Dr. dr. Taufik Sungkar, SpPD, K-GEH, dr. Fitriyani, dr. Aziz
Hepatitis B Kronis
Hepatitis B kronis didefinisikan sebagai peradangan hati yang berlanjut
lebih dari enam bulan sejak timbul keluhan dan gejala penyakit. Perjalanan
Hepatitis B kronis terbagi menjadi tiga fase, yaitu:4,5
1. Fase Imunotoleransi
Sistem imun tubuh dapat mentolerir HBV sehingga konsentrasi virus
tinggi dalam darah, tetapi tidak terjadi peradangan hati. Virus Hepatitis B berada
dalam fase replikasi dengan titer HBsAg yang sangat tinggi. 4,5
2. Fase Imunoaktif (Clearance)
Pada fase clearance, terjadi proses kerusakan dan peradangan dimana
pasien sudah mulai kehilangan toleransi imun. Pada fase ini akan terjadi kenaikan
pemeriksaan enzim hati. 4,5
3. Fase Residual
Tubuh yang terinfeksi virus Hepatitis B, berusaha menghancurkan virus dan
menimbulkan pecahnya sel-sel hati. Sekitar 70% dari individu dapat
menghilangkan sebagian besar partikel VHB tanpa ada kerusakan sel hati. Fase
ini ditandai dengan titer HBsAg rendah, HbeAg menjadi negatif, anti HBe
menjadi positif, serta konsentrasi Alanin aminotransferase (ALT) normal. 4,5
Pengobatan hepatitis B
Terdapat tiga kategori penyembuhan yang telah diteliti, yaitu virologis,
fungsional (atau dikenal juga sebagai imunologis), dan parsial. Kesembuhan
virologis didefinisikan sebagai eradikasi/hilangnya DNA HBV dari darah dan
hati. Ketika sel hati terinfeksi dengan HBV, akan ada bagian dari DNA yang
tertanam di dalam inti sel hati sehingga menyebabkan infeksi HBV yang
persisten. Kondisi ini menyebabkan HBV menjadi tidak bisa dieradikasi dari sel
hati, sehingga kesembuhan virologis sebenarnya tidak bisa tercapai dan masih
berupa teori. Kondisi ini akan menyebabkan infeksi HBV bisa kembali aktif pada
orang yang sebelumnya sudah mengalami kesembuhan fungsional. Kesembuhan
fungsional adalah hilangnya HBsAg serta kadar DNA HBV yang tidak terdeteksi
di darah setelah terapi. Kesembuhan parsial adalah kadar DNA HBV yang
terdeteksi rendah (<2000 IU/mL) atau tidak terdeteksi sama sekali di darah tetapi
terdapat HBsAg yang terdeteksi.2
Pencegahan
Pencegahan infeksi hepatitis B dapat dilakukan dengan menghindari faktor
risiko yang berkaitan dengan penularan. Selain itu, tedapat vaksinasi untuk HBV
yang diketahui sangat efektif. Umumnya vaksinasi dilakukan dengan tiga dosis
dalam waktu yang berbeda. Selain pada orang dewasa, bayi juga bisa
mendapatkan vaksinasi untuk mencegah penularan dari ibu yang positif.6
Daftar Pustaka
1. Prifti G-M, Moianos D, Giannakopoulou E, Pardali V, Tavis J, Zoidis G.
Recent Advances in Hepatitis B Treatment. Pharmaceuticals. 2021 May
1;14(5):417.
5. Organization WH. Guidelines for the prevention care and treatment of persons
with chronic hepatitis B infection: Mar-15. World Health Organization; 2015.