Anda di halaman 1dari 2

b.

Alternatif Penyelesian Sengketa di Masyarakat Adat

Secara umum, masyarakat setempat cenderung lebih memilih menyelesaikan


sengketa yang mereka alami melalui mekanisme lokal yang ada dan terdekat dengan mereka.
Adapun kasus atau sengketa yang dialami oleh masyarakat yang diproses dalam
penyelesaian sengketa adat meliputi kasus perdata, terutama tanah (batas tanah dan warisan)
dan kasus keluarga serta pidana ringan antara lain perkelahian antar   pemuda di
lingkungan komunitas dan pengani ayaan ringan. Cukup banyak pilihan penyelesaian
sengketa yang ada di lingkungan masyarakat. Namun sesuai dengan kebiasaan
masyarakat setempat, Raja atau kepala desa lah yang mempunyai posisi sentral serta
memiliki peranan dan pengaruh yang besar dalam penyelesaian sengketa adat Raja menengahi
dan membantu menyelesaikan berbagai persoalan dan kasus yang ada di masyarakat, baik
perdata dan pidana.

Mekanisme sistem penyelesaian sengketa adat lokal yang perlu dikembangkandalam proes
peradilan di lingkungan masyarakat hukum adat atau masyarakat lokal yang perlu
mendapat dukungan dari pemerintah daerah adalah sebagai berikut ::

1. P e n g a d u a n penyelesaian sengketa adat masuk ke pihak aktor


p e n y e l e s a i sengketa (misalnya Raja, tokoh agama atau tokoh masyarakat) .
A p a b i l a k a s u s a d a l a h p i d a n a  berat, maka diajukan ke pihak Kepolisian.
2. P a r a pihak dipanggil dan d i w aw a n c a r a dala m suatu pertemuan
t e r b u k a . Untuk tingkat desa.
3. T o k o h agama/tokoh masyarakat kemudian menganalisa kasus
d a n hasil wawancara;
4. Tokoh agama/tokoh masyarakat akan memanggil para pihak untuk mengambil
putusan sekaligus  bernegosiasi mengenai sanksi nya. Apabila para pihak sepakat
dengan hasilnya maka biasanya ditulis dalam suatu berita acara yang ditandatangi
kedua belah pihak 

Anda mungkin juga menyukai