Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1 MATA KULIAH PROSES PRODUKSI 1

Disusun Oleh:

MEYSYA RINI AMELIA MANG


20052021

FAKULTAS TEKNIK PRODI INDUSTRI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
2021
Apa Itu Proses Produksi? 
proses produksi adalah sebuah kegiatan penggabungan berbagai elemen produksi
dalam satu kesatuan. 

Dimana penggabungan ini sendiri ditujukan untuk membuat sebuah produk yang
menguntungkan dan membantu kebutuhan konsumen nantinya. Kegiatan pembuatan
atau penggabungan barang atau ornament sifat ini sendiri tidak hanya merujuk pada
layanan produk. 

Namun bisa juga merujuk pada bisnis dalam bidang jasa yang juga bisa dimanfaatkan
atau digunakan oleh konsumen nantinya. Proses pemroduksian jasa atau barang ini
sendiri didalamnya melibatkan banyak bahan baku  dan bahan pembantu.

Adapun harus dari sebuah produksi sendiri jika berbentuk barang maka memiliki masa
fisik dan kimia serta memiliki masa keawetannya yang dibatasi waktu. Seperti misalnya
produk makanan, shampoo atau kecantikan yang memiliki masa kadaluarsa. 

Hal ini berbeda jika merujuk pada produksi dalam bidang jasa yang tidak memiliki
pengikat secara fisik, kimia dan masa kadaluarsa. Jadi bisa disimpulkan bahwa
pengertian dari suatu proses produksi adalah tindakan pengolahan bahan baku dasar
sebagai sebuah barang atau produksi jasa. 

Dimana hasil dari produksi ini sendiri memiliki output berbeda baik dari segi bentuk,
karakteristik dan waktu ketahanannya. Nah setelah mengetahui pengertian dari sebuah
kegiatan pemrosesan produksi maka mari beranjak ke pembahasan jenis-jenis proses
kerjanya!

SEJARAH PERKEMBANGAN INDUSTRI

Revolusi Industri Pertama (1.0)

Masa-masa sebelum Revolusi Industri terjadi adalah masa dimana manusia hanya bisa
mengandalkan tenaga otot, tenaga air, ataupun tenaga angin untuk memproduksi
barang atau jasa. Ini tentu saja bukan perkara mudah, apalagi mengacu pada fakta
bahwa semua tenaga itu tidak tersedia sebanyak-banyaknya di luar sana, atau dengan
kata lain terbatas. Manusia, sekuat apapun dia, pasti membutuhkan istirahat. Dan ini
merupakan bentuk non-efisiensi waktu dan tenaga.

Untuk mengatasi ini, berbagai upaya dilakukan, termasuk menciptakan mesin. Revolusi
Industri pertama ditandai dengan dikembangkannya mesin uap oleh James Watt pada
abad ke-18, serta diciptakannya mesin-mesin bertenaga air. Saat itu, pekerjaan yang
sebelumnya dikerjakan oleh manusia pun mulai dialihkan menggunakan mesin uap.

Sektor industrialisasi berkembang dengan cepat, produksi barang kebutuhan


masyarakat bisa diproduksi dengan lebih mudah dan secara massal. Pada era ini,
perubahan masif di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan
teknologi pun terjadi.

Sejarah mencatat, Revolusi ini berhasil mendongkrak perekonomian, dimana selama


dua abad setelah Revolusi Industri Pertama terjadi peningkatan rata-rata pendapatan
perkapita Negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat. Revolusi Industri 1.0 berakhir
pertengahan tahun 1800-an.

Revolusi Industri Kedua (2.0)

Revolusi Industri Kedua (2.0) dikenal juga sebagai Revolusi Teknologi. Revolusi yang
dimulai pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 ini ditandai dengan hadirnya
tenaga listrik.

Jika kita kembali ke Revolusi Industri Pertama, saat itu sebenarnya proses produksi
sudah cukup berkembang, namun ada kendala dalam hal produksi. Dalam hal ini terkait
alat transportasi, yang dipercaya akan dapat memudahkan proses produksi di dalam
pabrik yang umumnya cukup luas. Untuk diketahui, sebelum Revolusi 2.0, proses
perakitan mobil harus dilakukan disatu tempat yang sama demi menghindari proses
transportasi dari tempat spare part satu ke tempat spare part lainnya.

Revolusi lalu terjadi dengan terciptanya “lini produksi” atau assembly line yang
menggunakan “ban berjalan” atau conveyor belt pada 1913. Hal ini berakibat pada
perubahan proses produksi, karena untuk menyelesaikan satu mobil kini tidak lagi
diperlukan satu orang untuk merakit dari awal hingga akhir. Para perakit mobil dilatih
untuk menjadi spesialis yang mengurus satu bagian saja.

Revolusi industri kedua tidak hanya berdampak pada kondisi ekonomi dan sosial, tetapi
juga kondisi militer. Pada perang dunia II, ribuan tank, pesawat, dan senjata diciptakan
dari pabrik-pabrik yang menggunakan lini produksi dan ban berjalan.

Revolusi Industri Ketiga (3.0)

Jika mesin uap menjadi pemicu bergulirnya revolusi industri jilid satu, dan tenaga listrik
menandai kedatangan revolusi industri kedua, ada apa dibalik revolusi industri 3.0?
Tidak lain dan tidak bukan perkembangan semikonduktor dan proses otomatisasi
industri. Di tahap ini, komputer dan robot menjadi aktor utama, menandai mulai
masuknya manusia ke era digitalisasi.

Di satu sisi, apa yang terjadi di akhir abad ke-20 ini adalah hal yang baik. Otomatisasi
dan digitalisasi yang terjadi di tahap ini memudahkan pekerjaan manusia, sehingga
tidak lagi membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dan
menghasilkan sebuah produk. Namun di sisi lain, hal ini juga berdampak buruk, karena
berpotensi menggantikan peran manusia, dan memang itulah yang terjadi kemudian.

Pada revolusi industri ketiga, manusia tidak lagi memegang peranan penting. Abad
industri pun pelan-pelan berakhir, sebagai gantinya dimulailah abad informasi.
Perkembangan teknologi telekomunikasi selular yang begitu pesat mempercepat
proses transformasi menuju Revolusi Industri Keempat.

Revolusi Industri Keempat (4.0)

Penemuan internet pada akhir-akhir revolusi industri ketiga menjadi dasar dari
terbukanya gerbang menuju Revolusi Industri 4.0. Pada tahap ini, teknologi manufaktur
sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal ini mencakup sistem
siber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, dan cognitive computing.
Singkatnya, revolusi industri 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung
dengan berbagai bidang kehidupan manusia.

Pada tahap ini, manusia telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi
(disruptivetechnology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-
perusahaan yang telah berjaya bertahun-tahun. Sejarah mencatat, revolusi industri ini
telah menelan banyak korban dengan matinya perusahaan-perusahaan
raksasa. Ukuran perusahaan bukan lagi jaminan disni, melainkan kreativitas dan
inovasi.
PRODUKSI MENURUT PARA AHLI :

Pengertian Produksi Menurut Vincent Gaspersz (2004)

Produksi adalah fungsi utama dalam berorganisasi, yang di dalamnya mengandung


unsur aktivitas meningkatkan nilai jual dalam produk sehingga secara umumnya
produksi adalah peningkatkan hasil dari apa yang telah di capai.

Pengertian Produksi Menurut Sofjan Assaurai (2008)

Produksi adalah kegiatan yang mentransformasikan semua konektivitas yang


menghasilkan kegiatan atau aktivitas sehingga output atau input nya adalah barang
atau jasa, serta kegiatan yang dapat mendukung keberlangsungan manusia.

Pengertian Produksi Menurut Heizer dan Render (2005)

Produksi adalah serangkaian kegiatan untuk menghasilkan nilai dalam bentuk barang
atau jasa dengan mengubah input menjadi output.

Tahapan dalam Proses Produksi


Proses membawa produk baru ke pasar bisa terasa lama dan melewati beberapa
tahapan. Dengan memecahnya menjadi 12 langkah, Anda dapat melihat bahwa
ternyata lebih mudah daripada yang Anda pikirkan untuk mengubah ide hebat menjadi
produk akhir.

1. Konsep Produk
Di sinilah Anda mulai menyempurnakan ide dasar Anda. Pikirkan tentang apa yang
Anda inginkan dari produk Anda, apa kegunaannya, dan siapa yang akan
menggunakannya. Buat sketsa dan catatan konsep awal Anda untuk memudahkan
proses produksi secara menyeluruh.

2. Penelitian
Ada dua hal penting yang perlu diteliti pada tahap ini: pertama, permintaan. Jika produk
Anda memecahkan masalah, apakah banyak orang yang mencari solusi untuk masalah
itu? Dapatkah Anda melihat celah yang akan ingin diisi?
Kedua, apakah sudah ada produk yang serupa dengan produk Anda? Jika demikian,
bukan berarti ide Anda tidak akan sukses, tetapi bagaimana Anda membuat produk
yang lebih baik dari yang sudah tersedia saat ini.

3. Pengembangan Desain Produk


Pada tahap ini, Anda bisa mulai mengembangkan desain produk Anda. Ada beberapa
hal yang harus Anda pertimbangkan di sini:

 Pahami dengan pasti fungsi produk Anda


 Pikirkan tentang seberapa kuat dan tahan lama produk Anda nantinya
 Seberapa andal produk tersebut?
 Berapa biaya produksi, dan apakah ini memberikan ruang untuk mendapatkan
keuntungan tanpa harga yang akan membuat pembeli marah?
 Pikirkan tentang kerumitan pembuatan, dengan mempertimbangkan berapa
banyak bagian yang dibuat untuk setiap unit
 Apakah produk Anda sekali pakai atau tahan lama?
 Bahan apa yang dibutuhkan untuk produksi?

4. Penelitian dan pengembangan desain akhir


Edit desain Anda seperlunya. Sertakan dimensi dan bahan, kembangkan desain
dengan standar tinggi dan sertakan semua detail penting. Jika produk Anda terdiri dari
beberapa bagian, usahakan meminimalkannya untuk menekan biaya produksi dan
mempercepat perakitan.

5. CAD
CAD adalah kependekan dari Computer-aided design atau desain dengan bantuan
komputer. Proses ini menggunakan perangkat lunak rendering 3D untuk menghasilkan
model komputer dari desain akhir Anda. Ini dapat membantu mengungkap potensi
masalah yang tidak terlihat dari desain produk itu sendiri. Manfaatkan kesempatan ini
untuk kembali ke tahap desain akhir dan tangani masalah apa pun sekarang.

6. CAM
CAM adalah singkatan dari Computer-aided manufacturing atau manufaktur berbantuan
komputer. Di sinilah Anda bisa melihat prototipe fisik produk Anda, diproduksi oleh
sistem yang dipandu komputer.

7. Pengujian Prototipe
Pastikan pengujian Anda menyeluruh dan kritis. Jangan takut untuk jujur pada diri
sendiri tentang masalah atau kekurangan apa pun pada desain Anda, karena ini
nantinya dapat membantu produk akhir Anda menjadi yang terbaik. Jika perlu, kembali
ke langkah 3 dan atasi kekurangannya.
8.  Manufaktur
Jika Anda berhasil melalui pengujian prototipe tanpa mendapat masalah apa pun yang
perlu diselesaikan, sekarang saatnya membuat produk Anda. Mungkin ada beberapa
keputusan lebih lanjut yang harus dibuat di sini, seperti bahan, nomor batch, dan
pabrikan itu sendiri. Pikirkan tentang apa yang membuat biaya tetap rendah dengan
tetap menjaga kualitas yang Anda inginkan, sehingga Anda dapat memaksimalkan
keuntungan.

9. Perakitan
Pilihan penting untuk dibuat pada tahap ini mungkin melibatkan bahan lebih lanjut,
seperti lem. Ingatlah biaya, tetapi ingat bahwa menggunakan bahan yang tidak efektif
dapat berdampak negatif pada penjualan Anda pada akhirnya. Jangan biarkan kualitas
produk yang dihasilan jelek dengan menggunakan bahan yang buruk.

10. Umpan Balik dan Pengujian


Sekarang produk Anda telah diproduksi dan dirakit, Anda dapat terus mengujinya
dengan ketat. Ada banyak cara untuk melakukan ini, mulai dari menyusun kelompok
fokus hingga bertanya kepada keluarga dan teman, tetapi pastikan Anda mencatat
umpan balik dan memberikan kritik yang bebas dan jujur. Mengizinkan pengembangan
lebih lanjut untuk terus meningkatkan produk Anda adalah langkah yang masuk akal.

11. Pengembangan Produk


Pertimbangkan untuk kembali ke pengembangan produk Anda jika Anda perlu
melakukan perbaikan penting atau mengatasi masalah yang tidak terduga, meskipun
perusahaan manufaktur Anda seharusnya telah menunjukkan masalah serius
sebelumnya. Jangan ragu untuk meluangkan waktu untuk menyempurnakan produk
Anda.

12. Produk Akhir


Sekarang Anda telah berhasil membawa produk Anda dari konsep menjadi produk akhir
yang sempurna, sekarang saatnya untuk mengalihkan perhatian Anda ke pemasaran,
dan sisi praktis untuk menyampaikannya ke tangan pelanggan.

Semakin banyak Anda menjual, semakin banyak yang mampu Anda masukkan ke
dalam produksi batch yang lebih besar, yang berarti keuntungan yang lebih besar di
waktu mendatang!

Karakteristik yang Nampak Dari Proses Produksi


Nah setelah membahas detail serta mengetahui pengertian juga jenis kegiatan produksi
maka berikut ini akan dibahas mengenai karakteristiknya. Apa saja kiranya karakteristik
yang nampak dari sebuah kegiatan pemrosesan produksi? Berikut jawabannya!
1. Karakteristik Berdasarkan Proses
Untuk karakteristik yang bisa di terlihat dari kegiatan produksi yang pertama adalah
nampak berdasarkan proses kerjanya. Dimana prosesnya sendiri ada yang bersifat
sebagai bentuk produksi langsung dan juga produksi tidak langsung. Untuk proses
produksi yang bersifat langsung cakupannya meliputi pemenuhan kebutuhan primer
dan sekunder manusia.

Dimana proses produksinya ini sendiri bertujuan secara nyata memberikan energi
berkelanjutan bagi kebutuhan hidup manusia. Contoh nyatanya adalah sebuah produksi
bahan baku makanan seperti beras, ubi, sayur, ikan atau buah-buahan. 

Kemudian juga sebuah produksi penunjang kehidupan manusia seperti pembuatan


perumahan, pembuatan kendaraan bermotor, jembatan atau taman hiburan. Kemudian
untuk proses produksi secara tak langsung cakupan dan sifatnya sendiri adalah dalam
bidang jasa. 

Proses ini sendiri ditandai dengan kegiatan pelayanan manusia yang bekerja untuk
pemenuhan kebutuhan manusia lainnya. Contoh nyatanya adalah adanya seorang
montir, tukang bangunan, perawat, konsultan keuangan dan lain sebagainya.

2. Karakteristik Berdasarkan Sifat Prosesnya


Adapun karakteristik lainnya yang nampak dari produksi didasarkan pada sifat
prosesnya.  Prosesnya tersebut meliputi ekstraktif, analitik, fabrikasi dan sintetik yang
masing-masing memiliki pengertian dan pemahamannya sendiri. 

Untuk sifat ekstraktif  merupakan sebuah proses yang serta merta mengambil bahan
produksi dari alam. Kemudian untuk sifat analitik sendiri memiliki maksud sebuah
produksi barang yang melakukan proses pemisahan bahan baku menjadi seperti
bentuk aslinya. 

Kemudian untuk sifat fabrikasi adalah proses yang didasarkan pada pengubahan bahan
baku menjadi produk yang benar-benar baru dan berbeda. Sedangkan untuk sifat
sintetik sendiri memiliki sifat dan karakteristik menggabungkan beberapa bahan untuk
membuat produk baru.

3. Karakteristik yang Nampak dari Jangka Waktu Produksinya


Kemudian yang terakhir ada karakteristik yang nampak dari jangka waktu produksinya
seperti produksi terus menerus dan terputus-putus. Untuk jangka waktu produksi terus
menerus sendiri sifatnya memanfaatkan berbagai hal, bahan baku, alat operasional dan
kemampuan yang ada secara total. 

Dimana untuk karakteristik dari produksi terus menerus tidak memiliki batasan waktu
atau musim tertentu dan sifatnya berkelanjutan. Hal ini jelas berbeda dengan
karakteristik yang nampak dari jangka waktu produksi dari segi produksi terputus-
putus.  

Dimana untuk jenis ini sendiri produksinya dipengaruhi oleh musim, waktu pesanan dan
faktor lainnya. Sehingga kegiatan kerja atau pengelolaan jasanya tidak bisa sewaktu-
waktu ditemukan.

KESIMPULAN: Pentingnya kita memahami apa itu prduksi, karna di dalam pruduksi
bukan hnaya memproduksi suatu makanan tapi juga ada terdapa banyaak jenis dan
juga pruduksi itu tidak gampang karna banya tahapan yang harus kita lakukan. Dan
memproduksi sesuati tidak main” karna kita harus memikirkan banyak dampang
dampak terhadap kita dan juka pada konsumen

Anda mungkin juga menyukai