Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Terapi Latihan Bobath Terhadap Kekuatan Otot Pada Pasien

Pasca Stroke

Moh. Jefry B.M.H 1), Dodik Hartono2), Ro’isah3).


Program Studi Sarjana Keperawatan
STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo
Gmail: Mikasajw65@gmail.com

ABSTRAK
Stroke salah satu penyebab utama gangguan aktivitas fungsional seperti
kelemahan kekuatan otot.terapi latihan bobath merupakan salah satu metode terapi
latihan pada stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi latihan
bobath terhadap kekuatan otot pasien pasca stroke. Jenis penelitian ini adalah pra-
eksperimen dengan desain one group pre-post design. Populasi seluruh pasien pasca
stroke di Klinik Holistic Nursing Therapy Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo
sebanyak 36 responden, sampel menggunakan tekhnik accidental sampling yang
memenuhi kriteria sebanyak 33 responden. Instrumen yang digunakan lembar observasi
penilain kekuatan otot MMT (Manual Muscle Testing) dan modul latihan terapi bobath.
Selanjutnya dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai
kekuatan otot sebelum dilakukan terapi latihan boabth yaitu 2,48 dan nilai sesudah
dilakukan latihan terapi bobath 3,73, hasil uji analisis mengunakan wilcoxonada
pengaruh latihan latihan terapi bobath terhadap kekuatan otot pada pasien pasca stroke di
Klinik Holistic Nursing Therapy Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, (-valeu=
0,000 < α =0,05). Terapi latihan ini bobath salah satu rehabilitasi yang efektif dilakukan
dalam meningkatkan kekuatan otot sehingga disarankan untuk pasien pasca stroke
karena terapi ini sangat mudah dilakukan. latihan ini bertujuan untuk meningkatkan
kekuatan otot pada pasca stroke dan menangani kekakuan pergrakan.

Kata kunci : latihan bobath,kekuatan otot, pasca stroke.

ABSTRAK
Stroke is one of the main causes of functional activity disorders such as muscle
strength weakness. Bobath exercise therapy is one method of exercise therapy in stroke.
PThis study aims to determine the effect of bobath exercise therapy on the muscle
strength of post-stroke patients. This type of research is pre-experimental with one group
pre-post design. The population of all post-stroke patients at the Holistic Nursing Therapy
Clinic, Dringu District, Probolinggo Regency was 36 respondents, the determination of
the sample using accidental sampling technique that met the criteria as many as 33
respondents. The instrument used was an observation sheet for assessing muscle strength
MMT (Manual Muscle Testing) and a bobath therapy exercise module., then analyzed
using the Wilcoxon test.The results of this study indicate that the value of muscle strength
before the bobath exercise therapy is done is 2.48 and the value after the bobath therapy
exercise is 3.73, the results of the analysis test using Wilcoxon there is an effect of bobath
therapy exercises on muscle strength in post-stroke patients at the Holistic Nursing
Therapy Clinic. Dringu District, Probolinggo Regency, (-valeu= 0.000 < = 0.05).
Bobath exercise therapy is one of the most effective forms of rehabilitation in increasing
muscle strength, so it is recommended for post-stroke patients because this therapy is
very easy to do. This exercise aims to increase muscle strength in post-stroke and treat
movement stiffness.

Keywords :bobath training, muscle strength, post stroke.


1. PENDAHULUAN prevelensi stroke pada tahun 2018
Stroke merupakan suatu tercatat (16)% atau sejumlah 46.248
kerusakan otak akibat berkurangnya jiwa terkena stroke, (RISKESDAS
aliran darah ke otak yang disebabkan 2018). Menurut Dinas kesehatan di
oleh pecahnya pembuluh darah di Probolinggo prevalensi stroke
otak, kerusakan ini dapat pertahun pada tanggal 15 juli 2019
menyebabkan kelumpuhan atau terdapat 141 orang penderita stroke
kelemahan otot pada separuh tubuh, dan 52 orang pada tanggal Januari-
kesulitan berbicara, wajah tidak Mei 2019 (Dinkes 2019).
seimbang, kesulitan menelan, dan Berdasarkan studi pendahuluan
gangguan keseimbangan dan bahkan pada pasien Stroke tanggal 2
dapat mengakibatkan kematian, Desember 2020, di Klinik Holistic
namun apabila semakin lambat Nursing Theraphy Kacamatan Dringu
pertolongan medis yang diperolehnya Kabupaten Probolinggo dengan
maka akan semakin banyak metode wawancara kepada dan
kerusakan kerusakan sel sel saraf observasi kepada 10 responden pasca
yang terjadi dan beresiko semakin stroke yang mengalami kelemahan
buruk kecacatan yang akan di kekuatan otot, dari hasil data yang
deritaSalah satu masalah yang terjadi didapatkan terdapat 6 pasien (60%)
pada penderita stroke yaitu mengalami penurunan kekuatan otot
mengalami keadaan dimana pada bagian tangan kanan, latihan
kemampuan beraktivitas akan kekuatan otot yang di gunakan adalah
menurun dan mengalami penurunan latihan menggenggam dan
kekuatan otot yang disebut dengan memegang benda, sebanyak 2 (20%)
hemiparase (kelemahan pada otot yang mengalami penurunan kekuatan
yang terjadi pada suatu sisi dibagian otot pada bagian kaki kanan, untuk
tubuh) sehingga dapat menyebabkan latihan kekuatan otot kaki yang
penderita tidak bisa beraktivitas digunakan adalah olahraga jalan kaki
seperti dulu lagi dan tidak mampu di pagi hari dan 2 pasien (20%)
lagi untuk mencari nafkah kembali mengalami penurunan kekuatan otot
sehingga penderita bergantung pada again wajah sebelah kiri,latihan
kepada orang lain dan tidak jarang kekuatan otot wajah yang digunakan
pasien stroke bisa menjadi beban adalah gerakan senam wajah.
keluarga, (Dharma, 2018). Penderita stroke dapat mengalami
Berdasarkan World stroke gangguan aspek fisik seperti
organization (WHO) tahun 2018, kelemahan atau kekakuan dan
prevelensi stroke menunjukkan kelumpuhan pada kaki dan tangan,
bahwa setiap tahunnya ada 13,7 juta stroke juga berdampak pada aspek
kasus baru stroke dan sekitar 5,5 juta psiko social karna terdapat perubahan
kematian terjadi akibat penyakit fisik dalam dirinya,Salah satunya
stroke, Diamerika serikat angka tanda gejala yang ditimbulkan adalah
terjadinya stroke sekitar 759.000 mengalami penurunan kelemahan
kasus pertahun(IDF, 2019). Di otot pada bagian anggota gerak tubuh
Indonesia prevelensi stroke pada naik sehingga dapat menghambat aktivitas
dari 7% menjadi sebesar 10,9%, penderita (Nuraliyah dkk, 2019).
diperkirakan stiap tahunnya terdapat Upaya yang dapat untuk
atau di perkirakan sebanyak 500.000 mengatasi kelemahan otot pada
jiwa terkena serangan stroke dan pasien pasca stroke dengan cara tidak
sekitar 25% meninggal dan 75% menggunakan obat yaitu dengan cara
sisanya mengalami hemiparase dilakukan latihan fisik yaitu berupa
(kelemahan otot pada salah satu sisi terapi latihan bobath. Terapi latihan
bagiantubuh)(RISKESDAS 2018). bobath adalah suatu metode terapi
Sedangkan di wilayah Jawa Timur latihan pada stroke yang berasumsi
bahwa penderita stroke seolah-olah 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pasien bobath stroke kembali pada 3.1 Gambaran Umum Karakteristik
usia bayi sehingga pertumbuhan dan
Responden
perkembangannya sesuai dengan
pertumbuhan bayi normal. Oleh Tabel 1 Deskripsi Karakteristik
karena itu stroke harus dilatih mulai Responden.
dari posisi berbaring, miring, Karakteristik Frekuesnsi Presentase
tengkurap, merangkak, duduk, (F) (%)
berdiri, dan berjalan. Jangan Umur
mencoba untuk latihan berdiri kalau 40-55 tahun 10 30,3
miring saja belum bisa. Jangan juga 56-70 tahun 23 69,7
latihan untuk berdiri kalau duduk Total 33 100
saja belum stabil. Di samping itu Pendidikan
untuk mengatasi tonus otot yang Tidak 0 0
berlebihan, berikan posisi inhibisi sekolah
(posisi yang dapat menghambat SD 6 18,2
terjadinya hypertonus) dan fasilitasi SMP 17 51,5
(posisi yang dapat mengurangi SMA 8 24,2
hypertonus)(Hidayati 2017). Sarjana 2 6,1
Berdasarkan latar belakang diatas, Total 33 100
maka peneliti tertarik untuk meneliti Jenis
“Pengaruh Terapi Latihan Bobath kelamin
Terhadap Kekuatan Otot Pada Pasien Laki-laki 22 66.7
Pasca Stroke di Klinik Holistic Perempuan 11 33,3
Nursing Theraphy Kecamatan Total 33 100
Dringu Kabupaten Probolinggo”. Pekerjaan
Tidak 17 51.5
2. METODE PENELITIAN Bekerja
Penelitian ini menggunakan pra Petani 3 9.1
eksperimental dengan pendekatan Wiraswasta 11 33.3
one group pre post test design Pns 2 6.1
Populasi pada penelitian ini adalah Total 33 100.
36 orang dan sample penelitian Berdasarkan Tabel 1 didapatkan
sebanyak 33 orang. Dengan tehnik mayoritas umur pada responden yaitu
sampling accidental sampling. 23 reponden (69,7%). Berdasarkan
Instrumen yang digunakan lembar pendidikan pada responden yaitu
observasi penilain kekuatan otot SMP 17 responden (51,5%).
MMT (Manual Muscle Testing) dan Berdasarkan jenis kelamin pada
modul latihan terapi bobath.. Uji responden yaitu laki-laki 22
statistik menggunakan Wilcoxon. p≤ responden (66,7%). Berdasarkan
0,05. Sudah dilakukan uji etik di pekerjaan pada responden yaitu tidak
komite etik penelitian kesehatan bekerja 17 responden (51,5%).
dengan layak kaji etik Nomer :
KEPK/067/STIKes-HPZH/IV/2021.

3.2 DATA KHUSUS


3.2.1 Gambaran Kekuatan Otot Berdasarkan tabel 4 didapatkan
Sebelum Dilakukan Terapi Bobath nilai rata rata dengan jumlah
Pada Pasca Stroke responden sebanyak 33 orang di
Tabel 2 Distribusi Responden Klinik Holistic Nursing Therapy
Berdasarkan Sebelum Dilakukan kacamatan dringu kabupaten
Terapi Latihan Bobath Terhadap probolinggo dengan nilai sangat
Kekuatan Otot Pasien Pasca lemah 0, lemah 0, baik 22, cukup
Stroke 10,normal 1.
3.3 Analisis Data
Kekuatan N Mean Std. Minimal Maksimal Tabel 5 Berdasarkan Hasil Uji
otot Deviasi
Statistic Sebelum Dan Sesudah
sebelum 33 2,48 0,566 2 4
diberikan Dilakukan Terapi Latihan bobath
terapi Terhadap Kekuatan Otot Pasien
bobath Pasca Stroke
Berdasarkan tabel 2
Test Statisticsb
didapatkanhasil kekuatan otot
sebelum dilakukan terapi latihan post – pre
bobath yaitu nilai mean 2,48 dengan Z -5.185a
nilai minimal 2, maksimal 4 dan
Asymp. Sig. (2-
standart deviasi yaitu 0,566. .000
tailed)
Tabel 3 Distribusi Responden
Berdasarkan Sesudah Dilakukan Berdasarkan tabel 5 hasil uji
Terapi Latihan Bobath Terhadap statistic dengan menggunakan
Kekuatan Otot Pasien Pasca windows SPSS 20 dengan
Stroke menggunakan uji Wilcoxon di
dapatkan nilai p value 000 <a = 0,05
Kekuatan N Mean Std. Minimal Maksimal maka H1 diterima. Dari hasil tersebut
otot Deviasi dapat disimpulkan bahwa ada
sesudahd 33 3,73 0,517 3 5 pengaruh terhadap terapi latihan
iberikan bobath pada kekuatan otot pada
terapi
bobath
pasien pasca stroke.
Berdasarkan tabel 3 didapatkan
3.4 PEMBAHASAN
hasil kekuatan otot sesudah
3.4.1 Pengukuran Kekuatan Otot
dilakukan terapi latihan bobath yaitu
Sebelum Di Berikan Terapi
nilai mean yaitu 3,73 dengan nilai
Latihan Bobath.
minimal 3, maksimal 5dan standart
Berdasarkan hasil penelitian kekuatan
deviasi yaitu 0,517.
otot sebelum dilakukan terapi latihan
Tabel 4 Pengaruh Terapi Latihan
bobath yaitu nilai mean 2,48 dengan nilai
Bobath Terhadap Kekuatan Otot
minimal 2, maksimal 4 dan standart
Pada Pasien Pasca Stroke
deviasi yaitu 0,566.
pre * post Crosstabulation Hal ini sejalan dengan penelitian
Count Smeltzer (2014) tejadi karena beberapa
Post faktor yang mempengaruhi terjadinya
Cukup Baik Normal Total kelemahan otot pada pasien pasca stroke
Kelemah Lemah 9 9 0 18 yaitu faktor usia yang sering terjadi pada
an otot Cukup 1 13 0 14 lansia, jenis kelamin sering terjadi pada
Baik 0 0 1 1 laki-laki dibandingkan perempuan,
Total 10 22 1 33 memliki riwayat penyakit hipertensi atau
stroke, dan pola hidup yang buruk yang
tidak terjaga juga dapat memicu faktor- untuk menggerakkan anggota badan dan
faktor kepada risiko penyakit hipertensi, juga kehilangan keseimbangan Aktivitas
obesitas, dan kolesterol tinggi. Hal ini sehari-hari yang sederhana bisa menjadi
juga sejalan dengan penelitian sulit untuk seseorang dengan kelemahan
Kusgiarty (2017) Derajat kelemahan kekuatan otot. Seperti, meraih benda,
otot-otot tergantung dari seberapa parah berpakaian, makan, dan mandi hingga
gangguan yang terjadi di otak ataupun dapat beresiko untuk jatuh. Hilangnya
jalur saraf lainnya, dan faktor-faktor kemampuan padapenderita stroke
yang memepengaruhi kelemahan otot tergantung pada area otak yang rusak.
menurun yaitu usia 56 tahun keatas, dan 3.4.2 Pengukuran Kekuatan Otot
biasanya sudah mengalami penurunan Sesudah Di Berikan Terapi Latihan
kekuatan otot sekitar 65-70 %, rerata Bobath.
kekuatan otot pada wanita 2/3 dari pria, Berdasarkan hasil penelitian di
dan merupakan salah satu faktor yang dapatkan ada pengauh dengan nilai p
menjadi penyebab hilangnya mekanisme value 0,00 dan <a =0,05.
refleks postural normal, seperti Menurut penelitian Arif dkk (2019),
mengontrol siku untuk bergerak dan terapi latihan bobath disarankan agar
melakukan kegiatan sehari-hari, dan dapat diterapkan pada kasus lain yang
stroke berkaitan dengan penurunan mengalami kelemahan kekuatan otot
kekuatan otot yang mengakibatkan yang mengakibatkan terjadinya
beberapa masalah yang muncul seperti kecacatan sehingga dapat meningkatkan
gangguan menelan dan hambatan penguatan otot, keseimbangan, dan
mobilitas fisik karena tidak seringnya berjalan. Hal ini juga sejalan dengan
melakukan latihan ringan yang penelitian Nurartini dkk (2018) terapi
menyebabkan kekutan otot menjadi latihan bobath diadaptasi untuk
menurun. digunakan sebagai rencana perawatan
Kelemahan otot dipengaruhi oleh untuk dapat meningkatkan kekuatan otot,
gangguan sensorik dan motorik post keseimbangan, dan kesesuaian untuk
stroke terjadinya gangguan menghindari terjadinya kecacatan pada
keseimbangan termasuk kelemahan otot, orang dewasa tua dan orang sakit atau
dan penurunan fleksibilitas jaringan orang yang mengalami kelemahan
lunak (Mustika, 2018). Kekuatan otot kekuatan otot.
merupakan kemampuan otot untuk Menurt pendapat peneliti menyatakan
melakukan kerja yang berfungsi bahwa peningkatan nilai kekuatan otot
membangkitkan otot yang kaku/ sesudah dilakukan terapi latihan
bobathsebanyak 3 kali dalam seminggu
ketegangan terhadap suatu tahanan. Otot-
selama 5 minggu dengan waktu 30
otot yang kuat dapat melindungi menit, nilai kekuatan otot pada pasien
persendian di sekelilingnya dan pasca stroke dengan kelemahan kekuatan
mengurangi kemungkinan terjadinya otot mengalami peningkatan, yaitu
cedera karena aktifitas fisik. Oleh karena dengan nilai kekuatan otot tergolong baik
itu, kekuatan otot perlu dilatih untuk dan normal. Hal tersebut di tandai
meningkatan nilai kekuatan otot dengan responden yang tampak membaik
dalam melakukan aktivitas
(Shofiana Rifnita, 2020).
kesehariannya, seperti halnya mampu
Menurt pendapat peneliti menyatakan mengambil dan menggenggam benda
bahwa. Seseorang dengan kelemahan kecil tanpa bantuan orang lain, dan
kekuatan otot akan mengalami kesulitan berpakain tanpa bantuan orang lain.
Dengan latihan ini dengan harapan Menurut pendapat peneliti
pasien yakin akan membaik lebih dari dilakukannya terapi latihan bobathdapat
sebelumnya dari penyakitnya dan diterapkan sebagai intervensi latihan
melakukan aktivitas setelah dilakukan dirumah untuk meningkatkan kekuatan
terapi latihan bobath. Latihan ini sangat otot pada pasien pasca stroke yang
mudah dan sederhana, dengan mengalami penuurunan kekuatan otot,
kemudahan, dan kesederhanaan karena dengan melakukan terapi latihan
melakukan terapi latihan bobathtersebut, bobath tersebut mudah dilakukan tanpa
dapat membantu responden agar tidak memerlukan biaya yang mahal dan lebih
mengalami kesulitan saat melakukan hemat. Dengan adanya latihan ini akan
aktivitas secara mandiri di rumah. sangat membantu pasien pasca stroke
3.4.3 Analisis Pengaruh Terapi dengan keluhan mengalami penurunan
Latihan Bobath Terhadap kekuatan otot untuk meningkatkan
Kekuatan Otot Pasien Pasca kekuatan otot dengan mudah dan lebih
Stroke. hemat.
Berdasarkan hasil penelitian uji 3.6 KESIMPULAN dan SARAN
statistic dengan menggunakan windows 3.6.1 Kesimpulan
SPSS 20 dengan menggunakan uji
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Wilcoxon di dapatkan nilai p value
diambil kesimpulan bahwa, Kekuatan
sebesar 0,00 sehingga p=0,000 <a = 0,05
otot sebelum dilakukan terapi latihan
maka H1 di terima. dari hasil analisis
bobath di klinik holistic nursing therapy
tersebut dapat disimpulakan bahwa ada
kacamatan dringu kabupaten
pengaruh tererhadap terapi latihan
probolinggo yaitu nilai mean 2.48
bobath terhadap kekuatan otot pada
dengan nilai minimal 2, maksimal 4 dan
pasien pasca stroke.
standart deviasi yaitu 0.566.Kekuatan
Hal ini sejalan dengan penelitian
otot sesudah dilakukan terapi latihan
hidayati (2017) yang mana terapi latihan
bobath di klinik holistic nursing therapy
bobath merupakan salah satu metode
kacamatan dringu kabupaten
untuk meningkatkan kekuatan otot pada
probolinggo yaitu nilai mean 3,73
pasien pasca stroke dan juga
dengan nilai minimal 3, maksimal 5dan
mengkoordinasikan pergerkan sehingga
standart deviasi yaitu 0.517. Ada
mencegh mengalami kecacatan. Hal ini
pengaruh terapi latihan bobath terhadap
juga sejalan dengan penelitian
pasien pasca stroke di klinik holistic
Nurartini dkk (2018). Tujuan dari
nursing therapy probolinggo dengan
intervensi metode bobath adalah
hasil nilai p value 0,00 dan <a =0,05.
optimalisasi fungsi dengan peningkatan
kontrol postural dan gerakkan selektif 3.6.2 Saran
melalui fasilitasi, sebagaimana yang Diharapkan mampu menerapkan
dinyatakan oleh IBITA tahun 1995. penatalaksanaan peningkatan kekuatan
”The goal of treatment is to optimize otot dengan baik tidak hanya komitmen
function by improving postural control pribadi supaya terapi latihan bobath ini
and selective movement trought bisa diterapkan kepada pasien pasca
fasilitation” (IBITA 1995). Sedangkan stroke yang mengalami kelemahan
tujuan utama latihan ini adalah kekuatan otot seperti klinik membuat
meningkatkan kualitas gerakan pada sisi program untuk melatih kekuatan otot
yang lumpuh sehingga kedua sisi tubuh pasien pasca stroke. Diharapkan pasien
dapat bekerja semaksimal mungkin pasca stroke dan keluarga pasien yang
secara harmonis dengan menurunkan memiliki kerabat stroke dapat mengikuti
spasitas dan memberikan pola latihan program-program yang diberikan klinik.
gerakan yang lebih selektif, otomatis Aktif dalam mengetahui informasi
dan volunteer untuk persiapan mengenai perkembangan kesehatannya,
ketrampilan fungsional. saling terbuka, mengikuti arahan yang
diberikan untuk menangani latihan
kekuatan otot yang dirasakan, dan
konsultasikan kepada pihak klinik jika
ada hal yang aneh pada diri sendiri,
ataupun keluarga yang lain. Perlu
dilakukan penelitian lanjutan dengan
memperhatikan faktor lain pada
kelemahan kekuatan otot pada pasien
pasca stroke seperti memiliki penyakit
kronik lainnya, dan peneliti hanya
memberikan waktu 30 menit, dalam satu
kali latihan, untuk penelitian selanjutnya
agar menambah durasi waktu yang lebih
lama. Karena hal tersebut sangat
mempengaruhi dalam ke efektifan terapi
latihan bobath.
3.7 DAFTAR PUSTAKA
Dharma, Surya. 2018. “Manajemen
Kinerja : Falsafah Teori dan
Penerapannya”. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Hidayati, N.,Aisuwarya, R.,Putri, E.R.
2017. Sistem Kontrol Kestabilan
Suhu Penghangat Nasi
Menggunakan Metode Fuzzy
Logic. Prosiding Seminar
Nasional Teknologi. Jakarta, 1
November 2017.
Riskerdas. 2018. Hasil Utama Riskerdas
2018 Provinsi Jawa Timur.
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2013).
Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth, edisi
8. Jakarta : EGC.
WHO(2018). Stroke, Cerebrovascular
accident. Stroke.

Anda mungkin juga menyukai