(RPP)
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan
menggunakan peralatan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya.
C. INDIKATOR
1.1.1. Mengenali konsep pengukuran.
1.1.2. Menyebutkan satuan baku dan satuan tidak baku.
1.1.3.Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari
kemudian mengelompokkannya dalam besaran pokok dan besaran turunan
1.1.4. Mengaitkan satuan Internasional dalam pengukuran.
1.1.5. Mengkonversi satuan panjang, massa, dan waktu secara sederhana.
D. UNDERSTANDING
Siswa memahami bahwa besaran turunan merupakan turunan dari besaran pokok.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
1.1.1. Mengenali konsep pengukuran.
1.1.2. Menyebutkan satuan baku dan satuan tidak baku.
1.1.3.Mengidentifikasikan besaran-besaran fisika dalam kehidupan sehari-hari
kemudian mengelompokkannya dalam besaran pokok dan besaran turunan
1.1.4. Mengaitkan satuan Internasional dalam pengukuran.
1.1.5. Mengkonversi satuan panjang, massa, dan waktu secara sederhana.
G. MATERI POKOK
Besaran dan Satuan
1. Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, mempunyai nilai dan
satuan
Besaran dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Besaran pokok
Adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu.
No Besaran pokok Simbol besaran Satuan Simbol satuan
1 Panjang L Meter m
2 Massa M Kilogram Kg
3 Waktu T Sekon S
4 Kuat arus i Ampere A
5 Suhu T Kelvin K
6 Intensitas Cahaya I Candela Cd
7 Jumlah zat n mol mol
b. Besaran Turunan
Adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok, contohnya
yaitu :
No Besaran Turunan Simbol Besaran Satuan
1 Luas L m2
2 Volume V m3
3 Kecepatan v m/s
4 Masa jenis ρ Kg/m3
5 Gaya F N
6 Percepatan a m/s2
2. Satuan
Adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran
Satuan dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Satuan baku
Adalah satuan yang nilainya selalu sama dan diakui secara internasional
ex :
Panjang satuannya : cm, m, Km, dll
Massa satuannya : garam, Kg, ton
Waktu satuannya : detik, menit, jam
b. Satuan tidak baku
Adalah satuan yang hanya berlaku pada daerah tertentu dan tidak diakui
secara internasional
ex : Panjang satuannya : jengkal, hasta, kaki,dll
Syarat-syarat satuan standar atau internasional :
- Bersifat tetap
- Bersifat internasional
- Mudah ditiru
Sistem satuan internasional digunakan untuk keseragaman secara
internasional. Sistem satuan ada 2, yaitu :
- Sistem MKS (Meter, Kilogram, Sekon)
- Sistem cgs (centimeter, gram, sekon)
Sistem satuan internasional (SI) menggunakan satuan dasar MKS
Berikut ini satuan SI untuk besaran panjang, massa, dan waktu
1. Panjang
Satuan panjang menurut SI adalah meter
a. Meteran klos
Meteran klos memiliki ketelitian 1 cm. Biasanya digunakan untuk
mengukur benda yang panjang.
b. Mistar
Mistar mempunyai ketelitian 0,1 cm atau 1mm
c. Jangka sorong
Jangka sorong mempunyai ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong
digunakan untuk mengukur dimensi luar atau dalam dari sebuah
benda
d. Mikrometer skrup
Mikrometer skrup mempunyai tingkat ketelitian yang sangat tinggi
yaitu 0,01 mm. Mikrometer skrup digunakan untuk mengukur
diameter atau ketebalan benda yang tipis.
2. Massa
satuan massa dalam SI adalah Kg
satu kilogram adalah massa sebuah silinder platina-iridium yang
disimpan di Sevres, dekat paris
3. Waktu
satuan waktu dalam SI adalah sekon
alat ukur waktu :
- jam pasir - stopwatch
- arloji
Konversi Satuan
Adalah merubah nilai satuan ke satuan yang lain
Konversi satuan besaran pokok
Contoh :
1. Satuan panjang :
1 Km = 1000 m
1 hm = 100 m
1 dam = 0,1 m
1 m = 0,001 Km = 0,01 hm = 100 cm = 1000 mm
2. Satuan massa :
1 Kg = 1000 gram
1 kuintal = 100 Kg
1 ton = 1000 Kg
1 gram = 0,001 Kg
3. Satuan waktu
1 jam = 60 menit = 3600 detik
1 menit = 60 detik
1 hari = 24 jam
2 x 0 , 001 Kg
3
=2000 kg /m 3
= 0 ,000001 m
F. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan
1. Pendekatan Keterampilan Konsep
2. Pendekatan Keterampilan Proses
Model
1. Model Pembelajaran Kooperatif
2. Direct Instruction
Metode
1. Demonstrasi
2. Diskusi kelompok
3. Eksperimen
4. Tanya jawab
5. Ceramah
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang pengukuran .
- Apakah kalian sering mengukur?
- Apa arti hasil pengukuran tersebut?
- Apakah manfaat satuan dalam pengukuran yang kita lakukan?
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Guru meminta siswa dalam kelompok untuk mengukur beberapa benda
yaitu panjang lapangan basket, lebar lapangan voli, panjang tembok
dengan menggunakan berbagai alat ukur yaitu penggaris 30 cm, meteran,
jengkal, dan kaki.
- Guru membimbing siswa dalam kelompok saat berdiskusi.
- Guru meminta tiap kelompok membacakan hasil dan kelompok lain
diminta menanggapi.
- Guru menanggapi pertanyaan dari siswa.
- Guru memberi pujian pada kelompok yang tepat dan cepat dalam
mengerjakan.
- guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif Value Line Ups atau
graphic organizers
3. Kegiatan akhir
- Guru membantu peserta didik untuk menyimpulkan materi serta
rangkuman hasil belajar
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal untuk
dikerjakan di rumah sebagai acuan untuk mengetahui daya serap materi
yang telah dipelajari
- Guru memberikan informasi akan diadakan praktikum untuk pertemuan
selanjutnya
Pertemuan kedua
1. Kegiatan awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
- Mengingatkan materi pada pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan inti
- Siswa dalam kelompok berdiskusi mengkonversi satuan panjang, massa
dan waktu secara sederhana.
- Guru membimbing siswa dalam kelompok saat berdiskusi.
- Guru membahas hasil diskusi bersama kelompok.
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif retelling atau graphic
organizers
- Guru memberikan pujian dan nilai plus kapada kelompok yang menjawab
benar
3. Kegiatan akhir
- Peserta didik (dibimbing
guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
- Guru memberikan tugas
berupa latihan soal
- Guru memberikan
informasi akan diadakan praktikum untuk pertemuan selanjutnya.
- Uraian
1. Sebutkan 5 besaran pokok dan satuannya dalam fisika!
2. Ayah naik sepeda selama 10 menit mampu menempuh
jarak 500 m. Sebutkan dua jenis besaran yang terdapat pada kalimat
tersebut !
3. Sebutkan 3 alat ukur waktu!
4. Satuan gaya adalah Kg m/s2. Sebutkan besaran pokok
penyusun satuan gaya tersebut!
5. Konversikan satuan-satuan dibawah ini !
a. 2 km = ..................... cm
b. 20 mm = ..................... m
c. 30 sekon = ..................... menit
d. 1800 menit = ..................... hari
3 3
e. 1 gr/cm = ..................... kg/m
JAWABAN
- Pilihan Ganda
1. A 9. C
2. B 10. A
3. C 11. C
4. D 12. B
5. B 13. B
6. A 14. D
7. D 15. D
8. B
- Uraian
1. Besaran pokok dalam fisika
5. Konversi
a. 2 km = 200.000 cm
b. 20 mm = 0,02 m
c. 30 sekon = ½ menit
d. 1800 menit = 1,25 hari
3 3
e. 1 gr/cm = 1000 kg/m
Rubrik jawaban
Dapat menjawab semua : 5 poin
Dapat menjawab 4 saja : 4 poin
Dapat menjawab 3 saja : 3 poin
Dapat menjawab 2 saja : 2 poin
Dapat menjawab 1 saja : 1 poin
Tidak dapat menjawab semua : 0 poin
Untuk penilaian : (Betul x 2) : 7
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Skor Skor
Ketera
No Aspek yang dinilai Maksi
1 2 3 ngan
mum
1. Keterampilan menggunakan alat ukur.
2. Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi
kelompok
3. Keefektifan waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas kelompok.
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup
c. Cara kerja :
- Mengukur panjang lapangan basket dengan menggunakan penggaris,
meteran/rollmeter, jengkal, dan kaki.
- Mengulangi pengukuran dengan alat ukur (penggaris, rollmeter, jengkal dan
kaki) pada lapangan voli, tembok, dan kursi beton.
- Memasukkan hasil pengukuran pada tabel pengamatan
d. Tabel pengamatan :
No. Benda Nilai Hasil Pengukuran
Penggaris rollmeter Jengkal Tangan kaki
1. Panjang lapangan basket
2. Lebar lapangan voli
3. Panjang tembok
4. Panjang kusi beton
e. Pertanyaan :
1. Bagaimana hasil pengukuran kalian dengan berbagai satuan alat ukur?
______________________________________________________________
______________________________________________________________
________
2. Berikan alasanmu!
______________________________________________________________
______________________________________________________________
________
4. Apakah pensil dan jengkal tangan bisa dijadikan satuan yang baku?
______________________________________________________________
______________________________________________________________
________
5. Apa kesimpulanmu?
______________________________________________________________
______________________________________________________________
________
TUGAS 1 ( Pertemuan II )
B. KOMPETENSI DASAR
1.2 Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya
C. INDIKATOR
1.2.1. Menyebutkan alasan mengapa indra peraba tidak dapat digunakan sebagai
alat pengukur suhu.
1.2.2. Mendemonstrasikan thermometer sederhana berskala berdasarkan sifat
perubahan volume suatu zat cair ketika menerima kalor.
1.2.3. Membandingkan skala thermometer Celsius dengan skala thermometer
yang lain.
D. UNDERSTANDING
Siswa memahami bahwa suhu dapat diukur dengan berbagai skala yaitu skala
Celsius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
1.2.1. Menyebutkan alasan mengapa indra peraba tidak dapat digunakan sebagai
alat pengukur suhu.
1.2.2. Mendemonstrasikan thermometer sederhana berskala berdasarkan sifat
perubahan volume suatu zat cair ketika menerima kalor.
1.2.3. Membandingkan skala thermometer Celsius dengan skala thermometer
yang lain.
G. MATERI POKOK
Pengertian suhu
Untuk menyatakan panas dinginnya suatu benda digunakan besaran suhu. Jadi,
suhu adalah derajat panas suatu benda.
Termometer
Untuk mengukur suhu dengan tepat digunakan Termometer
Berdasarkan zat cair pengisinya, termometer dibedakan menjadi :
1. Termometer Raksa
Keunggulan raksa sebagai pebgisi termometer :
- Mudah dilihat karena mengkilap
- Pemuaian teratur
- Cepat mengambil suhu benda
- Tidak membasahi dindingnya
- Daerah ukur luas (-39 oC – 357 oC)
Kelemahan raksa :
- Harga mahal
- Bersifat racun
- Tidak dapat mengukur suhu yang sangat rendah (kutub)
2. Termometer Alkohol
Keunggulan alkohol :
- Harga murah
- Lebih teliti untuk kenaikkan suhu yang kecil
- Titik bekunya sangat rendah (-114 oC)
Kelemahan termometer alkohol :
- Titik didihnya rendah (78 oC)
- Membasahi dindingnya
Skala Berbagai macam termometer
Menurut penemunya, termometer ada 4 macam yaitu :
1. Termometer Celvin
2. Termometer Reamur
3. Termometer Fahrenheit
4. Termometer kelvin
Pada tekanan normal keempat termometer tersebut mempunyai batas bawah
dan batas atas yang berbeda-beda.
100 80 212 373
Titik atas
0 0 32 273
Titik bawah
C R F K
Hubungan keempat skala tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
C : R : F : K = 100 : 80 : 180 : 100
C:R:F:K= 5 : 4 : 9 : 5
Hubungan dua Termometer :
a. Hubungan antara Celcius dan Reamur
4 5
t R= t tC = t
5 c atau 4 R
F. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : keterampilan konsep
Model : Direct Instruction (DI)
Metode : Ceramah, Demonstrasi, Diskusi
G. LANGKAH - LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucapkan salam
- Mengabsen kehadiran peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
- Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang suhu dengan memberi
fenomena dalam kehidupan sehari-hari
- Kita sering merasa panas dan dingin, panas dan dingin dikatakan sebagai
suhu, kenapa suatu benda dikatakan panas atau dingin?
2. Kegiatan inti
- Guru mendemonstrasikan tentang tubuh manusia tidak dapat digunakan
sebagai alat ukur suhu
- Guru menjelaskan pengertian suhu
- Guru menjelaskan bagian-bagian termometer
- Guru menjelaskan jenis- jenis termometer
- Guru mendiskusikan cara membaca skala thermometer yang benar
- Guru mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan, pengukuran
suhu suatu objek dan pembacaan skala pada thermometer
- Guru menjelaskan hubungan skala termometer yang satu dengan
termometer yang lain
- Guru menjelaskan perhitungan suhu skala termometer sehingga bisa
dilakukan perhitungan suhu pada skala termometer yang berbeda
3. Kegiatan akhir
- Menyimpulkan materi yang telah dibahas
- Memberitahukan kepada peserta didik materi selanjutnya
Pertemuan kedua
Kegiatan awal
Apersepsi
- Mengucapkan salam
- Mengabsen kehadiran peserta didik
Motivasi
- Hasil pengukuran suhu harus dinyatakan dengan satuan; satuan apakah
yang dipakai?
- Apakah satuan suhu dalam SI?
Kegiatan inti
- Guru mengajak siswa dalam kelompok untuk membuat thermometer
sederhana
- Melalui kegiatan diskusi, peserta didik diberi tugas membandingkan skala
pada termometer Celcius dengan termometer Reamur, Kelvin dan
Fahrenheit
- Guru memberikan informasi cara menentukan skala termometer Celcius
dengan termometer Reamur, Kelvin dan Fahrenheit dengan perbandingan
sebagai berikut
- T C :T K :T R :(T F−32)=5 :(T C +273):4 :9
- Guru memberikan contoh soal latihan mengenai cara menghitung skala
termometer Celcius, Reamur, Kelvin dan Fahrenheit
Kegiatan akhir
- Guru memberikan pekerjaan rumah mengenai suhu dan
pengukurannya
- Memberikan informasi akan dilakukan evaluasi untuk pertemuan
selanjutnya.
I. PENILAIAN
Kognitif
1. Prosedur Evaluasi : Post-test
2. Jenis Instrumen : Tes tertulis
3. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda dan uraian
4. Contoh instrumen :
Pilihan ganda
1. Suhu didefinisikan sebagai . . .
a. Tingkat panas pada suhu tertentu c. Kerapatan suatu zat
b. Tingkat panas pada suatu zat d. Massa jenis yang dimiliki
suatu zat
2. Zat cair yang paling banyak digunakan sebagai pengisi termometer
adalah....
a. air b. alkohol c. minyak d. raksa
3. Di bawah ini keunggulan raksa sebagai pengisi termometer, kecuali ...
a. titik bekunya tinggi c. Cepat mengambil suhu benda
b. pemuaiannya teratur d. Tidak membasahi dindingnya
4. Termometer yang memiliki titk bawah sama yaitu . . .
a. Celcius dan Fahrenheit c. Reamur dan Fahrenheit
b. Celcius dan Reamur d. Celcius dan Kelvin
5. Pada skala Celcius, suhu suatu benda 15 oC. Jika dinyatakan dalam
Reamur, suhu benda menjadi...
a. 5 oR c. 12 oR
o
b. 8 R d. 20 oR
6. Perbandingan skala termometer yang tepat adalah ....
a. C:R:F = 5:4:9 c. C:R:F = 4:9:5
b. C:R:F = 5:9:4 d. C:R:F = 4:5:9
7. Suhu 0 K setara dengan …
0 0 0 0
a. 0 C b. -373 C c. -273 C d. 373 F
8. Satuan Suhu dalam SI adalah....
a. Celcius b. Kelvin c. Reamur d.
Fahrenheit
9. Titik tetap bawah termometer di dasarkan pada suhu ....
a. air mendidih c. es mencair
b. uap air d. air membeku
10. Alat ukur suhu yang tepat adalah ….
A. Barometer b. Kalorimeter c. Kelvinmeter d.
Termometer
- Uraian
1. Sebutkan keuntungan raksa sebagai pengisi termometer!
2. Termometer Celcius angka 35 oC. Tentukan angka yang ditunjukan oleh
termometer :
a. Reamur
b. Fahrenheit
c. Kelvin
3. Sebutkan 4 macam skala termometer beserta rentang skalanya !
4. Konversikan skala suhu dibawah ini :
0
a. 40 C =.... F
b. 200 K =.... C
0
c. 59 F =.....R
JAWABAN
- Pilhan Ganda
1. B 6. A
2. D 7. C
3. A 8. B
4. B 9. C
5. C 10.D
- Uraian
1. Keuntungan Raksa sebagai pengisi termometer
- Mudah dilihat karena mengkilap
- Pemuaian teratur
- Cepat mengambil suhu benda
- Tidak membasahi dindingnya
- Daerah ukur luas (-39 oC – 357 oC)
Rubrik jawaban :
Dapat menjawab semua : 5 poin
Dapat menjawab 4 saja : 4 poin
Dapat menjawab 3 saja : 3 poin
Dapat menjawab 2 saja : 2 poin
Dapat menjawab 1 saja : 1 poin
Tidak menjawab : 0 poin
2. Termometer Celcius menunjuk angka 35 oC maka :
a. Reamur
4 4
t R= t
5 c = 5 . 35 oC = 28 oR
b. Fahreinheit
9 9 o
t f = . t c +32 . 35 C +32
5 = 5 = 95 oF
c. Kelvin
t K =t C +273 = 35 oC + 273 = 308 K
Rubrik jawaban :
Dapat menjawab semua dan benar : 3 poin
Dapat menjawab semua tetapi kurang tepat : 2,5 poin
Dapat menjawab 2 saja dan benar : 2 poin
Dapat menjawab 2 saja tetapi kurang tepat : 1,5 poin
Dapat menjawab 1 saja dan benar : 1 poin
Dapat menjawab 1 tetapi kurang tepat : 0,5 poin
Tidak menjawab semua : 0 poin
3. Empat macam termometer berdasarkan skala yaitu :
a.Termometer Celcius (rentang skala : 100)
b. Termometer Fahrenheit (rentang skala : 80)
c.Termometer Reamur (rentang skala : 180)
d. Termometer Kelvin (rentang skala : 100)
Rubrik jawaban :
Dapat menjawab semua : 4 poin
Dapat menjawab 3 saja : 3 poin
Dapat menjawab 2 saja : 2 poin
Dapat menjawab 1 saja : 1 poin
Tidak menjawab semua : 0 poin
9 9 o
t F = .t c +32 . 40 C+32
4. a. 5 = 5 = 104 oF
t =t −273 = 200 K - 273 = -73 oC
b. C K
4 4
t R = .(t F −32) .(59−32)
c. 9 = 9 = 12 oR
Rubrik jawaban :
Dapat menjawab semua dan benar : 3 poin
Dapat menjawab semua tetapi kurang tepat : 2,5 poin
Dapat menjawab 2 saja dan benar : 2 poin
Dapat menjawab 2 saja tetapi kurang tepat : 1,5 poin
Dapat menjawab 1 saja dan benar : 1 poin
Dapat menjawab 1 saja tetapi kurang tepat : 0,5 poin
Tidak menjawab semua : 0 poin
Untuk penilaian : Betul x 4
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
A. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan
menggunakan peralatan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.3. Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur
yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
C. INDIKATOR
1.3.1. Mengukur dengan satuan baku secara teliti dan benar.
1.3.2. Melakukan pengukuran secara perkiraan (estimasi) dengan menggunakan
satuan tak baku.
1.3.3. Mendeskripsikan pentingnya ketelitian pengukuran dalam keitannya
dengan keselamatan kerja.
1.3.4. Mengkonversikan berbagai satuan dari besaran pokok ke besaran turunan.
1.3.5. Mengukur besaran turunan (luas,volume) secara langsung dan tidak
langsung.
D. UNDERSTANDING
Siswa memahami bahwa pentingnya ketelitian dalam melakukan suatu
pengukuran dalam kaitannya dengan keselamatan kerja.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
1.3.1. Mengukur dengan satuan baku secara teliti dan benar.
1.3.2. Melakukan pengukuran secara perkiraan (estimasi) dengan menggunakan
satuan tak baku.
1.3.3. Mendeskripsikan pentingnya ketelitian pengukuran dalam keitannya
dengan keselamatan kerja.
1.3.4. Mengkonversikan berbagai satuan dari besaran pokok ke besaran turunan.
1.3.5. Mengukur besaran turunan (luas,volume) secara langsung dan tidak
langsung.
G. MATERI POKOK
Alat ukur dari besaran panjang, massa, dan waktu
1. Panjang
Satuan panjang menurut SI adalah meter
a. Meteran klos
Meteran klos memiliki ketelitian 1 cm. Biasanya digunakan untuk mengukur
benda yang panjang.
b. Mistar
Mistar mempunyai ketelitian 0,1 cm atau 1mm
c. Jangka sorong
Jangka sorong mempunyai ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong digunakan untuk
mengukur dimensi luar atau dalam dari sebuah benda
d. Mikrometer skrup
Mikrometer skrup mempunyai tingkat ketelitian yang sangat tinggi yaitu 0,01
mm. Mikrometer skrup digunakan untuk mengukur diameter atau ketebalan
benda yang tipis.
2. Massa
satuan massa dalam SI adalah Kg
satu kilogram adalah massa sebuah silinder platina-iridium yang disimpan di
Sevres, dekat paris. Berikut adalah alat ukur dari massa :
3. Waktu
satuan waktu dalam SI adalah
sekon
alat ukur waktu :
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan
1. Pendekatan Keterampilan Konsep
2. Pendekatan Keterampilan Proses
Model
1. Model Pembelajaran Kooperatif
2. Direct Instruction
Metode
1. Demonstrasi
2. Diskusi kelompok
3. Eksperimen
4. Tanya jawab
5. Ceramah
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Menggali pengetahuan awal peserta didik tentang pengukuran .
- Apakah kalian sering mengukur?
- Apa arti hasil pengukuran tersebut?
- Apakah manfaat satuan dalam pengukuran yang kita lakukan?
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Guru mengarahkan siswa dalam kelompok untuk mempraktekan
menggunakan alat ukur panjang, massa, waktu
- Memberikan soal latihan yang berkaitan dengan pengukuran
- Guru memberi pujian pada kelompok yang tepat dan cepat dalam
mengerjakan.
- guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif exit pass
3. Kegiatan akhir
- Guru membantu peserta didik untuk menyimpulkan materi serta
rangkuman hasil belajar
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal untuk
dikerjakan di rumah sebagai acuan untuk mengetahui daya serap materi
yang telah dipelajari
- Guru memberikan informasi akan diadakan praktikum untuk pertemuan
selanjutnya
Pertemuan kedua
4. Kegiatan awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
- Mengingatkan materi pada pertemuan sebelumnya.
5. Kegiatan inti
- Siswa dalam kelompok mempraktekkan besaran turunan secara langsung
dan tidak langsung berdiskusi mengkonversi satuan panjang, massa dan
waktu secara sederhana.
- Guru membimbing siswa dalam kelompok saat berdiskusi.
- Guru membahas hasil diskusi bersama kelompok.
- Memberikan soal mengenai pengukuran besaran turunan
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif response cards
- Guru memberikan pujian kepada kelompok yang menjawab benar
6. Kegiatan akhir
- Peserta didik (dibimbing
guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman
- Guru memberikan tugas
berupa latihan soal
- Guru memberikan
informasi untuk pertemuan selanjutnya.
JAWABAN
1. Skala tetap : 2 cm
Skala nonius : 6 x 0,01 cm = 0,06 cm
Diameter bola : 2 + 0,06 = 2,06 cm
Rubrik jawaban :
Dapat menjawab dengan benar skala tetap, nonius, dan
penjumlahannya: 2 poin
Dapat menjawab kurang tepat ( menjawab 2 tetapi kurang tepat
atau menjawab satu saja) : 1 poin
Tidak menjawab semua : 0 poin
2. Hasil penjumlahan : 100 gr + 20 gr + 5 gr = 125 gr
Rubrik jawaban :
Dapat menjawab dengan benar penjumlahannya: 2 poin
Dapat menjawab kurang tepat ( menjawab 2 tetapi kurang tepat
atau menjawab satu saja) : 1 poin
Tidak menjawab semua : 0 poin
3. pengukuran awal : 5 sekon
pengukuran akhir : 40 sekon
hasil : 40 – 5 = 35 sekon
Rubrik jawaban :
Dapat menjawab dengan benar penjumlahannya: 2 poin
Dapat menjawab kurang tepat ( menjawab 2 tetapi kurang tepat
atau menjawab satu saja) : 1 poin
Tidak menjawab semua : 0 poin
4. alat ukur massa : neraca 4 lengan, timbangan badan
alat ukur panjang : jangka sorong, mikrometer skrup
Rubrik jawaban :
Dapat menjawab dengan benar alat ukur dengan tepat: 4 poin
Dapat menjawab kurang tepat ( menjawab 2 tetapi kurang tepat
atau menjawab satu saja) : 2 poin
Tidak menjawab semua : 0 poin
Untuk penilaian : Nilai = jumlah betul
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Psikomotor
Selama Proses Dikusi Kelompok
Lembar Observasi Unjuk Kerja
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup
Mengetahui Mataram, Juli 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Memahami klasifikasi zat.
B. KOMPETENSI DASAR
2.1. Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui
alat dan indikator pencapaian kompetensi yang tepat.
C. INDIKATOR
2.1.1. Mendiskusikan pengertian asam, basa, dan garam.
2.2.2. Membedakan bahan-bahan yang termasuk asam, basa, dan garam.
2.2.3. Melakukan percobaan untuk menentukan asam, basa pada bahan-bahan
dari alam dengan menggunakan kertas lakmus dan alat sederhana.
D. UNDERSTANDING
Setiap zat memiliki sifat asam, basa, atau garam
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu untuk :
2.1.1. Mendiskusikan pengertian asam, basa, dan garam.
2.2.2. Membedakan bahan-bahan yang termasuk asam, basa, dan garam.
2.2.3. Melakukan percobaan untuk menentukan asam, basa pada bahan-bahan
dari alam dengan menggunakan kertas lakmus dan alat sederhana.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Asam
Asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion H+.
Asam terdapat pada :
No Nama Asam Terdapat di
.
1. asam asetat larutan cuka
2. asam askorbat jeruk, tomat, sayuran
3. asam sitrat jeruk
4. asam borat larutan pencuci mata
5. asam karbona minuman berkarbonasi
Basa
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH-).
Basa terdapat pada :
No Nama Basa Terdapat di
.
1. Aluminium hidroksida Deodoran, antacid
2. Kalsium hidroksida Mortar, plester
3. Magnesium hidroksida obat urus-urus, antacid
4. Natrium Hidroksida Bahan sabun
Garam
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Contoh
dari garam yaitu NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2.
Asam bereaksi dengan basa membentuk zat netral dan tidak bersifat asam
maupun basa.Reaksi antara asam dan basa dinamakan Reaksi Netralisasi.
Contohnya asam klorida bereaksi dengan natrium hidroksida (soda api) akan
membentuk garam dapur dan air. Jika dengan menggunakan proses
penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam dapur saja.
HCl + NaOH → NaCl + H2O
asam basa garam dapur air
Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam yaitu :
Asam + basa menghasilkan garam + air
basa + oksida asam menghasilkan garam + air
Asam + oksida basa menghasilkan garam + air
Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam
Logam + asam menghasilkan garam + H2
Identifikasi Asam, Basa, dan Garam
Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat mengunakan
kertas lakmus, larutan indikator, atau larutan alami.
Kertas Lakmus
Keuntungan penggunaan kertas lakmus yaitu :
- lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam
ataupun basa.
- lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapattahan
lama.
- lakmus mudah diserap oleh kertas.
Indikator alami
Selain indikator buatan, dipakai pula indikator alami untuk mengelompokkan
bahan-bahan di lingkungan berdasarkan konsep asam, basa, dan garam.
Indikator alami, seperti : bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, kubis ungu,
atau jenis bunga-bungaan yang berwarna. Ekstrak bahan-bahan tersebut
dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa.
Warna ekstrak kubis ungu dalam larutan asam, basa dan netral
No Sifat Larutan Warna Indikator
.
1. asam kuat merah tua
2. asam menengah merah
3. asam lemah merah keunguan
4. netral ungu
5. basa lemah biru kehijauan
6. basa menengah hijau
7. basa kuat kuning
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
- Pendekatan
1. Pendekatan Keterampilan Konsep
2. Pendekatan Keterampilan Proses
- Model
1. Model Pembelajaran Kooperatif
2. Direct Instruction
- Metode
1. Demonstrasi
2. Diskusi kelompok
3. Eksperimen
4. Tanya jawab
5. Ceramah
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
- Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru memberi pengetahuan awal tentang asam basa : mengapa kulit yang
terkena air aki akan melepuh/rusak?
- Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam kelompok
- siswa dalam kelompok diminta untuk mengelompokkan zat yang
mengandung asam, basa, garam dengan indikator alami
- Guru membimbing siswa dalam kelompok
- Guru meminta tiap kelompok maju untuk mempresentasikan hasil
prakteknya
- Guru meminta tanggapan dari kelompok lain
- Guru membahas mengenai prakteek yang telah dilakukan
- Guru memberi penilaian formatif dengan cara retelling
- Guru memberi pujian bagi kelompok yang mengerjakan dengan tepat dan
disiplin
- Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan bersama
- Guru memberi latihan mengenai sifat asam, basa, dan garam.
- Guru menginfokan materi untuk pertemuan berikutnya
Pertemuan Kedua
- Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya.
- Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam kelompok
- siswa dalam kelompok diminta untuk mengelompokkan zat yang
mengandung asam, basa dengan kertas lakmus
- Guru membimbing siswa dalam kelompok
- Guru meminta tiap kelompok maju untuk mempresentasikan hasil
prakteknya
- Guru meminta tanggapan dari kelompok lain
- Guru membahas mengenai praktek yang telah dilakukan
- Guru memberi penilaian formatif dengan cara retelling
- Guru memberi pujian bagi kelompok yang mengerjakan dengan tepat dan
disiplin
- Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan bersama
- Guru memberi latihan mengenai sifat asam, basa, dan garam.
- Guru menginfokan materi untuk pertemuan berikutnya
J. SUMBER BELAJAR
Sumber Bahan
Sugiyarto, Teguh dan Eny Ismawati. 2008. BSE : Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan DepDikBud.
Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh
Karya
Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
Anggota IKAPI. 2011. Kartika SMP IPA Terpadu Kelas VII Semester 1.
Surakarta : Putra Nugraha.
Media Pembelajaran
- bunga sepatu
- kertas lakmus merah dan biru
- cawan patri
- pipet tetes
- lumpang+alu
- LCD
- Laptop
K. PENILAIAN
Kognitif
Jenis Instrument
- Tes Tertulis
Bentuk Instrumen
- Uraian
1. Bagaimana perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus biru
jika ditetesi asam?
2. Apa perubahan warna yang terjadi pada indikator alami kembang
sepatu?
JAWABAN
1. perubahan warna kertas lakmus biru menjadi merah
2. jika terkena asam akan berwarna merah, jika terkena basa akan
berwarna hijau, dan jika terkena garam tidak akan berubah warna.
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Skor
Keter
Skor Maksi
No Aspek yang dinilai angan
mum
1 2 3
1. Keterampilan membuat ekstrak indikator alami.
2. Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi
kelompok
3. Keefektifan waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas kelompok.
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Memahami klasifikasi zat.
B. KOMPETENSI DASAR
2.2. Melakukan percobaan sederhana dengan bahan-bahan yang diperoleh dalam
kehidupan sehari-hari.
C. INDIKATOR
2.2.1. Melakukan percobaan dengan menggunakan indikator alami dan indikator
universal untuk mengetahui pH suatu zat.
D. UNDERSTANDING
Setiap zat memiliki sifat asam, basa, atau garam.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
2.2.1. Melakukan percobaan dengan menggunakan indikator alami dan indikator
universal untuk mengetahui pH suatu zat.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Penentuan Skala Keasaman dan Kebasaan
Jumlah ion H+ dalam air digunakan untuk menentukan sifat derajat keasaman atau
kebasaan suatu zat. Semakin zat tersebut memiliki keasaman tinggi, semakin
banyak ion H+ di dalam air. Sedangkan semakin tinggi kebasaan zat tersebut,
semakin banyak ion OH- dalam air. Untuk menentukan harga pH dan pOH biasa
digunakan indikator universal yang dapat memperlihatkan warna bermacam-
macam untuk tiap pH. Indikator universal dilengkapi dengan cakram warna,
sehingga warna dan hasil reaksi dapat ditentukan pHnya dengan mencocokkan
warna tersebut. Selain itu, pH meter juga dapat dipergunakan untuk menentukan
tingkat keasaman atau kebasaan suatu zat. Terdapat 2 macam indikator universal
berupa indikator larutan dan kertas.
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
- Pendekatan
1. Pendekatan Keterampilan Konsep
2. Pendekatan Keterampilan Proses
- Model
1. Model Pembelajaran Kooperatif
2. Direct Instruction
- Metode
1. Demonstrasi
2. Diskusi kelompok
3. Eksperimen
4. Tanya jawab
5. Ceramah
I. LANGKAH PEMBELAJARAN
- Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya.
- Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam kelompok
- siswa dalam kelompok diminta untuk mempraktekan nilai pH pada setiap
zat asam, basa dan garam yang disediakan
- Guru membimbing siswa dalam kelompok
- Guru meminta tiap kelompok maju untuk mempresentasikan hasil
prakteknya
- Guru meminta tanggapan dari kelompok lain
- Guru membahas mengenai prakteek yang telah dilakukan
- Guru memberi penilaian formatif dengan cara retelling
- Guru memberi pujian bagi kelompok yang mengerjakan dengan tepat dan
disiplin
- Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan bersama
- Guru memberi latihan mengenai asam, basa, dan garam.
- Guru menginfokan materi untuk pertemuan berikutnya
J. SUMBER BELAJAR
Sumber Bahan
Sugiyarto, Teguh dan Eny Ismawati. 2008. BSE : Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan DepDikBud.
Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh
Karya
Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
Anggota IKAPI. 2011. Kartika SMP IPA Terpadu Kelas VII Semester 1.
Surakarta : Putra Nugraha.
Media Pembelajaran
- cuka
- larutan CDR
- larutan sabun
- larutan garam
- LCD
- Laptop
K. PENILAIAN
Kognitif
Jenis Instrument
- Tes Tertulis
Bentuk Instrumen
- Uraian
1. Berapa pH untuk zat yang memiliki keasaman tinggi?
2. Bagaimana perubahan warna yang terjadi pada asam dan basa
yang ditetesi Fenolftalein?
3.
JAWABAN
1. < 3
2. asam : tidak berwarna dan basa : fuschia(ungu)
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Skor
Keter
Skor Maksi
No Aspek yang dinilai angan
mum
1 2 3
1. Keterampilan menggunakan indikator universal
2. Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi
kelompok
3. Keefektifan waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas kelompok.
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Memahami klasifikasi zat.
B. KOMPETENSI DASAR
2.3. Menjelaskan nama unsur dan rumus kimia sederhana.
C. INDIKATOR
2.3.1. Mengidentifikasi lambang unsur dan penulisannya
2.3.2. Mencari informasi nama senyawa dan menuliskan rumus kimianya.
D. UNDERSTANDING
Siswa memmahami bahwa materi memiliki klasifikasi berdasarkan sifatnya.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
2.3.1. Mengidentifikasi lambang unsur dan penulisannya
2.3.2. Mencari informasi nama senyawa dan menuliskan rumus kimianya.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan
reaksi kimia biasa.
Unsur dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
- Unsur logam
Memiliki sifat putih mengkilap, mempunyai titik lebur rendah, dapat
menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat menghantarkan kalor atau
panas. Pada umumnya logam merupakan zat padat, namun terdapat satu unsur
logam yang berwujud cair yaitu air raksa. Contoh logam yaitu : Krom (Cr),
Besi (Fe), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), Seng (Zn), Platina (Pt), Emas (Au).
- Unsur non logam
Sifat tidak mengkilap, penghantar arus listrik yang buruk, dan tidak dapat
ditempa, penghantar arus panas yang buruk, namun terdapat satu unsur non
logam yang dapat menghantarkan panas dengan baik yaitu grafit. Contoh non
logam yaitu : Fluor (F), Brom (Br), dan Yodium (I).
- Unsur semi logam (Metaloid)
contohnya silicon (Si), Germanium (Ge).
Jons Jacob Berzelius memperkenalkan tata cara penulisan nama dan lambang
unsur, yaitu:
- Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf yang diambil dari huruf awal
nama unsur tersebut.
- Lambang unsur ditulis dengan huruf capital.
- Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, maka penulisan nama dibedakan
dengan cara menambah satu huruf di belakangnya dan ditulis dengan huruf
kecil.
Senyawa adalah gabungan dari beberapa unsur yang terbentuk melalui reaksi
kimia.
Senyawa termasuk zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan
perbandingan yang tetap.
Rumus kimia adalah zat yang terdiri dari kumpulan lambang-lambang unsur
dengan komposisi tertentu. Rumus kimia dapat berupa rumus molekul dan rumus
empiris. Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah
atom yang menyusun zat. Contohnya C2H4 (Etana).
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
- Pendekatan
1. Pendekatan Keterampilan Konsep
2. Pendekatan Keterampilan Proses
- Model
1. Model Pembelajaran Kooperatif
2. Direct Instruction
- Metode
1. Demonstrasi
2. Diskusi kelompok
3. Eksperimen
4. Tanya jawab
5. Ceramah
I. LANGKAH PEMBELAJARAN
- Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru memberi pertanyaan memancing yang berkaitan dengan unsur kimia.
- Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam kelompok
- guru memberi puzzle gambar unsur, siswa dalam kelompok diminta
menyusun dan memberi keterangan sesuai dengan gambar yang disusun.
- Guru membimbing siswa dalam kelompok
- Guru meminta tiap kelompok maju untuk mempresentasikan hasil
prakteknya
- Guru meminta tanggapan dari kelompok lain
- Guru membahas mengenai praktek yang telah dilakukan
- Guru memberi penilaian formatif dengan cara response chaining.
- Guru memberi pujian bagi kelompok yang mengerjakan dengan tepat dan
disiplin
- Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan bersama
- Guru memberi latihan mengenai unsur dan senyawa.
- Guru menginfokan materi untuk pertemuan berikutnya.
J. SUMBER BELAJAR
Sumber Bahan
Sugiyarto, Teguh dan Eny Ismawati. 2008. BSE : Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan DepDikBud.
Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh
Karya
Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
Anggota IKAPI. 2011. Kartika SMP IPA Terpadu Kelas VII Semester 1.
Surakarta : Putra Nugraha.
Media Pembelajaran
- gambar-gambar unsur
- kertas bufalo
- lem
- gunting
- LCD
- Laptop
K. PENILAIAN
Kognitif
Jenis Instrument
- Tes Tertulis
Bentuk Instrumen
- Uraian
1. Apakah lambang unsur dari Besi, Uranium, Kobalt, dan emas?
2. Apakah nama senyawa dari NaOH?
3.
JAWABAN
1. Fe, U, Co, Au
2. Natrium Hidroksida
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Psikomotor
Selama Proses Dikusi Kelompok
Lembar Observasi Unjuk Kerja
Skor
Keter
Skor Maksi
No Aspek yang dinilai angan
mum
1 2 3
1. Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi
kelompok
2. Keefektifan waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas kelompok.
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup
Mengetahui Mataram, Juli 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
A. STANDAR KOMPETENSI
2. Memahami klasifikasi zat.
B. KOMPETENSI DASAR
2.4. Membandingkan sifat unsur, senyawa, dan campuran
C. INDIKATOR
2.4.1. Mengidentifikasi sifat unsur, senyawa, dan campuran.
2.4.2. Mengklasifikasikan materi secara sederhana.
2.4.3. Mengidentifikasi campuran homogen dan campuran heterogen.
D. UNDERSTANDING
Siswa memmahami bahwa campuran merupakan gabungan beberapa zat dengan
perbandingan tidak tetap.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
2.4.1. Mengidentifikasi sifat unsur, senyawa, dan campuran.
2.4.2. Mengklasifikasikan materi secara sederhana.
2.4.3. Mengidentifikasi campuran homogen dan campuran heterogen.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan tidak tetap tanpa
melalui reaksi kimia.
Perbedaan antara Campuran dan Senyawa :
No Campuran Senyawa
.
1. Terbentuk tanpa melalui reaksi Terbentuk melalui reaksi kimia.
2. kimia Perbandingan massa unsur tetap.
Perbandingan massa unsur dan
3. senyawa tidak tetap. Tersusun dari beberapa unsur saja.
Tersusun dari beberapa unsur atau
4. beberapa senyawa. Sifat komponen penyusun senyawa
Sifat komponen penyusun berbeda dengan aslinya.
5. campuran sesuai dengan sifat Melalui proses kimia komponen
masing-masing. penyusun senyawa dapat dipisahkan.
Melalui proses fisika komponen
penyusun campuran dapat
dipisahkan.
Campuran dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
Campuran Homogen
Zat pembentuk campuran homogen pada umumnya tercampur dengan rata, tidak
dapat dibedakan antara zat terlarut dengan zat pelarutnya, sehingga campuran
homogen sering disebut sebagai larutan.
Campuran Heterogen
Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya
masih dapat dibedakan satu sama lainnya. Contoh campuran heterogen yaitu air
sungai, tanah, makanan, minuman, adonan kue, beton cor.
Campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu : Koloid dan
suspensi.
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
- Pendekatan
1. Pendekatan Keterampilan Konsep
2. Pendekatan Keterampilan Proses
- Model
1. Model Pembelajaran Kooperatif
2. Direct Instruction
- Metode
1. Demonstrasi
2. Diskusi kelompok
3. Eksperimen
4. Tanya jawab
5. Ceramah
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
- Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru memberi pertanyaan memancing berupa pertanyaan yang berkaitan
dengan unsur, senyawa, dan campuran.
- Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam kelompok
- Guru meminta siswa dalam kelompok untuk membedakan sifat unsur,
senyawa, campuran. dengan cara kajian pustaka
- Guru meminta tiap kelompok maju untuk mempresentasikan hasilnya
- Guru meminta tanggapan dari kelompok lain
- Guru membahas mengenai praktek yang telah dilakukan
- Guru mendemostrasikan pada siswa mengenai jenis-jenis campuran
- Guru memberi penilaian formatif dengan cara whip around.
- Guru memberi pujian bagi kelompok yang mengerjakan dengan tepat dan
disiplin
- Kegiatan Penutup
- Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan bersama
- Guru memberi latihan mengenai unsur dan senyawa.
- Guru menginfokan materi untuk pertemuan berikutnya.
J. SUMBER BELAJAR
Sumber Bahan
Sugiyarto, Teguh dan Eny Ismawati. 2008. BSE : Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan DepDikBud.
Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh
Karya
Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
Anggota IKAPI. 2011. Kartika SMP IPA Terpadu Kelas VII Semester 1.
Surakarta : Putra Nugraha.
Media Pembelajaran
- larutan gula
- larutan garam
- air sungai
- susu
- LCD
- Laptop
K. PENILAIAN
Kognitif
Jenis Instrument
- Tes Tertulis
Bentuk Instrumen
- Uraian
1. Sebutkan perbedaan antara senyawa dan campuran!
2. Sebutkan contoh campuran homogen dan heterogen!
Jawaban
1. perbedaan anatar senyawa dan campuran
No Campuran Senyawa
.
1. Terbentuk tanpa melalui Terbentuk melalui reaksi
reaksi kimia kimia.
2. Perbandingan massa unsur Perbandingan massa unsur
dan senyawa tidak tetap. tetap.
3. Tersusun dari beberapa
unsur atau beberapa Tersusun dari beberapa
4. senyawa. unsur saja.
Sifat komponen penyusun
campuran sesuai dengan Sifat komponen penyusun
5. sifat masing-masing. senyawa berbeda dengan
Melalui proses fisika aslinya.
komponen penyusun
campuran dapat dipisahkan. Melalui proses kimia
komponen penyusun
senyawa dapat dipisahkan.
2. Campuran homogen : larutan gula, larutan garam
Campuran heterogen : air sungai, air minyak, makanan
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Psikomotor
Selama Proses Dikusi Kelompok
Lembar Observasi Unjuk Kerja
Skor
Mak Ketera
Skor
No Aspek yang dinilai simu ngan
m
1 2 3
1. Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi
kelompok
2. Keefektifan waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas kelompok.
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup
Mengetahui Mataram, Juli 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
A. STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami wujud zat dan perubahannya.
B. KOMPETENSI DASAR
3.1. Menyelidiki sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
C. INDIKATOR
3.1.1. Menjelaskan pengertian zat.
3.1.2. Melakukan penyelidikan terjadinya perubahan wujud zat.
3.1.3. Menafsirkan sususnan dan gerak partikel pada wujud zat melalui penalaran.
3.1.4. Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan.
3.1.5. Mengkaitkan peristiwa kapilaritas, meniscus cembung dan meniscus
cekung dengan peristiwa alam yang relevan.
D. UNDERSTANDING
Siswa memmahami bahwa zat dapat berubah wujud jika dipengaruhi oleh suhu.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
3.1.1. Menjelaskan pengertian zat.
3.1.2. Melakukan penyelidikan terjadinya perubahan wujud zat.
3.1.3. Menafsirkan sususnan dan gerak partikel pada wujud zat melalui penalaran.
3.1.4. Membedakan kohesi dan adhesi berdasarkan pengamatan.
3.1.5. Mengkaitkan peristiwa kapilaritas, meniscus cembung dan meniscus
cekung dengan peristiwa alam yang relevan.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa
Zat mempunyai massa
Cara membuktikan zat mempunyai massa:
a. zat padat : Ditimbang dengan neraca
b. zat cair : Ditimbang dengan neraca
c. zat gas : Ditimbang dengan neraca sama lengan antara balon
kosong dan balon berisi udara
e Gas c
f d
a
Cair Padat
b
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
- Model :
Direct Instruction
Cooperatif Learning
- Metode:
Diskusi Kelompok
Eksperimen
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru memberi pertanyaan memancing yang berkaitan dengan konsep zat.
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Guru meminta siswa dalam kelompok membuat bagan perubahan wujud
zat
- Guru meminta siswa dalam kelompok membuat bagan susunan dan gerak
partikel pada wujud zat
- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasilnya di
depan kelas
- Memberikan soal latihan yang berkaitan dengan pengukuran
- Guru memberi pujian pada kelompok yang tepat dan cepat dalam
mengerjakan.
- guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif response chaining.
3. Kegiatan akhir
- Guru membantu peserta didik untuk menyimpulkan materi serta
rangkuman hasil belajar
-Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal untuk
dikerjakan di rumah sebagai acuan untuk mengetahui daya serap materi
yang telah dipelajari
- Guru memberikan informasi akan diadakan praktikum untuk pertemuan
selanjutnya
Pertemuan Kedua
4. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru mengingatkan materi pada pertemuan sebelumnya.
5. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Guru mendemonstrasikan kohesi dan adhesi pada zat cair.
- guru menjelaskan mengenai kapilaritas, meniscus cembung dan cekung.
- Memberikan soal latihan yang berkaitan dengan wujud zat
- Guru memberi pujian pada kelompok yang tepat dan cepat dalam
mengerjakan.
- guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif response chaining.
6. Kegiatan akhir
- Guru membantu peserta didik untuk menyimpulkan materi serta
rangkuman hasil belajar
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal untuk
dikerjakan di rumah sebagai acuan untuk mengetahui daya serap materi
yang telah dipelajari
- Guru memberikan informasi akan diadakan praktikum untuk pertemuan
selanjutnya
J. SUMBER BELAJAR
Sumber Bahan
Sugiyarto, Teguh dan Eny Ismawati. 2008. BSE : Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan DepDikBud.
Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh
Karya
Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
Anggota IKAPI. 2011. Kartika SMP IPA Terpadu Kelas VII Semester 1.
Surakarta : Putra Nugraha.
Media Pembelajaran
- air
- minyak
- tabung reaksi
- LCD
- Laptop
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Psikomotor
Selama Proses Dikusi Kelompok
Lembar Observasi Unjuk Kerja
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup
A. STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami wujud zat dan perubahannya.
B. KOMPETENSI DASAR
3.2. Mendeskripsikan konsep massa jenis dalam kehidupan sehari-hari.
C. INDIKATOR
3.2.1. Menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas suatu zat berdasarkan
hasil percobaan.
3.2.2. Menghitung massa jenis.
3.2.3. Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
D. UNDERSTANDING
Siswa memahami bahwa salah satu ciri khas suatu zat adalah massa jenis.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
3.2.1. Menyimpulkan massa jenis sebagai satu ciri khas suatu zat berdasarkan
hasil percobaan.
3.2.2. Menghitung massa jenis.
3.2.3. Menggunakan konsep massa jenis untuk berbagai penyelesaian masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Massa jenis adalah hasil bagi dari massa dengan volume.
Jenis suatu zat dapat ditentukan dengan mencari massa jenisnya. Zat yang
berbeda memiliki massa jenis yang berbeda dan zat yang sama memiliki massa
jenis yang sama.
1. Perumusan massa jenis
Massa jenis dinyatakan denga rho ( ρ )
m
ρ=
v
Keterangan:
ρ = massa jenis zat (kg/m3 atau g/cm3)
m = massa zat (kg atau g)
v = volume zat (m3 atau cm3)
m
ρ=
v
m=ρ×v
m
v=
ρ
A Cair
B Padat
C Gas
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
- Model :
Direct Instruction
Cooperatif Learning
- Metode:
Diskusi Kelompok
Eksperimen
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru memberi pertanyaan memancing yang berkaitan dengan massa jenis.
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Guru meminta siswa dalam kelompok untuk melakukan percobaan massa
jenis
- Guru membimbing siswa dalam kelompok.
- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasilnya di
depan kelas
- Memberikan soal latihan yang berkaitan dengan pengukuran
- Guru memberi pujian pada kelompok yang tepat dan cepat dalam
mengerjakan.
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif response chaining.
3. Kegiatan akhir
- Guru membantu peserta didik untuk menyimpulkan materi serta
rangkuman hasil belajar
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal untuk
dikerjakan di rumah sebagai acuan untuk mengetahui daya serap materi
yang telah dipelajari
- Guru memberikan informasi akan diadakan praktikum untuk pertemuan
selanjutnya.
J. SUMBER BELAJAR
Sumber Bahan
Sugiyarto, Teguh dan Eny Ismawati. 2008. BSE : Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan DepDikBud.
Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh
Karya
Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
Anggota IKAPI. 2011. Kartika SMP IPA Terpadu Kelas VII Semester 1.
Surakarta : Putra Nugraha.
Media Pembelajaran
- air
- batu
- gelas ukur
- neraca 4 lengan
- tabung reaksi
- LCD
- Laptop
K. PENILAIAN
Kognitif
Jenis Instrument
- Tes Tertulis
Bentuk Instrumen
- Uraian
1. Berapa massa jenis balok yang memiliki massa 2000 kg dan
volume 2 m3 ?
2. Berapa volume balok aluminium yang memiliki massa 27 g dan
massa jenis aluminium 2,7 g/cm3?
Jawaban
1. Dik :
m = 2000 kg
V = 2 m3
Dit : ρ = ?
m 2000 kg kg
ρ= = =1000
Jawab : v 2m3
m3
2. Dik :
m = 27 g
ρ = 2,7 g/cm3
Dit : V = ?
Jawab :
m
ρ=
v
g 27 gr
2,7 =
3 V
cm
27 gr 3
V= =10 cm
gr
2,7
cm 3
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Psikomotor
Selama Proses Dikusi Kelompok
Lembar Observasi Unjuk Kerja
Skor
Keter
Skor Maksi
No Aspek yang dinilai angan
mum
1 2 3
1. Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi
kelompok
2. Keefektifan waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas kelompok.
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup
A. STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami wujud zat dan perubahannya.
B. KOMPETENSI DASAR
3.3. Melakukan percobaan yang berkaitan dengan pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari.
C. INDIKATOR
3.3.1. Menunjukkan proses pemuaian pada zat padat, cair, dan gas.
3.3.2. Merencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair
dan zat padat.
3.3.3. Menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi, misalnya : bimetal untuk
thermostat, pengelingan, pemasangan bingkai besi pada roda, pemasangan kaca.
D. UNDERSTANDING
Siswa memahami bahwa pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
3.3.1. Menunjukkan proses pemuaian pada zat padat, cair, dan gas.
3.3.2. Merencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan pemuaian zat cair
dan zat padat.
3.3.3. Menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi, misalnya : bimetal untuk
thermostat, pengelingan, pemasangan bingkai besi pada roda, pemasangan kaca.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Pemuaian pada zat padat
1. Muai Panjang
Alat untuk menyelidiki muai panjangdisebut Musschenbroek
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertambahan panjang saat dipanaskan
a. Panjang awal
b. Koefisien muai panjang (jenis zat)
c. Kenaikan suhu
- Semakin besar koefisien muai panjang, semakin besar pertambahan
panjangnya
- Semakin besar kenaikan suhunya, semakin besar pertambahan
panjangnya
Rumus :
ΔL=Lo . α . Δt
Lt =Lo (1+α . Δt) atau ΔL=Lt −Lo
o
Ket : α = Koefisien muai panjang (/ C)
Lo = Panjang awal (m)
Lt = Panjang akhir (m)
ΔL= Pertambahan panjang (m)
o
Δt= Perubahan suhu ( C)
2. Muai Luas
Jika zat padat berbentukkeping dipanaskan, maka seluruh permukaan
luasan benda tersebut akan memuai sebanding dengan koefisien muai luas
dan kenaikan suhu
Rumus :
ΔA= A o . β . Δt
A t = A o(1+β .Δt ) atau ΔA= A t − Ao
o
Ket : γ= Koefisien muai Volume (/ C)
V o = Volume awal (m3)
V t = Volume akhir (m3)
ΔV = Pertambahan Volume (m3)
Δt= Perubahan suhu ( o C)
Hubungan γ : β :α
γ=2 β=3 α
Pemuaian pada zat cair
Zat cair apabila dipanaskan akan mengalami muai volum saja, hal ini
dikarenakan zat cair mempunyai bentuk yang tidak tetap
Rumus :
ΔV =V o . γ . Δt
V t =V o (1+γ . Δt ) atau ΔV =V t −V o
o
Ket : γ= Koefisien muai Volume (/ C)
V o = Volume awal (m3)
V t = Volume akhir (m3)
ΔV = Pertambahan Volume (m3)
Δt= Perubahan suhu ( o C)
Anomali air
Adalah keanehan sifat air
Air apabila dipanaskan diantara suhu-suhu tertentu, maka air tidak memuai
tetapi menyusut
Pada pemanasan 0oC sampai 4 oC air tidak mengalami pemuaian, tetapi
menyusut pada suhu 4 oC. Volume air mencapai nilai minimum dan massa
jenis air mencapai maksimum.
Pemuaian pada gas
Gas juga mengalami pemuaian apabila dipanaskan, namun seperti halnya zat
cair, gas hanya mengalami muai volume saja karena gas bentuknya tidak tetap.
1 o
/ C
Besar muai volume gas sama yaitu 273
Pemanfaatan pemuaian
Zat apabila dipanaskan akan memuai dan apabila didinginkan akan menyusut.
Hal inidapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
1. Pemasangan kaca jendela dibuat longgar, agar tidak pecah saat memuai
2. Pemasangan rel kereta api dibuat longgar, agar tidak melengkung saat
memuai
3. Adanya celah pada konstruksi bangunan
4. Pemasangan kawat listrik dibuat longgar saat panas, agar tidak putus saat
menyusut pada keadaan dingin
5. Membuka tutup botol yang terlalu rapat dengan air panas
Bimetal
Adalah pengelingan dua plat logam yang berbeda koefisien muai panjangnya
didinginkan
dipanaskan
Logam aluminium mempunyai koefisien lebih kecil daripada besi
Bimetal yang dipanaskan akan melengkung ke arah logam yang
mempunyai koefisien muai panjang yang kecil
Bimetal yang didinginkan akan melengkung ke arah logam yang
mempunyai koefisien muai panjang yang lebih besar
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : keterampilan konsep dan ketrampilan proses
Model :
- Direct Instruction (DI)
- Kooperatif Learning
Metode :
- Diskusi
- Ceramah
I. LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru memberi pertanyaan memancing yang berkaitan dengan pemuaian.
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Guru meminta siswa dalam kelompok untuk melakukan percobaan
pemuaian pada zat cair.
- Guru membimbing siswa dalam kelompok.
- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasilnya di
depan kelas
- Guru memberi pujian pada kelompok yang tepat dan cepat dalam
mengerjakan.
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif response chaining.
3. Kegiatan akhir
- Guru membantu peserta didik untuk menyimpulkan materi serta
rangkuman hasil belajar
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal untuk
dikerjakan di rumah sebagai acuan untuk mengetahui daya serap materi
yang telah dipelajari
- Guru memberikan informasi akan diadakan praktikum untuk pertemuan
selanjutnya.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi pemuaian pada pertemuan
sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Guru meminta siswa dalam kelompok berdiskusi menyelesaikan soal
berkaitan dengan pemuaian
- Guru membimbing siswa dalam kelompok.
- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasilnya di
depan kelas
- Guru memberi pujian pada kelompok yang tepat dan cepat dalam
mengerjakan.
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif response chaining.
3. Kegiatan akhir
- Guru membantu peserta didik untuk menyimpulkan materi serta
rangkuman hasil belajar
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal untuk
dikerjakan di rumah sebagai acuan untuk mengetahui daya serap materi
yang telah dipelajari
- Siswa diminta membuat kliping mengenai penerapan pemuaian dalam
kehidupan sehari-hari.
- Guru memberikan informasi akan diadakan praktikum untuk pertemuan
selanjutnya.
J. SUMBER BELAJAR
Sumber Bahan
Sugiyarto, Teguh dan Eny Ismawati. 2008. BSE : Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan DepDikBud.
Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh
Karya
Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
Anggota IKAPI. 2011. Kartika SMP IPA Terpadu Kelas VII Semester 1.
Surakarta : Putra Nugraha.
Media Pembelajaran
- labu didih
- air
- minyak goreng
- bejana logam
- pembakar spiritus
- LCD
- Laptop
K. PENILAIAN
Kognitif
Jenis Instrument
- Tes Tertulis
Bentuk Instrumen
- Uraian
1. Logam panjangnya 80 cm dipanaskan dari 30oC sampai 150oC.
Jika koefisien muai panjang baja 0,000012/oC, tentukan :
a. Panjang akhir baja
b. Pertambahan akhir baja
2. Mengapa permukaan zat cair minyak goreng lebih tinggi daripada
permukaan air?
Jawaban
−2
1. Dik : Lo =80 cm=8010 m=0,8 m
Δt=150−30=120o C
o
α=0 , 000012 / C
Dit :
a.
L =. .. ?
t
b. ΔL=.. . ?
Jawab :
a.
L =L (1+α . Δt)
t o
=0,8 m (1 + 0,000012/oC . 120oC)
=0,8 m (1 + 0,00144)
=0,8 m(1,00144)
=0,801152 m
b. ΔL=Lt −Lo
= 0,801152 m- 0,8 m
=0,001152 m
2. Karena minyak goreng memiliki koefisien muai volume yang lebih
besar daripada air.
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Psikomotor
Selama Proses Dikusi Kelompok
Lembar Observasi Unjuk Kerja
Skor
Ketera
Skor Maksi
No Aspek yang dinilai ngan
mum
1 2 3
1. Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi
kelompok
2. Keefektifan waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas kelompok.
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup
A. STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami wujud zat dan perubahannya.
B. KOMPETENSI DASAR
3.4. Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu
benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. INDIKATOR
3.4.1. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap : perubahan suhu benda dan
perubahan wujud zat.
3.4.2. Melakukan penyelidikan factor-faktor yang dapat mempercepat penguapan,
benyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat, dan kalor yang
dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur.
3.4.3. Menerapkan hubungan Q=m.c.ΔT ; Q=m.U ; Q=m.L untuk memecahkan
masalah sederhana.
D. UNDERSTANDING
Siswa memahami bahwa kalor dapat mengubah wujud zat dan suhu suatu benda.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
3.4.1. Menyelidiki pengaruh kalor terhadap : perubahan suhu benda dan
perubahan wujud zat.
3.4.2. Melakukan penyelidikan factor-faktor yang dapat mempercepat penguapan,
benyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat, dan kalor yang
dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur.
3.4.3. Menerapkan hubungan Q=m.c.ΔT ; Q=m.U ; Q=m.L untuk memecahkan
masalah sederhana.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Pengertian kalor
Kalor adalah bentuk enegi yang dapat berpindah jika ada perbedaan suhu.
Satuan kalor sama dengan satuan energi yaitu joule dan kalori (Kal)
Hubungan joule dan kalori
1 joule = 0,24 kalori
1 Kal = 4,2 joule
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : keterampilan konsep dan ketrampilan proses
Model :
- Direct Instruction (DI)
- Kooperatif Learning
Metode :
- Diskusi
- Ceramah
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru memberi pertanyaan memancing yang berkaitan dengan Kalor.
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Guru meminta siswa dalam kelompok untuk melakukan percobaan kalor
dalam mengubah suhu suatu benda.
- Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada peserta didik.
- Guru menjelaskan alat praktek dan cara kerja untuk percobaan yang akan
dilakukan peserta didik.
- Guru mendampingi peserta didik dalam kelompok-kelompok selama
percobaan berlangsung.
- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil
praktikum untuk ditanggapi kelompok lain.
- Guru membahas hasil dari praktikum yang telah dilakukan oleh peserta
didik.
- Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja peserta didik
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif response cards..
3. Kegiatan akhir
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberi evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan pada
peserta didik.
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal sebagai
tugas rumah.
- Guru menyampaikan materi yang akan diajar pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Guru meminta siswa dalam kelompok untuk berdiskusi dalam kelompok
mengenai kalor dapat mengubah wujud zat.
- Guru mendampingi peserta didik dalam kelompok-kelompok selama
percobaan berlangsung.
- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil untuk
ditanggapi kelompok lain.
- Guru membahas hasil yang telah dilakukan oleh peserta didik.
- Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja peserta didik
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif response cards.
3. Kegiatan akhir
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberi evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan pada
peserta didik.
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal sebagai
tugas rumah.
Guru menyampaikan materi yang akan diajar pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Guru meminta siswa dalam kelompok untuk menyelidiki perpindahan
kalor secara konduksi, konveksi atau radiasi.
- Guru mendampingi peserta didik dalam kelompok-kelompok selama
percobaan berlangsung.
- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil untuk
ditanggapi kelompok lain.
- Guru membahas hasil yang telah dilakukan oleh peserta didik.
- Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja peserta didik
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif response cards.
3. Kegiatan akhir
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberi evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan pada
peserta didik.
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal sebagai
tugas rumah.
Guru menyampaikan materi yang akan diajar pada pertemuan berikutnya.
J. SUMBER BELAJAR
Sumber Bahan
Sugiyarto, Teguh dan Eny Ismawati. 2008. BSE : Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan DepDikBud.
Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh
Karya
Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
Anggota IKAPI. 2011. Kartika SMP IPA Terpadu Kelas VII Semester 1.
Surakarta : Putra Nugraha.
Media Pembelajaran
- termometer
- air
- minyak goreng
- stopwatch
- pembakar spiritus
- LCD
- Laptop
K. PENILAIAN
Kognitif
Jenis Instrument
- Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : PG
No Indikator Penilaian Instrumen Kun
. Teknik Bentuk ci
Jaw
aba
n
1. Menjelaskan tertulis pilihan Jika dua buah benda yang C
tentang kalor ganda suhunya berbeda disentuhkan,
sebagai sebuah maka ....
energi a. benda yang
bersuhu tinggi menyerap
kalor
b. benda yang
bersuhu rendah melepas
kalor
c. kalor mengalir
dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang
bersuhu rendah
d. kalor mengalir D
dari benda yang bersuhu
rendah ke benda yang
bersuhu tinggi
Kalor dapat berpindah dari suhu
rendah ke suhu tinggi, jika
dibantu dengan alat ....
a. C
b.
c.
d.
Satuan kalor dalam SI adalah ....
a. kalori B
b. kilokal
ori
c. joule
d. watt
1 kalori setara dengan ....
2. Menjelaskan tertulis pilihan a. 0,24 joule D
pengaruh kalor ganda b. 4,2 joule
terhadap suhu c. 420 joule
benda, perubahan d. 4200 joule
wujud zat
Aliran kalor secara alami dari satu
benda ke benda lain bergantung
pada ....
a.
b. C
c.
masing benda
d.
Ketika tanganmu ditetesi dengan
spiritus, ternyata terasa dingin.
Hal ini menunjukkan ....
a. B
b.
c.
d.
Besarnya energi kalor
dipengaruhi oleh faktor-faktor di
bawah ini, kecuali ....
a. kalor jenis A
b. tekanan udara luar
c. massa zat
d. perubahan suhu
Besarnya kalor yang diperlukan
oleh suatu benda ....
a. sebanding dengan massa,
kalor jenis dan kenaikan
suhu
b. berbanding terbalik dengan
massa, kalor jenis dan massa
jenis
c. sebanding dengan massa,
kalor jenis, dan massa jenis A
d. berbanding terbalik dengan
massa, kalor jenis dan
kenaikan suhu
Perubahan wujud benda yang
melepaskan kalor adalah ....
3. Menjelaskan tertulis pilihan a. air menjadi es batu C
factor-faktor ganda b. es krim meleleh
yang dapat c. air menguap
mempercepat d. kapur barus menyublim
penguapan Salah satu cara mempercepat
penguapan adalah ....
a.
permukaan
4. Melakukan unjuk lembar b. terla
percobaan kerja observas c. mpir
mengenai i unjuk d.
banyaknya kalor kerja
yang diperlukan lakukanlah percobaan pada LKS
untuk menaikkan yang telah disediakan
suhu zat
Penilaian : Nilai =Betulx 10
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Semua siswa Sebagian besar Sebagian kecil Siswa tidak
menunjukkan siswa siswa menunjukan
KEDISIPLINAN sikap disiplin menunjukkan menunjukkan sikap disiplin
baik kepada guru sikap disiplin sikap disiplin baik kepada guru
maupun antar baik kepada guru baik kepada guru maupun antar
teman dalam maupun antar maupun antar teman dalam
diskusi kelompok teman dalam teman dalam diskusi
diskusi kelompok diskusi kelompok kelompok
Psikomotor
Lembar Observasi Unjuk Kerja
Skor
Keter
Skor Maksi
No Aspek yang dinilai angan
mum
1 2 3
1. Keterampilan menyusun alat sesuai dengan gambar
yang diberikan.
2. Keterampilan mengukur suhu dengan
menggunakan termometer.
3. Keterampilan menggunakan pembakar spiritus
4. Keterampilan menggunakan stopwatch
5. Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi
kelompok
6. Berdiskusi dalam diskusi kelompok setelah
percobaan kalor dapat mengubah suhu suatu benda
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup
Mengetahui Mataram, Juli 2017
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
Standar Kompetensi
3. Memahami wujud zat dan perubahannya
Kompetensi Dasar
3.4. Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
Melakukan percobaan mengenai banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu zat
A. Tujuan Percobaan
No Waktu Suhu mula- Suhu air 200 Suhu mula- Suhu air 400
. (menit) mula air ml saat mula air ml saat
200 ml dipanaskan 400 ml dipanaskan
1. 0
2. 2
3. 4
4. 6
5. 8
Kesimpulan :
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia.
B. KOMPETENSI DASAR
4.1. Membandingkan sifat fisika dan kimia zat.
C. INDIKATOR
4.1.1. Membandingkan hasil pengamatan hasil fisis dan sifat kimia..
D. UNDERSTANDING
Siswa memahami bahwa zat memiliki sifat fisika dan kimia.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
4.1.1. Membandingkan hasil pengamatan hasil fisis dan sifat kimia.
G. MATERI PEMBELAJARAN
ZAt memiliki ciri khas masing-masing. Ciri khas suatu zat yang dapat diamati
tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut, dinamakan sifat fisika. Sifat
fisika suatu benda, antara lain :
- wujud zat
- warna
- kelarutan
- daya hantar listrik
- kemagnetan
Sifat kimia adalah ciri-ciri suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat
jenis baru. Sifat kimia yang dimiliki suatu benda, antara lain :
- mudah terbakar
- busuk dan asam
- berkarat
- mudak meledak
- racun
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : keterampilan konsep dan ketrampilan proses
Model :
- Direct Instruction (DI)
- Kooperatif Learning
Metode :
- Diskusi
- Ceramah
I. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru memberi pertanyaan memancing yang berkaitan dengan sifat fisika
dan kimia.
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Guru memberi beberapa kata utama yang berkaitan dengan sifat fisika dan
kimia, kemudian dalam kelompok siswa diminta berdiskusi kemudian
diminta mempresentasikan hasilnya tiap kelompok.
- Guru mendampingi peserta didik dalam kelompok-kelompok.
- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasilnya
untuk ditanggapi kelompok lain.
- Guru membahas hasil dari praktikum yang telah dilakukan oleh peserta
didik.
- Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja peserta didik
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif mimute paper.
3. Kegiatan akhir
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberi evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan pada
peserta didik.
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal sebagai
tugas rumah.
- Guru menyampaikan materi yang akan diajar pada pertemuan berikutnya.
J. SUMBER BELAJAR
Sumber Bahan
Sugiyarto, Teguh dan Eny Ismawati. 2008. BSE : Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan DepDikBud.
Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh
Karya
Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
Anggota IKAPI. 2011. Kartika SMP IPA Terpadu Kelas VII Semester 1.
Surakarta : Putra Nugraha.
Media Pembelajaran
- LCD
- Laptop
K. PENILAIAN
Kognitif
Jenis Instrument
- Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
1. Sebutkan perbedaan sifat kimia dan sifat fisika suatu zat!
Jawaban :
Sifat Kimia Sifat Fisika
- mudah terbakar - wujud zat
- busuk dan asam - warna
- berkarat - kelarutan
- mudak meledak - daya hantar listrik
- racun - kemagnetan
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Psikomotor
Lembar Observasi Unjuk Kerja
SkorSkor
Ketera
No Aspek yang dinilai Maksi
1 2 3 ngan
mum
1. Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi
kelompok
2. Keefektifan waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas kelompok.
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia.
B. KOMPETENSI DASAR
4.2. Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil percobaan
sederhana.
C. INDIKATOR
4.2.1. Mengklasifikasikan perubahan fisika dan perubahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari.
4.2.2. Mengklasifikasikan perubahan fisika dan perubahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari.
D. UNDERSTANDING
Siswa memahami bahwa perubahan fisika tidak dapat menghasilkan zat baru
sedangkan perubahan kimia dapat menghasilkan zat baru.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
4.2.1. Mengklasifikasikan perubahan fisika dan perubahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari.
4.2.2. Mengklasifikasikan perubahan fisika dan perubahan kimia dalam
kehidupan sehari-hari.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Perubahan fisika terjadi karena pelepasan dan pengambilan panas oleh zat.
perubahan fisika dapat terjadi karena pencampuran zat. Perubahan fisika juga
dapat terjadi karena zat dipotong atau dibelah.
perubahan kimia atau biasa disebut reaksi kimia berbeda dengan perubahan
fisika. Reaksi kimia dapat menghasilkan zat baru. dan keadaan ini bersifat
irreversible atau tidak dapat kembali ke keadaan semula.
Ciri-ciri perubahan fisika :
- Tidak menyebabkan terbentuknya zat baru
- Hanya terjadi perubahan wujud saja
- Dapat dikembalikan pada keadaan semula
Ciri-ciri perubahan kimia :
- Terbentuknya zat baru
- Terjadi reaksi kimia
- Sulit dikembalikan pada keadaan semula
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : keterampilan konsep dan ketrampilan proses
Model :
- Direct Instruction (DI)
- Kooperatif Learning
Metode :
- Diskusi
- Ceramah
I. LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru memberi pertanyaan memancing yang berkaitan dengan perubahan
fisika dan kimia.
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- guru memberi beberapa kata utama yang berkaitan dengan perubahan
fisika dan kimia, kemudian dalam kelompok siswa diminta berdiskusi
kemudian diminta mempresentasikan hasilnya tiap kelompok.
- Guru mendampingi peserta didik dalam kelompok-kelompok.
- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasilnya
untuk ditanggapi kelompok lain.
- Guru membahas hasil dari praktikum yang telah dilakukan oleh peserta
didik.
- Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja peserta didik
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif mimute paper.
3. Kegiatan akhir
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberi evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan pada
peserta didik.
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal sebagai
tugas rumah.
- Guru menyampaikan materi yang akan diajar pada pertemuan berikutnya.
J. SUMBER BELAJAR
Sumber Bahan
Sugiyarto, Teguh dan Eny Ismawati. 2008. BSE : Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan DepDikBud.
Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh
Karya
Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
Anggota IKAPI. 2011. Kartika SMP IPA Terpadu Kelas VII Semester 1.
Surakarta : Putra Nugraha.
Media Pembelajaran
- LCD
- Laptop
K. PENILAIAN
Kognitif
Jenis Instrument
- Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
2. Sebutkan perbedaan perubahan kimia dan perubahan fisika suatu zat!
Jawaban :
Ciri-ciri perubahan fisika :
- Tidak menyebabkan terbentuknya zat baru
- Hanya terjadi perubahan wujud saja
- Dapat dikembalikan pada keadaan semula
Ciri-ciri perubahan kimia :
- Terbentuknya zat baru
- Terjadi reaksi kimia
Sulit dikembalikan pada keadaan semula
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Psikomotor
Lembar Observasi Unjuk Kerja
Skor
Keter
Skor Maksi
No Aspek yang dinilai angan
mum
1 2 3
1. Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi
kelompok
2. Keefektifan waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas kelompok.
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia.
B. KOMPETENSI DASAR
4.3. Melakukan pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat
fisika dan sifat kimia.
C. INDIKATOR
4.3.1. Menjelaskan dasar pemisahan campuran berdasarkan ukuran partikel dan
titik didih.
4.3.2. Melakukan percobaan penjernihan air dengan alat sederhana.
4.3.3. Melakukan percobaan untuk memisahkan campuran yang sesuai dengan
metode yang dipilih antara lain penyaringan, penyulingan, dan sublimasi.
D. UNDERSTANDING
Siswa memahami bahwa pemisahan campuran dilihat berdasarkan sifat fisika dan
sifat kimia.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
4.3.1. Menjelaskan dasar pemisahan campuran berdasarkan ukuran partikel dan
titik didih.
4.3.2. Melakukan percobaan penjernihan air dengan alat sederhana.
4.3.3. Melakukan percobaan untuk memisahkan campuran yang sesuai dengan
metode yang dipilih antara lain penyaringan, penyulingan, dan sublimasi.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Zat-zat penyusun campuran dapat dipisahkan berdasarkan perbedaan sifat setiap
zat. Dasar pemisahan suatu campuran adalah :
- Ukuran partikel
- Titik didih
- Kelarutan
Teknik pemisahan Campuran
- Filtrasi/penyaringan
- Penguapan
- Kristalisasi
- Distilasi
- Sublimasi
- Ekstraksi
- Kromatografi
- Sentrifugasi
- Penggunaan magnet
- Pengayaan
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : keterampilan konsep dan ketrampilan proses
Model :
- Direct Instruction (DI)
- Kooperatif Learning
Metode :
- Diskusi
- Ceramah
I. LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru memberi pertanyaan memancing yang berkaitan dengan pemisahan
campuran.
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Guru memberi penjelasan mengenai pemisahan campuran berdasarkan
ukuran partikel dan titik didih.
- (siswa dalam kelompok membuat alat penjernihan air)
- Guru mendampingi peserta didik dalam kelompok-kelompok.
- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasilnya
untuk ditanggapi kelompok lain.
- Guru membahas hasil dari praktikum yang telah dilakukan oleh peserta
didik.
- Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja peserta didik
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif mimute paper.
3. Kegiatan akhir
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberi evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan pada
peserta didik.
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal sebagai
tugas rumah.
- Guru menyampaikan materi yang akan diajar pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Siswa dalam kelompok melakukan percobaan pemisahan campuran
dengan beberapa metode seperti penyaringan, penyulingan, dan sublimasi.
- Guru mendampingi peserta didik dalam kelompok-kelompok.
- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasilnya
untuk ditanggapi kelompok lain.
- Guru membahas hasil dari praktikum yang telah dilakukan oleh peserta
didik.
- Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja peserta didik
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif mimute paper.
3. Kegiatan akhir
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberi evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan pada
peserta didik.
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal sebagai
tugas rumah.
Guru menyampaikan materi yang akan diajar pada pertemuan berikutnya.
J. SUMBER BELAJAR
Sumber Bahan
Sugiyarto, Teguh dan Eny Ismawati. 2008. BSE : Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan DepDikBud.
Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh
Karya
Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
Anggota IKAPI. 2011. Kartika SMP IPA Terpadu Kelas VII Semester 1.
Surakarta : Putra Nugraha.
Media Pembelajaran
- LCD
- Laptop
K. PENILAIAN
Kognitif
Jenis Instrument
- Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
1. Bagaimana proses penyulingan?
2. Apa dasar pemisahan campuran dengan cara kromatografi?
Jawaban :
1. Dilakukan dengan 2 proses yaitu penguapan dan pengembunan.
2. Dasar perbedaan kenceoatan merambat antara partikel-partikel zat yang
tercampur
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Psikomotor
Lembar Observasi Unjuk Kerja
Skor Skor Keteran
No Aspek yang dinilai
1 2 3 Maksimum gan
1. Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi
kelompok
2. Keefektifan waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas kelompok.
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia.
B. KOMPETENSI DASAR
4.4. Mengidentifikasi terjadinya reaksi kimia melalui percobaan sederhana.
C. INDIKATOR
4.4.1. Menuliskan persamaan reaksi.
4.4.2. Menunjukkan jenis reaksi penggabungan, penguraian dan penggantian pada
reaksi kimia.
4.4.3. Mengumpulkan ciri-ciri terjadinya reaksi kimia berdasarkan perubahan
warna dan atau suhu, terbentuknya endapan atau gas.
D. UNDERSTANDING
Siswa memahami bahwa reaksi kimia memiliki ciri perubahan warna atau suhu,
terbentuknya endapan atau gas.
E. SCHOOL VALUE
Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam pembelajaran di sekolah.
F. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapkan mampu untuk :
4.4.1. Menuliskan persamaan reaksi.
4.4.2. Menunjukkan jenis reaksi penggabungan, penguraian dan penggantian pada
reaksi kimia.
4.4.3. Mengumpulkan ciri-ciri terjadinya reaksi kimia berdasarkan perubahan
warna dan atau suhu, terbentuknya endapan atau gas.
G. MATERI PEMBELAJARAN
Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat yang bereaksi berubah
menjadi zat-zat hasil reaksi. Jadi dalam reaksi kimia akan dihasilkan zat baru
yang berbeda dengan zat penyusunnya.
Ciri-ciri reaksi kimia :
- Perubahan warna
- Reaksi menghasilkan gas
- Reaksi menghasilkan endapan
- Reaksi perubahan suhu
Factor yang mempengaruhi reaksi adalah :
- Ukuran partikel
- Suhu
H. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pendekatan : keterampilan konsep dan ketrampilan proses
Model :
- Direct Instruction (DI)
- Kooperatif Learning
Metode :
- Diskusi - Ceramah
I. LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru memberi pertanyaan memancing yang berkaitan dengan reaksi kimia.
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Guru memberi penjelasan mengenai persamaan reaksi.
- Guru memberikan soal berkaitan dengan persamaan reaksi.
- Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja peserta didik
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif mimute paper.
3. Kegiatan akhir
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberi evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan pada
peserta didik.
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal sebagai
tugas rumah.
- Guru menyampaikan materi yang akan diajar pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal
Apersepsi
- Mengucap salam.
- Mengabsen peserta didik
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
Motivasi
Guru mengingatkan kembali materi pada pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
- Guru membagi siswa dalam lima kelompok
- Siswa dalam kelompok melakukan percobaan reaksi kimia untuk melihat
ciri-ciri yang terjadi
- Guru mendampingi peserta didik dalam kelompok-kelompok.
- Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasilnya
untuk ditanggapi kelompok lain.
- Guru membahas hasil dari praktikum yang telah dilakukan oleh peserta
didik.
- Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja peserta didik
- Guru mengevaluasi siswa dengan penilaian formatif mimute paper.
3. Kegiatan akhir
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dibahas.
- Guru memberi evaluasi terhadap materi yang telah disampaikan pada
peserta didik.
- Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan beberapa soal sebagai
tugas rumah.
Guru menyampaikan materi yang akan diajar pada pertemuan berikutnya.
J. SUMBER BELAJAR
Sumber Bahan
Sugiyarto, Teguh dan Eny Ismawati. 2008. BSE : Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan DepDikBud.
Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga.
Haryanto, Setyo dkk. 2010. IPA FISIKA Kelas VII. Surakarta: CV Teguh
Karya
Prasodjo, Budi dkk..2008.Physics. Bogor: Yudhistira.
Anggota IKAPI. 2011. Kartika SMP IPA Terpadu Kelas VII Semester 1.
Surakarta : Putra Nugraha.
Media Pembelajaran
- LCD
- Laptop
K. PENILAIAN
Kognitif
Jenis Instrument
- Tes Tertulis
Bentuk Instrumen : Essay
1. Sebutkan pengertian koefisien reaksi!
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia!
Jawaban :
1. Bilangan yang mendahului rumus kimia zat dalam persaaan reaksi.
2. ukuran partikel dan suhu
Afektif
Selama Proses Pembelajaran
SCHOOL VALUE:
KD (SCHOOL VALUE) : Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam
pembelajaran di sekolah
INDIKATOR : Menunjukkan sikap disiplin saat diskusi
kelompok
RUBRIK
4 3 2 1
Psikomotor
Lembar Observasi Unjuk Kerja
Skor
Keter
Skor Maksi
No Aspek yang dinilai angan
mum
1 2 3
1. Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi
kelompok
2. Keefektifan waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas kelompok.
Penilaian :
1 : Baik sekali
2 : Baik
3 : Cukup