Heat-zona yang terkena dampak

From Wikipedia, the free encyclopedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Jump to: navigation , search Langsung ke: navigasi , cari

The cross-section of a welded butt joint, with the darkest gray representing the weld or fusion
zone, the medium gray the heat affected zone, and the lightest gray the base material. Bagian-
silang sambungan but dilas, dengan zona abu-abu paling gelap mewakili las atau fusi, panas
medium terpengaruh zona abu-abu, dan abu-abu ringan bahan dasar.

The heat-affected zone (HAZ) is the area of base material, either a metal or a thermoplastic ,
which has had its microstructure and properties altered by welding or heat intensive cutting
operations. The-zona yang terkena panas (HAZ) adalah daerah bahan dasar, baik logam atau
termoplastik , yang telah memiliki struktur mikro dan sifat diubah oleh pengelasan panas intensif
operasi pemotongan atau. The heat from the welding process and subsequent re-cooling causes
this change in the area surrounding the weld. Panas dari proses pengelasan dan selanjutnya
kembali pendinginan menyebabkan perubahan di daerah sekitar lasan. The extent and magnitude
of property change depends primarily on the base material, the weld filler metal, and the amount
and concentration of heat input by the welding process. Tingkat dan besarnya perubahan sifat
tergantung terutama pada bahan dasar, logam pengisi las, dan jumlah dan konsentrasi masukan
panas dengan proses pengelasan.

The thermal diffusivity of the base material plays a large role—if the diffusivity is high, the
material cooling rate is high and the HAZ is relatively small. Para difusivitas termal dari bahan
dasar memainkan peran besar-jika difusivitas tinggi, bahan laju pendinginan yang besar dan
HAZ relatif kecil. Alternatively, a low diffusivity leads to slower cooling and a larger HAZ. Cara
lainnya, difusivitas rendah menyebabkan pendinginan lebih lambat dan HAZ yang lebih besar.
The amount of heat inputted by the welding process plays an important role as well, as processes
like oxyfuel welding use high heat input and increase the size of the HAZ. Jumlah panas yang
diinput oleh proses pengelasan memegang peranan penting juga, karena proses seperti
pengelasan oxyfuel menggunakan input panas tinggi dan meningkatkan ukuran HAZ. Processes
like laser beam welding and electron beam welding give a highly concentrated, limited amount
of heat, resulting in a small HAZ. Proses seperti sinar laser welding dan sinar las elektron
memberikan, jumlah terbatas terkonsentrasi sangat panas, mengakibatkan HAZ kecil. Arc
welding falls between these two extremes, with the individual processes varying somewhat in
heat input. pengelasan Arc jatuh di antara dua ekstrim, dengan berbagai individu proses agak di
input panas. To calculate the heat input for arc welding procedures, the following formula is
used: Untuk menghitung masukan panas untuk prosedur pengelasan busur, rumus berikut
digunakan:
where Q = heat input ( kJ / mm ), V = voltage ( V ), I = current ( A ), and S = welding speed
(mm/min). di mana Q = panas masukan ( kJ / mm ), V = tegangan ( V ), I = arus ( A , dan S = las
kecepatan) (mm / menit). The efficiency is dependent on the welding process used, with shielded
metal arc welding having a value of 0.75, gas metal arc welding and submerged arc welding ,
0.9, and gas tungsten arc welding , 0.8. efisiensi ini tergantung pada proses pengelasan
digunakan, dengan busur las dilindungi memiliki nilai 0,75, gas metal arc welding dan las busur
terendam , 0,9, dan gas tungsten arc welding , 0,8.