Anda di halaman 1dari 10

Ringkasan dan Contoh Pembuatan

Business Model Canvas


pada Bisnis Sepatu

Business Plan
Orang yang ingin mulai berbisnis, akan dihadapkan dengan rencana bisnis atau business plan yang
harus dibuat sebelum melangkah lebih jauh dalam kegiatan bisnis mereka. Rencana bisnis atau
business plan: adalah suatu perencanaan untuk bisnis yang akan dijalankan, baik dalam perihal biaya,
tujuan, visi, misi dan lain sebagainya. Dengan kata lain, memulai bisnis tanpa suatu perencanaan
bisnis adalah sebuah rencana yang beresiko sangat tinggi. Fungsi dari sebuah rencana bukan hanya
pada prosesnya saja. Lebih dari itu, sebuah rencana dibuat agar dapat lebih fokus berjalan menuju
tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Terdapat perbedaan alur membangun bisnis antara dulu dan sekarang. Skema alur bisnis
konvensional adalah sebagai berikut:

Salahkah? Tidak. Risiko gagal lebih besar? Iya.


Mengapa risiko gagal saat ini lebih besar? Hal ini karena adanya kemajuan teknologi, customer yang
semakin banyak kebutuhan dan tuntutan, dan inovasi cepat kompetitor. Hal ini membuat pasar
sangat dinamis dan selalu berubah – ubah. Saat ini sangat mudah menciptakan inovasi untuk
membuat sesuatu lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat. Hal yang menjadi tantangan kemudian
adalah, Benarkah ide tersebut dibutuhkan oleh pasar saat ini? Apakah permintaan market atas ide
tersebut valid?
Maka, alur untuk menciptakan bisnis baru di era ini pun berubah. Sebelum ide bisnis dibuat ke dalam
business plan, perlu dibuat terlebih dahulu ‘pengujian’ apakah ide tersebut valid atau tidak seperti
skema ilustrasi berikut:
Tahap pengujian yang dimaksud adalah dengan menerapkan business model canvas terlebih dahulu,
sebelum akhirnya menuju ke tahap business plan.

Business Model Canvas


Mengenal Business Model Canvas
Business model, atau model bisnis secara sederhana dapat diartikan sebagai proses bagaimana
perusahaan menciptakan value dan mendapatkan keuntungan dari value yang diciptakannya secara
berkelanjutan. Dalam bentuk yang paling sederhana, model bisnis dapat dibagi menjadi tiga bagian:
1. Segala yang diperlukan untuk membuat sesuatu (desain, bahan baku, manufaktur, tenaga kerja,
dll)
2. Segala yang diperlukan untuk menjual barang tersebut (pemasaran, distribusi, pemberian

01
layanan, dan proses penjualan)
3. Bagaimana dan apa yang pelanggan bayarkan (strategi penetapan harga, metode pembayaran,
waktu pembayaran, dll)
Keunggulan Business Model Canvas
Keunggulan BMC dibandingkan dengan design bisnis yang lain diantaranya:
1. Mudah melakukan sinergi dengan seluruh departemen inti dalam perusahaan.
2. Menghemat waktu dalam melakukan koordinasi untuk pengambilan keputusan dan tindakan
yang berhubungan dengan strategi yang akan dilakukan.
3. Diskusi bisnis lebih terstruktur, karena pada BMC terdapat sembilan aspek yang harus diisi, dan
dengan adanya sembilan aspek ini akan sangat menolong semua peserta diskusi sehingga
meeting menjadi lebih terstruktur dan tidak melenceng ke masalah lain.
4. Mudah dalam melakukan modifikasi model bisnis, modifikasi bisa disesuaikan dengan model
yang lebih cocok dan selalu dapat beradaptasi dengan kondisi bisnis setiap saat
5. Metode ini fokus dalam memberikan value yang tepat bagi pelanggan dengan secara konsisten
memenuhi keinginan pelanggan dengan strategi terukur yang tepat.
6. Mengetahui penempatan konsumen dengan produk yang ada dalam bisnis.
7. Metode ini telah terbukti membantu bisnis besar seperti Apple, Google, Tesla, Uber, dan masih
banyak perusahaan multinasional lain dalam upaya untuk tetap tumbuh dan berkembang
semakin besar.
Kekurangan Business Model Canvas
Kekurangan BMC sebagai design bisnis diantaranya:
1. Sering hanya digunakan sebagai daftar periksa
2. Meninggalkan aspek model bisnis penting (mis. pesaing, likuiditas)
3. Sering tidak diperbarui (not updated)
4. Sering digunakan tanpa menanamkannya ke metode yang sesuai

9 Komponen pada Business Model Canvas beserta Contoh Pembuatannya untuk


Bisnis Sepatu
Ada 9 komponen atau blok pada business model canvas yang perlu diisi untuk membuat rencana
bisnis yang lebih terarah. Berikut ini, akan diringkas kembali ke 9 blok yang telah kamu pelajari pada
video pembelajaran sebelum ringkasan ini. Tidak hanya berupa ringkasan materi, akan disajikan pula
contoh pengisian business model canvas dari sektor bisnis yang lain. Dalam hal ini kita akan
menggunakan studi kasus bisnis sepatu Nah Project sebagai pengantar kamu ke materi berikutnya
dalam belajar penerapan DNVB dan lean startup pada bisnis sepatu.

Customer Segment
Customer segments adalah penggolongan orang-orang/ pelanggan yang mungkin tertarik dengan
produk/ jasa bisnis kita. Secara umum, tujuan menentukan customer segment pada urutan pertama
dalam penyusunan business model canvas adalah karena melihat bahwa perusahaan memang harus
berorientasi pada pelanggan. Dimana perusahaan harus mampu menangkap keinginan dari

02
pelanggan serta dapat memetakan pelanggan mana yang paling membutuhkan layanan dari
perusahaan karena tingkat keinginan dan kebutuhan pelanggan yang sangat luas dan tidak terbatas.
Segmen konsumen yang dilayani oleh Nah Project dalam menawarkan nilai proposisi (produk) yang
mereka miliki meliputi masyarakat perkotaan yang peduli dan mementingkan penampilan fesyen-nya
dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Lebih spesifik konsumen dibagi ke dalam kelompok umur
dengan golongan yang berbeda di antaranya kelompok 17 s.d. 20 tahun (freshman shopmore) dengan
perkiraan uang saku dua juta rupiah per bulannya, 21 s.d. 23 tahun (junior-senior) dengan perkiraan
uang saku dua juta lima ratus ribu rupiah hingga tiga juta rupiah serta kelompok umur 25 s.d. 30
tahun (fresh graduateemployee/entrepreneurship) dengan perkiraan penghasilan tiga juta rupiah ke
atas. Pada setiap kelompok umur tersebut Nah Project juga memiliki desain sepatu yang
berbeda-beda untuk melayani setiap segmen umur tersebut. Berikut pengisian customer segment
bisnis ini pada BMC.

Value Proposition
Value proposition adalah nilai tambah yang akan membuat bisnis kita terlihat menarik dan berbeda
dengan bisnis lainnya, biasanya berupa solusi atau inovasi yang menjadi keunggulan tersendiri bagi
perusahaan. Menentukan value proposition sangat penting, karena akan menjadi daya pembeda
antara bisnis kita dengan kompetitor.
Nah Project sebagai salah satu merek produk sepatu kulit yang berasal dari Indonesia khususnya Kota
Bandung menawarkan nilai proposisi berupa produk sepatu kulit yang tergolong murah dibanding
dengan produk sepatu kulit/pesaing lainnya yang berada pada level sejenis. Nilai proposisi lain yang
ditawarkan Nah Project adalah desain sepatu yang memiliki konsep western style yang sedikit
berbeda dengan desain produk yang dimiliki beberapa pesaing seperti Brodo dan Amble.
Nilai proposisi yang ditawarkan Nah Project adalah inovasi transaksi belanja melalui website. Nah
Project menjadi salah satu pelopor produk fesyen merek lokal yang menyediakan transaksi berbelanja
meliputi kegiatan pembelian dan pembayaran melalui website. Berikut pengisian value proposition
bisnis ini pada BMC.

03
Channel
Channels merupakan suatu gambaran bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen
pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai produk yang dipasarkan.
Secara sederhananya, channel adalah cara kita menjangkau customer. Tidak terbatas pada distribusi,
tapi juga hal lainnya yang menyebabkan bisnis dan customer bisa bersentuhan.
Saat ini Nah Project memiliki 2 saluran utama. Dalam hal kegiatan menyampaikan ataupun menjual
produk sepatunya setelah melalui tahap produksi kepada segmen konsumennya. Jenis saluran
tersebut meliputi saluran online dengan menggunakan media website sebagai alat bantu dan saluran
ini dapat menjangkau seluruh segmen konsumen Nah Project yang ada di Indonesia.
Selanjutnya, Nah Project memiliki saluran offline sebagai reseller yang saat ini beberapa kota besar di
Indonesia. Selain itu, Nah Project aktif mengikuti acara/bazar yang berkonsep indoor market sebagai
media untuk mendistribusikan produk kepada konsumen. Berikut pengisian channel bisnis ini pada
BMC.

04
Customer Relationship
Customer relationship adalah memikirkan bagaimana membangun hubungan terhadap pelanggan.
Customer relationship ini sangat penting untuk dirancang, karena ketika pelanggan telah menangkap
nilai yang ditawarkan perusahaan, maka perusahaan harus berupaya untuk mempertahankan
hubungan tersebut dalam waktu yang lama. Selain itu, lingkungan bisnis yang sudah sangat
kompetitif karena banyaknya pilihan produk yang dapat dipilih oleh customer, membuat kita harus
berpikir keras bagaimana menjaga loyalitas pelanggan.

Jenis-jenis kegiatan ataupun cara yang dilakukan Nah Project dalam menjalin dan membangun
hubungan dengan segmen konsumennya di antaranya.
1. Memberikan garansi perbaikan sepatu selama 6 bulan setelah melakukan pembelian dan
memberikan oil pembersih kulit sepatu yang bernama Leathercare secara gratis.
2. Menyediakan layanan customer service secara online dan offline. Konsumen dapat menghubungi
Nah Project melalui media sosial yang dimiliki oleh Nah Project di antaranya melalui LINE,
whatsapp, facebook. Instagram. Selain itu, tersedia juga saluran telepon melalui customer service
secara offline atau konsumen dapat mengunjungi secara langsung toko ataupun kantor Nah
Project.
3. Secara rutin menyelenggarakan acara/kegiatan promosi berhadiah bagi konsumen ataupun calon
konsumen.
Berikut pengisian channel bisnis ini pada BMC:

05
Revenue Stream
Revenue stream merupakan cara value proposition menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Apakah dengan sales saja atau dapat ditambahkan cara lainnya. Revenue Streams merepresentasikan
cash yang di-generate dari tiap customer segment, sehingga perusahaan harus mengetahui value apa
yang membuat customer segment mau membayar. Karena revenue stream adalah sumber-sumber
pendapatan perusahaan. Sehingga perusahaan membutuhkan revenue stream supaya tetap bertahan
dan berkembang. Pengisian revenue stream dari bisnis ini pada BMC sebagai berikut:

Satu-satunya hal yang menjadi sumber arus pendapatan Nah Project adalah penjualan produk dari
setiap saluran yang mereka miliki saat ini. Melalui saluran online, arus pendapatan didapat dengan
transaksi pembayaran melalui ATM, kartu kredit, dan e-banking. Untuk saluran offline, Nah Project
mendapatkan arus pendapatan berupa uang tunai pada setiap pembelian produk oleh konsumen di
toko ataupun ketika mengikuti acara/bazar tertentu. Berikut pengisian blok revenue stream dari
bisnis ini pada BMC:

Key Activities
Kolom key activities harus diisi dengan kegiatan wajib yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan value proposition yang ditawarkan. Dalam proses penciptaan nilai produk, setiap
perusahaan memiliki proses yang berbeda-beda dan mungkin proses tersebut yang menjadi nilai
produk. Oleh karena itu, perusahaan harus mengidentifikasi aktivitas kunci dari perusahaan dan
menjaga aktivitas tersebut tetap terjaga konsistensi dan kerahasiaannya.
Aktivitas ataupun kegiatan penting yang dilakukan Nah Project sehari-harinya meliputi 2 aktivitas
penting, yaitu produksi dan distribusi. Kegiatan produksi meliputi pemilihan dan pembelian bahan
baku oleh staf bagian produksi. Setelah itu, akan diproduksi oleh beberapa vendor yang menjadi
mitra utama Nah Project.
Setelah produk selesai diproduksi, produk-produk akan diserahkan kepada bagian gudang dan siap
untuk didistribusikan kepada konsumen oleh bagian pemasaran. Tugas utama bagian pemasaran
adalah menentukan sarana yang paling tepat untuk memperkenalkan dan menyampaikan produk
kepada konsumen dan juga pembuatan purchase order. Hal ini merupakan salah satu kegiatan
penting yang harus dilakukan bagian pemasaran.
Selanjutnya, aktivitas kunci dari bisnis ini adalah pencatatan segala kegiatan mengenai keuangan yang

06
menjadi tugas utama bagian keuangan. Nah, berikut pengisian blok key activities dari bisnis ini pada
BMC.

Key Resources
Key resources berkaitan dengan bahan baku dan saluran pemasok yang dibutuhkan dalam proses
produksi. Ketersediaan dan kualitas bahan merupakan elemen penting dalam sebuah perusahaan.
Nilai produk juga dapat ditentukan dengan mengkomunikasikan bagaimana bahan baku diperoleh
dan bagaimana kualitas bahan baku mempengaruhi kualitas produk.
Saat ini, sumber daya utama yang dimiliki Nah Project untuk menjalankan model bisnis ataupun
kegiatan bisnisnya sehari-hari meliputi kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh mitra dan
pemasok utama Nah Project, kemampuan dan keahlian yang dimiliki karyawan, jumlah sumber daya
manusia, dan aset fisik berupa bangunan, kendaraan dan peralatan kantor. Pengisian blok key
resources pada bisnis Nah Project sebagai berikut:

07
Key Partnership
Key partnership adalah mitra utama dalam bisnis, misalnya supplier, sehingga model bisnis dapat
berjalan. Perusahaan menjalin kerjasama untuk beberapa alasan dan jalinan kerjasama menjadi
lkitasan dari beberapa model bisnis. Perusahaan membuat aliansi untuk mengoptimasi model
bisnisnya, mengurangi risiko, atau memperoleh sumberdaya.

Dalam menjalankan kegiatan bisnis sehari-harinya, Nah Project saat ini memiliki beberapa mitra dan
pemasok utama yang meliputi supplier bahan baku dan vendor, perusahaan pengembang website,
perusahaan penasihat bisnis, perusahaan penyedia jasa biro pembayaran e-commerce, jasa
pengiriman barang/ekspedisi (JNE), media partner sebagai jasa penyediaan iklan, dan buzzer, serta
beberapa artis untuk kegiatan endorse. Berikut pengisian blok key partnership dari bisnis ini pada
BMC:

Cost Structure
Cost structure merupakan komponen-komponen biaya yang digunakan supaya organisasi atau
perusahaan bisa berjalan sesuai dengan model bisnisnya. Membuat dan meningkatkan nilai tambah,
berhubungan dengan pelanggan, dan mendapatkan penghasilan semuanya termasuk dalam
komponen biaya. Beberapa komponen biaya dapat dihitung setelah perusahaan mengetahui key
resources, key activities, dan key partnership.
Biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh Nah Project dalam menciptakan nilai proposisi pada produk
melalui beberapa rangkaian kegiatan kunci meliputi biaya produksi, biaya gaji karyawan, biaya
pemasaran, biaya operasional, dan biaya sewa gedung.

08
Di antara biaya yang harus dikeluarkan Nah Project setiap bulannya, kegiatan produksi menjadi hal
yang paling banyak mengeluarkan biaya dengan persentase 60% diikuti oleh biaya gaji karyawan
dengan 20%, lalu disusul dengan biaya pemasaran 8%, biaya operasional 7%, dan beban sewa 5%.
Berikut pengisian blok cost structure dari bisnis ini pada BMC.

Hasil lengkap ke 9 blok business model canvas pada bisnis sepatu Nah Project yang telah disusun
dapat kamu lihat setelah halaman ini yah.

Analisis dan Validasi Model Bisnis


Sebenarnya menyelesaikan BMC itu barulah langkah awal saja dalam perancangan bisnis. Karena
sebenarnya, apa yang sudah kita isikan di BMC itu adalah ‘hipotesis’ dan ‘asumsi’ subjektif yang
dianggap benar oleh si perencana bisnis. Pada kenyataannya, hipotesis ini perlu diuji apakah memang
benar model bisnis yang direncanakan tersebut akan berjalan sebagaimana mestinya.
Bagaimana cara mengujinya? Cara paling mudah adalah langsung bertanya ke konsumen yang
ditarget, berinteraksi secara langsung ke lapangan dan merasakan langsung apa yang dirasakan
konsumen. Dengan bertanya langsung ke segment consumer, secara tidak langsung kita telah
melakukan validasi terhadap BMC yang telah kita susun. Melalui interaksi yang dilakukan juga dapat
memberikan banyak insight baru dan membuat beberapa perubahan rencana pada BMC.
Business Model Canvas adalah sebuah tools yang sangat menarik untuk kita coba dalam rangka
menguji model bisnis kita. Dengan model bisnis yang sudah teruji, barulah kemudian kita mencoba
membuat business plan yang lebih detail sambil kemudian pitching kepada investor untuk
meningkatkan skala bisnis kita menjadi lebih besar.

Pengantar ke Materi Berikutnya


Nah, kamu sudah mempelajari tentang business model canvas sebagai tools dalam membuat rencana
bisnis. Kerena kita ketahui dengan business plan yang matang, langkah-langkah selanjutnya dalam
membangun bisnis atau UMKM akan lebih terarah.
Setelah ini, kamu masih akan lanjut belajar kompetensi dasar sebagai seorang pebisnis. Yakni
bagaimana membangun dan menjalankan bisnis menggunakan metode lean start-up. Materi ini akan
dibagikan oleh Rizky Arief yang merupakan Co-Founder dan CEO dari Nah Project yang telah kita
bahas business model canvas dari bisnis sepatunya.
Jadi jangan sampai dilewatkan yah!

09
Business Model Canvas Bisnis Sepatu

010

Anda mungkin juga menyukai