Anda di halaman 1dari 4

1.

Sianida dan klasifikasinya

Sianida adalah kelompok senyawa yang

PHQJDQGXQJ JXJXV VLDQR


Ó&@1
1. Sianida

dialam dalam bentuk-bentuk berbeda (Kjeldsen

1999, Luque-Almagro et al. 2011). Sianida di alam

dapat diklasifikasikan sebagai sianida bebas, sianida

sederhana, kompleks sianida dan senyawa turunan

sianida (Smith and Mudder 1991).

Sianida bebas adalah penentu ketoksikan

senyawa sianida yang dapat didefinisikan sebagai

bentuk molekul (HCN) dan ion (CN) dari sianida yang

dibebaskan melalui proses pelarutan dan disosiasi

senyawa sianida (Smith and Mudder 1991). Kedua

spesies ini berada dalam kesetimbangan satu sama

lain yang bergantung pada pH sehingga konsentrasi

HCN dan CN dipengaruhi oleh pH (Kyle 1988). Pada

pH dibawah 7, keseluruhan sianida berbentuk HCN

sedangkan pada pH diatas 10,5, keseluruhan sianida

berbentuk CN (Kyle 1988). Reaksi antara ion sianida

dan air ditunjukkan oleh dalam reaksi di bawah ini

(Smith and Mudder 1991):

CN + HOH 9+&1
2+Å

Sianida sederhana dapat didefinisikan sebagai

garam-garam anorganik sebagai hasil persenyawaan

sianida dengan natrium, kalium, kalsium, dan

magnesium (Kjeldsen 1999, Kyle 1988). Sianida

sederhana dapat juga didefinisikan sebagai garam

dari HCN yang terlarut dalam larutan menghasilkan

kation alkali bebas dan anion sianida (Smith and

Mudder 1991):

1D&1;1D+ + CNÅ

Ca(CN)2 ;&D2+ + 2 CNÅ

Bentuk sianida sederhana biasanya digunakan

dalam leaching emas. Sianida sederhana dapat larut

dalam air dan terionisasi secara cepat dan sempurna

menghasilkan sianida bebas dan ion logam (Kyle

1988, Smith and Mudder 1991)

Kompleks sianida termasuk kompleks dengan

logam kadmium, tembaga, nikel, perak, dan seng

(Smith and Mudder 1991). Kompleks sianida ketika

terlarut menghasilkan HCN dalam jumlah yang sedikit

atau bahkan tidak sama sekali (Kyle 1988)

tergantung pada stabilitas kompleks tersebut

Pada sianida anorganik, seperti natrium sianida dan kalium sianida, gugus CN ada


sebagai ion sianida poliatomik yang bermuatan negatif (CN−); senyawa ini, yang
merupakan garam dari asam sianida, adalah senyawa yang sangat beracun.[2] Ion
sianida bersifat isoelektronik dengan karbon monoksida dan nitrogen molekuler.[3][4]
Sianida organik umumnya disebut nitril; gugus CN terhubung melalui ikatan
kovalen dengan gugus bermuatan karbon, seperti metil (-CH3) pada metil sianida
(asetonitril). Karena tidak melepas ion sianida, maka nitril umumnya lebih tidak
beracun, atau seperti pada polimer tidak larut seperti serat akrilik, maka sama sekali
tidak beracun kecuali jika dibakar.[5]
Asam sianida (HCN) adalah senyawa berbentuk cairan yang mudah menguap, biasa
digunakan dalam pembuatan asetonitril yang kemudian digunakan untuk
produksi serat akrilik, karet sintetis, dan plastik.[6] Sianida juga digunakan dalam
berbagai proses kimia, seperti fumigasi, pengerasan besi dan baja, elektroplating, dan
pemurnian bijih. Di alam, bahan - bahan yang mengandung sianida terdapat dalam
beberapa biji buah, seperti lubang ceri dan biji apel.

1. Mineral
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki
bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk
tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat
kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.

Anda mungkin juga menyukai