Disusun Oleh:
Dimana penggabungan ini sendiri ditujukan untuk membuat sebuah produk yang
menguntungkan dan membantu kebutuhan konsumen nantinya. Kegiatan pembuatan
atau penggabungan barang atau ornament sifat ini sendiri tidak hanya merujuk pada
layanan produk.
Namun bisa juga merujuk pada bisnis dalam bidang jasa yang juga bisa dimanfaatkan
atau digunakan oleh konsumen nantinya. Proses pemroduksian jasa atau barang ini
sendiri didalamnya melibatkan banyak bahan baku dan bahan pembantu.
Adapun harus dari sebuah produksi sendiri jika berbentuk barang maka memiliki masa
fisik dan kimia serta memiliki masa keawetannya yang dibatasi waktu. Seperti misalnya
produk makanan, shampoo atau kecantikan yang memiliki masa kadaluarsa.
Hal ini berbeda jika merujuk pada produksi dalam bidang jasa yang tidak memiliki
pengikat secara fisik, kimia dan masa kadaluarsa. Jadi bisa disimpulkan bahwa
pengertian dari suatu proses produksi adalah tindakan pengolahan bahan baku dasar
sebagai sebuah barang atau produksi jasa.
Dimana hasil dari produksi ini sendiri memiliki output berbeda baik dari segi bentuk,
karakteristik dan waktu ketahanannya. Nah setelah mengetahui pengertian dari sebuah
kegiatan pemrosesan produksi maka mari beranjak ke pembahasan jenis-jenis proses
kerjanya!
Masa-masa sebelum Revolusi Industri terjadi adalah masa dimana manusia hanya bisa
mengandalkan tenaga otot, tenaga air, ataupun tenaga angin untuk memproduksi
barang atau jasa. Ini tentu saja bukan perkara mudah, apalagi mengacu pada fakta
bahwa semua tenaga itu tidak tersedia sebanyak-banyaknya di luar sana, atau dengan
kata lain terbatas. Manusia, sekuat apapun dia, pasti membutuhkan istirahat. Dan ini
merupakan bentuk non-efisiensi waktu dan tenaga.
Untuk mengatasi ini, berbagai upaya dilakukan, termasuk menciptakan mesin. Revolusi
Industri pertama ditandai dengan dikembangkannya mesin uap oleh James Watt pada
abad ke-18, serta diciptakannya mesin-mesin bertenaga air. Saat itu, pekerjaan yang
sebelumnya dikerjakan oleh manusia pun mulai dialihkan menggunakan mesin uap.
Revolusi Industri Kedua (2.0) dikenal juga sebagai Revolusi Teknologi. Revolusi yang
dimulai pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 ini ditandai dengan hadirnya
tenaga listrik.
Jika kita kembali ke Revolusi Industri Pertama, saat itu sebenarnya proses produksi
sudah cukup berkembang, namun ada kendala dalam hal produksi. Dalam hal ini terkait
alat transportasi, yang dipercaya akan dapat memudahkan proses produksi di dalam
pabrik yang umumnya cukup luas. Untuk diketahui, sebelum Revolusi 2.0, proses
perakitan mobil harus dilakukan disatu tempat yang sama demi menghindari proses
transportasi dari tempat spare part satu ke tempat spare part lainnya.
Revolusi lalu terjadi dengan terciptanya “lini produksi” atau assembly line yang
menggunakan “ban berjalan” atau conveyor belt pada 1913. Hal ini berakibat pada
perubahan proses produksi, karena untuk menyelesaikan satu mobil kini tidak lagi
diperlukan satu orang untuk merakit dari awal hingga akhir. Para perakit mobil dilatih
untuk menjadi spesialis yang mengurus satu bagian saja.
Revolusi industri kedua tidak hanya berdampak pada kondisi ekonomi dan sosial, tetapi
juga kondisi militer. Pada perang dunia II, ribuan tank, pesawat, dan senjata diciptakan
dari pabrik-pabrik yang menggunakan lini produksi dan ban berjalan.
Jika mesin uap menjadi pemicu bergulirnya revolusi industri jilid satu, dan tenaga listrik
menandai kedatangan revolusi industri kedua, ada apa dibalik revolusi industri 3.0?
Tidak lain dan tidak bukan perkembangan semikonduktor dan proses otomatisasi
industri. Di tahap ini, komputer dan robot menjadi aktor utama, menandai mulai
masuknya manusia ke era digitalisasi.
Di satu sisi, apa yang terjadi di akhir abad ke-20 ini adalah hal yang baik. Otomatisasi
dan digitalisasi yang terjadi di tahap ini memudahkan pekerjaan manusia, sehingga
tidak lagi membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dan
menghasilkan sebuah produk. Namun di sisi lain, hal ini juga berdampak buruk, karena
berpotensi menggantikan peran manusia, dan memang itulah yang terjadi kemudian.
Pada revolusi industri ketiga, manusia tidak lagi memegang peranan penting. Abad
industri pun pelan-pelan berakhir, sebagai gantinya dimulailah abad informasi.
Perkembangan teknologi telekomunikasi selular yang begitu pesat mempercepat
proses transformasi menuju Revolusi Industri Keempat.
Penemuan internet pada akhir-akhir revolusi industri ketiga menjadi dasar dari
terbukanya gerbang menuju Revolusi Industri 4.0. Pada tahap ini, teknologi manufaktur
sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal ini mencakup sistem
siber-fisik, internet of things (IoT), komputasi awan, dan cognitive computing.
Singkatnya, revolusi industri 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung
dengan berbagai bidang kehidupan manusia.
Pada tahap ini, manusia telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi
(disruptivetechnology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-
perusahaan yang telah berjaya bertahun-tahun. Sejarah mencatat, revolusi industri ini
telah menelan banyak korban dengan matinya perusahaan-perusahaan
raksasa. Ukuran perusahaan bukan lagi jaminan disni, melainkan kreativitas dan
inovasi.
PRODUKSI MENURUT PARA AHLI :
Produksi adalah serangkaian kegiatan untuk menghasilkan nilai dalam bentuk barang
atau jasa dengan mengubah input menjadi output.
1. Konsep Produk
Di sinilah Anda mulai menyempurnakan ide dasar Anda. Pikirkan tentang apa yang
Anda inginkan dari produk Anda, apa kegunaannya, dan siapa yang akan
menggunakannya. Buat sketsa dan catatan konsep awal Anda untuk memudahkan
proses produksi secara menyeluruh.
2. Penelitian
Ada dua hal penting yang perlu diteliti pada tahap ini: pertama, permintaan. Jika produk
Anda memecahkan masalah, apakah banyak orang yang mencari solusi untuk masalah
itu? Dapatkah Anda melihat celah yang akan ingin diisi?
Kedua, apakah sudah ada produk yang serupa dengan produk Anda? Jika demikian,
bukan berarti ide Anda tidak akan sukses, tetapi bagaimana Anda membuat produk
yang lebih baik dari yang sudah tersedia saat ini.
5. CAD
CAD adalah kependekan dari Computer-aided design atau desain dengan bantuan
komputer. Proses ini menggunakan perangkat lunak rendering 3D untuk menghasilkan
model komputer dari desain akhir Anda. Ini dapat membantu mengungkap potensi
masalah yang tidak terlihat dari desain produk itu sendiri. Manfaatkan kesempatan ini
untuk kembali ke tahap desain akhir dan tangani masalah apa pun sekarang.
6. CAM
CAM adalah singkatan dari Computer-aided manufacturing atau manufaktur berbantuan
komputer. Di sinilah Anda bisa melihat prototipe fisik produk Anda, diproduksi oleh
sistem yang dipandu komputer.
7. Pengujian Prototipe
Pastikan pengujian Anda menyeluruh dan kritis. Jangan takut untuk jujur pada diri
sendiri tentang masalah atau kekurangan apa pun pada desain Anda, karena ini
nantinya dapat membantu produk akhir Anda menjadi yang terbaik. Jika perlu, kembali
ke langkah 3 dan atasi kekurangannya.
8. Manufaktur
Jika Anda berhasil melalui pengujian prototipe tanpa mendapat masalah apa pun yang
perlu diselesaikan, sekarang saatnya membuat produk Anda. Mungkin ada beberapa
keputusan lebih lanjut yang harus dibuat di sini, seperti bahan, nomor batch, dan
pabrikan itu sendiri. Pikirkan tentang apa yang membuat biaya tetap rendah dengan
tetap menjaga kualitas yang Anda inginkan, sehingga Anda dapat memaksimalkan
keuntungan.
9. Perakitan
Pilihan penting untuk dibuat pada tahap ini mungkin melibatkan bahan lebih lanjut,
seperti lem. Ingatlah biaya, tetapi ingat bahwa menggunakan bahan yang tidak efektif
dapat berdampak negatif pada penjualan Anda pada akhirnya. Jangan biarkan kualitas
produk yang dihasilan jelek dengan menggunakan bahan yang buruk.
Semakin banyak Anda menjual, semakin banyak yang mampu Anda masukkan ke
dalam produksi batch yang lebih besar, yang berarti keuntungan yang lebih besar di
waktu mendatang!
Dimana proses produksinya ini sendiri bertujuan secara nyata memberikan energi
berkelanjutan bagi kebutuhan hidup manusia. Contoh nyatanya adalah sebuah produksi
bahan baku makanan seperti beras, ubi, sayur, ikan atau buah-buahan.
Proses ini sendiri ditandai dengan kegiatan pelayanan manusia yang bekerja untuk
pemenuhan kebutuhan manusia lainnya. Contoh nyatanya adalah adanya seorang
montir, tukang bangunan, perawat, konsultan keuangan dan lain sebagainya.
Untuk sifat ekstraktif merupakan sebuah proses yang serta merta mengambil bahan
produksi dari alam. Kemudian untuk sifat analitik sendiri memiliki maksud sebuah
produksi barang yang melakukan proses pemisahan bahan baku menjadi seperti
bentuk aslinya.
Kemudian untuk sifat fabrikasi adalah proses yang didasarkan pada pengubahan bahan
baku menjadi produk yang benar-benar baru dan berbeda. Sedangkan untuk sifat
sintetik sendiri memiliki sifat dan karakteristik menggabungkan beberapa bahan untuk
membuat produk baru.
Dimana untuk karakteristik dari produksi terus menerus tidak memiliki batasan waktu
atau musim tertentu dan sifatnya berkelanjutan. Hal ini jelas berbeda dengan
karakteristik yang nampak dari jangka waktu produksi dari segi produksi terputus-
putus.
Dimana untuk jenis ini sendiri produksinya dipengaruhi oleh musim, waktu pesanan dan
faktor lainnya. Sehingga kegiatan kerja atau pengelolaan jasanya tidak bisa sewaktu-
waktu ditemukan.
KESIMPULAN: Pentingnya kita memahami apa itu prduksi, karna di dalam pruduksi
bukan hnaya memproduksi suatu makanan tapi juga ada terdapa banyaak jenis dan
juga pruduksi itu tidak gampang karna banya tahapan yang harus kita lakukan. Dan
memproduksi sesuati tidak main” karna kita harus memikirkan banyak dampang
dampak terhadap kita dan juka pada konsumen