Anda di halaman 1dari 37

CRITICAL BOOK REPORT(CBR)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Judul buku : Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta

Didik

Nama pengarang : Mesta Limbong

Penerbit/Thn Terbit/jlh halaman : UKI press/2020/110

Nama Mahasiswa : Syukur Arman Zalukhu

NIM/Prodi : 5213151026/PTIK-B

Dosen pengampu : Yenni Marito, S.Psi.,MPsi

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah
memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga mampu menyelesaikan
tugas “CRITICAL BOOK REPORT”. Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah Saya
yaitu “PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK”.

Tugas critical book report ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua khusunya dalam hal perkembangan psikologi peserta didik.Saya menyadari
bahwa tugas critical book report ini masih jauh dari kesempurnaan,Apabila dalam tugas ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan, Saya mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan
pemahaman saya masih terbatas,karena keterbatasan ilmu dan pemahaman saya yang belum
seberapa.Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas critical book report ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Saya khususnya,Atas perhatiannya Saya mengucapkan
terimakasih.

Medan,14 september 2021

penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Tujuan penulisan CBR ................................................................................................................. 4
1.3 Manfaat CBR ...................................................................................................................................5
1.4 Identitas buku utama ...................................................................................................................5
1.5 Identitas buku pembanding I ..................................................................................................... 6
BAB II ISI BUKU ....................................................................................................................................... 7
2.1 RINGKASAN ISI BUKU UTAMA .................................................................................................. 7
2.2 Ringkasan buku pembanding I .............................................................................................. 22
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 34
3.1 Perbedaan ……………………………………………………………………………………………………………………………………….34
3.2 Kelebihan dan kekurangan isi buku .................................................................................... 34
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................................. 35
4.1 KESIMPULAN .............................................................................................................................. 35
4.2 SARAN .......................................................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 36

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang
lain untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam
perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan
saling berpengaruh antar sesama peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Dengan
mempelajari perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan
proses sosialisasi peserta didik.

Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap peserta
didik baik dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Tanpa sebuah
perkembangan dari peserta didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan pernah
berjalan dengan lancar. Untuk itu, sebagai tenaga pendidik harus mengetahui konsep –
konsep dan prinsip – prinsip dasar dari perkembangan belajar peserta didik untuk
memudahkan proses belajar mengajar.Aspek– aspek perkembangan individu meliputi fisik,
intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi
pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau
daya pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situas baru
atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi dengan
lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu
yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Bahasa merupakan kemampuan
untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas merupakan kemauan untuk menerima
dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Agama merupakan
kepercayaan yang dianut oleh individu.

1.2 Tujuan penulisan CBR


Critical book review ini dibuat untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah
Perkembangan Peserta Didik dan bertujuan untuk memenuhi nilai dari mata kuliah
tersebut, serta meningkatkan dan menguatkan pemikiran yang kritis untuk memahami
sebuah buku. Adapun tujuan yang lain yaitu untuk mengetahui tentang bagaimana cara

4
serta manfaat-manfaat yang diperoleh tentang bagaimana perkembangan pada peserta
didik.

1.3 Manfaat CBR


Dengan selesainya tugas critical book review ini, sebagai mahasiswa kita
mendapatkan ilmu atau wawasan tentang betapa pentingnya mengetahui keseluruhan dan
isi dari sebuah buku yang akan dikritik. Adapaun manfaat lain yaitu agar pembaca dapat
lebih mudah mengetahui apa simpulan atau isi dalam buku ini melalui ringkasan yang dibuat
dalam tulisan ini, agar pembaca dapat mengetahui apa kelebihan dan kekurangan suatu
buku.

1.4 Identitas buku utama

1. Judul buku : Pertumbuhan danp Perkembangan Peserta Didik


2. Penulis : Mesta Limbong
3. Kota terbit : Jakarta
4. Tahun terbit : 2020
5. Penerbit : UKI PRESS (Universitas Kristen Indonesia)
6. ISBN : 978 – 623 – 7256 – 84 – 7

5
1.5 Identitas buku pembanding I

1. Judul buku : Psikologi Perkembangan


2. Penulis : YUDRIK JAHJA
3. Kota terbit : Jakarta
4. Tahun terbit : 2011
5. Penerbit : PRENADAMEDIA GROUP
6. ISBN : 978-602-8730-44-0

6
BAB II ISI BUKU
2.1 RINGKASAN ISI BUKU UTAMA

BAB 1 : PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

A. Peserta didik
Peserta didik adalah manusia yang dapat diamati dari berbagai dimensi yang
berbeda. Sunarto (1994) menjelaskan, peserta didik adalah manusia yang ”unik” jika dikaji
maka manusia sebagai makhluk memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
▪ Homo religius, beragama. Diciptakan sebagai makhluk yang sempurna. Karena memiliki
kemampuan berpikir, bertindak, yang mengatur sistem kehidupan di bumi, dan makhluk
yang memiliki kekuatan/kelebihan maupun kelemahan/ keterbatasan;
▪ Homo sapiens, yang dapat berpikir sehingga mampu berpikir dengan akal pikiran, nalar,
cipta dan karsa, berbuat, belajar, dan mampu menjalankan hidup lebih baik
▪ Homo faber, karena akal pikirannya mampu menghasilkan sesuatu melalui
belajar/pendidikan;
▪ Homo homini socius, memiliki jati diri, mampu berinteraksi dengan dirinya dan
lingkungannya sehingga dapat bermasyarakat;
▪ Etis dan estetis, memiliki kesadaran susila, memiliki cita rasa keindahan;
▪ Monodualis, memiliki jiwa dan roh;
▪ Monopluralis, manusia terdiri dari ragam dimensi. Menurut Langeveld manusia memiliki
tiga inti hakiki kemanusiaan, yaitu makhluk individual, sosial dan susila.

Dalam kaitannya dengan kepentingan pendidikan, akan lebih ditekankan hakiki


manusia sebagai kesatuan sifat makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai kesatuan
jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk Tuhan yang memiliki sangat banyak kapasitas
potensi. Setiap peserta didik pada dasarnya sebagai pribadi atau individu yang utuh.
Individu berarti tidak dapat dipilah-pilah (undivided), tidak dapat dipisahkan (Sunarto, 1994).
Mereka memiliki kemampuan untuk bersosialisasi, memiliki akal pikiran, mampu berpikir,
memiliki jiwa dan roh, memiliki ragam dimensi lainnya yang memerlukan sentuhan lebih
lanjut, supaya berkembangnya mentalnya optimal.

B. Pertumbuhan fisik
pertumbuhan berkaitan dengan perubahan secara kuantitatif menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis yang mengalami perubahan, seperti: ukuran
tubuh yang semakin bertambah tinggi, kenaikan bobot badan, susunan syaraf yang semakin
sempurna, terjadi perubahan secara fisik yang dapat diamati dan biasanya diringi dengan
adanya perubahan dalam bentuk mental. Sebagai contoh, bayi dengan bertambah usia dan
stimulus maka: bayi mengenal orang-orang terdekat dengan menunjukkan wajah gembira,
mengerakkan tangan untuk digendong, atau penolakan terhadap orang yang tidak

7
dikenalnya, misalnya menunduk, menangis, berusaha untuk menghindar dengan
menjauhkan wajahnya.
Jadi, pertumbuhan penekannya kepada perubahan yang dapat diperhatikan dan
dilihat sebagian secara kasat mata dalam bentuk fisik dapat mengalami perubahan, seperti:
semakin bertambah tinggi, gerakan motoriknya mulai terkontrol (bandingkan dengan
gerakan motorik baru lahir sampai usia satu tahun),

C. Pengertian perkembangan
Santrok (2009) mengemukakan, bahwa perkembangan adalah pola gerakan atau
perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus
kehidupan.
Manusia sejak lahir telah memiliki potensi yang perlu diberi kesempatan, untuk ini
ada 4 pandangan yang berbeda dalam melihat hakikat manusia, yaitu:
❖ nativisme, bahwa aliran ini memandang individu semata-mata hanya dipengaruhi oleh
faktor bawaan sejak lahir (Schopenhauer, abad 18);
❖ naturalisme, bahwa manusia sejak lahir memiliki pembawaan baik, tidak ada
anak/manusia memiliki bawaan jelek. Pandangan ini akhirnya tidak mendapat perhatian
sebab proses pendidikan berperan dalam pembentukan karakter/pribadi anak (J.
Rousseau, abad 17);
❖ environtalisme, bahwa manusia untuk dapat berkembang dengan baik dipengaruhi oleh
lingkungan (John Locke, abad 16-17). Tanpa dukungan lingkungan, manusia sulit
berkembang secara optimal dalam banyak aspek;
❖ Konvergensi, pandangan dari aliran ini mendukung adanya keterkaitan antara bawaan
dan lingkungan, satu sama lain saling memiliki kontribusi William Stern, abad 18-19).
Peserta didik sebagai individu mengalami proses perubahan dipengaruhi oleh faktor
hereditet maupun faktor lingkungan sehingga berbagai kemampuan awal memerlukan
stimulus dari lingkungan, supaya tumbuh kembang sesuai dengan yang diharapkan.
Sumanteri (2014), menjelaskan bahwa perubahan pada perkembangan merupakan
produk dari proses biologis, kognitif, sosial. Proses itu terjadi pada perkembangan
manusia. Bahwa ada fase-fase yang harus diliwati. Santrock (2009) berpendapat bahwa
pada manusia ada lima fase perkembangan, sebagaimana uraian berikut.
❖ Fase prenatal, adalah masa pembuahan sampai masa kelahiran. Pada saat ini terjadi
pertumbuhan yang sangat luar biasa, yaitu dari satu sel menjadi satu organisme yang 13
lengkap. Proses ini sebagian terjadi dalam masa sebelum kelahiran. Seperti organ
tumbuh, jaringaan syaraf, mampu melakukan gerakan motorik tetapi belum terkontrol.
Masan prenatal antara 0 – 9 bulan dalam kandungan ibu.
❖ Fase bayi, adalah perkembangan yang terjadi saat usia kelahiran sampai dengan usia 2
tahun atau 24 bulan. Bayi pada masa ini sangat bergantung kepada orang tua. Aktivitas
atau kegiatan yang dilakukan oleh orang tua sangat berpengaruh terhadap anak.
Misalnya, melatih anak melakukan toilet training” hal ini dilakukan secara bertahap.

8
❖ Fase kanak-kanak adalah masa usia 2 tahun sampai 6 tahun. Masa ini adalah dimana
anak sudah mulai memiliki keterampilan yang berhubungan dengan kesiapan menuju
sekolah. Rasa ingin tahu yang besar dan bagaimana anak sedang berlatih menggunakan
bahasa atau sedang berlatih berbicara dengan kalimat yang lebih lengkap

❖ Fase kanak-kanak tengah dan akhir, adalah fase pada usia 6 sampai 11 tahun. Perubahan
yang terjadi sangat pesan dalam banyak aspek. Sudah mampu melakukan aktivitas
formal di sekolah, kemampuan membaca, menulis dan berhitung dapat dipastikan
dilakukan. Mulai mampu bergaul dengan teman lain sesame jenis dan lain jenis.
❖ Fase remaja adalah kondisi dimana telah terjadi masa transisi dari fase kanak-kanak ke
masa remaja. Usia mereka antara 18 – 22 tahun. Terjadi perubahan secara fisik dan
psikologis yang sangat pesat.
Robert J. Havighurst dalam Sumantri (2014), menjelaskan bahwa
perkembangan dikelompokkan dalam beberapa bagian, dan dalam pembahasan ini hanya
di paparkan masa bayi, usia sekolah dan masa remaja.
❖Infancy & Early Childhood (masa bayi dan kanak-kanak awal). Pada masa ini anak berusia
0- 6 tahun, memiliki ciri-ciri belajar berjalan, belajar berbicara, mencoba untuk
mengambil sesuatu dengan tangannya, mengontrol diri untuk dapat melakukan kegiatan
toilet tanpa dibantu, mengenal adanya perbedaan jenis kelamin, belajar mandiri dengan
bertambahnya usia, belajar bersosialisasi.
❖Middle childhood (masa sekolah).Anak sudah berada pada usia 6 – 12 tahun dan memiliki
ciri-ciri, antara lain: mulai mampu berfikir yang lebih kompleks, belajar ketrampilan fisik,
belajar bergaul dengan usia yang sama/teman sebaya, mulai menyadari perannya
sebagai perempuan/laki-laki di dalam hubungan sosialnya, belajar mengembangkan
ketrampilan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung. Jika dikaitkan dengan teori
Loevinger dalam ITP siswa (2002).
❖Adolescence (remaja),Pada masa ini, remaja berada pada usia 12-18 tahun dan memiliki
ciri-ciri antara lain: mulai membangun adanya kesadaran bahwa dirinya sudah masuk
usia dewasa, mulai membangun hubungan dengan teman sebaya, jenis kelamin laki-laki

9
atau perempuan, adanya kemandirian emosi, mulai belajar untuk mengatur diri, enerji
positif yang luar biasa besarnya, memerlukan wadah untuk mengekspresikan kapasitas
dirinya, idealismenya, memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar dalam hal apa saja,
selalu mau mencoba hal baru tanpa peduli terhadap resiko, dampak dari tindakannnya.

10
BAB 2 : FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK

A. Faktor internal

1. Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu faktor yang dapat membedakan dalam
diri tiap individu. kecerdasan adalah bagian dari diri manusia yang tertutup dan belum
tampil kepermukaan secara optimal, jika tidak didukung dengan adanya peluang dan
kesempatan untuk berkembang. Kurun beberapa dekade kecerdasan hanya dilihat dari
aspek intelegensi. cenderung tidak melihat kecerdasan yang majemuk.Kecerdasan
majemuk yaitu: Kecerdasan verbal linguistik, penekanannya pada bunyi, struktur, makna,
dan fungsi bahasa. Cerdas dalam hal ini ditampilkan dalam hal berbicara, suka bercerita,
pandai melucu, bisa bernegosiasi, mampu mengekpresikan perasaan melalui kata-kata
dan mempengaruhi orang lain (Musfiroh, 2011).Instrumen baku diharapkan dapat
memberikan gambaran psikogram yang menggambarkan aspek-aspek psikis, seperti
mengukur kecerdasan:
• Tingkat kecerdasan
• Daya analisis
• Daya tangkap
• Daya abstraksi
• Daya ingat.
Dari hasil analisis yang dilakukan psikolog, dapat memberikan informasi
mengenai kecerdasan, seperti skor analogi verbal, logika dan saran untuk melanjutkan
studi. Disamping menggunakan instrumen baku yang mengukur tingkat kecerdasan
individu, para psikolog dan konselor juga memiliki alat atau instrumen yang antara lain
untuk mengukur:
• tingkat kereligiusan
• masalah kesehatan
• keuangan
• hubungan pribadi-sosial
• masa depan pendidikannya
• penyesuaian terhadap tugas-tugas sekolah.
Alat ukur tes digunakan untuk anak di usia taman kanak-kanak, dapat mengukur aspek
antara lain:
• pengertian praktis sehari-hari
• daya pengamatan kritis
• analisis

11
• bahasa
• sensorimotorik
• pengetahuan umum

Untuk memahami apa yang dimaksud dengan intelegensi/kecerdasan,


berikut ini beberapa pendapat mengenai kecerdasan:
• Misalnya ada yang mengemukakan intelegensi adalah suatu kumpulan kemampuan
seseorang yang memungkinkannya memperoleh pengetahuan dan menerapkannya,
seiring dengan tugas perkembangan sebagai individu dan menerapkan
pengetahuannya di lingkungan kehidupannya.
• Suatu bentuk tingkah laku tertentu yang tampil dalam kelancaran tingkah laku
• Pengalaman-pengalaman kemampuan bertambahnya pengertian tingkah laku dalam
pola-pola baru dan menggunakannya secara efektif.

2.Bakat Khusus
Yang dimaksud dengan anak berbakat ialah yang mempunyai bakat-bakat
dalam derajat tinggi dan bakat-bakat yang unggul. Ada anak yang berbakat intelektual
umum, biasanya mereka mempunyai taraf intelegensi yang tinggi dan menunjukkan
prestasi sekolah yang menonjol.Keseluruhan bakat digambarkan dalam sebuah PETA
yang 33 membagi atas empat peta besar, yaitu:

❖Striving
Striving selalu berusaha untuk secara terus menerus menjadi lebih baik. Ada
kecenderungan: fokus, memiliki nilai-nilai hidup yang dapat dipercaya, memiliki disiplin,
konsisten.
❖Thinking
Thinking (berfikir) yang dimaksud adalah bagaimana individu dalam
melakukan aktivitas kegiatannya didominasi oleh: strategi, ide, analisis, belajar, ada
topik atau konteks yang selalu dipikirkandengan menggunakan aktivitas mental.
❖Relating
seperti: mudah menjalin hubungan dengan orang lain, memiliki saling
pengertian.Pemetaan talenta/bakat adalah salah satu cara yang dapat memberikan
informasi tambahan yang dapat menolong individu mengenal kapasitas dirinya
❖Influencing
suka aktivitas memberi pengaruh pada orang.
Dapat disimpulkan, bakat khusus adalah suatu kapasitas yang dimiliki anak.
Karena setiap anak (manusia) sebagai peserta didik 34 memiliki bakat yang berbeda satu
dengan yang lainnya, maka bakat khususnya juga berbeda dalam diri setiap anak.
3.Keterkaitan kecerdasan bakat-prestasi

12
Bakat merupakan salah satu indikator yang memungkinkan seseorang untuk
mencapai prestasi dalam bidang tertentu. Untuk mengoptimalkannyai diperlukan latihan,
pengetahuan, pengalaman, dan dorongan/u motivasi internal maupun eksternal agar
bakat itu dapat terwujud seoptimal mungkin. Misalnya seseorang mempunyai bakat
menggambar, jika ia tidak pernah diberi kesempatan untuk mengembangkan dan
diperlengkapi dengan media untuk menggambar, ada kemungkinan bakat tersebut tidak
akan ditampilkan optimal.
Misalnya seseorang mempunyai bakat menggambar, jika ia tidak pernah
diberi kesempatan untuk mengembangkan dan diperlengkapi dengan media untuk
menggambar, ada kemungkinan bakat tersebut tidak akan ditampilkan optimal.
Kecerdasan individu dapat diukur dengan alat tes seperti alat tes Alfried Binet, alat ini
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan dalam hal memori, kosa kata,
diskriminasi perseptual.

B. FAKTOR EKSTERNAL
1. Kesehatan dan nutrisi
Faktor eksternal yang mungkin terjadi yaitu saat kehamilan ibu mengalami
keracunan makanan, terkena penyakit berbahaya yang menyebabkan janin mengalami
gangguan, atau mengalami kecelakaan yang secara tidak langsung berpengaruh
terhadap kehamilan dan pertumbuhan-perkembangan janin. Salah satu dari faktor
eksternal lainnya adalah pola asuh dalam keluarga yang dilakukan orang tua. Seperti
perbedaan dalam penerapan pola asuh dalam membesarkan dan mendidik anak.

2. Peran keluarga
keluarga memiliki fungsi : ekonomi, pendidikan, biologis, perlindungan,
tempat bersosialisasi, religius, serta fungsi rekreatif.

3. Faktor lingkungan
Sekolah sebagai salah satu faktor lingkungan yang memberikan kontribusi
terhadap perkembangan peserta didik . Seperti relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, relasi orang tua dan guru. Faktor lingkungan eksternal juga berpengaruh
dan berkontribusi terhadap perkembangan kehidupan setiap individu. Pengaruh
lingkungan ada yang positif dan ada juga yang negatif. Misalnya, melihat orang lain yang
hidup berkecukupan dapat menjadi pendorong untuk diri seseorang berusaha, atau
mungkin sebaliknya tidak ada dampak positifnya.

13
BAB 3 : TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF
A. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Perkembangan kognitif terjadi apabila sistem syaraf yang ada ada otak
manusia mengalami perkembangan sesuai dengan tugas dan tahap perkembangan yang
seharusnya.Starnberg (2008) menjelaskan bahwa bagian dari otak manusia terbagai
atas 3 bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.
➢ Otak depan adalah wilayah otak yang terletak di bagian atas dan depan otak.
• Kulit otak adalah lapisan luar hemisafer otak yang memainkan perana vital di dalam
proses-proses berfikir dan mental.
• Ganglia basalis adalah tempat bekumpul neuron-neuron yang krusial bagi fungsi
motorik. Jika ganglia basalis tidak berfungsi maka gerakan motorik tubuh tidak
terkendali.
• Amngdala memainkan peranan dalam emosi. Seperti rasa rakut yang dapat mucul
dalam ekpresi yang beragam (Adolphs, gloor, Rockland).
• Hipokampus memainkan peranan yang esensial dalam pembentukan memori.
• Talamus menyampaikan informasi sensori lewat neouron-neuran yang disalurkan
ke wilayah korteks.
• Hiptalamus mengatur perilakuk yang terkait dentan upaya spesies
mempertahankan kelangsungan hidupanya, seperti melarikan diri, makan,
bekelahi.
➢ Otak bagian tengah membantu mengontrol gerakan mata dan koordinasi Untuk lebih
lengkapanya dapat dilihat dalam tabel berikut ini mengenai wilayah otak, struktur
utama dan fungsi.

Pembahasan Piaget dikutip Ormrod (2002) dijelaskan bahwa anak-anak adalah:


• pembelajar yang aktif dan termotiviasi
• anak-anak mengontruksi pengetahuan mereka berdasarkan pengalaman
• anak-anak belajar dari proses asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi adalah proses merespons suatu peristiwa baru dengan
memodifikasi suatu rancangan yang telah ada atau dengan membentuk suatu rancangan
baru, sedangkan akomodasi adalah melibatkan respons terhadap objek atau peristiwa
sesuai dengan skema (kumpulan tindakan, pikiran yang serupa

B. Tahap Perkembangan Kognitif Jean Piaget


Menurut Jean Piaget, manusia secara genetik sama dan mempunyai
pengalaman yang hampir sama dan saat proses perkembangannya dipengaruhi
lingkungannya. Bahwa perkembangan anak sampai mampu berfikir dilalui melalui 4
(empat) tahap perkembangan, dan tiap tahap mengalami proses perubahan yang 47 unik,
dan memiliki keterkaitan dalam proses perubahannya.

14
➢ Tahap pertama yaitu sensorimotorik: 0 - 2 tahun, kegiatan intelektual hampir
seluruhnya kecakapan mencakup gejala yang diterima melalui indra secara langsung.
Mulai memperoleh ketrampilan bahasa, dan mulai mengaplikasikannya dengan
menerapkan pada objek-objek nyata dan memahami hubungan antar benda dengan
nama yang dinamakan pada benda terbut (Sumantri, 2014)
➢ Tahap ke dua pra-operasional ((2-7 tahun), pada tahap ini anak mulai menggunakan
simbol-simbol. Biasanya baru berfikir pada tahap satu dimensi. misalnya hanya
melihat contoh tinggi air. Kemampuan menggunakan simbol adalah suatu perubahan
besar.
➢ Tahap ke tiga operasional kongkrit 7 – 11 tahun, di usia ini Selanjutnya dikemukakan
bahwa kemampuan simbolik memungkinkan telah mampu menggunakan simbol, anak
melakukan tindakan –tindakan yang berkaitan dengan hal yang telah liwat.
➢ Tahap ke tiga operasional kongkrit 7 – 11 tahun, di usia ini Selanjutnya dikemukakan
bahwa kemampuan simbolik memungkinkan telah mampu menggunakan simbol, anak
melakukan tindakan –tindakan yang berkaitan dengan hal yang telah iwat.

C. Kecerdasan Majemuk
Manusia memiliki kecerdasan majemuk yang dikenal dengan istilah multiple
intelligences. Menurut pendapat Howard Gardiner yang dikutip oleh Musfiroh 92011(1.15 –
1.21), menjelaskan ada 9 kecerdasan majemuk, yaitu :
➢ Kecerdasan verbal-linguistik, dapat diketahui melalui kemampuan anak berbicara,
suka bercerita, pandai melucu, mampu mengespresikan perasaan melalui kata-kata,
bermain dengan huruf, memperhatikan kesenangannya milsanya sering membaca
dan tertarik dengan buku.
➢ Kecerdasan logis- matematis, adanya kepekaan dengan pola-pola logis dan
kemampuan mencerna pola-pola tersebut, seperti numerik, kemampuan
memprediski, menganalisis hitungan. Mereka senang dengan angka-angka, logika,
memecahkan masalah, rasa ingin tahu, suka bertanya, ada kecendrungan dalam
menyusun hierarki urutan besa – kecil, mengklasifikasi bendabenda.
➢ Kecerdasan visual-spasial, ditunjukkan dengan adanya kepekaan mempersepsi dunia
visual spasial, dengan kecerdasan ini menyukai arsitektur, bangunan, dekorasi, seni,
desain. Yang memiliki kecerdasan inni terkesan kreatif, melahirkan ide secara visual
dalam bentuk gambar atau bentuk yang dilihat mata.
➢ Kecerdasan musikal, adalah kecerdasan/kemampuan menciptakan dan
mengapresiasi irama, nada. Kelompok ini menyukai melodi, karangan ritme, mudah
mengingat/memainkan musik. Dengan kecerdasan musikan cara belajarnya senang
dengan musik, mereka memiliki kemampuan untuk menggunakan berbagai media
untuk menghasilkan nada dan memiliki kepekaan untuk membedakan nada-nada yang
di dengar
➢ Kecerdasan kinestetik, adalah kemampuan untuk mampu mengontrol gerak tubuh dan
kemahiran mengelola objek. Efektif dalam mengekspresikan mimic halus,
menari/menata tari, trampil dalam motorik kasar dan halus, licah secara fisik, luwes
dan lentur dalam gerakan mototrik

15
➢ Kecerdasan interpersonal, adalah kecerdasan untuk mecerna dan merespos secara
tepat suasana hati, tempramen dan motivasi serta keinginan orang lain. Yang memiliki
kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk mengasuh, mendidik orang lain,
berkomunikasi, berinteraksi, berteman dan menyelesaikan dan menjadi mediator
konflik.
➢ Kecerdasan naturalis, adalah kecerdasan atau keahlian membedakan anggota-
anggota spcies. Kelompok dengan kecerdasan ini seang dengan tumbuhan, bunga,
hewan piaraan, suka dengan gambar-gambar binantan, peka terhadap alam serta
seang dengan alam yang terbuka, senang melakukan eksplorasi.
➢ Kecerdasan naturalis, adalah kecerdasan atau keahlian membedakan anggota-
anggota spcies. Kelompok dengan kecerdasan ini seang dengan tumbuhan, bunga,
hewan piaraan, suka dengan gambar-gambar binantan, peka terhadap alam serta
seang dengan alam yang terbuka, senang melakukan eksplorasi.
➢ Kecerdasan intrapersonal, adalah kecerdasan dengan kemampuan memahami orang
lain, kemampuan membedakan emosi, cenderung pendiam dan melaksanakan tugas
dengan baik dan cermat, 54 memperjuangkan kebenaran, serta mampu menempatkan
diri dalam kosmis yang luas
➢ Kecerdasan eksistensial, kemampuan berfikir sesuatu yang hakiki, termasuk hal yang
berhubungan dengan kematian, kejahatan, kebaikan, merenungkan berani
menyatakan dan memperjuangakan hal-hak.

D.Kognitif dan otak


Perkembangan kognitif berkaitan erat dengan perkembangan struktur otak
dan cara kerja otak manusia. Seperti yang terdapat dalam ke dua gambar berikut.

Gambaran struktur otak ini memberikan informasi bahwa setiap bagian dari
otak mempunyai tugasnya masing-masing. Otak bagian depan berfungsi untuk: Otak
tengah (mesencephalon) atau (midbrain) adalah bagian terkecil dari otak yang berfungsi
sebagai stasiun relai untuk informasi pendengaran (inferior colliculi) dan penglihatan
(superior colliculi). Otak tengah mengontrol berbagai fungsi penting seperti sistem visual
dan pendengaran serta gerakan mataPosisi letaknya di bagian atas kepala dan memiliki
tugas dan tanggung jawab yang tidak bisa dianggap remeh. Jadi, setiap adanya persepsi,
rangsangan dan komunikasi, bekerjasama dengan otak kanan dan otak belahan bagian
kiri untuk memproses informasi . selanjutnya, berfungsi untuk motorik tubuh. Jika ada
kerusakan pada bagian sel saraf di substansia dapat menyebagkan penyakit Parkinson

16
.
Otak bagian kiri berfungai untuk menggerakkan motorik bagian kanan dan
sebaliknya otak bagian kanan berfungsi untuk menggerakkan motorik bagian kiri. Otak
kiri memiliki tugas mengenai kesadaran, penalaran, membaca, menulis, sitematika dan
analitis. Cenderung memikirkan yang berhubungan dengan logika befikir dan mengenai
kitung hitungan. Sedangkan otak bagian kanan membangun kreativitas, konseptual,
imaginasi, inovasi, gagasan, gambar, musik dan cenderung fleksibel. Ada bagian tengah
yang namanya batang otak yang menghubungkan otak kiri dan kanan, yang berfungsi
untuk menghubungkan cara kerja otak. Gambaran otak ini memberikan informasi
bagaimana manusia dalam hal ini termasuk anak sebagai peserta didik, befikir dengan
menggunakan kapasitas yang ada dalam dirinya.

17
BAB 4 : Perkembangan Sosial Peserta Didik
A. Teori Sosial Erick Erickson
Erick Erickson mengemukakan bahwa perkembangan sosial manusia
sistematis. sehingga teori sosialnya menjelaskan mengenai perkembangan afeksi sosial
yang dibagi atas 8 (delapan) tahap perkembangan, seperti berikut ini :
➢ Trust vs Mistrust,Pada masa usia 0 – 1 tahun, dalam pembahasan ini penekannya,
bagaimana si bayi yang masih kecil yang baru lahir ini, terpenuhi kebutuhannya,
seperti kalau bangun, diperlakukan dengan baik.
➢ Autonomy vs Doubt, Untuk kelompok usia antara 1 – 3 tahun. Di usia ini mulai timbul
kemampuan motorik yang dapat dikontrol. Masa ini sudah mulai melakukan Gerakan
motorik yang mungkin saja membahayakan.

➢ Initiatives vs Guilt/Inisiatif, Di Usia 3 – 5 tahun, anak sudah menguasai Gerakan dan


mampu mengontrol Gerakan mototik. Inisiatif melakukan aktivitas Gerakan motorik
sangat dipengaruhi oleh peran orangtua dalam memberikan kesempatan kepada anak
untuk berinisiatif dalam melakukan aktivitas kegiatannya. Kebebasan dan kesempatan
akan memberikan peluang besar bagi anak untuk mengekspresikan motorik dan
kesempatan untuk melakukannya.

➢ Industry vs Inferiority, Di usia 6- 11 tahun , anak mulai berfikir dedukti, bermain , belajar
menurut peraturan yang adan.Dimensi psikososial yang muncul pada masa ini dalah
munculnya masa produktif dalam karya sesuai usianya. Anak didorong untuk
membuat,melakukan dan mengerjakan dengan benda-benda praktis

18
➢ Identity vs Role Confusion,Masa usia 12 – 18 tahun, di usia sudah matang lebih kepada
fisik. Perubahan fisik mental beriringan untuk dapat dioptimalkan untuk dapat
memunculkan identitas dirinya.
➢ Intimacy vs Isolation /Keakraban,Di Usia 19 – 25 tahun, idealnya telah terbentuk
adanya esadaran diri mengenai keintiman dalam melakukan banyak hal dalam
hidupnya.

B.Faktor faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial


Perkembangan sosial peserta didik dipengaruhi antara lain, karena:
kematangan, status sosial ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan
mental terutama emosi dan intelegensi. Keluarga adalah lahan awal bersemainya
kehidupan sosial anak sebelum melangkah ke lingkungan yang lebih luas.

C. Pengertian Perkembangan Hubungan Sosial


Manusia sebagai makhluk sosial, senantiasa berhubungan dengan sesama
manusia. Bersosialisasi pada dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap
lingkungan kehidupan sosial, bagaimana seharusnya seseorang hidup di dalam
kelompoknya, balk dalam kelompok kecil maupun kelompok masyarakat luas.Menurut
Piaget interaksi sosial anak pada tahun pertama sangat terbatas, terutama hanya dengan
ibunya. Perilaku sosial anak tersebut berpusat pada akunya atau egocentric dan hampir
keseluruhan perilakunyaberpusatpada dirinya. Bayi belum banyak memperhatikan
lingkungannya.

19
BAB 5 : PERKEMBANGAN KARAKTER MORAL
A. Teori Moral Lickona Thomas
Lickona Thomas (1991) menjelaskan mengenai moral,berhubungan dengan
Moral Knowing,bahwa moral knowing berkaitan dengan: kesadaran moral, yaitu
mengetahui apa yang boleh dan tidak dalam proses kehidupan, selanjutnya bagaimana
pengetahuan yang memiliki nilai moral yang dapat ditrapkan dalam kehidupan adanya
pengetahuan dan nilai-nilai moral, juga berhubungan dengan cara pandang atau adanya
penalaran moral, pengambilan keputusan dan pengenalan diri.
Dalam moral diatur segala perbuatan baik, mana yang perlu dilakukan, mana
yang tidak. Moral merupakan kontrol dalam bersikap. Misalnya pengalaman nilai-nilai,
bagaimana bertenggang rasa, memperhatikan perasaan orang lain.Badudu(2019),
mengemukakan bahwa bagian dari karater berhubungan dengan adanya antusiasme,
daya tahan, kerajinan, kerendahan hati, ketulusan.

B. Teori Moral Kohlberg


Menurut teori Kolhberg secara umum manusia melalui enam tahap
perkembangan moral,yaitu:
➢ Tingkatan 1, terdiri dari Tahap pertama pada usia 0 sampai 7 tahun (pra konvensional),
masih berorientasi kepada hukuman dan ketaatan. Ini adalah tahapan moral yang
paling rendah.
➢ Tingkatan ke dua, dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap ketiga adalah pasca
konvensional. Tahap ini adalah norma interpersonal. Dan tahap ke 4, adanya moralitas
sistem sosial. Pada masa ini temaja menyadari bahwa komunitas dapat bekerja
efektif, bila dilindungi hukum.
➢ Tingkatan ke tiga, penalaran postkonvensional, yang terdiri dari tahap 5, yaitu hak
komunitas vs hak individu. Dalam hidup ada hukum yang harus diperhatikan, tetapi
disisi lain, hak individu juga perlu diperhatikan.

20
BAB 6 : Permasalahan pada Masa Perkembangan
A. Masa Usia balita
Yang mendominasi masalah pada masa bayi cenderung masalah kesehatan.
Ini menunjukkan, bahwa nutrisi sangat diperlukan saat masa perkembangan. Tidak akan
mengalami perubahan yang baik secara fisik, saat nutrisi tidak dapat terpenuhi.
Permasalahan lain adalah peserta diPermasalahan lain adalah peserta didik dekat
dengan kehidupan para pendidik, namun masih kurang mendapat perhatian yang serius.

B. Masa usia Sekolah


permasalahan anak pada masa usia sekolah sangat beragam, adakalanya
kurang mendapat perhatian. Padahal perhatian dan kepedulian dari keluarga, sebagai
salah satu indikator yang berdampak dan berpengaruh bagi perkembangan sosial, moral
maupun perkembangan karakter anak. Hal lain yang juga tidak kala pentingnya, saat
anak memiliki kesulitan (apakah masalah akademik, maupun masalah lain), memerlukan
dukungan dari keluarga, bukan menyudutkan anak pada saat mereka membutuhkan
dukungan.

C. Masa usia remaja


masalah remaja sekarang ini sangat kompleks,Misalkan:
• Tawuran, perkelahian antar pribadi dan kelompok
• Tidak mendapatkan figure yang sesuai, Artinya, pada saat ada idola yang sangat
diangungkannya, yang didapat tidak seperti yang diharapkan. Mereka kecewa
dan mencari tempat pelarian. Tempat yang dituju seringkali tidak
menguntungkan,
• Kemajuan teknologi yang begitu pesat sehingga mempermudah menyaksikan
kekerasan dan pemakaian obat-obat terlarang membuat kehidupan para remaja
bisa kehilangan arah.

D. Masa dewasa
Permasalah yang sering dialami oleh usia dewasa terdiri dari :
• Kegalauan dalam memikirkan karier,kehidupan dalam berkeluarga, dan masa
pengembangan diri yang berhubungan dengan tugas-tugasnya yang mungkin
baru saja di rintis.
• stabilitas emosi sosial
• ketertarikan akan cinta dengan serius,

21
2.2 Ringkasan buku pembanding I

BAB 1 : KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PSIKOLOGI

Psikologi (dari bahasa Yunani kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam
arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental.Psikologi tidak
mempelajari jiwa/mental ini secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi
psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni
berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat dideinisikan
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Istilah psikologi digunakan pertama kali oleh seorang ahli berkebangsaan
Jerman yang bernama Philip Melancchton pada 1530. Istilah psikologi sebagai ilmu jiwa
tidak digunakan lagi sejak 1878 yang dipelopori oleh J.B. Watson sebagai ilmu yang
mempelajari perilaku.

HAKIKAT PSIKOLOGI

A. Psikologi perkembangan
Istilah psikologi digunakan pertama kali oleh seorang ahli berkebangsaan
Jerman yang bernama Philip Melancchton pada 1530. Istilah psikologi sebagai ilmu jiwa
tidak digunakan lagi sejak 1878 yang dipelopori oleh J.B. Watson sebagai ilmu yang
mempelajari perilaku.salah seorang filosof Plato mengatakan bahwa perbedaan-
perbedaan individual mempunyai dasar genetis,Walaupun Plato tidak dapat memberikan
bukti langsung dalam menunjang spekulasinya, namun tampak jelas bahwa menurunnya
anak merupakan miniatur orang dewasa.
Pada abad ke-17, seorang ilosof Inggris John Locke (1632-1704),
menyatakan bahwa pengalaman dan pendidikan merukan faktor yang paling menentukan
dalam perkembangan anak, dia tidak mengakui adanya kemampuan bawaan (innate
knowledge).
Rousseau dalam bukunya Emile ou L’education (1762), menolak, pandangan
anak memiliki sifat bawaan yang buruk (innate bad), dia menegaskan bahwa “All thinks
are good as they come out of the hand of their creator, but everything degenates in the
hand of man” (segala-galanya adalah baik sebagaimana keluar dari tangan sang pencipta,
tetapi segala-galanya memburuk dalam tangan manusia). Pandangan Plato, Locke, dan
Rousseau pada dasarnya bersifat spekulatif, walaupun pada abad ke-18 telah ada
penelitian-penelitian tentang anak seperti Johan Heinrich Pestalozzi (1946-1827) ahli
pendidikan dari Swiss, Dietrich Tiedemen (1787) tabib dari Jerman, namun penelitian yang
sungguh-sungguh terhadap perkembangan, anak-anak baru dimulai pada abad ke-19 yang
dipelopori oleh Charles Darwub dan Wilhem Wundt.

22
B. Pengertian Psikologi Perkembangan
Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche yang artinya jiwa.Logos berarti ilmu
pengetahuan. Jadi, secara etimologi psikologi berarti: “ilmu yang mempelajari tentang
jiwa, baik mengenai gejala, proses maupun latar belakangnya”. Namun pengertian antara
ilmu jiwa dan psikologi sebenarnya berbeda atau tidak sama (menurut Gerungan) karena
• Ilmu jiwa adalah ilmu jiwa secara luas termasuk khayalan dan spekulasi tentang
jiwa itu.
• Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara
sistematis dengan metode-metode ilmiah.
1. Masa Yunani kuno
Para pemikir di masa Yunani kuno telah tertarik pada gejala gejala kejiwaan
tetapi mereka belum dapat menerangkan gejala-gejala ini secara ilmiah. Mereka
menerangkan gejala-geja
la kejiwaan melalui mitologi. Sehingga cara pendekatan seperti ini disebut cara pendekat
an yang naturalistis. Beberapa sarjana Yunani yang menggunakan cara pendekatan
naturalistis yaitu :
• Thales (624547 SM)
• Anaximander (610546 SM)
• Empedocles (493433 SM)
• Hippocrates (460-433 SM)
• Democritus (460-370 SM)
• Socrates (469-399 SM)
• Plato (427-347 SM)
• Aristoteles (384-322 SM)
2. Psikologi Dalam Pandangan Tokoh-Tokoh Gereja
• St.Augustine (354-430 SM), Ia mengatakan bahwa manusia pada dasarnya
bersumber pada alam
• St.homas Aquinas (1225-1274 SM), Ia tidak membenarkan pendapat kebanyakan
orang pada waktu itu yang mencampurkan
jiwa (mind) dan roh (soul).Tingkah laku
manusia menurut Aquinas selalu
mengandung pilihan dan manusia selau
bertanggung jawab atas pilihannya sendiri.
3. Psikologi Dalam Masa Renaisans
Tokoh-tokoh yang berpendapat dalam masa Renaisans adalah :
• Francis Bacon (1561-1626 SM)

23
mengemukakan metode induktif untuk mencari kebenaran umum dengan
mempelajari beberapa hal atau sejumlah hal yang khusus. Hanya dengan metode
induktif inilah ilmu pengetahuan dapat mencapai kebenaran.

• Rene Descartes (1596-1650 SM)


Konsepnya tentang psikologi yaitu: Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
kesadaran.
• THOMAS HOBBES (1588-1679 SM)
Semboyannya ialah “all that exists is matter; all that occurs is motion”
(segala yang ada adalah wujud; segalanya yang muncul ialah gerak).
4. Masa Titik Terang dalam Psikologi
Tokoh-tokoh yang berpendapat pada masa titik terang dalam psikologi
adalah :
• John Lock (1632-1704 SM)
Tokoh yang memberikan titik terang dalam perkembangan psikologi, karena
teori-teorinya seakan-akan memberikan perspektif baru pada pemikiran-
pemikiran para sarjana yang berminat pada psikologi di waktu itu.
• Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716 SM)
Kira-kira semasa dengan John Locke di Jerman muncul seorang tokoh yang
sebenar-benarnya ialah seorang ahli matematika, tetapi dikenal sebagai pelopor
psikologi di Jerman. Ia menerangkan hubungan antara badan dan jiwa dengan
mengemukakan teori kesejajaran psikoisik.
• George Berkeley (1685-1753)
Berkeley cenderung menyetujui paham Descartes daripada teori John locke.
Ia berpendapat bahwa wujud (matter) adalah bukan realita, bukan kenyataan, jadi
tidak rill. Yang rill ialah segala sesuatu yang ada dalam jiwa kita saja yaitu ide.
5. Aliran Asosiasionisme
• James Mill (1773-1836)
Pandangan Mill sebagaimana dikemukakannya dalam buku ini pada
hakikatnya tidak jauh berbeda denga n pandangan John Locke tentang ide. Disini
Mill membedakan antara pengindraan dan ide. Pengindraan adalah hasil kontak
langsung pada alat indra manusia dengan rangsangan-rangsangan yang datang
dari luar dirinya.
• Jhon Stuart Mill (1806-1873)
Ia mem buktikan betapa Jhon Stuart Mill dipengaruhi oleh otoritas ayah nya.
Sehingga ia memerlukan waktu sedemikian lama untuk membebaskan diri dari
otoritas.

24
6. Psikologi secara ilmu semu
Berikut adalah orang-orang yang menggunakan ilmu semu :

• Phanerologi
Franz Joseph Gall (1758-1828), seorang dokter dan profesor anatomi dari
Wina, percaya bahwa jiwa terbagi-bagi ke dalam 42 bagian seperti ingatan,
kemarahan, dorongan menghancurkan, penglihatan, kesadaran akan waktu, dan
harga diri.
• Phisiognomi
Ilmu semu ini mengajarkan bahwa kepribadian seseorang dicerminkan
dalam raut mukanya. Salah satu tokohnya yaitu Cesare Lombroso (1835-1909). Ia
percaya bahwa sifat-sifat orang telah ada sejak lahir dan tidak akan beubah-ubah
lagi dalam hidupnya.
• Mesmerisme
Pada perkembangan lebih lanjut, teknik magnetis dan mesmerisme ini diberi
nama hipnotisme oleh seorang dokter berbangsa Skotlandia bernama James Braid
(1795-1860). Hipnotisme ini kelak melalui Jean Martin Charcot (1825-1893)
diajarkan kepada Sigmund Freud (1856-1939) yang kemudian mengembangkan
teori psikoanalisis yang sangat terkenal itu.
• Ilmu-ilmu semu lainnya
1. Palmistri atau ilmu rajah tangan, yaitu teknik mengenali kepribadian
seseorang melalui rajah tang
2. Astrologi atau ilmu perbintangan (horoskop), adalah ilmu tentang
pengaruh peredaran bintang-bintang terhadap kepribadian
3. Numerologi, adalah ilmu yang mempelajari pengaruh angka-angka
terhadap kepribadian menusia.
C. Aliran psikologi perkembangan
• Psikoanalisis
• Behaviorisme
• Psikologi Kognitif
• Psikologi Humanistis
KONSEP DASAR PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
A. Bidang dan cabang psikologi perkembangan
Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius,dilengkapi oleh biologi dan
ilmu saraf, pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan
antropologi pada perbatasannya denga n ilmu sosial .Beberapa kajian ilmu psikologi
adalah:

25
• Psikologi perkembangan
• Psikologi sosial
• Psikologi kepribadian
• Psikologi kognitif
• Wilayah terapan psikologi,terdiri dari:
❖ Psikologi pendidikan
❖ Psikologi sekolah
❖ Psikologi industri dan organisasi
❖ Psikologi klinis
❖ Prapsikologi
B. Metode-metode dalam psikologi perkembangan
Adapun metode-metode yang digunakan dalam psikologi perkembangan
yaitu:
• Metode eksperimen(experimen method)
• Metode perkembangan(developmental or genetic method)
• Metode observasi : terdiri dari observasi sekilas(incidental observation) dan
observasi sengaja dan sistematis.
• Metode riwayat hidup atau klinis(the case history or clinical)
• Metode tes(test method)
C. Pentingnya psikologi perkembangan dalam pendidikan
• Sebagai pendidik, guru perlu mengetahui perubahan isik, mental, dan sosio
emosional peserta didik
• Pengetahuan psikologi perkembangan berguna bagi pendidik, guru untuk
memperbaiki pribadi sendiri, yang harus menjadi teladan bagi para peserta
didiknya
• Dengan memahami psikologi perkembangan, dapat memudahkan pendidik guru
dalam memodiikasi perangsang pendidikan dan pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.
KONSEP DASAR PERKEMBANGAN
A. Pengertian pertumbuhan,kematangan dan perkembangan
Pertumbuhan (growth) ialah berkaitan dengan masalah perubahan
dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang dapat
diukur dengan ukuran berat (gram, pou) ukuran panjang (cm, inci), umur tulang, dan
keseimbangan metabolis (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Kematangan (maturity) adalah suatu keadaan atau kondisi bentuk
struktur dan fungsi yang lengkap atau dewasa pada suatu organisasi, baik terhadap satu
sifat.

26
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan
(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks da lam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan
Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan anak menurut hasil rapat kerja UKK
pediatric sosial diJakarta,yaitu:
• Masa pranatal
• Masa mudigah/embrio: konsepsi–8 minggu
• Masa janin/fetus: 9 minggu–lahir
• Masa bayi: usia 0–1 tahun
• Masa neonatal: 0–28 hari; masa neoratal dini: 0–7 hari; masa neonatal lanjut: 8–28
hari
• Masa pasca neonatal: 29 hari–1 tahun
• Masa toddler: usia 1–3 tahun
• Masa prasekolah: usia 3–6 tahun.
• Masa sekolah: usia 6–18/20 tahun.
• Masa praremaja: usia 6–10 tahun.
• Masa remaja: masa remaja dini wanita usia 8–13 tahun; pria usia 10–15 tahun; masa
temaja lanjut wanita usia 13–18 tahun; pria usia 15–20 tahun.
Fase perkembangan individu:
• Permulaan kehidupan (konsepsi)
• Fase prenatal (dalam kandungan)
• Proses kelahiran (+ 0–9 bulan)
• Masa bayi/anak kecil (+ 0–1 tahun)
• Masa kanak-kanak (+ 1–5 tahun)
• Masa anak-anak (+ 5–12 tahun)
• Masa remaja (+ 12–18 tahun)
• Masa dewasa awal (+ 18–25 tahun)
• 9. Masa dewasa (+ 25–45 tahun)
• Masa dewasa akhir (+ 45–55 tahun)
• Masa akhir kehidupan (+ 55 tahun ke atas)

27
BAB 2 : ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN
FISIK
A. Perkembangan Fisik pada Manusia
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan
sangat mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam
kandungan). Berkaitan dengan perkembangan isik ini, Kuhlen dan hompson (Hurlock,
1956) mengemukakan bahwa perkembangan isik individu meliputi empat aspek, yaitu:
• Sistem saraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
• otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.
• Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya polapola ting kah laku baru,
seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu
kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis.
• Struktur isik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
B. Perkembangan perilaku psikomotorik
Loree (1970: 75), menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik
utama yang bersifat universal harus dikuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau
awal masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dari memegang benda (prehension).
Kedua jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan
keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain
(playing) dan bekerja (working).
Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk
perilaku psikomotorik ialah
• bahwa perkembangan itu berlangsung dan yang sederhana kepada yang kompleks,
dan
• dari yang kasar dan global (gross bodily movements) kepada yang halus dan spesiik
tetapi terkoordinasikan (inely coordinated movements).
INTELEKTUAL
Intelektual atau inteligensi berasal dari bahasa Latin intelligere yang berarti
mengorganisasikan, menghubungkan, atau menyatukan satu dengan yang lain (to
organize, to relate, to bind together). Menurut panitia istilah pedagogis (1953) yang
mengangkat pendapat Stern, yang dimaksud dengan intelektual adalah “daya
menyesuaikan diri dengan keadaan baru menggunakan alat-alat berpikir menurut
tujuannya.”
A. Teori-teori Faktor
horndike, dengan teori multi faktornya mengemukakan bahwa
intelektual tersusun dari beberapa faktor, dan faktorfaktor ini terdiri dari elemenelemen,
dan tiap elemen terdiri atomatom, dan tiaptiap atom merupakan hubungan stimulus-
respons.

28
B. Teori Orientasi Proses
Jean Piaget merupakan salah satu pendukung teori ini. Piaget melihat
bagaimana perkembangan dari intelectual ability ini, namun hal ini dikemukakan dengan
pengertian kognitif. Teori proses informasi mengenai intelektual, mengemukakan bahwa
intelektual akan diukur dari fungsi-fungsi seperti sensoris, ingatan, dan kemampuan
mental yang lain termasuk belajar dan menimbulkan kembali (remembering).
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelektual
• Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia
mampuberpikir relektif.
• Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga
seseorang dapat berpikir proposional
• Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun
hipotesis-hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan,
dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang
baru dan benar.

29
BAB 3 TEORI-TEORI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Sigmund Freud, pendiri psikoanalisis, merupakan ahli psikologi pertama
yang memfokuskan perhatiannya kepada totalitas kepribadian manusia, bukan kepada
bagian-bagiannya yang terpisah. Selain itu, dengan memfokuskan pada salah satu aliran saja
diharapkan dapat mengenal lebih mendalam pemanfaatan psikologi bagi kehidupan.
Menurut Erik Erikson (1963), perkembangan psikososial terbagi menjadi
beberapa tahap. Masing-masing tahap psikososial memiliki dua komponen, yaitu komponen
yang baik (yang diharapkan) dan yang tidak baik (yang tidak diharapkan). Perkembangan
pada fase selanjutnya tergantung pada pemecahan masalah pada tahap masa sebelumnya.
Teori perkembangan kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang
psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama
dalam lapangan psikologi perkembang an dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep
kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat
merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang
berdasar pada kenyataan.

BAB 4 MASA PERKEMBANGAN DALAM KANDUNGAN


Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu mens truasi
terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil ialah
gravida, Adapun manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian
janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut
primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai
gravida 0.

BAB 5 PERKEMBANGAN MASA BAYI


Masa bayi dianggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode
kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap, dan pola
ekspresi emosi terbentuk. Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi
baru lahir.
Masa bayi disebut juga:
• Masa dasar yang sesungguhnya
• Masa di mana perubahan dan perubahan Berjalan pesat
• Masa berkurangnya ketergantungan
• Masa meningkatnya individulitas
• Masa permulaan berkembangnya penggolongan peran seks
• Masa yang menarik
• Masa permulaan kreativitas
• Masa berbahaya.

30
BAB 6 PERKEMBANGAN MASA AWAL ANAK-ANAK
Perkembangan fisik yang terjadi berawal dari perubahan tinggi dan berat
yang bertambah, perubahan otak terjadi karena pertambahan saraf-saraf otak,
perkembangan motorik, perkembangan kemampuan anak yang terjadi dari anak mulai
dapat berjalan sampai berlari tanpa jatuh, dan kemampuan anak dari membuat lingkaran
hingga menyusun kotak-kotak dengan kompleks.
Perkembangan kognitif merupakan perkembangan memori atau cara
berpikir anak dan kemampuan anak dalam merespon. Perkembangan kognitif sangat
berpengaruh terhadap proses berpikir anak dan penyikapan anak terhadap suatu hal
Perkembangan emosi merupakan suatu keadaan perasaan yang kompleks
yang disertai karakteristik kegiatan belajar dan motoris
Perkembangan psikososial merupakan kemampuan untuk beradaptasi
terhadap orang lain.

BAB 7 MASA AKHIR ANAK-ANAK


Perkembangan sosial anak mulai meningkat yang ditandai dengan adanya
perubahan pengetahuan dan pemahaman mereka mengetahui kebutuhan ketentuan
maupun peraturan-peraturan. Selain itu hubungan antara anak dan keluarga, teman
sebaya dan sekolah sangat mewarnai perkembangan sosialnya
Periode ini dimulai sejak anak-anak berusia enam sampai seksualnya
matang. Kematangan seksual ini sangat bervariasi baik antara jenis kelamin maupun
antarbudaya yang berbeda. Anak-anak sudah lebih menjadi mandiri. Pada masa inilah
anak paling peka dan siap untuk belajar dan dapat memahami pengetahuan dan selalu
ingin bertanya dan memahami.

BAB 8 MASA REMAJA


Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 13 tahun sampai 16-17 tahun,
dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 atau 17 tahun hingga 18 tahun, yaitu usia
matang secara hukum. Dengan demikian akhir masa remaja merupakan periode yang
sangat singkat.
Garis pemisah antara awal dan akhir masa remaja terletak kirakira di sekitar
usia 17 tahun; usia di mana rata-rata setiap remaja memasuki sekolah menengah tingkat
atas.
rata-rata laki-laki lebih lambat matang daripada anak perempuan, maka
laki-laki mengalami periode awal masa remaja yang lebih singkat, meskipun pada usia
18 tahun ia telah dianggap dewasa, seperti halnya anak perempuan. Akibatnya, sering kali
laki-laki tampak kurang matang untuk usianya dibandingkan dengan perempuan. Namun
adanya status yang lebih matang, sangat berbeda dengan perilaku remaja yang lebih
muda

31
BAB 9 MASA DEWASA
Dewasa adalah orang yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau
wanita seutuhnya. Seseorang dapat saja dewasa secara biologis, dan memiliki
karakteristik perilaku dewasa, tetapi tetap diperlakukan sebagai anak kecil jika berada di
bawah umur dewasa secara hukum.
stilah dewasa menggambarkan segala organisme yang telah matang, tetapi
lazimnya merujuk pada manusia, Masa dewasa biasanya dimulai sejak usia 18 tahun
hingga kirakira usia 40 tahun dan biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan
pubertas dan organ kelamin anak telah berkembang dan mampu berproduksi.

BAB 10 MASA TUA


Dalam psikologi perkembangan terdapat tahapan dalam rentang kehidupan,
yaitu periode pranatal (konsepsi kelahiran), bayi (kelahiran sampai minggu kedua), masa
bayi (akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua), awal masa kanak-kanak (dua
sampai enam tahun), akhir masa kanak-kanak (6-10 atau 12 tahun), masa puber (10 atau
12 tahun sampai 13 atau 14 tahun), masa remaja (13 atau 14 tahun sampai 18 tahun), awal
masa dewasa (18 sampai 40 tahun), usia pertengahan (40 sampai 60tahun), masa tua atau
usia lanjut (60 sampai meninggal)
Masa tua ditandai oleh adanya perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60-
an biasanya terjadi penurunan kekuatan isik, sering pula diikuti oleh penurunan daya
ingat
Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu
periode di mana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih
menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat.

BAB 11 ASPEK-ASPEK PENDUKUNG PADA PERKEMBANGAN PENDIDIKAN


ANAK
Motivasi belajar
Fungsi dari motivasi belajar adalah :
• Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan
• Mengarahkan perbuatan pada pencapaian tujuan yang diharapkan
• Menggerakkan cepat atau lambatnya pekerjaan seseorang
Kiat-kiat motivasi
• Kenali Ciri-cirinya
• Ciptakan Suasana Sehat dalam Keluarga
• Tekankan Keberhasilan
• Caci Maki Itu Menyakitkan

32
Motivasi adalah suatu dorongan yang diberikan oleh orang lain untuk
mencapai tujuannyaMotivasi yang ada dalam diri manusia yaitu suatu kemampuan atau
faktor yang terdapat dalam diri manusia untuk menimbulkan, mengarahkan, dan
mengorganisasikan tingkah lakunya. Adapun kata motif adalah suatu alasan atau
dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu atau melakukan suatu
tindakan tertentu. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai suatu tindakan atau kondisi
yang timbul dari dalam diri seseorang, dengan begitu motivasi dapat memberikan
inspirasi agar seseorang mau melakukan kegiatan.

BAB 12 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PADA PENDIDIKAN DI INDONESIA

pada dasarnya, tujuan pendidikan antara lain:


• Mengembangkan sebuah bakat dan kemampuan seseorang baik yang
masih anak maupun yang telah dewasa sedemikian rupa sehingga
perkembangan tadi mencapai tingkat optimum dalam batas hakikat orang
tadi. Pengembangan optimum ini mendasari kemampuan manusia untuk
hidup dan bertahan dalam masyarakat secara terhormat
• Menempatkan bangsa Indonesia pada tempat terhormat dalam pergaulan
antar bangsa sedunia.
Psikologi perkembangan adalah bidang studi psikologi yang mempelajari
perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk perilaku seseorang sejak
lahir sampai lanjut usia. Tempo perkembangan manusia dibagikan mengikut urutan yaitu:
• Prenatal, Prenatal adalah tempo masa dari dalam kandungan sehingga
kelahiran
• Bayi, Pada usia 18 bulan hingga 24 bulan
• Kanak-kanak awal,pada usia 25 bulan hingga 6 tahun. Juga dikenali
sebagai peringkat prasekolah.
• Kanak-kanak pertengahan dan akhir,Pada usia 6 hingga 11 tahun dan mulai
bersekolah.
• Remaja,Tempoh transisi daripada kanak-kanak kepada orang dewasa
awal. Bermula antara 10-12 tahun hingga 18-22 tahun.
• Dewasa awal, Awal 20-an hingga 30-an, masa pengukuhan pribadi,
ekonomi, dan memulakan hidup berkeluarga
• Dewasa pertengahan, Ketika pada usia 40-60-an, menjadi matang dan
memperolehi kepuasan kerjanya.
• Dewasa akhir, Pada usia 60-70-an hingga meninggal dunia. Terbagi
kepada dua yaitu tua awal (65-74 tahun) dan tua akhir (75 tahun dan ke
atas).

33
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Perbedaan
1.Buku utama
Buku utama tentang perkembangan peserta didik,dimana dalam pembahasan
materinya memiliki cakupan yang luas dan diuraikan secara garis besar.
Sedangkan
2.Buku pembanding I
Buku pembanding I membahas tentang psikologi perkembangan yang mana
materinya dijelaskan secara detail dan mendalam serta diuraikan secara terperinci

3.2 Kelebihan dan kekurangan isi buku


1.Buku utama
Kelebihan buku utama:
• Didalam buku terdapat berberapa gambar sehingga memudahkan pembaca
untuk mengerti dan pembaca juga tidak cepat merasa bosan untuk membaca
buku tersebut
• Terdapat rangkuman disetiap akhir bab sehingga pembaca bisa dengan cepat
mengetahui bagian-bagian penting dari materi tersebut.
• Cover buku cukup menarik karna terdapat berberapa variasi gambar
• Untuk setiap bahasa latin menggunakan huruf italic sehingga memungkinkan
pembaca mudah untuk mengingatnya.

Kekurangan buku utama:


• Pembahasan materi yang cukup luas sehingga susah untuk dipahami
• Terdapat berberapa pengulangan sehingga sulit untuk dimengerti.
2.Buku pembanding:
Kelebihan buku pembanding:
• Isi dari pembahasan lebih mendalam dan detail
• Terdapat simpulan disetiap akhir bab,sehingga pembaca dapat mengetahui
poin penting atau inti dari pembahasan pada bab itu
• Terdapat saran juga disetiap akhir bab yang berisi pesan atau informasi positif
yang disampaikan untuk pembaca berkaitan dengan materi tersebut.
• Untuk setiap bahasa latin menggunakan huruf italic sehingga memungkinkan
pembaca mudah untuk mengingatnya.

34
Kekurangan buku pembanding:
• Didalam buku pembanding tidak terdapat gambar
• Cover buku yang kurang menarik,karna cuman terdapat variasi warna aja
bukan variasi gambar.

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Mempelajari perkembangan dari peserta didik bisa membantu mengetahui
mana peserta didik yang kurang dalam pelajaran, mana yang kurang semangat dalam
belajar atau lainnya. Hal ini tentunya menjadi tugas pendidik untuk mendorong agar
peserta didik lebih aktif dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran, baik dengan
memberikan motivasi secara pribadi maupun di dalam proses pembelajaran. Hal ini bisa
menjadi salah satu upaya untuk memaksimalkan peserta didik mendapatkan manfaat
pendidikan, tidak hanya dari aspek ilmu namun juga dalam membangun kemampuan diri.

4.2 SARAN
Penulis meyarankan agar kekurangan-kekurangan yang ada di kedua buku
tersebut dapat diperbaiki oleh penulis buku agar buku tersebut bisa menjadi referensi
dalam pembelajaran Perkembangan Peserta Didik.,Dan pembaca buku tersebut pun bisa
mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang lebih akurat jika kekurangan-kekurangan
yang ada di kedua buku tersebut sudah diperbaiki.

35
DAFTAR PUSTAKA
Jahja, Y. (2011). PSIKOLOGI PERKEMBANGAN. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

Limbong, M. (2020). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta Timur: Universitas Kristen Indonesia.

36
37

Anda mungkin juga menyukai