Anda di halaman 1dari 1

A.

Cara Kerja
1. Persiapan Contoh Uji :
a) Sampel A dibuat dengan menimbang 2,5 mg sampel A, diencerkan hingga 250 ml, kemudian
diambil 100 ml secara duplo lalu disaring dengan kertas saring 0,45 μm dan diencerkan dengan
labu 250 dengan ditambah H2O. Larutan tsb siap diuji
b) Sampel B dibuat dengan menimbang 1,5 mg gram sampel B, diencerkan hingga 250 ml,
kemudian diambil 100 ml secara duplo lalu disaring dengan kertas saring 0,45 μm dan
diencerkan dengan labu 250 dengan ditambah H2O. Larutan tsb siap diuji

2. Persiapan Pengujian :
a) Buat larutan kerja X ppm dengan pengenceran 2 ml larutan induk Na 1000 ppm
kedalam labu 250 ml
b) Buat deret larutan standart Na masing-masing sebanyak 100 ml dengan mengambil
bervariasi ml konsentrasi larutan kerja ( X ppm ) sehingga diperoleh konsentrasi yang
bervariai pula
c) Alat AAS diatur dan dioptimasikan sesuai dengan petunjuk penggunaan alat untuk
pengujian kadar natrium.
d) Larutan standar dialirkan satu persatu ke dalam AAS melalui pipa kapiler kemudian
dicatat absorbansi dari masing-masing larutan standar pada λ = 589 nm.
e) Apabila perbedaan hasil pengukuran > 2 %, periksa keadaan alat dan ulangi langkah
diatas. Apabila perbedaan ≤ 2 % rata-ratakan hasilnya.
f) Dari data diatas dibuat kurva kalibrasi Absorbansi (Abs) vs Konsentrasi (C) dan
ditentukan persamaan garisnya.

Cara Uji Contoh Uji :


Contoh uji yang telah disiapkan dialirkan satu persatu ke dalam alat AAS melalui pipa
kapiler dan catat serapan masuknya.

Perhitungan :
a) Kadar natrium dalam contoh uji dihitung dengan menggunakan kurva kalibrasi atau persamaan
garis lurusnya
b) Selisih kadar maksimum yang diperbolehkan antara dua pengukuran duplo adalah 2%, rata-
ratakan hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai