Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

1. Definisi

Kehamilan adalah dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu ) dihitung dari hari

pertama sampai terakhir. Oleh karena dalam tubuh ada sesuatu yaitu

individu yang tumbuh dan berkembang untuk menyesuaikan diri,dengan

adanya individu itu tubuh mengadakan perubahan,memberi tempat,

kesempatan dan jaminan untuk tumbuh dan berkembang sampai saatnya

dilahirkan (Sarwono Prawirohardjo,2000)

2. Tanda Gejala kehamilan.

a. Tanda mungkin

Amenorea (tidak dapat haid), mual dan muntah,mengidam (ingin

makanan kusus), sinkop (pingsan) anoreksia (tidak ada selera makan),

fatigue (lelah), payudara membesar dan tegang serta sedikit nyeri,

sering miksi (kencing),konstipasi atau opstipasi, pigmentasi kulit oleh

hormone kortikosteroid, varises (Rustam Muchtar, 2000)

b. Tanda pasti hamil.

Gerakan janin, denyut jantung janin.

4
5

3. Perubahan Fisiologis pada saat kehamilan

a. Uterus

Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gr menjadi 1000 gr,

dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm dan ukuran muka belakang

22 cm. Pembesaran ini disebabkan oleh hypertrofi dari otot otot rahim,

tetapi pada kehamilan muda terbentuk juga sel sel otot yang baru.

(Helen Varney, 2007)

b. Vagina dan Vulva.

Terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva karena pengaruh

esterogen sehingga terlihat merah dan kebiruan.

c. Ovarium.

Ovulasi berhenti, masih terdapat korpusluteum graviditas sampai

terbentuknya uri (plasenta) yang mengambil alih pengeluaran

esterogen dan progesterone .

d. Payudara.

Payudara membesar disebabkan oleh hipertrophi dari alveoli, hal ini

sering menimbulkan hipersensitivitas pada mamae.

e. Darah.

Volume darah bertambah, baik plasma maupun eritrositnya

menyebabkan oleh hydraemia lebih menonjol hingga biasanya kadar

Hb menurun.(Rustam Mochtar,2000)
6

B. Usia kehamilan

Kehamilan berlangsung selama 9 bulan menurut penanggalan

international, 10 bulan menurut penanggalan luar, atau sekitar 40 minggu.

Kehamilan dibagi menjadi tiga periode bulanan atau trimester. Trimester

pertama adalah periode minggu pertama sampai minggu ke 13. Trimester

kedua adalah periode minggu ke 14 sampai ke 26, Sedangkan Trimester ke

tiga, minggu ke 27 sampai kehamilan cukup bulan 38-40 minggu .

1. Usia kehamilan trimester I (0-3 bulan/ 1-13 minggu).

Dalam masa kehamilan trimester pertama terjadi pertumbuhan dan

perkembangan pada sel telur yang telah dibuahi dan terbagi dalam 3fase

yaitu fase ovum, fase embrio dan fase janin. Fase ovum sejak proses

pembuahan sampai proses implamasi pada dinding uterus, fase ini di

tandai dengan proses pembelahan sel yang kemudian disebut dengan zigot.

Fase ovum memerlukan waktu 10 – 14 hari setelah proses pembuahan.

Fase embrio ditandai dengan pembentukan organ organ utama,Fase ini

berlangsung 2 sampai 8 minggu.

Fase janin berlangsung dari 8 minggu sampai tibanya waktu kelahiran,

pada fase ini tidak ada lagi pembentukan melainkan proses pertumbuhan

dan perkembangan. Pemeriksaan dokter atau bidan secara rutin pada

periode kehamilan trimester II bertujuan untuk mengetahui riwayat

kesehatan ibu yang sedang hamil, sehingga memungkinkan kehamilannya

dapat diteruskan atau tidak.


7

2. Usia kehamilan trimester II (4-6 bulan / 14 – 26 minggu)

Masa kehamilan trimester II merupakan suatu periode pertumbuhan

yang cepat. Pada periode ini bunyi jantung janin sudah dapat didengar,

gerakan janin jelas, panjang janin kurang lebih 30 cm dan beratnya kurang

lebih 600 gr. Pada periode ini , dokter dan bidan biasanya mengadakan

pemeriksaan terhadap berat dan tekanan darah, pemeriksaan urin, detak

jantung baik ibu maupun janin serta kaki dan tangan untuk melihat adanya

pembekakan (odema) dan gejaja gejala yang umum terjadi. Pemeriksaan

tersebut bertujuan untuk mengetahui kemungkinan timbulnya suatu

penyakit yang membahayakan proses pertumbuhan dan perkembangan

janin pada akhir masa kehamilan.

3. Usia kehamilan trimester III (7-9 bulan/ 27 -40 minggu).

Trimester III kehamilan adalah periode penyempurnaan bentuk dan

organ organ tumbuh janin untuk siap dilahirkan. Berat janin pada usia

kehamilan trimester ini mencapai 2,5 Kg. Semua fungsi organ organ tubuh

yang mengatur kehidupan sudah berjalan dengan sempurna.

Oleh karena adanya perubahan tersebut, pemeriksaan rutin lebih

sering dilakukan biasanya 2 kali seminggu. Hal ini dimaksudkan untuk

memantau lebih teliti setiap perkembangan dan pertumbuhan janin,

kondisi fisik maupun psikis calon ibu, kemungkinan yang akan terjadi

pada calon ibu maupun janin selama sisa proses kehamilan serta dalam

menghadapi proses persalinan.( Helen Varney, 2000)


8

C. Fisiologi Protein Urin

Selama kehamilan normal terdapat kenaikan hemodinamika ginjal

dan diikuti dengan tekanan vena renalis. Kenaikan tekanan vena renalis ini

akan menyebabkan proteinuria terutama pada posisi ortostatik. Efek

kelemahan ginjal,tergantung luasnya kerusakan apakah kelemahan pada fungsi

glomerulus atau pada fungsi tubulus. Kerusakan fungsi glomerulus

mengakibatkan penurunan laju filtrasi glomerulus. Gangguan gangguan

prerenal, seperti hemokonsentrasi atau penurunan tekanan darah arteriperifer,

atau bendungan vena ginjal secara pasif menurunkan tekanan filtrasi, sehingga

terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus.

Kerusakan patologis yang terutama pada membran basalis

glomerulus menyebabkan bocornya plasma dan eritrosit melalui glomerulus

yang terkena sehingga ada proteinuria ringan, proteiuria yang lebih berat

terjadi pada lesi membranosa . Pembengkakan endotel kapiler glomelurus

yang disertai lumen kapiler menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal

dan penurunan fitrasi glomerlurus sehingga terjadi proteinuria.(Arif Mansjoer,

2001)

D. Proteinuria

1. Definisi

Adanya protein dalam urine dalam konsentrasi lebih besar dari 0,3 gr/liter

urine 24 jam atau dalam konsentrasi lebih besar dari 1 gr/liter. Pada

kumpulan urine secara acak pada 2 atau lebih kesempatan sekurang-


9

kurangnya dengan beda waktu 6 jam. Contoh urine harus bersih, sebaiknya

urine midstream atau yang diambil melalui kateter.

2. Arti Klinik Proteinuria

Protein dalam urine normal sangat kecil, yaitu kurang dari 100 mg

protein/hari, 2/3 dari jumlah tersebut adalah protein yang dikeluarkan dari

tubulus. Biasanya protein yang melebihi batas lebih dari 150 mg protein /

hari sudah tidak normal, ini dapat dijumpai pada kerusakan-kerusakan

membrane kapiler glomerulus, atau karena gangguan mekanisme

reabsorbsi tubulus atau kerusakan pada kedua mekanisme tersebut .

3. Macam-macam Proteinuria

a. Fungsional Proteinuria

Disebabkan oleh karena kerja ekspose dengan udara yang sangat

dingin, otot-otot yang bekerja keras yang akan menghilang setelah

istirahat. Pada kehamilan disebut ostortatik atau postural proteinuria .

b. Organik Proteinuria

1. Prerenal proteinuria

Dikarenakan penyakit yang umum terjadi dan merupakan

indikator penyakit ginjal, misalnya, keracunan obat atau bahan

kimia seperti Hg dan Pb. Karena peningkatan permeabilitas

glomerulus, seperti keadaan-keadaan hipertensi esensial dan

preeklamsia pada kehamilan, pada proteinuria jenis prerenal

sejati, tanpa kerusakan ginjal tetapi apabila berkepanjangan

dengan sendirinya dapat menyebabkan kerusakan ginjal.


10

2. Renal proteinuria

Terjadi karena peradangan (nephritis), proses degenerasi ginjal

(nephrosis), infark pada ginjal, TBC dan infeksi ginjal .

3. Pasca Renal Proteinuria

Proteinuria yang berasal dari pasca renal selalu berhubungan

dengan sel-sel dan mineral ditemukan pada infeksi berat, kapus

urinarius bagian bawah dan disertai dengan hematuri bila pelvis

ginjal atau ureter dirangsang oleh sesuatu atau ada penyakit

keganasan setempat.(Soedarto, 2002)

4. Proteinurie dalam kehamilan trimester II.

Gangguan kesehatan yang umum selama kehamilan adalah

tekanan darah tinggi (hipertensi). Gejala ini muncul dengan

berbagai cara, insiden ini berkisar antara 5 sampai 10 persen.

Hipertensi selama kehamilan tidak seperti hipertensi yang terjadi

pada umumnya, tetapi mempunyai kaitan dengan angka kesakitan

dan kematian yang tinggi baik pada janin maupun ibunya. Pada

hipertensi kehamilan ini terjadi peningkatan tekanan darah setelah

20 minggu kehamilan untuk tekanan sistol 140 mmHg, diastol 90

mmHg. Pada saat inilah timbul gejala spesifik yang hanya

muncul selama kehamilan (preeklamsi) dan disertai hipertensi

kronik. Apabila ditemukan gejala atau tanda seperti ini perlu

dilakukan tindakan sebagai berikut :


11

1. Riwayat kesehatan

2. Pemeriksaan fisik termasuk tekanan darah dan pembuluh mata.

3. Tes laboratorium.

a. Pemeriksaan protein urin.

b. Hemoglobin dan hematokrit

c. Hitung trombosit, jika trombosit kurang dari 100000

sel/mm programkan pemeriksaan PT (waktu protombin)

dan PTT (waktu protombin parsial).

4. Tes fungsi hati.

5. Tes fungsi ginjal.

Apabila tekanan darah terus meningkat, proteinuria berlanjut,

pemeriksaan laboratorium mengindikasikan terdeteksinya suatu penyakit

dan di anjurkan melakukan perawatan di Rumah Sakit hingga persalinan.

(Helen Varney,2007)
12

Anda mungkin juga menyukai