Anda di halaman 1dari 16

Asuhan Keperawatan pada Tn.

Ambo Tang dengan


Diagnosa Medis (Tu Mediastinum) di Ruang Assafi
RS Ibnu Sina Makassar

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


stase Keperawatan Medikal Bedah I

Di susun oleh:

Ita S. Alis (14420211039)

CI LAHAN CI INSTITUSI

(............................) (............................)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2021
No RM: 22 27 46
Tanggal 07 Juli 1954
Tempat Ruang Assafii RS Ibnu Sina

I. DATA UMUM
1. Identifikasi Klien
Nama : Tn. A
Tempat/tanggal lahir : Maros, 07 Juli 1954
Umur : 67 Thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Anggrek Raya blok A1 No 7
Status Perkawinan : kawin
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wirasuasta
Lama Kerja :-
Tanggal Masuk RS : 20 September 2021
2. Penangguang Jawab
Nama : Hj. Halija
Hubungan Keluarga : Anak kandung
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Umur :-

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan Utama : Nyeri pada area dada
2. Alasan masuk Rs : Nyeri yang di akibatkan karena adanya Benjolan
pada dada dirasakan sejak 3tahun yang lalu namun baru membesar
sejak 6 bulan terakhir nyeri dirasakan hilang timbul
3. Riwayat penyakit
P : Klien mengatakan nyeri pada saat ditekan
Q : klien mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk
R : klien mengatakan nyeri pada benjolan bagian dada
S : Klien tanpak meringis skala nyeri 3
T : Klien mengatakan nyeri hilang timbul
4. Data Medik
a. Dikirim Oleh UGD
b. Diagnosa Medik :
 Saat masuk : Tu Mediastinum
 Saat pengkajian : Tu Mediastinum

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil : Klien mengatakan penyakit pada masa kecil yaitu usus
buntu
Riwayat Perawatan : Klien mengatakan klien pernah dirawat di RS
sebelumnya karena penyakit usus buntu
Riwayat operasi : Klien mengatakan klien belum pernah di operasi
Riwayat pengobatan : Klien mengatakan klien sudah pernah menjalani
pengobatan sebelumnya
2. Riwayat alergi : Klien mengatakan klien tidak memiliki alergi
3. Riwayat imunisasi : Klien mengatakan tidak pernah imunisasi

IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Keterangan

: Laki-laki ? : Umur tidak diketahui

: Perempuan …. : Serumah
: Klien

X : Meninggal

2. Genogram 3 generasi :

G1
x x x x

G2 x x
x
x

G3 67 ?
? ?

3. Keterangan
 Generasi 1 : Kakek dan nenek pasien dari pihak ayah telah
meninggal dunia tidak memiliki riwayat penyakit sedangkan
nenek pasien mengalami riwayat penyakit asma dan kakek
dan nenek dari pihak ibu juga telah meninggal dunia tidak
memili riwayat penyakit
 Generasi 2 : Ayah dan ibu klien telah meninggal dunia tidak
memili riwayat penyakit
 Generasi 3 : Klien anak pertama dari 4 bersaudara klien
sekarang di rawat di RS ibnu sina Makassar khusnya di ruang
Assafi dengan diagnose medis dan diagnose pada saat
dilakukan pengkajian yaitu Tu mediastinum
V. RIWAYAT PSIKO SOSIAL SPRITUAL
1. Pola koping : klien mengatakan cemas dengan penyakitnya
2. Harapan Klien : klien berharap agar segera sembuh
3. Konsep diri : Klien mengatakan semuanya diserahkan kepada Allah Swt
atas penyakit yang dialami
4. Pengetahuan tentang penyakit :Klien mengatakan tidak mengetahui
penyakitnya awalnya klien Cuma mengira itu adalah benjolan biasa yang
hanya dengan mengurutnya bisa turun kembali
5. Hubungan dengan keluarganya : keluarga mengatakan hubungan klien
dengan keluarga baik
6. Hubungan dengan masyarakat : keluarga mengatakan klien sering berbaur
dengan teman sebayanya
7. Bahasa yang sering digunakan : bahasa Indonesia
8. Kegiatan pola ibadah : keluarga mengatakan klien aktif melakukan sholat
5 waktu
9. Keyakinan tentang kesehatan : klien mengatakan klien berharap agar bisa
sembuh kembali dan dapat beraktivitas seperti biasanya

VI. KEBUTUHAN DASAR / POLA SEHARI-HARI


1. Makan
Sebelum masuk RS : Klien mengatakan porsi makan klien sedikit tapi
sering
Sesudah masuk RS : Keluarga mengatakan nafsu makan klien tidak
berubah sama sekali
2. Minum
Sebelum masuk RS: keluarga mengatakan minum klien baik
Setelah masuk RS : keluarga mengatakan tidak ada yang berubah minum
klien tetap baik
3. Tidur
Sebelum masuk RS: keluarga mengatakan tidurnya baik
Setelah masuk RS : keluarga mengatakan tidur klien tetap baik apabila
terbangun itu karena klien merasakan lapar
4. Eliminasi fekal
Sebelum masuk RS:keluarga mengatakan BAB klien baik
Setelah masuk RS : keluarga mengatakan BAB klien tetap baik
5. Eliminasi urin
Sebelum masuk RS : keluarga mengatakan BAK baik
Setelah masuk RS: Keluarga mengatakan BAK tetap baik
6. Aktivitas dan Latihan
Sebelum masuk RS: Klien mengatakan selalu bekerja di toko kadang
pasien yang mengangkat barang sendiri dan membawa mobil sendiri
Setelah masuk RS : Klien mengatakan aktivitas klien di RS terbatas
karena klien harus banyak istirahat
7. Personal Hygine
Sebelum masuk RS : kebersihan klien baik
Setelah masuk RS : kebersihan klien teatap baik
VII. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum :
Keadaan klien composmentis
Klien tanpak cemas
Mood : pasien kurang baik di akibatkan karena cemas atas penyakitnya
Vital sign : TD : 150/80 mmHg
N : 80 x/m
P : 22 x/m
S: 36 °C
Ciri-ciri tubuh : nampak ada benjolan pada dada pasien dan ekstremitas
sebelah kiri terpasang infus
2. Head to toe:
- Kepala
Inspeksi : bentuk kepala klien nampak normal dan rambut klien
tampak bersih warna putih
Palpasi : tidak ada masa atau benjolan pada kepala
- Mata
Inspeksi : mata klien tanpak simetris kanan dan kiri, sclera putih
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada bagian bawah mata
- Hidung
Inspeksi : hidung klien simetris antara lubang kiri dan kanan, nampak
bersih
Palpasi : tidak ada nyeri pada hidung
- Mulut
Inspeksi : bibir tanpak pucat, mulut klien nampak bersih tidak ada
sariawan dan sebagian gigi klien ompong
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Telinga
Inspeksi : telinga nampak simetris antara kiri dan kanan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daun telinga
- Leher
Inspeksi : leher tidak ada memar atau lesi
Palpasi : leher tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid atau kelenjar
getah bening dan tidak ada peningkatan pada vena jugularis
- Dada
a. Paru – paru
 Inspeksi : nampak simetris, turgor kulit baik, nampak ada
benjolan pada dada
 Palpasi : terdapat nyeri tekan
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
b. Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS 4 – 5 midclavicula
 Perkusi : Pekak
 Auskultasi : Irama teratur
- Abdomen
Inspeksi : simetris
Palpasi : Nyeri tekan
Perkusi : Suara redup
Auskultasi : adanya Bising usus
- perineum dan genitalia
Inspeksi : tanpak bersih Tidak terpasang kateter, BAK dan BAB
lancar.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan atau massa
- ektremitas atas
Inspeksi : Simetris antara tangan kiri dan kanan, jari-jari lengkap
nampak baik terpasang infus sebelah kiri
Palpasi : tidak ada pembengkakan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : refleks otot normal
- ektremitas bawah
Inspeksi : Simetris antara kaki kiri dan kanan turgor kulit baik, jari-
jari lengkap
Palpasi : tidak mengalami pembengkakan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : refleks otot normal
3. Pathway

Virus
Faktor hormonal Struktur dasar
Adanya zat yang
DNA berubah
Faktor lingkungan bersifat initiation
Faktor genetik

Initiation agent
(unsur kimia. fisik, Terjadi
dan biologis) perubahan
struktur sel

Memerlukan waktu yang Memerlukan waktu yang


lama, minggu bahkan lama dan
sampai tahunan berkesinambungan

Terbentuk Terbentuk Memicu terbentuknya sel


formasi tumor neoplasma tumor

Pembedahan Nervus Trakea


vagus tertekan
tertekan

psikologis

Serangan batuk Batuk atau


dan spasme stridor
Kurang bronkus
pengetahuan

Nyeri Akut
Cemas
4. Pemeriksaan Diagnostik

Nama Result reverence Unit Note

ALT/SGPT 19 10-41 U/L

AST/SGOT 29 10-37 U/L

UREA UV 26 15-40 mg/dL

CREATININE 1.3 0.5-1.3 mg/dL

GLUCOSESEWAKTU 153 70-140 mg/dL

5. Penatalaksanaan Medis/Terapi
- Infus RL : Untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang
- Ranitidin 1x melalui IV : Untuk menurunkan asam lambung
- Ketorolak melalui IV : Untuk mengurangi nyeri
KONSEP KEPERAWATAN

1. ANALISIS DATA

Nama : Tn. A
Umur : 67
Ruang Rawat : Assafi
Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem

21-09-2021 DS: Terbentuk formasi tumor Nyeri Akut


- Klien mengatakan
13.00
nyeri pada benjolan Nervus vagus tertekan
P Klien mengatakan
nyeri pada saat
Serangan batuk dan spasme
ditekan
bronkus
Q Klien mengatakan
nyeri seperti di
tusuk-tusuk Nyeri Akut
R Klien mengatakan
nyeri pada
benjolan bagian
dada
S Klien tanpak
meringis skala
nyeri 3
T : Klien mengatakan
nyeri hilang
timbul
DO:

- Klien tanpak meringis

- TTV

TD: 150-80 mmHg


N : 80 x/m

P : 22 x/m

S : 36 °C

DS: Tu Mediastinum Ansietas


- Klien mengatakan
cemas dan takut psikologis
dengan
penyakitnya Kurang Pengetahuan

DO: Cemas

- Klien tanpak cemas

2. DIAGNOSA

a. Nyeri akut b.d penekanan oleh sel tumor

b. Ansietas b.d Perubahan Status Kesehatan


3. INTERVENSI
Nama : Tn. A
Umur : 67 tahun
Ruang Rawat : Assafii

Tgl/Jam Diagnosa Rencana


Tujuan / Kriteria Hsil Intervensi Rasional TTD
Nama
21-09-21 Nyeri akut b.d Nyeri terkontrol 1.Lakukan pengkajian
1.untuk mengetahui
penekanan Kriteria Hasil: nyeri secara
oleh sel tumor - Nyeri komprehensif termasuk sejauh mana
13.00 berkurang lokasi, karakteristik,
perkembangan rasa
hingga durasi, frekuensi,
skala : 0 kualitas, dan faktor nyeri yang dirasakan
- Klien tanpak presipitasi
pasien sehingga dapat
tidak meringis 2.pilih dan lakukan
lagi penanganan nyeri dijadikan sebagai acuan
- TTV dalam farmakologi non untuk intervensi
batas normal farmakologi dan
intepersonal selanjutnya
3. monitor vital sign setiap 2.untuk mengurangi rasa
hari
4.Kolaborasi dengan nyeri yang dirasakan
dokter pasien
3.peningkatan TTV dapat
menjadi acuan adanya
peningkatan nyeri
4.untuk menangani
pasien lebih lanjut
22-09-21 Ansietas b.d - Cemas terkontrol Edukasi kecemasan Edukasi kecemasan
Perubahan Kriteria hasil: 1. Gunakan pendekatan 1. Agar pasien tidak
Status - Cemas berkurang yang meneangkan begitu memikirkan
09.01 Kesehatan - Klien tampak tidak 2. Temani pasien untuk penyakitnya
cemas lagi memberikan keamanan 2. Untuk membuat klien
- Klien tampak tidak dan mengurangi takut nyaman
gelisah lagi 3. Identifikasi tingkat Mengetahui tingkat
kecemasan kecemasan edukasi
pasien
4. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Diagnosa Tgl/Jam Implementasi Evaluasi


1. Nyeri akut 21/9/21 1.Lakukan pengkajian nyeri secara S : Klien mengatakan nyeri pada dada
b.d komprehensif termasuk lokasi, O : Klien tanpak meringis
13.00
karakteristik, durasi, frekuensi,
penekanan TTV : TD : 150/80 mmHg
kualitas, dan faktor presipitasi
oleh sel H/ Tn. A mengatakan Lokasi N : 80 x/m
tumor Nyerinya agak berkurang P : 22 x/m
2.pilih dan lakukan penanganan
22/9/21 S : 36 °C
nyeri farmakologi non farmakologi
08.45 dan intepersonal A : Nyeri akut
H/ Tn. A mengatakan nyeri P : Lanjut Intervensi
berkurang pada saat
1.Lakukan pengkajian nyeri secara
melakukan tehnik relaksasi
21/9/21 nafas dalam komprehensif termasuk lokasi,
3. monitor vital sign setiap hari karakteristik, durasi, frekuensi,
13.10
H/ TD: 150/80 mmHg
kualitas, dan faktor presipitasi
N : 80 x/m
P : 22 x/m 2.Pilih dan lakukan penanganan
23/9/21 S : 36 °C nyeri farmakologi non farmakologi
20.00 4. Kolaborasi dengan dokter dan intepersonal
H/ Ketorolak, Ranitidin
3. Monitor vital sign setiap hari
4. Kolaborasi dengan dokter

2. Ansietas 21/9/21 Edukasi kecemasan S :Klien mengatakan cemas terhadap


b.d 09.01 1. Gunakan pendekatan yang penyakitnya
Perubahan meneangkan O : Klien tanpak cemas
Status H/ Pasien tanpak tenang A : Ansietas
22/9/21
Kesehatan 2. Temani pasien untuk memberikan P : Lanjut Intervensi
12.15 keamanan dan mengurangi takut 1. Gunakan pendekatan yang
H/ Pasien tanpak tenang meneangkan
23/9/21
3. Identifikasi tingkat kecemasan 2. Temani pasien untuk memberikan
20.10 H/ Masih cemas keamanan dan mengurangi takut
3. Identifikasi tingkat kecemasan

Anda mungkin juga menyukai