Anda di halaman 1dari 10

ETIKA BISNIS

" Etika Dalam Struktur Pasar "

Di susun oleh :

Nurul izzah A021191126

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

TAHUN AJARAN 2021/2022

PENDAHULUAN
Sebagaimana telah kita ketahui bersama Pasar, yaitu salah satu tempat di mana adanya transaksi jual
beli atau penukaran secara Barter antara satu barang dengan barang yang lainnya. Kemudian seperti
pendapat Pakar para ahli ilmu ekonomi salah satunya yaitu menurut Adam Smith telah menerangkan
apabila setiap individu dalam masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang di
inginkan mereka maka kebebasan ini akan mewujudkan efesiensi yang tinggi dalam kegiatan Ekonomi
Negara dan dalam jangka panjang kebebasan tersebut akan mewujudkan pertumbuhan yang teguh dan
di ungkapkan kembali oleh Adam Smith apabila pemerintah tidak secara aktif terlibat dalam
mempengaruhi kegiatan ekonomi maka perekonomian tersebut akan dengan sendirinya mengatur dan
membuat penyesuaian di dalam berbagai aspek kegiatan Ekonomi.

Aktivas usaha yang dilakukan di pasar pada dasamya akan melakan dua subyek pokok, yaitu produsen
dan konsumen Kedas subyek tersebut masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar terhadap
pentbemukan harga barang di pasar. Schis satur pasar juga sangat mempenganti bak pemberikan harga,
penawaran serta pamidaan pasar.Bagaimanapun bentuknya, pasar adalah sesuatu sarana yang
didalamnya ada unsur penjual dan pembek Bak iu pasar tradisional pasar modern, dan hanyak lagi
macam bentuknya Di dalam pasur juga merupakan sempat bertemunya antara penjual dan pembeli
secara bagsig ataupun tidak. Kebanyakan pasar yang ada merupakan pasar yang hubungan antara
pembeli dan perguya hingcong Tapi banyak juga pasar yang ada penjual dan pembaknya berhubungan
secara tidak langsung Contoh pasar yang antara penjual dan pembelinya berhubungan secara bingung
adalah pasar yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari yaku pasar tradisit par ini dan bin
sebagainya.Sedangkan pasar yang antar penjual dan pembelaya berhubungan secara tidak langsung
adalah pasar yang menggunakan sistem telepon atau pemesanan yang menggunakan media utk
memesanya Contohnya pas yang menggunakan media internet, kita memerhan fasilkas internet untuk
memesanya. Dan dengan cara ini antar pembeli dan penjual tidak bertatap maka secara bingung Secara
umum, pusar bisa dhadakan menjadi das maxan yaitu pasar tadional dan pasar modern. Dari dal sampai
sekarang. pasar berkembang sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan banyakma jenis pasar yang tadinya
tidak ada menjadi ada yang dikarenakan okb perkembangan pasar yang sangat pesat.

Maka dengan demikian Pasar yang telah hadir di kalangan manusia dari beberapa abad yang silam
hingga hari ini, itu merupakan salah satu budaya atau tradisi di dalam suatu kelompok atau masyarakat
pada umumnya. Pasar pun memiliki ketergantungan khusus di dalam kalangan manusia yang di
sebabkan factor kebutuhan masyarakat pada umumnya. Perilaku Sosial pun sangat di perlukan pada
keberlangsungan aktivitas yang ada di pasar sehingga dari situ masyarakat dapat menjalin lebih
komunikatif pada pendekatan di antara Konsumen dan Produsen.Jadi, Pasar sangatlah di perlukan di
dalam kehidupan sehari – hari demi memenuhi kebutuhan Primer, sekunder dan Tersier. Dan pasar juga
sangat tergantung dengan sistem pemerintahan untuk menstabilkan harga dalam transaksi jual beli.

Pasar ialah sebagai serangkaian sistem (tidak hanya sebatas tempat) yang bisa mengatur kepentingan
pihak pembeli terhadap kepentingan pihak penjual. Sistem tersebut sebagai aturan atas berbagai
segmen, yakni semua pihak terkait seperti pembeli dan penjual, barang dagangan, serta peraturan
tertulis maupun tidak tertulis yang disepakati.Pasar mempunyai tiga fungsi yakni: fungsi distribusi,
fungsi pembentukan harga, dan fungsi promosi. Dalam aktifitas distribusi, pasar berfungsi
memperpendek jarak antara konsumen dengan produsen dalam melaksanakan transaksi. Pasar juga
bertindak dengan mempermudah penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Pasar
berfungsi sebagai pembentuk harga pasar, yakni kesepakatan harga antara penjual dan pembeli.
Kemudian fungsi promosi merupakan peranan pasar yang sering dilihat, dapat dilakukan dengan cara
memasang spanduk, membagikan brosur, membagikan sampel dan lain – lain.Pasar menurut struktur
dibedakan menjadi tiga macam yaitu pasar persaingan sempurna (pasar kompetitif), pasar monopoli,
dan pasar oligopoly.

PEMBAHASAN

A.Pasar Persaingan Sempurna

Pasar bebas persaingan sempurna adalah pasar dimana tidak ada pembeli atau penjual yang memiliki
kekuatan cukup signifikan untuk mampu mempengaruhi harga barang-barang yang dipertukarkan. Pasar
tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Jumlah pembeli dan penjual relative banyak, serta tidak ada yang relative substansial.
2. Bebas masuk atau meninggalkan pasar.
3. Dapat mengetahui informasi sepenuhnya tentang pasar.
4. Barang-barang sangat mirip satu sama lain.
5. Sepenuhnya ditanggung pihak-pihak yang membeli dan menjual.
6. Pemaksimal utilitas (memperoleh sebanyak mungkin dengan biaya yang sedikit.
7. Tidak ada pihak luar yang mengatur harga. (Karakteristik pasar bebas)

Pada karakteristik pertama dan kedua merupakan karakter dasar pada pasar yang kompetitif, sedangkan
karakteristik ketujuh merupakan karakter pasar bebas. Namun bukan berarti bebas secara murni karena
pasar dengan sistem tersebut tidaklah ada.

 Keseimbangan Pasar Kompetitif Sempurna

Dalam pasar bebas dengan persaingan sempurna, harga akan naik ketika jumlah barang yang
dibutuhkan sedikit, dan kenaikan harga mendorong penjual untuk menyediakan tambahan barang yang
sama. Sedangkan harga akan turun ketika jumlah barang yang dibutuhkan banyak, dan kenaikan harga
mendorong penjual untuk mengurangi jumlah barang yang tersedia. Peristiwa ini selalu mengarah
kepada equilibrium point (titik keseimbangan). Equilibrium point adalah titik pertemuan antara kurva
demand (permintaan) dengan kurva supply (penawaran), maksudnya: titik dimana jumlah barang yang
ingin dibeli pembeli sama dengan jumlah barang yang ingin dijual penjual dan dimana harga tertinggi
yang bersedia dibayar konsumen sama dengan harga terendah yang bersedia diterima penjual.

 Etika dan Pasar Kompetitif Sempurna

Secara etika, keadaan pasar ini memenuhi tiga kriteria moral: memberikan keadilan, memenuhi harapan
utilitarianisme dan menghargai hak-hak moral tertentu. Maksudnya adalah:
a) Mendorong pembeli dan penjual mempertukarkan barang dalam cara yang adil. Menurut
kriteria kapitalis tentang keadilan, keuntungan dan beban didistribusikan secara adil apabila
seseorang memperoleh pengembalian setidaknya senilai dengan sumbangan yang diberikannya
dalam suatu usaha. Karena pasar ini selalu mengarah pada titik keseimbangan dan titik ini
adalah titik di mana pembeli dan penjual secara rata-rata menerima nilai dari apa yang mereka
berikan.
b) Memaksimalkan utilitas pembeli dan penjual dengan mendorong ererka mengalokasikan,
menggunakan, dan medistribusikan barang-barang dengan efisiensi yang sempurna. Sistem
pasar kompetitif sempurna mencapai efisiensi tersebut dalam tiga cara:
1. Pasar tersebut memotivasi perusahaan untuk menginvestasikan sumber daya mereka dalam
industri-industri yang tingkat permintaanya tinggi dan mengalihkan sumber daya dari industri-
industri yang permintaanya rendah.
2. Pasar tersebut memotivasi perusahaan untuk meminimalkan sumber daya yang dikonsumsi untuk
memproduksi suatu komoditas dan menggunakan teknologi paling efisensi yang tersedia.
3. Pasar tersebut mendistribusikan komoditas di antara para pembeli dalam suatu cara, di mana semua
pembeli menerima komoditas yang paling memuaskan yang dapat mereka peroleh, dalam kaitannya
dengan komoditas yang tersedia bagi mereka serta uang yang mereka miliki untuk membelinya.

c) mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan suatu cara yang menghargai hak pembeli dan penjual
untuk melakukan pertukaran secara bebas. Sistem pasar kompetitif sempurna menghargai hal tersebut
dalam tiga cara:

1. Penjual dan pembeli bebas untuk memasuki atau meninggalkan pasar sesuai keinginan mereka.
2. Pertukaran dilakukan secara sukarela.
3. Tidak ada pihak yang mendominasi dalam pasar untuk memaksa pihak lain menerima syarat-
syaratnya.

Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menginterprestasikan cirri-ciri moral dari pasar
kompetitif sempurna, antara lain:

1. Pasar ini tidak mendukung bentuk-bentuk keadilan lain.


2. Lebih kepada memaksimalkan utilitas dari orang-orang yang mampu berpartisipasi dengan
batasan anggaran mereka.
3. Penekanan pada hak positif dari orang-orang di luar pasar atau memiliki partisipasi yang minim.
4. Mengabaikan dan bahkan berkonflik dengan kewajiban untuk memberikan perhatian.
5. Pengaruh buruk pada karakter moral individu.
6. Nilai keadilan kapitalis, utilitas dan hak negatif yang dihasilkan pasar bebas hanya diciptakan
oleh pasar pasar bebas jika ketujuh karakteristik persaingan sempurna terpenuhi.

B.Persaingan Monopoli

Pasar monopoli merupakan kebalikan dari pasar bebas, yaitu terdapat intervensi pemerintah dengan
ciri-ciri terdapat satu penjual yang memiliki pangsa pasar yang substansial (100 %) serta terdapat
halangan bagi penjual lain dan pembeli baru. Perusahaan monopoli mampu menetapkan outputnya
dalam jumlah yang di bawah titik keseimbangan sehingga permintaan menjadi sangat tinggi dan
perusahaan memperoleh kelebihan keuntungan dengan menetapkan harga yang jauh di atas kurva
persediaan dan di bawah harga kesimbangan.

 Persaingan Monopoli: Keadilan, Utilitass, dan Hak

Pasar monopoli tidak teregulasi tidak mampu mencapai ketiga nilai tersebut. Kegagalan paling jelas dari
pasar monopoli terletak pada harga yang tinggi yang memungkinkan perusahaan monopoli untuk
menetapkan harga dan memperoleh keuntungan yang tinggi (suatu kegagalan yang melanggar keadlian
kapitalis). Keadilan kapitalis mengatakan bahwa apa yang diterima setiap individu haruslah sama dengan
nilai kontribusi yang mereka berikan. Akan tetapi dalam pasar monopoli, harga barang ditetapkan di atas
tingkat kesetimbangan dan jumlahnya ditetapkan di bawah kesimbangan. Akibatnya, penjual
menetapkan harga yang jauh lebih tinggi dari nilai barang sesungguhnya, karena harga tersebut lebih
tinggi dari biaya yang dikeluarkan untuk membuatnya. Jadi, harga yang tinggi dari penjual memaksa
pembeli untuk membayar dalam jumlah yang tidak adil dan harga ini adalah sumber kelebihan
keuntungan penjual.

Pasar monopoli juga mengakibatkan penurunan efisiensi dalam proses alokasi dan distribusi barang,
antara lain:

1. Memungkinkan pengunaan sumber daya dalam suatu cara yang akan menciptakan kelangkaan
atas barang-barang yang diinginkan pembeli dan dijual dengan harga yang tidak sewajarnya.
2. Tidak mendorong penjual untuk menggunakan sumber daya mereka dalam cara-cara yang
meminimalkan sumber daya yang dikonsumsi untuk menghasilkan komoditas dalam jumlah
tertentu.
3. Memungkinkan penjual untuk menetapkan harga yang membatasi konsumen guna memperoleh
komoditas yang paling memuaskan yang bisa mereka beli dengan tingkat kemampuan mereka.

Pasar monopoli juga menerapkan pembatasan atas hak-hak negatif yang didukung oleh pasar kompetitif
sempurna, antara lain:

1. Penjual lain tidak bisa memasuki pasar.


2. Pasokan barang-barang yang tidak diinginkan konsumen atau dalam jumlah yang mereka tidak
inginkan.
3. Kekuasaan yang mutlak atas penentuan harga dan jumlah komoditas yang ditawarkan.

Dengan demikian terdapat penyimpangan dari tujuan-tujuan keadilan kapitalis, utilitas ekonomi dan
hak-hak negatif. Pasar ini juga tidak memaksimalkan efisiensi, namun mendorong pemborosan,
kesalahan alokasi sumber daya dan ekploitasi keuntungan. Serta menciptakan kesenjangan kekuasaan
yang akan memaksakan keinginannya pada pembeli.

C.Persaingan Oligopolistik

Diantara persaingan monopoli dan persaingan sempurna, terdapat pasar yang dinamakan dengan
persaingan oligopoli. Pasar oligopoly adalah terdapat beberapa penjual yang berkapasitas besar serta
banyak halangan bagi penjual lain untuk memasuki pasar. Pasar-pasar ini sangat terkonsentrasi.
Meskipun pasar ini dapat terbentuk dalam berbagai cara, namun cara pembentukan paling umum
dengan merger horizontal, yaitu penggabungan antara dua perusahaan atau lebih yang sebelumnya
saling bersaing dalam bisnis yang sama.

Pasar oligopoli juga memungkinkan gagal dalam menunjukkan tingkat perolehan keuntungan yang adil,
sehingga mengakibatkan penurunan utilitas sosial, dan tidak menghormati kebebasan ekonomi. Hal
tersebut salah satunya dikarenakan sangat mudah bagi perusahaan-perusahaan memadukan kekuatan
dan bertindak sebagai satu kesatuan. Melalui cara ekplisit atau diam-diam menetapkan harga pada
tingkat yang sama dan membatasi output, maka pasar oligopoli berfungsi seperti satu perusahaan
raksasa. Dengan demikian, bahwa semakin terkonsentrasi suatu industri oligopoli, semakin tinggi pula
keuntungan yang dapat diperoleh.

 Perjanjian Ekplisit

Harga di pasar oligopoli dapat ditetapkan pada tingkat yang menguntungkan melalui perjanjian ekplisit
yang membatasi persaingan. Sehingga semakin tinggi tingkat konsentrasi pasar dalam suatu industri,
semakin sedikit manajer yang perlu diikutkan dalam persetujuan penetapan harga, dan semakin mudah
bagi mereka untuk mencapai persetujuan tersebut.

Jika keadilan, kebebasan dan utilitas sosial yang akan tercapai pada pasar oligopoly, maka perusahaan-
perusahaan tersebut harus menghindari tindakan membatasi persaingan. Secara khusus, tindakan-
tindakan berikut ini dianggap tidak etis, antara lain:

1. Penetapan harga. Perusahaan yang beroperasi dalam pasar oligopoli melakukan kesepakatan
dalam penetapan harga pada tingkat yang sangat tinggi.
2. Manipulasi persediaan. Perusahaan yang beroperasi dalam pasar oligopoli melakukan
kesepakatan dalam pembatasan produksi agar harganya lebih tinggi dibandingkan yang
dihasilkan dari persaingan.
3. Perjanjian eksklusif. Perjanjian khusus jika menjual pada pengecer dengan syarat tidak membeli
produk dari peusahaan lain dan tidak menjual di luar wilayah geografis tertentu.
4. Perjanjian mengikat. Sebuah perusahaan dikatakan melakukan perjanjian yang mengikat bila
menjual barang dalam jumlah tertentu pada pembeli dengan syarat membeli barang lain dari
perusahaan yang sama.
5. Perjanjian penetapan harga eceran. Jika suatu perusahaan menjual ke pengecer dengan syarat
memasang harga yang sama untuk produknya.
6. Deskriminasi harga. Menetapkan harga yang berbeda pada pembeli yang berbeda untuk produk
yang sama.

Tindakan-tindakan tersebut dalam penetapan harga pada sebuah penelitian oleh Sonnenfeld dan
Lawrence menemukan, bahwa beberapa industri dan organisasi cenderung melakukannya, karena sebab
berikut ini:
1. Pasar yang penuh. Apabila jumlah pendatang baru yang cukup besar atau penurunan
permintaan menciptakan overcapacity dalam suatu pasar, maka penurunan penghasilan dan
keuntungan yang terjadi akan menciptakan tekanan bagi perusahaan.
2. Sifat Job-Order bisnis. Jika harga order ditetapkan secara terpisah, sehingga keputusan atas
harga sering dilakukan dan terjadi di tingkat rendah dalam organisasi, maka kolusi diantara para
penjual cenderung terjadi.
3. Produk yang tidak terdiferensiasi. Apabila produk yang ditawarkan masing-masing perusahaan
sangat mirip, maka akan terjadi persaingan harga dalam penurunannya sehingga perlu adanya
penetapan harga bersama.
4. Budaya bisnis. Apabila penetapan harga merupakan praktik umum yang mungkin harus
dilakukan.
5. Praktik pribadi. Adanya keyakinan bahwa perusahaan mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan
apapun caranya.
6. Keputusan harga. Ketika perusahaan terdesentralisasi, maka penetapan harga kemungkinan
akan terjadi.
7. Asosiasi dagang. Para penjual bertemu dengan para pesaing dalam pertemuan asosiasi dagang
yang mendorong mereka menetapkan harga.
8. Staf hukum perusahaan. Apabila staf hokum perusahaan gagal memberikan petunjuk pada staf
penjualan dalam harga produk, maka penetapan harga akan cendrung terjadi.
 Perjanjian Tersembunyi

Perusahaan-perusahaan besar pada industri oligopoli belajar dari pengalaman bahwa persaingan
bukanlah cara yang tepat, salah satunya dalam persaingan harga justru akan memberi keuntungan kecil.
Jadi, perusahaan-perusahaan tersebut pada kesimpulan bahwa kerja sama adalah keputusan yang
terbaik bagi semuanya. Apabila salah satu perusahaan besar menaikkan harga, dan perusahaan-
perusahaan lain ikut menaikkan harga, maka mereka akan memperoleh keuntungan yang besar. Hal
tersebut dilakukan melalui proses “price setting”, semua perusahaan besar akan mampu
mempertahankan pangsa pasar dan memperoleh harga yang lebih tinggi.

Untuk mengkoordinasi harga, sejumlah industri oligopoli secara tidak resmi mengakui salah satu
perusahaan sebagai “penentu harga” dalam industri tertentu. Selanjutnya, masing-masing perusahaan
secara diam-diam menetapkan harganya sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh perusahaan
“penentu harga” tersebut, dengan mengetahui bahwa semua perusahaan lain juga akan melakukan hal
yang sama. Karena perusahaan oligopoli mengetahui bahwa mereka tidak perlu bersaing dengan harga
yang lebih rendah yang ditetapkan perusahaan lai, maka mereka tidak terdorong untuk menekan marjin
keuntungan seperti pada persaingan terbuka.

Harga yang ditentukan dalam pasar oligopoli baik melalui perjanjian eksplisit ataupun implisit, jelas akan
menurunkan utilitas sosial sampai pada tingkat di mana harga dinaikkan di atas tingkat yang ditentukan
oleh pasar kompetitif.

 Suap
Suap merupakan suatu prilaku yang merusak pasar dan banyak perhatian masyarakat selama tahun
1970-an, saat diketahui bahwa sejumlah perusahaan berusaha melakukan kontrak dengan dengan
pemerintah asing dengan membayar suap pada sejumlah pejabat pemerintah. Hal tersebut berdampak
pada turunnya persaingan pasar, dan persaingan menjadi tidak sehat lagi. Suap juga menjadi penghalang
bagi penjual lain untuk memasuki pasar, sehingga perusahaan yang menjual akan mengarah pada
kondisi monopoli.

Perusahaan yang melakukan hal tersebut bisa menetapkan harga yang lebih tinggi, melakukan
pemborosan sumber daya, dan mengabaikan masalah control kualitas dan biaya karena monopoli yang
dihasilkan akan memberikan keuntungan besar tanpa perlu membuat harga menjadi kompetitif dengan
harga yang diajukan penjual lain.

Pertimbangan berikut ini cukup relevan untuk menentukan sifat etis dari pembayaran yang digunakan
untuk tujuan-tujuan lain, selain mencegah persaingan, antara lain:

1. Jika yang disuap mengancam, maka yang menyuap secara moral tidak bertanggung jawab atas
tindakannya.
2. Jika yang disuap itu dibujuk untuk melakukan pelanggaran atas tugasnya, maka si penyuap
bearti melakukan tindakan amoral karena orang yang dibayar telah terikat persetujuan untuk
melakukan tugasnya.
3. Jika pembayaran semacam ini secara lokal diterima sebagai suatu kebiasaan dan ada alasan
serius untuk melakukannya, maka berdasarkan pandangan utilitarian, hal ini dapat diterima.
 Oligopoli dan Kebijakan Publik

Tingkat konsentrasi pasar yang tinggi dalam industri oligopoli-lah yang memberikan kekuasaan besar
pada beberapa perusahaan besar dan yang memungkinkan mereka melakukan kolusi. Namun masih
belum jelas seberapa besar kekuatan ekonomi tersebut digunakan. Sejumlah penulis menyatakan
bahwa kekuatan ekonomi yang dimiliki perusahaan-perusahaan oligopoli sebenarnya relatif kecil dan
tidak cukup untuk mempengaruhi masyarakat, sementara yang lain menyatakan bahwa ada beberapa
faktor sosial yang menghambat penggunaan kekuatan ini.

a.Pandangan Tidak Melakukan Apa-apa

Sejumlah ekonom menyatakan, bahwa tidak ada yang perlu dilakukan tentang kekuasaan ekonomi yang
dimiliki perusahaan-perusahaan oligopoli. Sebagian menyatakan bahwa kekuasaan perusahaan oligopoly
sebenarnya tidak sebesar yang terlihat. Sejumlah argumen yang medukung pandangan ini adalah:

1. Meskipun persaingan menurun, namun diganti oleh persaingan antara industri-industri dengan
produk pengganti.
2. Kekuatan ekonomi semua perusahaan besar bisa diimbangi dan ditahan dengan “kekuatan
pengimbang” dari kelompok besar lain dalam masyarakat.
3. Globalisasi bisnis yang terjadi selama dekade-dekade belakangan ini, mengakibatkan
pengurangan biaya produksi yang terjadi saat barang-barang dalam jumlah besar diproduksi
dengan menggunakan sumber daya yang sama.
b.Pandangan Antimonopoli

Pandangan ini menyatakan bahwa harga dan keuntungan dalam industri-industri yang terkonsentrasi
memang cenderung lebih tinggi dibandingkan yang seharusnya. Sehingga pemecahannya adalah dengan
menerapkan kembali tekanan-tekanan kompetitif dengan mewajibkan perusahaan-perusahaan besar
untuk melakukan divestasi dan memecahnya ke dalam beberapa perusahaan kecil.

Dalam pandangan ini, J. fred Weston memberikan penjelasan dasar, yaitu:

1. Jika suatu industri tidak atomistik dengan banyak pesaing kecil, maka kemungkinan akan terjadi
penetapan harga.
2. Konsentrasi menciptakan kesalingtergantungan antar perusahaan, dengan tanpa adanya
persaingan harga dalam industri-industri yang terkonsentrasi.
3. Konsentrasi sebagian besar terjadi akibat merger karena skala operasi yang paling efisien adalah
tidak lebih dari 3 — 5 % dari industri.
4. Ada korelasi positif antara konsentrasi dan profitabilitas yang memberikan bukti adanya
kekuatan monopoli dalam industri-industri yang terkonsentrasi.
5. Konsentrasi semakin memburuk akibat diferensiasi.
6. Ada koordinasi oligopolistik melalui pemberitahuan atau cara-cara lain.
 Pandangan Regulasi

Pandangan regulasi lebih mengarah pada perusahaan-perusahaan oligopoli tidak perlu dipecah karena
ukuran yang besar memberikan akibat-akibat yang menguntungkan dan keuntungan ini akan hilang
apabila mereka dipecah, sehingga untuk menjamin bahwa tidak ada pihak yang dirugikan perlu adanya
peraturan yang membatasi aktivitas-aktivitas perusahaan kea rah monopoli.

KESIMPULAN

Pasar ialah sebagai serangkaian sistem (tidak hanya sebatas tempat) yang bisa mengatur kepentingan
pihak pembeli terhadap kepentingan pihak penjual. Sistem tersebut sebagai aturan atas berbagai
segmen, yakni semua pihak terkait seperti pembeli dan penjual, barang dagangan, serta peraturan
tertulis maupun tidak tertulis yang disepakati. Menurut Adam Smith telah menerangkan apabila setiap
individu dalam masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang di inginkan
mereka maka kebebasan ini akan mewujudkan efesiensi yang tinggi dalam kegiatan Ekonomi Negara dan
dalam jangka panjang kebebasan tersebut akan mewujudkan pertumbuhan yang teguh dan di
ungkapkan kembali oleh Adam Smith apabila pemerintah tidak secara aktif terlibat dalam
mempengaruhi kegiatan ekonomi maka perekonomian tersebut akan dengan sendirinya mengatur dan
membuat penyesuaian di dalam berbagai aspek kegiatan Ekonomi.Pasar menurut struktur dibedakan
menjadi tiga macam yaitu pasar persaingan sempurna (pasar kompetitif), pasar monopoli, dan pasar
oligopoly.
1.Pasar bebas persaingan sempurna adalah pasar dimana tidak ada pembeli atau penjual yang memiliki
kekuatan cukup signifikan untuk mampu mempengaruhi harga barang-barang yang dipertukarkan.

2.Pasar monopoli merupakan kebalikan dari pasar bebas, yaitu terdapat intervensi pemerintah dengan
ciri-ciri terdapat satu penjual yang memiliki pangsa pasar yang substansial (100 %) serta terdapat
halangan bagi penjual lain dan pembeli baru.

3.Pasar oligopoly adalah terdapat beberapa penjual yang berkapasitas besar serta banyak halangan bagi
penjual lain untuk memasuki pasar. Pasar-pasar ini sangat terkonsentrasi. Meskipun pasar ini dapat
terbentuk dalam berbagai cara, namun cara pembentukan paling umum dengan merger horizontal,
yaitu penggabungan antara dua perusahaan atau lebih yang sebelumnya saling bersaing dalam bisnis
yang sama.

Anda mungkin juga menyukai