Anda di halaman 1dari 67

PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH Anisa Desy A

SAKIT Rumah Sakit Umum Pindad


PMK NO 72 TAHUN 2016 TTG STANDAR
PELAYANAN KEFARMASIAN DI RS
PENGELOLAAN PELAYANAN
PERBEKALAN Pemilihan Pengkajian dan pelayanan resep
FARMASI FARMASI
KLINIS Penelusuran riwayat penggunaan obat
Perencanaan
Rekonsiliasi obat
Pengadaan pelayanan informasi obat (PIO)

Penerimaan Konseling
Visite
Penyimpanan
Pemantauan terapi obat (PTO)
Pendistribusian Monitoring efek samping obat (MESO)

Pemusnahan dan penarikan Evauasi penggunaan obat


Dispensing sediaan steril
Pengendalian
Pemeriksaan kadar obat dalam darah PKOD
Administrasi Pharmacy home care
PENGELOLAAN
PERBEKALAN
FARMASI
PEMILIHAN
1. PEMILIHAN
FAKTOR FORNAS dan CLINICAL PATHWAY
Pemilihan adalah kegiatan YANG
DIPERHATIKAN
untuk menetapkan jenis DALAM Pola penyakit
PEMILIHAN
Sediaan Farmasi, Alat OBAT
Efektifitas dan keamanan
Kesehatan, dan Bahan Medis
Evidence based medicine
Habis Pakai sesuai dengan
kebutuhan. Mutu

Harga

Ketersediaan di pasaran.
CONTOH FORMULARIUM NASIONAL
PERENCANAAN
2. PERENCANAAN/PENENTUAN JUMLAH YANG
DIBUTUHKAN
Epidemiologi
• Pola penyakit

Konsumsi
• Riwayat pengeluaran

Kombinasi
2. PERENCANAAN/PENENTUAN JUMLAH YANG
DIBUTUHKAN
Selama tahun 2018 (Januari-Desember)
A=(B+C+D)-E pemakaian Natrium Diklofenak 50 mg
sebanyak 300.000 tablet. Sisa stok per 31
Desember 2018 adalah 10.000. Buffer
A= Rencana Kebutuhan
stok 20%, leadtime 1 bulan.
B= Stok kerja (kebutuhan untuk periode
tertentu)
C= Buffer stok 𝐴 = ቀ300.000 + 20% 𝑋 300.000 +
D= Leadtime stock 1
E= Sisa stok 𝑋 300.000 − 100.000ቁ = 312.000
12

Dibuat perencanaan 1 tahun namun teknisnya di breakdown tiap bulan


2. PERENCANAAN/PENENTUAN JUMLAH YANG
DIBUTUHKAN
PENYESUAIAN ANTARA KEBUTUHAN DAN DANA
/EVALUASI PERENCANAAN
ANALISA ABC VEN

• A→ 70% • Vital → life saving


• B→ 20% (70-90) • Essensial → epidemiologi
• C→10% (90-100) penyakit
• Dipakai bila ada batasan • Non Essensial→supplemen
anggaran permbelian → • Pengelompokan VEN
always dikonsultasikan dengan
Panitia Farmasi dan Terapi
EVALUASI PERENCANAAN-CONTOH SOAL ANALISA ABC-VEN
No. Nama Obat Kemasan Jumlah Harga (Rupiah) Jumlah No. Urut
harga

1. Metampiron tablet 500 mg Botol/ 1000 100 55.600 5.560.000 3

2. Ibuprofen tablet 400 mg Ktk/ 10 x 10 20 19.000 380.000 9

3. Paracetamol tablet 500 mg Botol/ 1000 200 49.500 9.900.000 2

4. Kalsium laktat tablet 500 mg Botol/ 1000 30 41.000 1.230.000 6

5. Amoksisilin kaplet 500 mg Botol/ 100 500 28.200 14.100.00 1

6. Kloramfenikol salep mata 1% Tube 5 g 50 1.600 80.000 10

7. Piridoksin (Vit.B6) tablet 100 mg Botol/ 1000 100 17.100 1.710.000 5

8. Klorokuin tablet 150 mg Botol/ 1000 50 65.900 3.295.000 4

9. Asam askorbat ( Vit.C) tablet 50 mg Botol/ 1000 30 18.700 561.000 8

10. Garam oralit 200 mL Ktk 25 sachet 100 8.800 888.000 7


ANALISA ABC-VEN
No Nama Obat Kemasan Jumlah Harga Jumlah
urut (Rupiah) harga

1. Amoksisilin kaplet 500 mg Botol/ 100 500 28.200 14.100.00


2. Paracetamol tablet 500 mg Botol/ 1000 200 49.500 9.900.000
3. Metampiron tablet 500 mg Botol/ 1000 100 55.600 5.560.000
4. Klorokuin tablet 150 mg Botol/ 1000 50 65.900 3.295.000
5. Piridoksin (Vit.B6) tablet 100 mg Botol/ 1000 100 17.100 1.710.000
6. Kalsium laktat tablet 500 mg Botol/ 1000 30 41.000 1.230.000
7. Garam oralit 200 mL Ktk 25 sachet 100 8.800 888.000
8. Asam askorbat ( Vit.C) tablet 50 mg Botol/ 1000 30 18.700 561.000
9. Ibuprofen tablet 400 mg Ktk/ 10 x 10 20 19.000 380.000
10. Kloramfenikol salep mata 1% Tube 5 g 50 1.600 80.000
ANALISA ABC-VEN
No Nama Obat Jumlah Jumlah Persentase ABC
urut harga Harga Komulatif
Komulatif
1. Amoksisilin kaplet 500 mg 14.100.00 14.100.000 37% A
2. Paracetamol tablet 500 mg 9.900.000 24.000.000 64% A

3. Metampiron tablet 500 mg 5.560.000 29.560.000 78% B

Klorokuin tablet 150 mg 3.295.000 32.855.000 87% B


4.

5. Piridoksin (Vit.B6) tablet 100 mg 1.710.000 34.565.000 92% C

6. Kalsium laktat tablet 500 mg 1.230.000 35.795.000 95% C

Garam oralit 200 mL 888.000 36.675.000 97% C


7.

8. Asam askorbat ( Vit.C) tablet 50 mg 561.000 37.236.000 98,8% C


99,8% C
9. Ibuprofen tablet 400 mg 380.000 37.616.000
100% C
10. Kloramfenikol salep mata 1% 80.000 37.696.000
ANALISA ABC-VEN
No. Nama Obat VEN Keterangan
1. Metampiron tablet 500 mg E 10 penyakit terbanyak
2. Ibuprofen tablet 400 mg E 10 penyakit terbanyak
3. Paracetamol tablet 500 mg E 10 penyakit terbanyak
4. Kalsium laktat tablet 500 mg N penunjang
5. Amoksisilin kaplet 500 mg E Bekerja kausal
6. Kloramfenikol salep mata 1% E Bekerja kausal
7. Piridoksin (Vit.B6) tablet 100 mg N penunjang
8. Klorokuin tablet 150 mg V Program malaria
9. Asam askorbat ( Vit.C) tablet 50 mg N Penunjang
10. Garam oralit 200 mL V Program diare
ANALISA ABC
No. Nama Obat ABC
1. Metampiron tablet 500 mg B
2. Ibuprofen tablet 400 mg C
3. Paracetamol tablet 500 mg A
4. Kalsium laktat tablet 500 mg C
5. Amoksisilin kaplet 500 mg A
6. Kloramfenikol salep mata 1% C
7. Piridoksin (Vit.B6) tablet 100 mg C
8. Klorokuin tablet 150 mg B
9. Asam askorbat ( Vit.C) tablet 50 mg C
10. Garam oralit 200 mL C
URUTAN PENGURANGAN KOMBINASI ABC-VEN
V V V
A B C
9 8 6
E E E
A B C
7 5 3
N N N
A B C
1
4 2
PENGADAAN
3. PENGADAAN
Pengadaan merupakan kegiatan untuk Pengadaan merupakan kegiatan yang
merealisasikan kebutuhan yang telah berkesinambungan dimulai dari :
direncanakan dan disetujui, melalui :
Penentuan jumlah Penyesuaian
Pemilihan yang dibutuhkan antara kebutuhan
dan dana
Pembelian Produksi/pembuatan
sediaan farmasi

Pemilihan metode Pemilihan Penentuan


pengadaan pemasok spesifikasi
kontrak
Sumbangan/droping/
hibah.

Pemantauan Proses Pembayaran.


pengadaan
4. PEMILIHAN METODE PENGADAAN-PEMBELIAN
Tender terbuka Tender terbatas Pembelian langsung

• berlaku untuk semua • sering disebutkan lelang • pembelian jumlah kecil,


distributor yang terdaftar, tertutup. Hanya dilakukan perlu segera tersedia.
dan sesuai dengan kriteria pada distributor tertentu Harga tertentu, relatif agak
yang telah ditentukan. yang sudah terdaftar dan lebih mahal.
Pada penentuan harga memiliki riwayat yang baik.
metode ini lebih Harga masih dapat
menguntungkan. Untuk dikendalikan, tenaga dan
pelaksanaannya beban kerja lebih ringan
memerlukan staf yang kuat, bila dibandingkan dengan
waktu yang lama serta lelang terbuka
perhatian penuh. • Contoh : tender pembelian
• - diumumkan ke public alat kesehatan elektromedis
• - barang/jasa bersifat
umum
PEMILIHAN METODE PENGADAAN-PEMBELIAN
Tahapan lelang
Prakualifikasi Tender terbuka atau tertutup sesuai
Pengumuman lelang dengan kebijakan perusahaannya,
Aanwijzing biasanya dikelompokan berdasarkan
jenis dan fungsi barang serta nlai
Penawaran
investasinya
Klarifikasi dan kualifikasi
Klarifikasi dan negosiasi
Pengumuman pemenang lelang
Kontrak
SPK
PEMILIHAN PEMASOK-KELENGKAPAN DOKUMEN
DISTRIBUTOR
Surat penawaran pemasok perbekalan Fotokopi Izin Pedagang Besar Farmasi atau Penyalur
farmasi (Sediaan farmasi, alat kesehatan Alat Kesehatan (PBF-AK)
dan atau bahan medis habis pakai) Surat penunjukan penyalur dari prinsipal
ditandatangani oleh Kepala Cabang
meliputi. Fotokopi nama dan Surat Ijin Kerja Apoteker untuk
 Jenis layanan (Cito dan atau Reguler) Apoteker penanggung jawab PBF
 Waktu Pengiriman
Alamat dan denah kantor PBF
 Jatuh tempo
 Kesediaan retur perbekalan farmasi Alur rantai Cold Chain untuk penyalur sediaan
 Fasilitas lainnya farmasi dengan suhu 2-8oC
Daftar identifikasi risiko dari rantai distribusi
Fotokopi akte pendirian perusahaan dan meliputi tahap penyediaan, penyimpanan di
pengesahan dari Kementerian Hukum dan gudang, pengiriman mulai dari pabrik ke distributor
HAM sampai dengan ke rumah sakit
Fotokopi Surat Izin Usaha Perusahaan (SIUP)
Fotokopi NPWP
3. PENGADAAN
Hal yang Bahan baku disertai COA (certificate of analysis)
harus
diperhatikan B3 disertai Material Safety Data Sheet (MSDS).

NIE (Nomor Izin Edar)

ED minimal 2 tahun kecuali untuk vaksin, reagensia, atau pada kondisi


tertentu yang dapat dipertanggung jawabkan.
Persyaratan pemasok

leadtime
PENGADAAN OBAT-OBATAN JKN
PMK NO. 63 TH 2014 TTG PENGADAAN OBAT
BERDASARKAN E-CATALOG ELEKTRONIK (E-CATALOGUE)
CONTOH SURAT PESANAN
PENGADAAN OBAT-OBATAN JKN
- obat-obatan masuk ke dalam ekatalog
Kerja sama dengan Kerja sama dengan
- harga lebih rendah BPJS distributor

- rumah sakit harus bekerja sama


dengan BPJS
- PO bisa manual, tidak perlu e- Pembuatan RKO-
upload emonev
Pengelompokan
masuk e-kat/tidak
purchasing
- IF sudah membuat perencanaan
kebutuhan obat dan mengupload di e-
Obat e-kat disorder
monev melalui e- Bila tidak ada di e-
katalog, pembelian
purchasing/manual reguler
dg cap BPJS
PEMILIHAN METODE PENGADAAN-PRODUKSI
KRITERIA
Produksi sediaan farmasi di rumah sakit 1. Sediaan farmasi dengan formula khusus
mencakup kegiatan membuat, merubah 2. Sediaan farmasi dengan mutu sesuai
bentuk, dan pengemasan kembali standar dengan harga lebih murah
sediaan farmasi steril dan/atau non 3. Sediaan farmasi yang memerlukan
steril untuk memenuhi kebutuhan pengemasan kembali
pelayanan kesehatan di rumah sakit 4. Sediaan farmasi yang tidak tersedia di
pasaran
5. Sediaan farmasi untuk penelitian
6. Sediaan farmasi yang harus selalu
dibuat baru
PEMILIHAN METODE PENGADAAN-PRODUKSI
STERIL NON STERIL
contoh: gauze/tulle dan pengemasan 1. pembuatan puyer
kembali sediaan steril. 2. pembuatan sirup
3. pembuatan salep
4. pembuatan kapsul
5. pengemasan kembali (Contoh: H2O2
3%)
6. Pengenceran (contoh : pengenceran
H2o2)
PEMILIHAN METODE PENGADAAN-PRODUKSI
Hal yang harus diperhatikan Contoh label
1. Stabilitas
2. Kecocokan rasa
3. Kemasan
4. Pemberian etiket dari berbagai
produk yang dibuat.
BEYOND USE DATE (BUD)
BUD NON STERIL
United States Pharmacopeia (USP) Non-preserved aqueous = 14 days`
menyatakan bahwa BUD merupakan
tanggal dimana sebuah sediaan farmasi Preserved aqueous = 35 days
yang telah diracik ataupun digunakan Nonaqueous dosage forms = 90 days
tidak disarankan untuk digunakan
kembali oleh pasien. Solid dosage forms = 180 days
Fixed oil suspensions have a 90 day BUD
BUD SEDIAAN STERIL
•The microbial contamination risk levels were determined based on specific conditions
listed for each risk level.
•Category 1 and Category 2 are distinguished primarily based on the conditions
under which they are made, the probability for microbial growth, and the time period
within which they must be used.
•Category 1: CSPs are typically prepared in an unclassified Segregated
Compounding Area (SCA) and have shorter BUDs.
•Category 2: CSPs are prepared in a cleanroom suite and have longer BUDs.
(including aseptic processing and sterilization method, starting components, sterility
testing, and storage conditions)
BUD SEDIAAN STERIL
Category 1
Category 2
• ≤ 12 hours at CRT (Controlled room ▪Aseptically processed, no sterility, only
temperature) sterile starting components
▪ 4 days at CRT
• ≤ 24 hours in a refrigerator ▪ 10 days in a refrigerator
▪ 45 days in a freezer

▪Aseptically processed, no sterility, one or


more nonsterile starting component(s)
▪ 1 day at CRT
▪ 4 days in a refrigerator
▪ 45 days in a freeze
PEMILIHAN METODE PENGADAAN-
HIBAH/SUMBANGAN
• perhatikan ED
•Dokumen (bukti serah terima, berita acara)
PENGADAAN
1. Prosedur yang transparan dalam proses 1. Pembatasan masa kerja anggota panitia
pengadaan. pengadaan misalkan maksimal 3 tahun.
2. Mekanisme penyanggahan bagi peserta tender 2. Standar kompetensi bagi anggota panitia
yang ditolak penawarannya. pengadaan, panitia harus mempunyai Sertifikat
Pengadaan Barang dan Jasa.
3. Prosedur tetap untuk pemeriksaan rutin
consignments (pengiriman) 3. Kriteria tertentu untuk menjadi anggota panitia
pengadaan terutama: integritas, kredibilitas,
4. Pedoman tertulis mengenai metode pengadaan rekam jejak yang baik.
bagi panitia pengadaan.
4. Sistem manajemen informasi yang digunakan
5. Pernyataan dari anggota panitia pengadaaan untuk melaporkan produk sediaan farmasi dan
bahwa yang bersangkutan tidak mempunyai BMHP yang bermasalah.
konflik kepentingan.
5. Sistem yang efisien untuk memonitor post tender
6. SPO pengadaan. dan pelaporan kinerja pemasok kepada panitia
pengadaan.
7. Kerangka acuan bagi panitia pengadaan
selama masa tugasnya. 6. Audit secara rutin pada proses pengadaan.
PENERIMAAN
4. PENERIMAAN CONTOH FAKTUR

menjamin kesesuaian jenis,


spesifikasi, jumlah, mutu (NIE,
MSDS, ED, suhu vaksin),
waktu penyerahan dan
harga yang tertera dalam
kontrak atau surat pesanan
dengan faktur dan kondisi
fisik yang diterima.
PENERIMAAN ALKES ELEKTROMEDIS
Surat Jalan
Berita Acara Instalasi dan Uji Fungsi
Berita Acara Serah Terima
Laporan Hasil Pemeriksaan
PENYIMPANAN
5. PENYIMPANAN

Tidak boleh dimasuki Dilindungi dari pencurian


selain oleh petugas Pallet→ untuk melindungi
farmasi →CCTV, akses terbatas dari kelembaban lantai

Bebas serangga dan Suhu ruangan di bawah


binatang pengganggu→ 25o, suhu dan kelembaban Sistem FEFO dan FIFO
pest control dipantau setiap hari

Pemantauan secara
berkala → supervise oleh
apoteker
5. PENYIMPANAN

Kondisi LASA (Look


khusus B3 HIGH ALERT alike sound
alike)

Obat Obat ED dan Narkotik dan


emergency akan ED psikotropik
5. PENYIMPANAN-KONDISI KHUSUS
Suhu dan kelembaban dipantau setiap
hari, sehari 2 kali
Kulkas 2-8oC
Termometer terkalibrasi
Vaksin, insulin, serum, albumin
5. PENYIMPANAN-B3

Lemari besi dengan logo


B3

MSDS

Spillkit
5. PENYIMPANAN-OBAT HIGH ALERT

LASA

LASA → KETOprofen,
DEKSKETOprofen Elektrolit konsentrasi
(Tallman letter) tinggi→ NaCl 3%, KCL, Sitostatika
Penyimpanan dilongkap meylon 8,4%
1 kotak obat
5. PENYIMPANAN-OBAT EMERGENCY
Obat emergency tersedia dalam
emergency trolley, bag, dan kit.
Dikunci menggunakan kunci disposable.
Dimonitor secara berkala→setiap hari
Cek obat ed→ setiap bulan
Dilarang dipinjam untuk kebutuhan lain
Contoh obat →digoxin, dopamine,
dobutamine, epinephrine, mayo, ett, dll
5. PENYIMPANAN-OBAT ED DAN AKAN ED
OBAT ED→ DIKELUARKAN DARI OBAT AKAN ED→SURAT EDARAN
PERSEDIAAN UNTUK DIRESEPKAN
Dikemas dalam plastic warna merah Dikemas dalam plastic klip warna kuning
bertuliskan “EXPIRED” beserta nama dan dengan tulisan “AKAN EXPIRE”, disimpan
jumlah dalam kotak obat untuk dikeluarkan
lebih dahulu
Disimpan dalam lemari transit untuk obat
ED Dibuatkan surat edaran kepada dokter
untuk dapat mengeluarkan obat yang
Dilaporkan untuk dilakukan pemusnahan akan ed sesuai dengan indikasi
sesuai dengan kebijakan
Dibuat surat untuk dapat ditukar dengan
ED yang lebih jauh ke distributor/retur
5. PENYIMPANAN-NARKOTIK PSIKOTROPIK
PMK 3 TAHUN 2015
Double lock
Double check
Terbuat dari bahan yang kuat
Tidak mudah dipindahkan
Tidak terlihat oleh umum
Kunci dipegang oleh apoteker
penanggungjawab/yang dikuasakan
Ada serah terima kunci dan obat
narkotik antar shift
PENYIMPANAN
Obat yang dikeluarkan dari wadah asli, harus diberi etiket: nama pasien dan identitas lain (nomor
rekam medik dan/atau tanggal lahir), tanggal dibuka dan tanggal kedaluwarsa setelah dibuka

Obat dan bahan kimia yang didistribusikan dengan pengemasan ulang (repacking) harus
diberikan etiket: nama, konsentrasi/kekuatan, tanggal pengemasan dan beyond use date (BUD)

Tersedia rak/lemari dalam jumlah cukup untuk memuat sediaan farmasi alat kesehatan dan BMHP

Jarak antara barang yang diletakkan di posisi tertinggi dengan langit-langit minimal 50 cm

Langit-langit tidak berpori dan tidak bocor

Tersedia pallet yang cukup untuk melindungi sediaan farmasi dari kelembaban lantai
PENYIMPANAN
Tersedia alat pengangkut sesuai kebutuhan (forklift, troli)

Tersedia sistem pendingin yang dapat menjaga suhu ruangan di bawah 25ºC

Dinding terbuat dari bahan yang kedap air, tidak berpori dan tahan benturan

Lantai terbuat dari bahan yang tidak berongga vinyl/floor hardener (tahan zat kimia)

Luas ruangan memungkinkan aktivitas pengangkutan dilakukan secara leluasa

Harus tersedia minimal dua pintu untuk jalur evakuasi

Lokasi bebas banjir

Tersedia lemari pendingin untuk penyimpanan obat tertentu

Tersedia alat pemantau suhu ruangan terkalibrasi dan lemari pendingin


PENYIMPANAN

Sistem First Expired First Out (FEFO), First In First Out (FIFO) dan

penyimpanan berdasarkan alfabetis atau kelas terapi.

Kerapihan dan kebersihan ruang penyimpanan

Obat kedaluwarsa yang menunggu waktu pemusnahan disimpan di tempat khusus yaitu ruang karantina

Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk penyimpanan barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi.

Obat harus disimpan dalam kondisi yang menjaga stabilitas bahan aktif hingga digunakan oleh pasien.

Inspeksi/pemantauan dilakukan secara berkala terhadap tempat penyimpanan obat.

Penanganan bila listrik padam


PENDISTRIBUSIAN
SISTEM DISTRIBUSI

Sentralisasi Desentralisasi
yaitu distribusi dilakukan yaitu distribusi dilakukan
oleh Instalasi Farmasi oleh beberapa
secara terpusat ke depo/satelit yang
semua unit rawat inap di merupakan cabang
rumah sakit secara pelayanan di rumah
keseluruhan. sakit.
6. PENDISTRIBUSIAN

Floor stock
• Stok di ruangan didelegasikan ke perawat

Individual praescribing
• Resep untuk rawat jalan, pasien pulang, ugd

UDD (Unit dose dispensing)


• Untuk pasien rawat inap
• Dikemas untuk 1 kali minum selama 1 hari
UDD
INDIVIDUAL
PRAESCRIBING
PEMUSNAHAN
DAN PENARIKAN
7. PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN

• Tidak memenuhi persyaratan mutu


• ED
• Dicabut izin edarnya
pemusnahan • Pemusnakan narkotik psikotropik
disaksikan oleh dinas kesehatan
• Dokumen → berita acara
7. PEMUSNAHAN DAN PENARIKAN

Penarikan/recall

• Mandatory recall → oleh BPOM


• Voluntary recall→ dari pemilik izin
edar
8. PENGENDALIAN

Ketersediaan Penggunaan Kehilangan/kerusakan

• perencanaan • Kebijakan • Stok opname


• Evaluasi penggunaan obat • Sampling
perencanaan • Automatic stop order • Penggunaan kartu
• SOP obat tidak • Batasan penulisan stok
tersedia resep
ADMINISTRASI
9. ADMINISTRASI
Laporan Pembelian
Laporan Persediaan
 Laporan Mutasi Barang
 Laporan Stok Opname
 Laporan Narkotik dan Psikotropik
 Laporan Obat Tidak Diambil Pasien
Thank you

Anda mungkin juga menyukai