Sehingga, penulis menduga
2.00 bahwa struktur modal berpengaruh positif
1.00 terhadap Nilai Perusahaan.
0.00 Berdasarkan research gap dan
2009201020112012201320142015201620172018
PERIODE
fenomena hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya
Gambar 1.3 Perkembangan Rata-Rata
disimpulkan masih terjadi ketidak-
struktur Modal Periode 2009-2018 Indeks
sesuaian/inkonsistensi pada hasil penelitian
LQ-45
tersebut, sehingga hal ini mendorong
(Sumber data : BEI, data diolah)
peneliti untuk melakukan pengujian
kembali. Dari uraian dan research gap yang
Data rata-rata struktur modal
terjadi dari penelitian terdahulu serta
mengalami fluktuasi selama 10 tahun
melihat fenomena bisnis ini menarik untuk
terakhir peningkatan 2016 dari 1,67% ke
dilakukan penelitian.
tahun 2017 menjadi 3,82% dan mengalami
penurunan drastic tahun 2017 yakni 3,82%
menjadi 1,72% di tahun 2018. Riset gap LANDASAN TEORI
terjadi dari (1) penelitian dilakukan oleh Teori struktur modal modern
Ayuba (2019) dalam jurnal internasional diperkenalkan oleh Modigliani dan Miller
Journal of Finance: Accounting and (teori MM) tahun 1958. Modigliani dan
Management - nigeria, Bestariningrum, Miller mengatakan dalam (Sudana, 2011)
(2015), Ayu (2013), menunjukkan Ukuran beberapa asumsi diungkapkan untuk
berpengaruh positif terhadap Nilai. Hasil membangun teori bahwa tidak ada struktur
penelitian berbed a dilakukan oleh modal yang optimal bagi perusahaan
(Setiawan & Christiawan, 2017), dikarenakan nilai perusahaan dipengaruhi
(Ramdhonah Ikin Solikin dan Maya Sari., kinerja perusahaan itu sendiri. Atau dengan
2019), (Hirdinis, 2019), (Imron & kata lain perubahan struktur modal tidak
Kurniawati, 2020) menunjukkan Ukuran memiliki pengaruh pada peningkatan nilai
perusahaan berpengaruh negatif terhadap perusahaan. Hal ini disebabkan karena
Nilai perusahaan. Hasil penelitian, terdapat hutang dinilai tidak merubah weighted
ketidaksesuaian/inkonsisten (gap). average cost of capital yang artinya
Sehingga, penulis menduga bahwa ukuran penggunaan hutang sebagai sumber
berpengaruh negatif terhadap nilai yang pendanaan perusahaan tidak meningkatkan
diproksikan oleh Tobin’s Q. Riset gap (2) nilai perusahaan karena keuntungan dari
terjadi dari penelitian (Nita Septiani & biaya hutang lebih kecil ditutup dengan
Suaryana, 2018), (Kriswidyaningrum naiknya biaya modal sendiri (Indriyani,
Dhiyana, Marlina Ayu, 2020), 2017). Modigliani dan Miller merevisi
(Hermuningsih, 2012) dalam jurnal the 13th teorinya dan menambahkan pajak dalam
Malaysia-Indonesia International perhitungan teorinya. Teori MM dengan
Conference on Economic, Manajemen and pajak mengungkapkan jika hutang
Accounting (MIICEMA) 2012. Riset gap (3) meningkat maka hal tersebut meningkatkan
penelitian (Febriyanto, 2018), (Hilal & nilai perusahaan karena hutang bisa
Samono, 2019) dalam international Journal membantu perusahaan dalam menghemat
of Economics and Financial Issues, pajak. Biaya bunga yang dimiliki hutang
(Hermuningsih, 2012) menunjukkan bahwa mengurangi biaya pajak dibayarkan
Struktur Modal berpengaruh positif terhadap perusahaan sehingga aliran kas keluar
Nilai Perusahaan. Sedangkan penelitian semakin sedikit dan pendapatan perusahaan
berbeda (Situmeang & Wiagustini, 2018), semakin besar dimana pendapatan tersebut
(Astuti & Yadnya, 2019), (Romadon et al.,
171
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

menjadi bagian dari pemegang saham. menunjukan skala menentukan besar


Signalling Theory Michael Spence pada kecilnya ukuran perusahaan. Semakin tinggi
tahun 1973 dalam penelitiannya berjudul ukuran, maka semakin baik perusahaan
Job Market Signalling. Teori signal ini dimata investor. Ukuran yang dinilai log of
mengemukakan bagaimana seharusnya total asset (Devita Angelina & Mustanda,
perusahaan memberikan sinyal kepada 2016). Struktur modal sebagai
pengguna laporan keuangan. Sinyal berupa perbandingan pendanaan jangka panjang
informasi mengenai apa yang dilakukan ditunjukkan dalam kewajiban jangka
perusahaan untuk merealisasikan keinginan panjang terhadap modal sendiri (Harjito,
pemilik. Sinyal berupa informasi yang 2004). Struktur modal dinilai dengan proksi
menyatakan perusahaan tersebut lebih baik Debt Equity Ratio. Merupakan rasio
daripada perusahaan lain (Ross et al., 2013). mengukur perbandingan hutang dengan
Teori sinyal mengurangi asimetri informasi modal sendiri. Jika rasio tinggi, maka
laporan keuangan dan menerapkan semakin sedikit modal sendiri dibanding
kebijakan konservatisme menghasilkan laba hutangnya (Pujiastusi, 2015).
lebih berkualitas, prinsip ini mencegah
tindakan membesarkan laba dan membantu
METODE
pengguna laporan keuangan dalam
menyajikan laba dan aktiva yang tidak Penelitian ini merupakan penelitian
overstate (Hendrianto, 2012). Trade Off asosiatif kausal dengan pendekatan
Theory (Modigliani & Miller, 1963) dalam kuantitatif dengan menentukan hubungan
artikel Corporate Income Taxes on the Cost sebab-akibat dua variabel atau beberapa
of Capital: A Correction. Perusahaan variabel lebih yakni variabel independen
menggunakan hutang sebagai upaya (Ukuran Perusahaan) sebagai variabel yang
meningkatkan nilai, dikarenakan membiayai memengaruhi dan variabel dependen (Nilai
kegiatan operasional. Hutang diperkenankan Perusahaan) sebagai variabel yang
dalam batas wajar dan tidak melebihi dipengaruhi. Ditambah dengan variabel
struktur modal optimal. Semakin besar intervening (Struktur Modal). Populasi
hutang maka semakin besar beban penelitian adalah indeks LQ-45 di BEI
perusahaan (Devita Angelina & Mustanda, periode 2009 hingga 2018. Berjumlah 45
2016). Pecking Order Theory dikemukakan perusahaan. Penelitian menggunakan Non
Donaldson tahun 1961 dikembangkan Probability Sampling dengan teknik
Myers dan Majluf tahun 1984 menyatakan Purposive Sampling. Kriteria perusahaan
keputusan pendanaan diambil untuk dijadikan sampel penelitian, yaitu :
menetapkan urutan pendanaan 1. Indeks LQ-45 yang terdaftar di Bursa
mengutamakan laba ditahan sebagai Efek Indonesia selama periode 2009 –
pendanaan rendah resiko, hutang dan 2018
penerbitan saham sebagai pendanaan tinggi 2. Indeks LQ-45 yang melakukan IPO diatas
resiko sebagai opsi terakhir perusahaan tanggal 31 Desember 2009.
(Azmi et al., 2018). Nilai diharapkan dari
investasi (harga pasar ekuitas) pemegang Tabel 3.1 Hasil Kriteria Pengambilan
saham atau harapan dari nilai total Sampel
perusahaan. Proksi mengukur nilai Keterangan Jumlah
perusahaan yaitu Tobin’s Q. Dimana rasio, Perusahaan
untuk mengukur tingkat kemampuan Indeks LQ-45 45
perusahaan menciptakan nilai relatif terdaftar di BEI
terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. periode 2009 –
Rasio Tobin’s Q tinggi cenderung memiliki 2018
peluang investasi yang menarik (Ross et al., Indeks LQ-45 6
2013). Ukuran merupakan rasio yang melakukan IPO

172
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

diatas 31 Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Ukuran


Desember 2009 Perusahaan
Jumlah sampel 39
indeks LQ-45
memenuhi kriteria
Sumber: BEI (data diolah)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Variabel nilai perusahaan dalam
penelitian ini diproksikan dengan Tobin’s Q.
Gambaran atau deskripsi data nilai (Sumber: data diolah)
perusahaan pada penelitian ini dapat
diketahui melalui tabel berikut. Berdasarkan hasil analisis deskriptif
tabel 4.2, menunjukkan bahwa ukuran
Tabel 4.1 Hasil Analisis Deskriptif Nilai perusahaan dihitung dengan perhitungan
Perusahaan Logaritma Total Aset (LOG Total Aset)
yang paling rendah pada perusahaan yang
terdaftar dalam indeks LQ-45 periode tahun
2009 sampai 2018 yakni 12,18 dan ukuran
perusahaan yang dihitung dengan
perhitungan Logaritma Total Aset (LOG
Total Aset) paling tinggi pada perusahaan
(Sumber :data diolah) terdaftar dalam indeks LQ-45 periode tahun
Berdasarkan hasil analisis deskriptif 2009 sampai 2018 yakni 15,08. Rata-rata
tabel 4.1, menunjukkan bahwa nilai ukuran perusahaan yang dihitung dengan
perusahaan diproksikan dengan Tobin’s Q perhitungan Logaritma Total Aset (LOG
paling rendah pada perusahaan terdaftar Total Aset) yang terdaftar dalam indeks LQ-
dalam indeks LQ-45 periode tahun 2009 45 periode tahun 2009 sampai 2018
sampai 2018 yakni 0,50, hal tersebut memiliki standar deviasi yang hanya
menyatakan bahwa perusahaan indeks LQ- bernilai 0,58093.
45 yang memiliki nilai perusahaan terendah Berdasarkan hasil analisis deskriptif
dalam penelitian ini adalah 0,50 sedangkan pada tabel 4.3, menunjukkan bahwa struktur
perusahaan dengan nilai perusahaan modal yang dihitung dengan perhitungan
tertinggi adalah 27,72. Rata-rata nilai Total Hutang per Total Modal yang paling
perusahaan yang diproksikan dengan rendah pada perusahaan yang terdaftar
Tobin’s Q yang terdaftar dalam indeks LQ- dalam indeks LQ-45 periode tahun 2009
45 periode tahun 2009 sampai 2018 yakni sampai 2018 yakni sebesar -4,76 dan
27,22 dengan standar deviasi yang lebih struktur modal yang dihitung dengan
kecil dari rata-rata yakni 3,43211. Hal ini perhitungan Total Hutang per Total Modal
menandakan bahwa fluktuasi nilai yang paling tinggi pada perusahaan yang
perusahaan pada perusahaan indeks LQ-45 terdaftar dalam indeks LQ-45 periode tahun
periode 2009 hingga 2018 cenderung kecil. 2009 sampai 2018 yakni 18,19. Hal tersebut
menyatakan bahwa perusahaan indeks LQ-
45 yang memiliki utang terendah dalam
penelitian ini adalah -4,76 sedangkan
perusahaan dengan aset tertinggi adalah
18,19.
Rata-rata struktur modal yang dihitung
dengan perhitungan Total Hutang per Total

173
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

Modal yang terdaftar dalam indeks LQ-45


periode tahun 2009 sampai 2018 yakni
87,76 lebih besar dari standar deviasi yang
yakni sebesar2,58892.

Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Struktur


Modal

(Sumber : data diolah)

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas


Substruktural 2 Uji Kolmogorov-Smirnov
(K-S)

(Sumber :data diolah)

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas


Substruktural 1 Uji Kolmogorov-Smirnov
(K-S)

(Sumber : data diolah)

Berdasarkan hasil pengujian kolmogorov-


smirnov (K-S) substruktural 2 pada tabel 4.6,
menghasilkan nilai Asymp Sig
unstandardized residual sebesar 0,00 < 0,05.
Namun, setelah dilakukan perbaikan data
(Sumber : data diolah)
melalui transformasi LOG10 dan
pembuangan data atau Outliers (Tabel 4.7)
hasil menunjukkan bahwa data berdistribusi
Berdasarkan hasil pengujian kolmogorov-
normal karena nilai Asymp sig berada diatas
smirnov (K-S) substruktural 1 pada tabel 4.4,
0,05, yakni 0,280 > 0,05.
menghasilkan nilai Asymp Sig
unstandardized residual sebesar 0,00 < 0,05.
Tabel 4.7
Namun, setelah dilakukan perbaikan data
Hasil Pengujian Normalitas Substruktural 2
melalui transformasi LOG10 dan
Setelah Perbaikan Uji Kolmogorov-Smirnov
pembuangan data atau Outliers (Tabel 4.5)
(K-S)
hasil menunjukkan bahwa data berdistribusi
normal karena nilai Asymp sig berada diatas
0,05, yakni 0,064 > 0,05.

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas


Substruktural 1 Setelah Perbaikan Uji
Kolmogorov-Smirnov (K-S)

174
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

(Sumber : data diolah)

Berikut ini table hasil pengujian


multikolinearitas :
(Sumber :, data diolah)
Tabel 4.8 Pengujian Multikolinearitas
Substruktural 1 Parameter Nilai Tolerance Berdasarkan hasil pengujian
dan Variance Inflation Factor heterokedastisitas substruktural 1 pada tabel
4.10, menghasilkan nilai signifikansi sebesar
0,915 > 0,05 atau 5%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa data tidak mengalami
gejala heterokedastisitas.

Tabel 4.11 Hasil Pengujian


(Sumber : Output IBM Statistics 20, data Heterokedastisitas Substruktural 2 Uji
diolah) Glejser
Dari tabel 4.8 diatas menghasilkan nilai
tolerance variabel ukuran perusahaan dan
struktur modal sebesar 0,557 lebih besar
dari 0,10 dan nilai VIF variabel ukuran
perusahaan dan struktur modal sebesar (Sumber : Output IBM Statistics 20, data
1,796 lebih kecil dari 10. Hal tersebut diolah)
menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi
antar variabel independen dalam penelitian Dan hasil pengujian heterokedastisitas
sehingga dapat disimpulkan bahwa data substruktural 2 pada tabel 4.11,
penelitian tidak terjadi gejala menghasilkan nilai signifikansi ukuran
multikolinearitas. Besar angka korelasi antar perusahaan sebesar 0,454 > 0,05 dan
variabel dapat dilihat pada tabel 4.9. struktur modal sebesar 0,321 > 0,05. Hal
tersebut menunjukkan bahwa data tidak
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Multikolinearitas mengalami gejala heterokedastisitas atau
Substruktural 2 Parameter Korelasi Matriks data mengalami gejala
Antar Variabel Independen homokedastisitas.Berikut hasil pengujian
auto korelasi.

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Autokorelasi


Substruktural 1 Uji Durbin-Watson

(Sumber : data diolah)

Hasil tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa


struktur modal memili nilai korelasi dengan (Sumber : Hasil Output IBM Statistics 20)
ukuran perusahaan sebesar -0,666 atau Berdasarkan uji autokorelasi
sebesar 66,6% lebih kecil dari 95%. Hal ini substruktural 1 pada tabel 4.12 hasil
menunjukkan bahwa data tidak terjadi gejala menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 0,665
multikolinearitas. berada dalam kriteria dibawah nilai dL
yakni 0,515 < 1,7197 sehingga dapat
Tabel 4.10 Hasil Pengujian disimpulkan bahwa model regresi dalam
Heterokedastisitas Substruktural 1 Uji penelitian ini mengalami gejala autokorelasi
Glejser positif. Namun, setelah dilakukan perbaikan

175
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

dengan melakukan uji Cochrane-Orcutt


hasil menunjukkan bahwa nilai DW sebesar
1,755 pada table 4.13 dibawah ini, berada
dalam kriteria dU s.d 4 – dU yakni 1.746 <
1.755 < 2.2535, sehingga dapat disimpulkan (Sumber : Output IBM Statistics 20, data
bahwa model regresi dalam penelitian ini diolah)
tidak terjadi autokorelasi positif ataupun
autokorelasi negatif. Tabel 4.16
Hasil Pengujian Linearitas Substruktur 1
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Autokorelasi Parameter Deviation from Linearity
Substruktural 1 Setelah Perbaikan Uji
Durbin-Watson

(Sumber : data diolah)


(Sumber : data diolah)
Berdasarkan hasil pengujian linearitas
Berdasarkan hasil uji Autokorelasi : substruktural 1 pada tabel 4.16,
menunjukkan bahwa nilai signifikansi
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Autokorelasi deviation from linearity ukuran perusahaan
Substruktural 2 Uji Durbin-Watson terhadap struktur modal sebesar 0,57 > 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang linear antara ukuran
perusahaan dan struktur modal.

(Sumber : Hasil Output IBM Statistics 20, Tabel 4.17 Hasil Pengujian Linearitas
data diolah) Substruktur 2 Parameter Deviation from
Linearity
Berdasarkan uji autokorelasi
substruktural 2 pada tabel 4.14
menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 0,874
berada dalam kriteria dibawah nilai dL
yakni 0,874 < 1,7062 sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi dalam (Sumber : data diolah)
penelitian ini mengalami gejala autokorelasi
positif. Namun, setelah dilakukan perbaikan Berdasarkan hasil pengujian linearitas
dengan melakukan uji Cochrane-Orcutt substruktural 2 pada tabel 4.17
Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa nilai signifikansi
nilai DW sebesar 2,198 (Tabel 4.15) berada deviation from linearity ukuran perusahaan
dalam kriteria dU s.d 4 – dU yakni 1,7602 < terhadap nilai perusahaan sebesar 0,449 >
2,198 < 2,2398, sehingga dapat disimpulkan 0,05.
bahwa model regresi dalam penelitian ini Tabel 4.18 Hasil Pengujian Linearitas
tidak terjadi autokorelasi positif ataupun Substruktur2 Parameter Deviation from
autokorelasi negatif Linearity

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Autokorelasi


Substruktural 2 Setelah Perbaikan Uji
Durbin-Watson

176
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

(Sumber : data diolah) Nilai standar error model 1 yakni ukuran


perusahaan terhadap nilai perusahaan dapat
Dan hasil pengujian linearitas pada tabel diperoleh dengan cara sebagai berikut.
4.18, menunjukkan bahwa nilai signifikansi 𝜀1 = √1 − 𝑅2
deviation from linearity struktur modal 𝜀1 = √1 − 0,301
terhadap nilai perusahaan sebesar 0,570 > 𝜀1 = √0,699
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 𝜀1 = 0,836
terdapat hubungan yang linear antara Sedangkan nilai standar error model 2 yakni
struktur modal dan nilai perusahaan struktur modal terhadap nilai perusahaan
dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut.
Berdasarkan uji analisis regresi pada table
4.19 menunjukkan pengaruh langsung 𝜀2 = √1 − 𝑅2
ukuran perusa haan terhadap nilai 𝜀2 = √1 − 0,168
perusahaan sebesar -0,479 (negative). 𝜀2 = √0,832
Sedangkan pengaruh langsung struktur 𝜀2 = 0,912
modal terhadap nilai perusahaan sebesar Berikut adalah diagram jalur (path analysis)
0,175 (positip). analuypersamaan struktural diatas yakni
Table 4.19 Hasil analisis regresi sebagai berikut.

Gambar 4.11 Koefisien Diagram Jalur 1


(Sumber : Output IBM Statistics 20
Untuk menguji apakah variabel intervening
Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi penelitian ini memiliki pengaruh yang
pada table 4.20 menunjukkan bahwa signifikan atau tidak maka dilakukan uji
pengaruh langsung ukuran perusahaan sobel atau sobel test, yakni sebagai berikut.
terhadap struktur modal perusahaan sebesar a. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
0,548. Nilai Perusahaan Melalui Struktur Modal
1. Menghitung nilai standard error
Table 4.20 Hasil analisis regresi pengaruh tidak langsung
𝑆𝑒1 → √1 − 𝑅2
𝑆𝑒1 → √1 − 0,301 = 0,836
𝑆𝑒2 → √1 − 𝑅2
𝑆𝑒2 → √1 − 0,168 = 0,912
Pengaruh tidak langsung = 0,548 × 0,175 =
(Sumber : Output IBM Statistics 20) 0,0959
𝑆𝑒𝑍𝑋 × 𝑌𝑍 =
Sehingga diperoleh pengaruh tidak langsung
√[ρ𝑍𝑋 2 × 𝑆𝑒2 2 ] + [ρY𝑍2 × 𝑆𝑒1 2 ] + [𝑆𝑒1 2 × 𝑆𝑒2 2
ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan melalui struktur modal sebagai =
variabel intervening sebesar (0,548 x 0,175) √[0,5482 × 0,8322 ] + [0,1752 𝑥0,8362 ]𝑥[0,8362 𝑥0,91
= 0,0959. =
√[0,300304 × 0,692224] + [0,030625 × 0,698896] +
√[0,698896 × 0,831744

177
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

= Berdasarkan hasil regresi (table


√0,20787764 + 0,02140369 + 0,58130255 4,20), diperoleh t hitung sebesar 9,109 dengan
nilai signifikansi 0,000 dengan koefisien 𝛽
= √0,81058388
positif yaitu 0,548. Sedangkan diperoleh
= 0,90032432
nilai ttable pada taraf signifikansi nyata ∝
(alpha) = 0,05 dengan degree of freedom
2. Menentukan Nilai t-hitung
ρZX YZ 0,0959
(df) yakni 150 – 1 = 149, menghasilkan nilai
𝑡 − ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = SeZX YZ = 0,90032432 = ttable sebesar 1,97601 sehingga hasil
0,1065 menunjukkan t hitung lebih besar dari t table
yakni 9,109 > 1,97601. Hal tersebut berarti
3. Membandingkan t-hitung dengan t table bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
pada taraf signifikansi 0,05 (∝= 𝑎𝑙𝑝ℎ𝑎) positip dan signifikan terhadap struktur
dan df (Degree of Freedom) = 150 – 2 = modal. (H2)
148, yakni sebesar 1,97612. Diperoleh Berdasarkan hasil regresi pada tabel
4.19, diperoleh t hitung sebesar 2,227 dengan
nilai thitung lebih kecil dari nilai ttable, yakni
nilai signifikansi 0,027 dengan koefisien 𝛽
0,1065 < 1,97612. Hal tersebut
positif yaitu 0,175. Diperoleh nilai t table pada
menyatakan bahwa hubungan antar
taraf signifikansi nyata ∝ (alpha) = 0,05
variabel tidak signifikan. dengan degree of freedom (df) yakni 150 – 2
4. Berdasarkan hasil pengujian analisis = 148, menghasilkan nilai t table sebesar
regresi pada tabel 4.19 dan tabel 4.20 1,97612 sehingga hasil menunjukkan t hitung
dapat disajikan koefisien diagram jalur lebih besar dari t table yakni 2,227 > 1,97612.
(path analysis)sebagai berikut Hal tersebut berarti bahwa struktur modal
berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan (H3.
Berdasarkan hasil pengujian tiga
hipotesis tersebut diatas, dan mengacu pada
table 4.19 dan tabel 4.20 yang dituangkan
dalam gambar Gambar 4.12 Koefisien
Diagram Jalur 2, maka pengaruh ukuran
perusahaan terhadap nilai perusahaan
dengan struktur modal sebagai variabel
Gambar 4.12 Koefisien Diagram Jalur 2 intervening, dapat diperoleh nilai thitung
yakni 2,151 lebih besar dari ttable yakni
1,97612 dan pengaruh tidak langsung
ukuran perusahaan yang diproksikan dengan
Log of Total Aset terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan hasil regresi
yang diproksikan dengan Tobin’s Q melalui
(table4.19), diperoleh t hitung sebesar -6,085
struktur modal yang diproksikan dengan
dengan nilai signifikansi 0,000 dengan
Debt Equity Ratio adalah 13,689 × 1,495 =
koefisien 𝛽 negatif yaitu -0,479. Sedangkan
20,465055. Perbandingan pengaruh tidak
diperoleh nilai t table pada taraf signifikansi
langsung ukuran perusahaan terhadap nilai
nyata ∝ (alpha) = 0,05 dengan degree of
perusahaan dengan pengaruh langsung
freedom (df) yakni 150 – 2 = 148,
ukuran perusahaan terhadap nilai
menghasilkan nilai t table sebesar 1,97612
perusahaan yakni 20,465055 > -101,939.
sehingga hasil menunjukkan t hitung lebih
Hal tersebut menyatakan bahwa hipotesis
kecil dari ttable yakni -6,085 < -1,97612. Hal
keempat diterima atau berarti struktur
tersebut berarti bahwa ukuran perusahaan
modal mampu memediasi pengaruh ukuran
berpengaruh negatif dan signifikan
perusahaan terhadap nilai perusahaan pada
terhadap nilai perusahaan (H1)

178
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

perusahaan indeks LQ-45 yang terdaftar di struktur modal dalam memoderasi nilai
BEI periode 2009-2018. (H4) perusahaan, tetapi juga dapat diperluas ke
beberapa indeks lainnya seperti IDX30, IDX
BUMN 20, Indeks Saham Gabungan
SIMPULAN DAN SARAN
(IHSG), Jakarta Islamic Index (JII), IDX80
Berdasarkan hasil penelitian dan dan lain-lain untuk mencerminkan reaksi
pembahasan yang telah dilakukan, maka pasar modal pada indeks-indeks tertentu.
dapat disimpulkan pada penelitian studi
kasus pada perusahaan indeks LQ-45 yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode DAFTAR PUSTAKA
2009-2018, yakni sebagai berikut: (1)
Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh Astuti, N. K. B., & Yadnya, I. P. (2019).
negatif dan signifikan terhadap nilai Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Dan
perusahaan; (2) Ukuran perusahaan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilaz
mempunyai pengaruh positif dan signifikan Perusahaan Melalui Kebijakan Dividen.
terhadap struktur modal; (3) Struktur modal E-Jurnal Manajemen Universitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Udayana.https://doi.org/10.24843/ejmu
nilai perusahaan (4) Struktur modal mampu nud.2019.v08.i05.p25
memediasi pengaruh ukuran perusahaan Ayu, D. (2013). Effect of Managerial
terhadap nilai perusahaan Ownership, Financial Leverage,
Profitability, Firm Size, and Investment
Saran Opportunity on Dividend Policy and
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Firm Value. Research Journalof
variabel yang dapat mempengaruhi Finance and Accounting, 4(11).
meningkatnya nilai perusahaan, dengan Ayuba, H. (2019). Effects of Financial
variable yang di teliti ukuran perusahaan Performance, Capital Structure and
dan struktur modal. Dimana struktur modal Firm Size on Firms’ Value of Insurance
mampu memediasi pengaruh ukuran Companies in Nigeria. Journal of
perusahaan terhadap nilai perusahaan. Finance: Accounting and Management,
Dengan demikian, diharapkan perusahaan 10(1).
indeks LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Azmi, N., Isnurhadi, I., & Hamdan, U.
Indonesia terus mampu meningkatkan nilai (2018). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
perusahaan. Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Investor hendaknya lebih memperhatikan Dengan Struktur Modal Sebagai
prospek perusahaan ditinjau dari beberapa Variabel Intervening Pada Perusahaan
aspek. Perusahaan yang memiliki nilai Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei.
hutang yang tinggi dikhawatirkan akan Jembatan.
berpotensi tidak membayarkan deviden Bestariningrum, N. (2015). Analyzing The
kepada investor karena keuntungan yang Effect Of Capital Structure And Firm
sedikit sehingga kemakmuran investor Size On Firm Value (Case Study:
dirasa kurang terjamin. Company That Listed In Lq-45 Index
Keterbatasan riset ini hanya meninjau Period 2010-2014). Jurnal Berkala
struktur modal saja dalam memoderasi nilai Ilmiah Efisiensi, 15(4).
perusahaan, tidak merangkum keseluruhan Devita Angelina, K., & Mustanda, I. (2016).
variable/ada variable lain yang dapat Pengaruh Ukuran Perusahaan,
memoderasi nilai perusahaan. Diharapkan Pertumbuhan Penjualan Dan
dalam penelitian selanjutnya penelitian Profitabilitas Pada Struktur Modal
dapat dilanjutkan menggunakan saham Perusahaan. E-Jurnal Manajemen
indeks yang tidak hanya sebatas indeks LQ- Universitas Udayana.
45 saja, dan tidak terbatas pada variable Dwiastuti, D. S. dan V. J. D. (2019).

179
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Periode 2013-2017. Jurnal Ilmu Sosial,


Kebijakan Hutang, dan Profitabilitas Manajemen, Akuntansi Dan Bisnis,
Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal 1(2), 50–65.
Aset, 11(1). https://doi.org/10.47747/jismab.v1i2.92
Febriyanto, F. C. (2018). The Effect Of Indriyani, E. (2017). Pengaruh Ukuran
Leverage, Sales Growth And Liquidity Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap
To The Firm Value Of Real Estate And Nilai Perusahaan. Akuntabilitas.
Property Sector In Indonesia Stock https://doi.org/10.15408/akt.v10i2.4649
Exchange. Eaj (Economics And Kriswidyaningrum Dhiyana, Marlina Ayu,
Accounting Journal). S. H. (2020). Analisis Faktor-Faktor
https://doi.org/10.32493/eaj.v1i3.y2018 Yang Mempengaruhi Profitabilitas
.p198-205 Dengan Pertumbuhan Laba Sebagai
Harjito, M. dan. (2004). Pengaruh Kinerja Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada
Keuangan Dan Ukuran Perusahaan Industri Barang Konsumen Yang
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Corporate Sosial Responsibility Dan Tahun 2014-2018). SEGMEN Jurnal
Good Corporate Governance Sebagai Manajemen Dan Bisnis, 16(1).
Variabel Moderasi. Potensio. Modigliani, F., & Miller, M. H. (1963).
Hendrianto. (2012). Tingkat Kesulitan Corporate Income Taxes and the Cost
Keuangan Perusahaan Dan of Capital: A Correction. American
Konservatisme Akuntansi Di Economic Review.
Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa https://doi.org/10.2307/1809167
Akuntansi. Nita Septiani, N. P., & Suaryana, I. G. N. A.
Hermuningsih, S. (2012). Pengaruh (2018). Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Profitabilitas, Size Terhadap Nilai Perusahaan, Struktur Aset, Risiko
Perusahaan Dengan Sruktur Modal Bisnis dan Likuiditas pada Struktur
Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Modal. E-Jurnal Akuntansi.
Siasat https://doi.org/10.24843/eja.2018.v22.i
Bisnis.https://doi.org/10.20885/jsb.vol1 03.p02
6.iss2.art8 Pujiastusi, husnan dan. (2015). Husnan, S.
Hilal, A., & Samon0, S. (2019). Analysis Of dan E. Pudjiastuti. 2004. Dasar-Dasar
The Effect Of Company Micro Manajemen Keuangan. Edisi Keempat.
Fundamental Factors On Company Cetakan Pertama. UPP STIM YKPN.
Value In Companies Listed In Lq 45 Yogyakart. Dk.
Index. International Journal of Ramdhonah, Z., Solikin, I., & Sari, M.
Economics and Financial Issues. (2019). Pengaruh Struktur Modal ,
https://doi.org/10.32479/ijefi.8346 Ukuran Perusahaan , Pertumbuhan
Hirdinis, M. (2019). Capital structure and Perusahaan , Dan Profitabilitas
firm size on firm value moderated by Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal
profitability. International Journal of Riset Akuntansi Dan Keuangan.
Economics and Business Romadon, A. S., Sulistiyo, H., & Sam’ani,
Administration. S. (2018). Peran Profitabilitas Dan
https://doi.org/10.35808/ijeba/204 Good Corporate Governance Dalam
Imron, A., & Kurniawati, D. (2020). Memediasi Pengaruh Struktur Modal
Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Dan Pertumbuhan Perusahaan
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Dengan Moderasi Kebijakan Dividen: Empris Perusahaan Property Dan Real
Studi Pada Perusahaan Properti, Real Estate Di Bursa Efek Indonesia Tahun
Estate dan Konstruksi Bangunan Yang 2013-2016). Fokus Ekonomi : Jurnal
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Ilmiah Ekonomi.

180
SULTANIST: Jurnal Manajemen dan Keuangan, Vol 8 (2), 2020

https://doi.org/10.34152/fe.13.2.210-
235
Ross, S. A., Westerfield, R. W., & Jordan,
B. D. (2013). Fundamentals of
Corporate Finance. In The McGraw-
Hill Companies, Inc.
Setiawan, E., & Christiawan, Y. J. (2017).
Pengaruh Penerapan Corporate
Governance Terhadap Nilai Perusahaan
dengan Ukuran Perusahaan dan
Leverage sebagai Variabel Kontrol.
Business Accounting Review.
Situmeang, Y. M. L., & Wiagustini, N. L. P.
(2018). Pengaruh struktur modal
terhadap nilai perusahaan dengan
kebijakan herging sebagai mediasi pada
perusahaan BUMN Go-Public. E-
Jurnal Manajemen Unud.
Sudana, I. M. (2011). Manajemen Keuangan
Perusahaan Teori & Praktik. In
Erlangga.
Sugihen, S. G. (2003). Pengaruh Struktur
Modal terhadap Produktivitas Aktiva,
Kinerja Keuangan, Serta Nilai
Perusahaan Industri Manufaktur
Terbuka di Indonesia. Universitas
Airlangga.
Sunariyah. (2011). Pengantar Pengetahuan
Pasar Modal. UPP STIM YKPN.

181

Anda mungkin juga menyukai